Jurnal Indonesia Sosial
Teknologi: p�ISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MENDORONG NASABAH BRAND SWITCHING BANK KONVENSIONAL KE BANK SYARIAH MANDIRI
KENDARI
Muhammad Rizaldi Makmur, Zulfita, La Ode Alimusa dan Endro Sukotjo
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, Universitas Muhammadiyah Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia.
Email: [email protected], [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstract
The
rapid development of sharia banking system is the impact of the formulation of
Law No. 21 of 2008 on Sharia Banking issued on July 16, 2008. Although the
Islamic banking industry is in a rapid development stage, it is undeniable that
the Islamic banking industry has not achieved the greatest success in all
aspects. This study aims to analyze the determining factors of the transfer of
Bank customers from Conventional Bank to Bank Syariah Mandiri Kendari.
In this study, data collection techniques were conducted using questionnaire
methods, interviews, and documentation. While the sampling technique uses
accidental sampling method. This study was conducted in Kendari City with 70
respondents. The analysis method used is Exploratory Factor Analysis (EFA). The
data is processed using reliability tests, validity and factor analysis. Based
on the results of the research shows that what encourages customers to do
Conventional Bank Brand Switching to Bank Mandiri Syariah is Factor (1)
Economical &Idiological. Factors (2) Stimulus Marketing (Accessibility,
Service Quality, Reference Group, Promotions, Products). The most influential
factors are cost factors (economical) and ideological (Islamic Sharia). Cost
factor is the most important factor that influences the transfer of customer
brand from Conventional Bank to Sharia Bank.
Keywords: factor analysis; brand switching; conventional
banks; shariah banks.
Abstrak
Pesatnya perkembangan sistem perbankan syariah merupakan dampak dari rumusan Undang-Undang Nomor� 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang� diterbitkan pada tanggal 16 Juli 2008. Meski industri perbankan syariah sedang dalam tahap perkembangan yang pesat, tidak dapat dipungkiri bahwa industri perbankan syariah belum mencapai kesuksesan terbesar di segala aspek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang faktor-faktor penentu nasabah Bank dari Bank Konvensional ke Bank Syariah Mandiri Kendari. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan Penelitian dengan menggunakan metode kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling. Penelitian ini dilakukan di Kota Kendari dengan responden sebanyak 70 orang. Metode analisis yang digunakan adalah Eksploratory Factor Analysis (EFA). Data diolah menggunakan uji reliabilitas, validitas dan analisis faktor. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa yang mendorong nasabah melakukan Brand Switching Bank Konvensional ke Bank Mandiri Syariah adalah Faktor (1) Ekonomis & Idiologis. Faktor (2) Stimulus Marketing (Aksesibilitas, Kualitas Layanan, Kelompok Referensi, Promosi, Produk). Faktor yang paling berpengaruh adalah faktor biaya (ekonomis) dan ideologis (Syari�at Islam). Faktor biaya merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi perpindahan merek pelanggan dari Bank Konvensional ke Bank Syariah.
Kata kunci: analisis faktor; brand switching; bank konvensional; bank syariah.
Pendahuluan
Perkembangan
Bank Syariah di dunia merupakan fenomena yang menyita perhatian banyak pihak
akhir-akhir ini.Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai tempat untuk
mengetahui bagaimana praktik perbankan syariah yang sesungguhnya. Ekonomi
syariah dianggap cukup menjanjikan untuk dijadikan alternatif dari sistem perekonomian
internasional mengingat sistem perekonomian internasional yang dianut saat ini
mulai terlihat memiliki banyak kelemahan. Bank Syariah di Indonesia sekarang telah
ada dalam fase perkembangan yang pesat. Hal ini ditunjukkan oleh berbagai data
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia mengenai perbankan Syariah tahun 2016.
Angka pertumbuhan Bank Syariah sampai dengan bulan Oktober 2016 mampu tumbuh
sebesar 37% sehingga total assetnya menjadi 174,09 triliun. Pembiayaan telah
mencapai Rp 135,58 triliun tumbuh 40,06% dan penghimpunan dana menjadi Rp
134,45 triliun meningkat 32,06%. Juga fakta-fakta lain seperti jumlah Bank
Syariah dan unit usaha Syariah yang bertambah cukup banyak dalam jangka waktu
beberapa tahun saja (Rozalinda, 2015) .
