pISSN: 2723 - 6609 e-ISSN : 2745-5254
Vol. 3, No. 8 Agustus 2022 http://jist.publikasiindonesia.id
Doi : 10.36418/jist.v3i7.463 810
PENGARUH JOB CRAFTING TERHADAP WORK ENGAGEMENT MELALUI
MINDFULNESS SEBAGAI MEDIATOR
Siti Aisyah
Universitas Negeri Surabaya, Indonesia
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diajukan : 26-06-2022
Diterima : 18-07-2022
Diterbitkan : 25-07-2022
Perusahaan atau pun organisasi berupaya mengoptimalkan SDM dalam
menghadapi persaingan. Salah satu fungsi SDM dalam perusahaan
adalah menciptakan keterikatan kerja atau work engagement pada
karyawannya. Faktor yang dapat memengaruhi work engagement dalam
perusahaan salah satunya adalah job crafting. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh job crafting terhadap work
engagement melalui mindfulness sebagai mediator pada karyawan PT. X
Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel adalah 50
karyawan. Analisis statistik menggunakan Partial Least Square (PLS)
dengan bantuan software SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menjelaskan
bahwa job crafting berpengaruh signifikan terhadap work engagement.
Job crating juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
mindfulness. Mindfulness telah terbukti tidak berpengaruh signifikan
terhadap work engagement. Peran mediator mindfulness tidak
berpengaruh signifikan antara job crafting dan work engagement.
Implikasi manajerial dari hasil penelitian ini adalah PT. X Surabaya
dapat meningkatkan job crafting bagi karyawannya sehingga karyawan
memiliki work engagement dan mindfulness yang tinggi.
ABSTRACT
Companies or organizations seek to optimize human resources in the
face of competition. One of the HR functions in a company is to create
work engagement or work engagement for its employees. One of the
factors that can affect work engagement in a company is job crafting.
This study aims to determine and analyze the effect of job crafting on
work engagement through mindfulness as a mediator for employees of
PT. X Surabaya. This research is a causality study using a quantitative
approach. The number of samples is 50 employees. Statistical analysis
using Partial Least Square (PLS) with the help of SmartPLS 3.0
software. The results of this study explain that job crafting has a
significant effect on work engagement. Job crating also has a significant
effect on mindfulness. Mindfulness has been shown to have no significant
effect on work engagement. The role of mindfulness mediator has no
significant effect between job crafting and work engagement. The
managerial implication of the results of this study is that PT. X Surabaya
can improve job crafting for its employees so that employees have high
work engagement and mindfulness.
Kata Kunci: kerajinan kerja;
perhatian; keterikatan kerja.
Keywords: job crafting;
mindfulness; work engagement.
Attribution-ShareAlike 4.0 International
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 811
Pendahuluan
Era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis semakin ketat. Maka, ini sebuah
tantangan untuk setiap perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing. Perusahaan
ataupun organisasi berupaya mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
menghadapi persaingan. SDM merupakan aspek yang strategis dan sentral dari sebuah
organisasi. Peran SDM sangat mempengaruhi berhasil tidaknya suatu organisasi dalam
mewujudkan visi dan misi perusahaan (Ananto, 2014).
SDM merupakan komponen terpenting yang ada pada organisasi. Dalam
organisasi peran SDM sebagai penyelenggara, pelaksana, dan penggerak dalam
pencapaian tujuan. Maka SDM perlu diperhatikan pengelolaannya dengan baik
(Soemarsono, 2018). Pentingnya peranan SDM yang berkualitas merupakan dorongan
dan motivasi bagi perusahaan dalam memerhatikan karyawannya untuk tetap disiplin
pada saat menyelesaikan tugas dan kemampuannya dengan baik dalam suatu pekerjaan
(Pitaloka, 2016).
