pISSN: 2723 - 6609 e-ISSN : 2745-5254
Vol. 3, No. 11, November 2022
http://jist.publikasiindonesia.id/
Doi : 10.36418/jist.v3i11.548 1248
ROUTINE CORE ANALYSIS (RCAL) UNTUK MENENTUKAN POROSITAS,
PERMEBILITAS zDAN SATURASI PADA BATUPASIR (SANDSTONE)
Arief Rahman
Institut Teknologi Petroleum Balongan (ITPB) Indramayu, Jawa Barat, Indonesia
Email: arief11rahman@gmail.com
*Correspondence : Arief Rahman
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diajukan
: 04-11-2022
Diterima
: 18-11-2022
Diterbitkan
: 30-11-2022
Sifat fisik batuan reservoir dasar yang sangat penting untuk
diketahui, khususnya dalam industri migas, diantaranya
porositas, permeabilitas, dan saturasi. Ketiga sifak fisik batuan
tersebut menentukan keekonomian suatu lapangan migas
khususnya pada lapisan batuan reservoir. Batupasir (sandstone)
adalah litologi yang dapat menjadi batuan reservoir migas yang
sangat umum dijumpai. Penelitian dilakukan dalam skala
laboratorium menggunakan tiga (3) sampel core plug dari
conventional core. Metode yang digunakan dalam pengukuran
Porositas adalah boyle’s law helium porosimeter, sedangkan
untuk pengukuran saturasi menggunakan hasil dari metode
Conventional Retort. Hasil penelitiannya adalah nilai porositas
dari ketiga sampel yang diambil dari nilai rata-rata yaitu
23,76%, yang termasuk kategori sangat baik (very good).
Sedangkan Nilai permeabilitas dari ketiga sampel yang diambil
dari nilai rata-rata yaitu 211,67 mD yang juga termasuk kategori
sangat baik (very good). Dari grafik porositas terhadap
permeabilitas menunjukkan hubungan yang berbanding lurus,
lalu dari grafik porositas terhadap kedalaman dari tiga sampel di
atas menunjukkan hubungan yang berbanding terbalik,
ditunjukkan dengan trendline namun dengan nilai R
2
yang
sangat rendah. Hal ini kemungkinan disebabkan dua hal, yaitu:
kurangnya data sampel, dan terlalu dekatnya spasi sampel
sehingga tidak bisa digunakan sebagai justifikasi bahwa
porositas dan kedalaman tidak berbanding terbalik. Nilai
saturasi minyak (So) dan saturasi gas (Sg) dari ketiga sampel
yang diambil dari nilai rata-rata yaitu 46% dan 1,7%.
ABSTRACT
The physical properties of basic reservoir rocks that are very
important to know, especially in the oil and gas industry,
include porosity, permeability and saturation. The three
physical properties determine the economics of an oil and gas
field, especially in the reservoir rock layer. Sandstone (sand) is
a lithology that very common oil and gas reservoir rock. The
research was conducted at a laboratory scale using three (3)
core plug samples from conventional cores. The method used in
the Porosity measurement is Boyle's law helium porosimeter,
while for the measurement of saturation using the results of the
Conventional Retort method. The results of his research are the
porosity values of the three samples taken from an average
Kata kunci: Routine Core
Analysis (RCAL);
Porositas; Permebilitas;
Saturasi.
Keywords : Routine Core
Analysis (RCAL);
Porosity; Permeability;
Saturasion.
Routine Core Analysis (RCAL) Untuk Menentukan Porositas, Permebilitas, dan Saturasi Pada
Batupasir (Sandstone)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 11, November 2022 1249
value of 23.76%, which is in the very good (very good)
category. Meanwhile, the permeability values of the three
samples were taken from an average value of 211.67 mD which
is also in the very good category. From the graph of porosity to
permeability it shows a directly proportional relationship, then
from the graph of porosity to depth of the three samples above it
shows an inverse relationship, those are shown by the trendline
but with a very low R
2
value. This is possibly caused by two
things, namely: lack of sample data, and too close sample
interval so that it cannot be used as justification that porosity
and depth are not reversed. Oil saturation values (So) and gas
saturation (Sg) of the three samples were taken from the
average values of 46% and 1.7%.
