Jurnal Indonesia Sosial
Teknologi: p�ISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
PEMBUATAN
PROSES BISNIS PERSIAPAN MATERIAL UNTUK PRODUKSI DENGAN BUSINESS PROCESS MODELLING NOTATION (BPMN)
DI PABRIK GENERATOR SETS (GENSET) PT ABC
�
Daniel
Tunggono Saputro
Program Studi Teknik Informatika Universitas AKI Semarang
Email: [email protected]
Abstract
The
production process is the main process of a manufacturing company. The purpose
of this research is that the production process does not experience problems,
so the process before production, one of which is the process of procuring
materials (production materials), must be properly and accurately prepared. The
material preparation process must be prepared so as not to experience material
shortages or delays. The research method used by the author is to collect data
from each related section and also study existing SOP. The results of this
research are by using modeling techniques / diagrams BPMN can easily and
clearly describe a business process so that it can be used to assist a company
in carrying out business processes so that the company gets the effectiveness
and efficiency of business processes
Keyword: material preparation; business
process; BPMN
Abstrak
Proses Produksi merupakan proses pokok dari sebuah perusahaan manufacture. Tujuan penelitian ini adalah agar proses produksi tidak mengalami kendala maka proses sebelum produksi yaitu salah satunya adalah proses pengadaan material (bahan produksi) harus dipersiapkan dengan baik dan tepat. Proses persiapan material harus dipersiapan agar tidak mengalami kekurangan maupun keterlambatan material. Metode Penilitian yang digunakan oleh penulis adalah melakukan pengumpulan data dari setiap bagian terkait dan juga mempejari SOP yang ada. Hasil dari penelitian ini adalah Dengan menggunakan Teknik pemodelan / diagram BPMN dapat dengan mudah dan jelas menggambarkan sebuah proses bisnis sehingga dapat digunakan untuk membantu sebuah perusahaan dalam melaksanaankan proses bisnis sehingga perusahaan tersebut mendapatkan efektivitas dan effisiensi proses bisnis.
Kata kunci: persiapa material; bisnis proses dan BPMN.
Pendahuluan
Proses bisnis produksi dalam sebuah perusahaan
manufaktur merupakan proses utama dalam perusahaan tersebut. Bila proses
produksi terhambat atau mengalami kekacauan maka akan menyebabkan kerugian bagi
perusahaan. Proses produksi tidak boleh berhenti atau terhambat agar perusahaan
tidak mengalami kerugian (Wijayanti, 2007).
Salah satu proses penunjang proses produksi adalah
proses pengadaan material (pengadaan bahan baku). Proses pengadaaan material
harus berjalan secara baik, cepat dan tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan
material secara tepat (jumlahnya) dan tepat waktu (sebelum digunakan untuk
proses produksi) (Suwarno, 2017).
Perusahaan manufactur generator set (yang biasa
disebut dengan genset) PT ABC merupakan sebuah perusahaan yang berberak
dibidang perakitan (assembling) genset. Perusahaan ini melakukan proses
produksi (Prasetyo, 2016). perakitan genset, sebelum perakitan genset dimulai /
diproduksi maka diperlukan pengadaan material sehingga proses perakitan genset
tidak mengalami kendala / terhambat.
Ada beberapa komponen pokok dalam perakitan genset ini
sehingga menjadi sebuah produk akhir yang siap dijual (Munsil, 2018). Komponen � komponen utama antara lain adalah Mesin (Engine),
Radiator, Generator (dinamo), Base Frame (tempat pondasi genset), dan
komponen � komponen penunjang lainnya. Komponen Mesin dan Radiator, didatangkan
(dibeli) dari luar negeri (import) sedangkan untuk komponen Generator, base
frame dan komponen penunjang lainnya merupakan komponen yang dibeli dari
dalam negeri (komponen lokal) (Weske, 2012). Komponen � komponen yang dibeli di dalam negeri ini
sangat bermacam � macam (bervariasi), ada sekitar 200 macam material / barang,
antara lain adalah mur dan baut dengan macam tipe dan ukuran, plat besi dengan
berbagai macam ukuran, besi besi kanal, cat, amplas, dll
Pelaku dari proses pengadaaan material ini melibatkan
banyak pelaku (aktor) dari berbagai bagian (departemen) sehingga harus dapat
berkoordinasi dan bekerja sama dengan baik sehingga material / bahan baku dapat
datang secara tepat waktu dan tidak ada kekurangan (Julyanthry et al., 2020).
