136
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: pISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
Vol. 2, No. 1 Januari 2021
PENGARUH JUMLAH PERUSAHAAN, MODAL DAN NILAI PRODUKSI
TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KECIL DAN
KERAJINAN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN TUBAN
Rosalia Agista Nur Wulansari
Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jawa Timur
Abstract
The purpose of this study is that the variabels of the company amount, capital and
productions value have a significant effect on labor absorption in small industries
and household craft in Tuban Regency. In study using multiple regression analyss
with the help of the SPSS 22.0 program to process research data. The population is
20 districts and the sample is taken randomly by taking 2 districts. The test results
show that the variabel of the number of companies, capital and production value
have a significant effect on labor absorption in small industries and household crafts
in Tuban Regency. And the most dominant variabel is the number of companies,
because the increasing number of companies will increase the number of workers
needed. This study uses multiple linear regression analysis with classical
assumption testing, coefficient of determination, f test and t test.
Keyword : Capital; Number of Businesses; Production Value
Abstrak
Tujuan penelitian ini agar variabel julah perusahaan, modal dan nilai produksi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry
kecil dan kerajinan rumah tangga di Kabupaten Tuban. Dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS 22.0 untuk
mengolah data penelitian. Populasi 20 kecamatan dan untuk sampel diambil secara
acak dengan mengambil 2 kecamatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
variabel jumlah perusahaan, modal dan nilai produksi memiliki pengaruh signifikan
terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry kecil dan kerajinan rumah tangga
di Kabupaten Tuban. Dan variabel yang paling dominan adalah jumlah perusahaan,
karena semakin bertambahnya jumlah perusahaan maka akan semakin
bertambahnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan
analisis regresi linier berganda dengan pengujian asumsi klasik, koefisen
determinasi, uji f dan uji t.
Kata kunci: Capital; Number of Businesses; Production Value.
Pengaruh Jumlah Perusahaan, Modal dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga di Kab Tuban
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 1, Januari 2021 137
Pendahuluan
Permasalahan penyerapan tenaga kerja tidak dapat dipungkiri menjadi inti bagi
pembangunan daerah. dan lapangan kerja sebagai penghasilan bagi masyarakat. Kecil
atau besarnya hasil dari bekerja menjadi tolak ukur kesejahteraan keluarga tersebut,
karena pada kesempatan kerja tersebut angkatan kerja dapat mengeluarkan keahlian
yang dimiliki. (Hasibuan, 2005) Prose pembangunan suatu negara sering dikaitan
dengan proses industrialisasi. Dan tidak dipungkiri dalam proses industrialisasi banyak
factor yang menjadi hambatan yaitu salah satunya ketika jumlah penduduk semakin
banyak maka akan terjadi ketimpangan dalam mendapatkan lapangan pekerjaan. (Jawa
timur adalah provinsi yang memiliki jumlah penduduk sebesar 39,29 juta jiwa dan
penduduk yang ada pada kabupaten tuban adalah 1,16 juta jiwa. (BPS Jawa Timur,
2017). Dengan jumlah penduduk yang ada di Jawa Timur sudah pasti tersebar diberbagai
kota dan daerah seperti di Kabupaten Tuban. Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur
terdapat 20 kecamatan diantaranya Kenduruan, Bangilan, Senori, Singgahan, Montong,
Parengan, Soko, Rengel, Grabagan, Plumpang, Widang, Palang, Semanding, Tuban,
Jenu, Merakurak, Kerek, Tambakboyo, Bancar. (BPS KabTuban, 2014).
Berdasarkan penelitian dari (Fauziah, 2015) mengenai analisis penyerapan
tenaga kerja pada industry kecil dan menengah di Kota paluu memberikan hasil bahwa
nilai investasi, nilai produksi dan UMP memiliki pengaruh yang signifikan positif
terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry kecil dan menengah di Kota Palu.
