Jurnal Indonesia
Sosial Teknologi: p�ISSN:
2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENJUALAN FOOD AND BEVERAGE BUSINESS
Aldo Leonardo, Kevin
Budiono Vivien Oskar dan Nova Irene Bernedeta Sitorus
Universitas Pelita Harapan
Email: [email protected], [email protected] [email protected],
[email protected]
Abstract
This research was
conducted to determine the effect of the marketing mix on the sales of culinary
businesses during the Covid-19 pandemic, because during the Covid-19 pandemic,
there were many culinary businesses that were in trouble and experienced a decline.
This research was conducted in the Tangerang and South Tangerang areas. The
formulation of the problem of this research is to find out how the development
of the Food and Beverage business during
the Covid-19 pandemic in South Tangerang and Tangerang as well. How is the
influence of the marketing mix on the Food
and Beverage business during the Covid-19 pandemic in South Tangerang and Tangerang.
This study aims to provide information about the factors that influence the
sales of culinary businesses. These factors include product, second is Place,
third is Price. The fourth
factor is Promotion , the fifth
is People, the sixth is Packaging, the seventh is Programming, the eighth is Partnership. Marketing mix is
an important element in marketing so that it becomes the main
object of this research. The research method used in this research is
descriptive quantitative research method,time dimension cross sectional, has a high research generation, real
environment, industrial analysis unit, uses non-purposive sampling, collects data with a questionnaire, and
has 28 indicators as a tool. measuring variables of the study, the collected
data will then be processed using PLS for analysis descriptive statistics, test
reliability, validity, multikolinearitas, hypothesis testing partial test of
discriminant validity, and test R2 to
ensure data is unfit, then the last stage is a test T for hypothesis testing.
Keyword: marketing mix; sales; tourism; food and
drink business; food & beverage
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perngaruh bauran pemasaran terhadap penjualan usaha kuliner pada masa pandemic covid-19 ini, karena pada masa pandemi covid-19 ini banyak sekali usaha kuliner yang kesusahan dan mengalami penurunan, penelitan ini dilakukan pada daerah Tangerang dan Tangerang Selatan. Adapun rumusan masalah daripada penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana perkembangan Food and Beverage business selama pandemi Covid-19 di Tangerang Selatan dan Tangerang dan juga. Bagaimana Pengaruh bauran pemasaran terhadap Food and Beverage business pada masa pandemic Covid-19 di Tangerang Selatan dan Tangerang. Penelitian ini bertujuan memberikan keterangan tentang faktor yang memengaruhi penjualan usaha kuliner. Faktor-faktor tersebut diantara lain adalah product, kedua ialah Place, yang ketiga merupakan Price. Faktor keempat merupakan Promotion yang kelima merupakan People, yang keenam merupakan Packaging, yang ketujuh merupakan Programming, yang kedelapan merupakan Partnership. Bauran Pemasaran merupakan unsur penting dalam pemasaran sehingga menjadi objek utama penelitian ini. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif, dimensi waktu cross sectional, memiliki generelisasi riset yang tinggi, lingukngan riil, unit analisis industri, menggunakan penentuan sample dengan non purposive sampling, mengumpulkan data dengan kuesioner, dan mempunyai 28 indikator sebagai alat ukur variabel penelitian,� Data yang terkumpul tersebut kemudian akan diolah menggunakan PLS untuk Analisa statistic deskriptif, uji reabilitas, validitas, uji multikolinearitas, uji hipotesis parsial, uji diskriminan validitas, dan Uji R2 untuk memastikan data layak dipakai, kemudian tahap terakhir adalah Uji T untuk pengujian hipotesis.