Attribution-ShareAlike 4.0 International
Pendahuluan
Sifak fisik batuan reservoir dasar yang sangat penting untuk diketahui, khususnya dalam
industri migas, diantaranya porositas, permeabilitas, dan saturasi. Porositas batuan dan saturasi
fuida di dalamnya sangat penting digunakan untuk menghitung volume sumber daya atau
cadangan minyak dan gas (migas) dalam suatu batuan reservoir atau lapangan migas tertentu.
Sedangkan permeabilitas menentukan seberapa besar fluida khususnya migas dapat mengalir
memalui batuan reservoir tersebut, mengetahui radius pengurasan batuan reservoir, dan masih
banyak lagi fungsinya. Ketiga sifak fisik batuan tersebut menentukan keekonomian suatu
lapangan migas khususnya pada lapisan batuan reservoir. Batupasir (sandstone) adalah litologi
yang dapat menjadi batuan reservoir migas (konvensional) yang sangat umum dijumpai, selain
batugamping (limestone).
Porositas
Dirangkum dari Koesoemadinata dalam (Rahman & Rahmawati, 2022), “porositas” (ø)
merupakan perbandingan volume rongga pori (PV) dengan volume total seluruh batuan (BV).
Satuan porositas dinyatakan dalam desimal 0 - 1 (tanpa satuan) atau persen (%). Dirangkum dari
(Yu & Menouar, 2015) Porositas suatu batuan dapat diperoleh dari hasil analisis batuan inti atau
core (uji laboratorium), atau logging sumur atau well logging, dan uji sumur atau well testing.
Dirangkum dari (Davies et al., 2018) Nilai porositas suatu batuan reservoir (pada studi kasus
batupasir) semakin berkurang (nilai porositas semakin kecil) seiring dengan bertambahnya
kedalaman.
Routine Core Analysis (RCAL) Untuk Menentukan Porositas, Permebilitas, dan Saturasi Pada
Batupasir (Sandstone)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 11, November 2022 1250
Gambar 1
Grafik hubungan porositas terhadap kedalaman pada batupasir yang menunjukkan berbanding
terbalik
Dalam uji laboratorium menggunakan sampel batuan inti (core), PV (Pore Volume) tidak
langsung diketahui, namun diperoleh dari BV (Bulk Volume) dikurangi GV (Grain Volume)
yang diukur terlebih dahulu. Rumus untuk porositas adalah sebagai berikut:
Porositas (ø) = ((BV GV)/BV) * 100%, dimana BV GV = PV, maka
Porositas (ø) = (PV / BV) * 100%
Diambil dari (Sukandarrumidi, 2013) porositas dibagi dalam beberapa tingkatan kualitas
dirangkum dalam tabel di bawah ini:
Tabel 1. Kualitas Porositas
Prosentase Porositas
Keterangan Kualitas
0 5%
Dapat diabaikan (negligible)
5 10%
Buruk (poor)
10 - 15%
Cukup (fair)
15 20%
Baik (good)
20 25%
Sangat Baik (very good)
> 25%
Istimewa (excellent)
Sumber : (Sukandarrumidi, 2013: 151)
Permeabilitas
Dirangkum dari (Rukmana et al., 2012) permeabilitas batuan (k) yaitu nilai suatu batuan
porous yang menunjukkan kemampuan untuk mengalirkan fluida. Uji permeabilitas pertama
kali dilakukan melalui percobaan Henry Darcy (1856). Satuan dari permeabilitas yaitu Darcy.
