pISSN: 2723 - 6609 e-ISSN : 2745-5254
Vol. 4, No. 3 Maret 2023 http://jist.publikasiindonesia.id/
DOI : 10.59141/jist.v4i3.596 347
PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN
ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN PT
JUKE SOLUSI TEKNOLOGI
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, Indonesia
1
PT Juke Solusi Teknologi
2
Email: [email protected], aisyah.saba2016@gmail.com
*Correspondence: andyanpradipt[email protected].id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diajukan
: 09-03-2023
Diterima
: 17-03-2023
Diterbitkan
: 25-03-2023
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi
kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap Turnover
Intention PT Juke Solusi Teknologi. Objek penelitian ini adalah
karyawan yang bekerja pada PT Juke Solusi Teknologi. Penelitian
ini dilakukan terhadap 74 responden dengan menggunakan
pendekatan deskriptif kuantitatif. Penentuan ukuran sampel
menggunakan teknik sampel jenuh yaitu mengambil keseluruhan
populasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Structural Equation Model (SEM) dengan alat analisis Smart-
PLS. Oleh karena itu hasil penelitian ini menyatakan bahwa
variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Turnover Intention, kepuasan kerja berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap Turnover Intention dan komitmen
organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Turnover
Intention pada karyawan PT Juke Solusi Teknologi.
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of work motivation, job
satisfaction and organizational commitment on the Turnover
Intention of PT Juke Solusi Teknologi. The object of this research
is employees who work at PT Juke Solusi Teknologi. This research
was conducted on 74 respondents using a quantitative descriptive
approach. Determination of sample size using a saturated sample
technique that is taking the entire population. The approach used
in this research is Structural Equation Model (SEM) with Smart-
PLS analysis tool. Therefore, the results of this study state that the
variabel of work motivation has a positive and insignificant effect
on Turnover Intention, job satisfaction has a negative and
significant effect on Turnover Intention and organizational
commitment has a negative and significant effect on Turnover
Intention of PT Juke Solusi Teknologi employees.
Kata kunci: Motivasi
Kerja, Kepuasan Kerja,
Komitmen Organisasi,
Turnover Intention.
Keywords: Work
Motivation, Job
Satisfaction,
Organizational
Commitment, Turnover
Intention.
Attribution-ShareAlike 4.0 International
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
348 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
Pendahuluan
Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan dan fungsi yang
sangat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Dessler (2015) dalam Budiarti (2020)
menyatakan bahwa sukses sebuah perusahaan karena memiliki kepandaian khusus untuk
mempekerjakan orang yang tepat untuk pekerjaan-pekerjaan yang tepat serta memotivasi,
menilai, dan mengembangkan mereka. Sumber daya manusia di sini mencangkup
keseluruhan manusia yang ada dalam organisasi yaitu mereka yang terlibat dalam
kegiatan operasional perusahaan mulai dari level yang paling bawah sampai level yang
paling atas (top management), meskipun berbeda level, seluruh elemen sumber daya
manusia tersebut memiliki peran yang sama terhadap tercapai tidaknya tujuan
perusahaan, pengabaian terhadap salah satu bagian dapat berakibat pada terhambatnya
pencapaian tujuan perusahaan, berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan sebelumnya sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia
atau karyawannya.
PT Juke Solusi Teknologi adalah penyedia solusi Teknologi Informasi (TI) yang
berfokus pada solusi penanganan data, baik dari sisi Infrastruktur pengelolaan dan
penyimpanan (storage management), maupun dari sisi software pengolahan data. PT
Juke Solusi Teknologi menyediakan solusi terintegrasi pada data analytics, business
intelligence, data infrastruktur, storage management dan solusi teknologi virtualisasi
untuk membantu optimalisasi penggunaan infrastruktur TI.
PT Juke Solusi Teknologi berlokasi di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Perusahaan
tersebut mempunyai karyawan sebanyak 99 karyawan dengan 74 karyawan tetap dan
memiliki variabel demografis yang mencakup gender, usia, status pernikahan, tingkat
pendidikan, dan lama bekerja yang berbeda-beda.
Sumber daya manusia adalah faktor yang utama karena menjadi penggerak roda
organisasi dalam mencapai dan mewujudkan tujuan serta sasaran yang ditetapkan.
Pegawai sebagai sumber daya utama bagi organisasi selalu dituntut untuk memberikan
kinerja yang optimal. Menurut Soelton dan Atnani (2018), permasalahan sumber daya
manusia yang sering terjadi dan dapat menghambat kinerja sebuah perusahaan
diantaranya adalah masalah turnover yang tinggi. Tingkat turnover (keluar masuk
karyawan) yang tinggi akan menimbulkan dampak negatif bagi organisasi seperti
menciptakan ketidak stabilan terhadap kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya
sumber daya manusia. Hal tersebut menjadikan perusahaan tidak efektif karena
perusahaan kehilangan karyawan yang berpengalaman dan perlu melatih kembali
karyawan baru. Permasalahan turnover intention tersebut juga terjadi di PT Juke Solusi
Teknologi. Berikut adalah data turnover karyawan yang bersumber dari wawancara
dengan HRD PT Juke Solusi Teknologi:
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 349
Tabel 1.
Data Turnover Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Tahun
Jumlah
Karyawan
Turnover
Karyawan
2017
75
18
2018
81
20
2019
99
27
Sumber: Data diolah tahun 2020.
Berdasarkan tabel 1. diatas dapat dijelaskan data turnover karyawan PT Juke
Solusi Teknologi pada tahun 2017 dengan jumlah karyawan sebanyak 75 orang dan
angka turnover karyawan sebanyak 18 orang atau sebesar 24%, pada tahun 2018 dengan
jumlah karyawan sebanyak 81 orang dan angka turnover karyawan sebanyak 20 orang
atau sebesar 25%, pada tahun 2019 dengan jumlah karyawan sebanyak 99 orang dan
angka turnover karyawan sebanyak 27 orang atau sebesar 27%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tiga tahun terakhir angka turnover pada
karyawan PT Juke Solusi Teknologi relatif tinggi.
Penulis pun melakukan pra survey kepada 20 orang responden yang hasilnya
ditunjukan pada tabel 1.1 berikut:
Tabel 2.
Hasil Kuesioner Pra-Survey
No
Pernyataan
Jawab
Variabel
Ya
%
Netral
%
Tidak
%
1
Saya diberi
penghargaan oleh
perusahaan atas
prestasi yang saya
raih
15
75%
4
20%
1
5%
Motivasi
Kerja
2
Saya siap menerima
tanggung jawab yang
lebih tinggi dari
perusahaan
16
80%
4
20%
0
0%
3
Gaji saya sesuai
dengan pekerjaan
yang saya lakukan di
perusahaan
6
30%
7
35%
7
35%
Kepuasan
Kerja
4
Perusahaan
memberikan gaji dan
tunjangan lebih baik
daripada pesaing
3
15%
7
35%
10
50%
5
Sulit bagi saya
meninggalkan
4
20%
11
55%
5
25%
Komitmen
Organisasi
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
350 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
organisasi/perusahaan
saya saat ini
6
Saya merasa
berhutang banyak
pada
organisasi/perusahaan
saya
3
15%
12
60%
5
25%
7
Saya sering berfikir
untuk meninggalkan
perkerjaan/perusahaan
saya
9
45%
8
40%
3
15%
Turnover
Intention
8
Saya sering mencari
informasi mengenai
pekerjaan lain
12
60%
5
25%
3
15%
9
Saya sering berfikir
untuk memulai atau
membuka bisnis
sendiri
18
90%
1
5%
1
5%
Sumber: Pra Survey Penulis, 2020.