Salah satu fungsi SDM dalam perusahaan adalah menciptakan keterikatan kerja
atau work engagement pada karyawannya. Menurut (Schaufeli, 2012) work enggagement
menggambarkan semangat yang tinggi yang dimiliki oleh karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan dan termotivasi untuk belajar lebih dari apa yang dilakukan
sehari-hari. Motivasi tersebut akan muncul ketika karyawan mampu menikmati
pekerjaanya, seperti dengan melakukan modifikasi atau mendesian ulang pekerjaan atas
dorongan mereka sendiri untuk memenuhi tuntutan dengan mengembangkan sumber
daya yang dimiliki di tempat kerja, dengan artian karyawan memiliki kemampuan dalam
melakukan job crafting pada perusahaan. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi work
engagement dalam perusahaan adalah job crafting.
Menurut (Tims, Bakker, & Derks, 2012) job crafting adalah jenis perubahan yang
dilakukan karyawan atas dorongan pribadi dalam menyesuaikan kebutuhan tuntutan dan
sumber daya dalam pekerjaan. Secara proaktif job crafting dapat mengubah karakteristik
pekerjaan dan membantu karyawan melihat pekerjaan mereka dengan lebih baik (Tims,
Bakker, & Derks, 2015). (Tims et al., 2012) menjelaskan job crafting memiliki pengaruh
positif terhadap work engagement. (Sakuraya, Shimazu, Imamura, Namba, & Kawakami,
2016) dalam studinya menemukan efek menguntungkan yang signifikan dari work
engagement, menunjukkan bahwa program job crafting yang baru dikembangkan efektif
dalam meningkatkan work engagement. Namun, pada penelitian (Van den Heuvel,
Demerouti, & Peeters, 2015) menemukan bahwa hubungan antara job crafting dan work
engagement tidak berpengaruh signifikan.
Selain memengaruhi work engagement, job crafting juga diketahui memiliki
pengaruh terhadap mindfullness. Menurut (Wood, 2013) mindfulness adalah kondisi
seseorang yang menyadari kehadirannya dalam keadaan tertentu. Ketika dalam keadaan
sadar, individu tidak akan membiarkan pikiran beralih pada kejadian di hari kemarin atau
rencana yang akan datang. Individu hanya fokus pada kegiatan yang dilakukan pada hari
ini. (Brown & Ryan, 2003), (Dane & Brummel, 2014) dan (Morrow & Conger, 2018)
menemukan hubungan signifikan positif antara job crafting terhadap mindfulness.
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 812
Selanjutnya, mindfulness juga turut memberikan pengaruh terhadap work
engagement. Di dalam tempat kerja, mindfulness dapat terkait dengan beberapa hasil
kerja yang positif, termasuk meningkatkan work engagement (Leroy, Anseel, Dimitrova,
& Sels, 2013). Penelitian (Malinowski & Lim, 2015) menemukan bahwa mindfulness
memberikan efek positif terhadap work engagement.
Berdasarkan hasil observasi pada PT. X Surabaya, ditemukan bahwa keterikatan
yang terjadi pada karyawan dipengaruhi oleh profesionalitas dari masing-masing
individu, diantaranya yaitu kenyamanan dalam melakukan pekerjaan. Hal ini didukung
hasil wawancara oleh salah seorang karyawan PT. X Surabaya, “Berhubungan dengan
work engagement yang karyawan rasakan dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya yaitu
kenyamanan dalam bekerja, pengadaan lomba yang diadakan perusahaan yang bersifat
improvement dan diikuti oleh karyawan yang mempunyai ide-ide terbaru yang
memudahkan pekerjaan, sehingga karyawan juga akan merasakan job crafting, dan
nantinya akan ada reward untuk tiap ide-ide yang telah di setujui dan dilaksanakan.
Perlombaan biasanya diadakan satu tahun sekali. Sehingga hubungan dapat terjalin baik
dengan sesama karyawan dan menciptakan lingkungan yang sehat.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui serta menganalisis pengaruh job crafting
terhadap work engagement melalui mindfulness sebagai mediator pada karyawan PT. X
Surabaya.