Berkembangnya
sistem Perbankan Syariah yang semakin pesat ini adalah dampak dari
diberlakukannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang
terbit tanggal 16 juli 2008. Meskipun sedang dalam fase perkembangan yang
pesat, tidak dipungkiri Perbankan Syariah belum dapat memaksimalkan
pencapaiannya di segala aspek. Salah satunya dalam hal perolehan Produktivitas. Produktivitas
yang dicapai oleh bank-bank umum Syariah di Indonesia masih belum begitu
memuaskan. Fakta
ini dilihat pada rata-rata Produktivitas Bank Umum Syariah masih tertinggal
cukup jauh dari Bank Konvensional. Bank Syariah adalah Bank yang melakukan invenstasi
halal, sedangkan Bank Konvensional melakukan inventasi tidak melihat faktor
kehalallannya. Bank
Syariah melayani nasabah dengan prinsip bagi hasil, jual beli dan sewa,
sedangkan Bank Konvensional memakai perangkat bunga (riba). Perbankan
Syariah di Sulawesi Tenggara sudah berdiri sejak tahun 2004, yang kemudian
terus berkembang dengan semakin meningkatnya minat dari masyarakat Sulawesi
Tenggara.. Sedangkan bank yang operasionalnya Single Banking System adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang
berdiri sejak tahun 2004. Selain lembaga bank terdapat beberapat Baitul Mal Wa
Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro syariah.
Kota Kendari
Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan
idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan
operasionalnya. Data menunjukan bahwa terjadinya fenomena masyarakat Kota
Kendari yang melakukan keputusan perpindahan merek dari konvensional ke Brand
Syariah. Fenomena ini terjadi pula pada Bank Syariah Mandiri Cabang Kendari
mengalami kemajuan dari tahun ke tahun,. Berikut ini data perpindahan nasabah
Bank Mandiri ke BSM Kendari.
Tabel 1.
Data Nasabah yang melakukan
brand switching
�������������� Jenis
Kelamin�������������� |
Tahun 2015 |
Tahun 2016 |
Tahun 2017 |
Perempuan |
66 |
65 |
180 |
Laki-laki |
39 |
41 |
86 |
Total |
105 |
106 |
266 |
������ Sumber: Bank Syariah Mandiri Cab. Kendari, 2018
Berdasarkan uraian fenomena di atas perpindahan yang dilakukan konsumen sering kali terjadi ketika produk jasa yang ditawarkan tidak mampu memberikan apa yang diharapkan oleh konsumen.
(Zainul Arifin, 2012) dalam bukunya Manajemen Bank Syari�ah, �menjelaskan bahwa Bank Islam (Syariah) adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa � jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip Syariat Islam.
Beragamnya merek dari suatu produk yang beredar pesat di
pasaran telah membuat konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan merek. Hawkins
menjelaskan Brand Switching adalah�hasil dari ketidakpuasan konsumen akan suatu produk yang mengakibatkan
konsumen melakukan penghentian pembelian produk pada suatu merk dan
menggantinya dengan produk dari merk lain�. Berbicara mengenai perpindahan
merek (Brand Switching), pastinya ada suatu hal atau faktor yang
menyebabkan seorang konsumen melakukan perpindahan merek (Brand Switching), faktor
tersebut diantaranya adalah biaya, aksesibilitas, kualitas layanan, syariat
islam, kelompok referensi, promosi dan produk (Hawkins & Mothersbaugh, 2010).
Konsumen akan cenderung membeli suatu produk atas evaluasi harga serta nilai dari produk pembanding sejenis lainnya. Jika harga yang di tawarkan suatu merek terlalu mahal sementara karakteristik yang ditawarkan sama dengan pesainggnya maka hal tersebut dapat menimbulkan perpindahan merek (Kotler, Armstrong, Harker, & Brennan, 1990).
