Pengaruh Jumlah Perusahaan, Modal dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga di Kab Tuban
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 1, Januari 2021 137
Pendahuluan
Permasalahan penyerapan tenaga kerja tidak dapat dipungkiri menjadi inti bagi
pembangunan daerah. dan lapangan kerja sebagai penghasilan bagi masyarakat. Kecil
atau besarnya hasil dari bekerja menjadi tolak ukur kesejahteraan keluarga tersebut,
karena pada kesempatan kerja tersebut angkatan kerja dapat mengeluarkan keahlian
yang dimiliki. (Hasibuan, 2005) Prose pembangunan suatu negara sering dikaitan
dengan proses industrialisasi. Dan tidak dipungkiri dalam proses industrialisasi banyak
factor yang menjadi hambatan yaitu salah satunya ketika jumlah penduduk semakin
banyak maka akan terjadi ketimpangan dalam mendapatkan lapangan pekerjaan. (Jawa
timur adalah provinsi yang memiliki jumlah penduduk sebesar 39,29 juta jiwa dan
penduduk yang ada pada kabupaten tuban adalah 1,16 juta jiwa. (BPS Jawa Timur,
2017). Dengan jumlah penduduk yang ada di Jawa Timur sudah pasti tersebar diberbagai
kota dan daerah seperti di Kabupaten Tuban. Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur
terdapat 20 kecamatan diantaranya Kenduruan, Bangilan, Senori, Singgahan, Montong,
Parengan, Soko, Rengel, Grabagan, Plumpang, Widang, Palang, Semanding, Tuban,
Jenu, Merakurak, Kerek, Tambakboyo, Bancar. (BPS KabTuban, 2014).
Berdasarkan penelitian dari (Fauziah, 2015) mengenai analisis penyerapan
tenaga kerja pada industry kecil dan menengah di Kota paluu memberikan hasil bahwa
nilai investasi, nilai produksi dan UMP memiliki pengaruh yang signifikan positif
terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry kecil dan menengah di Kota Palu.
Penelitian dari (Bustam, 2017) tentang pengaruh jumlah unit, PDB, dan investasi
UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia memberikan hasil bahwa jumlah
unit, PDB dan investasi memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja,
Tetapi pada penelitian (Akhmad Syaifuddin Fahlevi, 2016) tentang pengaruh jumlah
usaha dan nilai produksi terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry kecil
menengah di Kabupaten Sidoarjo, memberikan hasil bahwa jumlah usaha tidak
berpengaruh singnifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sedangkan nilai produksi
berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Adapun factor yang
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja adalah jumlah perusahaan, modal dan nilai
produksi terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry kecil dan kerajinan rumah
tangga di Kab Tuban.
Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan
memanfaatkan sumber daya industry sehingga menghasilkan barang yang mempunyai
nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industry. (UU No 3 Tahun 2014
Tentang Perindustrian). Ciri khas dari industri kecil adalah dimiliki oleh perorangan dan
perorangan tersebut juga menjadi pemilik utama atau usaha. (Kuncoro, 2000).
Dari pengertian diatas maka industry mencakup segala kegiatan produksi yang
memproses pembuatan bahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi maupun
barang jadi atau kegiatan yang dapat mengubah dari barang yang tidak memiliki nilai
menjadi barang yang bernilai tinggi. Ciri-ciri industri kecil adalah modal bersumber dari
uang pribadi atau keluarga terdekat, tidak memiliki batas waktu operasional, pada
umumnya unit usaha tidak memiliki ijin, teknologi masih bersifat sederhana, dapat
berubah menjadi sektor usaha lain, tenaga kerja berasal dari kerabat atau pemodal bisa
merangkap sebagai tenaga kerja. (Ichwan, 2015).