Definisi batuan 1 Darcy menurut hasil percobaan tersebut yaitu apabila batuan mampu
mengalirkan fluida dengan laju 1 cm
3
/s, memiliki viskositas 1 cp, sejauh 1 cm dan mempunyai
penampang seluas 1 cm
2
, lalu perbedaan tekanan sebesar 1 atm, maka persamaan ditulis seperti
berikut ini:
Routine Core Analysis (RCAL) Untuk Menentukan Porositas, Permebilitas, dan Saturasi Pada
Batupasir (Sandstone)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 11, November 2022 1251
k = (Q x µ) / (A (ΔP / ΔL))
Dimana: k = Permeabilitas media berpori, darcy
Q = Debit / laju alir, cm
3
/s
µ = Viskositas fluida, cp
A = Luas Penampang, cm
2
ΔP = beda tekanan masuk dan keluar, atm
ΔL = panjang media berpori, cm
Klasifikasi nilai permeabilitas ditulis dalam persen milli darcy atau mD, seperti tabel
berikut ini:
Tabel 2. Klasifikasi Permeabilitas
Rentang Nilai
Keterangan
1 10 mD
Cukup (fair)
10 100 mD
Baik (good)
100 - 1000 mD
Sangat Baik (very good)
Hubungan porositas dan permeabilitas pada batupasir adalah berbanding lurus, yaitu yaitu
semakin tinggi nilai porositas maka nilai permeabilitas juga akan semakin tinggi seperti
ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2
Grafik hubungan porositas dan permeabilitas pada batupasir yanbg menunjukkan berbanding
lurus (Nurwidyanto, 2005)
Saturasi
Dirangkum dari (Dwiyono, Imam Fajri., 2014) Kejenuhan cairan atau saturasi yang
berada dalam pori yaitu perbandingan antara volume cairan terhadap volume ruang pori. Jika
kejenuhan air suatu batuan adalah 10%, sama dengan 1/10 dari ruang pori tersisi air, sisanya,
terisi sesuatu yang lain (misalnya minyak, gas, dan lain-lain). Pori batuan (reservoir) selalu terisi
fluida. Saturasi pada umunya ditulis dalam persen atau dapat ditulis dalam desimal 0-1.
Routine Core Analysis (RCAL) Untuk Menentukan Porositas, Permebilitas, dan Saturasi Pada
Batupasir (Sandstone)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 11, November 2022 1252
Diambil dari (PERM Inc, 2022), saturasi didefinisikan sebagai fraksi atau prosentasi dari
volume pori dari fluida utama (minyak, gas, atau air). Secara matematika ditulis dalam
persamaan berikut ini:
Saturasi Fluida = Volume Total fluida / Volume Pori.
Semua saturasi berdasarkan volume pori bukan gross volume reservoir. Saturasi dari tiap
individual fase memiliki rentang nilai dari nol sampai 100%. Berdasarkan definisinya, jumlah
dari saturasi 100% dapat ditulis
So + Sw + Sg = 100%
Dimana:
So = Saturasi minyak
Sw = Saturasi air
Sg = Saturasi gas
Diambil dari (Pamungkas, 2011) secara matematis, besarnya saturasi untuk masing-
masing fluida dituliskan dalam persamaan berikut:
Saturasi Minyak (So) = Volume pori terisi minyak / volume pori total.
Saturasi Air (Sw) = Volume pori terisi air / volume pori total.
Saturasi Gas (Sg) = Volume pori terisi gas / volume pori total.
Core sample (sampel batuan inti)
Sampel core (batuan inti) hasil pengeboran sumur migas, umumnya berbentuk tabung
silinder. Diambil dari (Schleifer et al., 2018) analisis data core dapat dilakukan pada beberapa
tipe, yaitu;
Analisis core konvensional atau core plug,
Analisis core keseluruhan (whole core analysis),
Analisis core dinding lubang pengeboran (sidewall core analysis).
Gambar 3
Contoh gambar conventional core (atas), dan core plug (bawah), (Schlumberger, 2012)
Routine Core Analysis (RCAL) Untuk Menentukan Porositas, Permebilitas, dan Saturasi Pada
Batupasir (Sandstone)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 11, November 2022 1253
Dirangkum dari (Schlumberger, 2012)- Oilfield Glossary (-). Whole core atau
conventional core (batuan ini konvensional) adalah core yang dibor secara konvensional dalam
bentuk utuh. sedangkan core plug adalah sebuah sampel plug, diambil dari conventional core
untuk keperluan sampel analisis. Core plug biasanya diambil dengan ukuran diameter 1 inci
sampai dengan 1 1/2 inci [2,5 hingga 3,8 cm] dengan panjang 1 inci hingga 2 inci [5 cm]. Sesuai
keperluan, core plug diambil secara tegak lurus dengan sumbu core atau sejajar (horisontal)
yang disebut core plug horizontal, jika dipotong dari lubang sumur vertikal disebut core plug
vertikal.
RCAL
Dirangkum dari (Saputra et al., 2019) dan (Bhd, 2022), Routine Core Analysis (RCAL)
adalah analisis paling fundamental properti batuan. Analisis tersebut meliputi porositas
(kapasitas penyimpanan untuk fluida reservoir), permeabilitas (kapasitas alir reservoir), saturasi
(isi dan jenis fluida), dan litologi.
Uji mentukan porositas skala laboratorium menggunakan sampel core plug, menurut (Yu
& Menouar, 2015)yaitu menggunakan helium dan menerapkan hukum Boyle. Sebab digunakan
helium dibanding gas lain yaitu:
a) Molekul kecilnya dapat menembus pori-pori kecil dengan cepat.
b) Bersifat Inert (tidak reaktif) dan tidak terserap di permukaan batuan.
c) Gas Helium diasumsikan sebagai gas ideal untuk tekanan dan suhu.
d) memiliki difusivitas tinggi, sehingga dapat digunakan untuk menentukan nilai porositas
batuan permeabilitas rendah.
Alat yang digunakan untuk pengukuran permeabilitas menggunakan AP-608 (Automated
Permeameter-Porosimeter).
Gambar 4
Automated permeameter-porosimeter (Shafiq et al., 2019)
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menghitung porositas, dan mengetahui hubungan porositas
dengan kedalaman sampel, hubungan porositas dengan permeabilitas, serta menghitung saturasi
batuan reservoir yang berisi air, minyak, dan gas.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium. Standar prekondisi sudah dilakukan pada
data sampel core (batuan inti) meliputi beberapa hal standar prosedur yaitu:
1. Cek kedalaman,
Routine Core Analysis (RCAL) Untuk Menentukan Porositas, Permebilitas, dan Saturasi Pada
Batupasir (Sandstone)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 11, November 2022 1254
2. pengukuran SGR (Spectral Gamma Ray) untuk mengetahui jenis litologi dan QC
kedalaman dengan data SGR hasil well logging (untuk keperluan analisis lainnya),
3. CT Scan untuk mengetahui kondisi data sampel core secara 3D,
4. Plugging yaitu pengambilan core plug dari sampel conventional core.
5. Preserved Core yaitu core cadangan, untuk keperluan analisis lain waktu.
6. Slabbing yaitu pembelahan data core untuk keperluan analisis dan display (tampilan).
7. Cleaning yaitu proses pencucian atau pembersihan core menggunakan larutan toluene
dan methanol.
8. Drying, yaitu menggunakan oven yaitu, hummidty oven dan convectional oven.
Data yang tersedia terdiri dari tiga (3) sampel seperti ditampilkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3. Data sampel core plug
Kedalam
an
Diamete
r
Panjan
g
Berat
Grain
Volume
Wate
r
Volu
me
Oil
Volu
me
Gas
Volum
e
Perm
-
eabili
tas
(m)
(cm)
(cm)
(gr)
(cc)
(cc)
(cc)
(cc)
(mD)
316,00
3,77
4,99
111,0
1
42,10
2,70
2,68
0,06
186,8
5
316,80
3,77
5,08
115,4
6
43,78
2,70
3,18
0,10
174,1
5
317,20
3,74
4,96
109,3
1
41,43
4,00
2,18
0,15
274,0
9
Dari tabel diatas, kolom data kedalaman, diameter, panjang, dan berat sampel dilakukan
secara manual menggunakan jang sorong dan timbangan, sedangkan kolom data grain volume,
water volume, oil volume, gas volume, dan permeabilitas didapatkan dengan alat AP-608
(Automated Permeameter-Porosimeter).
Data litologi core yaitu batupasir (sandstone). Metode yang digunakan dalam pengukuran
Porositas adalah boyle’s law helium porosimeter, sedangkan untuk pengukuran saturasi
menggunakan hasil dari metode Conventional Retort.
Hasil dan Pembahasan
Porositas
Core plug berupa silinder tipis, sehingga untuk menghitung volume batuan atau Bulk
Volume (BV) menggunakan rumus menghitung volume tabung yaitu
BV = π x r
2
Dimana: π = 22/7 dan r = 0,5 Diameter
Nilai Grain Volume (GV) didapat dari pengukuran alat AP-608 (Automated Permeameter-
Porosimeter), sehingga nilai Pore Volume (PV) = BV GV, dan nilai Porositas = PV/GV.
Hasil perhitungan menggunakan rumus tersebut ditulis alam tabel di bawah ini:
Routine Core Analysis (RCAL) Untuk Menentukan Porositas, Permebilitas, dan Saturasi Pada
Batupasir (Sandstone)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 11, November 2022 1255
Tabel 4. Data Hasil Pengukuran Porositas
Nom
or
Sam
pel
Kedala
man
Diam
eter
Panja
ng
Bera
t
Grain
Volume
Bulk
Volume
Bulk
Density
Pore
Volume
Poro
sity
(m)
(cm)
(cm)
(gr)
(cc)
(cc)
(gr/cc)
(cc)
(%)
1
316,00
3,77
4,99
111,
01
42,10
55,72
1,99
13,62
24,45
%
2
316,80
3,77
5,08
115,
46
43,78
56,73
2,04
12,95
22,83
%
3
317,20
3,74
4,96
109,
31
41,43
54,51
2,01
13,08
24,00
%
Nilai porositas rata-rata dari 3 sampel ini yaitu 23,76%, yang termasuk kategori sangat
baik (very good). Sedangkan Nilai permeabilitas rata-rata dari 3 sampel ini yaitu 211,67 mD
yang juga termasuk kategori sangat baik (very good).
Selanjutnya dilakukan plot porositas terhadap permeabilitas, untuk membuktikan hubungan
berbanding lurus antara nilai porositas terhadap permeabilitas. Berikut ini adalah grafik
propositas terhadap permeabilitas dari tiga sampel tersebut:
Gambar 3
Grafik hubungan porositas terhadap permeabilitas.
Dari grafik porositas terhadap permeabilitas (skala logaritmik) dari tiga sampel di atas
menunjukkan hubungan yang berbanding lurus ditunjukkan dengan trendline (titik-titik biru),
yaitu semakin tinggi nilai porositas maka nilai permeabilitas juga akan semakin tinggi seperti
yang ditunjukkan (Wahyuni & Nurwidiyanto, 2016). Namun dengan nilai R
2
yang sangat
rendah (0,1289), hal ini kemungkinan disebabkan dua hal, yaitu: kurangnya data sampel, dan
terlalu dekatnya spasi sampel sehingga tidak bisa digunakan sebagai justifikasi bahwa porositas
dan kedalaman tidak berbanding terbalik.
= 0.1289
100
1000
22.00% 23.00% 24.00% 25.00% 26.00%
Permeabilitas
Porositas
Porositas vs Permeabilitas
Routine Core Analysis (RCAL) Untuk Menentukan Porositas, Permebilitas, dan Saturasi Pada
Batupasir (Sandstone)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 11, November 2022 1256
Selanjutnya dilakukan plot porositas terhadap kedalaman, untuk membuktikan hubungan
nilai porositas terhadap kedalaman. Berikut ini adalah grafik propositas terhadap kedalaman dari
tiga sampel tersebut:
Gambar 4
Grafik hubungan porositas terhadap kedalaman.
Dari grafik porositas terhadap kedalaman dari tiga sampel di atas menunjukkan hubungan
yang berbanding terbalik ditunjukkan dengan trendline (titik-titik biru), yaitu semakin dalam,
maka nilai porositas akan semakin berkurang, seperti yang ditunjukkan (Davies et al., 2018).
Namun dengan nilai R
2
yang sangat rendah (0,1998), hal ini kemungkinan juga disebabkan dua
hal, yaitu: kurangnya data sampel, dan terlalu dekatnya spasi sampel sehingga tidak bisa
digunakan sebagai justifikasi bahwa porositas dan kedalaman tidak berbanding terbalik.
Saturasi
Pengukuran saturasi tiap fasa fluida mengunakan hasil metode conventional retort yang
menghasilkan nilai volume air, minyak, dan gas dalam sampel core plug. Sesuai definisi saturasi
yaitu perbandingan volume fluida dengan volume pori pada batuan, maka didapat hasil
perhitungan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 5. Data Hasil Pengukuran Saturasi
No
mor
Sa
mp
el
Kedala
man
xxxx
Water
Volum
e
Oil
Volu
me
Gas
Volu
me
Fluid
Pore
Volume
Water
Saturati
on
Oil
Saturati
on
Gas
Saturat
ion
Sw +
So +
Sg
(m)
(cc)
(cc)
(cc)
(cc)
(%)
(%)
(%)
(%)
1
316,00
2,70
2,68
0,06
5,44
50%
49%
1%
100%
2
316,80
2,70
3,18
0,10
5,98
45%
53%
2%
100%
3
317,20
4,00
2,18
0,15
6,33
63%
34%
2%
100%
= 0.1998
315.50
316.00
316.50
317.00
317.50
22.00% 23.00% 24.00% 25.00% 26.00%
Kedalaman (m)
Porositas (%)
Porositas vs Kedalaman
Routine Core Analysis (RCAL) Untuk Menentukan Porositas, Permebilitas, dan Saturasi Pada
Batupasir (Sandstone)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 11, November 2022 1257
Dari tiga sampel diatas diketahui bahwa jumlah saturasi minyak (So) tertinggi adalah
pada sampel nomor 2 (kedalaman 316,8 m), sebesar 53%, dan saturasi gas (Sg) sebanyak 2%.
Sedangkan untuk rata-rata So dari ketiga sampel yaitu 46% dan Sg yaitu 1,7%.
Kesimpulan
Dari penelitian tersebut, didapat beberapa kesimpulan diantaranya; nilai porositas dari
ketiga sampel yang diambil dari nilai rata-rata yaitu 23,76%, yang termasuk kategori sangat
baik (very good). Sedangkan Nilai permeabilitas dari ketiga sampel yang diambil dari nilai rata-
rata yaitu 211,67 mD yang juga termasuk kategori sangat baik (very good). Dari grafik porositas
terhadap permeabilitas menunjukkan hubungan yang berbanding lurus, sementara dari grafik
porositas terhadap kedalaman dari tiga sampel di atas menunjukkan hubungan yang berbanding
terbalik, keduanya ditunjukkan dengan trendline namun dengan nilai R
2
yang sangat rendah.
Hal ini kemungkinan disebabkan dua hal, yaitu: kurangnya data sampel, dan terlalu dekatnya
spasi sampel sehingga tidak bisa digunakan sebagai justifikasi bahwa porositas dan kedalaman
tidak berbanding terbalik. Nilai saturasi minyak (So) dan saturasi gas (Sg) dari ketiga sampel
yang diambil dari nilai rata-rata yaitu 46% dan 1,7%.