Menurut (Demerouti, 2014) job crafting menggambarkan tingkah laku karyawan
secara proaktif, di mana mereka mengubah pekerjaan mereka dan memodifikasi
lingkungan kerja mereka, bertujuan untuk meningkatkan pekerjaan mereka sendiri agar
lebih bermakna, menarik, dan memuaskan. (Tims & Bakker, 2010) menentukan job
crafting oleh karyawan yang mengarah pada perubahan dianggap berpengaruh karena
mengandung manfaat yang menguntungkan kelangsungan hidup organisasi dalam
pencapaian tujuan bekerja. (Berg, Wrzesniewski, & Dutton, 2010) mendefinisikan job
crafting dikaitkan dengan perilaku karyawan proaktif dan adaptif dalam mengubah tugas,
tanggung jawab dan perilaku interpersonal dengan orang lain ditempat kerja. (Kirkendall,
2013) menggambarkan job crafting adalah cara yang dilakukan oleh individu di mana
mereka mengubah sudut pandang dan kesan kerja agar sesuai dengan atribut kerja dan
persyaratan yang representatif.
(Raza et al., 2018) menyatakan bahwa mindfulness adalah kualitas atau keadaan
sadar atau tidak sadar akan sesuatu. Sederhananya, jika diterapkan pada organisasi
karyawan adalah orang yang peduli, bagaimana dia memahami setiap peristiwa yang
terjadi di hadapannya. (Davis & Hayes, 2011) mengemukakan mindfulness dicirikan
sebagai suatu kondisi, bukan karakteristik, sehingga cenderung ditingkatkan dengan
kegiatan yang mendukung. (Baer et al., 2008) menyatakan mindfulness adalah suatu
kondisi ketika seseorang mengetahui tentang keadaannya saat ini, dan tidak terpaku
dengan masa lalu ataupun masa depannya, namun fokus pada keadaan saat ini. (Carson
& Langer, 2006) mendefinisikan ciri-ciri individu mindfulness (1) dapat menggambarkan
suatu hal dan keadaan menurut sudut pandang yang berbeda, (2) memantau pertimbangan
dan perasaan yang sedang terjadi saat ini, (3) mampu mengembangkan cara berpikir yang
simpang siur tanpa mengevaluasi diri.
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 813
(Eldor, 2016) menyatakan bahwa work engagement merupakan suatu keadaan
yang memicu para pekerja untuk tanggung jawab atas pekerjaannya dengan
mempertimbangkan sifat vigor, absorption, serta dedication. Work engagement
menggambarkan bagaimana karyawan memerhatikan pekerjaan mereka, mereka merasa
terkait dengan pekerjaan mereka. Hasilnya akan meningkatkan kreativitas dan
memberikan hasil yang baik di lingkungan kerja mereka (Mubarak & Noor, 2018).
(Monje Amor, Abeal Vázquez, & Faíña, 2019) menggambarkan work engagement
dengan memberikan contoh keadaan positif dengan individu berkomunikasi untuk dirinya
sendiri serta menyortir diri mereka sendiri dan mengambil bagian penting dalam
pekerjaan mereka. (Saks, 2006) mendefinisikan work engagement sebagai konstruksi
yang tergolong pada emosional, kognitif, serta tingkah laku yang memiliki kaitan dengan
tanggung jawab karyawan dalam pekerjaannya.
Penelitian oleh (Azizah & Ratnaningsih, 2018) menyatakan job crafting memiliki
hubungan yang positif terhadap work engagement. Dalam penelitian (Stephani &
Kurniawan, 2018) dinyatakan bahwa job crafting dan work engagement adanya hubungan
signifikan positif di mana ketika job crafting yang dilakukan karyawan semakin tinggi,
maka work engagement karyawan juga tinggi. (Van Wingerden, Derks, & Bakker, 2017)
menjelaskan bahwa job crafting memiliki pengaruh terhadap work engagement yang
dirasakan karyawan. Job crafting berperan untuk meningkatkan kemampuan karyawan
dalam pengelolaan pekerjaannya. Karyawan dapat meningkatkan work engagement dan
mengoptimalkan sumber daya pekerjaan yang dapat membantu mereka dalam mencapai
tujuan terkait pekerjaan mereka.
