������������������������������������������ Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: p�ISSN: 2723 - 6609

e-ISSN : 2745-5254

������������������������������ ����������� Vol. 2, No. 2 Februari 2021

 

ANALISIS DAMPAK KEPUTUSAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT BANK RAKYAT INDONESIA TBK (STUDI KASUS AKUISISI BTMU-BRI FINANCE OLEH PT BANK RAKYAT INDONESIA TBK)������

 

Christopher Brandon Ongko Surya

Manajemen Keuangan, Universitas Matana

Email: [email protected]

 

Abstract

The purpose of this study was to determine whether there is a significant effect of financial performance (Net Interest Margin, Operational Expenses on Operating Income, Loan to Deposit Ratio, Return of Assets, and Return of Equity) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk before and after the acquisition process. BTMU-BRI Finance on September 30, 2016. This study uses a quantitative approach with secondary data collected from the official website of PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (www.bri.co.id). The population in this study is the Annual Financial Statements of PT Bank Rakyat Indonesia and the sample of this study is the Annual Financial Statements of PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 2013-2019. The data analysis technique used was the Shapiro Wilk normality test and the Paired Sample T-test with the help of SPSS 24 count application. The results of this study indicate that the significant effect of the acquisition process on Net Interest Margin, Return on Assets, and Return on Equity of PT Bank Rakyat Indonesia Tbk and the absence of a significant effect of the acquisition process on Operational Expenses on Operating Income and the Loan to Deposit Ratio of PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. The conclusion of this study is that there is an outline of the positive influence of the acquisition process on PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

 

Keyword: acquisition; NIM; BOPO; LDR; ROA; ROE

 

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari kinerja keuangan (Net Interest Margin, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Loan to Deposit Ratio, Return of Assets, dan Return of Equity) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebelum dan sesudah proses akuisisi BTMU-BRI Finance pada 30 September 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis data sekunder yang dihimpun dari website resmi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (www.bri.co.id). Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Tahunan PT Bank Rakyat Indonesia dan sampel penelitian ini adalah Laporan Keuangan Tahunan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk tahun 2013-2019. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas Shapiro Wilk dan uji beda Paired Sample T-test dengan bantuan aplikasi hitung SPSS 24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh proses akuisisi yang signifikan terhadap Net Interest Margin, Return on Assets, dan Return on Equity PT Bank Rakyat Indonesia Tbk serta tidak adanya pengaruh proses akuisisi yang signifikan terhadap Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan Loan to Deposit Ratio PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara garis besar terdapat pengaruh positif dari proses akuisisi terhadap PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

 

Kata Kunci: akuisisi; NIM; BOPO; LDR; ROA; ROE

 

Pendahuluan

Hadirnya globalisasi di era millennium ini membawa dampak yang besar di seluruh kehidupan manusia termasuk ekonomi. Globalisasi adalah sebuah keadaan yang ditandai dengan penyusutan ruang dan waktu sehingga menimbulkan adanya kedekatan dengan negara lain pada bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik dalam skala lingkungan global (Steger, 2017). Sektor ekonomi mengalami perkembangan yang cukup pesat. Untuk bertahan menghadapi perkembangan yang cukup pesat, perusahaan melakukan banyak aksi korporasi. Salah satu aksi korporasi perusahaan yaitu ekspansi bisnis.

Ekspansi adalah sebuah kegiatan perusahaan untuk dapat memperluas modal usaha, baik itu dari modal tetap maupun dari modal kerja pada perusahaan yang bersangkutan (Riyanto & Siroj, 2011).

Business expansion adalah ekspansi yang dijalankan tanpa mengakibatkan perubahan struktur modal. Dalam bentuk ekspansi ini perusahaan tidak menambah alat-alat produksi tahan lama, tetapi hanya menambah modal kerja saja dengan menggunakan kapasitas produksi yang tersedia di dalam perusahaan. Karena perusahaan tidak menambah aktiva tetap, maka tidak dibutuhkan tambahan modal jangka panjang sehingga tidak mengakibatkan perubahan struktur modalnya (Riyanto & Siroj, 2011).

Financial expansion yaitu ekspansi yang dijalankan dengan membeli alat produksi tahan lama, memodernisir alat-alat produksi yang lama, mendirikan pabrik baru, mengambil alih perusahaan lain, penggabungan dengan perusahaan lain dan lain-lain bentuk ekspansi yang membutuhkan tambahan modal jangka panjang, sehingga bentuk ekspansi ini mengakibatkan perubahan struktur modalnya (Riyanto & Siroj, 2011).

