pISSN: 2723 - 6609 e-ISSN : 2745-5254
Vol. 4, No. 1, Januari 2023
http://jist.publikasiindonesia.id/
Doi : 10.36418/jist.v4i1.564 47
INOVASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM KURIKULUM
MERDEKA BELAJAR UNTUK MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
Sri Sumaryamti
SMK Negeri 1 Surakarta
Email: srisumaryamti@gmail.com
*Correspondence: srisumaryamti@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diajukan
: 08-01-2023
Diterima
: 15-01-2023
Diterbitkan
: 17-01-2023
Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui dalam
kurikulum merdeka belajar untuk mewujudkan profil pelajar
pancasila Dewasa ini masih banyak guru yang menggunakan
teknik pembelajaran secara teoretis dan hafalan, sehingga
kegiatan pembelajaran cenderung berlangsung kaku, monoton,
dan membosankan. Terkhusus pada pelajaran bahasa Indonesia,
materi yang disampaikan nyatanya masih belum mampu melekat
pada diri siswa sebagaisesuatu yang rasional, kognitif, dan
afektif. Penggunaanmetode pembelajaran yang masih
konvensional itulah yang berimbas pada tingkat penguasaan
materi pelajaran
Bahasa Indonesia siswa yang masih rendah. Lebih jauh, kondisi
pembelajaran semacam ini merupakan bentuk kegagalan siswa
dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
kebahasaan, serta sikap positif terhadap penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Kondisi seperti ini dapat diatasi
dengan menerapkan inovasi pembelajaran yang dapat digunakan
oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia
melalui berbagai pendekatan , yang tertuang ke dalam empat
aspek keterampilan berbahasa Indonesia, yakni keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
ABSTRACT
Innovation in Indonesian Language Learning through the
independent learning curriculum to create a Pancasila student
profile. Nowadays there are still many teachers who use
theoretical and rote learning techniques, so that learning
activities tend to be stiff, monotonous, and boring. Especially in
Indonesian language lessons, the material presented is in fact
still not able to stick to students as something rational, cognitive,
and affective. It is the use of conventional learning methods that
has an impact on the level of mastery of the subject matter
Indonesian students who are still low. Furthermore, this kind of
learning condition is a form of student failure in
developinglanguage knowledge and skills, as well as a positive
attitude towards the good and correct use of the Indonesian
language. Conditions like this can be overcome
by implementing learning innovations that can be used by
Kata kunci: Inovasi
Pembelajaran Bahasa
Indonesia; Kurikulum
Merdeka; Profil Pelajar
Pancasila.
Keywords: Indonesian
Language Learning
Innovation; Independent
Curriculum; Pancasila
Student Profile.
Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum Merdeka Belajar Untuk
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 1, Januari 2023 48
teachers in implementing Indonesian language learning through
various approaches, which are contained in four aspects of
Indonesian language skills, namely listening, speaking, reading
and writing skills.
Attribution-ShareAlike 4.0 International
Pendahuluan
Kurikulum merupakan ruh dari pendidikan yang harus dievaluasi secara berkala agar
sesuai dengan tingkat perkembangan zaman yang semakin maju (Suryaman, 2020). Kurikulum
merdeka belajar merupakan kurikulum yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Nadiem Makarim. Di mana dalam kurikulum merdeka belajar ini hal yang
diprioritaskan yaitu siswa merasa senang pada saat mengikuti pembalajaran dan siswa tidak
merasa terbebani dalam serangkaian kegiatan pembelajaran. Kurikukum merdeka belajar ini
dirancang sedemikian rupa dengan harapan Indonesia mampu mencapai visi di tahun 2030
diantaranya, masuk dalam kategori lima negara dengan tingkat perekonomian yang tinggi,
mampu mengelola hasil alam yang berkelanjutan, dan terwujudnya kualitas hidup masyarakat
modern yang merata di berbagai wilayah Indonesia (Suryaman, 2020). Akan tetapi, kurikulum
merdeka belajar yang telah tersusun rapi dan sistematis tersebut dalam pelaksanannya masih
terdapat berbagai problematika di dalamnya (Rachman et al., 2022). Program baru seperti
kurikulum merdeka belajar ini tentunya membutuhkan persiapan yang matang serta sosialisasi
secara merata kepada pihak yang bersangkutan seperti para tenaga pendidik di seluruh penjuru
tanah air. Akan tetapi, dalam pengimplementasian kurikulum merdeka belajar ini masih banyak
tenaga pendidik yang belum memahami secara baik terkait dengan eksekusi kurikulum merdeka
belajar ini di dalam kelas.