Kata
kunci: bauran pemasaran; penjualan;
pariwisata; usaha makan dan minum; food & beverage
Pendahuluan
Indonesia merupakan Negara
berkembang yang mempunyai banyak potensi Alam dan juga mempunyai sektor ekonomi
yang sedang berkembang.Tetapi pada Tahun 2020 ini Indonesia sedang di landa
sebuah pandemic yaitu Covid-19, menurut World Health Organisation (WHO)
Covid-19 ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh Novel Corona Virus dimana
penyakit ini menyerang sistem pernafasan daripada orang yang terkena infeksi
virus ini (Zu et al., 2020). Dilansir dari jurnal penelitian �Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap
Bisnis dan Eksistensi Platform Online� bidang usaha yang terpengaruh oleh
covid-19 adalah bisnis transportasi umum, Pariwisata, Perhotelan, pusat
perbelanjaan, serta pedagangan offline karena bisnis ini bergantung pada
kunjungan konsumen secara langsung (Taufik & Ayuningtyas, 2020)
Covid-19 mempengaruhi bidang-bidang bisnis tersebut
karena dengan adanya Covid-19 ini banyak daerah di Indonesia menjalani
kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran
Virus tersebut dimana dalam pelaksanaan PSBB banyak sekali pusat hiburan yang
ditutup termasuk hotel dan restoran, salah satu daerah yang terdampak kejadian
tersebut adalah Tangerang Selatan. Dilansir dari Tribunnews ketua Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gusri Effendi mengatakan bahwa 80 persen
dari restoran hotel dan restoran tutup di tengah situasi pandemi ini dan
penutupan hotel dan restoran tersebut menyebabkan PHK (pemutusan hubungan
kerja) dari pada karyawan-karyawan yang bekerja disana, walikota Tangerang
Selatan Benyamin Davnie pun mengatakan bahwa jumlah karyawan yang terkena PHK
pada bulan April 2020 sebanyak 1403 tenaga kerja (Wartakota.Tribunews,2020). Hal-hal tersebut bisa terjadi karena terjadi penurunan mobilitas
masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona, dan penurunan mobilitas itu
akhirnya berdampak pada sektor pariwsata yang membutuhkan mobilitas daripada
masyarakat itu sendiri dan akhirnya menyebabkan penurunan pada sektor ekonomi
pariwisata.
Table 1
Laju Pertumbuhan PDRP
Usaha Kuliner
Lapangan Usaha |
Triwulan I-2020 terhadap
Triwulan IV 2019 (q-to-q) |
Triwulan II-2020 terhadap
Triwulan I-2020 (q-to-q) |
|
1. |
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum |
-0,28 |
-14,70 |
Sumber : Badan Pusat Statistik (2020)
Dapat kita lihat laju PDRB dari penyedia akomodasi
makan minum jika dibandingkan dari Triwulan IV 2019 sampai ke Triwulan I 2020
mengalami penurunan sebesar 0,28% dan kemudian turun lagi pada Triwulan II 2020
sebesar 14,70 %, hal ini membuktikan bahwa Covid-19 sangat berdampak pada
akomodasi makan dan minum yang ada di Provinsi Banten. Penurunan ini disebabkan
oleh Covid-19 yang menyabakan restoran tidak siap dalam menghadapi sebuah
skenario pandemic.
Dalam sebuah usaha pariwisata terutama F&B salah
satu factor yang dapat meningkatkan Penjualan adalah Marketing yang
mempunyai beberapa aspek yang disebut dengan bauran pemasaran. Menurut ( Morrison 2010) bauran pemasaran� terdiri dari 8P
(product, place, price, promotion, programming, packaging, partnership,
people).Hal ini menunjukan bahwa dengan bauran pemasaran yang tepat maka
usaha dalam bidang pariwisata dapat berjalan dengan baik, sedangkan banyak
sekali Food and Beverage business yang tutup dan gagal pada saat pandemi
karena tidak dapat menyesuaikan Bauran Pemasaran mereka terhadap situasi
Pandemi. Maka dari itu Penulis ingin meneliti pengaruh bauran pemasaran pada Food
and Beverage business saat masa pandemic covid-19 dan juga mencari solusi
penyesuaian 8P untuk Food and Beverage business dalam menghadapi Situasi
Pandemi.
Tujuan
penelitian ini adalah Mengetahui
pengaruh bauran pemasaran Product terhadap penjualan Usaha Kuliner pada
masa pandemi Covid-19 di Tangerang Selatan dan Tangerang. Mengetahui
pengaruh bauran pemasaran Place terhadap terhadap penjualan Usaha
Kuliner pada masa pandemic Covid-19 di Tangerang Selatan dan
Tangerang.
Hasil penelitian terdahulu
NO |
Peneliti |
Judul |
Metode |
Variable |
Hasil |
1 |
Nurcahyo,
Fandry Wahyuati,
Aniek (2016) |
PENGARUH BAURAN PEMASARAN
TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA RESTORAN MCDONALD�S DELTA PLAZA SURABAYA |
Penelitian kasual
komparatif, analisis regresi linear Berganda, Uji validitas, Uji
reabilitas, Uji Asumsi klasik Uji normalitas Uji heteroskedastias Uji Multikolienearitas, Uji kelayakan model, Uji hipotesis |
Variable Terikat Y =Volume penjualan Variable bebas Prod =produk Pro =promosi Har =harga Temp =tempat |
Bauran Pemasaran memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan Unsur
bauran pemasaran dengan pengaruh tersbesar adalah Tempat
(Temp) dan berpengaruh paling kecil adalah Harga (har) . |
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
ada di jumlah variabel dan juga pada tahap uji data dan juga pada jenis
penelitian. Penelitian ini mempunyai 7 variabel eksogen dan 1 variabel endogen,
kemudian perbedaan pada tahap uji data dapat dilihat pada penelitian ini tidak
terdapat uji heterokedastias, dan jenis penelitian ini adalah kuantitatif
eksplanatif bukan komparatif. Dan uji data pada penelitian ini menggunakan PLS
dan bukan menggunakan SPSS.