Berdasarkan Tabel 2. di atas, dapat disimpulkan bahwa presentasi keinginan
karyawan PT Juke Solusi Teknologi untuk melakukan turnover relatif tinggi. Hal
tersebut dapat dilihat pada tabel, untuk pernyataan Saya sering berfikir untuk
memulai atau membuka bisnis sendiri ada 90% dari 20 orang yang menjawab ya.
Dari hasil pra survey pada Tabel 2, terdapat permasalahan Turnover Intention
karyawan yang disebabkan oleh banyaknya karyawan yang sering berfikir untuk
meninggalkan perkerjaan/perusahaan, mencari informasi mengenai pekerjaan lain,
bahkan berfikir untuk memulai atau membuka bisnis sendiri.
Menurut Amrullah, Kusasi, dan Nurhasanah (2018) dalam penelitiannya
mengenai Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi, dan Kepuasan Kerja
Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan PT. Bina Graha Mandiri, didapatkan
hasil bahwa penerapan motivasi berpengaruh negatif signifikan terhadap Turnover
Intention, stres kerja berpengaruh posistif signifikan terhadap Turnover Intention,
komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap Turnover Intention,
komitmen organisasi berpengaruh negatif signifikan terhadap Turnover Intention,
penerapan motivasi, stres kerja dan komitmen organisasi dan kepuasan berpengaruh
terhadap Turnover Intention.
Kemudian menurut Prabawa dan Suwandana (2017), dalam penelitiannya
mengenai pengaruh ketidaknyamanan kerja, kepuasan kerja dan komitmen
organisasional terhadap Turnover Intention, didapatkan hasil bahwa ketidakamanan
kerja berpengaruh positif terhadap Turnover Intention, kepuasan kerja berpengaruh
negatif terhadap Turnover Intention dan komitmen organisasional berpengaruh negatif
terhadap Turnover Intention.
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 351
Semakin tinggi turnover, berarti semakin sering terjadi pergantian karyawan
(Dwiswara dan Utama, 2022). Tentu hal ini akan merugikan perusahaan. Menurut
Iskanda dan Rahadi (2021), apabila seorang karyawan meninggalkan perusahaan akan
membawa berbagai biaya seperti:
1) Biaya penarikan karyawan; menyangkut waktu dan fasilitas untuk
wawancara dalam proses seleksi karyawan, penarikan dan mempelajari
penggantian.
2) Biaya latihan; menyangkut waktu pengawas, departemen personalia dan
karyawan yang dilatih.
3) Apa yang dikeluarkan untuk karyawan lebih kecil dari yang dihasilkan
karyawan baru tersebut.
4) Tingkat kecelakaan para karyawan baru biasanya cenderung tinggi.
5) Adanya produksi yang hilang selama masa pergantian karyawan.
6) Peralatan produksi yang tidak bisa digunakan sepenuhnya.
7) Banyak pemborosan karena adanya karyawan baru.
8) Perlu melakukan kerja lembur, kalau tidak akan mengalami penundaan
penyerahan.
Menurut Gillis (1994) dalam Rozaq dan Karyono (2020), “Turnover Intention
karyawan dikatakan normal apabila berkisar antara 5%-10% dalam setahun, dan
dikatakan relatif tinggi apabila melebihi 10% dalam setahun.”
Sejumlah hal yang dapat dilakukan dalam memerangi masalah tingginya
tingkat keluar masuknya karyawan menurut Grensing (1997) dalam Ridlo (2012)
yaitu:
1) Mengevaluasi kembali praktek perekrutan karyawan; dimana perusahaan
sedang mempekerjakan karyawan yang kualifikasinya terlalu tinggi dan tentu
saja memiliki kemungkinan besar untuk merasa jemu atau tak puas.
2) Mempekerjakan kembali mantan karyawan; dimana hal ini bisa memberikan
kesan kepada yang lain bahwa perusahaan ini adalah sungguh tempat yang
baik untuk bekerja jika sampai orang yang sudah keluar pun masuk kembali.
3) Mempertimbangkan pengembangan rencana pensiun atau pembagian
keuntungan.
4) Meyakinkan diri bahwa perusahaan telah membuat kesempatan bagi promosi
adil dan dapat dimengerti dengan baik.
5) Membuka saluran komunikasi bagi manajemen; dimana etika karyawan tak
mengerti tujuan dari perusahaan dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi
hidup mereka, rasa tak puas bisa berkembang.
6) Meningkatkan penggunaan insentif non finansial; penghargaan terhadap
prestasi kerja, tanggung jawab tanbahan adalah beberapa cara untuk
melakukan hak ini.
7) Melakukan interview untuk karyawan yang mau pindah kerja dan
meninggalkan perusahaan.
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
352 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
8) Menanyakan kepada karyawan sekarang tentang apa yang mereka suka dan
tidak suka dari hal yang dipraktekan di perusahaan. Survei sikap merupakan
cara baik untuk mendapatkan informasi.
9) Melakukan penilaian secara teratur; hal ini karena karyawan perlu tahu
bagaimana kerja mereka.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi dalam
memberikan motivasi kerja, kepuasan kerja, dan menanamkan komitmen organisasional
kepada karyawan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, maka dapat diajukan sebuah
penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi.
Kajian Pustaka
Turnover Intention
Menurut Robbins dan Judge (2015), turnover adalah tindakan pengunduran diri
secara permanen yang dilakukan oleh karyawan baik secara sukarela ataupun tidak secara
sukarela. Turnover dapat berupa pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi,
pemberhentian atau kematian anggota organisasi.
Menurut Lee dan Zhao (2010) dimensi dan indikator pengukuran Turnover
Intention terdiri atas:
1) Thinking of quitting, mencerminkan individu untuk berpikir keluar dari pekerjaan
atau tetap berada di tempat kerjanya. Diawali dengan ketidakpuasan yang dirasakan
oleh karyawan, kemudian karyawan mulai berpikir untuk keluar dari tempat kerjanya
saat ini. Indikator: a) Karyawan berpikir untuk meninggalkan perusahaan; b)
Karyawan berpikir untuk mencari perusahaan baru.
2) Intention to search for alternatives, mencerminkan individu yang berkeinginan
untuk mencari pekerjaan pada organisasi lain. Jika karyawan sudah mulai sering
berpikir untuk keluar dari pekerjaannya karyawan tersebut akan mencoba mencari
pekerjaan di luar perusahaannya yang di rasa lebih baik. Indikator: a) Karyawan
berkeinginan untuk mencari pekerjaan lain; b) Karyawan berkeinginan untuk
mencari perusahaan yang lebih baik.
3) Intention to quit, mencerminkan individu yang berniat untuk keluar. Karyawan
berniat untuk keluar apabila telah mendapatkan alternatif pekerjaan yang lebih baik
dan nantinya akan diakhiri dengan keputusannya untuk tetap tinggal atau keluar dari
pekerjaannya. Indikator: Karyawan berusaha untuk meninggalkan perusahaan dalam
waktu dekat.
Motivasi Kerja
Motivasi Kerja menurut George dan Jones (2005) dalam Tania dan Sutanto
(2013), dapat didefinisikan sebagai dorongan kepada seseorang untuk menentukan arah
perilaku seseorang dalam organisasi, tingkat usaha, atau tingkat kegigihan dalam
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 353
menghadapi suatu halangan atau masalah. Dalam kata sederhananya motivasi kerja
berarti semangat kerja yang ada pada karyawan untuk mencapai tujuan tertentu terkait
pekerjaan mereka. Sedangkan menurut Feriyanto dan Triana (2015) dalam Suputra dan
Sriathi (2018), motivasi tak hanya datang dari orang lain tetapi juga datang dari diri
sendiri.
