pISSN: 2723 - 6609 e-ISSN : 2745-5254
Vol. 3, No. 12, Desember 2022
http://jist.publikasiindonesia.id/
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI DI KELAS 7 MTS AL-HADARI AN-NAWAWI KUMPAI
Wiwin
1
, Veronika Asianti
2
, Ikmal Sodikin
3
, Abdul Mokhlis
4
, Rini Juharyati
5
, Firda Aulia
Safitri
6
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesi (IKIP PGRI)
Pontianak, Indonesia
Email: Wiwin23181@gmail.com
1
, veronikaasianti@gmail.com
2
, ikmalsjm@gmail.com
3
,
mukhlisabdulzuba@gmail.com
4
, rinijuharyati13@gmail.com
5
,
firdauliasafitri25@gmail.com
6
*Correspondence: Wiwin23181@gmail.com
Kata kunci: Model
Pembelajaran Inkuiri; Hasil
Belajar.
Keywords: Inquiry
Learning Model;
Learning Outcome;
desain yang peneliti pilih dalam penelitian ini dengan
populasinya yakni 48 siswa kelas 7 MTs Al-Hadari An-Nawawi
Kumpai. Keseluruhan populasi dijadikan sampel melalui teknik
sampling jenuh. Sehingga dapatlah kelas 7A sebanyak 24 orang
dan kelas 7B sebanyak 24 orang. Teknik pengukurannya
menggunakan beberapa pengujian kemudian menggunakan tes
sebagai alat untuk mengumpulkan datanya. Peneliti menganalisis
data melalui metode deskriptif kuantitatif.
ABSTRACT
Researchers use a quantitative approach with experiments as a
research method. All experiments or quasi-experimental designs
using non-equivalent groups were the designs that the
researchers chose in this study with a population of 48 grade 7
students at MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai. The entire
population is used as a sample through saturated sampling
technique. So that there are 24 people in class 7A and class 7B as
many as 24 people. The measurement technique uses several
tests and then uses the test as a tool to collect data. Researchers
analyzed the data through a quantitative descriptive method.
Attribution-ShareAlike 4.0 International
Pendahuluan
Setiap manusia wajib mendapatkan dan memiliki pendidikan, sesuai UU Sistem
Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, tertulis “pendidikan merupakan usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat”. Tujuan
diselenggarakannya pendidikan ialah untuk menyiapkan generasi penerus yang menjadi
Doi : 10.36418/jist.v3i12.547 1260
INFO ARTIK
KEL ABSTRAK
Diajukan
: 05-12-2022 Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan eksperimen
Diterima
: 14-12-2022
sebagai metode penelitiannya. Eksperimen semua atau quasi
Diterbitkan
: 17-12-2022
experiment design menggunakan non equivalent grup menjadi
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sejarah
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas 7 MTS Al-Hadari An-Nawawi
Kumpai
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1261
pemeran dalam mengembangkan negara maupun bangsa Indonesia di masa depan
(Alawiyah, 2014). Bisa dikatakan bahwa peran pendidikan adalah untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan, mengembangkan kemampuan, dan membangun
kepribadian yang baik pada peserta didik agar bisa digunakan kedalam kehidupannya
(Agung, 2017).
Jenjang pendidikan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003
Pasal 10 antara lain “Sistem Pendidikan Nasional merupakan tahapan pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan tingkatan perkembangan peserta didik, tujuan yang akan
dicapai, dan kemampuan dikembangkan” (Hakim, 2016). Salah satu jenjang pendidikan
formal yaitu pendidikan dasar diartikan sebagai jenjang pendidikan yang mendasari
pendidikan tingkat lanjut atau menengah, contohnya MI, SD, MTs, dan SMP. Tingkatan
setelahnya adalah pendidikan menengah yang berarti kelanjutan dari pendidikan dasar
yakni pendidikan menengah kejuruan (MAK dan SMK) dan menengah umum (MA atau
MAdrasah Aliyah dan SMA atau Sekolah Mennegah Atas). Setelahnya ialah pendidikan
tinggi yang diselenggarakan Perguruan Tinggi terdiri atas program pendidikan Sarjana,
Spesialis, Diploma, Magister, dan Doktor.
Pembelajaran ialah kegiatan yang siswa lakukan berupa interaksi bersama
lingkungannya. (Suhardi, 2018) menyebutkan suatu proses interaksi antara sumber
belajar dan pendidik dengan siswa di dalam lingkungan belajar disebut pembelajaran.