Dimulai dari order dari konsumen yang dikumpulkan dan
bagian marketing dan kemudian dibuat ringkasan order konsumen. Ringkasan order
tersebut diberikan kepada bagian PPIC (Plan Production and Inventori
Control) (Prasetyawati,
Marfuah, & Rusydi, 2018). Oleh bagian PPIC ini dibuat buatkan kebutuhan
material setiap genset (daftar kebutuhan material). Jadi untuk 1 (satu) unit
genset akan dibutuhkan banyak material. Dari daftar kebutuhan material maka
akan didapatkan mengenai material yang tidak ada di Gudang perusahaan dan perlu
dilakukan pembelian material, maka daftar ini diberikan kepada bagian pembelian
untuk dapat ditindak lanjuti (Dumas, La Rosa,
Mendling, & Reijers, 2013). Jika barang yang dibutuhkan ada di Gudang maka PPIC
tetap membuat daftar kebutuhan dan pengambilan barang yang diberikan ke Gudang
untuk dapat ditindaklanjuti juga
Bagian Pembelian akan menindaklanjuti tentang
kebutuhan material yang diberikan dari PPIC dengan membuat daftar penawaran
harga yang kemudian diberikan ke Pemasok. Oleh Pemasok akan diolah dan
diberikan daftar harganya dan kemudian dikembalikan lagi ke bagian Pembelian (Yuliati, 2010). Bila Bagian pembelian telah mendapatkan harga maka
bagian Pembelian akan membuat PO sebagai bukti pembelian material. PO diterima
pemasok kemudian dipersipakan pengiriman material dan setelah dipersiapakan
materinya maka material akan kirimkan ke Perusahaan Genset ABC dan diterima
oleh bagian Gudang.
Bagian Gudang yang menerima daftar kebutuhan material
dari PPIC maka akan menyiapkan material-material yang ada digudang dan menunggu
kekurangan material dari Pemasok. Setelah material datang dari pemasok maka
material dapat didistribusikan ke bagian produksi untuk dilakukan produksi
Genset (Kaihatu, 2016).
Gambar 1. Proses bisnis pengadaan material sebelum produksi
Pabrik Genset PT ABC
Dibutuhkan sebuah diagram / notasi untuk menggambarkan
proses bisnis pengadaan material Pabrik Genset PT ABC lebih jelas sehingga
memudahkan dibaca dan diterapkan sehingga mempermudah pengadaan material untuk
proses produksi Genset.
BPMN dipilih untuk menggambarkan notasi ini karena
merupakan notasi yang sudah berstandar internasional dan menyediakan notasi yang
mudah dipahami oleh semua pengguna bisnis, mulai dari analis bisnis yang
membuat draf awal proses, hingga pengembang teknis yang bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan teknologi yang akan melakukan proses tersebut. BPMN juga menciptakan
jembatan standar untuk kesenjangan antara desain proses bisnis dan implementasi
proses.
(Heryanto & Asih, 2018) telah memperlihatkan bahwa dengan menggunakan menggunakan BPMN untuk
menggambarkan proses bisnis produksi donat sehingga didapatkan sebuah
kesimpulan bahwa jumlah perusahaan tersebut jumlahnya tidak memerlukan
penambahan dan biaya operasional dapat dikurangi jika ada integrasi metode
pembayaran bagi pelanggan.
Metode Penelitian
Metode Penilitian yang digunakan oleh penulis adalah
melakukan pengumpulan data dari setiap bagian terkait dan juga mempejari SOP
yang ada. Setelah didapatkan metode pengumpulan data tentang SOP / alur bisnis
proses, maka penulis akan menuliskan dengan diagram BPMN menggunakan perangkat
lunak Bizagi Modeler.
Pengumpulan data di setiap bagian dan mempejari alur
bisnis proses dari SOP yang ada, kemudian dilakukan pengamatan secara langsung
dalam praktek proses bisnis.
Setelah pengamatan diyakini sudah benar, maka
dilakukan penulisan diagram proses bisnis dengan diagram BPMN 2.0 di perangkat
lunak Bizagi Modeler.
Business Process Modelling Notatition (BPMN)
Business Process Modeling Notation (BPMN) adalah sebuah
diagram standar pemodelan untuk menggambarkan proses bisnis yang menyediakan
notasi grafis dalam menjalankan proses bisnis (Ismanto, Hidayah, & Charisma, 2020). BPMN menggambarkan sebuah proses bisnis diagram yang didasarkan
kepada Teknik diagram alur, dirangkai dirangkai untuk membuat model
-model grafis dari operasi-operasi bisnis dimana terdapat aktivitas - aktivitas
dan control -kontrol alur yang mendefinisikan urutan kerja (Yohana, Sudarmin, Wardani, & Mohyaddin, 2018).
