pISSN: 2723 - 6609 e-ISSN : 2745-5254
Vol. 4, No. 2, Januari 2023
http://jist.publikasiindonesia.id/
Doi : 10.36418/jist.v4i1.570 56
PENGARUH DISIPLIN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP
KINERJA DRIVER STUDI KASUS PADA CV. KURIR-KURIRAN
DI SAMARINDA
Sabrina Ummu Chultzum
Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
Email: sabrinaummuchltzm@gmail.com
*Correspondence: sabrinaummuchltzm@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diajukan
: 03-01-2023
Diterima
: 15-01-2023
Diterbitkan
: 18-01-2023
Penelitian ini dilatar belakangi adanya kegelisahan peneliti tekait
dengan produktivitas perusahaan yang cenderung menurun. Menurut
hasil kajian dari beberapa studi penelitian bahwa kinerja karyawan
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tidak hanya disiplin kerja, stres
kerja juga dapat mempengaruhi kinerja dari seorang individu.
Disisilain, produktivitas karyawan juga dipengaruhi oleh tingkat
motivasi serta daya stres yang dimiliki oleh masing-masing karyawan.
Oleh karena itu penelitian ini akan meneliti tentang pengaruh disiplin
kerja, stres kerja dan motivasi terhadap kinerja driver. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja, stres kerja dan
motivasi terhadap kinerja driver di CV Kurir-Kuriran Samarinda.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitaif. Sampel
yang digunakan sebanyak 80 driver. Teknik pengumpulan data dengan
menyebarkan kuesioner. Teknik analisis data yang di uji adalah uji
validitas, reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji
hipotesis uji T, uji F, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial disiplin kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja driver. Stres kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja driver. Motivasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja driver. Secara simultan disiplin kerja, stres kerja dan
motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja driver. Demikian
peneliti merekomendasikan kepada CV Kurir-Kurian untuk
memperbaiki sistem tata cara kerja dengan mengembangkan sistem
orderan menjadi sebuah applikasi, memberikan fasilitas yang dapat
mengurangi beban driver serta lebih meningkatkan motivasi driver
dengan memberikan bonus.
ABSTRACT
This research is against the backdrop of researchers' anxiety about
the company's productivity that tends to decline. According to the
results of studies from several research studies that employee
performance is influenced by various factors. Not only work
discipline, work stress can also affect the performance of an
individual. On the other hand, employee productivity is also
influenced by the level of motivation and stress power possessed by
each employee. Therefore, this study will examine the influence of
work discipline, work stress and motivation on driver performance.
This study aims to determine the influence of work discipline, work
stress and motivation on driver performance in the Samarinda
Courier-Kuriran CV. This research uses a quantifiable approach
method. The sample used was 80 drivers. Data collection techniques
by distributing questionnaires. The data analysis techniques tested are
Kata Kunci : Disiplin Kerja;
Stres Kerja; Motivasi;
Kinerja.
Keywords: Work Discipline;
Work Stress; Motivation;
Performance.
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 57
validity test, reliability, classical assumption test, multiple regression
analysis, T test hypothesis test, F test, and coefficient of
determination. The results showed that partially work discipline did
not have a significant effect on driver performance. Work stress has
no significant effect on driver performance. Motivation has a
significant effect on driver performance. Simultaneously work
discipline, work stress and motivation have a significant effect on
driver performance. Thus the researcher recommended to CV Kurir-
Kurian to improve the system of work procedures by developing the
order system into an application, providing facilities that can reduce
the burden on drivers and further increase driver motivation by
providing bonuses.
Attribution-ShareAlike 4.0 International
Pendahuluan
Perusahaan yang maju adalah perusahaan yang mengedepankan sumber daya
manusianya. Sumber daya manusia dinilai menjadi akar yang paling penting untuk
perusahaan maupun organisasi dalam mencapai tujuan utama termasuk visi dan misi
jangka pendek maupun jangka panjangnya. Dalam menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas tentunya diperlukan sebuah manajemen yang mampu untuk mengatur,
mengontrol dan juga mengembangkan sumber daya manusia di dalam perusahaan.
Manajemen sumber daya merupakan sebuah proses atau fungsi yang ada
disebuah perusahaan maupun organisasi yang bertujuan untuk mengatur dan mengelola
sumber daya manusia yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi
dengan maksimal, dimana sumber daya manusia menjadi hal yang vital bagi sebuah
perusahaan atau organisasi.
Sama pentingnya dengan manajemen sumber daya manusia untuk mengukur
keberhasilan dari manajemen ini dapat ditentukan melalui sebuah kinerja. Kinerja
adalah hasil dari kegiatan manajemen yang dijalankan dalam sebuah perusahaan atau
organisasi dan berfungsi untuk mengukur keberhasilan atas pencapaian manajemen
sumber daya manusia dari sebuah perusahaan atau organisasi di masa yang akan
datang. Pengertian ini didukung oleh Lebas & Euske (2004) dalam (Sobirin, 2014)
yang menjelasakan bahwa kinerja adalah sekumpulan proses yang mendorong seorang
manajer untuk mengambil tindakan yang tepat pada hari ini sehingga mampu
menghasilkan performansi organisasi di masa yang akan datang (yakni efektivitas dan
efisiensi organisasi).