Dimensi dan indikator Motivasi kerja menurut McCleland dalam Budyman
(2016), yaitu:
1) Need for Achievement (nAch), indikator: a)Menyukai tantangan dalam pekerjaan;
b)Tanggung jawab; c) Penghargaan dan prestasi kerja
2) Need for Power (nPo), indikator: a) Mencari posisi dalam kelompok; b) Mencari
kesempatan untuk memperluas kekuasaan
3) Need for Affiliation (nAff),indikator: a) Memiliki hubungan yang baik dengan
organisasi, b) Memiliki kerja sama yang baik
Kepuasan Kerja
Menurut Handoko (2016) dalam Sisardi (2016), kepuasan kerja merupakan
keadaan emosional baik menyenangkan ataupun sebaliknya bagi para karyawan saat
mereka memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja juga dapat diartikan sebagai
hasil kesimpulan yang didasarkan pada perbandingan mengenai apa yang secara nyata
diterima oleh pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan apa yang diharapkan,
diinginkan dan dipikirkan sebagai hal yang pantas atau berhak baginya.
Menurut Robbins dan Judge (2015), kepuasan kerja merujuk pada sikap seorang
individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja yang postif akan membawa sikap
postif kepada individu tersebut saat melakukan pekerjaanya. Sebaliknya jika kepuasan
kerja negatif maka akan membawa sikap negatif saat individu tersebut melakukan
pekerjaannya.
Menurut Robbins dan Judge (2015), kepuasan kerja memiliki lima dimensi
yaitu:
1) Pekerjaan itu sendiri (work it self), yaitu merupakan sumber utama kepuasan dimana
pekerjaan tersebut memberikan tugas yang menarik, kesempatan untuk belajar,
kesempatan untuk menerima tanggung jawab dan kemajuan untuk karyawan.
Indikator: a) Pekerjaan memberikan tugas yang menarik; b) Pekerjaan memberikan
kesempatan untuk belajar; c) Pekerjaan memberikan kesempatan untuk menerima
tanggung jawab dan kemajuan untuk karyawan
2) Gaji/ Upah (pay), yaitu merupakan faktor multidimensi dalam kepuasan kerja.
Sejumlah upah/ uang yang diterima karyawan menjadi penilaian untuk kepuasan,
dimana hal ini bisa dipandang sebagai hal yang dianggap pantas dan layak.
Indikator: upah/uang yang diterima memberikan kepuasan yang dianggap pantas
dan layak
3) Promosi (promotion), yaitu kesempatan untuk berkembang secara intelektual dan
memperluas keahlian menjadi dasar perhatian penting untuk maju dalam organisasi
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
354 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
sehingga menciptakan kepuasan. Indikator:Pekerjaan memberikan kesempatan
untuk berkembang secara intelektual dan memperluas keahlian.
4) Pengawasan (supervision), yaitu merupakan kemampuan penyelia untuk
memberikan bantuan teknis dan dukungan perilaku. Pertama adalah berpusat pada
karyawan, diukur menurut tingkat dimana penyelia menggunakan ketertarikan
personal dan peduli pada karyawan. Kedua adalah iklim partisipasi atau pengaruh
dalam pengambilan keputusan yang dapat mempengaruhi pekerjaan karyawan.
Indikator:Pekerjaan memberikan memberikan bantuan teknis dan dukungan
perilaku pada karyawan
5) Rekan kerja (workers), yaitu rekan kerja yang kooperatif merupakan sumber
kepuasan kerja yang paling sederhana. Kelompok kerja, terutama tim yang kompak
bertindak sebagai sumber dukungan, kenyamanan, nasehat, dan bantuan pada
anggota individu. Indikator: Memiliki rekan kerja/tim yang kooperatif dan
memberikan dukungan.
Komitmen Organisasional
George dan Jones (2012) menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah
perasaan dan kepercayaan mengenai bagaimana seseorang bekerja didalam organisasi.
Kerelaan individu untuk menjadi anggota organisasi baik dalam keadaan suka cita
maupun terpaksa, misal karena tidak ada pilihan lain, adalah bagian dari pengertian
komitmen organisasi.
Arianta (2019) merumuskan tiga dimensi komitmen dalam organisasi. yaitu:
1) Komitmen Afektif (Affective Commitment), berkaitan dengan hubungan emosional
anggota terhadap organisasinya, indentifikasi dengan organisasi, dan keterlibatan
anggota dengan kegiatan di organisasi. Anggota organisasi dengan komitmen afektif
yang tinggi akan terus menjadi anggota organisasi karena memiliki keinginan untuk
itu. Indikator: a)Perusahaan memiliki arti yang sangat besar; b) Masalah yang ada
didalam perusahaan adalah masalah karyawan; c) Kebanggaan untuk mendiskusikan
tentang perusahaan kepihak diluar perusahaan; d) Perusahaan adalah bagian dari
keluarga; e) Bersedia menghabiskan karir di perusahaan.
2) Komitmen Berkelanjutan (Continuance Commitment), berkaitan dengan kesadaran
anggota organisasi sehingga akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasi.
Anggota organisasi dengan komitmen berkelanjutan yang tinggi akan terus menjadi
anggota dalam organisasi karena mereka memiliki kebutuhan untuk menjadi anggota
dalam organisasi karena mereka memiliki kebutuhan untuk menjadi anggota
organisasi tersebut. Indikator: a) Kekhawatiran karyawan jika meninggalkan
perusahaan; b) Berat meninggalkan perusahaan sekalipun sangat menginginkan; c)
Kerugian yang besar jika meninggalkan perusahaan; d) Tetap menjadi bagian dalam
perusahaan adalah suatu kebutuhan.
3) Komitmen Normatif (Normative Commitment), menggambarkan perasaan keterkaitan
untuk terus berada dalam organisasi. anggota organisasi dengan komitmen normatif
yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam berorganisasi karena merasa dirinya
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 355
harus berada dalam organisasi tersebut. Indikator: a) Loyalitas terhadap perusahaan
adalah keharusan; b) Tetap bekerja diperusahaan ini merupakan suatu tanggung
jawab; c) Berpindah-pindah kerja merupakan hal yang tidak etis; d) Menjadi
karyawan yang setia merupakan hal yang bijaksana.
Metode Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh penulis ialah penelitian kausal. Menurut
Sugiyono (2013) metode penelitian kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat.
Jadi terdapat variabel independent (variabel yang mempengaruhi) dan dependent
(dipengaruhi). Penelitian ini merupakan penelitian yang ditujukan untuk mengetahui
pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasional terhadap
Turnover Intention karyawan di PT Juke Solusi Teknologi.
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data primer. Menurut
Sugiyono (2013), data primer adalah sumber data yang langsung diberikan kepada
pengumpul data, seperti data yang diperoleh, diamati dan dicatat langsung oleh peniliti
dari perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data primer dalam penelitian ini
merupakan data kuisioner dan wawancara dari karyawan PT Juke Solusi Teknologi
mengenai pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasional
terhadap Turnover Intention.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, kuisioner dan
studi ke perusahaan. Menurut Sugiyono (2013), wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.
Sedangkan kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Sementara studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data mengenai
teori yang mendukung penelitian.