Tujuan digunakan BPMN adalah adanaya notasi - notasi Teknik alur
diagram yang mudah dipahami untuk membuat bisnis proses sehingga memudahkan
sebuah perusahaan yang menggunakannya untuk mengambil sebuah keputusan.
BPMN dikembangkan oleh konsorsium industry (BPMI, 2006) yaitu konstituen yang mewakili berbagai vendor alat BPM tetapi bukan sebagai pembuka akhir, mengemukakan bahwa � The Business Process Modeling Notation is Emerging as a standard language for capturing business processes, e-specially at the level of domain analysis and high level systems design� (BPMI, 2006)
Berdasarakan dokumen dari omg.org yaitu formal / 2013-12-09, yang dapat maka� Eelemen - Elemen dalam BPMN adalah sebagai berikut :
1.
Flow Object, adalah grafik utama dari elemen - elemen BPMN yang
mendefinisikan perilaku proses bisnis. Elemen � elemen Flow Bbject
adalah� Event, Activity dan Gateway
Gambar 2.
Lambang Elemen dari Flow Object
(sumber
gambar� dari tangkap layar di https://www.bpmnquickguide.com/view-bpmn-quick-guide/)
2.
Data, mempunyai elemen Data Objects, Data Inputs, Data
Outputs , dan Data Stores
Gambar 3.
Lambang Elemen dari Data
(sumber
gambar� dari tangkap layar di https://www.bpmnquickguide.com/view-bpmn-quick-guide/)
3.
Connecting Object merupakan konektor yang digunakan untuk menghubungkan antar
objek/proses yang terjadi , elemennya adalah Sequence Flows, Message
Flows,� Associations dan� Data Associations
Gambar 4.
Lambang Elemen dari Connecting Object
(sumber
gambar� dari tangkap layar di https://www.bpmnquickguide.com/view-bpmn-quick-guide/)
4.
Swimlanes, merupakan pemisah yang mengatur�
peran/akor dari setiap proses dalam sebuah bisnis proses, terdiri dari Pool
dan Lanes.
Gambar 5.
Lambang Elemen dari Pool dan Lanes
(sumber
gambar� dari tangkap layar di https://www.bpmnquickguide.com/view-bpmn-quick-guide/)
5.
Artifact, digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang proses.
Terdiri dari Group dan Text Annotation
Gambar 6.
Lambang Elemen dari Artifact
(sumber
gambar� dari tangkap layar di https://www.bpmnquickguide.com/view-bpmn-quick-guide/)
Perangkat
Lunak Bizagi Modeler
Perangkat lunak Bizagi Modeler adalah perangkat lunak yang
bersifat freeware yang digunakan untuk menggambarkan diagram Business
Process Modeling Notation (BPMN). Dengan perangkat lunak ini, akan
didapatkan validasi apakah proses bisnis yang digambarkan ada atau tidaknya
kerusakan (error) dalam pengambilan elemen-eleman yang ada.
Untuk yang berbayar, Bizagi Modeler dapat digunakan untuk
menghitung simulasi valiadsi proses, waktu dan harga sehingga pemakai
mendapatkan informasi mengenai validitas proses yang digambarkan merupakan
proses bisnis yang efektif dan efisien dalam waktu, tenaga dan biaya.
Hasil dan
Pembahasan
Seperti yang sudah dijelaskan
dimetode penelitian bahwa salah satu metode Penulis adalah dengan observasi
wawancara, maka setelah dilakukan observasi wawancara didapatkan data kediaatan
� kegiatan / peran / tugas / diskripsi pekerjaan� yang dilakukan setiap bagian. Dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Diskripsi pekerjaan
pengadaan material
(sumber : data dari pabrik
generator sets PT ABC)
Bagian (Departemen) |
Kegiatan |
Penjelasan |
Estimasi Waktu |
Marketing |
Membuat ringkasan pemesanan� (order genset) dari Konsumen |
Setiap 1 minggu dilakukan evaluasi dan ringkasan
order dari konsumen kemudian diberikan ke PPIC |
60 menit |
PPIC |
1. Menerima ringkasan pemesanan�
(order genset) Konsumen |
Dokumen hasil ringkasan bagian Marketing diterima
oleh PPIC |
0 menit |
2. Membuat ringkasan kebutuhan material� untuk produksi |
Setiap genset
tentunya mempunyai kebutuhan material yang sangat banyak seperti plat, mur
dan baut, kabel, besi, dan banyak komponen lainnya. Di proses ini adalah
proses yang sangat penting karena bila sampai salah hitung, maka pengadaam
material akan salah. Contohnya
adalah bila produksi Genset tipe ABC membutuhkan 3 lembar plat 3mm. Jika akan
memproduksi 10 pcs Genset tipe ABC maka dibutuhkan 30 lembar plat 3mm.