Hal ini menyebabkan proses pembelajaran yang berlangsung tidak bisa berjalan secara
efektif dan tujuan dari proses pembelajaran menjadi sulit untuk dicapai . Pembuatan rencana
pembelajaran secara mandiri oleh beberapa tenaga pendidik belum mampu mewujudkan tujuan
dari sistem pendidikan yang telah dirumuskan. Kurikulum merdeka belajar ala Nadiem
Makarim ini hanya berfokus kepada materi-materi yang sifatnya esensial, sehingga ada
beberapa materi yang dengan sengaja dilewatkan. sehingga pengetahuan peserta didik menjadi
terbatas dan tidak menyeluruh (Izza et al., 2020). Pelaksanaan kurikulum merdeka belajar ini
juga tidak efektif jika dilakukan di daerah pelosok. Karena dalam implementasi kurikulum
merdeka belajar sendiri membutuhkan berbagai macam media pembelajaran yang mendukung
proses pembelajaran dimana berbagai macam media pembelajaran yang dibutuhkan tersebut
sulit didapatkan bahkan tidak tersedia di daerah pelosok.
Profil Pelajar Pancasila yaitu suatu bentuk usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan
yang bertujuan membentuk karakter peserta didik di Indonesia. Penguatan Profil Pelajar
Pancasila untuk dapat dilakukan agar siswa menerapkan dalam kehidupa sehari-hari. Dalam
kurikulum merdeka melalui pembelajaran Bahasa Indonesia bisa dilakukan dengan menekankan
projek solusi dari beberapa permasalahan yang terjadi dilingkungan peserta didik. Dalam hal ini,
pendekatan ini sangat sesuai dengan pembelajaran bahasa Indonesia kurikulum merdeka dengan
struktur belajar yang lebih fleksibel untuk mengembangkan karakter siswa yang dapat berguna
di lingkungan masyarakat. Kompetensi yang membentuk siswa yang akan dibangun dalam diri
peserta didik dapat dilakukan dengan (a) berakhlak mulia, bertakwa, dan beriman kepada tuhan
Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum Merdeka Belajar Untuk
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 1, Januari 2023 49
yang maha esa dalam diri siswa; (b) mandiri; (c) kreativitas; (d) benalar kritis; (e) dan
membentuk berkebinekaan secara global kepada siswa (16).
Demikian juga dengan pengimplementasian kurikulum merdeka belajar pada mata
pelajaran bahasa Indonesia. Muatan materi mata pelajaran bahasa Indonesia yang secara
keseluruhan merupakan materi penting menjadikan guru sulit dalam membedakan materi
esensial mana saja yang seharusnya diajarkan dan materi mana saja yang dapat dilewatkan.
Mengingat mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang penting karena
berkaitan langsung dengan pembelajaran salah satu identitas nasional bangsa Indonesia yaitu
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (Farhurohman, 2017). Pengimplementasian
kurikulum merdeka belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia ini belum mampu berjalan
dengan baik dan pelaksanaannya belum sesuai dengan pedoman dalam kurikulum merdeka
belajar yang telah ditetapkan. Minimnya inovasi pembelajaran dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia menambah tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi semakin sulit untuk
dicapai. Dalam penulisan makalah ini akan dipaparkan berbagai tawaran inovasi pembelajaran
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas dengan penerapan
kurikulum merdeka belajar. Beberapa inovasi yang ditawarkan berpedoman pada kurikulum
merdeka belajar sehingga inovasi-inovasi tersebut selain memudahkan dalam pencapaian tujuan
dari proses pembelajaran akan tetapi juga menyongsong pengimplementasian kurikulum
merdeka belajar yang sedang giat dilakukan pada saat ini.
