Pengaruh Variasi Larutan KOH Terhadap Kualitas Sabun Berbahan Minyak Jelantah dan Ekstrak Bunga Cengkeh

Authors

  • Nur Ariyani Agustina Program Studi Agroteknologi, Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia, Medan
  • Tirta Arizona Tarigan Program Studi Agroteknologi, Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia, Medan

DOI:

https://doi.org/10.59141/jist.v2i06.172

Keywords:

minyak jelantah; KOH; sabun cuci tangan.

Abstract

Sabun merupakan surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Pemanfataan minyak jelantah kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan sabun cuci tangan cair merupakan alternatif dalam upaya pengelolaan limbah minyak jelantah kelapa sawit. Penambahan ekstrak bunga cengkeh sebagai antiseptik menambah nilai manfaatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi larutan KOH terhadap kualitas sabun cuci tangan berbahan baku campuran minyak jelantah kelapa sawit yang di murnikan dan ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktorial dengan variasi KOH 30 % yaitu 20 ml, 25 ml, 30 ml dan 35 ml. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hasil pengamatan variasi KOH diperoleh hasil uji; pH, tinggi busa, stabilitas busa, kadar air, bilangan penyabunan dan organoleptik. Hasil terbaik terdapat pada variasi KOH 30% yaitu 25 ml, dengan rata rata pH standar 10,46, tinggi busa awal 8,5 cm, tinggi busa akhir 8 cm, stabilitas busa 90,83 %, kadar air 56,5 %, bilangan penyabunan 70,125, organoleptik seperti memiliki tekstur yang sedikit kental, dan memiliki warna cokelat muda. Berdasarkan hasil variasi KOH di atas bahwa telah memenuhi standar untuk sabun cuci tangan cair (Standar nasional Indonesia 06 – 3235- 1994) yaitu syarat mutu sabun cuci tangan cair.

Downloads

Published

2021-06-21

How to Cite

Ariyani Agustina, N. ., & Tarigan, T. A. . (2021). Pengaruh Variasi Larutan KOH Terhadap Kualitas Sabun Berbahan Minyak Jelantah dan Ekstrak Bunga Cengkeh. Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, 2(06), 1000–1012. https://doi.org/10.59141/jist.v2i06.172