Penelitian dari (Bustam, 2017) tentang pengaruh jumlah unit, PDB, dan investasi
UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia memberikan hasil bahwa jumlah
unit, PDB dan investasi memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja,
Tetapi pada penelitian (Akhmad Syaifuddin Fahlevi, 2016) tentang pengaruh jumlah
usaha dan nilai produksi terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry kecil
menengah di Kabupaten Sidoarjo, memberikan hasil bahwa jumlah usaha tidak
berpengaruh singnifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sedangkan nilai produksi
berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Adapun factor yang
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja adalah jumlah perusahaan, modal dan nilai
produksi terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry kecil dan kerajinan rumah
tangga di Kab Tuban.
Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan
memanfaatkan sumber daya industry sehingga menghasilkan barang yang mempunyai
nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industry. (UU No 3 Tahun 2014
Tentang Perindustrian). Ciri khas dari industri kecil adalah dimiliki oleh perorangan dan
perorangan tersebut juga menjadi pemilik utama atau usaha. (Kuncoro, 2000).
Dari pengertian diatas maka industry mencakup segala kegiatan produksi yang
memproses pembuatan bahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi maupun
barang jadi atau kegiatan yang dapat mengubah dari barang yang tidak memiliki nilai
menjadi barang yang bernilai tinggi. Ciri-ciri industri kecil adalah modal bersumber dari
uang pribadi atau keluarga terdekat, tidak memiliki batas waktu operasional, pada
umumnya unit usaha tidak memiliki ijin, teknologi masih bersifat sederhana, dapat
berubah menjadi sektor usaha lain, tenaga kerja berasal dari kerabat atau pemodal bisa
merangkap sebagai tenaga kerja. (Ichwan, 2015).
Rosalia Agista Nur Wulansari
138 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 1, Januari 2021
Secara umum jumlah tenaga kerja memiliki pngaruh yang signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja, karena semkain meningkatnya jumlah usaha maka penyerapan
tenaga kerja akan sangat dibutuhkan (Saputri, 2018). Menurut Badan Pusat Statistik
jumlah perusahaan ialah unit yang melakukan kegiatan yang dilakukan oleh
perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan dan memiliki kewenangan yang
ditentukan berdasarkan kebenaran lokasi bangunan fisik dan wilayah operasinya. Selain
jumlah perusahaan factor lain yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja adalah
modal, modal memiliki segi pandang luas dan sempit. Dalam arti sempit modal
dimaksud dengan uang atau biaya yang dikeluarkan, dan dalam artian luas modal adalah
keseluruhan dari sumber ekonomi (Sarwanti, Hasiholan, & Wulan, 2017).
Modal memiliki tujuan untuk menaikkan produksi yang jauh lebih tinggi
sehingga menjadikan surplus lebih besar. (Haryani, 2002). Riyadh Rahmad Prabandana
melakukan penelitian tentang pengaruh modal, nilai produksi dan tingkat upah terhadap
penyerapan tenaga kerja industri kecil di Kabupaten Sukoharjo menghasilakan hasil
variable modal, nilai produksi dan tingkat upah memiliki keterkaitan dengan penyerapan
tenaga kerja.
Produksi adalah barang yang awalnya tidak memiliki nilai guna atau nilai secara
finasial kemudian diolah untuk menghasilkan barang yang bernilai tinngi atau
mempunyai makna (Lesmana & Affandi, 2013). Nilai produksi merupakan hal yang
penting terhadap penyerapan tenaga kerja pada Kabupaten Tuban. Keseluruhan dari
jumlah industri disebut dengan jumlah produksi. Meningkat dan menurunya hasil
produksi dari industri yang terkait (Sumarsono, 2003). melakukan penelitian tentang
pengaruh jumlah usaha dan nilai produksi terhadap penyerapan tenaga kerja pada
industry kecil dan menengah di Kabupaten Sidoarjo, menghasilkan variable jumlah unit
usaha dan nilai produksi secara bersamaan memengaruhi penyerapan tenaga kerja di
Kabupaten Sidoarjo (Akhmad Syaifuddin Fahlevi, 2016).