Metode Penelitian
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode kajian literatur. Penulis
melakukan pengumpulan data dan informasi yang diperoleh dari mengkaji sumber-sumber yang
relevan. Sumber-sumber tersebut diantaranya buku, book chapter, jurnal, prosiding seminar,
artikel, surat kabar, dan peraturan perundang-undangan. Berbagai literatur yang digunakan oleh
penulis mempunyai standar dan kriteria terrentu. Jika literatur berasal dari jurnal, prosiding
seminar, artikel, dan surat kabar minimal harus diterbitkan dalam kurun waktu sepuluh tahun
terakhir dengan tujuan untuk memberikan informasi terbaru. Sumber literatur yang berasal dari
peraturan perundang-undangan, maka penulis memakai peraturan perundang-undangan yang
baru dan telah resmi disahkan. Setelah mengkaji dan menemukan berbagai macam data dan
informasi penulis kemudian menuangkan data dan informasi yang diperoleh dalam bentuk
makalah secara sistematis. Dengan adanya standarisasi litetatur yang digunakan tersebut
diharapkan makalah yang disusun mempunyai kualitas atau mutu yang tinggi serta dapat
dipertanggungjawabkan.
Hasil dan Pembahasan
a. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Profil Pelajar Pancasila Dan Urgensinya
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kurikulum Merdeka Belajar telah disusun sedemikian rupa sebagai pemanfaatan segala
potensi yang tersedia. Tidak hanya potensi pada sumber daya alam namun juga potensi lain
yang berpeluang untuk dicari. Terdapat suatu hubungan pada potensi disegala sektor dengan
materi Kampus Merdeka Belajar yang dapat dieksplorasi suatu keunggulan yang ada pada
daerah tersebut agar dapat menjadi suatu kelebihan mata pelajaran. Ekplorasi yang ditekankan
pada Kurikulum Merdeka Belajar ini yaitu ada pada kegiatan atau cara berpikir, belajar mandiri,
mencari pengetahuan, serta berfilsafat. Di mana pada sistem belajarnya ini menggunakan suatu
Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum Merdeka Belajar Untuk
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 1, Januari 2023 50
kedudukan dalam susunan sosio-kultural sebagai fasilitator peserta didik untuk belajar dan
berpikir kritis. Pada suatu susunan filsafat keilmuan dan pembidangan keilmuan, diantara
disiplin ilmu memang seharusnya disesuaikan dengan kedudukannya (Riana & Sugiarti, 2020).
Pada Implementasi pembelajaran bahasa Indonesia melalui profil pelajar Pancasila terdapat
empat kompetensi atau keterampilan yang dijadikan suatu tolok ukur keberhasilan dalam
penilaian yaitu keterampilan menulis, menyimak, membaca serta berbicara. Selain itu tujuan
pembelajaran sastra yaitu agar mampu mengapresiasi serta mengetahui makna suatu karya
sastra. Apabila tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dihubungkan pada kurikulum
merdeka belajar, berarti guru bisa menyediakan suatu materi pembelajaran yang memiliki
variasi berbeda-beda agar para siswa dapat berproses dengan belajar sesuai minat dan bakatnya
(Suwija, 2022). Semua pihak yang memiliki keterlibatan pada proses pendidikan mulai dari
guru, siswa, hingga orang tua harus memiliki kesadaran dan pemahaman. Jika pendidikan
memiliki tujuan akhir yaitu kemampuan serta pemahaman siswa sebagai suatu individu, tidak
sebab adanya suatu akibat dari kekuasaan belajar oleh guru di sekolah ataupun orang tua di
rumah. Melainkan persoalan ini merupakan inti dari literasi pendidikan yang bertujuan agar
muncul suatu kemandirian dalam kesadaran untuk belajar, memiliki jiwa yang demokratis, serta
bertanggungjawab. Literasi pendidikan memiliki tujuan inti yaitu terdapat suatu orientasi
kebijakan pendidikan di Indonesia yang bukan hanya berpijak dalam keseragaman administrasi,
contohnya aturan-aturan guru, kurikulum ataupun kewajiban-kewajiban siswa. Akan tetapi,
literasi pendidikan mempunyai kemuliaan yang terletak pada tujuannya, yakni memberikan
motivasi pada peserta didik untuk mempunyai sifat mandiri dalam memiliki kesadaran belajar,
memiliki jiwa yang demokratis, serta bertanggungjawab (Haryanto, 2020).
Dengan konsep ini mengetahui mengenai kemerdekaan berpikir, berimajinasi, berkreasi,
dan berekspresi. Pada kurikulum merdeka belajar, pembelajaran sastra memiliki tujuan agar
peserta didik dapat menjumpai takaran serta tujuan yang seharusnya. Karena itu, sangat
memungkinkan guru agar bisa lebih berinovasi dan melakukan pembaharuan cara mengajar. Di
mana guru juga harus merencanakan dan merancang pendekatan, model maupun metode, alat
serta sumber pembelajaran yang sinkron dengan masa sekarang ini. Komunikasi dari segala arah
juga diperlukan, yakni antara guru dan siswa, siswa dan guru, ataupun siswa dan siswa yang
direncanakan secara matang. Secara lebih lanjut direncanakan dengan pembelajaran puisi yang
lebih memiliki inovasi dan berkreasi bias dilaksanakan dengan cara menulis puisi, membaca
puisi, ataupun menggunakan puisi dengan diiringi arag atau yang biasa disebut musikalisasi
puisi. Demikian apabila menggunakan strategi ini, diharapkan pembelajaran puisi yang
apresiatif bisa lebih meningkat.
(Riana & Sugiarti, 2020) menjelaskan jika penerapan pembelajaran bahasa Indonesia
dalam konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka, yaitu: a) penerapan aragrap pada
pembelajaran, b) kreativitas pembelajaran, c) pendekatan komunitas pada komunikasi
pembelajaran, d) multimodal pada pembelajaran, e) kunci sukses pembelajaran di rumah..
Sementara menurut (Suwija, 2022) mengenai Implementasi program kurikulum merdeka belajar
bisa diterapkan pada beberapa strategi pembelajaran. Contohnya pada proses belajar penulisan
puisi di mana pada guru awalnya dapat memberi instruksi kepada para siswanya agar
melakukan pengamatan terhadap kumpulan teks puisi atau melakukan suatu pengamatan pada
objek yang dapat menjadi inspirasi untuk dapat ditulis agar bisa menjadi suatu karya puisi.
Misalnya, objek yang ditemukan adalah fenomena maraknya virus COVID-19. Selanjutnya,
siswa bisa melakukan tanya jawab mengenai hasil pengamatannya tersebut. Berdasarkan hasil
Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum Merdeka Belajar Untuk
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 1, Januari 2023 51
tanya jawab, siswa dapat diinstruksikan untuk memulai menulis puisi. Selanjutnya agar dapat
dirangkai menjadi puisi yang cukup menarik. Lalu, hasil penulisan puisi tersebut dibaca dan
diekspresikan di depan kelas. Setelah pembacaan puisi, guru dan siswa lain bisa memberikan
saran ataupun tanggapan yang membangun agar siswa dapat belajar mengambil kesimpulan,
melakukan perbaikan dan mengevaluasi puisinya agar menjadi lebih bagus. Terakhir, tujuan
pembelajaran terwujud karena siswa telah mampu menciptakan sebuah karya puisi yang baik.
Pelajaran Bahasa Indonesia penting untuk dipelajari karena bahasa mempunyai peran inti
pada berkembangnya kemampuan sosial, emosional, dan intelektual peserta didik serta menjadi
pendukung atau menambah suatu peluang keberhasilan ketika belajar segala bidang studi.
Persoalan ini didukung dengan Undang-Undang Dasar 1945 tepatnya pada pasal khusus (Bab
XV, pasal 36) tentang kedudukan bahasa Indonesia yang mengemukakan jika bahasa Negara
adalah bahasa Indonesia karena itulah bahasa Indonesia dipelajari dari sekolah tingkat dasar
sampai perguruan tinggi (Muflihin, 2021). Kurikulum merdeka belajar merupakan jawaban dari
permasalahan disrupsi bahasa Indonesia, di mana bahasa tidak lepas dari perkembangan
teknologi yang menyebabkan beragam bahasa lainnya masuk tak terbatas dan berinteraksi,
sehingga mempengaruhi cara berkomunikasi masyarakat di Indonesia. Seperti bahasa Jepang,
bahasa Inggris, bahasa Korea, bahasa Arab dan bahasa lainnya. Oleh karena itu, dalam strategi
belajar bahasa Indonesia di kurikulum ini pendidikan dikolaborasikan dan diinovasikan dengan
teknologi untuk mempertahankan eksistensinya sebagai bahasa nasional. Dengan begitu, bahasa
Indonesia terjaga keasliannya serta kedudukannya sebagai identitas bangsa Indonesia (Yarsama,
2022). Menurut Yarsama, pada proses pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia di
kurikulum merdeka belajar, kreativitas dosen atau guru dan peserta didik diperlukan agar bisa
menemukan solusi untuk suatu permasalahan yang ada ketika proses belajar berlangsung. Hal
ini memiliki arti bahwa proses pembelajaran bisa terlaksana dan dapat dikatakan aktif, jika
pendidik dan peserta didik mempunyai jiwa yang kreatif pada proses pembelajaran. Di mana
tingkat kemampuan berpikir peserta didik ditunjukkan pada kreativitasnya ketika menggunakan
kemampuannya dengan menciptakan suatu solusi yang unik, belum ada atau baru. Kreativitas
yang merupakan suatu peluang seseorang untuk mewujudkan dan mengekspresikan kemampuan
dan segala potensi diri agar dirinya mampu berkembang.
b. Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum Merdeka Profil Pelajar
Pancasila
Mengetahui berbagai permasalahan yang ada terkait pengimplementasian kurikulum
merdeka belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Ditemukan berbagai inovasi yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia agar terlihat menarik perhatian siswa di
sekolah yaitu membawa siswa belajar pada suasana yang berbeda. Seperti membawa siswa pada
suasana belajar ke arah di luar kelas maupun alam terbuka. Melalui proses pembelajaran ini
mampu mengembangkan inovasi kepada siswa untuk melatih kemampuan berbicara dengan
bahasa Indonesia terhadap alam sekitar. Objek alam proses pembelajaran bisa melalui sungai,
gunung, perkebunan, pedesaan, pesawahan, laut, dan lingkungan sekitar sekolah untuk
membantu perkembangan kognitif bagi pembelajaran siswa. Kemudian pembelajaran bisa
dilakukan dengan memperkenalkan budaya seperti kerajinan, peninggalan sejarah, kesenian, dan
museum. Dalam hal ini, pembelajaran di luar kelas menjadi salah satu inovasi pembelajaran
yang bermanfaat kepada siswa untuk mengekspresikan hasil pembelajaran dengan cara menulis
hasil wawancara, membaca karya, menulis karya santra, menulis karangan, menulis resensi, dan
Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum Merdeka Belajar Untuk
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 1, Januari 2023 52
lain sebagainya untuk membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia kepada siswa
(Marisa, 2021).
Proses belajar mengajar yang dilakukan guru harus memberikan keteladanan maupun
wawasan kepada siswa terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (14).
Terkadang walaupun telah diberikan keteladanan siswa masih sering melakukan perbuatan
menyimpang, terutama terkait tutur kata yang terkadang tidak sopan atau pemilihan penggunaan
kata yang tidak pas. Oleh karena itu, perlu dilakukan proses pembimbingan. Proses bimbingan
bisa dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas dan dapat dilakukan secara fleksibel.
Dengan dilakukan proses bimbingan kepada siswa dengan menggunakan bahasa lisan yang baik
dan benar diharapkan nantinya siswa saat berinteraksi dengan teman dan guru di kelas akan
terbiasa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini akan berdampak
baik bagi siswa saat menceritakan maupun berdiskusi dengan menggunakan bahasa yang benar
dan tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya. Kemudian untuk meningkatkan pemahaman
siswa dalam kaitannya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yaitu dengan
menggunakan bahasa tulis melalui pembuatan tugas kepada siswa di sekolah agar guru
mengetahui perkembangan bahasa saat menulis kebenaran substansi dari siswa tersebut. Dalam
hal ini, penggunaan bahasa Indonesia tidak hanya siswa saja, tetapi juga jajaran pihak sekolah
agar siswa dapat berinteraksi dengan guru mata pelajaran lainnya. Dalam mewujudkan potensi
bahasa Indonesia dalam kurikulum merdeka belajar, siswa tetap kreatif dan inovatif terhadap
kehidupan sehari-hari.