Hasil dan Pembahasan
B. Statistik Deskriptif
Responden dalam penelitian ini yaitu karyawan tetap PT Juke Solusi Teknologi
yang berjumlah 74 karyawan. Untuk mengetahui gambaran umum tentang karakteristik
responden dapat diketahui sebagai berikut :
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil perhitungan dari frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency
Percent
Cummulative
Percent
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
356 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
Laki Laki
Perempuan
55
19
74,3%
25,7%
74,3
100,0
Total
74
100%
Sumber: Data diolah tahun 2021
Berdasarkan hasil tabel 3. dapat dijelaskan deskripsi responden menurut
jenis kelamin dari 74 responden yang berjenis kelamin laki laki sebanyak 55
responden atau sebesar 74,3% dan perempuan sebanyak 19 responden atau
sebesar 25,7%. Hal ini menunjukan bahwa responden karyawan PT Juke Solusi
Teknologi sebagian besar jenis kelamin laki laki, dikarenakan dibutuhkan untuk
bagian tenaga ahli dari beberapa departemen bisnis unit.
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Hasil perhitungan dari frekuensi responden berdasarkan usia adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frequency
Percent
Cummulative Percent
<25 Tahun
25 30 Tahun
31 35 Tahun
36 40 Tahun
14
33
19
8
18,9%
44,6%
25,7%
10,8%
18,9
63,5
89,2
100,0
Total
74
100%
Sumber: Data diolah tahun 2021.
Berdasarkan hasil Tabel 4. dapat dijelaskan deskripsi responden menurut
usia dari 74 responden yang berusia <25 tahun sebanyak 14 responden atau
18,9%, yang berusia 25 30 tahun sebanyak 33 responden atau 44,6%, yang
berusia 31 35 tahun sebanyak 19 responden atau 25,7%, dan yang berusia 36
40 tahun sebanyak 8 responden atau 10,8%. Hal ini menunjukan bahwa usia
responden karyawan PT Juke Solusi Teknologi yang paling banyak yaitu 25 30
tahun, dimana usia tersebut masuk ke dalam usia produktif.
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Karyawan
Hasil perhitungan dari frekuensi responden berdasarkan status karyawan
adalah sebagai berikut :
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 357
Tabel 5.
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Karyawan
Frequency
Percent
Cummulative
Percent
Belum Menikah
Menikah
24
50
32,4%
67,6%
32,4
100,0
Total
74
100%
Sumber: Data diolah tahun 2021.
Berdasarkan hasil tabel 5. dapat dijelaskan deskripsi responden menurut
status karyawan dari 74 responden yang belum menikah sebanyak 24 responden
atau sebesar 32,4% dan menikah sebanyak 50 responden atau sebesar 67,6%. Hal
ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan PT Juke Solusi Teknologi yang
mempunyai status karyawan sudah menikah dengan persentase sebesar 67,6%.
4. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Hasil perhitungan dari frekuensi responden berdasarkan pendidikan
adalah sebagai berikut:
Tabel 6.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frequency
Percent
Cummulative
Percent
SMA/SMK
Diploma
Sarjana
Magister
10
5
54
5
13,15%
6,76%
72,97%
6,76%
13,5
20,2
93,2
100
Total
74
100%
Sumber: Data diolah tahun 2021.
Berdasarkan hasil tabel 6. dapat dijelaskan deskripsi responden menurut
pendidikan dari 74 responden yang berpendidikan SMA/SMK sebanyak 10
responden atau sebesar 13,15%, yang berpendidikan Diploma sebanyak 5
responden atau sebesar 6,76%, yang berpendidikan Sarjana sebanyak 54
responden atau sebesar 72,97%, dan yang berpendidikan Magister sebanyak 5
responden atau sebesar 6,76%. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar
karyawan PT Juke Solusi Teknologi yang berpendidikan Sarjana dengan
persentase sebesar 72,97%.
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
358 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
5. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Hasil perhitungan dari frekuensi responden berdasarkan masa kerja adalah
sebagai berikut:
Tabel 7.
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja
Frequency
Percent
Cummulative
Percent
<1 Tahun
1 5 Tahun
5 10 Tahun
>10 Tahun
5
37
19
13
6,76%
50,00%
25,68%
17,57%
6,8
56,8
82,4
100
Total
74
100%
Sumber: Data diolah tahun 2021
Berdasarkan hasil tabel 7. dapat dijelaskan deskripsi responden menurut
masa kerja dari 74 responden yang masa kerja <1 tahun sebanyak 5 responden
atau 6,76%, 1 5 tahun sebanyak 37 responden atau 50,00%, 5 10 tahun
sebanyak 19 responden atau 25,68%, dan >10 tahun sebanyak 13 responden atau
17,57%. Hal ini menunjukan bahwa setengah dari karyawan PT Juke Solusi
Teknologi yang memiliki masa kerja 1 -5 tahun sebanyak 37 responden atau
50,00%, masa kerja yang cukup lama tersebut dapat memberikan pengalaman
yang cukup besar untuk peningkatan kinerja.
A. Hasil Uji Instrumen Penelitian
Hasil uji instrumen penelitian menggambarkan tanggapan karyawan
terhadap variabel penelitian yang meliputi motivasi kerja, kepuasan kerja,
komitmen organisasional dan Turnover Intention. Dari statistik yang didapat
dalam penelitian dijelaskan bahwa terdapat 40 butir instrumen disampaikan
kepada 74 responden dan diketahui persentase dari masing-masing indikator
adalah sebagai berikut:
1. Hasil Deskriptif Variabel Motivasi Kerja
Tabel 8.
Uji Statistik Deskriptif Variabel Motivasi Kerja
No
Pernyataan
N
Mean
Std.
Deviation
1
Saya merasa bertanggung jawab
penuh atas pekerjaan saya
74
3,000
0,870
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 359
2
Perusahaan memberikan bonus jika
saya berprestasi
74
3,014
0,893
3
Perusahaan memberikan
kesempatan kenaikan posisi jabatan
bila saya berprestasi
74
2,986
0,762
4
Saya berusaha untuk lebih baik lagi
dalam bekerja
74
3,324
0,840
5
Saya dapat mengembangkan
kreativitas dan mengarahkan
kemampuan untuk mencapai
prestasi kerja yang bagus
74
3,243
0,835
6
Perusahaan memberikan
kesempatan untuk saya
mengembangkan potensi diri
74
3,595
0,853
7
Perusahaan memberikan fasilitas
untuk meningkatkan pengetahuan
saya
74
3,095
0,808
8
Saya akan menerima kenaikan
pangkat bila saya berprestasi dalam
bekerja
74
3,014
0,762
9
Saya berinteraksi dengan baik antar
karyawan
74
3,000
0,771
10
Saya memiliki hubungan yang baik
dengan perusahaan
74
3,324
0,872
Rata Rata Motivasi Kerja
74
3,160
0,872
Sumber: Data diolah tahun 2021.
Berdasarkan hasil Tabel 4.6 di atas bahwa instrumen untuk variabel
motivasi kerja memiliki nilai Mean tertinggi terdapat pada pernyataan
perusahaan memberikan kesempatan untuk karyawan mengembangkan potensi
diri yaitu 3,595 dengan nilai standar deviasi adalah 0,853. Sedangkan untuk
nilai Mean terendah terdapat pada pernyataan perusahaan memberikan
kesempatan kenaikan posisi jabatan bila karyawan berprestasi yaitu 2,986
dengan nilai standar deviasi adalah 0,762.
2. Hasil Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja
Tabel 9.
Uji Statistik Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja
No
Pernyataan
N
Mean
Std.