Studi lain menyelidiki hubungan positif antara job crafting dan mindfulness, studi
ini meneliti job crafting turut berpengaruh memberikan efek kesadaran dalam situasi
organisasi dan menunjukkan bahwa job crafting dan mindfulness dapat diterapkan
sebagai komponen yang terkait dengan pekerjaan (Theeuwes, 2016). (Srivastava &
Pathak, 2020) menyatakan terdapat hubungan positif antara job crafting dan mindfulness,
perilaku job crafting karyawan dapat dirangsang mindfulness yang dapat membantu
karyawan dalam mengidentifikasi sumber daya pekerjaan tepat waktu.
(Malinowski & Lim, 2015) menunjukkan bahwa hubungan positif antara
mindfulness dan work engagement terkait pekerjaan, menyatakan bahwa mindfulness
memiliki efek positif pada work engagement dengan meningkatkan harapan dan
optimisme dan pengaruh positif. Modal psikologis memediasi hubungan positif antara
dua komponen mindfulness dan work engagement (vigour dan dedication), menurut
sebuah studi oleh (Kotzé, 2017). Selain itu (Wiroko & Evanytha, 2019) menguji adanya
pengaruh signifikan positif hubungan mindfulness terhadap work engagement. Hasilnya
menemukan bahwa ketika karyawan fokus dengan pekerjaannya maka mereka akan lebih
mudah engaged.
Menurut (Morrow & Conger, 2018) mindfulness memediasi hubungan signifikan
job crafting dengan work engagement. Ketika karyawan dapat mengelola sendiri
pekerjaan mereka, mereka akan menjadi karyawan yang lebih bahagia dan lebih baik, dan
mereka harus menemukan pekerjaan mereka lebih bermakna dan sebagai hasilnya harus
berkinerja lebih baik. Penelitian (Aldrin & Merdiaty, 2019) juga menemukan ada peran
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 814
mediator mindfulness berpengaruh signifikan positif antara job crafting terhadap work
engagement.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penentuan sampel yang
dipilih menggunakan purposive sampling, dengan melalui pemilihan yaitu hanya
menggunakan karyawan dari empat divisi PT. X Surabaya. Variabel penelitian yaitu job
crafting, work engagement, dan mindfulness. Jumlah sampel yang dituju sebanyak 50
orang. Teknik yang digunakan ketika pengumpulan data dengan melalui penyebaran
kuesioner, observasi dan wawancara. Analisis statistik yang digunakan dalam studi ini
adalah Structural equation modeling (SEM) dengan aplikasi SmartPLS versi 3.0.
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik responden berdasarkan usia,
jenis kelamin, pendidikan terakhir,
lama bekerja dan jabatan. Karakteristik responden berdasarkan usia adalah
22-34
tahun adalah 29 orang (58%), 35-37 tahun ialah 3 orang (6%), 38-49 tahun adalah 13
orang (26%), dan ≥ 50 tahun yaitu 5 orang (10%). Pada penelitian ini responden laki-laki
yaitu 48 orang (96%) dan perempuan 2 orang (4%). Sebagian besar memiliki pendidikan
terakhir SMA / Sederajat sebanyak 26 orang (52%), kemudian D3 sebanyak 6 orang
(12%), dan S1 sebanyak 18 orang (36%). Karakteristik responden berdasarkan lama
bekerja adalah
0-7 tahun sebanyak 16 orang (32%), 8-15 tahun sebanyak 17 orang
(34%), 16-23 tahun berjumlah 3 orang (6%), dan
24 tahun adalah 14 orang (28%).
