pISSN: 2723 - 6609 e-ISSN : 2745-5254
Vol. 4, No. 6, Juni 2023 http://jist.publikasiindonesia.id/
Doi : 10.59141/jist.v4i6.634 676
PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGEMBANGAN POTENSI
PARIWISATA UNTUK PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT
DI DESA UMBU PABAL KABUPATEN SUMBA TENGAH
Dintania Rambu Lohi Pani
1*
, Saryono
2
, Josef Mario Monteiro
3
, Siti Ainul
Kholipah
4
Universitas Nusa Cendana Kupang, Indonesia
1,2,3
, Politeknik SCI Cirebon, Indonesia
4
1
4
*Correspondence
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima
: 28-05-2023
Direvisi
: 09-06-2023
Disetujui
: 09-06-2023
Penyelenggaraan pemerintah negara berdasarkan Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam rangka
melaksanakan tujuan negara yakni mewujudkan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur
mempunyai potensi pariwisata yang sangat besar, ini menjadi
perhatian untuk pemerintah agar lebih memperhatikan destinasi wisata
agar dapat dikembangkan dengan baik. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: (1)Sejauh Manakah Pengembangan Potensi
Pariwisata oleh Pemerintah Desa dalam Peningkatan Perekonomian
Desa di Desa Umbu Pabal Selatan dan Desa Umbu Pabal, Kecamatan
Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah? (2) Apakah Yang
Menjadi Faktor Penghambat Pengembangan Potensi Pariwisata oleh
Pemerintah Desa Dalam Peningkatan Perekonomian Desa di Desa
Umbu Pabal Selatan dan Desa Umbu Pabal, Kecamatan Umbu Ratu
Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah? Penelitian ini menggunakan
metode penelitian yuridis empiris dan data dianalisis secara deskriptif
kualitatif, yakni penelitian yang datanya langsung diperoleh dari lokasi
penelitian terhadap responden 20 orang. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pengembangan potensi pariwisata oleh
pemerintah desa di desa umbu pabal selatan dan desa umbu pabal mulai
dari tahap perencanaan sammpai pada tahap pengevaluasi belum
dikembangkan secara baik. Faktor penghambat pengembangan potensi
pariwisata oleh pemerintah desa di desa umbu pabal selatan dan desa
umbu pabal, yaitu keterbatasan sumber daya manusia aparatur
pemerintah desa yang masih minim, promosi potensi pariwisata oleh
dinas pariwisata dan ketrampilan masyarakat memberdayakan potensi
pariwisata yang ada di desa.
ABSTRACT
The administration of the state government is based on the 1945
Constitution of the Republic of Indonesia in order to carry out the
goals of the state, namely to realize prosperity for all Indonesian
people. Sumba Island in East Nusa Tenggara has enormous tourism
potential, this is a concern for the government to pay more attention to
tourist destinations so that they can be developed properly. The
formulation of the problem in this study are: (1)How far is the
Development of Tourism Potential by the Village Government in
Improving the Village Economy in Umbu Pabal Selatan Village and
Umbu Pabal Village, Umbu Ratu Nggay Barat District, Central Sumba
Regency? (2)What are the Inhibiting Factors? Development of Tourism
Potential by the Village Government in Improving the Village Economy
in South Umbu Pabal Village and Umbu Pabal Village, Umbu Ratu
Nggay Barat District, Central Sumba Regency? This study uses
empirical juridical research methods and data is analyzed descriptively
Kata kunci: pengembangan;
potensi pariwisata;
perekonomian desa; Faktor
Penghambat.
Keywords: development;
tourism potential; village
economy; Inhibiting Factors.
Peran Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Potensi Pariwisata Untuk Peningkatan
Perekonomian Masyarakat Di Desa Umbu Pabal Kabupaten Sumba Tengah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023 677
qualitatively, namely research where data is obtained directly from the
research location on 20 respondents. From the research that has been
done, the researchers provide suggestions related to this problem that
in developing tourism potential by the village government in improvin
human resources are increased again, the promotion of tourism the
skills of the BPD to invite community leaders and religious leaders so
that they can mobilize people who have weaving and weaving skills so
that they participate in training organized by the Tourism Office.
Attribution-ShareAlike 4.0 International
Pendahuluan
Penyelenggaraan pemerintahan negara dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
terdapat dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, dengan
tujuan utama untuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam
sistem pemerintahan daerah, desa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan
memiliki peran penting (Barama, 2016). Definisi desa diatur dalam Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang menjelaskan bahwa desa adalah komunitas
hukum yang memiliki batas wilayah tertentu dan memiliki wewenang untuk mengatur
dan mengurus pemerintahan serta kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, Pasal 26
ayat (4) huruf l dalam undang-undang yang sama menyebutkan bahwa kepala desa
memiliki kewajiban untuk mengembangkan perekonomian masyarakat desa(Suranny,
2021).