Salah satu bentuk dari Financial Expansion adalah penggabungan usaha yang Penggabungan usaha merupakan proses penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain (PSAK No. 22 paragraf 08, 1999). Bentuk dari penggabungan usaha antara lain merger dan akuisisi (M&A).

M&A adalah praktek penggabungan usaha (business combination) dimana ada dua atau lebih perusahaan yang sebelumnya memiliki struktur kepemilikan yang terpisah dan kemudian beroperasi menjadi satu perusahaan setelah adanya proses merger dan akuisisi (DePamphilis, 2019). Meskipun merger dan akuisisi sama-sama merupakan aksi korporasi penggabungan usaha, terdapat beberapa perbedaan antara pengertian merger dan akuisisi.

Merger merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu dengan menggunakan status hukum salah satu perusahaan yang ada, sedangkan perusahaan lain dihapuskan. Perusahaan target tidak mengalami likuidasi dan semua perusahaan yang meleburkan diri dibeli oleh perusahaan pengakuisisi.

Menurut (Made, 2011) akuisisi merupakan penggabungan dua perusahaan yang mana perusahaan akuisitor membeli sebagian saham perusahaan yang diakuisisi sehingga pengendalian manajemen perusahaan yang diakuisisi berpindah kepada perusahaan akuisitor, sementara kedua perusahaan masing-masing tetap beroperasi sebagai suatu badan hukum yang berdiri sendiri. Berbeda dengan merger, perusahaan yang dibeli sahamnya masih tetap beroperasi seperti biasa dan yang berubah hanya pemegang saham saja. Pengertian merger dan akuisisi memang berlainan, tetapi keduanya sama-sama merupakan aksi penggabungan usaha, sehingga sering disebut secara beriringan.

M&A dilakukan oleh perusahaan dengan harapan memperoleh keuntungan. Kondisi saling menguntungkan akan terjadi jika merger dan akuisisi mencapai sinergi (Brigham & Houston, 2001). Jika sinergi sudah tercapai, kinerja perusahaan pasti akan meningkat. Kinerja perusahaan berbanding lurus dengan harga saham. Sehingga dengan meningkatnya kinerja perusahaan. Objektif perusahaan dalam melakukan akuisisi adalah untuk berkerjasama dengan perusahaan lain yang dapat memberikan benefit lebih dibandingkan bekerja secara sendiri sehingga dapat mendorong bottom line dari perusahaan yaitu kinerja keuangan perusahaan (Brigham & Houston, 2001).

Aksi korporasi M&A seiring berjalannya waktu semakin menjadi pilihan perusahaan di seluruh dalam engembangkan bisnisnya. Termasuk di Indonesia. Dikutip dari �The Institute of Merger, Aquisitions and Alliance (IMAA)�, terjadi trend M&A yang meningkat mulai tahun 2000 hingga tahun 2019. Dengan catatan sejak tahun 2000, lebih dari 790.000 transaksi telah diumumkan di seluruh dunia dengan nilai yang diketahui lebih dari 57 triliun USD. Pada tahun 2018, jumlah transaksi turun 8% menjadi sekitar 49.000 transaksi, sementara nilainya meningkat 4% menjadi 3,8 triliun USD.

Dalam menganalisis dampak M&A terhadap perusahaan, perlu memerhatikan kinerja keuangan. Menurut (Machmud, 2014), kinerja keuangan adalah gambaran tentang keberhasilan perusahaan berupa hasil yang telah dicapai karena berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Menurut (Munawir, 2018), tujuan pengukuran kinerja keuangan antara lain mengetahui tingkat likuiditas yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih, mengetahui tingkat solvabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dan jangka panjang jika perusahaan dilikuidasi, mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu, dan mengetahui tingkat stabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang dan beban bunga atas utang tepat pada waktunya. Rasio keuangan dapat mengukur seluruh aspek di perusahaan dan menampilkan informasi penting yang dibutuhkan oleh manager keuangan untuk memilih aspek-aspek yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.

Kinerja keuangan pada umumnya diukur menggunakan rasio keuangan. Menurut (Pongoh, 2013), rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatu perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi. Rasio keuangan diantaranya adalah Net Interest Margin (NIM), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), Return of Assets (ROA), dan Return of Equity (ROE).