8P Marketing Mix
Menurut ( Morrison 2010) ada 8 komponen
bauran pemasaran yaitu sebagai berikut:
a.
Product
produk dalam bauran
pemasaran dapat diartikan sebagai rangkaian produk atau fasilitas yang
disediakan oleh perorangan, organisasi, atau destinasi untuk para pelanggan.
b.
Price
price dalam bauran pemasaran
berfokus pada value for money, dimana konsumen membandingkan jumlah uang
yang dia bayar dengan pelayanan dan barang yang ia dapat, untuk menentukan
value.
c.
People
People merupakan komponen SDM dari
suatu usaha, baik mulai dari karyawan, manajer, dan juga pelanggan. SDM yang
baik� tentunya akan menghasilkan kinerja
yang maksimal
d.
Place
place yang dimaksud adalah saluran distribusi yang mempunyai pengertian
rangkaian sistem atau perantara yang harus dilewati produk atau layanan sebelum
sampai ke konsumen
e.
Promotion
fungsi utama dari promosi
selaku bagian dari pemasaran adalah untuk mengkomunikasikan informasi tentang
produk dan layanan kepada konsumen ataupun calon konsumen.
f.
Packaging
Packaging yang dimaksud adalah cara
perusahaan mengkombinasikan produk utama atau layanan utama dengan produk dan
layanan tambahan dan dijadikan menjadi satu harga.
g.
Partnership
Partnership yang dimaksud
adalah kegiatan promosi atau pemasaran yang dilakukan secara kooperatif oleh
perusahaan dan organisasi pariwisata, atau perusahaan lainnya dan bersifat
saling menguntungkan.
h.
Programming
Progreming adalah acara,
program, atau promo khusus pada jangka waktu tertentu yang sudah ditentukan
untuk meningkatkan pengeluaran pembelian pelanggan atau untuk menambah daya
Tarik
Pengertian Penjualan
Menurut ( Downes & Goodman 2018) sales adalah pendapatan diterima oleh perusahaan dari penjualan
barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu. Performa dari suatu perusahaan
dapat dilihat dari volume penjualan perusahaan tersebut dari waktu ke waktu,
perusahaan yang baik tentunya mempunyai volume penjualan kondisi volume
penjualan yang mencapai target. Menurut ( Kotler & Keller 2016) terdapat tiga buah indikator untuk penjualan yaitu pencapaian target
volume penjualan, mendapatkan laba, dan menunjang perkembangan perusahaan.
Kerangka Konseptual
Metode Penelitian�����������������������
Penelitian berlangsung di
kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang, jenis penelitian yang dilakukan
adalah kuantitatif Menurut ( Hair 2019) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya dapat diukur
dengan menggunakan instrumen pengukuran dan kemudian akan diolah, penelitian
kuantitatif menggunakan data berbentuk angka yang dapat di olah, menurut ( Hair 2019) riset eksplanatif adalah untuk menjelaskan hubungan antar variabel, dan
biasanya dimulai dengan pertanyaan bagaimana dan kenapa.. Kemudian Pengujian
hipotesis menggunakan uji hipotesis kausalitas dimana menjelaskan hubungan
sebab akibat antar variable bebas dan variable terikat. Dimensi waktu yang
dipilih cross sectional karena penelitian pengumpulan data dari
pertanyaan riset dilakukan pada satu waktu saja. Riset ini merupakan riset yang
tidak mendalami satu objek melainkan riset yang memiliki generalisasi yang
tinggi karena meriset usaha kuliner yang ada di daerah Kabupaten Tangerang dan
Kota Tangerang Selatan sehingga mempunyai banyak objek penelitian yang diteliti
secara umum. Penelitian ini menggunakan lingkungan riil karena meneliti sebuah
peristiwa di kehidupan nyata tanpa ada intervensi dari peneliti dan tanpa adanya
uji lab dimana harus membuat sebuah kondisi tertentu terhadap objek penelitian
untuk dapat diteliti. Unit analisis daripada penelitian ini adalah pada level
Industri karena yang diteliti adalah industri Penyedia akomodasi makan dan
minum. Instrumen riset yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
yang dibagikan melalui google form dan juga aplikasi penghitung
statistic PLS. Penelitian ini menggunakan menggumpulkan sampel dengan