Pembelajaran juga bisa didefinisikan sebagai bantuan yang pendidik berikan pada
siswanya agar ia mendapatkan pengetahuan, wawasan, ilmu baru, mampu membentuk
rasa percaya diri dan sikap yang baik, serta menguasai tabiat dan kemahiran tertentu.
Belajar ialah segala aktivitas psikis yang setiap individu lakukan agar tingkah
lakunya mengalami perubahan antara sebelum dan sesudah belajar” (Yuhana & Aminy,
2019). Belajar diartikan sebagai sebuah interaksi antar berbagai kondisi yang dialami
peserta didik, seperti memahami, mengomunikasikan, mencoba, menalar, mengamati,
dan melihat suatu hal (Rusman, 2017). Kesimpulannya belajar merupakan sebuah
interaksi yang mampu merubah aspek psikomotorik, afektif, dan kognitif seseorang
setelah memperoleh pengalaman atau pelatihan tertentu. Perubahan yang dihasilkan
oleh kegiatan belajar bisa dilihat pada perubahan tingkah laku berupa jati diri dan
kebiasaan yang ditunjukkan sesorang setelah mengimplementasikan apa yang
dipelajarinya.
Pasal 1 ayat 20 UU Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 menyebutkan
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada lingkungannya”. Tujuan pembelajaran ialah segala hal yang ingin
diwujudkan setelah selesainya kegiatan pembelajaran itu sendiri. Keberhasilannya
tergantung oleh faktor model pembelajaran yang diterapkan (Sumar & Razak, 2016).
Hasil belajar dan proses pembelajarannya akan sesuai harapan jika dalam prosesnya
memakai model pembelajaran yang relevan dan cocok dengan materinya
(Wahyuningsih, 2020). Secara umum, model pembelajaran yang diterapkan di sekolah
tidak bervariatif sehingga memberikan dampak pada hasil belajar yang stagnan.
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sejarah
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas 7 MTS Al-Hadari An-Nawawi
Kumpai
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1262
Terdapat beragam model pembelajaran dalam ilmu pendidikan, antara lain
kooperatif, konsep, dan tematik (Kadarwati & Malawi, 2017). Model pembelajaran
yang diutamakan menurut Permendikbud No 65 Tahun 65 mengenai Standar Proses,
Model Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum 2013 ialah Project Based
Learning atau berbasis projek, problem based learning atau berbasis masalah, dan
inquiry based learning atau inkuiri.
Sulit menetapkan mana model pembelajaran yang terbaik bagi siswa karena
masing-masing model mempunyai kekurangan dan kelebihannya sendiri-sendiri, jadi
guru harus memilih model yang sesuai dengan karakter maupun kondisi peserta didik
dan tujuan pembelajarannya. Inkuiri bisa dijadikan alternatif model pembelajaran yang
dipilih. Peneliti menggunakan model pembelajaran inkuiri karena model pembelajaran
inkuiri cocok digunakan siswa kelas 7 MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai dalam
materi sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, karena hasil
wawancara yang sudah dilakukan pada guru mapel informatika, siswa cenderung lebih
suka terlibat secara 4 langsung dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa lebih senang
belajar dengan cara menemukan sendiri inti dari materi yang disampaikan, karena
mereka bisa dengan bebas mengekspresikan jawaban dari suatu persoalan berdasarkan
fakta yang mereka temukan.
Model pembelajaran inkuiri menuntut siswa untuk kritis dalam berpikir dan
mampu menganalisis pencarian dan penemuan masalah dengan sendirinya sehingga
dengan kata lain para siswa ini dilatih untuk lebih aktif selama proses belajar mengajar
(Amris & Desyandri, 2021). Model pembelajaran Inkuiri sesuai dengan kurikulum yang
diterapkan di MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai. Model pembelajaran di mana guru
hanya berperan membantu siswa menemukan sendiri fakta, isi materi, dan data yang
berkaitan dengan pelajaran melaluiberagam sumber agar siswa mendapatkan
pengalaman yang bisa digunakannya untuk memecahkan atau menghadapi
permaslaahan di kehidupannya disebut model pembelajaran inkuiri. Para siswa didorong
untuk menemukan sendiri isi materi pelajaran melalui berbagai tugas dan pertanyaan
investigasi, maksudnya siswa dituntut untuk menggunakan pengetahuannya untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru. Tujuan diterapkannya model inkuiri
ini ialah membantu para siswa membangun kecakapan berpikir (intelektual) dengan
mendorongnya mengikuti kgiatan-kegiatan yang menuntut diri untuk berpikir reflektif.