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) adalah Bank BUMN terbesar di Indonesia. Bank BRI juga merupakan bank tertua di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1895. BRI merupakan perusahaan yang sering melakukan aksi korporasi M&A yaitu sebanyak enam dari delapan anak perusahaannya merupakan hasil dari aksi korporasi M&A. Salah satunya pada tanggal 30 September 2016, Bank BRI mengakuisisi 99% saham BTMU-BRI Finance dari Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd.

Dasar penelitian ini adalah untuk menganalisis mengapa Bank BRI yang merupakan Bank BUMN terbesar di Indonesia sering memilih aksi korporasi merger dan akuisisi sebagai cara untuk mengembangkan usahanya. BTMU-BRI Finance sebelum menjadi PT BRI Multifinance (BRI Finance) merupakan salah satu perusahaan pelopor perusahaan pembiayaan di Indonesia yang berdiri sejak 7 Desember 1983. Proses pengakuisisian ini merupakan perwujudan dari salah satu tujuan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yaitu menyediakan layanan keuangan terintegrasi (www.brifinance.co.id, 2020).

(Dianah, Situmorang, & Iryani, 2017) dalam penelitianya yang berjudul �Analisis Dampak Keputusan Akuisisi Terhadap Perubahan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi (Studi Kasus Pada PT Jasa Marga (Perseroan) Tbk)� menemukan adanya perubahan yang signifikan khususnya pada rasio likiuditas, rasio leverage, dan rasio aktivitas perusahaan (Ratnasari, 2019). Dalam penelitiannya yang berjudul �Analisis Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Bank Permata Tbk yang Terdaftar di BEI� menemukan adanya perbedaan yang signifikan pada CAR namun tidak ada perbedaan yang signifikan pada rasio lainnya (DAR, DER, ROA, ROE, LDR). Sedangkan (Abduh & Rusliati, 2018) dalam penelitianya yang berjudul �Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi Pada PT Bumi Serpong Damai Tbk� menunjukkan tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan satu tahun sebelum akuisisi dibandingkan dengan empat tahun sesudah akuisisi. Begitupun (Pratiwi, 2017) dalam penelitiannya yang berjudul �Analisis Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Merger Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Go Public di BEI� juga tidak menemukan dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian terdahulu oleh para peneliti sebelumnya, terdapat keberagaman hasil penelitian tentang pengaruh aksi korporasi M&A terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini menjadi salah satu alasan diadakannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui lebih jelas dampak dari proses M&A terhadap perusahaan dalam hal ini PT Bank Rakyat Indonesia.

 

Metode Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dan kuantitatif dengan data sekunder. Pendekatan deskriptif bertujuan memberikan gambaran mengenai laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai pengukuran terhadap kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebelum dan sesudah proses akuisisi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena sampel dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dari tahun 2013-2019 yang merupakan data yang disajikan dalam bentuk angka atau scoring.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas Shapiro Wilk dan uji beda Paired Sample t-test.

 

Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Uji Beda NIM

Paired Samples Test

 

Paired Differences

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Pair 1

NIM Sebelum - NIM Sesudah

.0094667

.0027791

.0016045

.0025630

.0163703

5.900

2

.028

 

Berdasarkan uji Paired Sample T-test yang dilakukan pada Net Interest Margin, ditemukan bahwa nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 yang berarti proses akuisisi membawa pengaruh yang signifikan terhadap Net Interest Margin PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini berbanding lurus dengan penelitian (Saut & Diansyah, 2019) yang menemukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap Net Interest Margin pada perusahaan setelah proses akuisisi, maka, H1 diterima. Nilai t hitung (5,900) lebih besar dari t tabel (4,302) yang berarti nilai positif lebih besar dari nilai negatif. Sehingga proses akuisisi berpengaruh positif secara signifikan terhadap Net Interest Margin PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa setelah proses akuisisi ada peningkatan dalam pendapatan bunga atas aktiva produktif secara signifikan pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

 

Tabel 2. Uji Beda BOPO

Paired Samples Test

 

Paired Differences

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Pair 1

BOPO Sebelum � BOPO Sesudah

-.0456000

.0348947

.0201465

-.1322832

.0410832

-2.263

2

.152

 