menggunakan jenis Non-Probability Purposive Sampling dimana dengan
menggunakan Teknik ini peneliti memilih responden tidak secara acak melainkan
dengan alasan tertentu, sehingga tidak semua bagian populasi dapat menjadi
sampel, peneliti memilih responden yang paling cocok dengan karakteristik yang
diinginkan peneliti sehingga dapat menjawab pertanyaan yang diberi dengan
maksimal. Menurut Hair (2019) Jumlah sample minimum untuk
pertanyaan penelitian pervariable yang ditanyakan adalah lima kali dari jumlah
variable yang dianalisa, dan kuesioner mempunyai 28 indikator dan jika dikali
lima akan menjadi 140 Responden. Metode pengumpulan data yang dipilih adalah
melalui kuesioner google form, para responden akan diberi link untuk mengisi
kuesioner yang akan dijawab menggunakan skala likert dari skala satu sampai
enam (sangat tidak setuju, tidak setuju, agak tidak setuju, agak setuju,
setuju, sangat setuju). Ada pun indikator variabel pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Table 3
Indikator Penelitian
Variable |
Pengukuran |
Product (X1) |
Variasi Produk |
Kualitas Produk |
|
Kebersihan produk |
|
Place (X2) |
Saluran Distribusi Langsung |
Saluran Distribusi tidak langsung |
|
Price (X3) |
Value for money� |
Unsophisticated approach |
|
Sophisticated approach |
|
Multistage approach |
|
Promotion (X4) |
Advertising |
Personal selling |
|
Sales promotion |
|
Merchandising |
|
publicity� |
|
People (X5) |
Process Approach |
Customer Focus |
|
Involvement of People |
|
Packaging& Programming (X6) |
Pemaketan produk utama dilengkapi dengan produk pelengkap diberikan dengan satu harga |
Membuat program untuk jangka waktu tertentu untuk merayakan hari tertentu tanpa dilengkapi dengan promosi penjualan dan juga pemaketan produk |
|
Mengikuti hari-hari besar yang ada untuk membuat program penjualan |
|
Partnership (X7) |
Customer |
Organizations in the same business |
|
Organizations in related business |
|
Organizations in non related business |
|
Online alliances |
|
�Penjualan Usaha Kuliner (Y) |
Volume Penjualan |
|
Laba |
|
Menunjang pertumbuhan |
Sumber : Hasil Olahan Data
(2020)
Metode Analisi Data yang dipakai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Analisis Statistik
Deskriptif�
Menurut (Creswell 2018) penelitian kuantitatif adalah sebuah riset yang digunakan untuk
menjelaskan hubungan antar variable, dan nantinya data yang telah dikumpulkan
akan dihitung dengan oleh alat bantu statistik.PLS (Partial Least Square).
Penelitian ini menggunakan Teknik analisis data adalah metode statistik
deskriptif dan statistik infrensial. Menurut ( Sugiyono 2017) Statistik
deskriptif adalah statistik yang berfungsi menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul apa adanya tanpa
bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sedangkan statistik
inferensial merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi Analisis data menggunakan skala
likert.
Uji Validitas
Pada
penlitian ini, digunakan Average Variance Extracted (AVE) untuk mengukur
validitas. Menurut
( Hair 2019) nilai AVE minimal 0,50 menunjukan ukuran convergent validity yang baik, artinya variabel laten dapat dapat
menjelaskan rata-rata lebih dari setengah keragaman indikator-indikatornya.
Selain mengukur validitas variabel dengan menggunakan AVE, indikator dalam
penelitian ini juga melalui tes discriminant validity. Menurut Hair (2019) adalah perbedaan atau
keunikan konstruk yang membedakan dia daripada konstruk lainnya.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan sebuah pengkuran tingkat
kepercayaan sebuah alat ukur, artinya apabila suatu instrumen digunakan berulang - ulang
untuk mengukur suatu yang sama, maka hasilnya relatif stabil. Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur Reliabilitas adalah Composite
Reliability dimana dia mengukur reliabilitas internal dan nilai composite
realiabiility harus berada di atas 0,70.