Kebutuhan telah diketahui yaitu 30 lembar. Langkah
berikutnya adalah melihat data persediaan Gudang dan jika masih ada maka
harus dilihat data lagi, apakah stok tersebut sudah dipesan untuk produksi
yang lainnya. Jika dinyatakan stok ada dan tidak dipesan mana tidak dilakukan
pembelian. Tetapi
jika stok kurang akan dilakukan pemebelian Karena
proses ini masih manual dan harus memerlukan ketelitian maka dibutuhkan wakti
yang cukup lama. |
1 hari = 1440 menit |
|
3. Permintaan Pembelian material |
Jika dibutuhkan kebutuhan material karena stok di
Gudang tidak ada maka dilakukan pembuatan form permintaan material yang
kemudian diberikan ke bagian Purchasing |
120 menit |
|
4. Permintaan Pengambilan kebutuhan�
material� dan pembuatan SPK |
Jika persediaan material ada di Gudang, maka PPIC
membuat dokumen perminataan barang dam Surat Perintah Kerja (SPK) yang akan
diberikan ke Bagian Produksi |
120 menit |
|
Pembelian |
1.
Membuat daftar permintaan
harga material |
Daftar kebutuhan material dari PPIC dibuatkan
daftarnya dan kemudian diberikan ke pemasok (Supplier) untuk
dimintakan daftar harganya |
120 menit |
2. Menerima daftar harga material |
Daftar harga dari Pemasok (Supplier) diterima oleh
bagian Pembelian |
0 menit |
|
3. Membuat PO |
Dari daftar harga yang didapatkan maka dibuat PO (Purchase
Order) yang dikirimkan ke Pemasok. |
120 menit |
|
Produksi |
1.
Menerima SPK dan daftar
kebutuhan material |
Dokumen daftar kebutuhan material untuk produksi
Genst diterima untuk digunakan pengambilan barang ke Gudang dan disertakan
Surat Perintah Kerja (SPK) |
0 menit |
2.
Pengumpulkan material yang
sudah siap produksi |
Melakukan pengambilan material di Gudang dan
melakukan pengumpulan material dan siap melakukan produksi |
0 menit |
|
3.
Produksi |
Proses Produksi dimulai. Proses ini sebagai proses
akhir pengadaan material |
0 menit |
|
Gudang |
1.
Penerimaan barang |
Menerima barang dari Pemasok setelah bagian
Pembelian melakukan pembelian |
120 menit |
2.
Pengumpulan material |
Mengumpulkan material yang telah ada persediannya di
Gudang dan material yang datang dari Pemasok |
120 menit |
|
3.
Pemberian material ke bagian
Produksi |
Setelah material terkumpulkan maka material siap
disistribusikan ke bagian Produksi |
30 menit |
|
Pemasok |
1.
Menerima daftar permintaan
harga dari perusahaan genset PT ABC |
Dokumen perminataa harga dari bagian Pembelian
pabrik gensets PT ABC diterima oleh Pemasok |
0 menit |
2.
Melakuka pengisian daftar
harga yang diminta oleh bagian Pembelian pabrik gensets PT ABC |
Daftar barang tersebut diisikan daftar harganya
kemudian dikirimkan kembali ke bagian Pembelian Pabrik Gensets PT ABC |
1680 menit =1,5 hari |
|
3.
Menerima PO |
Setelah penawaran harga dikirimkan dan ada kecocokan
harga, maka Pemasok akan menerima PO dari Pabrik Genset PT ABC |
0 menit |
|
4.
Persiapan Pengiriman
material |
Pemasok melakukan persiapan dan pengiriman material
ke Pabrik Genset PT ABC |
1440 menit = 1 hari |
�����������������������������������
Dari hasil observasi wawancara tersebut kemudian
dilakukan pengambaran diagram / notasi bisnis proses dengan BPMN� menggunakan perangkat lunak Bizagi Modeler
seperti gambar 7.