Deviation
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
360 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
1
Saya memperoleh tugas sesuai
dengan minat yang saya miliki
74
2,635
0,967
2
Saya merasa senang melakukan
pekerjaan sebagai karyawan di
perusahaan tempat saya bekerja
sekarang
74
2,405
0,787
3
Gaji yang saya terima memberikan
kepuasan yang pantas dan layak
74
2,595
1,026
4
Saya menerima gaji tepat pada
waktunya
74
3,892
0,727
5
Perusahaan memberikan promosi
apabila saya berprestasi dalam
bekerja
74
3,635
0,798
6
Perusahaan memberikan
kesempatan bagi karyawan untuk
mengikuti training/sertifikasi
74
3,378
0,730
7
Atasan saya merangkul para
karyawannya dalam diskusi
menghadapi suatu masalah
74
3,500
0,775
8
Atasan saya memberikan masukan
apabila saya mendapat kesulitan
dalam menyelesaikan pekerjaan
74
3,743
0,718
9
Saya memiliki rekan kerja/tim yang
kooperatif & memberikan
dukungan
74
3,851
0,711
10
Terdapat kekompakan bekerja
sama dalam tim pada perusahaan
tempat saya bekerja
74
3,311
1,012
Rata rata Kepuasan Kerja
74
3,295
0,825
Sumber: Data diolah tahun, 2021.
Berdasarkan hasil Tabel 9. di atas bahwa instrumen untuk variabel
kepuasan kerja memiliki nilai Mean tertinggi terdapat pada pernyataan
karyawan menerima gaji tepat pada waktunya yaitu 3,892 dengan nilai standar
deviasi adalah 0,727. Sedangkan untuk nilai Mean terendah terdapat pada
pernyataan karyawan merasa senang melakukan pekerjaan di perusahaan
tempat bekerja sekarang yaitu 2,405 dengan nilai standar deviasi adalah 0,787.
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 361
3. Hasil Deskriptif Variabel Komitmen Organisasional
Tabel 10.
Uji Statistik Deskriptif Variabel Komitmen Organisasional
No
Pernyataan
N
Mean
Std.
Deviation
1
Saya merasa nyaman bekerja di
lingkungan perusahaan karena saya
merasa sudah menjadi bagian dari
keluarga.
74
3,324
1,187
2
Saya merasa persahabatan antara
rekan kerja sangat dibina dan
dijaga dengan baik
74
3,338
1,276
3
Perusahaan selalu memberikan
penghargaan atas prestasi kerja
yang baik.
74
3,311
1,533
4
Saya bangga bekerja di perusahaan
saat ini
74
3,230
1,381
5
Saya Bersedia menghabiskan karir
di perusahaan
74
3,365
1,226
6
Akan sangat berat bagi saya untuk
meninggalkan perusahaan ini
74
3,257
1,295
7
Suasana kerja di perusahaan
membuat saya dapat bertahan
hingga saat ini
74
3,189
1,458
8
Bekerja di perusahaan ini
merupakan kebutuhan sekaligus
juga keinginan saya
74
3,230
1,331
9
Saya merasa peduli dan
bertanggung jawab atas pekerjaan
saya
74
3,392
1,403
10
Perusahaan ini layak mendapatkan
kesetiaan saya
74
3,351
1,320
Rata rata komitmen organisasional
74
4,644
1,341
Sumber: Data diolah tahun, 2021.
Berdasarkan hasil Tabel 10. di atas bahwa instrumen untuk variabel
komitmen organisasional memiliki nilai Mean tertinggi terdapat pada pernyataan
karyawan merasa peduli dan bertanggung jawab atas pekerjaannya yaitu 3,392
dengan nilai standar deviasi adalah 1,403. Sedangkan untuk nilai Mean terendah
terdapat pada pernyataan Suasana kerja di perusahaan membuat karyawan
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
362 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
dapat bertahan hingga saat ini yaitu 3,189 dengan nilai standar deviasi adalah
1,458.
4. Hasil Deskriptif Variabel Turnover Intention Karyawan
Tabel 10.
Uji Statistik Deskriptif Variabel Turnover Intention Karyawan
No
Pernyataan
N
Mean
Std.
Deviation
1
Saya sering berfikir untuk
meninggalkan perusahaan tempat
saya bekerja
74
2,649
1,340
2
Saya mengalami kejenuhan
dalam bekerja
74
3,014
1,236
3
Saya berfikir untuk mencari
pekerjaan lain yang lebih
menjanjikan bagi saya
74
3,041
1,168
4
Saya aktif mengirimkan lamaran
pekerjaan di perusahaan lain
74
2,892
1,169
5
Saya aktif mencari alternatif
lowongan pekerjaan
74
3,014
1,320
6
Saya akan meninggalkan
perusahaan bila mendapatkan
pekerjaan lain dengan gaji yang
lebih tinggi
74
3,068
1,266
7
Saya berniat keluar dari
perusahaan karena beban
pekerjaan yang terlalu berat
74
2,973
1,150
8
Saya berniat keluar dari
perusahaan karena imbalan
diterima sedikit
74
2,973
1,273
9
Saya berniat keluar dari
perusahaan karena tidak ada
pengembangan karir
74
3,054
1,262
10
Saya berniat keluar dari
perusahaan dalam waktu dekat
74
2,986
1,202
Rata Rata Turnover Intention
Karyawan
74
2,966
1,239
Sumber: Data diolah tahun, 2021.
Berdasarkan hasil Tabel 11. di atas bahwa instrumen untuk variabel
Turnover Intention karyawan memiliki nilai Mean tertinggi terdapat pada
pernyataan karyawan akan meninggalkan perusahaan bila mendapatkan
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 363
pekerjaan lain dengan gaji yang lebih tinggi yaitu 3,068 dengan nilai standar
deviasi adalah 1,266. Sedangkan untuk nilai Mean terendah terdapat pada
pernyataan karyawan sering berfikir untuk meninggalkan perusahaan tempat
bekerja yaitu 2,649 dengan nilai standar deviasi adalah 1,340.
B. Hasil Analisis Data
1. Analisis Partial Least Square (PLS)
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan Component atau
Variance Based Structural Equation Modeling dimana dalam pengolahan datanya
menggunakan program Partial Least Square (Smart-PLS). PLS (Partial Least
Square) adalah model alternatif dari Covariance Based SEM (Ghozali, 2014).
Pada dasarnya, algoritma PLS adalah rangkaian regresi. Dengan kalkulasi PLS
Algorithm, maka diperoleh informasi yang akan digunakan untuk menganalisis
data penelitian, khususnya untuk melihat nilai-nilai yang biasa digunakan untuk
analisis outer PLS-SEM (measurement model seperti validitas konvergent dan
validitas diskriminan).
2. Hasil Pengujian Measurement (Outer) Model
Measurement model adalah model yang mendeskripsikan hubungan antar
variabel laten (konstruk) dengan indikatornya. Dalam melakukan evaluasi
measurement model, dilakukan analisis convergent dan discriminant validity.
Gambar 1
Hasil Algoritma PLS
Sumber: Output PLS (2022).
1) Uji Validitas
a) Hasil Pengujian Convergent Validity
Pengujian Convergent Validity mempunyai makna bahwa seperangkat indikator
mewakili satu variabel laten dan yang mendasari variabel laten tersebut. Nilai
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
364 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
convergent validity adalah nilai loading faktor pada variabel laten dengan indikator-
indikatornya. Outer loading harus diatas 0,7 (Hair et al., 2017). Pengujian Convergent
Validity dari model pengukuran dengan refleksif indicator dinilai berdasarkan korelasi
antara item score atau component score dengan construct score yang dihitung dengan
PLS. Indikator individu dianggap valid jika memiliki nilai korelasi di atas 0,70. Dengan
melihat hasil output korelasi antara indikator dengan konstruknya seperti terlihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 11.