Pengujian Hipotesis
Uji Multikolinearitas
����������� Uji ini berfungsi untuk
menemukan apakah ada hubungan korelasi antar variabel eksogen. Untuk melihat
hasil multikolinearitas, dapat dilihat dengan melihat nilai tolerance value dan
variance inflation factor (VIF). Nilai yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya mulitkolonieritas adalah apabila nilai Tolerance Value <
0,01 atau nilai VIF > 10 maka terjadi multikolineritas antara variabel
independennya.
Uji Hipotesis Parsial (UJI
T)
Penelitian ini menggunakan metode uji hipotesis
parsial atau yang dikenal dengan uji T. Uji T dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel eksogen X1 sampai X8 mempunyai pengaruh terhadap variabel endogen
yaitu Y.
Kriteria
yang dapat digunakan untuk uji T adalah:
1. Jika t hitung > t tabel (α =
0,05), maka H0 ditolak, Ha diterima.
2. Jika t hitung < t tabel (α = 0,05), maka H0
diterima, Ha ditolak.
Diketahui nilai t tabel tingkat kepercayaan 95%
Uji diskriminan validitas
Uji discriminant
validity bertujuan untuk membuktikan bahwa indikator tersebut berbeda
dengan indikator lainnya. Suatu indikator dinyatakan memenuhi diskriminan
validity. apabila nilai cross loading
indikator pada variabelnya adalah yang terbesar dibandingkan pada variabel
lainnya. Jika nilai cross loading indikator pada variabelnya adalah yang
terbesar dibandingkan pada variabel lainnya maka data dikatakan valid.
Uji
Koefisien determinan R2
Koefisien
Determinan (R2) merupakan alat untuk mengukur akurasi kemampuan
variabel eksogen (X) memprediksi variabel endogen (Y). Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol atau satu. Jika nilai koefisien determinan sama
dengan 1, maka variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel independen. Sedangkan jika nilai
koefisien determinan sama dengan nol, maka variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen tidak berkontribusi. Penilaian goodness of fit
yang di gunakan diketahui dari nilai Q- Square. Nilai Q-Square memiliki arti
yang sama dengan coefficient determination (R-Square) pada analisis regresi,
dimana semakin tinggi Q-Square, maka model dapat dikatakan semakin baik atau
semakin fit dengan data.
Hasil dan Pembahasan
����������� Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif deskriptif,
dan data yang didapat dikumpulkan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara
online. Target sample yang dipilih adalah pemilik usaha kuliner yang
berdomisili di Tangerang dan Tangerang Selatan, kuesioner disebarkan dari 30
desember 2020 sampai 1 januari 2021, disebarkan kepada 140 responden. Usia
Responden termuda 17 tahun dan yang tertua 54 tahun, dan responden mempunyai
rentang usia 17-27 tahun sebanyak 119 responden (85%), 28-38 tahun 12 responden
(8,5%), 39-49 tahun 7 responden (5%), 50-60 tahun 2 responden (1,4%). Kemudian
pendapatan terkecil responden adalah sebesar Rp. 1.000.000 dan pendapatan
terbesar responden adalah sebesar Rp. 85.000.000,� responden memiliki rentang pendapatan Rp.
1.000.000-15.000.000 sebanyak 124 responden (88%), kemudian
15.000.001-29.000.001 sebanyak 8 responden (5,7%), kemudian
43.000.003-57.000.003 sebanyak 5 responden (3,5%), kemudian
57.000.004-71.000.004 sebanyak 2 responden (1,4%), kemudian
71.000.005-85.000.005 sebanyak 1 responden (0,7%). Responden yang dipilih
berdomisili di daerah Tangerang dan Tangerang selatan, 69 (49,3%) responden di
Tangerang dan 71 (50,3%) responden di Tangerang Selatan. Pekerjaan Responden
beragam mulai dari wiraswasta 28 responden (20%), pegawai negeri 7 responden
(5%), pegawai swasta 10 responden (7,1%), mahasiswa 64 responden (45,7%),
pekerjaan lainnya sebesar 31 responden (22,1%).
Model Uji Hipotesis
Sumber : Hasil Olahan Data (2020)
Gambar� 2 Hasil Uji
Algoritma PLS
Hasil Uji PLS pada gambar 4 menunjukan bahwa Bauran
Pemasaran X1 sampai X8 mempunyai pengaruh sebesar 77,6% terhadap variabel
endogen Penjualan (Y). Pengaruh masing-masing variabel dapat dijabarkan sebagai
berikut Product X1 mempunyai pengaruh sebesar 9,4%, Place X2
mempunyai pengaruh sebesar -0,7%, kemudian Price (X3) mempunyai -7,2%, Promotion
(X4) mempunyai pengaruh sebesar 17 %, People (X5) mempunyai pengaruh
sebesar 31,7 %, Packaging & Programming (X6) mempunyai pengaruh
sebesar 6,9%, , Partnership (X8) mempunyai pengaruh sebesar 41,4 %.
Pengkuran Data
Uji Validitas dan
Reabilitas
Table 4
Hasil Uji Construct Realibility and Validity
Variabel |
Composite Reliability |
AVE |
PACKAGING
& PROGRAMMING |
0,906 |
0,829 |
PARTNERSHIP |
0,926 |
0,757 |
PENJUALAN |
0,901 |
0,752 |
PEOPLE |
0,882 |
0,713 |
PLACE_ |
0,853 |
0,744 |
PRICE_ |
0,841 |
0,639 |
PRODUCT |
0,847 |
0,651 |
PROMOTION |
0,844 |
0,643 |
Sumber : Hasil Olahan Data (2020)
Hasil
Uji Validitas
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat hasil Average
Variance Extracted (AVE) daripada variabel Product (X1) adalah
sebesar 0,651, Place (X2) adalah sebesar 0,744, Price (X3) adalah
sebesar 0,639, Promotion (X4) adalah sebesar 0,643, People (X5)
adalah sebesar 0,713, Packaging& Programming (X6) adalah sebesar
0,829, Partnership (X7) adalah sebesar 0,757. Nilai AVE dari setiap
variabel lebih dari 0,50 maka semua variabel dinyatakan valid.
Hasil Uji Realibilitas
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat hasil Composite Reliability daripada variabel Product
(X1) adalah sebesar 0,847, Place (X2) adalah sebesar 0,853, Price
(X3) adalah sebesar 0,841, Promotion (X4) adalah sebesar 0,844, People
(X5) adalah sebesar 0,882, Packaging& Programming (X6) adalah
sebesar 0,906, Partnership (X7) adalah sebesar 0,926. Nilai AVE dari
setiap variabel lebih dari 0,70 maka semua variabel dinyatakan valid.
Hasil Outer
Loading
Table 5
Hasil Uji Outer
Loading
Variabel |
Outer Loading |
|
Product
(X1) |
||
PD2 |
Variasi Produk |
0,718 |
PD1 |
Kualitas Produk |
0,890 |
PD3 |
Kebersihan produk |
0,802 |
Place (X2) |
||
PL1 |
Saluran Distribusi Langsung |
0,840 |
PL2 |
Saluran Distribusi tidak langsung |
0,884 |
Price
(X3) |
||
PR1 |
Value for money� |
0,758 |
PR3 |
Sophisticated approach |
0,815 |
PR4 |
Multistage approach |
0,823 |
Promotion
(X4) |
||
PRM2 |
Personal selling |
0,698 |
PRM4 |
Merchandising |
0,792 |
PRM5 |
publicity� |
0,737 |
People
(X5) |
||
PLP1 |
Process Approach |
0,863 |
PLP2 |
Customer Focus |
0,821 |
PLP3 |
Involvement of People |
0,848 |
Packaging
& Programming (X6) |
||
PRO1 |
Membuat program untuk jangka waktu tertentu untuk merayakan hari tertentu tanpa dilengkapi dengan promosi penjualan dan juga pemaketan produk |
0,910 |
PRO2 |
Mengikuti hari-hari besar yang ada untuk membuat program penjualan |
0,911 |
Partnership
(X8) |
||
PRT1 |
Customer |
0,883 |
PRT2 |
Organizations in the same business |
0,875 |
PRT3 |
Organizations in related business |
0,873 |
PRT5 |
Online alliances |
0,849 |
Penjualan
(Y) |
||
Y1 |
Volume Penjualan |
0,883 |
Y2 |
Laba |
0,842 |
Y3 |
Menunjang pertumbuhan |
0,876 |
Sumber : Hasil
Olahan Data (2020)
Menurut ( Hair 2017) nilai outer loading di atas 0,50 sudah dianggap cukup untuk memenuhi
syarat convergent validity. Menurut hasil data tabel 10 diatas, nilai
keseluruhan outler loadingnya sudah diatas 0,5. Sehingga semua indikator
variabel X bauran pemasaran dan Y Penjualan dapat di katakan valid. Dan
indicator yang tidak muncul dalam tabel telah dieliminasi karena tidak memenuhi
syarat outer loading.