Table 1.1 Jumlah Perusahaan, Modal, Nilai Produksi dan Tenaga Kerja Pada Industri
Kecil dan Kerajinan Rumahtangga di Kabupaten Tuban
Tahun
Jumlah
Perusahaan
Modal
Nilai Produksi
Tenaga
Kerja
2003
14.973
19.459.847
662.396.719
42.119
2004
15.068
19.836.547
673.185.050
42.795
2005
15.129
22.721.303
705.517.746
43.021
2006
15.193
223.683.814
736.552.079
43.408
2007
15.274
239.286.529
767.095.359
43.651
2008
15.28
267.907.564
823.430.079
43.735
2009
15.518
293.143.364
845.906.829
44.509
2010
15.602
442.191.656
1.083.846.375
44.971
2011
15.698
592.419.656
1.372.188.375
45.078
2012
15.782
594.133.507
1.375.746.230
45.173
2013
15.857
595.857.567
1.382.052.512
45.462
Pengaruh Jumlah Perusahaan, Modal dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga di Kab Tuban
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 1, Januari 2021 139
Modal (X2)
2014
16.182
601.130.682
1.426.428.308
46.319
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab Tuban
Pengaruh Jumlah Perusahaan, Modal dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga di Kab Tuban.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya ragam penelitian mengenai
penyerapan tenaga kerja pada industri kecil dan kerajinan rumah tangga di
Kabupaten Tuban dan dapat menambah wawasan mengenai industri kecil, nilai
produksi dan penyerapan tenaga kerja pada industri kecil dan kerajinan rumah
tangga, khususnya mahasiswa.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Dinas Koperasi,
Pelaku usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Tuban untuk memperhatikan mengenai perkembangan
industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang ada di Kabupaten Tuban.
Tujuan dilakukannya penelitian ini sebagai berikut :
1. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan variabel jumlah perusahaan
terhadap penyerapan tenaga kerja
2. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan variabel modal terhadap
penyerapan tenaga kerja.
3. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan variabel nilai produksi
terhadap penyerapan tenaga kerja.
Metode Penelitian
Populasi Dan Sampel
Populasi adalah seluruh jumlah kecamatan yang ada di Kab Tuban berjumlah 20
kecamatan. Sedangkan untuk sampel mengambil 2 kecamatan yaitu kecamatan Jatirogo
Jumlah Perusahaan
(X1)
Penyerapan Tenaga Kerja
( Y)
Rosalia Agista Nur Wulansari
140 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 1, Januari 2021
Dan Bangilan dengan jumlah 20 responden yang mewakili keseluruhan komoditi
industry kecil dan kerajinan rumah tangga di Kab Tuban. Lokasi Penelitian Industri
kecil dan kerajinan rumah tangga di Kabupaten Tuban. Analisis Deskriptif Metode
deskripftif kualitatif adalah analisi yang menjelaskan dengan kata kata bukan dengan
angka.
Tujuan analisis ini digunakan utuk menjelaskan tentang fakta fakta yang
dilapangan denan teori, konsep konsep yang ada pada literature terkait. Metode
Deskriptif Kuantitatif Metode dengan menggunakan perhitungan jumlah perusahaan,
modal dan nilai produksi terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry kecil dan
kerajinan rumah tangga di Kabupaten Tuban. Metode analisa berbentuk angka- angka.
Regresi Linier Berganda Pada penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier
berganda, diolah dengan Spss sebagai alat untuk analisis data. Regresi linier berganda
ialah alat yang digunakan untuk menganalisis variable-variabel apakah memiliki
hubungan dengan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tuban. Jenis data yang
digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Dinas
Perindustrian Kab Tuban, wawancara dengan responden.
Rumus rehresi linier berganda sebagai berikut:
Y = a+b1x1+b2x2+e
Y = tenaga kerja
a = konstanta
b1,b2,b3 = koefisien regresi
X1 = Jumlah perusahaan
X2 = modal
X3 = Nilai produksi
Hasil Regresi Berganda
Uji Asumsi Klasik
Didalam penelitian ini terbebas dari uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji
heterokedastisitas.
Koefisien Regresi
Table Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficien
ts
t
Sig
.