CV Kurir-Kuriran adalah sebuah perusahaan start-up di Samarinda yang bergerak
dibidang jasa kurir. Perusahaan ini adalah perusahaan yang cukup besar bila
dibandingkan dengan para kompetitornya seperti Bakusam jika dilihat dari jumlah
jangkauan kurir, terlebih saat masa pandemi berlangsung dimana banyak driver-driver
yang memilih untuk bekerja pada perusahaan ini salah satunya karena job kerja yang
banyak. Harga bagi hasil perusahan yang kecil tetapi dengan tawaran ognkir yang lebih
mahal dibandingkan kompetitornya. Walaupun menggunakan prinsip kemitraan
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 58
perusahaan tetap berusaha untuk menjaga kinerja SDMnya, berikut adalah hasil kinerja
driver CV Kurir-Kuriran pada 6 bulan terakhir :
Tabel 1.1 Data Kinerja Driver CV Kurir-Kurian 6 Bulan Terajhir
No
Bulan
Jumlah Karyawan
Penilaian Kinerja
1
Januari
300
Baik
2
Febuari
320
Cukup
3
Maret
350
Cukup
4
April
360
Cukup
5
Mei
360
Kurang
6
Juni
380
Cukup
Sumber: Data CV Kurir-Kuriran,2022
Menurut Perusahan, kinerja sendiri diukur dari tidak adanya aduan dari
pelanggan, dan terlihat pada bulan Mei mengalami sedikit penurunan dan hanya
mengalami peningkatan dibulan Januari sedangkan pada bulan lain hanya dinilai
cukup, dalam ilmu MSDM dalam menentukan kinerja tentunya ada beberapa faktor
yang dapat dijadikan tolak ukur yaitu disiplin kerja, stres kerja dan motivasi. Sehingga
hasil perhitungan kinerja lebih efektif dan dapat menyelesaikan masalah yang menjadi
penyebab dari penurunan kinerja.
Karyawan yang disiplin mampu meningkatkan suasana yang kondusif dan dapat
memabantu perusahaan mencapai tujuan seara optimal. Kesadaran dalam menerapkan
aturan perusahaan atau badan yang tercermin dalam karya disiplin maka tinggi kinerja
karyawan juga akan meningkat (Priyon,2016). Pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh (Permana & Pracoyo, 2022) yang menyatakan bahwa disiplin kerja
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Kantor Layanan pada
Bank PQR, hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan oleh (I.
Rahman et al., 2019) yang menyatakan disiplin kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja driver Grab di Surabaya yang berarti bahwa kinerja
karyawan dapat dipengaruhi oleh disiplin kerja dan mempunyai effek atau dampak
yang berarti.
Tidak hanya disiplin kerja, stres kerja juga dapat mempengaruhi kinerja dari
seorang individu. Stres kerja merupakan hal yang pasti dirasakan oleh setiap karyawan
di perusahaan atau organisasi, besar dan kecilnya tingkat stres kerja dapat menentukan
apakah kinerja seorang individu baik atau buruk, dan hal yang mempengaruhi stres
kerja juga bisa timbul dari faktor internal maupun eksternal.
Stres Kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses
berpikir dan kondisi fisik seseorang (Primaraharjo & Handoko, 2011). Pada penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh (Firza & Monaco, 2022) menyatakan variabel stres
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 59
kerja berdampak positif dan signifikan terhadap kinerja driver maxim kota Bengkulu
dalam memenuhi kebutuhan hidup, berbandinng terbalik dengan penelitian lain yang
dilakukan (Vizheh et al., 2021) menyatakan bahwa stres kerja tidak berpengaruh dan
tidak signifikan terhadap kinerja driver grab di Surakarta, hal ini menyatakan bahwa
semakin rendah tingkat stres seseorang maka semakin bagus pula kinerjanya.
Motivasi juga diartikan sebagai suatu kondisi yang dapat mendorong karyawan
untuk terus bertindak lebih ideal sehingga dapat mencapai tujuan motivasinya
(Mangkunegara & Waris, 2015). Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Lebang, 2018) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, hal ini juga didukung oleh penelitian lain yang dilakukan
oleh (Simanjuntak, 2020) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja.
Melalui hasil kajian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik mengkaji lebih
lanjut tentang Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja
Driver, secara khusus Kasus pada Driver CV Kurir-Kuriran di Samarinda).
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angka-angka dan anlisis menggunakan
statistik. Penelitian kuantitatif data dapat diolah secara statistik, dimana pengolahan
data yang objektif sehingga kesimpulan yang diambil juga objektif, (Djam’an dan Aan,
2014). Sedangkan menurut peneliti lain menyebutkan bahwa penelitian kuantitatif
berkaitan erat dengan teknik-teknik survai sosial seperti wawancara terstruktur dan
kuesioner yang tersusun, eksperimen, observasi terstruktur, analisis isi, analisis statistik
formal dan masih banyak lagi (Rahayu & Sutama, 2016). Penelitian kuantitatif yang
berlandaskan pada paham empirisme positivisme melihat bahwa kebenaran berada
dalam fakta-fakta yang dapat dibuktikan atau diuji secara empiris (Suharsaputra, 2012)
Operasional variabel yang dilakukan dalam penelitian ini mengadaptasi model
pengukuran (skala) yang sudah digunakan sebelumnya untuk memperoleh skala
pengukuran variabel yang memiliki validitas dan reliabilitas yang baik Variabel dalam
penelitian ini digolongkan menjadi 2 yaitu variabel bebas (independent variable) dan
variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
disiplin kerja, stres kerja, dan motivasi kerja. Sedangkan untuk variabel terikat adalah
kinerja karyawan pada Driver CV Kurir-Kuriran di Samarinda.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Karakteristik Responden dalam penelitian ini menjelaskan mengenai nama, jenis
kelamin, umur dan lama bekerja. Responden dalam penelitian ini sebanyak 80
responden.