Karakteristik jabatan dalam penelitian ini adalah jabatan
Kabiro sejumlah 1 orang
(2%), Operator Mesin sejumlah 2 orang (4%), Tukang Mesin Perkakas 1 sejumlah 1 orang
(2%), Project Planning sejumlah 1 orang (2%), Tukang Dock 2 sejumlah 1 orang (2%),
Tukang Dock 1 sebanyak 2 orang (4%), Kepala Biro Perencanaan Fasilitas Produksi &
SDM sejumlah 1 orang (2%), Biro Fasker Divisi Kapal Perang sejumlah 1 orang (2%),
Sekretaris Divisi sejumlah 1 orang (2%), PPC sejumlah 1 orang (2%), Tukang Listrik
sejumlah 1 orang (2%), Perekayasa sejumlah 1 orang (2%), Fitter Plat 1 sejumlah 1 orang
(2%), Drafter 4 sejumlah 1 orang (2%), Fitter sejumlah 1 orang (2%), Tukang Las
sejumlah 1 orang (2%), Pelaksana sejumlah 1 orang (2%), Tukang Elektronika 4 sejumlah
1 orang (2%), Tukang Mesin Diesel 4 sejumlah 1 orang (2%), Inspektur Mutu sejumlah
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 815
1 orang (2%), Desainer 2 sejumlah 1 orang (2%), Tukang Plat 3 sejumlah 1 orang (2%),
Tukang Utilitas sejumlah 1 orang (2%), Asisten Tukang Listrik sejumlah 1 orang (2%),
Operator sejumlah 1 orang (2%), Tukang Mesin Perkakas 2 sejumlah 1 orang (2%), Staff
Desainer sejumlah 1 orang (2%), Fungsional sejumlah 1 orang (2%), Fitter Plat sejumlah
1 orang (2%), Operator Mesin CNC sejumlah 1 orang (2%), Kepala Bengkel sejumlah 1
orang (2%), Tukang Utilitas 1 sejumlah 1 orang (2%), Staff sejumlah 8 orang (16%),
Kepala Biro sejumlah 4 orang (8%), dan Karo Hall Planning sebanyak 4 orang (8%).
1. Convergent Validity
Validitas data dapat diketahui dengan melihat hasil dari nilai outerloading dari
proses calculate menggunakan PLS. (Ghozali, 2016) mengemukakan bahwa data dari
setiap indikator dan variable dinyatakan valid apabila nilai outerloading >0.5.
Sumber: Output SmartPLS, data diolah
Gambar 2. Measurement Model
2. Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha
Nilai Composite reliability dari semua variabel (Job crafting, Mindfulness, dan
Work engagement) lebih dari 0,70. Artinya bahwa variabel job crafting, mindfulness,
dan work engagement mempunyai composite reliability yang baik dan tinggi.
Tabel 1. Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha
Variabel
Composite Reliabilty
Cronbach’s Alpha
Job crafting
0,880
0,829
Mindfulness
0,953
0,947
Work engagement
0,929
0,919
Sumber: output SmartPLS, data diolah
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 816
3. Analisis R-Square
Tabel 2. R-Square
Variabel
R-Square
Job crafting
Mindfulness
0,190
Work engagement
0,184
Sumber: output SmartPLS, data diolah
Berdasarkan tabel 2, nilai R-Square menunjukkan seberapa besar pengaruh job
crafting pada mindfulness yang menghasilkan nilai sebesar 0,190. Nilai ini juga bisa
menunjukkan bahwa variabel konstruk mindfulness dapat dijelaskan oleh variabel job
crafting sebanyak 19%, adapun 81% dijelaskan variabel lain di luar studi ini.
Kemudian, pada tabel tersebut juga menunjukkan model pengaruh job crafting
terhadap work engagement yang menghasilkan nilai R-Square yaitu sebesar 0,184.
Nilai ini juga bisa menunjukkan variabel konstruk work engagement bisa dijelaskan
oleh variabel job crafting sebanyak 18,4%, sedangkan 81,6% dijelaskan oleh variabel
lain di luar penelitian ini.
4. Uji Kausalitas
Penggunaan Inner model pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
melakukan analisa adanya pengaruh secara signifikan pada variabel yang diteliti.
Pengaruh secara langsung dan tidak langsung variabel yang dihasilkan oleh path
coefficients dan indirect effects pada tabel 3.