Model pembelajaran dalam proses pendidikan merupakan suatu strategi atau
rencana yang dilakukan oleh seorang guru untuk menghasilkan suatu perubahan-
perubahan dari diri siswa pada tindakan pembelajaran yang diberikan (Lidia Susanti,
2020). Model pembelajaran ialah sebuah pola atau rencana yang digunakan untuk
membangun sebuah encana pembelajaran jangka panjang (kurikulum), membimbing
pembelajaran di dalam kelas, menyusun bahan-bahan pembelajaran dan lain-lain.”
(Vernandes, 2020). Model inkuiri mempunyai beberapa ciri utama, yakni:
1. Menekankan siswa untuk melakukan berbagai kegiatan seperti menemukan dan
mencari sendiri makna dari materi yang guru sampaikan atau dengan kata lain siswa
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sejarah
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas 7 MTS Al-Hadari An-Nawawi
Kumpai
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1263
dijadikan subjek pembelajaran. Siswa memiliki peran untuk mencari makna dan inti
materi pelajaran, bukan hanya menerimanya dari guru.
2. Mengarahkan segala kegiatan yang siswa lakukan pada penemuan dan pencarian
solusi atau jawaban atas beberapa pertanyaan untuk membangun kepercayaan
dirinya. Guru hanya dijadikan fasilitator dna motivator belajar siswa dalam model
inkuiri ini.
3. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir sistematis dan logis
dengan mendorongnya untuk mampu mengembangkan berbagai potensinya bukan
hanya memahamui materi yang ada.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 26 Februari 2022 dengan guru mata
pelajaran teknologi informatika materi sejarah perkembangan teknologi informasi di
MTs Al-Hadari An- Nawawi Kumpai bahwa materi yang guru jelaskan membuat
parasiswa kesulitan memahaminya terutama materi sejarah perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang menyebabkan nilai rata-rata belajar siswa kelas 7A dan
kelas 7B hanya mencapai nilai 70. Menurut guru hasil tersebut belum mencapai nilai
target belajar karena batas capaian nilai pada materi tersebut ialah 75.
Fenomena tersebut bisa terjadi karena inovasi guru yang kurang dalam
menerapkan dan memilih model pembelajaran yang tepat pada saat proses belajar
mengajar. Dalam kegiatan pembelajaran, guru kurang memberikan arahan yang dapat
membangkitkan aktivitas belajar sehingga siswa merasa bosan dan cenderung
mengalihkan perhatian ke luar kelas dimana hal tersebut berpengaruh terhadap hasil
belajar. Siswa cenderung mengabaikan materi yang guru sampaikan karena gurulah
yang menjadi pusat kegiatan pembelajaran sementara siswa hanya pasif mendengarkan
tanpa diminta menemukan sendiri inti dari materi yang diajarkan. Selain itu, model
tersebut juga memungkinkan para siswa menjadi lebih aktif dan guru juga dapat
membangkitkan kemampuan siswa supaya memperoleh berbagai pengetahuan melalui
kegiatan eksperimen atau observasi dalam pemecahan atau pencarian solusi atas
permasalahan yang guru ajukan dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan
logisnya.
Uraian penjelasan tersebut menarik peneliti untuk memperdalam kajian terkait
model pembelajaran inkuiri melalui penelitian berjudul “Pengaruh model pembelajaran
inkuiri terhadap hasil belajar siswa 6 pada materi sejarah perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi di kelas 7 MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai.
Metode Penelitian
Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan eksperimen sebagai metode
penelitiannya. Eksperimen ialah metode penelitian yang peneliti gunakan dalam
menemukan pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu hal lain pada sebuah situasi yang
terkendali (Sugiyono, 2013) Eksperimen semua atau quasi experiment design
menggunakan non equivalent grup menjadi desain yang peneliti pilih dalam penelitian
ini.
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sejarah
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas 7 MTS Al-Hadari An-Nawawi
Kumpai
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1264
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Subjek
O
O
Subjek
O
O
Rancangan Quasi Experiment Design (eksperimen semu) tidak menggunakan
tugas yang acak, namun memakai teknik lain dalam mengurangi atau mengontrol
ancaman yang bisa terjadi pada validitas internal. Validitas internal ialah sejauh mana
penelitian menetapkan hubungan sebab-akibat yang dapat dipercaya antara pengaruh
model pembelajaran inkuiri dengan hasil belajar siswa. “Quasi experimental design do
not include the use of random assigment but research who employ these design rely
instead on other techniques to reduce or control threars to internal validity”. (Creswell,
2008: 313).
Oleh karena itu, diperlukan dua jenis kelas dalam eksperimen jenis ini yaitu kelas
kontrol dan eksperimen, berikut gambarannya:
Tabel 1. Quasi Experiment Design
(Sumber: Creswell, 1994:hal.132-133)
Guru bisa mengubah rencana perlakuan kemudian mengevaluasinya dengan
desain pre-tes untuk meyakinkan seberapa berpengaruhnya teks. Pre-test adalah tes
yang diberikan sebagai pengukur tingkat kemampuan siswa sebelum pembelajaran
dilakukan. Lalu diberikan perlakuan kemudian diadakan post-test. Hal yang sama juga
berlaku pada post test yang diberikan setelah dilakukannya perlakuan khusus. Dalam hal
ini, sebelum siswa mendapatkan perlakuan, siswa diminta untuk mengikuti pre-test yang
terkait tentang sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagai
bagian dari pembelajaran mereka kelas 7 sesuai dengan silabus kurikulum 2013.
Selanjutnya setelah siswa mendapatkan perlakuan, yang mana kelas kontrol hanya
mendapatkan perlakuan secara konvensional dan 7 kelas eksperimennya diberi model
inkuiri pada pembelajarannya, kemudian post-test diberikan kepada mereka untuk
menguji pemahamannya. Setelah itu peneliti akan menyimpulkan ada tidaknya
peningkatan hasil belajar setelah diberi perlakuan khusus melalui rata-rata nilai dari pre
dan post-testnya.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian berlangsung selama 6 pertemuan di MTs Al-Hadari AnNawawi
Kumpai. Penelitian ini menggunakan kelas VII dengan jumlah 48 orang siswa sebagai
populasi. Sampel penelitian adalah keseluruhan anggota populasi dan karena
menggunakan teknik sampling jenuh. Pelaksanaan penelitian adalah di hari Senin secara
berturut-turut pada 25 Juli, 1 Agustus, dan 8 Agustus 2022. Sebelum diterapkannya
model inkuiri, para siswa diberikan pre test untuk mengukur tingkat hasil belajarnya,
setelah diberi perlakuan kemudian diberi post test untuk mengukur ada atau tidaknya
peningkatan hasil belajar sesudah diterapkannya model inkuiri tersebut.
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sejarah
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas 7 MTS Al-Hadari An-Nawawi
Kumpai
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1265
Jawaban tes yang sudah siswa berikan selanjutnya dikoreksi berdasarkan pedoman
penilaian yang sebelumnya sudah dibuat untuk mendapatkan hasil pre test dan post test.
Berikut sajian data dari hasil kedua test tersebut:
Sajian data tersebut menyimpulkan bahwa kelas eksperimen mendapatkan jumlah
nilai 898 pada pre testnya dengan rata-rata 37,42 dan standar deviasinya 5,26 sementara
jumlah nilai post testnya keseluruhan yaitu 2059, rata-rata 85,79 serta standar
deviasinya 7,74. Sedangkan untuk perolehan data hasil pre-test kelas kontrol jumlah
nilai keseluruhannya ialah 1005, rata-ratanya 43,96 dan standar deviasinya 4,56.
Kelas kontrol memiliki jumlah nilai sebanyak 1585 pada post testnya, rata-rata
66,04, dan standar deviasinya 9,34. Kesimpulannya kelas eksperimen memiliki rata-rata
pre test sebesar 37,42 sedangkan kelas kontrol sebesar 43,96 dan tergolong kurang.
Sementara itu, rata-rata kelas eksperimen pada post testnya tergolong baik karena
sebesar 85,79.
A. Analisis Data
1. Uji Normalitas
Sebuah uji yang dilakukan guna mengetahui normal atau tidaknya distribusi suatu
data disebut uji normalitas. Peneliti memanfaatkan program SPSS versi 26 dalam
pengujian tersebut. Karena sampel yang peneliti gunakan < 30, maka peneliti
menggunakan taraf signifikansi (sig) 0,05 atau 5% dengan uji shapiro wilk. Distribusi
data dikatakan tidak normal apabila nilai sig-nya < 0,05 dan dikatakan normal jika >
0,05. Berikut ringkasan hasil uji normalitas dari nilai pre test dan post test pada kedua
kelas:
Tabel 2. Uji Normalitas
Test of Normality
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Post-test Eksperimen .946 24 .217
Post-test Kontrol .904 24 .260
Merujuk pada hasil pengujian dengan SPSS tersebut, bisa disimpulkan bahwa post
test kelas kontrol memiliki signifikansi senilai 0.260, sementara kelas eksperimen
adalah 0.217. Hasil tersebut memiliki signifikansi >0.05 sehingga dinyatakan bahwa
keduanya berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Rujuan dilakukannya pengujian ini ialah untuk mengetahui ada atau tidaknya
kesamaan varian pada data didalm sebuah populasi. Hanya data yang berdistribusi
normal yang bisa diuji homogenitasnya.
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sejarah
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas 7 MTS Al-Hadari An-Nawawi
Kumpai
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1266
Tabel 3. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances Levene
Levene Statistic Dfl df2 Sig.
029 1 46 . 866
Sajian data tersebut menjelaskan bahwa data dari kedua kelas bersifat
homogen karena nilai signifikansinya 0.866.
3. Uji Hipotesis
Peneliti menggunakan uji independen samples melalui SPSS versi 26 guna
menguji hipotesis-hipotesis penelitian. Taraf signifikansi yang dipakai ialah 5% atau
0,05 dengan kriteria H0 diterima dan Ha ditolak jika signifikansi > 0,05 dan Ha diterima
dan Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 yang memiliki arti terdapat sebuah pengaruh
pada pemberian perlakuan yang sebelumnya dilakukan.
Tabel 4. Uji T
Uji Independent Samples Test
’s Test For t-test for t-test for Equality of Means
Equality of Variances
F Sig t df Sig. (2-
tailed)
Equal variances assumed .029 .886 7.978 .46 .000
Equal variances not assumed 7.978 44.472 .000
Sajian data tersebut menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran
inkuiri pada materi sejarah perkembangan teknologi 10 informasi dan komunikasi
berpengaruh pada hasil belajar siswa kelas 7 MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai atau
Ha diterima karena nilai sig-nya < 0,05 yakni 0,000”.
Penelitian ini dimulai pada tanggal 25 Juli 2022 di MTs Al-Hadari An-Nawawi
Kumpai. Peneliti menguji coba instrumen penelitian dengan memberi siswa Kelas 8A
Mts Al-Hadari An-Nawawi Kumpai soal-soal essay sebelum penelitian dilakukan yakni
pada tanggal 23 Juli 2022. Kemudian untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen
tersebut, peneliti melakukan uji validitas dengan menghitung hasil yang didapatkan dari
pengujiannya terhadap para siswa MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai tadi.
Selanjutnya peneliti melakukan penelitian di MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai mulai
tanggal 25 Juli sampai 8 Agustus 2022.
Pelaksanaan penelitian kelas eksperimen dimulai dari pemberian pre test untuk
mengukur tingkat pemahaman siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran inkuiri
pada materi yang sudah ditetapkan di kelas 7 MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai.
Kemudian diberikannya perlakuan model pembelajaran inkuiri, selanjutnya diberikan
post test untuk mengukur peningkatan hasil belajarnya. Sedangkan Pelaksanaan
penelitian kelas kontrol dimulai dari pemberian pre test untuk mengukur sejauh mana
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sejarah
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas 7 MTS Al-Hadari An-Nawawi
Kumpai
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1267
pemahaman siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran konvensional atau
ceramah pada materi yang sama dengan subjek yang sama. Kemudian diberikannya
perlakuan model pembelajaran konvensional atau ceramah, selanjutnya mereka diminta
mengerjakan post test untuk mengukur peningkatan hasil belajarnya setelah
diterapkannya model ceramah atau konvensional tersebut pada materi dan subjek yang
sama.
Dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Hasil belajar siswa
kelas 7 MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai pada materi sejarah perkembangan
teknologi infomasi dan komunikasi sebelum maupun sesudah diterapkannya model
pembelajaran ceramah/konvensional. 2). Hasil belajar siswa kelas 7 MTs Al-Hadari An-
Nawawi Kumpai pada materi sejarah perkembangan teknologi infomasi dan komunikasi
sebelum maupun sesudah diterapkannya model pembelajaran inkuiri. 3). Ada tidaknya
perbedaan hasil belajar siswa kelas 7 MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai pada materi
sejarah perkembangan teknologi infomasi dan komunikasi sesudah diterapkannya model
pembelajaran inkuiri dan ceramah/konvensional. Penelitian ini dilakukan pada kelas 7
MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai. Adapun populasi dari kelas 7 MTs Al-Hadari An-
Nawawi Kumpai tahun ajaran 2022/2023 sebanyak 48 orang. Terdiri dari kelas 7A yang
berjumlah 24 orang dan kelas 7B 24 orang. 2 kelas berbeda dijadikan sampel penelitian
yakni kelas kontrol pada kelas 7B dan kelas eksperimen pada kelas 7A. Masing-masing
kelas diberi tes sebanyk 2 kali dan keduanya diberi perlakuan khusus selama 2x40
menit. Tes yang diberikan yaitu sebelum dan sesudah dilakukannya perlakuan berupa
model pembelajaran inkuiri maupun konvensional. Dalam penelitian ini, pelaksanaan
pre test pada kelas eksperimen memiliki tujuan untuk mengukur sejauh mana
pemahaman awal siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran inkuiri, sedangkan
tes akhir (post-test) untuk mengukur peningkatan hasil belajarnya setelah diberi model
pembelajaran inkuiri. Tujuan tersebut juga berlaku pada pre test maupun post test
sebelum dan sesudah diberikannya model pembelajaran konvensional atau ceramah
pada kelas kontrol.
Kesimpulan yang peneliti tarik dari hasil tersebut ialah bahwa penelitian skripsi
tersebut menunjukan bahwa melalui model pembelajaran inkuiri mampu meningkatkan
hasil belajar siswa kelas 7 pada materi sejarah perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi di MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai, dengan pengolahan data 12 hasil
belajar, yaitu kelas eksperimen nilai pre-test kelas eksperimen dengan nilai keseluruhan
898, nilai minimal 30, nilai maksimal 47, standar deviasi 5,26 nilai rata-rata 37,42
tergolong masih sangat kurang. Post-test kelas eksperimen dengan nilai keseluruhan
2059, nilai minimal 76, nilai maksimal 97, nilai standar deviasi 7,74, nilai rata-rata
85,79 tergolong sangat baik dan nilai pre-test kelas kontrol dengan nilai keseluruhan
1005, nilai minimal 37, nilai maksimal 56, nilai standar deviasi 4.56, rata-rata 43,96
tergolong sangat kurang dan nilai post-test kelas kontrol dengan keseluruhan 1585, nilai
minimum 43, nilai maksimum 79, nilai standar deviasi 9,34, nilai rata-rata 66,04
tergolong cukup.
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sejarah
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas 7 MTS Al-Hadari An-Nawawi
Kumpai
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1268
Berdasarkan kategori penilaian kategori rata-rata dalam penelitian, peneliti
berpedoman pada Burgan Bugin (2015:225) yaitu: 50-59 berkategori kurang, 60-69
berkategoru cukup, 70-80 berkategori baik, dan 80-100 berkategori sangat baik < 0,05
maka Ha diterima Ho ditolak”. Ha adalah penggunaan model pembelajaran inkuiri pada
materi sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa kelas 7 MTs AlHadari An-Nawawi Kumpai. Dapat dijelaskan bahwa
hasil akhirnya terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil
belajar siswa pada materi sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di
kelas 7 MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai.
Kesimpulan
Setelah seluruh data diolah maka bisa dikatakan model pembelajaran inkuiri
memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa pada materi sejarah
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di kelas 7 MTs Al-Hadari An
Nawawi Kumpai. Agar selaras dengan rumusan masalahnya, maka bisa dikatakan
bahwa kesimpulan akhir penlitian ini antara lain: “1) Hasil belajar siswa sebelum
diterapkannya model pembelajaran inkuiri, memberikan pengaruh yang baik terhadap
hasil belajar siswa pada materi sejarah perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi di kelas 7 MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai, Tergolong sangat kurang
dengan nilai rata-rata 37,42. 14; 2) Hasil belajar siswa sesudah diterapkannya model
pembelajaran inkuiri, memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa pada
materi sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di kelas 7 MTs Al-
Hadari An-Nawawi Kumpai tergolong sangat baik dengan nilai rata-rata 85,79; 3)
Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri, yang memberikan pengaruh baik
terhadap hasil belajar siswa pada materi sejarah perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi di kelas 7 MTs Al-Hadari An-Nawawi Kumpai”.
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sejarah
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas 7 MTS Al-Hadari An-Nawawi
Kumpai
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1269
Blibiografi
Agung, I. (2017). Peran Fasilitator Guru dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Perspektif Ilmu Pendidikan, 31(2), 106119. https://doi.org/10.21009/PIP.312.6
Alawiyah, F. (2014). Pendidikan madrasah di Indonesia. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah
Sosial, 5(1), 5158. https://doi.org/10.46807/aspirasi.v5i1.449
Amris, F. K., & Desyandri, D. (2021). Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan Model
Problem Based Learning di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 21712180.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1170
Hakim, L. (2016). Pemerataan akses pendidikan bagi rakyat sesuai dengan amanat Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. EduTech: Jurnal
Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1). https://doi.org/10.30596%2Fedutech.v2i1.575
Kadarwati, A., & Malawi, I. (2017). Pembelajaran tematik:(Konsep dan aplikasi). Cv. Ae
Media Grafika.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=tq9yDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq
=Terdapat+beragam+model+pembelajaran+dalam+ilmu+pendidikan,+antara+lain+kooper
atif,+konsep,+dan+tematik&ots=rN5WFws9GA&sig=8xufiRQ4GTIuwexUBQAAwPRN
9Bg&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Lidia Susanti, S. P. (2020). Strategi pembelajaran berbasis motivasi. Elex Media Komputindo.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=DcrTDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq
=Model+pembelajaran+dalam+proses+pendidikan+merupakan+suatu+strategi+atau+renca
na+yang+dilakukan+oleh+seorang+guru+untuk+menghasilkan+suatu+perubahan-
perubahan+dari+diri+siswa+pada+tindakan+pembelajaran+yang+diberikan&ots=RjGA_r
Nz8W&sig=dJtA1e28L_La4gXMx75yHlyiCg0&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Rusman. (2017). Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta).
Kencana.
Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
https://digilib.unigres.ac.id/index.php?p=show_detail&id=43
Suhardi. (2018). Pengaruh Kualitas Pelayanan Rumah Sakit dan Kepercayaan Terhadap
Kepuasan Pasien dan Imlikasinya Pada Loyalitas Pasien. Jurnal Ekonomi, 7086.
Sumar, W. T., & Razak, I. A. (2016). Strategi pembelajaran dalam implementasi kurikulum
berbasis soft skill. Deepublish.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=ZQeKDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&d
q=Tujuan+pembelajaran+ialah+segala+hal+yang+ingin+diwujudkan+setelah+selesainya+
kegiatan+pembelajaran+itu+sendiri.+Keberhasilannya+tergantung+oleh+faktor+model+pe
mbelajaran+yang+diterapkan&ots=mg0oOxrfdI&sig=VEibBjtnXCbZUTRZGlPBI75MQp
c&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sejarah
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas 7 MTS Al-Hadari An-Nawawi
Kumpai
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1270
Vernandes, Y. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator Terhadap Kemampuan
Membaca Untuk Sdn 98 Palembang. Pernik: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2),
138149. https://doi.org/10.31851/pernik.v3i01.3761
Wahyuningsih, E. S. (2020). Model pembelajaran mastery learning upaya peningkatan
keaktifan dan hasil belajar siswa. Deepublish.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=3Bz-
DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=Hasil+belajar+dan+proses+pembelajarannya+akan+s
esuai+harapan+jika+dalam+prosesnya+memakai+model+pembelajaran+yang+relevan+da
n+cocok+dengan+materinya.+&ots=pj6IQBpvMw&sig=_r3a9FW_trq6-
2tSzo8VQKND7_U&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Yuhana, A. N., & Aminy, F. A. (2019). Optimalisasi peran guru pendidikan agama Islam
sebagai konselor dalam mengatasi masalah belajar siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan
Islam,[SL], 7(1), 7996. https://doi.org/10.36667/jppi.v7i1.357