Hasil Pengujian Convergent Validity (Sebelum di Modifikasi)
Outer Loadings (Sebelum dilakukan Modifikasi)
Variabel
Indikat
or
Kepuas
an
Kerja
(X2)
Komitmen
Organisasio
nal (X3)
Motiva
si
Kerja
(X1)
Turnov
er
Intentio
n (Y)
Keterang
an
Kepuasan
Kerja
KK1
-0.864
Tidak
Valid
KK10
0.838
Valid
KK2
-0.779
Tidak
Valid
KK3
-0.871
Tidak
Valid
KK4
-0.079
Tidak
Valid
KK5
0.559
Tidak
Valid
KK6
0.704
Tidak
Valid
KK7
0.913
Valid
KK8
0.879
Valid
KK9
0.609
Tidak
Valid
Komitmen
Organisasio
nal
KO1
0.863
Valid
KO10
0.898
Valid
KO2
0.898
Valid
KO3
0.882
Valid
KO4
0.881
Valid
KO5
0.778
Valid
KO6
0.863
Valid
KO7
0.938
Valid
KO8
0.873
Valid
KO9
0.867
Valid
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 365
Motivasi
Kerja
MK1
0.532
Tidak
Valid
MK10
0.723
Valid
MK2
0.595
Tidak
Valid
MK3
0.756
Valid
MK4
0.694
Tidak
Valid
MK5
0.661
Tidak
Valid
MK6
0.864
Valid
MK7
0.882
Valid
MK8
0.669
Tidak
Valid
MK9
0.822
Valid
Turnover
Intention
TI1
0.668
Tidak
Valid
TI10
0.919
Valid
TI2
0.959
Valid
TI3
0.956
Valid
TI4
0.902
Valid
TI5
0.939
Valid
TI6
0.958
Valid
TI7
0.933
Valid
TI8
0.952
Valid
TI9
0.965
Valid
Sumber: Output PLS 2022
Dilakukan penghapusan Indikator individu yang dianggap tidak valid yaitu
apabila memiliki nilai korelasi di bawah 0,70.
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
366 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
Tabel 12.
Hasil Pengujian Convergent Validity (Setelah di Modifikasi)
Sumber: Output PLS 2022
Hasil dari pengujian convergent validity pada tabel 4.11 di atas, dapat dilihat
bahwa semua indikator telah memenuhi convergent validity karena memiliki nilai loading
factor diatas 0,70.
b) Hasil Pengujian Discriminant Validity
(1) Average Variance Extracted (AVE)
Metode untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat nilai square root
of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara suatu
konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dapat dikatakan memiliki nilai
discriminant validity yang baik. Nilai Average Variance Extracted (AVE) harus diatas 0,5
(Hair et al., 2017). Hasil output korelasi antara indikator dengan konstruknya terlihat pada
tabel dan gambar di bawah ini:
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 367
Tabel 13.
Hasil Pengujian Average Variance Extracted (AVE)
Sumber: Output PLS, 2022.
Gambar 1.
Hasil AVE
Sumber: Output PLS, 2022.
Hasil dari pengujian average variance extracted (AVE) pada tabel 4.11 dan
gambar 2 diatas, dapat dilihat bahwa semua indikator telah memenuhi nilai AVE karena
memiliki nilai average variance extracted (AVE) diatas 0,5.
(2) Fornell-Larcker
Nilai ini merupakan nilai cross loading faktor yang berguna untuk mengetahui
apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan
nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai
loading dengan konstruk yang lain. Pengukuran validitas diskriminan menggunakan
kriteria yang disampaikan Fornell-Larcker. Dengan melihat hasil output korelasi antara
indikator dengan konstruknya seperti terlihat pada tabel dan gambar dibawah ini:
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
368 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
Tabel 14.
Hasil Pengujian Fornell-Larcker
Sumber: Output PLS, 2022.
Dari Tabel 4.12 terlihat bahwa korelasi konstruk Kepuasan Kerja dengan
indikatornya (KK10 sebesar 0,838, KK7 sebesar 0,913, KK8 sebesar 0,879) lebih tinggi
dibanding korelasi indikator Kepuasan Kerja dengan konstruk lainnya. Selanjutnya
korelasi konstruk Komitmen Organisasional dengan indikatornya (KO1 sebesar 0,863,
KO10 sebesar 0,898, KO2 sebesar 0,898, KO3 sebesar 0,882, KO4 sebesar 0,881, KO5
sebesar 0,778, KO6 sebesar 0,863, KO7 sebesar 0,938, KO8 sebesar 0,873, KO9
sebesar 0,867) hal ini membuktikan bahwa indikatornya lebih tinggi dibanding korelasi
indikator Komitmen Organisasional dengan konstruk lainnya. Kemudian korelasi
konstruk Motivasi Kerja dengan indikatornya (MK10 sebesar 0,723, MK3 sebesar
0,756, MK6 sebesar 0,864, MK7 sebesar 0,882, MK9 sebesar 0,822) hal ini berarti
indikatornya lebih tinggi dibanding korelasi indikator Motivasi Kerja dengan konstruk
lainnya. Lalu korelasi konstruk Turnover Intention dengan indikatornya (TI10 sebesar
0,919, TI2 sebesar 0,959, TI3 sebesar 0,956, TI4 sebesar 0,902, TI5 sebesar 0,939, TI6
sebesar 0,958, TI7 sebesar 0,933, TI8 sebesar 0,952, TI9 sebesar 0,965) lebih tinggi
dari pada korelasi indikator Turnover Intention dengan konstruk lainnya.
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 369
2) Uji Reliabilitas
Hasil Pengujian Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha
Pengujian composite reliability dan cronbach’s alpha bertujuan untuk menguji
reliabilitas instrument dalam suatu model penelitian. Apabila seluruh variabel laten
memiliki nilai composite reliability maupun cronbach’s alpha 0,7 hal itu berarti
konstruk memiliki reliabilitas yang baik atau kuisioner yang digunakan sebagai alat
dalam penelitian ini telah andal atau konsisten.
Hasil output korelasi antara indikator dengan konstruknya seperti terlihat pada tabel
dan gambar dibawah ini:
Tabel 15.
Hasil Pengujian Composite Reliability & Cronbach’s Alpha
Sumber: Output PLS, 2022.
Berdasarkan Tabel 15, hasil pengujian composite realibilty dan cronbach’s alpha
menunjukan nilai memuaskan, karena seluruh variabel laten memiliki nilai composite
realibility dan cronbach’s alpha 0,7. Hal ini berarti seluruh variabel laten dikatakan
reliabel.
3) Hasil Pengujian Struktural (Inner) Model
Pengujian inner model adalah pengembangan model berbasis konsep dan teori
dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan endogen yang telah
dijabarkan dalam kerangka konseptual. Langkah langkah pengujian terhadap model
struktural (inner model) adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Hasil Algoritma PLS
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
370 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
Sumber: Output PLS, 2022.
a) Hasil Pengujian Nilai R Square
Tabel 16
Hasil Pengujian R Square
Sumber : Output PLS, 2022.
Turnover Intention memiliki nila R-square sebesar 0,599, sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa variabilitas konstruk Turnover Intention yang dapat dijelaskan
oleh variabilitas konstruk Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen
Organisasional sebesar 59,9%, sedangkan 40,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar yang
diteliti.
b) Hasil Pengujian Estimasi Koefisien Jalur
Tabel 17.
Hasil Pengujian Path Coefficients
Sumber: Output PLS, 2022.