B
Std. Error
Bet
a
1
(Constant)
.457
1.026
.446
.662
JP
3.266
.714
.908
4.572
.000
M
-8.924E-5
.000
-.124
-.753
.463
NP
3.341E-5
.000
.027
.135
.894
a. Dependent Variable: TK
Pengaruh Jumlah Perusahaan, Modal dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga di Kab Tuban
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 1, Januari 2021 141
Signifikasi 5%, maka dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut :
Y = 0,457+ 3,266 X1 + (-8,924) X2 + 3,341 X3 + e
a = 0,457 artinya apabila variable independen yaitu jumlah perusahaan, modal dan nilai
produksi sama dengan nol maka penyerapan tenaga kerja yang ada di Kabupaten Tuban
mengalami kenaikan 0,457%
b1 = 3,266 artinya apabila jumlah perusahaan berubah atau naik satu satuan maka
penyerapan tenaga kerja juga akan naik sebesar 3,266 dengan variable lain tetap
b2 = -8,924 artinya apabila modal berubah atau naik satu satuan maka akan mengalami
kenaikan sebesar 8,924 dengan variable lain tetap
b3 = 3,341 artinya apabila nilai produksi berubah atau naik satu satuan maka akan
mengalami kenaikan sebesar 3,341% dengan variabel lain tetap.
Koefisien Determinasi
Table Model Summary
b
Model
R
R Square
Adjusted
R
Square
Std. Error of
the
Estimate
1
.862
a
.743
.694
1.8775
8
a. Predictors: (Constant), NP, M, JP
b. Dependent Variable: TK
Menunjukan tentang keakuratan hubungan antara variable independent dengan
variable dependent. Berikut hasil pengolahan data mengunakan SPSS 22.0 Hasil
estimasi diperoleh R square sebesar 0,743 yang artinya 74,3% tingkat penyerapan
tenaga kerja pada sector industry kecil dan kerajinan rumah tangga di Kabupaten Tuban
dapat dijelaskan dengan variabel jumlah perusahaan, modal dan nilai produksi.
Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yaitu 25,7%.
Pengujian Hipotesis
ANOVA
a
Model
Sum of
Squares
d
f
Mean
Square
F
Sig.
1
Regression
162.795
3
54.265
15.39
3
.000
b
Residual
56.405
16
3.525
Total
219.200
19
a. Dependent Variable: TK
b. Predictors: (Constant), NP, M, JP
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent memiliki pengaruh
secar simultan atau tidak terhadap variabel dependent.
Rosalia Agista Nur Wulansari
142 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 1, Januari 2021
Hasil yang diperoleh dari menunujukan bahwa nilai Fhitung sebesar 15,393
dengan signifikasi 0,000. Nilai Fhitung dengan df1 = k-1 = 4-1=3, df2 = n-k = 16. Maka
diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,63 dan signifikasi yang digunakan adalah 5% atau 0,05.
Berarti Fhitung 15,393 > Ftabel (3,63) dan signifikan 0,000 < 0,05. Dengan demikian
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh
secara signifikan antara variabel jumlah perusahaan, modal dan nilai produksi terhadap
penyerapan tenaga kerja pada sector industry kecil dan kerajinan rumah tangga di
Kabupaten Tuban.
Uji parsial ( uji t )
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas berpengaruh
secara parsial terhadap variabel terikat Y dengan asumsi variabel lain. Nilai t hitung
dibandingkan dengan nilai t table pada tingkat derajat keyakinan 5%. Apabila diperoleh
hasil nilai t hitung variabel bebas>nilai t table, maka Ho ditolak yang berarti variabel
bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada
industry kecil dan kerajinan rumah tangga di Kabupaten Tuban. Begitupun sebaliknya
apabila t hitung variabel bebas < dari t table maka Ho diterima berarti variabel bebas
secara parsial tidak memiliki hubungan secara signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja pada industry kecil dan kerajinan rumah tangga di Kabupaten Tuban.