Menurut (Muttaqin & Dhewi, 2015) menyatakan bahwa memilih lokasi dekat dengan pelanggan perlu untuk mempertahankan daya saing. Kedekatan lokasi maupun kestrategisan nasabah dalam melakukan transaksi sangatlah penting, terutama dilihat dari mudah jangkauannya bank syariah, bank syariah yang berada di pusat keramaian, bank syariah yang berada di dekat perkantoran, saluran ( jumlah kantor cabang) bank syariah yang banyak berpengaruh terhadap keputusan Brand Switching.
Kualiatas layanan dan Brand Switching memiliki hubungan kausal yaitu penampilan pegawai sopan dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. mengatakan bahwa persepsi konsumen pada kualitas pelayanan merupakan nilai dari keseluruhan dari keunggulan suatu pelayanan (Juniantara & Sukawati, 2018). Kualitas pelayanan dapat didefinisikan suatu dari pernyataan tentang sikap, yang hubungannya dari hasil perbandingan dari kinerja dan ekspektasi. Peneliti menemukan bahwa informan beranggapan bahwa menurut pengetahuan mereka, kualitas pelayanan Bank Syariah sama saja baiknya dengan Bank Konvensional. Mereka menganggap bahwa belum ada keunggulan dari segi pelayanan Bank Syariah, selain perbedaan penampilan pegawai saja.Meskipun demikian perbedaan penampilan tersebut menjadi ciri khas tersendiri bagi bank syariah dan nasabah yang beranggapan bahwa penampilan pegawai yang sopan dan ramah dalam memberikan layanan tersebut menyebabkan mereka menabung di Bank Syariah.
(HASIL, n.d. 2008) menyatakan bahwa variabel religiuisitas merupakan suatu kepercayaan yang berhubungan dengan hubungan antara manusia dengan penciptanya. Kepercayaan ini akan mendasari manusia dalam mengambil keputusannya. Lembaga keuangan syariah dipandang cocok bagi nasabah terutama yang beragama Islam untuk mengambil pembiayaan karena dalam syariah tidak dikenal riba. Jika seorang merasa bahwa dengan mengambil pembiayaan di kospin jasa layanan syariah sama saja dengan menjalankan perintah atau ajaran agamanya maka nasabah akan melakukan keputusan mengambil pembiayaan.
Kelompok Referensi merupakan standar perbandingan untuk menilai diri penilaian diri dan konsep diri sehingga mampu memunculkan keputusan untuk membeli suatu produk. Kelompok referensi mampu mempengaruhi nasabah melakukan perpindahan merek antara lain yaitu teman, keluarga, kelompok persahabatan, kelompok belanja, kelompok kerja, kelompok atau masyarakat maya dan selebriti (Mantansari, Intan, & Ika, 2013).
Menurut (Yudhiartika & Haryanto, 2012), promosi penjualan (sales promotion) adalah suatu cara untuk mempengaruhi konsumen agar dengan suka langsung membeli barang dengan merek tertentu, sehingga dengan adanya sales promotion yang baik akan mudah mempengaruhi konsumen dalam berpindah merek.
Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepada nasabah dengan tujuan untuk memuaskan suatu keinginan nasabah. Produk-produk Bank Syariah yang beragam dan menarik yang tidak kalah saing dengan bank konvensional pada umumnya menjadi daya tarik tersendiri bagi nasabah. �
Bentuk simpanan tabungan mudharabah, nama tabungan dengan istilah islam, simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu, jaminan keamanan dan porsi bagi hasil yang ditawarkan Bank Syariah berpengaruh terhadap keputusan nasabah melakukan Brand Switching Ke Bank Syariah.
Dari latar belakang diatas dapat dijelaskan bahwa tujuan penelitian ini adalah menganalisis tentang faktor-faktor penentu perpindahan nasabah Bank Konvensional ke Bank Syariah Mandiri Kendari. Diharpakan hasil peneltian ini dapat memberikan gamabaran mengenai apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah melakukan Brand Switching.
Metode Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi
obyek lokasi penelitian yaitu Bank Syariah Mandiri Kota Kendari. Objek
penelitian adalah Nasabah yang Berpindah dari Bank Konvensional ke Bank Syariah Mandiri. dengan subyek penelitian
adalah nasabah Bank Syariah Mandiri Kendari. Dari keseluruhan populasi yang
jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, maka sesuai dengan ukuran sampel yang
dikemukakan oleh maka sesuai dengan jumlah indikator variabel yaitu sebanyak.
Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 x 7
variabel = 70 orang sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Adapun metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor.
Penelitian ini merupakan penelitian Eksploratory
Factor Analysis (EFA).
Hasil dan Pembahasan
a.
Hasil Uji
KMO, Bartlett Test Of Sphericity, dan Uji MSA
Dari
hasil pengelolaan data dengan SPSS dapat ditampilkan tabel KMO dan Bartlett�s
Measure Of Sampling Adequancy (MSA).
��������������������������������������������������
Tabel 2.
KMO
and Bartlett's Test |
|
||
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of
Sampling Adequacy. |
.722 |
||
Bartlett's Test of Sphericity |
Approx. Chi-Square |
132.189 |
|
Df |
21 |
||
Sig. |
.000 |
||
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa angka KMO adalah 0,722 dengan signifikansi 0,000 yang berarti variabel telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji MSA.
Berikut ini adalah tabel dari nilai hasil uji MSA:
Tabel 3.
Anti-image
Matrices |
|||||||||
|
Biaya |
Aksesibilitas |
kualitas
layanan |
syariat
islam |
kelompok
referensi |
Promosi |
Produk |
|
|
Anti-image Covariance |
Biaya |
.390 |
-.087 |
-.099 |
-.273 |
.060 |
.029 |
-.116 |
|
Aksesibilitas |
-.087 |
.702 |
.055 |
-.031 |
-.082 |
-.239 |
-.052 |
|
|
kualitas layanan |
-.099 |
.055 |
.674 |
-.045 |
-.127 |
-.203 |
-.063 |
|
|
syariat islam |
-.273 |
-.031 |
-.045 |
.457 |
-.003 |
.012 |
.011 |
|
|
kelompok referensi |
.060 |
-.082 |
-.127 |
-.003 |
.901 |
.090 |
-.169 |
|
|
Promosi |
.029 |
-.239 |
-.203 |
.012 |
.090 |
.636 |
-.172 |
|
|
Produk |
-.116 |
-.052 |
-.063 |
.011 |
-.169 |
-.172 |
.655 |
|
|
Anti-image Correlation |
Biaya |
.673a |
-.167 |
-.193 |
-.648 |
.101 |
.059 |
-.229 |
|
Aksesibilitas |
-.167 |
.783a |
.079 |
-.055 |
-.103 |
-.357 |
-.076 |
|
|
kualitas layanan |
-.193 |
.079 |
.804a |
-.081 |
-.164 |
-.311 |
-.094 |
|
|
syariat islam |
-.648 |
-.055 |
-.081 |
.682a |
-.005 |
.023 |
.020 |
|
|
kelompok referensi |
.101 |
-.103 |
-.164 |
-.005 |
.530a |
.120 |
-.220 |
|
|
Promosi |
.059 |
-.357 |
-.311 |
.023 |
.120 |
.690a |
-.267 |
|
|
Produk |
-.229 |
-.076 |
-.094 |
.020 |
-.220 |
-.267 |
.811a |
|
|
a. Measures of Sampling
Adequacy(MSA) |
Sumber: Hasil Output
SPSS
Dari tabel 3 diatas diketahui bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini memilki nilai MSA > 0.5 sehingga variabel dapat dianalisis secara keseluruhan lebih lanjut.
b.
Hasil Factoring dan Rotasi
Setelah semua variabel memiliki nilai
yang mencukupi, tahap selanjutnya adalah melakukan ekstraksi terhadap
sekumpulan variabel yang sudah ada, sehingga terbentuk satu atau beberapa
faktor. Dalam melakukan proses ekstraksi ini metode yang digunakan adalah Principal Component Analysis.
Berikut adalah tabel Communalities dari 7 variabel yang telah
melalui proses factoring :
���
Tabel 4.
Communalities |
||
|
Initial |
Extraction |
Biaya |
1.000 |
.817 |
Aksesibilitas |
1.000 |
.431 |
Kualitas Layanan |
1.000 |
.479 |
Syariat Islam |
1.000 |
.776 |
Kelompok Referensi |
1.000 |
.511 |
Promosi |
1.000 |
.507 |
Produk |
1.000 |
.567 |
Extraction Method: Principal
Component Analysis. |
��������������������������� Sumber: Hasil Output SPSS
Singgih Santoso menjelaskan bahwa tabel total Variance Explainedmenggambarkan jumlah faktor yang terbentuk.Dalam melihat faktor yang terbentuk, maka dapat dilihat pada nilai eigenvaluesnya harus berada diatas angka satu (1), jika sudah berada di bawah angka satu maka sudah tidak tepat.Eigenvalues menunjukkan kepentingan relativ masing-masing faktor dalam� menghitung varians dari total variabel yang ada. Jumlah angka eigenvalues, susunannya selalu diurutkan pada nilai terbesar samapai yang terkecil (Santoso, 2016).
Tabel 5.
��������������������������������������
Total Variance Explained |
||||||
Component |
Initial
Eigenvalues |
Extraction
Sums of Squared Loadings |
||||
Total |
%
of Variance |
Cumulative
% |
Total |
%
of Variance |
Cumulative
% |
|
1 |
2.974 |
42.492 |
42.492 |
2.974 |
42.492 |
42.492 |
2 |
1.113 |
15.896 |
58.388 |
1.113 |
15.896 |
58.388 |
3 |
.942 |
13.451 |
71.839 |
|
|
|
4 |
.732 |
10.460 |
82.299 |
|
|
|
5 |
.586 |
8.374 |
90.672 |
|
|
|
6 |
.405 |
5.788 |
96.460 |
|
|
|
7 |
.248 |
3.540 |
100.000 |
|
|
|
Extraction Method: Principal
Component Analysis. |
Setelah diketahui bahwa 2 faktor adalah jumlah yang paling optimal, tabel Component Metrix menujukkan distribusi ketujuh variabel tersebut pada dua faktor yang terbentuk.
Sedangkan angka-angka yang ada pada tabel tersebut adalah factoring loadings, yang menunjukkan besar korelasi antara suatu variabel faktor 1 atau faktor 2. Proses penentuan variabel mana yang akan masuk kefaktor yang mana ditentukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris.
Tabel 6.
Rotated Component Matrixa |
||
|
Component |
|
|
1 |
2 |
Biaya |
.875 |
.224 |
Syariat
Islam |
.873 |
.117 |
Produk |
.323 |
.680 |
Promosi |
.249 |
.667 |
Kelompok
Referensi |
-.278 |
.658 |
Kualitas
Layanan |
.417 |
.552 |
Aksesibilitas |
.361 |
.548 |
Extraction
Method: Principal Component Analysis. Rotation
Method: Varimax with Kaiser Normalization. |
||
a.
Rotation converged in 3
iterations. Sumber: Hasil Output SPSS |
�
Berdasarkan tabel diatas mennjukkan bahwa faktor yang terbentuk ada 2 faktor:
Faktor 1: Variabel Biaya (0,875), dan variabel Syariat Islam (0,873).
Faktor 2: Variabel produk (0,680), variabel Promosi (0,667), variabel Kelompok Referensi (0,658), variabel Kualitas Layanan (0,552), dan variabell Aksesibilitas (0,548).
Tabel 7.
Component Transformation
Matrix |
||
Component |
1 |
2 |
1 |
.720 |
.694 |
2 |
-.694 |
.720 |
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. |
��������������������� Sumber: Hasil Output SPSS
Pada
tabel 7 Component Transformation Matrixdiatas dapat diamati angka-angka
yang berada pada diagonal, antara komponen 1 dengan 1 dan antara komponen 2
dengan 2.
Terlihat kedua angka jauh diatas 0,5 (0,720 dan
0,720). Hal ini membuktikan kedua factor
(component) yang terbentuk sudah tepat, karena mempunyai korelasi yang
tinggi.
Hasil dari penelitian ini dapat
diketahui bahwa terdapat dua faktor terbentuk yang mendorong nasabah dalam
melakukan Brand Switching Bank
Konvensional Ke Bank Syariah Mandiri Kendari. Faktor 1 (pertama) adalah faktor
biaya dan syariat islam yang mempengaruhi nasabah dalam melakukan Brand Switching. Hasil analisis
menunjukan faktor ekonomis (biaya) & faktor idiologis (Syariat Islam)
merupakan faktor paling dominan yang dipertimbangkan nasabah dalam� melakukan Brand
Switching dari Bank Konvensional ke Bank Syariah Mandiri Kendari. Faktor
biaya menjadi faktor utama bagi nasabah dalam melakukan Brand Switching. Dimana biaya administrasi yang murah, saldo
minimum tabungan terjangkau, dan kesesuaian harga produk dengan manfaat menjadi
pertimbagan penting bagi nasabah dalam melakukan Brand Switching Bank Konvensional Ke Bank Syariah Mandiri Kendari.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa biaya menjadi karakteristik pokok bagi bank
syariah dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Kemudian faktor idiologis
(Syariat Islam) menjadi faktor pertimbangan kedua bagi nasabah dalam melakukan Brand Switching. Artinya pemahaman
nasabah tentang Syariat islam tidak dijadikan pertimbangan utama nasabah dalam
melakukan Brand Switching Bank
Konvensional Ke Bank Syariah Mandiri Kendari.
Faktor ekonomis (biaya) & faktor
idiologis (syariat islam) memiliki perpaduan/hubungan yang kuat dalam
mempengaruhi nasabah melakukan Brand
Switching Bank Konvensional Ke Bank Syariah Mandiri Kendari. Dimana biaya
dan saldo minimum tabungan di Bank Syariah mudah di jangkau oleh nasabah, akad
& tijarah (jual beli) yang ditawarkan bank syariah juga jelas unsur
kehalallannya, sehingga mempengaruhi nasabah dalam melakukan Brand Switching Bank Konvensional Ke
Bank Syariah Mandiri Kendari.
Penelitian yang dilakukan oleh (Sulistyo,
2016). �Analisis Pengaruh Iklan, Harga,
dan Ketidakpuasan Terhadap Perpindahan Merek Sabun Mandi,� menunjukan bahwa
harga berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merek. Berdasarkan pernyataan
tersebut, harga dapat mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produk tersebut.
Kecenderungan penelitian terdahulu menunjukan bahwa faktor agama bukan menjadi
pertimbangan utama bagi nasabah dalam memilih produk bank syariah diantaranya
adalah hasil penelitian (Hasan,
Subhani, & Osman, 2012) menemukan bahwa motif agama adalah
faktor kedua bagi nasabah dalam memilih bank syariah setelah faktor ekonomi (highprofit & low service chargers) (Hasan et al., 2012).
(Najib, 2009) �Analisis
Konsumen Berpindah Merek (Brand Switching)
Pada Bank Syariah dan Bank Konvensional�. Hasil penelitian menunjukan faktor yang
memiliki pengaruh paling tinggi terhadap konsumen dalam melakukan perpindahan
merek adalah faktor internal dan diikuti oleh faktor eksternal, dimana faktor internal yang
dimaksud disini adalah biaya, seperti biaya administrasi yang murah, saldo
minimum tabungan terjangkau, dan kesesuaian harga produk dengan manfaat. Faktor
eksternal yang dimaksud yaitu syariat islam, seperti akad dan tijarah yang
jelas, serta adanya unsur kehalallan pada setiap produk Bank Syariah.