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 60
a. Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Berdasarkan tabel di atas jenis kelamin responden pada tabel 4.1 diperoleh
bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan jenis
kelamin perempuan. Jenis kelamin laki-laki berjumlah 53 orang (65%) sedangkan jenis
kelamin perempuan berjumlah 28 orang (35%). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
grafik pie chart 4.1 berikut :
Gambar 4.1 Grafik Jenis Kelamin Responden
b. Usia
Tabel 4.2 Usia Responden
Freque
ncy
Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Vali
d
Laki-
Laki
52
65.0
65.0
65.0
Perem
puan
28
35.0
35.0
100.0
Total
80
100.0
100.0
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 61
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa sebagian besar usia responden yaitu
17-21 tahun sebanyak 26 orang (32,5%), usia 22-26 tahun sebanyak 24 orang (30%),
usia 27-31 tahun sebanyak 11 orang (13,8%), usia 32-36 tahun sebanyak 10 orang
(12,5%), usia 37-41 tahun sebanyak 4 orang (5%) dan usia 42-46 tahun sebanyak 5
orang (6,3%). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik bar chart berikut:
Gambar 4.2 Grafik Usia Responden
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 62
c. Jangka Waktu Bekerja
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Gambar 4.3 Grafik Jangka Waktu Kerja
2. Uji Validitas dan Reabilitas
a. Uji Validitas
Kriteria yang digunakan untuk uji validitas dengan menetapkan taraf
signifikan (a) sebesar 5%, maka item pertanyaan dikatakan valid jika
memiliki nilai probabilitas tingkat kesalahan sebesar 5% (0,05) dan jumlah
responden sebesar 80 orang (n=80). Dengan ini maka untuk menemukan valid
atau tidaknya pernyataan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut: tingkat kepercayaan 95% (α=5%), degree of freedom (df)= n-2=80-
2=78, didapat r tabel = 0,22. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai
positif, maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
Berikut merupakan hasil uji validitas (X1).
Tabel 4.4 Hasil uji validitas variabel Disiplin kerja (X1)
Indikator
R-hitung
R-tabel
Keterangan
X1.1
0,785
0,22
Valid
X1.2
0,796
Valid
X1.3
0,738
Valid
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 63
X1.4
0,788
Valid
X1.5
0,849
Valid
X1.6
0,838
Valid
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Berdasarkan uji validitas pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua indikator
pada variabel disiplin kerja (X1) ini valid yang diukur dari nilai R-hitung lebih besar
dari nilai R-tabel (0,217). Adapun nilai R-hitung terbesar yaitu pada indikator X1.5
sebesar 0,849 dan R-hitung terkecil yaitu pada indikator X1.3 sebesar 0,738. Berikut
hasil uji validitas variabel stres kerja (X2).
Tabel 4.5 Hasil uji validitas variabel Stres Kerja (X2)
Indikator
R-hitung
R-tabel
Keterangan
X2.1
0,764
0,22
Valid
X2.2
0,832
Valid
X2.3
0,516
Valid
X2.4
0,520
Valid
X2.5
0,681
Valid
X2.6
0,649
Valid
X2.7
0,781
Valid
X2.8
0,816
Valid
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Berdasarkan uji validitas dan realibilitas pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa
semua indikator pada variabel stres kerja (X2) ini valid yang diukur dari nilai R-hitung
lebih besar dari nilai R-tabel (0,217). Adapun nilai R-hitung terbesar yaitu pada
indikator X2.8 sebesar 0,816 dan R-hitung terkecil yaitu pada indikator X2.3 sebesar
0,516. Berikut hasil uji validitas variabel motivasi (X3).
Tabel 4.6 Hasil uji validitas variabel motivasi (X3)
Indikator
R-hitung
R-tabel
Keterangan
X3.1
0,722
0,22
Valid
X3.2
0,832
Valid
X3.3
0.566
Valid
X3.4
0.515
Valid
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 64
X3.5
0,689
Valid
X3.6
0,677
Valid
X3.7
0.779
Valid
X3.8
0.813
Valid
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Berdasarkan uji validitas dan realibilitas pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa
semua indikator pada variabel motivasi (X3) ini valid yang diukur dari nilai R-hitung
lebih besar dari nilai R-tabel (0,217). Adapun nilai R-hitung terbesar yaitu pada
indikator X3.2 sebesar 0,832 dan R-hitung terkecil yaitu pada indikator X3.4 sebesar
0,515. Berikut hasil uji validitas variabel Kinerja (Y).
Tabel 4.7 Hasil uji validitas variabel Kinerja (Y)
Indikator
R-hitung
R-tabel
Keterangan
Y.1
0,590
0,22
Valid
Y.2
0,632
Valid
Y.3
0,755
Valid
Y.4
0,732
Valid
Y.5
0,678
Valid
Y.6
0,788
Valid
Y.7
0,757
Valid
Y.8
0,784
Valid
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Berdasarkan uji validitas dan realibilitas pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa
semua indikator pada variabel faktor psikologi ini valid yang diukur dari nilai R-hitung
lebih besar dari nilai R-tabel (0,217). Adapun nilai R-hitung terbesar yaitu pada
indikator Y.6 sebesar 0,788 dan R-hitung terkecil yaitu pada indikator Y.1 sebesar
0,590.
b. Uji Reabilitas
Dalam uji realibilitas suatu pernyataan dapat dikatakan reliabel jika nilai
Cronbachs Alpha > 0,60. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS 23.