Hasil dan Pembahasan
1. Pengaruh Jumlah Perusahaan Dengan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor
Industi Kecil Dan Kerajinan Rumah Tangga Di Kabupaten Tuban
Menurut (Sulistiawati, 2013), jumlah perusahaan memiliki pengaruh terhadap
penyerapan tenaga kerja dan mempunyai keterkaitan yang positif. Karena semakin
meningkatnya jumlah perusahaan akan meningkatkan penyerapan teanaga kerja.
Begitupun sebaliknya, apabila jumlah perusahaan menurun akan mengurangi jumlah
tenaga kerja.
Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh jumlah perusahaan dengan penyerapan
tenaga kerja diperoleh hasil t sig 0,00 > 0,05 berarti memiliki hubungan yang positif
atau penyerapan tenaga kerja dipengaruhi oleh jumlah perusahaan.
Hasil penelitian dari (Saputri, 2018) tentang analisis pengaruh jumlah unit usaha,
investasi dan upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja pada sector industi
pengolahan besar dan sedang di Kota Surabaya Tahun 2005 2014 menyatakan
bahwa jumlah unit usaha memiliki pengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja
di Kota Surabaya relevan dengan penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data t hitung jumlah perusahaan sebesar
4,572 dengan signifikasi sebesar 0,000. (df = n - k) , df = 20 4 = 16 dengan taraf
signifikasi 2 sisi adalah 0,025 maka t table sebesar 2,119. Oleh karena itu 4,572 >
2,119 atau nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima. Secara parsial
maka X1 jumlah perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tuban. Karena dengan jumlah perusahaan
yang semakin meningkat maka akan menambah penyerapan teanga kerja.
Pengaruh Jumlah Perusahaan, Modal dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga di Kab Tuban
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 1, Januari 2021 143
2. Pengaruh Modal Dengan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Kecil
Dan Kerajinan Rumah Tangga Di Kabupaten Tuban
Modal kerja adalah modal lancar yang meliputi seluruh uang tunai dan persediaan
barang yang digunakan utuk kegiatan proses produksi oleh pengusaha. Semakin
tinggi modal maka sakan menambah penyerapan tenaga kerja dan modal kerja
berpengaruh positif dengantenaga kerja. (Haryani, 2002)
Hasil penelitian dari Riyadh tentang pengaruh modal, nilai investasi dan tingkat
upah terhadap penyerapan tenaga kerja industry kecil di Kabupaten Sukhoharjo
menyatakan bahwa modal tidak berpengaruh dengan penyerapan tenaga kerja, dan
penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa t hitung -0,753 < 2,119 atau nilai
signifikasi 0,463> 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ini berarti modal secara
parsial tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry kecil dan
kerajinaan rumah tangga di Kabupaten Tuban. Modal bertambah atau berkurang
tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja karena modal bertambah besar
digunakan untuk membeli alat alat yang lebih canggih untuk proses produksi
ketimbang untuk menambah tenaga kerja.
3. Pengaruh Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor
Industri Kecil Dan Kerajinan Rumah Tangga Di Kabupaten Tuban
Nilai produksi yaitu jumlah total barang yang diproduksi oleh industri atau
perusahaan tersebut. Tinggi rendahnya permintaan barang yang diminta oleh pasar
akan hasil yang diproduksi memiliki keterkaitan jika barang yang diminta mengalami
peningkatan.oleh sebab itu semakin meningkatnya barang yang diminta akan
menambah jumlah tenaga kerja (Prabandana, 2015).