Koefisien korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya
hubungan antar variabel. Arah hubungan dinyatakan dengan tanda positif atau negatis,
sedangkan kuatnya hubungan ditunjukkan dengan besarnya angka koefisien korelasi
yang besarnya berkisar antara 0 sampai dengan ± 1. Berdasarkan tabel 4.16 diatas
menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja (X1) memiliki arah hubungan positif,
kepuasan kerja (X2) memiliki arah hubungan negatif, dan komitmen organisasional (X3)
memiliki arah hubungan negatif.
c) Hasil Pengujian T-Statistic/Bootstrapping
Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural harus signifikan. Nilai
signifikansi pada hipotesis ini dapat diperoleh dengan prosedur boostrapping. Melihat
signifikansi pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi
T-statistik pada algorithm boostrapping report. Untuk mengetahui signifikan atau tidak
signifikan dilihat dari T-tabel pada alpha 0,05 (5%) = 1,96, kemudian T-tabel
dibandingkan dengan T-hitung (T-statistik).
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 371
Hasil pengujian dengan metode bootstrapping dari analisis SEM PLS sebagai
berikut:
Gambar 4. Hasil Bootstrapping
Sumber: Output PLS, 2022.
Tabel 18.
Hasil Pengujian Path Coefficients
Sumber: Output PLS, 2022.
Berdasarkan tabel 18 diatas, menunjukkan bahwa T-Statistics variabel motivasi
kerja yaitu 0,873 yang berarti terdapat pengaruh positif tidak signifikan motivasi kerja
terhadap Turnover Intention, variabel kepuasan kerja yaitu 3,022 yang berarti terdapat
pengaruh negatif signifikan kepuasan kerja terhadap Turnover Intention, variabel
komitmen organisasional yaitu 11,880 yang berarti terdapat pengaruh negatif signifikan
komitmen organisasional terhadap Turnover Intention.
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
372 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
C. Pembahasan
1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Turnover Intention
Berdasarkan uji hipotesis pada penelitian ini diperoleh hasil nilai T-statistic
sebesar 0,873 nilai original sample sebesar 0,073 dan nilai P Values sebesar 0,383. Nilai
T-statistic lebih kecil dari nilai T-tabel 1,96, nilai original sample menunjukan nilai
positif, dan pada nilai P Values menunjukkan lebih dari dari 0,05, hasil ini menunjukan
bahwa Motivasi Kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Turnover
Intention. Berarti apabila jika motivasi kerja disuatu perusahaan berjalan dengan baik,
maka tingkat keinginan keluar dari perusahaan (Turnover Intention) pada karyawan juga
akan meningkat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja tidak mempengaruhi
Turnover Intention pada PT Juke Solusi Teknologi.
2. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention
Berdasarkan uji hipotesis pada penelitian ini diperoleh hasil nilai T-statistic
sebesar 3,022, nilai original sample sebesar -0,217 dan nilai P Values sebesar 0,003. Nilai
T-statistic lebih besar dari nilai T-tabel 1,96, nilai original sample menunjukan nilai
negatif dan pada nilai P Values menunjukkan kurang dari 0,05, hasil ini menunjukan
bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Turnover Intention.
Hasil ini menunjukkan bahwa jika kepuasan kerja karyawan menurun maka tingkat
Turnover Intention karyawan akan meningkat. Turunnya tingkat kepuasan kerja yang
dialami oleh karyawan akan berdampak pada meningkatnya Turnover Intention. Begitu
juga sebaliknya, jika kepuasan kerja meningkat maka tingkat Turnover Intention akan
menurun.
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari, dan
Mujiati (2018) bahwa Kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Turnover Intention. Penelitian dari Nasution (2017) menyatakan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Turnover Intention. Demikian juga
penelitian dari Amalia dan Herminingsih (2020) bahwa Kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Turnover Intention.
3. Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention
Berdasarkan uji hipotesis pada penelitian ini diperoleh hasil nilai T-statistic sebesar
11,880, nilai original sample sebesar -0,692 dan nilai P Values sebesar 0,000. Nilai T-
statistic lebih besar dari nilai T-tabel 1,96, nilai original sample menunjukan nilai negatif
dan pada nilai P Values menunjukkan kurang dari 0,05, hasil ini menunjukan bahwa
Komitmen Organisasional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Turnover
Intention. Dalam hal ini menunjukan jika komitmen organisasi terhadap karyawan
menurun maka tingkat Turnover Intention karyawan akan meningkat. Sehingga turunnya
komitmen organisasi yang dialami oleh karyawan akan berdampak pada meningkatnya
Turnover Intention. Begitu juga sebaliknya, jika komitmen organisasi meningkat maka
tingkat Turnover Intention akan menurun.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Mujiati
(2018) bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 373
Turnover Intention. Penelitian dari Nasution (2017) juga menyatakan bahwa komitmen
organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Turnover Intention. Demikian
juga penelitian Sartono, Yulianue, dan Hasiholan (2020) bahwa komitmen organisasi
mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Turnover Intention.
Kesimpulan
Penelitian ini menganalisa variabel variabel yang berkaitan dengan motivasi
kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap Turnover Intention beserta
implikasinya. Hasil diperoleh dari penelitian pada karyawan PT Juke Solusi Teknologi.
Dari hasil penelitian yang telah diperoleh berdasarkan perhitungan Partial Least Square
(PLS), maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Motivasi Kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Turnover Intention
pada karyawan PT Juke Solusi Teknologi.
2) Kepuasan Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Turnover Intention
pada karyawan PT Juke Solusi Teknologi.
3) Komitmen Organisai berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Turnover
Intention pada karyawan PT Juke Solusi Teknologi.
Bibliografi
Admin. (2010, Agustus). Turnover Intentions: Definisi, Indikasi, Dampak Turnover bagi
Perusahaan dan Perhitungan Turnover. Diunduh dari : http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2009/08/turnover-intentions-definisi-indikasi.html pada 6
Maret 2021.
AlBattat, A. R., Som, A. M., & Helalat, A. S. (2013). Overcoming Staff Turnover in the
Hospitality Industry using Mobley's Model. INternational Juornal of Learning &
Development, 3(6), 64-71. DOI :10.5296/ijld.v3i6.4844
Amalia, R., & Herminingsih, A. (2020). Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen
Organisasional dan Motivasi Kerja Terhadap Intensi Turnover Karyawan PT.
XYZ. Majalah Ilmiah Solusi, 18(3), 89-98.
Amrullah, Kusasi, F., & Nurhasanah. (2018). Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Komitmen
Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan PT.
Bina Graha Mandiri. Jurnal Program Studi Mananjemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang , 1-15.
Andriani, C. (2020). Pemberian Kompensasi, Pelatihan Kerja dan Kepuasan Kerja Upaya
Peningkatan Kinerja Karyawan . Penelitian FEB UM. Bengkulu Tahun 2020 , 1-
54.
Anggita, E. D., Hoyyi, A., & Rusgiyono, A. (2019). Analisis Structural Equation
Modelling Pendekatan Partial Least Square dan Pengelompokan dengan Finite
Mixture PLS (FIMIX-PLS) (Studi Kasus: Kemiskinan Rumah Tangga di
Indonesia 2017). Jurnal Gaussian, 8(1), 35-45.
Ardiyani, N. A., & Nugrahaeni, R. (2017). Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Kualitas
Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT.
PLN (Persero) Kantor Distribusi Jateng dan D.I.Yogyakarta). Diponegoro
Journal of Management, 6(4), 1-10.