Routine Core Analysis (RCAL) Untuk Menentukan Porositas, Permebilitas, dan Saturasi Pada
Batupasir (Sandstone)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 11, November 2022 1258
Blibiografi
Bhd, O. R. S. (2022). Core Storage & Core Analysis: Routine Core Analysis.
https://orogenic.com.my/our-services/core-storage-core-analysis/routine-core-
analysis/#:~:text=Routine core analysis is the most fundamental rock,of rock using Dean
Stark or Soxhlet
Davies, O., Davies, D. H., & Ngeri, P. A. (2018). Comparative analysis of porosity estimates in
a sandstone reservoir: the Niger Delta as case study. Journal of Scientific and Engineering
Research, 5(11), 102111. https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3499003
Dwiyono, Imam Fajri., dan S. W. (2014). Kompilasi Metode Water Saturation. Evaluasi
Formasi. Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-7.
https://repository.ugm.ac.id/135147/1/420-437 M2P-03.pdf,
Inc, P. (2022). Saturation. https://perminc.com/resources/fundamentals-of-fluid-flow-in-porous-
media/chapter-2-the-porous-medium/saturation/#:~:text=Saturation is defined as that
fraction%2C or percent%2C,pore volume not gross volume of the reservoir.
Pamungkas, J. (2011). Pemodelan dan Aplikasi Simulasi Reservoir. Jurusan Teknik
Perminyakan, Universitas Pembangunan Nasional" Veteran ….
https://eprints.upnyk.ac.id/13489/
Rahman, A., & Rahmawati, R. (2022). Uji Laboratorium Sampel Core Plug untuk Menentukan
Porositas, Permeabilitas dan Saturasi Minyak pada Reservoir Batugamping. Jurnal
Indonesia Sosial Teknologi, 3(07), 840854. https://doi.org/10.36418/jist.v3i7.466
Rukmana, D., Kristanto, D., & Cahyoko Aji, V. D. C. (2012). Teknik Reservoir: Teori dan
Aplikasi. Sadan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS)
dengan …. http://eprints.upnyk.ac.id/22460/1/14 - Buku Referensi Teknik Reservoir.pdf
Saputra, A. E., Ridwan, I., & Nurlina, N. (2019). Analisis Tingkat Resapan Air Menggunakan
Sistem Informasi Geografis di Das Tabunio. Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika
FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, 1(1), 149158.
https://doi.org/10.20527/flux.v1i1.6158
Schleifer, N., Kesse, E., & Lawrence, G. (2018). Avoiding Routine Core Analysis Plug Damage
by Proper Evaluation of Core GammaRay, Core Description and Wellsite Core Sampling.
International Symposium of the Society of Core Analysts, Trondheim, Norway, 2730.
http://jgmaas.com/SCA/2018/SCA2018-047.pdf
Schlumberger. (2012). Oilfield Glossary. Whole Core.
Shafiq, M. U., Mahmud, H. K. Ben, Zahoor, M. K., Shahid, A. S. A., Rezaee, R., & Arif, M.
(2019). Investigation of change in different properties of sandstone and dolomite samples
Routine Core Analysis (RCAL) Untuk Menentukan Porositas, Permebilitas, dan Saturasi Pada
Batupasir (Sandstone)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 11, November 2022 1259
during matrix acidizing using chelating agents. Journal of Petroleum Exploration and
Production Technology, 9(4), 27932809.
https://link.springer.com/article/10.1007/s13202-019-0683-0
Sukandarrumidi. (2013). Geologi Minyak dan Gas Bumi untuk Geologist Pemula. Gadjah
Mada University Press.
Wahyuni, R. I., & Nurwidiyanto, M. I. (2016). Pemodelan Struktur Pada Lapangan Wahre,
Cekungan Madura, Jawa Timur Untuk Perhitungan Cadangan Awal Gas (Gas Initial in
Place). Youngster Physics Journal, 5(4), 235244.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/bfd/article/view/14074
Yu, Y., & Menouar, H. (2015). An experimental method to measure the porosity from cuttings:
Evaluation and error analysis. SPE Production and Operations Symposium.
https://onepetro.org/SPEOKOG/proceedings-abstract/15POS/All-15POS/SPE-173591-
MS/182491