Uji Hipotesis
Hasil
Discriminant Validity
Table 6
Hasil Uji Discriminant
Validity
Sumber : Hasil Olah Data (2020)
Dapat dilihat pada Tabel 12, outer loading indikator pada konstruk� lebih tinggi daripada semua cross-loading dengan konstruk lainnya. Selain
itu, square root dari AVE masing-masing konstruk harus lebih tinggi dari
korelasi tertinggi dengan konstruk lainnya (Fornell-Larcker criterion)
Hasil Determinan R2
Table 7
Hasil Uji Determinan
R2
|
R Square |
PENJUALAN (Y) |
0,776 |
Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa nilai R2 dari
variabel endogen (Y) adalah 0,776 atau 77,6 % sedangkan 22,4 % sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
Hasil
Evaluasi Collinearity
Table 8
Hasil Uji Collinearity
|
VIF |
Product (X1) |
4,591 |
Place (X2) |
2,628 |
Price (X3) |
4,365 |
Promotion (X4) |
4,275 |
People (X5) |
5,158 |
Packaging &
Programming (X6) |
3,524 |
Partnership (X7) |
9,778 |
Partnership (X7) |
5,907 |
Menurut ( Rivera 2020) jika nilai VIF lebih dari sama dengan 10 maka terjadi gejala multikolinearitas,
dapat dilihat pada tabel 14 semua indikator memiliki nilai VIF kurang dari 10
sehingga penelitian terbebas dari gejala multikolinearitas.
Hasil Uji Hipotesis
Table 1
Tabel Hasil
Uji Bootstrapping
Variabel |
P value |
T Hitung |
Hasil |
|
Product |
0,202 |
1,278 |
Tidak
mendukung |
|
Place |
0,926 |
0,093 |
Tidak Mendukung |
|
Price |
0,236 |
0,186 |
Tidak
mendukung |
|
Promotion |
0,083 |
1,735 |
Tidak mendukung |
|
People |
0,001 |
3,341 |
Mendukung |
|
Packaging & programming |
0,527 |
0,633 |
Tidak mendukung |
|
Partnership |
0,002 |
3,143 |
mendukung |
����� Sumber
: Hasil Olahan Data (2020)
Nilai T tabel
dalam penelitian ini adalah 1.97824 dengan α sebesar 0.05 dengan jumlah N 140 responden, k
sebanyak� variabel, dan nilai df= N-k,
dimana N berjumlah 140 dikurangi dengan k sebanyak 9 menghasilkan df yang
bernilai 131.
Pembahasan Hasil Uji
Hipotesis
����������� Hipotesis pertama pada
penelitian ini adalah product berpengaruh signifikan terhadap penjualan
usaha kuliner. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada pengaruh
yang signifikan antara Product dengan
penjualan usaha kuliner. Maka kesimpulan dari hasil tersebut adalah bahwa H1
ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh signifikan Product (X1)
terhadap Penjualan (Y). Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah place berpengaruh
signifikan terhadap penjualan usaha kuliner. Hasil dari penelitian ini
membuktikan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara Place dengan penjualan usaha kuliner.
Maka kesimpulan dari hasil tersebut adalah bahwa H1 ditolak yang
berarti tidak terdapat pengaruh signifikan placet
(X2) terhadap Penjualan (Y).
Hipotesis ketiga pada penelitian ini adalah price berpengaruh signifikan
terhadap penjualan usaha kuliner. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa
tidak ada pengaruh yang signifikan antara Price
dengan penjualan usaha kuliner. Maka kesimpulan dari hasil tersebut adalah
bahwa H1 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh signifikan Price (X3) terhadap Penjualan (Y). Hipotesis keempat pada penelitian
ini adalah promotion berpengaruh signifikan terhadap penjualan usaha
kuliner. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan antara Promotion dengan
penjualan usaha kuliner. Maka kesimpulan dari hasil tersebut adalah bahwa H1
ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh signifikan Promotion (X4)
terhadap Penjualan (Y). Hipotesis kelima pada penelitian ini adalah People berpengaruh
signifikan terhadap penjualan usaha kuliner. Hasil dari penelitian ini
membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara People dengan
penjualan usaha kuliner. Maka kesimpulan dari hasil tersebut adalah bahwa H1
diterima yang berarti terdapat pengaruh signifikan Peoplet (X5)
terhadap Penjualan (Y). Hipotesis keenam pada penelitian ini adalah packaging
& programming berpengaruh signifikan terhadap penjualan usaha kuliner.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
antara pengaruh packaging &
progamming dengan penjualan usaha kuliner. Maka kesimpulan dari hasil
tersebut adalah bahwa H1 ditolak yang berarti tidak terdapat
pengaruh signifikan Pakcaging &
progamming (X6) terhadap
Penjualan (Y). Hipotesis ketujuh pada penelitian ini adalah Partnership berpengaruh
signifikan terhadap penjualan usaha kuliner. Hasil dari penelitian ini
membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Partnership dengan
penjualan usaha kuliner. Maka kesimpulan dari hasil tersebut adalah bahwa H1
diterima yang berarti terdapat pengaruh signifikan Partnership (X7)
terhadap Penjualan (Y).