Hasil penelitian dari (Ichwan, 2015) tentang analisis pengaruh upah, biaya bahan
baku, nilai produksi, modal dan lamanya usaha terhadap penyerapan tenaga kerja pada
industry kecil kendang sentul di Kota Blitar memiliki pengaruh positif tetapi
penelitian tersebut tidak relevan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini
menunujukan bahwa nilai t hitung sebesar 0,135 < 2,119 dari t table atau memiliki
nilai signifikasi sebesar 0,894 > 0,05 yang artinya nilai produksi secara parsial tidak
memiliki pengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Artinya Ho diterima Ha
ditolak.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang pengaruh jumlah
perusahaan, modal dan nilai produksi terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry
kecil dan kerajinan rumah tangga di Kabupaten Tuban menunjukan kesimpulan. Hasil
pengujian menunjukan bahwa variabel independen yang diteliti adalah jumlah
perusahaan (X1), modal (X2) dan nilai produksi (X3) memiliki F hitung dengan
probabilitas < 5% yang secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja (Y). Sedangakan secara parsial variabel independent jumlah perusahaan
(X1) memiliki pengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja tetapi variabel modal dan
nilai produksi secara parsial tidak meiliki hubungan atau pengaruh terhadap penerapan
tenaga kerja. Jumlah perusahaan merupakan variabel yang paling dominan
Rosalia Agista Nur Wulansari
144 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 1, Januari 2021
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja. Maka dapat diartikan bahwa semakin
bertambahnya jumlah perusahaan makan semakin dibutuhkan tenaga kerja untuk
meproduksi barang atau jasa di perusahaan tersebut.
Pengaruh Jumlah Perusahaan, Modal dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga di Kab Tuban
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 1, Januari 2021 145
Bibliography
AKHMAD SYAIFUDDIN FAHLEVI, A. D. E. (2016). PENGARUH JUMLAH UNIT
USAHA DAN NILAI PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA
KERJA PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KABUPATEN SIDOARJO.
Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 4(3).
BPS. (2017). Badan Pusat Statistik.
Bustam, Nur Hasanah. (2017). Pengaruh jumlah unit, pdb dan investasi umkm terhadap
penyerapan tenaga kerja di indonesia periode 2009-2013. Kutubkhanah, 19(2),
250261.
Fauziah, Fauziah. (n.d.). Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Dan
Menengah (IKM) Di Kota Palu Periode 2000-2013. Katalogis, 3(1).
Haryani, Sri. (2002). Hubungan Industrial di Indonesia. Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN.
Hasibuan, Ongku Bosar. (2005). Pengaruh Edukasi Perawatan Diri Terhadap Aktivitas
Sehari-Hari Pasien Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi
Medan.
Ichwan, Muhammad. (2015). ANALISIS PENGARUH UPAH, BIAYA BAHAN
BAKU, NILAI PRODUKSI, MODAL DAN LAMANYA USAHA TERHADAP
PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KECIL KENDANG
SENTUL DI KOTA BLITAR. Jurnal Kompilasi Ilmu Ekonomi (KOMPILEK),
3(2), 111.
Kuncoro, Mudrajat. (2000). Usaha Kecil di Indonesia: Profil, Masalah dan Strategi
Pemberdayaan. Sumber, 7, 68.
Lesmana, Endoy Dwi Yuda, & Affandi, Mochammad. (2013). Pengaruh Modal, Tenaga
Kerja, Dan Lama Usaha Terhadap Produksi Kerajinan Manik-manik kaca (Studi
Kasus Sentra Industri Kecil Kerajinan Manik-Manik Kaca Desa Plumbon Gambng
Kec. Gudo Kab. Jombang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 2(2).
Prabandana, Riyadh Rahmad. (2015). Pengaruh Modal, Nilai Produksi dan Tingkat
Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Industri Kecil di Kabupaten Sukoharjo.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Saputri, Miki Dwi. (2018). Analisis Pengaruh Jumlah Unit Usaha, Investasi dan Upah
Minimum Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Pengolahan
Besar dan Sedang Di Kota Surabaya Tahun 2005-2014. JEB17: Jurnal Ekonomi
Dan Bisnis, 3(01).
Rosalia Agista Nur Wulansari
146 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 1, Januari 2021
Sarwanti, Aprilliyanti, Hasiholan, Leonardo Budi, & Wulan, Heru Sri. (2017). Pengaruh
Modal Usaha, Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja Terhadap Kinerja Usaha
Industri Tahu di Kabupaten Sukoharjo. Journal of Management, 3(3).
Sulistiawati, Rini. (2013). Pengaruh Upah Minimum terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja dan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di Indonesia.
Sumarsono, Sony. (2003). Ekonomi Manajemen SDM, ketenagakerjaan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Tuban, BPS. (2014). Badan Pusat Statistik.