Faktor ke 2 (dua) adalah faktor stimulus marketing
yang terdiri dari produk, promosi, aksesibilitas, kualitas layanan, dan
kelompok referensi yang mempengaruhi keputusan perpindahan merek (Brand Switching) Bank Konvensional ke Bank Syariah
Mandiri Kendari. Faktor yang paling utama dalam penelitian ini adalah faktor
ekonomis (Kotler
& Armstrong, 2010), seorang konsumen akan cenderung
membeli suatu produk atas evaluasi harga serta nilai dari produk pembanding
sejenis lainnya. Jika harga yang ditawarkan suatu merek terlalu mahal sementara
karakteristik yang ditawarkan sama dengan pesaingnya maka hal tersebut dapat
menimbulkan perpindahan merek.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan yang yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya
mengenai Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Nasabah Brand Switching Bank
Konvensional ke Bank Syariah Mandiri Kendari maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat dua
faktor terbentuk yang mendorong nasabah melakukan Brand Switching Bank
Konvensional ke Bank Mandiri Syariah yaitu Faktor (1) Ekonomis & Idiologis.
Faktor (2) Stimulus Marketing (Produk, Promosi, Kelompok Referensi, Kualitas
Layanan, dan Aksesibilitas). 2) Faktor yang paling besar pengaruhnya bagi nasabah dalam
melakukan Brand Switching dari Bank Konvensional ke Bank Syariah Mandiri yaitu
faktor ekonomis (biaya) & idiologis (syariat islam). Faktor biaya menjadi
faktor paling utama yang berpengaruh bagi nasabah dalam melakukan Brand
Switching.
Hasan, Syed Akif, Subhani, Muhammad Imtiaz, &
Osman, Ms. (2012). Consumer criteria for the selection of an Islamic Bank:
Evidence from Pakistan.
HASIL, BUNGA BAGI. (N.D.). FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN KREDIT PADA PT. BANK BRI SYARIAH PEKANBARU
Eriyati.
Hawkins, Del I., & Mothersbaugh, David L. (2010). Consumer
behavior: Building marketing strategy. Boston: McGraw-Hill Irwin,.
Juniantara, I. Made Adi, & Sukawati, Tjokorda Gde
Raka. (2018). Pengaruh Persepsi Harga, Promosi, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Konsumen. E-Jurnal Manajemen, 7(11),
5955�5982.
Kotler, Philip, & Armstrong, Gary. (2010). Principles
of marketing. Pearson education.
Kotler, Philip, Armstrong, Gary, Harker, Michael,
& Brennan, Ross. (1990). Marketing: an introduction (Vol. 1).
Prentice-Hall Englewood Cliffs, NJ.
Mantansari, Alens Diana, Intan, R., & Ika, A. S.
(2013). Perilaku Brand Switching (Perubahan Merek) pada Telepon Seluler yang
Dipengaruhi oleh Reference Group (Kelompok Acuan)(Studi pada Mahasiswa
Psikologi Universitas Brawijaya Malang). Universitas Brawijaya Malang.
Muttaqin, Indra, & Dhewi, Titis Shinta. (2015).
Pengaruh Fasilitas dan Lokasi Terhadap Keputusan Menginap. Ekonomi Bisnis,
20(1), 88�91.
Najib, Mukhamad. (2009). Analisis konsumen berpindah
merek (BrandSwitcher) pada bank syariah dan bank konvensional (studi kasus pada
nasabah Di wilayah darmaga bogor). Tazkia Islamic Finance and Business
Review, 4(1).
Rozalinda, Rozalinda. (2015). Epistemologi Ekonomi
Islam dan Pengembangannya pada Kurikulum Ekonomi Islam di Perguruan Tinggi. HUMAN
FALAH: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 2(1), 1�28.
Santoso, Singgih. (2016). Panduan Lengkap SPSS
Versi 23. Elex Media Komputindo.
Sulistyo, Budhi Ade. (2016). Analisis Pengaruh
Perpindahan Merek melalui Harga, Iklan dan Ketidakpuasan Konsumen. Management
Analysis Journal, 5(2).
Yudhiartika, Dian, & Haryanto, Jony Oktavian.
(2012). Pengaruh Personal Selling, Display, Promosi Penjualan Terhadap
Kesadaran Merek Dan Intensi Membeli Pada Produk Kecantikan Pond�s. Buletin
Studi Ekonomi.
Zainul Arifin, M. B. A. (2012). Dasar-dasar
manajemen bank syariah. Pustaka Alvabet.