������������������������������������������ Jurnal
Indonesia Sosial Teknologi: p�ISSN:
2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
MONITORING DAN ALARM JUMLAH PENUMPANG PADA ANGKUTAN
UMUM
Mochamad Ravi Adia Pramesti, Muhamad Rafi Abdul Rasyd, Refki Rizki
Alfani,
Muharammi Dzaki Pasya Sundava, Ghita Putrie Ghantina dan Muhammad Hasbi
Ash Shiddieqy
Politeknik
Negeri Bandung, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected], [email protected]. [email protected], [email protected]
Abstract
One of the
current problems in the world is the Covid-19 epidemic. No exception in
Indonesia, which is also affected by the virus both socially, namely we are
required to implement social distancing. As well as economically, which has an
impact on some MSMEs and large companies. According to data on September 11,
2020 in the local government of Banjaran District, Bandung Regency, West Java,
there were three people tested positive, and three people were suspected. This
is very worrying, considering that one of the right rooms for many people to enter
is public transportation. When the new normal phase was implemented, city
transportation in Banjaran was still filled with people passing by without
strict health protocols due to the lack of socialization and supervision of
city transportation in the area. So it is necessary to have an automatic system
that can make it easier for drivers to control the number of passengers on
public transportation. The system is made using the help of an ultrasonic
sensor and a buzzer. This buzzer will sound like an alarm if the number of
passengers in public transportation exceeds a predetermined capacity. The hope
is that this tool can be an effective solution to reduce the spread of
Covid-19, especially on public transportation.
Keywords: social distancing; new normal; ultrasonic;
buzzer
Abstrak
Salah satu masalah saat ini di dunia adalah pademi
covid-19. Tak terkecuali di Indonesia yang ikut terkena dampak dari virus
tersebut baik secara sosial, yaitu kita diharuskan menerapkan sosial
distancing. Maupun secara ekonomi, yang berdampak terhadap sebagian kalangan
UMKM maupun perusahaan besar. Menurut data pada tanggal 11 September 2020 di
pemerintah setempat Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terdapat
tiga orang dinyatakan positif, dan tiga orang suspek. Hal ini sangat
menghawatirkan, mengingat salah satu ruangan yang tepat dimasuki banyak orang
adalah angkutan umum, ketika fase new normal diberlakukan, angkutan kota di
Banjaran masih dipenuhi oleh lalu-lalang masyarakat tanpa protokol kesehatan
yang ketat karena kurangnya sosialisasi dan pengawasan angkutan kota di daerah
tersebut ehingga perlu adanya sistem otomatis yang dapat memudahkan pengendara
dalam mengontrol jumlah penumpang pada transportasi umum. Sistem tersebut
dibuat dengan menggunakan bantuan�
sensor� ultrasonic dan buzzer.
Buzzer ini akan berbunyi seperti alarm jika jumlah penumpang dalam angkutan
umum melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Harapannya, dengan adanya alat
tersebut dapat menjadi solusi yang efektif untuk menekan penyebaran covid-19
terutama di angkutan umum.
Kata Kunci: sosial distancing; new
normal; ultrasonic; buzzer.
Pendahuluan
�Uji coba teknologi�
yang kami ciptakan akan menyasar angkutan kota di rute
Banjaran-Cikalong. Rute ini terpusat di terminal banjaran yang berada di
Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Banjaran merupakan wilayah yang majemuk.
Di Banjaran, terdapat kurang lebih 158 ribu penduduk, dengan rata-rata
penduduknya berpenghasilan sebagai buruh, baik tani maupun industri.
Berdasarkan sumber, jumlah buruh tani mencapai 6265 jiwa dan buruh industri
18644 jiwa (Statistik Kecamatan
Banjaran, 2018).
Padatnya penduduk di Desa Banjaran,� menjadikan Banjaran sebagai tempat yang� beresiko tinggi akan penularan virus. Update
11 September kemarin, terdapat tiga orang dinyatakan positif, dan tiga orang
suspek.
Banyaknya
warga banjaran yang masih kurang kesadarannya terhadap penerapan protokol
kesehatan, ditenggarai menjadi polemik tersendiri untuk menerapkan kebijakan
pembatasan penumpang angkutan dalam rangka memutus rantai penularan virus.