Maka terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk mengembangkan potensi
siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, di antaranya a) menciptakan rasa percaya diri
kepada siswa berbicara di depan umum dan menghindarkan rasa takut, b) memberikan
kesempatan bagi siswa di kelas agar berkomunikasi secara bebas dan terarah melalui
komunikasi ilmiah, c) Melibatkan siswa untuk aktif saat proses pembelajaran bahasa Indonesia
agar dapat menentukan tujuan belajar dan menentukan langkah proses evaluasi, d) memberikan
pengawasan yang sesuai kepada siswa yang tidak otoriter maupun tidak terlalu ketat, dan
melibatkan siswa untuk aktif dan kreatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Langkah ini
sangat sesuai untuk dikembangkan oleh guru kepada siswa agar terciptanya suasana belajar
yang kondusif. Dalam menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan guru
sebaiknya mengembangkan bahan ajar yang berinovasi agar dapat tercipta suasana kelas yang
menarik, membangkitkan kreativitas siswa, menyenangkan, dan meningkatkan pemahaman
siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menurut Yamin, strategi pembelajaran yang aktif
perlu diperhatikan terhadap kegiatan belajar mengajar terlebih lagi dalam pengelolaan tempat
belajar karena hal ini penting terhadap perkembangan siswa dan pengelolaan kegiatan
pembelajaran dengan pengelolaan strategi, materi pembelajaran, evaluasi, dan sumber balajar
agar dapat menyesuaikan strategi inovasi yang dipilih supaya terciptanya tujuan pembelajaran.
Pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat kompetensi yang menjadi tujuan meliputi
keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Dalam hal ini, empat kompetensi
tersebut sesuai dengan program merdeka belajar. Keterampilan membaca bisa dilakukan dengan
memberikan pengalaman kepada siswa untuk ikut serta dalam perlombaan seperti lomba
membaca berita, lomba pembawa acara, lomba berpidato, dan mendongeng. Hal ini,
keterampilan membaca bahasa Indonesia siswa terbentuk karena sudah tampil di depan umum
dalam acara tersebut. Kemudian kemampuan menulis bisa diterapkan dengan mengamati objek
lingkungan sekitar baik dari peristiwa dan keindahan yang ingin diungkapkan melalui menulis.
Selanjutnya, keterampilan menyimak bisa dilakukan agar siswa tetap nyaman belajar di kelas
Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum Merdeka Belajar Untuk
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 1, Januari 2023 53
dengan menggunakan metode ditigalisasi melalui teknologi dengan menampilkan video yang
menarik dan inovatif seperti menampilkan pertunjukan, peristiwa yang terjadi di masyarakat,
dan video lagu untuk menarik suasana belajar siswa. Terakhir kemampuan berbicara bisa
dilakukan dengan mengekspresikan dengan bertanya dan berpendapat. Hal ini, sebagai contoh
siswa diberi tugas untuk mengamati kasus yang terjadi di masyarakat. Kemudian setelah siswa
selesai mengamati akan dipresentasikan di kelas dan teman-teman bisa bertanya untuk
mengutarakan pendapat terkait kasus tersebut. Kemampuan berbicara juga dapat ditingkatkan
dengan bernyanyi dalam menghidupkan suasana kelas. Metode ini sangat sesuai karena terdapat
kosakata di dalamnya terhadap unsur kebahasaan dari lirik tersebut.
Adapun inovasi pembelajaran lain yang sesuai dengan kurikulum merdeka belajar yang
bisa diterapkan oleh guru disekolah yaitu a) strategi pembelajaran inkuiri, b) strategi
pembelajaran Jigsaw, c) strategi pembelajaran karya wisata, d) strategi pembelajaran bercerita
berpasangan, dan e) strategi berpasangan (15). Strategi pembelajaran inkuiri sangat sesuai
dengan pembelajaran bahasa Indonesia kurikulum merdeka belajar karena terdapat tahapan yang
digunakan yaitu observasi, bertanya, investigasi, menganalis data, dan membangun konsep
maupun teori terhadap kegiatan yang dilakukan siswa tersebut. Inovasi penerapan inkuiri terjadi
di saat siswa tersebut menyimak terhadap observasi yang dilakukannya, sehingga dalam
observasi teks siswa diharapkan memahami kondisi di lingkungan sekitar yang di mana dalam
hasil observasi ini siswa dapat mengetahui dan membuat hasil laporan observasi pengalaman
yang dialaminya. Kemudian setelah observasi setelah dan membuat hasil laporan dilanjutkan
sesi diskusi dengan tanya jawab hasil temuan tersebut karena sangat perlu agar siswa lainnya
mengetahui yang dikerjakan observasi siswa itu di lapangan. Setelah semua sudah diskusi, siswa
akan menyajikan dengan menganalisis data teks observasi dengan mengelola. Kemudian dari
hasil laporan observasi yang dibuat oleh siswa akan terciptanya teori dan konsep baru yang
dikembangkan sendiri oleh siswa tersebut.
Strategi pembelajaran Jigsaw dapat diterapkan melalui kerja kelompok. Dalam hal ini,
kerja sama tim sangat perlu agar bisa mengutarakan pendapat satu sama lain, sehingga siswa
akan mampu memahami materi pembelajaran yang disampaikan kepada guru. Dalam metode
ini, siswa akan mengajarkan kepada siswa yang lain materi apa yang dimengerti dalam sebuah
diskusi tersebuat karena metode ini semua orang terlibat supaya memahami satu sama lain.
Sebagai contoh, guru memberikan kelompok maksimal empat orang untuk mengkaji materi
tentang budaya Indonesia. Sehingga penerapan ini mereka akan berdiskusi materi apa saja yang
akan dipresentasikan nanti. Setelah itu kelompok mempresentasikan hasil dikusi kepada teman-
teman kelas. Mereka berhak bertanya maupun berpendapat. Kemudian guru akan menilai hasil
presentasi gaya berbicara setiap individu. Keterampilan yang diperoleh dalam pembelajaran
Jigsaw yaitu membaca, mendengarkan, dan berbicara.
Strategi pembelajaran karya wisata dapat diterapkan dengan metode menulis, guru bisa
menerapkan pengembangan ini kepada siswa dalam mengunjungi suatu tempat untuk
memperluas pengetahuan pemahaman materi pembelajaran bahasa Indonesia. Sebagai
contohnya siswa akan pergi mengunjungi Candi Borobudur terkait materi pembejaran bahasa
Indonesia. Setelah siswa mengunjungi Candi Borobudur mereka akan menemukan maupun
mencatat hasil pandangan menurut siswa terhadap lokasi tersebut. Hasil dari pengamatan
tersebut akan dipresentasikan dikelas terhadap peninggalan sejarah Candi Borobudur.
Kemudian strategi cerita berpasangan dengan digunakan sebagai tujuan keterampilan
untuk mendengarkan, berbicara, dan menulis. Metode ini diterapkan agar siswa
Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum Merdeka Belajar Untuk
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 1, Januari 2023 54
mengembangkan kemampuan berpikir dalam imajinasi sebagai bahan yang akan diceritakan
agar komunikasi menggunakan bahasa Indonesia terlihat lebih efektif untuk kemampuan siswa.
Dalam penerapan ini, siswa mengobrol dengan teman, saudara, guru, dan masyarakat agar topik
yang dibicarakan saling menyambung satu sama lain. Contohnya seperti siswa melakukan
wawancara di masyarakat terkait tugas observasi di lapangan. Kemudian siswa tersebut akan
memahami dan berimajinasi topik yang diambil disaat berbicara kepada masyarakat. Hasil
tersebut akan ditulis melalui makalah atau esai yang akan dikumpulkan kepada guru.
Selanjutnya yang terakhir strategi pembelajaran bermain peran dengan menggunakan para
pemain untuk bermain drama. Karena cara ini sangat efektif untuk diterapkan kepada siswa di
sekolah. Guru akan memberikan tugas kepada siswa untuk membuat suatu drama yang menarik
dan boleh menggunakan kostum agar terkesan menakjubkan saat bermain drama. Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia siswa akan berperilaku terhadap posisi yang diambil untuk
menciptakan kepercayaan diri dalam mengekspresikan secara langsung dalam memperagakan
dialog drama. Dalam hal ini, siswa akan ditugaskan memerankan satu tokoh terhadap peristiwa
yang akan diceritakan. Langkah pembelajaran bermain peran meliputi pemanasan, memilih
pemain, menyiapkan pengamat, menata panggung, memainkan peran, diskusi dan evaluasi,
memainkan peran ulang, duskusi dan evaluasi kedua, berbagi pengalaman, dan kesimpulan
(Hamzah, 2008: 26-28).