Kesimpulan
Berdasarkan Hasil dan pembahasan yang telah di bahas pada Hasil dan
Pembahasan dapat dilihat bahwa ada 8 faktor yang mempengaruhi Penjualan Usaha
Kuliner pada Daerah Tangerang dan Tangerang Selatan, yaitu Product, Place,
Price, Promotion, People, Packaging, Programming, Partnership. Semua faktor
telah diuji dengan PLS dan dinyatakan Valid dan reliable. Setelah
membaca hasil Uji PLS dapat disimpulkan Product (X1) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap penjualan pada usaha kuliner dan bukan lah menjadi faktor
utama dalam menentukan penjualan, Place (X2) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap penjualan pada usaha kuliner dan bukan lah menjadi faktor
utama dalam menentukan penjualan, Price (X3) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap penjualan pada usaha kuliner dan bukan lah menjadi faktor
utama dalam menentukan penjualan, Promotion (X4) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap penjualan pada usaha kuliner dan bukan lah menjadi
faktor utama dalam menentukan penjualan, People (X5) berpengaruh secara
signifikan terhadap penjualan pada usaha kuliner dan menjadi faktor utama dalam
menentukan penjualan, Packaging (X6) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap penjualan pada usaha kuliner dan bukan lah menjadi faktor utama dalam
menentukan penjualan, Programming (X7) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap penjualan pada usaha kuliner dan bukan lah menjadi faktor
utama dalam menentukan penjualan, Partnership (X8) berpengaruh secara
signifikan terhadap penjualan pada usaha kuliner dan bukan lah menjadi faktor
utama dalam menentukan penjualan.
Bibliography
�Amana, R.
(2020). 80 Persen Hotel dan Restoran di Tangsel Tutup Akibat Pandemi
Covid-19, Sejumlah Karyawan Kena PHK. Warkota.Tribunnews.
https://wartakota.tribunnews.com/2020/04/13/80-persen-hotel-dan-restoran-di-tangsel-tutup-akibat-pandemi-covid-19-sejumlah-karyawan-kena-phk
Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. (2020).
Pertumbuhan Ekonomi. Economic Journal, 10(45), 114�122.
Creswell, J. W. (2018). Research design
qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage.
Downes, J., & Goodman, J. E. (2018). Dictionary
of finance and investment terms.
Goeldner, C. R., & Ritchie, J. R. B. (2017). Tourism :
principles, practices, philosophies. Wiley.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., &
Anderson, R. E. (2019). Multivariate data analysis.
J.F., H., G.T.M., H., C.M., R., K.O., T., C.M., R.,
M., S., & M., S. (2017). Mirror, mirror on the wall: a comparative
evaluation of composite-based structural equation modeling methods. J. Acad.
Mark. Sci. Journal of the Academy of Marketing Science, 45(5),
616�632.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing
management.
Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan R & D) / Sugiyono.
(2017).Bandung: Alfabeta. http://opac.library.um.ac.id/oaipmh/../index.php?s_data=bp_buku&s_field=0&mod=b&cat=3&id=38600
Morrison, A. M. (2010). Hospitality and travel
marketing. Delmar ; Cengage Learning.
Rivera, R. (2020). Principles of managerial
statistics and data science.
https://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&scope=site&db=nlebk&db=nlabk&AN=2349785
Taufik, & Ayuningtyas, E. A. (2020). Dampak
Pandemi COVID-19 Terhadap Bisnis dan Eksistensi Platform Online (The Impact of
Covid-19 Pandemic on Business and Online Platform Existance). Jurnal
Pengembangan Wiraswasta, 22(1), 21�32.
https://doi.org/10.33370/jpw.v22i1389
Zu, Z. Y., Di Jiang, M., Xu, P. P., Chen, W., Ni, Q.
Q., Lu, G. M., & Zhang, L. J. (2020). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19):
A Perspective from China. Radiology, 296(2), E15�E25.
https://doi.org/10.1148/radiol.2020200490