Gambar 7. Proses Bisnis
pengadaan material persiapan Produksi
Dari hasil proses bisnis yang digambarkan menggunakan
petangkat lunak Bizagi Modeler, kemudian dilakukan analisa dengan menggunakan fiture
yang ada yaitu �Simulation View�. Analisa yang dilakukan adalah
1.
Analisa validasi
proses
2.
Analisa waktu
Analisa validasi proses adalah menganalisa mengenai
apakah bisnis proses yang digambarkan sudah efektif secara pekerjaan. Artinya
jika mengerjakan 10 pekerjaan, maka hasil akhirnya juga 10 pekerjaan. Jika
penggambaran BPMN salah, maka analisa ini bisa melebihi dari 10 pekerjaan.
Dimungkinkan ada yang salah proses sehingga dengan input 10 pekerjaan
maka hasil yang dikerjakan (output) menjadi 20 pekerjaan atau lebih.
Penulis sempat mengalami hal ini karena salah memasukkan eleman gateway.
Untuk analisa validasi proses, Penulis, memasukkan 1
proses karena hanya merupakan proses administrasi saja bukan merupakan proses
pekerjaan.
|
|
Gambar 8. Hasil analisa
validasi proses yang dilihat dengan diagram Gambar 9. Hasil analisa
validasi proses |
Dari gambar 9, terlihat hasil simulai bahwa dengan 1
pekerjaan , yang dimulai dari NoneStart ( start event) yang berharga 1
maka akan berakhir dengan NoneEnd (End Event) bernilai 1 juga. Artinya
bahwa proses binis validasi pekerjaan sudah benar.
Analisa waktu merupakan analisa berikutnya. Analisa
waktu ini akan memberikan informasi mengenai waktu yang dibutuhkan dalam
pengadaan proses material dari meringkas order konsumen sampai material siap
produksi. Dengan melakukan simulasi � time analysis� maka didapatkan
hasil pengadaan material selama 3 hari 17 jam dan 30 menit.
Gambar 10. Hasil analisa
waktu
Setelah dilakukan evaluasi, hasil pengadaan material
selama 3 hari 17 jam dan 30 menit, merupakan hasil yang harus diperbaiki karena
proses ini dinilai masih terlalu lama.
Dilakukan evaluasi kembali dari proses bisnis ini
dengan meninjau kembali data � data yang dimasukkan. Peninjauan dilakukan
melalui file Excel yang didapatkan dari export hasil simulasi.
Gambar 11. Hasil analisa
waktu yang di Export ke Excel
Dari data export Excel, maka didapatkan bahwa
ada 3 proses yang memerlukan, waktu yang lama, yaitu
1.
Proses membuat
ringkasan kebutuhan material untuk produksi selama 1440 menit
2.
Melakukan
pengisian daftar harga material selama 1680 menit
3.
Persiapan
pengiriman barang selama 1440 menit.
Ada 2
proses internal (proses yang terjadi di Pabrik Genset PT ABC yang memerlukan
waktu lama dalam prosesnya yaitu proses membuat ringkasan kebutuhan material
untuk produksi selama 1440 menit� dan
melakukan pengisian daftar harga material selama 1680 menit. Proses ini lama
karena masih menggunakan cara manual dalam mendapatkan datanya. Karena proses ini
terjadi di internal, maka evaluasi proses bisnis dapat dengan mudah dilakukan.
Diberikan usulan untuk proses bisnis yang akan datang (to-be) yaitu
digunakannya sebuah Sistem informasi yang dapat menghasilkan sebuah nilai
mengenai kebutuhan / kekurangan material dan menyimpan daftar harga sehingga
tidak perlu melakukan permintaan daftar harga secara terus menerus. Daftar
harga material tidak sering berubah, jadi bisa disimpan di dalam database dan
dapat diambil kapanpun diperlukan.
Hasil
dari evaluasi dan wacana untuk bisnis proses yang akan datang (to-be)
atau proses bisnis yang dilakukan ReEngineering yaitu dengan mennggukana
Sistem Informasi, dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 12. Proses Bisnis
pengadaan material persiapan Produksi yang dilakukan ReEngineering
Setelah dilakukan ReEngineering Proses bisnis
menggunakan Sistem Infomasi akan menghasilkan:�
1.
Nilai kebutuhan
material secara langsung dan menghasilkan dokumen / laporan kekurangan
material.
2.
Sistem Informasi
yang terintegrasi maka bagian Pembelian akan dnegan mudah mengambil data
material yang dibutuhkan / kekurangan material dari PPIC dan kemudian dibuatkan
PO.
3.
Proses permintaan
daftar barang dihilangkan karena di dalam database tersedia data harga dan
mengemat waktu proses pengadaan material.
Proses bisnis telah selesaikan digambarkan, maka
dilakukan simulasi waktu kebutuhan pengadaan barang, didapatkan waktu selama 1
hari 11 jam dan 41 menit.
Gambar 13. Hasil analisa
waktu ReEngineering dengan Sistem Informasi
Waktu pengadaan selama 1 hari 11 jam dan 41 menit
dinilai sudah baik karena diperlukan waktu bagi pemasok untuk menmpersiapkan
dan �pengiriman material.
Kesimpulan
Dengan
menggunakan Teknik pemodelan / diagram BPMN dapat dengan mudah dan jelas menggambarkan
sebuah proses bisnis sehingga dapat digunakan untuk membantu sebuah perusahaan
dalam melaksanaankan proses bisnis sehingga perusahaan tersebut mendapatkan
efektivitas dan effisiensi proses bisnis.
Perangkat
lunak Bizagi Modeller dapat dengan mudah dioperasikan sehingga didapatkan hasil
yang dapat dilakukan evaluasi bagi perusahaan genset PT ABC.
Untuk
proses bisnis (to-be) yaitu penggunaan Sistem Informasi diusulkan secepatnya
dilakukam implementasi agar didaptkan penghematan waktu sehingga akan menghemat
biaya produksi
BPMI. (2006). BPMI.org. Retrieved from
BPMI.org
Dumas, Marlon, La Rosa, Marcello, Mendling,
Jan, & Reijers, Hajo A. (2013). Business process management.
Springer.
Heryanto, Deni, & Asih, Vemy Suci.
(2018). BUSINESS PROCESS MODEL AND NOTATION (BPMN) DONAT MADU CIHANJUANG. INTERNAL
(Information System Journal), 1(1), 11�18.
Ismanto, Ismanto, Hidayah, Firman, &
Charisma, Kristinanti. (2020). Pemodelan Proses Bisnis Menggunakan Business
Process Modelling Notation (BPMN)(Studi Kasus Unit Penelitian Dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (P2KM) Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar). Briliant:
Jurnal Riset Dan Konseptual, 5(1), 69�76.
Julyanthry, Julyanthry, Siagian, Valentine,
Asmeati, Asmeati, Hasibuan, Abdurrozzaq, Simanullang, Ramses, Pandarangga, Adi
Papa, Purba, Sukarman, Purba, Bonaraja, Pintauli, Rolyana Ferinia, &
Rahmadana, Muhammad Fitri. (2020). Manajemen Produksi dan Operasi.
Yayasan Kita Menulis.
Kaihatu, Thomas Stefanus. (2016). Manajemen
Supply Chain Pada Industri Global.
Munsil, Derry Perdana. (2018). Dasar
Manajemen Konstruksi Proyek Jalan:(Tatahapn Pre-Start). Deepublish.
Prasetyawati, Meri, Marfuah, Umi, &
Rusydi, Adi Rofi. (2018). UPAYA MEMINIMASI PEMBOROSAN DI DEPARTEMEN PRODUKSI
PT. DANA PAINT INDONESIA MENGGUNAKAN METODE LEAN MANUFACTURING. Prosiding
Semnastek.
Prasetyo, Taufan. (2016). Analisis
Potensi Peningkatan Tkdn Untuk Mendukung Daya Saing Industri Galangan Kapal
Dalam Negeri. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Suwarno, Agus. (2017). Perancangan Sistem
Informasi Pengadaan Bahan Baku Produksi Pada PT. Kohno Indonesia. Jurnal
SIGMA, 6(1), 81�88.
Weske, Mathias. (2012). Business process
management architectures. In Business Process Management (pp. 333�371).
Springer.
Wijayanti, Ika Yuli. (2007). Pengaruh
Modal Kerja Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Equity (ROE) Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Universitas
Negeri Semarang.
Yohana, Ismi, Sudarmin, Sudarmin, Wardani,
Sri, & Mohyaddin, Siti. (2018). The generic science skill profile of fourth
grade students on acid and base topic in guided inquiry learning model. International
Journal of Active Learning, 3(2), 110�116.
Yuliati, Dewi. (2010). Mekanisme sales
contract process outdoor furniture ke pasar eropa pada CV Nova Furniture
Boyolali.
https://www.bpmnquickguide.com
https://help.bizagi.com/process-modeler/en/index.html?intro_resources.htm