Melalui Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014, disarankan agar desa
mempertimbangkan pendirian suatu entitas bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat, terutama kebutuhan pokok, serta mengoptimalkan sumber daya desa yang
belum dimanfaatkan dan melibatkan individu yang memiliki kemampuan untuk
mengelola entitas bisnis tersebut sebagai sumber penggerak ekonomi masyarakat
(Susilowati, 2020), salah satunya adalah potensi pariwisata.
Pariwisata merupakan salah satu bentuk eksploitasi sumber daya alam yang dapat
menghasilkan keuntungan ekonomi yang signifikan bagi suatu daerah. Dengan
mengelola sumber daya alam menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan
lokal maupun internasional, pariwisata memiliki dampak ekonomi yang positif,
termasuk peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan investasi. Selain itu, pariwisata
juga dapat membangkitkan kebanggaan masyarakat terhadap daerah tempat tinggal
mereka (Putrawan & Ardana, 2019). Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009,
industri pariwisata perlu mendorong peluang bisnis yang adil dan mampu menjawab
tantangan perubahan lokal, nasional, dan global (Jaelani, 2018). Tidak dapat dipungkiri
bahwa peran pariwisata dalam pembangunan ekonomi berbagai negara sangatlah
penting. Pariwisata merupakan industri dalam pengembangan sektor industri kecil
lainnya. Perkembangan pariwisata saat ini dalam pembangunan perekonomian nasional
memiliki potensi strategis (Ethika, 2016).
Dintania Rambu Lohi Pani, Saryono, Josef Mario Monteiro, Siti Ainul Kholipah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023 678
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar, penting untuk
mengembangkan potensi pariwisata melalui strategi pengembangan yang tepat. Namun,
kurangnya perhatian khusus dan pengelolaan yang tidak optimal dari pemerintah telah
menyebabkan industri pariwisata tidak mencapai potensinya dalam menarik wisatawan
ke kawasan tersebut (Nurohman, Qurniawati, & Hasyim, 2019).
Penyebab belum memuaskannya eksplorasi potensi wisata adalah karena
infrastruktur pendukung pariwisata yang belum memadai, seperti jalan atau lubang yang
menuju ke destinasi wisata masih kurang memadai, serta minimnya publikasi
pemerintah daerah untuk memberikan informasi tentang destinasi wisata (NUR, 2021).
Potensi, pemerintah dan sosial daerah saling membantu dalam pembangunan yang
akan meningkatkan aspek ekonomi, budaya dan pendidikan daerah. Industri pariwisata
yang dikembangkan secara profesional sangat mampu mengatasi permasalahan
kesejahteraan (Setiawan, 2016).
Pariwisata di desa Umbu Pabal Selatan, yang terletak di Kecamatan Umbu Ratu
Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah, memainkan peran penting sebagai mata
pencaharian utama bagi masyarakat setempat. Potensi wisata Embung Lokujangi di desa
ini meliputi kekayaan sumber daya alam yang melimpah, lingkungan yang masih alami,
serta pemandangan pantai yang indah. Keunikan dari pantai ini adalah ketenangan
airnya, dengan ombak yang kecil dan kedalaman yang dangkal, yang membuat
wisatawan yang ingin bermain air merasa aman (Istiyanti, 2020).
Keunggulan-keunggulan inilah yang perlu dikembangkan oleh pemerintah dan
mayarakat desa untuk meningkatkan potensi pariwisata di desa Umbu Pabal Selatan dan
desa Umbu Pabal sehingga tempat pariwisata ini memiliki nilai guna untuk pemerintah
dan masyarakat dalam hal mengembangkan perekonomian di desa tersebut (Syaifudin &
Ma’ruf, 2022).
Kampung adat Deri Kambajawa merupakan destinasi wisata yang menarik di
Sumba Tengah, dengan suasana lingkungan yang mempertahankan tradisi khas.
Keindahan alam yang memukau dan kelestarian budaya yang dijaga dengan baik
menjadikan kampung ini tempat yang harus dikunjungi. Di kampung adat Deri
Kambajawa, terdapat nuansa mistis yang kuat, yang terkait dengan praktik Marapu
(penyembahan leluhur). Tempat-tempat keramat, seperti batu kubur dan lokasi ritual
Marapu, dijaga dengan tegas dan tidak boleh dijamah oleh siapapun (Sundari,
Muchtolifah, & Utami, 2022).