Berdasarkan uji Paired Sample T-test yang dilakukan pada Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, ditemukan bahwa nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 yang berarti proses akuisisi tidak membawa pengaruh yang signifikan terhadap Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini mendukung penelitian (Dewi & Purnawati, 2016)Ida Ayu Gede Dewi dan (Dewi & Purnawati, 2016) dan (Kuncoro & PANGESTUTI, 2014) yang menemukan tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional perusahaan setelah proses akuisisi, maka H2 diterima. Nilai t hitung (-2,263) lebih kecil dari t tabel (4,302) yang berarti nilai negatif lebih besar dari nilai positif. Sehingga proses akuisisi berpengaruh negatif secara tidak signifikan terhadap Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang menunjukkan bahwa adanya penurunan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional setelah proses akuisisi yang berarti adanya kenaikan efisiensi dari operasional PT Bank Rakyat Indonesia Tbk setelah proses akuisisi secara tidak signifikan.

 

Tabel 3. Uji Beda LDR

Paired Samples Test

 

Paired Differences

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Pair 1

LDR Sebelum � LDR Sesudah

-.0264667

.0425978

.0245939

-.1322855

.0793522

-1.076

2

.394

 

Berdasarkan uji Paired Sample T-test yang dilakukan pada Loan to Deposit Ratio, ditemukan bahwa nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 yang berarti proses akuisisi tidak membawa pengaruh yang signifikan terhadap Loan to Deposit PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini berbanding lurus dengan penelitian (Dewi & Purnawati, 2016) dan (Dewi & Purnawati, 2016), (Ratnasari, 2019), dan (Kuncoro & PANGESTUTI, 2014) , maka H3 diterima. Nilai t hitung (-1,076) lebih kecil dari t tabel (4,302) yang berarti nilai negatif lebih besar dari nilai positif. Sehingga proses akuisisi berpengaruh negatif secara tidak signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa semakin menurunnya Loan to Deposit Ratio yang berarti likuiditas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk membaik secara tidak signifikan.

 

Tabel 4. Uji Beda ROA

Paired Samples Test

 

Paired Differences

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Pair 1

ROA Sebelum � ROA Sesudah

.0102667

.0032563

.0018800

.0021776

.0183557

5.461

2

.032

 

Berdasarkan uji Paired Sample T-test yang dilakukan pada Return on Assets, ditemukan bahwa nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 yang berarti proses akuisisi membawa pengaruh yang signifikan terhadap Return on Assets PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian (Dewi & Purnawati, 2016) Putu Yulia Kumalasari Dewi dan (Aprilita, Dp, & ASPAHANI, 2013), (Ratnasari, 2019), dan (Fadilah, 2020), maka H4 ditolak. Nilai t hitung (5,461) lebih besar dari t tabel (4,302) yang berarti nilai positif lebih besar dari nilai negative. Sehingga proses akuisisi berpengaruh positif secara signifikan terhadap Return on Assets PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakannya mengalami peningkatan secara signifikan setelah proses akuisisi sehingga meningkatkan rasio profitabilitas.

 

Tabel 5. Uji Beda ROE

Paired Samples Test

 

Paired Differences

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Pair 1

ROE Sebelum � ROE Sesudah

.1175333

.0201795

.0116507

.0674046

.1676621

10.088

2

.010

 

Berdasarkan uji Paired Sample T-test yang dilakukan pada Return on Equity, ditemukan bahwa nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 yang berarti proses akuisisi membawa pengaruh yang signifikan terhadap Return on Assets PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini berbanding tebalik dengan hasil penelitian (Novaliza & Djajanti, 2013) dan (Ratnasari, 2019) dan (Fadilah, 2020), maka H5 ditolak. Nilai t hitung (10,088) lebih besar dari t tabel (4,302) yang berarti nilai positif lebih besar dari nilai negatif. Sehingga proses akuisisi berpengaruh positif secara signifikan terhadap Return on Equity PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dalam menghasilkan laba dari ekuitas yang dimilikkinya mengalami peningkatan yang signifikan setelah proses akuisisi sehingga meningkatkan rasio prfitabilitasnya.

 

Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penelitian ini yaitu mengetahu pengaruh proses akuisisi (X) terhadap kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk melalui rasio-rasio keuangan (Y) yaitu Net Interest Margin (NIM), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit (LDR), Return of Assets (ROA), dan Return of Equity (ROE). Setelah dilakukannya penelitian, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1.      Proses akuisisi berpengaruh positif secara signifikan terhadap Net Interest Margin PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa setelah proses akuisisi ada peningkatan dalam pendapatan bunga atas aktiva produktif secara signifikan pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk pada periode 2017-2019.