Kesimpulan
Kurikulum merdeka belajar dalam profil pelajar Pancasila yang sedang gencar
dilakukan saat ini terdapat berbagai dinamika di dalamnya. Dinamika tersebut telah dirasakan
baik oleh guru sendiri dan juga peserta didik. Mata pelajaran bahasa Indonesia juga merupakan
salah satu pelajaran yang mengalami dinamika terhadap pengimplementasian kurikulum
merdeka belajar ini. Terutama dalam hal memilih materi esensial yang disampaikan kepada
siswa. Karena sebagian besar materi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan materi
yang esensial. Oleh karena itu, adanya berbagai dinamika tersebut sebenarnya dapat diatasi
dengan menggunakan strategi. Adapun sterategi yang ini yaitu dengan melakukan berbagai
inovasi pembelajaran. Dalam pelajaran bahasa Indonesia setidaknya ditemukan beberpa inovasi
yang dapat diimplementasikan dalam kurikulum merdeka belajar diantaranya yaitu belajar
dengan suasana baru yaitu belajar di alam sehingga dengan belajar dialam siswa mampu
mengeksplorasi diri. Sehingga dapat mengembangkan dua keterampilan secara langsung yaitu
keterampilan mengamati dan keterampilan menuangkan hasil observasi yang telah dilakukan
dialam. Selain itu inovasi lain yang ditemukan yaitu dengan memberikan bimbingan interaktif
kepada siswa, selanjutnya yaitu melakukan pembelajaran dengan menggunakan teknologi
digitalisasi. Dengan pembelajaran teknologi digitasilasi ini akan memberikan rangsangan
kepada peserta didik secara lebih karena dapat belajar dengan menggunakan berbagai media
canggih. Inovasi terakhir yang ditemukan yaitu dengan memilih strategi pembelajaran yang
sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Dengan adanya berbagai inovasi tersebut maka
dinamika yang terjadi dalam pengimplementasian kurikulum merdeka belajar khususnya mata
pelajaran bahasa Indonesia dapat diatasi.
Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum Merdeka Belajar Untuk
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 4, No. 1, Januari 2023 55
Bibliografi
Farhurohman, O. (2017). Implementasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sd/Mi. Primary:
Jurnal Keilmuan Dan Kependidikan Dasar, 9(1), 2334.
Https://Jurnal.Uinbanten.Ac.Id/Index.Php/Primary/Article/View/412
Haryanto, M. (2020). Menelaah Pembelajaran Sastra Yang (Kembali) Belajar Merdeka Di Era
Merdeka Belajar. Prosiding Konferensi Ilmiah Pendidikan, 1, 6265.
File:///C:/Users/User/Downloads/464-Article Text-746-1-10-20200528.Pdf
Izza, A. Z., Falah, M., & Susilawati, S. (2020). Studi Literatur: Problematika Evaluasi
Pembelajaran Dalam Mencapai Tujuan Pendidikan Di Era Merdeka Belajar. Prosiding
Konferensi Ilmiah Pendidikan, 1, 1015.
Https://Proceeding.Unikal.Ac.Id/Index.Php/Kip/Article/View/452
Marisa, M. (2021). Inovasi Kurikulum “Merdeka Belajar” Di Era Society 5.0. Santhet:(Jurnal
Sejarah, Pendidikan, Dan Humaniora), 5(1), 6678.
Http://Ejournal.Unibabwi.Ac.Id/Index.Php/Santhet/Article/View/1317
Muflihin, A. (2021). Implementasi Dan Problematika Merdeka Belajar.
Https://Osf.Io/Preprints/E4zdq/
Rachman, A., Setiawan, M. A., & Putro, H. Y. S. (2022). The Implementation Of Independent
Learning-Independent Campus In The Guidance And Counseling Study Program. Bisma
The Journal Of Counseling, 6(1).Https:/Doi.Org/10.23887/Bisma.V6i1.42384
Riana, R., & Sugiarti, R. (2020). Penerapan Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Konsep
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Usm.
Https://Repository.Usm.Ac.Id/Files/Proceding/A021/A021-20201225065132.Pdf
Suryaman, M. (2020). Orientasi Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar. Seminar Nasional
Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 1(1), 1328.
Https://Ejournal.Unib.Ac.Id/Index.Php/Semiba/Article/View/13357
Suwija, I. N. (2022). Pembelajaran Bahasa Indonesia Dan Daerah Sesuai Kurikulum Merdeka
Belajar. Http://Repo.Mahadewa.Ac.Id/Id/Eprint/2396/
Yarsama, I. K. (2022). Urgensi Merdeka BelajarKampus Merdeka Dalam Pembelajaran
Bahasa Dan Sastra Indonesia Pada Abad Ke-21.
Http://Repo.Mahadewa.Ac.Id/Id/Eprint/1977/