Di kampung adat deri kambajawa telah dibangun fasilitas, namun fasilitas yang
dibangun belum memenuhi kebutuhan wisatawan seperti penyediaan: akses jalan
menuju kampung adat, toilet umum dan tempat sampah yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan setempat (Herdiana, 2019). Akan tetapi, pada kenyataannya
masih saja terdapat permasalahan- permasalahan yang ditemui dilapangan seperti
penyediaan fasilitas pendukung yang belum memenuhi kebutuhan wisatawan antara
lain: akses jalan menuju kampung adat yang belum diaspal, tidak tersedianya pos jaga,
tidak tersedianya tempat parkir kendaraan bermotor dan tidak tersedianya papan nama
situs/kampung (Yunas, 2019).
Peran Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Potensi Pariwisata Untuk Peningkatan
Perekonomian Masyarakat Di Desa Umbu Pabal Kabupaten Sumba Tengah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023 679
Dalam pengembangan pariwisata yang efektif, diperlukan strategi yang baik serta
pemanfaatan dan pemberdayaan masyarakat. Desa Umbu Pabal memiliki potensi
pariwisata yang besar, terutama dalam bidang kerajinan tangan seperti tenun dan
anyaman tikar dan bola pahapa. Keahlian masyarakat dalam membuat kain tenun dan
produk anyaman dari bahan-bahan lokal merupakan potensi ekonomi yang dapat
dimanfaatkan di daerah pariwisata Desa Umbu Pabal (Ristawati, Salman, Winarsi, &
Prihatiningtyas, 2021).
Begitu juga dengan pariwisata yang ada di desa Umbu Pabal Kecamatan Umbu
Ratu Nggay Barat Kabupaten Sumba Tengah, pariwisata kampung adat Deri
Kambajawa di desa ini merupakan potensi lingkungan yang sangat asri, keunikan hasil
tenun dan adat istiadat atau budaya yang masih kental.
Pengembangan objek wisata di desa Umbu Pabal dan Desa Umbu Pabal Selatan di
Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat belum mencapai potensinya. Sarana dan prasarana
pendukung untuk masyarakat sebagai pelaku pariwisata masih minim. Keterbatasan
partisipasi pemerintah, kurangnya pemberdayaan masyarakat terhadap potensi
pariwisata, dan pengetahuan terbatas aparatur pemerintah desa menjadi tantangan dalam
pengembangan pariwisata. Dibutuhkan pembangunan sarana dan prasarana yang
mendukung, seperti akses jalan yang baik, tempat kuliner, area parkir, akomodasi, dan
lainnya, sebagai faktor penting dalam pengembangan pariwisata.
Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Tengah sedang melakukan pelatihan terhadap
kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki kemampuan membuat kerajinan tangan
di antaranya kain tenun dan anyaman dari bahan-bahan lokal, harapan yang ingin
dicapai dalam kegiatan ini adalah destinasi pariwisata Sumba Tengah bisah dikenal
masyarakat luas baik dalam maupun luar negeri, apabila pariwisata dan kebudayaan
telah memiliki nilai jual dengan potensi yang baik maka ini akan sangat membantu
perekonomian masyarakat khususnya Sumba Tengah (website
sumbatengahkab.go.id/04/2022.
Berdasarkan latar belakang di atas maka kami merasa tertarik untuk menganalisis
permasalahan tersebut dalam suatu penelitian.
Metode Penelitian
a. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian hukum empiris yang mengkaji
pengembangan potensi pariwisata oleh pemerintah desa dalam peningkatan
perekonomian di Desa Umbu Pabal Selatan dan Desa Umbu Pabal, Kecamatan Umbu
Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah.
b. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Umbu Pabal Selatan dan Desa Umbu Pabal,
Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah.
c. Aspek-aspek yang diteliti
Sesuai dengan pokok-pokok permasalahan, maka yang menjadi aspek-aspek yang
diteliti sebagai berikut:
Dintania Rambu Lohi Pani, Saryono, Josef Mario Monteiro, Siti Ainul Kholipah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023 680
Pengembangan potensi pariwisata oleh pemerintah desa dalam peningkatan
perekonomian masyarakat desa di Desa Umbu Pabal Selatan dan Desa Umbu Pabal, di
Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah meliputi:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengawasan
4. Evaluasi
Faktor-faktor penghambat pengembangan potensi pariwisata oleh pemerintah desa
dalam peningkatan perekonomian masyarakat desa di Desa Umbu Pabal Selatan dan
Desa Umbu Pabal, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah:
1. Keterbatasan sumber daya manusia.
2. Promosi potensi pariwisata oleh dinas pariwisata
3. Ketrampilan masyarakat memberdayakan potensi pariwisata.
d. Jenis dan sumber data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini:
1. Data primer adalah data asli yang diperoleh peneliti langsung dari masyarakat atau
kelompok sosial yang menjadi sasaran dalam penelitian ini. Dengan perkataaan
lain, data primer adalah data aktual yang didapat dari penelitian lapangan melalui
observasi, wawancara, kepada masyarakat desa atau kelompok sosial.
2. Data sekunder yaitu sumber data yang mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-
buku, hasil penelitian yang berwujud laporan dan sebagainya.
3. Data tersier yaitu data yang diperoleh dari kamus-kamus hukum dan internet.
e. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini, penyusun menggunakan beberapa teknik pengumpulan data
yaitu:
1. Observasi dalah suatu cara untuk mengumpulkan data penelitian dengan
pengamatan. Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau, yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Teknik observasi
merupakan cara yang sangat baik untuk mengawasi perilaku penelitian. Tetapi tidak
semua harus diamati oleh peneliti, hanya hal-hal yang terkait dengan data yang
dibutuhkan. Tugas dari penelitian kualitatif adalah mengamati ruang atau tempat
untuk dicatat atau digambar. Dalam penelitian ini penulis mengamati langsung
Bagaimana Pengembangan Potensi Pariwisata oleh Pemerintah Desa dalam
Peningkatan Perekonomian Desa di Desa Umbu Pabal Selatan dan Desa Umbu
Pabal, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah.
2. Wawancara adalah suatu pengumpulan data dengan cara tanyajawab secara lisan
dimana dua orang atau lebih saling berhadap-hadapan secara fisik yang diarahkan
pada pokok permasalahan tertentu.
3. Studi Dokumen Teknik pengumpulan data dengan studi dokumen adalah
pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen hukum.
f. Teknik pengolahan data
Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan proses, yaitu:
Peran Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Potensi Pariwisata Untuk Peningkatan
Perekonomian Masyarakat Di Desa Umbu Pabal Kabupaten Sumba Tengah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023 681
a. Editing yaitu data yang telah diikumpulkan diperiksa dan kemudian melakukan
pengolahan data.
b. Coding yaitu menyusun secara sistematis semua data yang diperoleh dari lapangan
sesuai dengan jawaban yang diberikan responden atau informan
g. Teknik analisis data
Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara yuridis deskriptif kualitatif
yakni dengan cara menjelaskan dan menguraikan data yang diperoleh dengan
memberikan penafsiran yang logis dan benar sesuai dengan fakta yang ada serta kaidah
hukum dalam penulisan ini.
Hasil dan Pembahasan
A. Gambaran Umum Desa Umbu Pabal
Kabupaten Sumba Tengah memiliki 5 kecamatan, yaitu Katikutana, Katiku Tana
Selatan, Umbu Ratu Nggay, Umbu Ratu Nggay Barat, dan Mamboro. Di salah satu
kecamatan tersebut, tepatnya di Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, terdapat sebuah
desa bernama Umbu Pabal.
Desa Umbu Pabal didirikan pada tahun 1971 di Kecamatan Umbu Ratu Nggay
Barat Kabupaten Sumba Tengah. Andreas Umbu Radda menjadi kepala desa pertama
dan memimpin desa tersebut dari tahun 1971 hingga 1977. Setelah itu, Umbu Langu
menggantikan Andreas Umbu Radda dan memimpin desa dari tahun 1993 hingga 2003.
Hunga Lowudawa menjadi kepala desa pada tahun 2004, diikuti oleh Umbu Hula
Kabeku, Chris Umbu Ngunju, dan Petrus P.L. Djama pada tahun-tahun berikutnya. Saat
ini, Desa Umbu Pabal dipimpin oleh Soleman Umbu.
Desa Umbu Pabal memiliki potensi daya tarik wisata. Desa Umbu Pabal terdiri
dari beberapa kampung salah satunya adalah kampung adat deri Kambajawa yang
dijadikan sebagai destinasi daya tarik wisata, kampung adat deri kambajawa
menawarkan lingkungan khas tradisional Sumba Tengah, disamping itu keindahan
alam dan budaya yang terjaga dengan baik, menjadikan kampung ini menjadi salah satu
destinasi wisata yang harus dikunjungi. Kampung Adat Deri Kambajawa memiliki
nuansa mistis Marapu yang sangat kental yang mana terdapat tempat-tempat keramat
seperti batu kubur yang tidak boleh disentuh dan tempat-tempat penyembahan Marapu.
namun fasilitas sarana prasarana pendukung destinasi Kampung Adat Deri Kambajawa
masih sangat minim. Daya tarik wisata yang sudah dikembangkan belum sepenuhnya
dikelola dengan baik karna masih terbatasnya fasilitas pendukung yang memadai.
1. Pengembangan Potensi Pariwisata oleh Pemerintah Desa dalam Peningkatan
Perekonomian Masyarakat Desa di Desa Umbu Pabal Selatan dan Desa Umbu
Pabal, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah
Pengembangan sektor pariwisata terus berkembang seiring dengan meningkatnya
kebutuhan dan keinginan manusia, kebutuhan-kebutuhan tersebut bisa dalam bentuk
fisik, kejiwaan dan intelektual. Keterlibatan publik memberikan pengaruh bagi
peningkatan sektor pariwisata.
Dintania Rambu Lohi Pani, Saryono, Josef Mario Monteiro, Siti Ainul Kholipah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023 682
Perencanaan sebagai suatu konsep untuk menerawang kedepan dan
mengantisipasi konsekuensi- konsekuensi yang mungkin dapat terjadi akibat
pengembangan sektor pariwisata dan merupakan satu satunya cara untuk dapat
memperoleh manfaat dari sektor pariwisata. Idealnya suatu daerah wisata, di samping
memerlukan akomodasi, fasilitas pendukung, serta infrastruktur (jalan, air dan
komunikasi) akan disebut- sebut sebagai daerah tujuan wisata apabila ia memiliki
atraksi-atraksi ini antara lain: panorama dan keindahan alam. Pengembangan Objek
wisata tidak selamanya harus berorentasi kepada wisatawan mancanegara, tetapi justru
wisatawan nusantara perlu mendapatkan perhatian lebih, beberapa Objek wisata yang
telah dikembangkan sesuai dengan arah.
a. Desa Umbu Pabal Selatan (Embung Lokujangi )
Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pembangunan
kepariwisataan dilakukan berdasarkan asas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang
diwujudkan melalui pelaksanaan rencana rencana pembangunan kepariwisataan dengan
memperhatikan keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam, serta
kebutuhan manusia untuk berwisata.
Tabel 4
Potensi wisata Desa Umbu Pabal Selatan
NO
Potensi
desa wisata
Jenisnya
1
Potensi alam
1. Hutan
2. Danau
3. Pertanian
4.Keramba ikan
2
Potensi
budaya
1. Tenun ikat
2. menganyam
Sumber data: Sekretariat Desa Umbu Pabal tahun 2022
Sesuai hasil penelitian terkait dengan potensi wisata di Desa Umbu Pabal Selatan
menggambarkan bahwa potensi desa wisata dibagi menjadi dua bagian yaitu potensi
alam yang berjenis Hutan masih terpelihara secara baik, Danau masih terpelihara secara
Peran Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Potensi Pariwisata Untuk Peningkatan
Perekonomian Masyarakat Di Desa Umbu Pabal Kabupaten Sumba Tengah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023 683
baik, Pertanian masih terpelihara secara baik, Keramba Ikan masih terpelihara secara
baik, yang kedua jenis potensi budaya yaitu Tenun ikat sudah tidak terpelihara lagi,
Menganyam masih terpelihara hingga saat ini.
1. Danau
Destinasi wisata lain dari Embu Lokujangi ini adalah danau yang berada di desa
Umbu Pabal Selatan Kabupaten Sumba Tengah. Pesona dari danau ini adalah airnya
yang begitu jernih dan tenang.
2. Keramba ikan
Keramba ikan menjadi salah satu destinasi pariwisata di Embung Lokujangi desa
Umbu Pabal Selatan, dimana tempat ini tersedia keramba ikan khusus untuk menambah
keindahan Embung Lokujangi.
b. Desa Umbu Pabal (Kampung Deri Kambajawa)
Tabel 5
Potensi Wisata Desa Umbu Pabal
NO
Jenis potensi
desa wisata
Jenisnya
Kondisi
1
Potensi alam
1. Gua
Masih
Terawat
2. Hutan
Masih
terawat
2
Potensi
Budaya
1. Kampung Adat
Masih
Terawat
2. Batu Kubur
Masih
Terawat
3. Tenun Ikat
Masih
Dikembangkan
Dintania Rambu Lohi Pani, Saryono, Josef Mario Monteiro, Siti Ainul Kholipah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023 684
4. Ritual Marapu
Masih dilaksana
kan sekali
Setahun
Sumber data: Sekretariat Desa Umbu Pabal tahun 2022
Sesuai hasil penelitian terkait dengan potensi wisata di Desa Umbu Pabal
menggambarkan bahwa potensi desa wisata dibagi menjadi dua bagian yaitu potensi
alam yang berjenis Gua masih terpelihara secara baik, Hutan masih terpelihara secara
baik. Yang kedua jenis potensi yang berjenis budaya yaitu Kampung Adat masih
terpelihara, Batu Kubur masih terpelihara, Tenun Ikat masih terpelihara, dan Ritual
Marapu masih dilaksanakan setiap tahun.
1. Rumah adat
Rumah adat sumba disebut Ta Koru Uma, terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian
bawah, bagian tengah, dan bagian atas. Rumah berbahan kayu dengan penutup atap
alang-alang. Bagian bawah yaitu tempat hewan-hewan ternak peliharaan(babi, kuda
dan kambing), serta menyimpan perkakas.
Bagian tengah adalah tempat kehidupan keluarga, makan, minum,
tidur,musyawarah mufakat, beribadah, bahkan tempat acara musyawarah adat. Bagian
atas ialah loteng yang berfungsi menyimpan persediaan bahan makanan dan benda
berharga atau benda-benda keramat lainnya.
Bangunan rumah adat di topang oleh empat tiang kayu yang merupakan tiang
utama rumah. Keempat tiang ini diikatkan dengan tiang-tiang pendukung lainnya
dengan menggunakan tali rotan. Rumah adat sumba ini bisah berbeda antara satu
tempat dan lainnya. Selain itu bagian atas/loteng dipercaya tempat roh nenek moyang
bersemayam.
2. Batu kubur
Tradisi penguburan jenasah yang tidak dikuburkan dalam tanah melainkan
dikubur dalam suatu kubur batu, menunjukkan penghormatan terhadap leluhur.
3. Cagar alam
Cagar alam adalah destinasi wisata lain yang ada di kampung adat Deri
Kambajawa desa Umbu Pabal, pesona dari cagar alam ini adalah terdapat hutan
mangrove yang menjadi habitat perkembangbiakan hewan seperti babi dan monyet.
Di tengah hutan ini juga terdapat sebuah Goa besar tempat bersemayam orang
marapu ketika melakukan ritual. Goa tersebut dikenal sebagai wulla podu tempat untuk
beribadah untuk mendekatkan diri pada Tuhan.
4. Tenun dan anyaman
Menenun dan anyaman adalah kegiatan sehari-hari masyarakat kampun adat Deri
Kambajawa desa Umbu Pabal Selatan selain kegiatan bertani dan beternak. Menenun
Peran Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Potensi Pariwisata Untuk Peningkatan
Perekonomian Masyarakat Di Desa Umbu Pabal Kabupaten Sumba Tengah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023 685
kain adalah mata pencaharian lain yang tak kalah penting. Kegiatan membuat kain ikat
sudah menyatu dengan kesibukan keseharian masyarakat desa Umbu Pabal khususnya
untuk kaum perempuan.
Hasil tenun yang di buat biasanya dipakai masyarakat saat urusan adat dan acara
penguburan, ratusan lembar kain tenun ikat dipakai sebagai penutup jenasah yang akan
dimakamkan dibawah kubur batu berukuran besar. Kebudayaan yang terkait dengan
kain tenun ikat telah dikenal sejak ratusan atau bahkan mungkin lebih dari seribu tahun.
Secara tradisional, kain tenun ikat dibuat menggunakan zat-zat pewarna alami.
Proses pembuatan selembar kain tenun ikat relatif rumit dan memakan waktu cukup
lama. Proses pewarnaannya saja bisah memakan waktu berbulan-bulan, bahkan tahunan.
5. Gua/liang marapu
Kegiatan adat yang utama di kampung adat Deri Kambajawa ialah upacara ritual
adat Purung Ta Liang Marapu, yang artinya upacara sakral tradisional yang
dilaksanakan setahun sekali oleh para imam (Rato), pewaris dan penganutnya untuk
melakukan upacara pemujaan sekaligus upacara pemberian sesajen (makanan dan
kurban bakaran). Arti masing-masing kata itu adalah: purung artinya turun atau
menuruni, yaitu menuruni atau turun dari kampung adat menuju gua (liang) tempat
Sang Dewa berdiam. Ta liang artinya tempat Sang Dewa bertahta, tempat di mana
Umbu Pabal dilahirkan.
3. Pengawasan Pengembangan Potensi Pariwisata Embung Lokujangi di Desa Umbu
Pabal Selatan dan Potensi Pariwisata Kampung Deri Kambajawa di Desa Umbu
Pabal oleh Pemerintah Desa
Pengawasan adalah proses evaluasi untuk mengukur kesesuaian anggaran yang
diberikan dan kelancaran pelaksanaan kegiatan serta dengan adanya partisipasi dari
masyarakat, ketercapaian hasil berdasarkan rencana yang sudah ditetapkan.
a. Desa Umbu Pabal Selatan( Potensi Embung Lokujangi)
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Umbu Kara Wulang selaku Badan
Permusyawaratan Desa Umbu Pabal Selatan:
“Pengawasan terkait pengembangan potensi embung Lokujangi belum dilakukan
dengan baik, karna dari banyaknya pengurus desa dan masyarakat hanya sebagian yang
ikut”. Berdasarkan wawancara dengan Ibu dorkas sebagai masyarakat desa Umbu
Pabal Selatan bahwa:
“Berkaitan dengan pengawasan kami tidak tau karna tidak ada info mengenai hal
itu, dan untuk anggaran pembangunan pariwisata tidak diumumkan pada masyarakat.
Bisa dibilang badan pengurus desa kurang kompromi dengan masyarakat sehingga
tidak adanya transparansi tentang pembangunan pariwisata”
b. Desa Umbu Pabal ( potensi Kampung Deri Kambajawa)
Berdasarkan wawancara dengan Bapak kuala Sebu selaku Badan
Permusyawaratan Desa Umbu Pabal:
“Mengenai pengawasan badan pengurus desa dan masyarakat selalu aktif,
sehingga adanya transparansi mengenai anggaran dan keterlibatan masyarakat hal ini
Dintania Rambu Lohi Pani, Saryono, Josef Mario Monteiro, Siti Ainul Kholipah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023 686
sangat penting”. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Rut sebagai tokoh masyarakat
bahwa:
“Pengawasan berjalan dengan efektif karna dari tahap perencanaan kami semua
perangkat desa bekerja sama dengan baik dan hasil yang kami capai juga memuaskan”
50. Berdasarkan wawancara dari kedua desa tersebut peneliti dapat simpulkan bahwa
pengawasan sudah dilakukan namun tidak semua pemerintah desa dan masyarakat turut
melakukan pengawasan.
c. Evaluasi Pengembangan Potensi Pariwisata Embung Lokujangi di Desa Umbu
Pabal Selatan dan Potensi Kampung Deri Kambajawa di Desa Umbu Pabal oleh
Pemerintah Desa
1. Desa Umbu Pabal Selatan ( Potensi Embung Lokujangi )
Evaluasi dimaksud untuk mengetahui sudah sejauh mana suatu kegiatan tertentu
telah dicapai, dengan evaluasi bisah diketahui pencapaian suatu tujuan,sasaran, dan
target tertentu. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Majiwu Kabalailu selaku Kepala
Desa Umbu Pabal Selatan.
“Kami selalu mengadakan evaluasi sebagai pemerintah desa, dalam evaluasi
tersebut kami membahas program-program yang belum dilaksanakan dan mencari titik
terang bagaimana agar program yang belum terlaksana boleh terealisasi dengan baik”
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Kora selaku Badan Permusyawaratan
Desa bahwa:
“Hal ini sangat penting dilakukan di mana kita sebagai pemerintah desa umbu
Pabal Selatan mempunyai peran penting dalam mengikuti evaluasi, tapi yang saya lihat
masih ada pemerintah desa yang tidak ikut serta dalam evaluasi. Harapan saya semua
badan pengurus desa bisah aktif dalam evaluasi berikut”. Berdasarkan wawancara
dengan ibu rince selaku masyarakat bahwa:
“Setiap evaluasi saya selalu ikut berpartisipasi walapun saya kurang paham
tentang potensi pariwisata yang ada di desa dan saya hanya bisa mendegar apa yang
dibahas tidak untuk memberi masukan”54
2. Desa Umbu Pabal (Potensi Kampung Deri Kambajawa)
Pengelola desa wisata perlu melakukan monitoring dan evaluasi desa wisata, baik
secara iternal maupun eksternal. Hal ini untuk mengetahui apa saja capaian dan hal apa
saja yang belum dapat direalisasikan.
B. Faktor Penghambat Pengembangan Potensi Pariwisata oleh Pemerintah Desa
dalam Peningkatan Perekonomian Desa di Desa Umbu Pabal Selatan dan
Desa Umbu Pabal, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba
Tengah.
1. Faktor Sumber Daya Manusia
Berbicara tentang Sumber Daya Manusia (SDM) dalam arti pola pikir masyarakat
yang masih minim dalam pengetahuan serta tingkat pendidikan dari aparatur desa
Umbu Pabal Selatan dan desa Umbu Pabal bahkan masyarakat, berbicara suatu proses
menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan prediksi pengembangan,
pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan
Peran Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Potensi Pariwisata Untuk Peningkatan
Perekonomian Masyarakat Di Desa Umbu Pabal Kabupaten Sumba Tengah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023 687
perencanaan instansi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan
bermanfaat secara ekonomis.
2. Promosi Potensi Pariwisata oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Tengah
Promosi wisata melalui media sosial sangat penting dilakukan, karna dampak dari
pemasaran via medsos tersebut menjadikan desa Umbu Pabal Selatan dan desa Umbu
pabal mulai dikenal dan dikunjungi oleh wisatawan di beberapa daerah.
3. Ketrampilan Masyarakat Memberdayakan Potensi Pariwisata
Berbicara tentang ketrampilan masyarakat sangat diperlukan karena lewat
ketrampilan yang miliki oleh masyarakat dapat menambah nilai tinggi pariwisata.
4. Faktor Ketersediaan Dana
Ketersediaan dana sebagai salah satu faktor pendukung dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat desa di sektor kepariwisataan di desa Umbu Pabal Selatan.
Kesimpulan
Pengembangan potensi pariwisata oleh pemerintah desa dalam peningkatan
perekonomian masyarakat desa di Desa Umbu Pabal Selatan dan Desa Umbu Pabal
Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat Kabupaten Sumba Tengah mulai dari tahap
perencanaan sampai pada tahap pengevaluasi belum dikembangkan secara baik.
Faktor yang menjadi penghambat pengembangan potensi pariwisata Embu
Lokujangi dan Kampung Deri Kambajawa oleh Pemerintah Desa Umbu Pabal Selatan
dan Desa Umbu Pabal kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat terdapat tiga faktor sebagai
berikut:
1. Sumber daya manusia.
2. Promosi potensi pariwisata oleh dinas pariwisata.
3. Ketrampilan masyarakat memberdayakan potensi pariwisata yang ada di desa.
4. Faktor biaya.
Dintania Rambu Lohi Pani, Saryono, Josef Mario Monteiro, Siti Ainul Kholipah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023 688
Bibliografi
Barama, Michael. (2016). Pelaksanaan Pemerintahan Daerah dan Penerapan Sanksi
Administrasi dalam Peraturan Daerah oleh: Michael Barama. Jurnal Hukum
Unsrat, 22(5).
Ethika, Takariadinda Diana. (2016). Pengembangan pariwisata berbasis budaya
berdasarkan undang-undang no. 10 tahun 2009 di kabupaten sleman. Jurnal
Kajian Hukum, 1(2), 133158.
Herdiana, Dian. (2019). Peran masyarakat dalam pengembangan desa wisata berbasis
masyarakat. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 6(1), 6386.
Istiyanti, Dyah. (2020). Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata
di Desa Sukawening. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 2(1), 5362.
Jaelani, Abdul Kadir. (2018). Pengembangan destinasi pariwisata halal pada era
otonomi luas di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Khatulistiwa Informatika,
5(1), 5667.
Nur, Azizah. (2021). Pengembangan Pariwisata Dalam Meningkatkan Perekonomian
Masyarakat Di Kabupaten Sumbawa Barat (Studi Kasus Pemberdayaan Desa
Mantar Sebagai Ikon Pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat 2020).
Universitas_Muhammadiyah_Mataram.
Nurohman, Yulfan Arif, Qurniawati, Rina Sari, & Hasyim, Fuad. (2019). Dana desa
dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat pada Desa wisata menggoro.
Magisma: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 7(1), 3543.
https://doi.org/10.35829/magisma.v7i1.38
Putrawan, Putu Edi, & Ardana, Dewa Made Joni. (2019). Peran Kelompok Sadar
Wisata (Pokdarwis) Dalam Pengembangan Pariwisata Di Desa Munduk
Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng. Locus, 11(2).
https://doi.org/doi.org/10.37637/locus.v11i2.279
Ristawati, Rosa, Salman, Radian, Winarsi, Sri, & Prihatiningtyas, Wilda. (2021).
JURNAL DEDIKASI HUKUM.
Setiawan, Rony Ika. (2016). Pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata:
perspektif potensi wisata daerah berkembang. Jurnal Penelitian Manajemen
Terapan (PENATARAN), 1(1), 2335.
Sundari, Eva Titi, Muchtolifah, Muchtolifah, & Utami, Anisa Fitria. (2022). Strategi
Pengembangan Potensi Desa Wisata Dalam Rangka Peningkatan Ekonomi Di
Kelurahan Bringin, Surabaya. Jumat Ekonomi: Jurnal Pengabdian Masyarakat,
3(2), 117125.
Suranny, Lilyk Eka. (2021). Pengembangan potensi desa wisata dalam rangka
peningkatan ekonomi perdesaan di Kabupaten Wonogiri. Jurnal Litbang
Peran Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Potensi Pariwisata Untuk Peningkatan
Perekonomian Masyarakat Di Desa Umbu Pabal Kabupaten Sumba Tengah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 6, Juni 2023 689
Sukowati: Media Penelitian Dan Pengembangan, 5(1), 4962.
https://doi.org/10.32630/sukowati.v5i1.212
Susilowati, Dwi. (2020). Analisis Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Desa Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi di
Desa Isorejo Pada BUMDEs Sinar Harapan). UIN Raden Intan Lampung.
Syaifudin, Moch Yusuf, & Ma’ruf, Muhammad Farid. (2022). Peran pemerintah Desa
dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat melalui Desa wisata (studi
Di Desa Jurug Kabupaten Ponorogo). Publika, 365380.
https://doi.org/10.26740/publika.v10n2.p365-380
Yunas, Novy Setia. (2019). Implementasi konsep penta helix dalam pengembangan
potensi desa melalui model lumbung ekonomi desa di Provinsi Jawa Timur.
Matra Pembaruan: Jurnal Inovasi Kebijakan, 3(1), 3746.