2.      Proses akuisisi berpengaruh negatif secara tidak signifikan terhadap Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional setelah proses akuisisi yang berarti adanya kenaikan efisiensi dari operasional PT Bank Rakyat Indonesia Tbk setelah proses akuisisi secara tidak signifikan pada periode 2016-2019.

3.      Poses akuisisi berpengaruh negatif secara tidak signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa semakin menurunnya Loan to Deposit Ratio yang berarti likuiditas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk membaik secara tidak signifikan pada periode 2017-2019.

4.      Proses akuisisi berpengaruh positif secara signifikan terhadap Return on Assets PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakannya mengalami peningkatan secara signifikan setelah proses akuisisi sehingga meningkatkan rasio profitabilitasnyas secara signifikan pada periode 2017-2019.

5.      Proses akuisisi berpengaruh positif secara signifikan terhadap Return on Equity PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dalam menghasilkan laba dari ekuitas yang dimilikkinya mengalami peningkatan yang signifikan setelah proses akuisisi sehingga meningkatkan rasio prfitabilitasnya secara signifikan pada periode 2017-2019.

6.      Secara garis besar, proses akuisisi cenderung berpengaruh positif terhadap PT Bank Rakyat Indonesia yang berarti tercapainya sinergi yang merupakan tujuan dari proses akuisisi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bibliografi

 

Abduh, Miftah Muhammad, & Rusliati, Ellen. (2018). Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen. Https://Doi. Org/10.23969/Jrbm. V11i2, 1256.

 

Aprilita, Ira, Dp, Rina Tjandrakirana, & ASPAHANI, ASPAHANI. (2013). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Study pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar di BEI Periode 2000-2011). Jurnal Manajemen Dan Bisnis Sriwijaya, 11(2), 99�113.

 

Brigham, Eugene F., & Houston, Joel F. (2001). Fundamental of Finance Management, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Delapan, Jakarta: Erlangga.

 

DePamphilis, Donald. (2019). Mergers, acquisitions, and other restructuring activities: An integrated approach to process, tools, cases, and solutions. Academic Press.

 

Dewi, Ida Ayu Gede, & Purnawati, Ni Ketut. (2016). Analisis kinerja keuangan perbankan sebelum dan sesudah akuisisi pada bank Sinar Bali. E-Jurnal Manajemen, 5(6).

 

Dianah, Titin, Situmorang, Monang, & Iryani, Lia Dahlia. (2017). Analisis Dampak Keputusan Akuisisi Terhadap Perubahan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi (Studi Kasus Pada Pt Jasa Marga (Perseroan) TBK). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Akuntansi, 2(2).

 

Fadilah, Yeni. (2020). Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Non Keuangan yang Listed di Bursa Efek Indonesia. Universitas Islam Indonesia.

 

Kuncoro, Wahyu Hadi, & PANGESTUTI, Irene Rini Demi. (2014). Analisis Pengaruh Merger Dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2013). Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

 

Machmud, Masita. (2014). Analisis Kinerja Keuangan Daerah Di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2007-2012. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 14(2).

 

Made, Sudana. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan: Teori Dan Praktik. Jakarta: Erlangga.

 

Munawir, Slamet. (2018). Analisa laporan keuangan. Liberty.

 

Novaliza, Putri, & Djajanti, Atik. (2013). Analisis pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan publik di Indonesia (periode 2004-2011).

 

Pongoh, Marsel. (2013). Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Bumi Resources Tbk. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3).

 

Pratiwi, Dessy. (2017). Analisis Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Merger Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Go Public Di BEI.

 

Ratnasari, Firda. (2019). Analisis Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Bank Permata TBK Yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen (JIRM), 8(8).

 

Riyanto, Bambang, & Siroj, Rusdy A. (2011). Meningkatkan kemampuan penalaran dan prestasi matematika dengan pendekatan konstruktivisme pada siswa sekolah menengah atas. Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 111�128.

 

Saut, Fransiskus, & Diansyah, Diansyah. (2019). Analisis kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi pada PT. Bank mnc internasional jakarta. Media manajemen jasa, 7(2).

 

Steger, Manfred B. (2017). Globalization: A very short introduction (Vol. 86). Oxford University Press.