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
374 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
Arianta, D. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Komitmen Karyawan SPBU
Pinang Baris Medan. Medan: Universitas Quality.
Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Budiarti, G. A. (2020). Pengaruh Person Job Fit, Person Organization Fit terhadap
Komitmen Organisasional dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening.
In Skripsi. Lampung: FEB. Studi Manajemen. Institut Informatika Dan Bisnis
Darmajaya.
Budyman, Y. (2016). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Fastrata Buana Bandung. Bandung:
Universitas Pasundan.
Dwiswara, MGM., Utama, A.P. (2022). The Influence of Leadership Style, Job
Satisfaction, and Work Engagement on Turnover Intention (Studies on Employees
of PT Olam Indonesia, Jakarta). Dinasti International Journal of Management
Science, 3(4), 682-693
Febriyani, D. (2017). Studi Konflik Peran dan Pengaruhnya terhadap Turnover Intention
Pegawai RSUD Waras Wiris Boyolali . Surakarta: Institut Agama Islam Negeri
Surakarta.
Firdaus, & Lusiana, H. (2020). Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja
Terhadap Turnover Intention. At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen, 4(1), 1-13.
doi: 10.31602/atd.v4i1.1874
George, M. J., & Jones, R. G. (2012). Understanding and Managin Organizational. New
Jersey: Prentice Hall.
Hasibuan. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Jakarta.
Iskandar, Y.C., & Rahadi, D.R. (2021). Strategi Penanganan Turnover Melalui
Pemberdayaan Karyawan. SOLUSI: Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi, 19(1),
102-116.
Joarder, M. H., Sharif, M. Y., & Ahmmed, K. (2011). Mediating Role of Affective
Commitment in HRM Practices and Turnover Intention Relationship: A Study in
a Developing Context. Business and Economics Research Journal, 2(4), 135-158.
Kurniawan, D., Purwana, D., & Widiyastuti, U. (2016). Job Insecurity, Kepuasan Kerja
dan Turnover Intention”. Studi pada Karyawan PT “X” di Jakarta. Jurnal
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, 4(1), 2302 2663.
Kаdаrismаn, M. (2012). Mаnаjеmеn Pеngеmbаngаn Sumbеr Dаyа Mаnusiа. Jakarta:
Rajawali Pers.
Lee, H., & Zhao. (2010). A Study On Factors Affecting Turnover In of. Asian Economic
and Financial Review, 2(7), 866-875.
Lestari, N. N., & Mujiati, N. W. (2018, Juni). Pengaruh Stres Kerja, Komitmen
Organisasi, dan Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Turnover Intention. E-
Jurnal Manajemen, 7, 3412 - 3441. doi:10.24843/EJMUNUD.2018.v07.i06.p20
Lum, L., Kervin, J., Clark, K., Reid, F., & Sirola, W. (2008). Explaning Nursing Turnover
Intention: Job Satisfaction, Pay Satisfaction, Or Organizational Commitment.
Journal of Organizational Behavior, 19(3), 305-320.
Luthan, F. (2006). Perilaku Organisasi. YogyakartaANDI.
Marthis, R. L., & Jackson, J. H. (2011). Human Resource Management” Manajemen.
Jakarta: Salemba Empat.
Marwansyah. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover
Intention Karyawan PT Juke Solusi Teknologi
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023 375
Mobley, W. (2011). Pergantian Karyawan Sebab Akibat dan Pengendaliannya. Jakarta:
PPM Manajemen dan Bisnis 2030.
Moi, B. (2017). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen
Organisasional Karyawan PT. Sugih Alamanugroho Gunungkidul, D.I.
Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Nasution, M. I. (2017). Pengaruh Stres Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intention Medical Representative. MIX:
Jurnal Ilmiah Manajemen, 7(3), 407-428.
Prabawa, M. Y., & Suwandana, I. G. (2017). Pengaruh Ketidakamanan Kerja, Kepuasan
Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention pada Grand
Mirage Resort & Thalasso Bali. E-Jurnal Manajemen Unud, 6(12), 6561-6591.
Putri, A., & Rumangkit, S. (2017, Oktober). Pengaruh Ketidakamanan Kerja, Kepuasan
Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Turnover Intention pada PT Ratu Pola Bumi
(RPB) Bandar Lampung. SEMNAS IIB DARMAJAYA, 229-244.
Ridlo, I. A. (2012). Turn Over Karyawan "Kajian Literatur". Surabaya: PH Movement
Publications.
Riduwan. (2002). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Banding: Alfabeta.
Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Robbins, S., & Judge, T. A. (2015). Perilaku Organisasi (16 ed.). Jakarta: Salemba
Empat.
Rozaq, A., & Karyono. (2020). Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, dan
Penempatan Kerja terhadap Turnover Intention Karyawan (Studi Pada PT.
Cabinindo Putra Departemen Machining) Kabupaten Bekasi. Diunduh
dari:https://ecampus.pelitabangsa.ac.id/pb/AmbilLampiran?ref=30313&jurusan=
&jenis=Item&usingId=false&download=false&clazz=ais.database. pada 6 Maret
2021.
Sartono, M., Yulianue, & Hasiholan, L. B. (2020). Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja
dan Komitmen Organisasi Terhadap. Journal of Management: Jurnal Ilmiah
Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Pandanaran, 6(1).
Sianipar, A. R., & Haryanti, K. (2014). Hubungan Komitmen Organisasi dan Kepuasan
Kerja dengan Intensi Turnover pada Karyawan Bidang Produksi CV. X. Jurnal
Psikodimensia, 13(1), 98-114.
Sisardi. (2016). Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai di
lingkungan sekretariat daerah kabupaten kaur. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soelton, M., Atnani, M. (2018). How Work Environment, Work Satisfaction, Work Stress
on the Turnover Intention Affect University Management. Jurnal Manajemen dan
Bisnis Indonesia, 5(3), 439-448
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Spector, P. E. (2006). Industrial and organizational psychology: Research and practice
(4 ed.). John Wiley & Sons Inc.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Suputra, I. D., & Sriathi , A. A. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja
terhadap Komitmen Organisasional. E-Jurnal Manajemen Unud, 4628-4656.
Sutrisno, E. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Pernadamedia
Group.
Andyan Pradipta Utama
1
dan Aisyah Fadly Basri
2
376 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 3, Maret 2023
Syauqi, M. F. (2018). Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Turnover Intention pada
Karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Pontianak. Yogyakarta:
Universitas Mercu Buana.
Tania, A., & Sutanto, E. M. (2013). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja
terhadap Komitmen Organisasional Karyawan PT. DAI Knife di Surabaya.
AGORA.
Tansuhaj, P., Randall, D., & McCullough, J. (1998). A Services Marketing Management
Model: Integrating Internal And External Marketing Functions. Journal of
Services Marketing, 31-38.
Widyadmono, V. M. (2015). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Turnover Intention (Studi pada Accounting Staff Perusahaan Swasta di
DIY). Jurnal Manajemen Indonesia, 15(2), 157168. doi:10.25124/jmi.v15i2.711
Widyantara, I. B., & Ardana, I. K. (2015). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen
Organisasi Terhadap Turnover Intention. E-Jurnal Manejemen Unud, 4(6), 1670-
1683.
Yuda, I. B., & Ardana, I. K. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Terhadap
Turnover Intention Pada Karyawan Hotel Holiday Inn Express. E-Jurnal
Manajemen, 6(10), 5319 - 5347.
Yuwono, I., Suhariadi, F., Handoyo, S., Fajrianthi, Muhammad, B. S., & Septarini, B. G.
(2005). Psikologi Industri dan Organisasi. Surabaya: Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga.