Jembatan merupakan fasilitas penghubung suatu wilayah yang
berfungsi untuk fasilitas penunjang ekonomi wilayah tersebut.
Jembatan memiliki fungsi krusial disuatu wilayah untuk melakukan
aktifitas dan pekerjaan sehari-hari seperti, perdagangan, sosial, politik
& lain sebagainya. Melalui Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk
merencanakan konstruksi jembatan dengan bentang 78 meter
menggunakan struktur jembatan Rangka Baja dengan tipe Parker.
Adapun latar belakang pemilihan tipe jembatan Rangka Baja Parker ini
yaitu sebagai lain bagi konstruksi jembatan rangka baja yang sudah ada
pada umumnya karena jembatan jenis ini memiliki nilai estetika yang
lebih indah. Peraturan Pembebanan yang digunakan dalam perencanaan
jembatan ini menggunakan pada Standar Nasional Indonesia (SNI)
1725 – 2016, untuk Struktur Baja mengacu pada Standar Nasional
Indonesia (SNI) 1729 -2020, dan untuk Pembebanan Gempa mengacu
pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 2833 – 2016. Peraturan
dimaksudkan untuk memberikan Acuan dalam perencanaan jembatan
di Indonesia yang dapat menjamin tingkat keamanan yang dapat
diterima struktur jembatan. Dari hasil analisa SAP2000 diperoleh
struktur bangunan atas jembatan. Pada Gelagar Induk Jembatan
menggunakan profil WF 500x500x19x32, Gelagar Melintang Jembatan
menggunakan Profil WF 800x400x12x28, Gelagar Memanjang
Jembatan menggunakan Profil WF 500x250x10x16, Ikatan Angin Atas
Jembatan menggunakan Profil WF 400x200x8x13, Ikatan Angin Atas
Jembatan menggunakan Profil PIP Ø 16 cm, Ikatan Angin Bawah
Jembatan menggunakan Profil L 200x200x20x20).
ABSTRACT
The bridge is a connecting facility in an area that functions as a
supporting facility for the region's economy. Bridges have a crucial
function in an area to carry out daily activities and work such as trade,
social, politics & so on. Through this Final Project the author tries to
plan the construction of a bridge with a span of 80 meters using a Steel
Frame bridge structure with the Parker type. The background for
choosing this type of Parker Steel Frame bridge is another alternative
for the construction of existing steel frame bridges in general because
this type of bridge has a higher aesthetic value. The loading
regulations used in planning this bridge apply to the Indonesian
National Standard (SNI) 1725 – 2016, for Steel Structures refer to the
Indonesian National Standard (SNI) 1729 -2020, and for Earthquake
Loading refer to the Indonesian National Standard (SNI) 2833 – 2016
The regulations are intended to provide advice in the planning of
bridges in Indonesia that can guarantee an acceptable level of safety
and cost savings for bridge structures. From the analysis results
obtained the superstructure of the bridge using the profile WF
500x500x19x32 (main girder), WF 800x400x12x28 (transverse girder),
WF 500x250x10x16 (longitudinal girder), WF 400x200x8x13 (vertical
upper wind ties), PIP Ø 16 cm (upper wind ties), L 200x200x20x20.