Interaksi Komunikasi Antara Mahasiswa Non Disabilitas Dengan Mahasiswa Disabilitas Di 
Universitas Teknologi Sumbawa 
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023                             833 
 
Pendahuluan  
Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, manusia memiliki struktur yang sempurna 
dengan masing-masing diantaranya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. 
Namun, semua itu harus di  syukuri dan terciptanya rasa saling menghargai apa  yang 
menjadi  ketetapannya  (Widyaningrum,  2019).  Karena  tidak  semua  orang  terlahir 
sempurna  baik  dari  segi  fisik  ataupun  yang  lainnya.  Seperti  contoh  manusia  yang 
terlahir dengan keterbatasan atau yang disebut dengan disabilitas. Menurut (Yanuarita, 
2021)  Kata  disabilitas  mengarah  pada  individu  yang  memiliki  hambatan  dalam 
menjalankan  kehidupan  sehari-hari  seperti  hambatan  pada  penglihatanw  (tunanetra), 
hambatan  pada  pendengaran  (tunarungu),  hambatan  pada  bahasa  dan  komunikasi 
(tunawicara),  hambatan  pada  fisik  dan  gerak  tubuh  (tuna  daksa),  intelektual  diatas 
normal (gifted and talented), intelektual dibawah normal (tunagrahita), hambatan pada 
pembelajaran  (disleksia),  hambatan  pada  perilaku  dan  emosi  (tuna  laras,  autisme, 
hiperaktif), mempunyai  lebih  dari  satu  hambatan  (tuna  ganda),  serta  down  symdrom. 
Meskipun  demikian,  manusia  yang  terlahir  dengan  keterbatasan,  disabilitas,  namun 
tetap  mempunyai  hak  yang  sama  seperti  manusia  padawumumnya  sesuai  dengan 
penjelasan  Undang-Undang  Nomor  19  Tahun  2011  tentang  Disabilitas,  yang 
mengatakan  bahwa  disabilitas  adalah  orang  yang  memiliki  keterbatasan  fisik, 
intelektual,  mental  mental,  atau  sensorik  dalam  berinteraksi  dengan  lingkungan  serta 
sikapnya  secara  sosial  dalam  jangka  waktu  yang  lama  sehingga  dapat  menyulitkan 
untuk memberikan partisipasi penuh secara efektif berdasarkan persamaan hak (Utami 
& Hairunisah, 2023). 
Melihat  dari  pandangan  pendidikannya, di  Indonesia  khususnya kota  Sumbawa 
sudah  ada  beberapa  Universitas/Perguruam  tinggi  yang  bisa  menerima  mahasiswa 
disabilitas, salah satunya di Universitas Teknologi Sumbawa yang merupakan salah satu 
kampus terbaik di Sumbawa ini telah membuka penerimaan calon mahasiswa disabilitas 
dengan  cara  melakukan  sosialisasi  ke  sekolah  SLB  yang  merupakan  satu  satunya 
sekolah  yang  memberikan  pendidikan  formal  bagi  disabilitas.  Terhitung  dari  tahun 
2019, sudah ada 9 mahasiswa disabilitas yang sedang menempuh pendidikan di kampus 
tersebut.  Meskipun  terbilang  masih  sedikit,  namun  merupakan  harapan  baru  bagi 
penyandang  disabilitas  untuk  mendapatkan  akses  pendidikan  tinggi  sesuai  dengan 
Undang-Undang Dasar  1945  pasal  31  yang menyebutkan bahwa “setiap warga negara 
berhak  mendapat  pendidikan”.  Hak  mendapatkan  pendidikan  untuk  penyandang 
disabilitas juga dimuat dalam Undang-Undang nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang 
Disabilitas  bahwa  mereka  berhak  untuk  memperoleh  pendidikan  yang  berkualitas  di 
lembaga  pendidikan  secara  khusus  dan  inklusif  (Ndaumanu,  2020;  Pratama,  2019). 
Maka dari itu, untuk mendapatkan akses pendidikan tinggi menjadi hak untuk  semua 
mahasiswa termasuk yang memiliki kebutuhan khusus (Ndaumanu, 2020). 
Interaksi sosial merupakan hubungan antar individu, individu dan kelompok, atau 
kelompok  dengan  kelompok  yang  memiliki  timbal  balik  tertentu  (Pebriana,  2017). 
Dalam  hubungan  itu,  individu  atau  kelompok  menjalin  kerjasama  atau  mengadapi 
konflik  secara  fomal  ataupun  informal,  secara  langsungwmaupun  tidak  langsung.