Berikut merupakan hasil uji reabilitas, disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas
Variabel
R-hitung
R-Tabel
Keterangan
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 65
Disiplin
Kerja
(X1)
0,887
0,60
Reliabel
Stres
Kerja
(X2)
0,854
Reliabel
Motivasi
(X3)
0.857
Reliabel
Kinerja
(Y)
0.863
Reliabel
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.8 uji reabilitas diperoleh bahwa variabel penelitian memiliki
tingkat realibilitas yang baik dengan nilai Cronbachs Alpha > 0,60, sehingga dapat
disimpulkan reabilitas yang baik. Maka, dapat dilanjutkan dengan pengolahan data
melalui analisis regresi dengan memasukkan semua variabel penelitian
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi
data, apakah tiap variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah
distribusi data normal atau tidak, dapat dilakukan dengan melihat grafik normal
probability plot. Jika data menyebar di sekitar garis dan mengikuti arah garis diagonal
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas tetapi jika data menyebar jauh dari
garis diagonal dan atau mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas. Grafik normal probability plot ditunjukkan pada gambar
4.4 berikut :
Gambar 4.4 Grafik Normal Probability Plot
Pada gambar 4.4 dapat dilihat bahwa grafik normal probability plot
menunjukkan pola grafik yang normal. Hal ini terlihat dari titik yang menyebar di
sekitar grafik normal. Hal ini terlihat dari titik-titik yang menyebar disekitar garis
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 66
diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal. Oleh karena ini dapat
disimpulkan bahwa model regresi layak diapakai karena memenuhi asumsi normalitas.
Sedangkan untuk uji kolmogorov smirnov sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
80
Normal Parameters
a,b
Mean
.0000000
Std.
Deviati
on
3.01222492
Most Extreme Differences
Absolut
e
.095
Positive
.069
Negativ
e
-.095
Test Statistic
.095
Asymp. Sig. (2-tailed)
.074
c
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Berdasarkan uji kolmogorov smirnov pada tabel di atas, diperoleh bahwa nilai
nilai Asymp Sig. (0,074) lebih besar > α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data
yang digunakan sudah berdistribusi normal.
b. Uji Mutltikolineritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki korelasi antar variabel independen lain dalam satu model.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Multikolineritas diuji dengan melihat nilai Tolerance yang tidak kurang dari 0,1 dan
nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang tidak lebih dari 10 sehingga model dapat
dikatakan terbebas dari multikolineritas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada
tabel 4.10 di bawah ini:
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 67
1
(Constant)
Disiplin Kerja
(X1)
.842
1.188
Stres Kerja (X2)
.704
1.420
Motivasi (X3)
.693
1.443
a. Dependent Variable: Kinerja (Y)
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa model regresi tidak
mengalami gangguan multikolinieritas. Hal ini tampak pada nilai tolerance masing-
masing variabel lebih besar dari 10% (0,1). Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan
bahwa nilai VIF masing-masing variabel kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi tersebut.
c. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.5 Grafik Scatter Plot
Pada gambar 4.5 dapat dilihat bahwa titik-titik pada grafik scatterplot tidak
mempunyai pola penyebaran yang jelas dan titik-titik tersebut menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat gangguan
heteroskedastisitas pada model regresi. Sedangkan untuk uji gletser yaitu sebagai
berikut.
Tabel 4.11 Hasil Uji Glester Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model
Unstandardiz
ed
Coefficients
Standar
dized
Coefficie
nts
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
1
(Consta
nt)
7.53
1
2.504
3.00
7
.004
Stres
Kerja
(X2)
-.077
.056
-.179
-
1.36
1
.177
Disiplin
Kerja
(X1)
-.015
.081
-.022
-.182
.856
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 68
Motivasi
(X3)
-.055
.066
-.109
-.822
.413
a. Dependent Variable: Kinerja (Y)
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.11 uji gletser diperoleh bahwa pada variabel Disiplin kerja
(X1), stres kerja (X2) dan motivasi (X3) memiliki nilai Sig. lebih besar dari 0.05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam model tidak mengalami
gejala heteroskedastisitas.
Berdasarkan tabel 4.11 uji gletser diperoleh bahwa pada variabel Disiplin kerja
(X1), stres kerja (X2) dan motivasi (X3) memiliki nilai Sig. lebih besar dari 0.05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam model tidak mengalami
gejala heteroskedastisitas.
4. Analisis Liner Berganda
a. Analisis Linear Berganda
Tabel 4.12 Hasil Analissis Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
1
(Consta
nt)
14.507
4.728
3.068
.003
Disiplin
Kerja
(X1)
.172
.154
.122
1.118
.267
Stres
Kerja
(X2)
.173
.107
.193
1.619
.110
Motivasi
(X3)
.312
.125
.298
2.483
.015
a. Dependent Variable: Kinerja Y
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Model persamaan regresi dalam menganalisi ragresi linear berganda adalah
Berdasarkan Tabel 4.12 Diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut :
Y = 14,507 + 0,172 + 0,173 + 0,312 + e
Interpretasi :
a. Konstanta : 14,507 artinya jika variabel disiplin kerja (X1), stres kerja (X2) dan
Motivasi (X3) 0 maka kinerja karyawan (Y) adalah 14,507.
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 69
b. Koefisien regresi untuk variabel bebas X1 (Disiplin Kerja) bernilai positif,
menunjukkan adanya hubungan searah antara X1 (Disiplin Kerja) dan Y
(Kinerja). Koefisien regresi variabel X1 sebesar 0.172 menunjukkan bahwa
apabila X1 (Displin Kerja) meningkat satu satuan maka Y (Kinerja) akan
meingkat sebesar 0,172 persen dengan asumsi variabel bebas yang lain
c. Koefisien regresi untuk variabel bebas X2 (Stres Kerja) bernilai positif,
menunjukkan adanya hubungan searah antara X2 (Stres Kerja) dan Y (Kinerja).
Koefisien regresi variabel X2 sebesar 0.173 menunjukkan bahwa apabila X2
(Stres Kerja) meningkat satu satuan maka Y (Kinerja Karyawan) akan meingkat
sebesar 0,173 persen dengan asumsi variabel bebas yang lain
d. Koefisien regresi untuk variabel bebas X3 (Motivasi) bernilai positif,
menunjukkan adanya hubungan searah antara X3 (Motivasi) dan Y (Kinerja
Karyawan). Koefisien regresi variabel X3 sebesar 0.312 menunjukkan bahwa
apabila X3 (Motivasi) meningkat satu satuan maka Y (Kinerja Karyawan) akan
meingkat sebesar 0,312 persen dengan asumsi variabel bebas yang lain.
5. Uji Hipotesis
a. Uji T (Parsial)
Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan secara parsial dilakukan
pengujian koefisien regresi dengan menggunakan statistik Uji t. Penentuan hasil
pengujian (penerimaan/ penolakan H0) dapat dilakukan dengan membandingkan t-
hitung dengan t-tabel atau juga dapat dilihat dari nilai signifikansinya. Hasil pengujian
hipotesis secara parsial dengan menggunakan spss adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis T
Coefficients
a
Model
Unstandardi
zed
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
1
(Constant)
14.5
07
4.72
8
3.06
8
.003
Disiplin Kerja
(X1)
.172
.154
.122
1.11
8
.267
Stres Kerja (X2)
.173
.107
.193
1.61
9
.110
Motivasi (X3)
.312
.125
.298
2.48
3
.015
a. Dependent Variable: Kinerja Y
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 70
Bedasarkan output tersebut dapat kita lihat nilai t-tabel yang diperoleh setiap
variabel. Untuk membuat kesimpulan menerima atau menolak Ho, terlebih dahulu harus
ditentukan nilai-nilai t-tabel yang akan digunakan.

 
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka telah diperoleh nilai t-tabel sebesar
1.991. Hasil pengujian pengaruh setiap variabel independent terhadap variabel
dependen sebagai berikut :
a. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Berdasarkan output diketahui nilai t-hitung sebesar 1.118, jika dibandingkan dengan
nilai t-tabel sebesar 1,991 maka t-hitung yang diperoleh jauh lebih kecil dari nilai t-
tabel. Sehingga Ho diterima dan dengan nilai signifikansi 0,267 > 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
variabel disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
b. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja
Berdasarkan output diketahui nilai t-hitung sebesar 1,619. Jika dibandingkan
dengan nilai ttabel sebesar 1,991 maka t-hitung yang diperoleh jauh lebih kecil dari nilai
t-tabel. Sehingga Ho diterima dan dengan nilai signifikansi 0,110 > 0.05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa variabel stres kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
c. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Berdasarkan output diketahui nilai t-hitung sebesar 2,483. Jika dibandingkan
dengan nilai t-tabel sebesar 1,991 maka t-hitung yang diperoleh jauh lebih besar dari
nilai t-tabel. Sehingga Ho ditolak dan dengan nilai signifikansi 0,015 < 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja.
b. Uji F (Simultan)
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh varibael-variabel bebas secara
bersama-sama atas satu variabel terkait menggunakan uji F atau uji simultan. Hasil
pengujian hipotesis secara bersama-sama atau simultan dengan menggunakan spss 25
sebagai berikut :
Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis F (Simultan)
ANOVA
a
Model
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
1
Regressi
on
228.744
3
76.248
8.08
4
.000
b
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 71
Residual
716.806
76
9.432
Total
945.550
79
a. Dependent Variable: Kinerja Y
b. Predictors: (Constant), Motivasi (X3), Disiplin Kerja
(X1), Stres Kerja (X2)
Bedasarkan output tersebut dapat kita lihat nilai bahwan nola F-hitung sebesar
8,084. Untuk membuat kesimpulan menerima atau menolak Ho, terlebih dahulu harus
ditentukan nilai-nilai t-tabel yang akan digunakan.
󰇛

󰇜
󰇛

󰇜

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka telah diperoleh nilai F-tabel sebesar
2,72. Jika kedua nilai ini dibandingkan maka akan mendapatkan nilai F-hitung lebih
besar dari F-tabel (8,084 > 0,72) sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan Ho
ditolak atau secara simultan variabel independen (Disiplin Kerja, Stres Kerja dan
Motivasi) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Kinerja),
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
c. Uji Variabel Dominan
Untuk mengetahui variabel dominan kita akan menggunakan rumus sumbangan
efeketif (SE) untuk masing -masing variabel, berikut adalah hasil perhitungan :
Tabel 4.15 Hasil perhitungan SE
Variabel
BETA
KOEFISIEN
KORELASI
%
Hasil
X1
0.122
0.293
100
3.57
X2
0.193
0.388
7.49
X3
0.298
0.411
12.25
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Dari hasil perhitungan di atas dapat kita simpulkan bahwa variabel X3 atau
variabel motivasi paling berpengaruh terhadap Y yaitu sebesar 12,25 %
d. Koefisien Korelasi (r)
Koefisien korelasai merupakan indeks atau bilangan yang digunakan untuk
mrngukur keeratan hubungan antarvariabel. Semakin dekat nilai koefisien ke +1 maka
semakin kuat korelasinya demikian pula sebaliknya. Jika koefisien korelasi bernilai
negatif, maka variabel-variabel berkorelsi negatif. Semakin dekat nilai koefisien ke -1
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 72
maka semakin kuat korelasinya demikian pula sebaliknya. Berikut adalah hasil
pengolahaan data untuk mencari koefisien korlasi (r)
Tabel 4.16 Koefisien Korelasi
Model Summary
b
Model
R
R
Squar
e
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
1
.492
a
.242
.212
3.071
a. Predictors: (Constant), Motivasi (X3), Disiplin
Kerja (X1), Stres Kerja (X2)
b. Dependent Variable: Kinerja Y
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Dari tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa nilai R yaitu sebesar 0,492 atau 49,2
% dimana nilai koefisien korelasi ini menunjukkan bahwa hubungan antara konstruk
variabel independen disiplin kerja, stres kerja dan motivasi dengan variabel dependen
kinerja adalah sedang.
e. Uji R
2
(Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
sebuah model menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Berikut adalah hasil
output untuk mencari koefisien determinasi :
Tabel 4.17 Koefisien Korelasi
Model Summary
b
Model
R
R
Square
Adjusted
R
Square
Std. Error
of the
Estimate
1
.492
a
.242
.212
3.071
a. Predictors: (Constant), Motivasi (X3), Disiplin
Kerja (X1), Stres Kerja (X2)
b. Dependent Variable: Kinerja Y
Sumber Data : Diolah 2022 dengan SPSS 25
Pada tabel di atas kita masukan ke rumus
  
Dari hasil perhitungan di atas dapat kita simpulkan bahwa terdapat pengaruh
sebesar 21,2%, variasi perubahan kinerja dapat dijelaskan oleh variabel disiplin kerja,
stres kerja dan motivasi sedangkan sisanya sebesar 78,8% dipengaruhi oleh faktor lain
B. Pembahasan
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 73
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja, stres kerja
dan motivasi terhadap kinerja driver CV Kurir-Kuriran di Samarinda. Pembahasan
masing-masing variabel akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Hasil pengujian pengaruh Disiplin Kerja (X1) terhadap Kinerja (Y) secara
parsial.
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menyatakan bahwa variabel disiplin
kerja (X1) tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap kinerja (Y),
sehingga H0 yang berbunyi tidak terdapat pengaruh signifikan disiplin kerja secara
parsial terhadap kinerja driver di CV Kurir-Kuriran di Samarinda diterima dan H1 yang
berbunyi terdapat pengaruh signifikan disiplin kerja secara parsial terhadap kinerja
driver di CV Kurir-Kuriran di Samarinda ditolak.
Hasil penelitian di atas memiliki kesamaan hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Permana & Pracoyo, 2022) yang menyatakan bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan Kantor Layanan pada Bank PQ, penelitian yang
dilakukan oleh (Setiawan, 2013) juga menyatakan bahwa disiplin kerja secara parsial
tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Zainur dan Dewi (2019) menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Temuan hasil penelitian yang diperoleh dari responden atau driver CV Kurir-
Kuriran berdasarkan fakta dilapangan adalah sebagai berikut ;
a. Tata Cara Kerja
Dalam hal ini menurut hasil analisis penulis bahwa sistem pemesanan lah yang
menjadi masalah dari indikator tata cara kerja dimana sistem siapa cepat dia dapat dan
media yang digunakan masih mengggunakan whatsapp dinilai kurang efektif. Hal inilah
yang menjadi pembeda dengan hasil penelitian oleh Zainur dan Dewi (2019) dimana
sistem orderan ojek lebih terarah.
b. Ketaatan pada Atasan
Menurut temuan bahwa para driver memiliki rasa segan dan hormat kepada
atasan namun disisi lain dengan aalsan kemitraan banyak driver yang menganggap
hubungan kerja antar pimpinan dan driver tidak lebih dari teman kerja dan tidak
mengikat dimana para driver masih bertindak sesuka hati.
c. Kesadaran Bekerja
Peneliti menemukan bahwa sebagian driver sudah memahami medan dan resiko
pekerjaan namun, tidak sedikit para driver yang sudah berumur kurang memahami
medan antaran seringkali tersesat. Adapun resiko pekerjaan yang sepenuhnya
ditanggung driver membuat driver sangat berhati-hati dalam bekerja.
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 74
2. Hasil pengujian pengaruh Stres Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) secara parsial.
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menyatakan bahwa variabel stres kerja
(X2) tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap kinerja sehingga
H0 yang berbunyi tidak terdapat pengaruh signifikan antara stres kerja secara parsial
terhadap kinerja driver di CV Kurir-Kuriran Samarinda diterima dan H2 berbunyi
terdapat pengaruh signifikan antara stres kerja secara parsial terhadap kinerja driver di
CV Kurir-Kuriran Samarinda ditolak.
Hasil ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Vizheh et
al., 2021) menyatakan bahwa stres kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja driver grab di Surakarta. Penelitian lain oleh (Lokita, 2011) mengungkapan
bahwa penyebab stres kerja yaitu pekerjaan itu sendiri, kondisi kerja, dan peraturan
perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja dan penelitian oleh (Siahaan
et al., 2021) menyatakan stres kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
kinerja yang artinya semakin tinggi tingkat stres kerja yang dialami driver ojek online
semakin rendah kinerja dan didukung oleh teori (Hasibuan, 2014) Stres kerja
merupakan keadaan ketegangan yang mempengaruhi mood, proses berpikir dan kondisi
seseorang. Hal ini dapat juga diartikan semakin tinggi tingkat stres pekerja maka
semakin rendah pula kinerjanya, maka akan semakin rendah kinerja. Berbanding
terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh (Heruwanto et al., 2020) yang
menyatakan bahwa Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Temuan hasil penelitian yang diperoleh dari responden atau driver CV Kurir-
Kuriran berdasarkan fakta dilapangan sebagai berikut :
a. Beban Kerja
Peneliti menemukan bahwa para driver merasa beban kerja sebagai driver
membuat mereka sedikit merasa dirugikan dimana mereka menanggung kondisi
kendaraan dan juga Kesehatan akibat cuaca yang berubah-ubah secara individu. Salah
satu faktor yang menjadi perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Dyah et al.,
2018) dimana perusahaan sengaja memberikan beban kerja terhadap karyawannya
untuk meningkatkan kinerja.
b. Sikap Pemimpin
Peneliti menemukan bahwa pemimpin perusahaan sudah berlaku adil dan jujur
dan tegas. Pada hasil penelitian (Dyah et al., 2018) menyatakan bahwa pemimpin
sengaja memberikan tekanan hingga mencapai batas stres tertentu untuk meningkatkan
kinerja dan hal ini adalah perbedaan pendekatan yang dilakukan pemimpin.
c. Konflik
Peneliti menemukan bahwa konflik kerja di perusahaan memang terjadi
walaupun tidak sering, dan hal itu tidak menggangu kinerja driver dikarenakan satu
sama lain jarang bertemu.
d. Komunikasi
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 75
Penelti menemukan bahwa komunikasi yang sering bermasalah adalah antara
driver dengan pelanggan, walaupun hal seperti ini sangat jarang terjadi tetap saja
membuat driver yang terlibat merasa stres.
3. Hasil pengujian pengaruh Motivasi (X3) terhadap Kinerja (Y) secara parsial
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menyatakan bahwa variabel motivasai
(X3) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja sehingga H3 yang berbunyi
terdapat pengaruh signifikan antara motivasi secara parsial terhadap kinerja driver di
CV Kurir-Kuriran di Samarinda diterima. Sedangkan H0 yang berbunyi tidak terdapat
pengaruh signifikan antara motivasi secara parsial terhadap kinerja driver di CV Kurir-
Kuriran di Samarinda ditolak.
Hasil penelitian ini memiliki persamaan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh (Lebang, 2018)menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, hal ini juga didukung oleh penelitian lain yang dilakukan
oleh (Simanjuntak, 2020) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja. Sesuai dengan pernyataan (Fanny et al., 2017) motivasi adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku seorang individu, agar mau
bekerja dengan giat dan antusias dalam mencapai hasil yang optimal yang berarti
semakin tinggi motivasi seorang individu maka semakin baik pula kinerjanya. Hal ini
berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh (Z. Rahman & Wahyuni,
2019) yang menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan PT. Surya Yoda Indonesia.
Temuan hasil penelitian yang diperoleh dari responden atau driver CV Kurir-
Kurian berdasarkan fakta dilapangan yaitu sebagai berikut :
a. Tanggung jawab
Peneliti menemukan bahwa dengan resiko besar yaitu mengganti kerugian
antaran, para driver sangat bertanggung jawab dengan pekerjaanya.
b. Prestasi Kerja
Peneliti menemukan bahwa bebrapa driver memiliki ide kreatif untuk
memberikan pelayanan terbaik mereka dan membuat pelanggan merasa puas, hal ini
dapat membantu perusahaan untuk memiliki pelanggan tetap.
c. Pengakuan Kerja
Peneliti menemukan bahwa perusahaan sudah memberikan pengakuan kerja
terhadap driver. Hal inilah yang menjadikan perbedaan pada penelitian Rahmat (2020)
dimana hasil obserevasi menemukan bahwa kurangnya penghargaan berupa pujian dan
reward dari atasan membuat motivasi karyawan menurun dan mengakibatkan turunya
kinerja.
d. Pekerjaan yang Menantang
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 76
Peneliti menemukan bahwa para driver tidak memiliki paksaan untuk
mengambil orderan yang dirasa tidak sanggup untuk diantar, namun tentunya hal
tersebut menjadikan pekerjaan ini sedikit menantang dan memotivasi para driver.
4. Hasil pengujian pengaruh Disiplin Kerja (X1), Stres Kerja (X2), Motivasi (X3)
terhadap Kinerja (Y) secara simultan
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menyatakan bahwa variabel disiplin
kerja (X1), stres kerja (X2) dan motivasi (X3) berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap Kinerja. Sehingga H4 yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan secara
simultan (bersama-sama) antara Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap
Kinerja Driver di CV Kurir-Kuriran diterima. Sedangkan H0 yang berbunyi tidak
terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama) antara disiplin kerja,
stres kerja dan motivasi terhadap kinerja driver di CV Kurir-Kuriran ditolak.
Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan hasil kuesioner yang disi oleh para
driver yang menyatakan jawaban bervariasi indikator-indikator antara disiplin kerja,
stres kerja dan motivasi, walaupun hasil parsial antara disiplin kerja dan stres kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja, fakta lapangan menyatakan bahwa para driver sudah
cukup disiplin untuk mematuhi aturan yang ada seperti penelitian yang dilakukan oleh
(Setiawan, 2013) dimana karyawan sudah sepenuhnya memtahui aturan Rumah Sakit
dan pihak Rumah Sakit sudah sepenuhnya memberika aturan yang sesuai, tidak
berpengaruhnya stres kerja terhadap kinerja juga merupakan hal yang baik dimana
semakin rendah stres kerja maka akan semakin baik pula kinerjanya.
Hasil penelitian ini juga memiliki kesamaan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh (Santoso et al, 2018.) pada skripsinya yang menyatakan bahwa secara
simultan terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama antara motivasi kerja,
disiplin kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan.
5. Variabel yang Paling Berpengaruh Dominan Terhadap Kinerja Driver
Berdasarkan hasil analisis penelitian di atas dapat diketahui bahwa variabel yang
paling berpengaruh dominan terhadap kinerja driver di CV Kurir-Kuriran adalah
varibael X3 atau varibel Motivasi. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian
yang dilakukan oleh Noor Hidayat (2014) yang menyatakan bahwa motivasi
berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PT. Global Nusantara dan juga
didukung oleh penelitian lain oleh Racham dan Novita (2020) yang menyatakan bahwa
varibel motivasi berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan
meuble Basuki Lacasa art gallery Singosari-Malang.
Melalui temuan observasi peneliti dengan driver dapat diketahui bahwa motivasi
adalah faktor yang dominan dikarenakkan banyak para driver yang merasa termotivasi
ketika bekerja seperti meraih prestasi kerja dengan memberikan pelayan terbaik
sehingga pelanggan merasa puas dengan pelayan kita adalah hal yang membanggakan
bagi seorang driver yang menjual jasanya, hal ini tentu saja dapat membangun
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 77
kepercayaan antar pelanggan terhadap driver. Selain itu, pengakuan kerja yang
diberkan oleh perusahaan juga sangat memotivasi driver untuk semakin giat bekerja
dan tentu saja hal ini berdampak dengan hasil kinerja para driver, walaupun hanya
memberikan reward berupa bonus pada hari-hari tertentu, perusahaan juga sering
mengadakan gathering bagi para driver untuk membangun keharmonisan serta
perusahaan juga menyediakan hadiah-hadiah undian. Adapun pujian yang diberikan
langsung oleh atasan membuat para driver merasa dihargai ketika bekerja. Pekerjaan
ini pun merupakan pekerjaan yang menantang bagi para driver karena besarnya
tanggung jawab yang dibawa yaitu menjaga nama baik perusahaan dan juga mejaga
agar barang yang diantar bisa sampai di tempat tujuan dalam keadaan baik seperti
sebelum dikirm, banyaknya hal-hal yang tak terduga ketika bekerja juga seperti berat
atau ukuran muatan juga menjadikan pekerjaan ini menjadi pekerjaan yang menantang
dan sangat memotivasi para driver.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan telah dibahas sebelumnya,
maka peneliti menarik kesimpulan bahwa secara parsial disiplin kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja driver, Stres kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja driver, tetapi motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja driver di CV
Kurir-Kuriran di Samarinda. Secara simultan disiplin kerja, stres kerja dan motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja driver di CV Kurir-Kuriran di Samarinda.
Variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja driver di CV Kurir-Kuriran
Samarinda adalah variabel motivasi.
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 78
Bibliografi
Dyah, P., Joni, H., & Retno, I. (2018). Neglect Elderly In Family: A Systematic Review.
Fanny, R. R., Hasibuan, N. A., & Buulolo, E. (2017). Perancangan Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit Asidosis Tubulus Renalis Menggunakan Metode Certainty
Factor Dengan Penulusuran Forward Chaining. Jurnal Media Informatika
Budidarma, 1(1).
Firza, N., & Monaco, A. (2022). Forecasting Model Based On Lifestyle Risk And
Health Factors To Predict Covid-19 Severity. International Journal Of
Environmental Research And Public Health, 19(19), 12538.
Hasibuan, M. I. (2014). Model Pembelajaran Ctl (Contextual Teaching And Learning).
Logaritma: Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan Sains, 2(01).
Heruwanto, J., Wahyuningsih, R., Rasipan, R., & Nurpatria, E. (2020). Pengaruh
Lingkungan Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Nusamulti
Centralestari Tangerang. Jurnal Manajemen Kewirausahaan, 17(1), 6978.
Lebang, D. G. (2018). Analisis Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Kompetensi Dan
Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pada Driver Go-Jek. Stie
Indonesia Banking School.
Lokita, D. A. (2011). Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pengelolaan Sampah
(Kasus Implementasi Corporate Social Responsibility Pt Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. Di Desa Gunung Sari, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor).
Mangkunegara, A. P., & Waris, A. (2015). Effect Of Training, Competence And
Discipline On Employee Performance In Company (Case Study In Pt. Asuransi
Bangun Askrida). Procedia-Social And Behavioral Sciences, 211, 12401251.
Permana, P. F. C., & Pracoyo, A. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Dan
Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi, Manajemen
Dan Perbankan (Journal Of Economics, Management And Banking), 7(3), 8089.
Primaraharjo, B., & Handoko, J. (2011). Pengaruh Kode Etik Profesi Akuntan Publik
Terhadap Kualitas Audit Auditor Independen Di Surabaya. Jurnal Akuntansi
Kontemporer, 3(1).
Rahayu, S. M., & Sutama, S. (2016). Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Varidika, 27(2), 123129.
Pengaruh Disiplin Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Driver Studi
Kasus Pada CV Kurir-Kuriran di Samarinda
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 2, Januari 2023 79
Rahman, I., Wahyuni, N., Bramantyo, R. Y., & Murty, H. (2019). Perlindungan Hukum
Serikat Pekerja Freelance Bagi Wartawan Dalam Persepektif Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Transparansi Hukum, 2(2).
Rahman, Z., & Wahyuni, D. U. (2019). Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Driver Grab Di Surabaya. Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen (Jirm), 8(12).
Santoso, E. B., Fiernaningsih, N., & Murtiyanto, R. K. (2018). Pengaruh Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi. Adbis: Jurnal Administrasi Dan Bisnis,
12(1), 4045.
Setiawan, A. (2013). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Malang. Jurnal Ilmu
Manajemen, 1(4), 12451253.
Siahaan, K. W. A., Lumbangaol, S. T. P., Marbun, J., Nainggolan, A. D., Ritonga, J.
M., & Barus, D. P. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Dengan Multi Representasi Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan
Konsep Ipa. Jurnal Basicedu, 5(1), 195205.
Simanjuntak, M. B. (2020). The Educational Values Of The Main Character In
Beautiful Mind Film. Journal Of Advanced English Studies, 3(1), 16.
Sobirin, A. (2014). Organisasi Dan Perilaku Organisasi. Budaya Organisasi,
Pengertian, Makna Dan Aplikasinya, 172.
Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, Dan Tindakan.
Vizheh, M., Muhidin, S., Aghajani, F., Maleki, Z., Bagheri, F., Hosamirudsari, H.,
Aleyasin, A., & Tehranian, A. (2021). Characteristics And Outcomes Of Covid‐19
Pneumonia In Pregnancy Compared With Infected Nonpregnant Women.
International Journal Of Gynecology & Obstetrics, 153(3), 462468.