Sehingga, ketika fase new normal diberlakukan, angkutan kota di Banjaran masih
dipenuhi oleh lalu-lalang masyarakat tanpa protokol kesehatan yang ketat karena
kurangnya sosialisasi dan pengawasan angkutan desa di daerah tersebut.�
1.
Geografi
Keadaan geografi Kecamatan
Banjaran Kabupaten Bandung merupakan kecamatan dengan pemukiman padat karena
berdekatan dengan pasar, adanya alun-alun kecamatan, serta pusat lembaga
pendidikan.�
2.
Persebaran penduduk dan mata pencaharian
Orang banjaran didominasi lulusan
SMP yang mencapai 19.375 jiwa, lulusan SD mencapai 15.102 jiwa, sisanya 6265
tidak lulus sekolah. Mata pencaharian penduduk di dominasi buruh industri dan
buruh tani. Dengan penghasilan rata-rata Rp3.000.000 � Rp4.000.000 ( Koordinator
Statistik, 2018).
3.
Permasalahan dengan adanya kasus positif yang lumayan
banyak, yakni mencapai 3 orang positif dan 3 orang suspek, Banjaran dinyatakan
sebagai daerah zona merah di Kabupaten Bandung. Meskipun begitu, masih banyak
masyarakat yang tidak taat akan aturan dan supir angkutan kota yang melanggar
kebijakan pembatasan penumpang di angkot. Padahal klaster transportasi umum
dianggap sebagai klaster paling potensial dalam penyebaran virus (Susantono, 2014). Untuk itu, kami bekerja
sama dengan mitra komunitas supir pengemudi angkutan umum di Kecamatan
Banjaran, Kabupaten Bandung. Komunitas ini bukan komunitas berbadan hukum
bercap resmi, hanya kumpulan pengemudi yang memang peduli terhadap kondisi
kesehatan penumpangnya (Tirachini & Cats,
2020).
�Peneliti
merasa perlu
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada tentang pengawasan kapasitas
penumpang di angkutan kota di rute Banjaran-Cikalong dengan menciptakan sistem
otomatis yang dapat memudahkan pengendara dalam mengontrol jumlah penumpang
pada transportasi umum. Sistem tersebut dibuat dengan menggunakan bantuan� sensor Ultrasonic dan BuzzeBuzzer ini akan
berbunyi seperti alarm jika jumlah penumpang dalam angkutan umum melebihi kapasitas
yang telah ditentukan dan jumlah penumpang yang ada pada angkutan umum akan
ditampilkan melalui LCD yang di pasang sebelum pintu masuk angkutan umum (Nurjanah, 2019).
Metode Penelitian
Metode
penelitian pada pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKMM) ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dimana proses dan perspektif subjek
lebih ditonjolkan. Adapun beberapa proses atau tahap pelaksanaan kegiatan
terdiri dari :
�
Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Program Masyarakat
1.
Perencanaan Kegiatan
Pada tahap ini beberapa hal yang dilakukan, yaitu:
a. Rapat Strategi Pelaksanaan: Tahap ini sudah dilakukan
dimana menentukan pembagian tugas setiap anggota kelompok sebelum pelaksanaan
kegiatan pengabdian dilakukan.
b. Penetapan Daerah Sasaran: Melakukan pencarian dan
menetapkan daerah sasaran melalui jejaring internet dan melakukan pengumpulan
data dengan wawancara secara daring dengan mitra yang berada di daerah sasaran
yang sudah ditentukan sebelumnya.
c. Observasi Lapangan: Meninjau keadaan dan permasalahan
daerah sasaran yang telah ditentukan serta mencari mitra sebagai penerima
pelaksanaan pengabdian yang telah dirancang dan membuat kesepakatan dilakukan
oleh dua orang perwakilan kelompok (Nawawi & Hakiem,
2018).
Tahap Pelaksanaa Kegiatan
a. Pembuatan Algoritma Sistem: Membuat algoritma cara
kerja sistem yang akan digunakan di angkutan umum sebagai penunjang protokol
kesehatan.
b. Perancangan Desain Alat Sistem Monitoring dan Alarm
Jumlah Penumpang: Merancang desain alat yang sesuai dengan perencanaan awal.
c. Pembuatan Alat: Membuat alat berdasarkan desain dan
algoritma yang telah dirancang dan dikerjakan oleh seluruh anggota kelompok
dengan cara membagi-bagi tugas kemudian digabungkan.
d. Sosialisasi Alat: Mensosialisasikan fungsi dan cara
kerja alat yang telah dibuat kepada pengemudi dan penumpang angkutan umum dari
mitra yang telah ditentukan.
e. Pelaksanaan Penggunaan Alat: Menerapkan alat pada
angkutan umum dari mitra yang telah ditentukan (Djuandi, 2011).
Tahap
Pasca Kegiatan
a. Evaluasi
Mengevaluasi hasil pelaksanaan pengabdian yang telah
dilaksanakan.
b. Analisa dan kesimpulan menganalisa dan menyimpulkan
hasil dari evaluasi yang telah ditentukan.
c. Pembuatan Laporan
Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian.
Hasil dan Pembahasan
Ditengah masalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19 ini, kami membuat
sistem otomatis untuk membantu memudahkan pengendara angkutan umum rute
Banjaran-Cikalong dalam mengontrol jumlah penumpang. Setelah Sistem Monitoring
dan Alarm Jumlah Penumpang untuk Angkutan Umum ini selesai, karena situasi
sedang covid-19, membuat kami tidak memungkinkan untuk menguji coba alat
langsung kepada mitra kami, yaitu komunitas angkutan kota rute
Banjaran-Cikalong. Sebagai solusi dari masalah tersebut, kami membuat poster
dan video mengenai sistem (Fitriani, Maulidya,
Salafudzin, Izza, & Assyaefi, n.d.). Dalam bentuk poster dan
video yang berisi mengenai kegunaan dan cara kerja sistem ketika dipakai.�
�
Gambar 2.�
Wiring Diagram alat
�
Pembuatan prototipe alat dilakukan dengan menggunakan
rancangan wiring diagram seperti gambar 2, digunakan 2 sensor ultrasonics untuk
mendeteksi orang yang masuk dan keluar (Ningrum & Hasyim,
2017). Cara kerja sistem ini sensor
ditempatkan pada pintu masuk, cara kerja alat tersebut, yaitu menset jumlah
penumpang/ pengunjung maksimal yang kita inginkan menggunakan potensiometer
setiap pengunjung/penumpang� yang masuk
melalui pintu masuk tersebut akan dibaca oleh sensor dan jumlah penumpang/pengunjung
akan bertambah, jika penumpang/pengunjung keluar melalui pintu yang sama akan
dibaca juga oleh sensor dan jumlah penumpang atau pengunjung akan dikurangi,
ketika jumlah penumpang pengunjung melebihi batas maksimal alarm akan menyala (Susaptoyono, 2012).
�
Gambar 3.�
Hasil prototipe� alat
�
Kotak yang pertama difungsikan sebagai sensor yang akan
ditempatkan di pintu masuk untuk mendeteksi setiap orang yang masuk maupun
keluar, kotak selanjutnya sebagai interface dan juga kontroller pada layer LCD ditampilkan
berapa jumlah orang saat ini yang berada di dalam angkuan umum, bus atau pada
suatu ruangan (Syafril, n.d.).
Ditampilkan juga jumlah maksimum penumpang/pengunjungnya
sehingga jika melebih maksimum alarm akan menyala (Scaramuzzino &
Scaramuzzino, 2017). Demikian sistem ini
dibuat agar dapat berfungsi sebagai alarm jumlah penumpang atau pengunjung
suatu transfortasi umum atau suatu tempat dan sebagai sistem monitoring jumlah
penumpang yang berada saat itu (Yuliana & Saptono,
2017).
Potensi keberlanjutan dalam bidang sosial program
pengabdian yang telah dibuat yaitu Sistem Monitoring dan Alarm Jumlah Penumpang
pada Angkutan umum, sebagai berikut:
a.
Membuat masyarakat merasa lebih aman menaiki angkutan
umum.
b.
Membuat masyarakat menjadi lebih patuh terhadap protokol
kesehatan.
c.
Membantu pengendara dalam mengontrol jumlah penumpang.
d.
Mengurangi resiko penyebaran virus covid-19.
e.
Sebagai acuan dan refrensi dalam pengembangan topic serupa
dan mengembangkan lebih lanjut.
���
Kesimpulan
����������� Berdasarkan hasil wawancara dan terselenggaranya PKM secara langsung
kepada masyarakat sasaran yang dilakukan peneliti yaitu pengemudi dan penumpang angkutan
kota rute Banjaran-Cikalong, Kabupaten
Bandung, kesimpulannya adalah penghasilan pengemudi memang mengalami penurunan
yang cukup besar semenjak pandemi, yaitu dari total laba bersih penghasilan
yang didapat pengemudi biasanya sebesar kurang-lebih seratus ribu rupiah
mengalami penurunan menjadi hanya sebesar kurang lebih dua puluh ribu rupiah.
Hal ini dikarenakan penumpang yang biasa menaiki angkutan kota rute tersebut
sebelum pandemi didominasi oleh pelajar, ibu-ibu yang beraktivitas seperti
pergi ke pasar, dan pegawai buruh, tetapi semenjak pandemi yang menaiki
angkutan kota hanya ada ibu-ibu dan pegawai buruh, yang dimana pelajar tidak
lagi menaiki angkutan kota karena sekolah yang dilaksanakan dari rumah.
����������� Dari sisi pengemudi mereka
sebenarnya tidak setuju dengan diadakannya pembatasan penumpang, karena fokus
mereka yang utama dari sisi ekonomi yaitu mencari penumpang sebanyak mungkin
agar target setoran tercapai dan laba bersih mereka besar, akan tetapi dari
sisi penumpang yang peneliti wawancarai mereka setuju karena berpikir bahwa
pandemi Covid-19 ini berbahaya, terutama penumpang ibu-ibu yang membawa anaknya
menaiki angkutan kota. Maka walaupun dari sisi pengemudi menolak diadakannya
pembatasan penumpang dengan menerapkan sistem monitoring dan alarm jumlah
penumpang ini, tetapi dari sisi penumpang mereka setuju, karena jika pengemudi
tidak memerhatikan social distancing dan protokol kesehatan yang
ditetapkan pemerintah lainnya maka pengemudi pun mengalami kerugian.
Kerugiannya yaitu tidak adanya penumpang yang menaiki angkutan kota rute
tersebut dengan alasan takut, sehingga pada akhirnya pengemudi pun setuju
dengan diselenggarakannya PKM ini.
Djuandi, Feri. (2011). Pengenalan arduino. E-Book.
Www. Tobuku, 24.
Fitriani, Avisha, Maulidya, Ikliliya Zahwa,
Salafudzin, Ahmad, Izza, Nurul Baeti, & Assyaefi, Moh Izza. (n.d.). ED.
COFID (EDUCATION COVID-19 FOR KIDS) DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENYEBARAN VIRUS
COVID-19 KEPADA ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA WONOREJO KARANGANYAR DEMAK.
Nawawi, M. Kholil, & Hakiem, Hilman. (2018).
Strategi Pemasaran Funding Officer Dalam Meningkatkan Minat Nasabah Di BPRS
Amanah Ummah. Al-Infaq: Jurnal Ekonomi Islam, 6(2), 379�429.
Ningrum, Prahita Ratna, & Hasyim, Asy�ari. (2017).
Perancangan Prototype Kendali Kapasitas Area Parkir Dengan Karakteristik Dua
Sensor Berbasis PLC. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nurjanah, Revina. (2019). Pembangunan Aplikasi
Pembayaran Tiket Bus Damri Berbasis Android Melalui Payment Online.
Universitas Komputer Indonesia.
Scaramuzzino, Gabriella, & Scaramuzzino, Roberto.
(2017). The weapon of a new generation?�Swedish Civil Society Organizations�
use of social media to influence politics. Journal of Information Technology
& Politics, 14(1), 46�61.
Statistik, Koordinator Kecamatan Banjaran. (2018).
Kecamatan Banjaran.
Susantono, Bambang. (2014). Revolusi Transportasi.
Gramedia Pustaka Utama.
Susaptoyono, Yogyo. (2012). Bluetooth. Yogyakarta:
Cv. Andi Offsed.
Syafril, Syafrimen. (n.d.). MASTER PLAN INFORMATION
& COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT)�MENUJU SMART UNIVERSITY UIN RADEN INTAN
LAMPUNG.�
Tirachini, Alejandro, & Cats, Oded. (2020).
COVID-19 and public transportation: Current assessment, prospects, and research
needs. Journal of Public Transportation, 22(1), 1.
Yuliana, Khozin, & Saptono, Saptono. (2017).
Prototype Pengontrolan Penghitung Jumlah Calon Penumpang Angkutan Umum Pada
Dinas Perhubungan Kota Tangerang Berbasis Arduino Uno. JURNAL SISFOTEK
GLOBAL, 7(2).