@article{Handayani_Alami_Iswan_2021, title={Analisis Perbandingan Daya Dukung Dan Penurunan Fondasi Bored Pile Menggunakan Metode Teoritis, Metode Elemen Hingga Dengan Uji Test PDA (Pile Driving Analyzer) (Studi Kasus Pembangunan Gedung B Rumah Sakit Muhammadiyah Metro)}, volume={2}, url={https://jist.publikasiindonesia.id/index.php/jist/article/view/239}, DOI={10.59141/jist.v2i09.239}, abstractNote={<p>Pada umumnya perencanaan suatu bangunan meliputi perencanaan bangunan atas (upper structure) dan perencanaan bangunan bawah (sub structure). Fondasi merupakan bagian bangunan bawah (sub structure) yang berhubungan langsung dengan tanah mempunyai peranan penting memikul seluruh beban bangunan lain di atasnya, maka dari itu perlu dilakukan perhitungan daya dukung serta penurunan yang akan terjadi di dalam perencanaan desain dan juga pengujian setelah pelaksanaan pekerjaan fondasi. Pada pembangunan gedung B RSU Muhammadiyah menggunakan tipe fondasi bored pile. Ditinjau dari penyelidikan jenis tanah, beban struktur, lingkungan sekitar proyek, dan pengujian lapangan dengan test PDA (Pile Driving Analyzer) dan CAPWAP maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung daya dukung dan penurunan fondasi bored pile dengan cara static (menggunakan prinsip-prinsip mekanika tanah) menggunakan metode teoritis, metode elemen hingga, dan cara (dinamic) menggunakan metode experimental dengan uji lapangan test PDA (Pile Driving Analyzer) dan CAPWAP serta dapat menginterpetasikan hasil data PDA (Pile Driving Analyzer) dan CAPWAP. Berdasarkan hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam perhitungan daya dukung hasil perbandingan selisih terkecil pengujian static menggunakan metode L. Decourt terhadap hasil pengujian dinamic hasil CAPWAP pada kedua titik uji dengan nilai 4,06% pada titik BH-01 dan -9,29% pada BH-02 dan hasil selisih terkecil pada metode elemen hingga dengan hasil CAPWAP ada pada titik BH-01 yaitu -9,8%. Hasil selisih perbandingan terkecil penurunan adalah menggunakan metode Paulus&Davis terhadap hasil CAPWAP pada BH-01 yaitu -13% dan BH-02 yaitu -23%. Hasil PDA Test pada tiang No.1 terjadi overstressed karena nilai CSX lebih tinggi dari tegangan ijin tekan, untuk EMX tiang No.2 melebihi efisiensi hammer yang disarankan, pada laporan hasil CAPWAP tidak terdapat keterangan dari CAPWAP match quality dan terdapat data yang belum lengkap diberikan dalam laporan, seperti persentase kerusakan fondasi (BTA) dan tinggi jatuh hammer test (STK).</p>}, number={09}, journal={Jurnal Indonesia Sosial Teknologi}, author={Handayani, Friska and Alami, Fikri and Iswan, Iswan}, year={2021}, month={Sep.}, pages={1564–1584} }