Tabel 3. Path Coefficients & Indirect Effect
Original
Sampel
T-
Statistics
Keterangan
0,435
2,597
≥1,96 (Signifikan)
0,474
2,756
≥1,96 (Signifikan)
-0,164
0,596
1,96 (Tidak
Signifikan)
-0,071
0,522
1,96 (Tidak
Signifikan)
Sumber: output SmartPLS, data diolah
Berdasarkan tabel 3, nilai t-statistik job crafing terhadap mindfulness sebesar
2,597 1,96 dan nilai original sampel sebesar 0,435. Ini menunjukkan variabel job
crafting berpengaruh positif dan signifikan terhadap mindfulness. Sedangkan, nilai t-
statistik pengaruh job crafting terhadap work engagement sebesar 2,756 1,96 dan
nilai original sampel sebesar 0,474. Dapat diketahui variabel job crafting berpengaruh
positif dan signifikan terhadap work engagement. Hasil t-statistik pengaruh
mindfulness terhadap work engagement sebesar 0,596 1,96. Hal ini berarti tidak
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 817
adanya pengaruh secara signifikan antara mindfulness terhadap work engagement.
Sementara itu, tidak ada peran mediator mindfulness secara signifikan antara hubungan
job crafting dan work engagement dengan nilai t-statistik 0,522 ≤ 1,96.
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan maka didapatkan pembahasan sebagai
berikut:
1. Pengaruh Job crafting terhadap Work engagement
Pengujian menemukan hasil bahwa job crafting berpengaruh positif dan
signifikan terhadap work engagement. Dapat diketahui melalui data nilai t-statistics
adalah 2,756 > dari 1,96 dan original sample yang bernilai positif. Sehinga H1 pada
penelitian ini diterima. Hal tersebut dapat diartikan bahwa ketika karyawan merasakan
job crafting yang baik dan tinggi pada pekerjaannya, maka akan memicu adanya
dampak positif terhadap penyelesaian tugas sehingga work engagement yang
dimilikinya juga akan meningkat tinggi.
Berdasarkan hasil kuesioner dari responden, variabel job crafting sebagian
besar karyawan (70%) masuk dalam kategori sedang, 14% masuk dalam kategori
tinggi, dan 16% masuk dalam kategori rendah. Hasil kuesioner responden variabel
work engagement sebagian besar (72%) juga masuk dalam kategori sedang, 12%
masuk dalam kategori tinggi, dan 16% masuk dalam kategori rendah. Hasil kuesioner
tersebut memperlihatkan bahwa nilai job crafting dan nilai work engagement dari
karyawan sebagian besar masuk kategori sedang.
Selanjutnya, berdasarkan dari hasil wawancara dengan bapak S menyatakan
bahwa job crafting bagi karyawan di rasa berjalan cukup baik sesuai dengan keahlian
dan keterampilan masing-masing individu tanpa mengurangi nilai-nilai safety dan
standart kerja, sehingga mereka sudah paham dengan apa yang mereka kerjakan,
meskipun mereka masih harus banyak belajar dan meminta saran kepada senior yang
lebih berpengalaman dalam pekerjaan. Maka, karyawan akan merasa terlibat dengan
pekerjaan mereka karena itu yang akan dipertanggungjawabkan kepada perusahaan
jadi karyawan harus bisa semaksimal mungkin dalam bekerja.
Selanjutnya beberapa dari hasil penelitian lainnya memiliki hasil work
engagement menghasilkan pengaruh positif oleh job crafting. Hal ini disebabkan
karena perilaku karyawan yang baik atas pekerjaan yang dilakukan. Hasil ini juga
diperkuat penelitian dari (Morrow & Conger, 2018), (Peral & Geldenhuys, 2016) dan
(Van Wingerden et al., 2017) mengungkapkan job crafting dan work engagement
memiliki hubungan positif dan signifikan. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Stephani & Kurniawan, 2018) menemukan bahwasanya semakin
tinggi job crafting karyawan, semakin tinggi juga work engagement karyawan. Begitu
sebaliknya, semakin rendah job crafting, semakin rendah juga work engagement.
2. Pengaruh Job crafting terhadap Mindfulness
Hasil pengujian menemukan bahwa job crafting terdapat pengaruh positif dan
signifikan terhadap mindfulness. Dilihat dari nilai t-statistics adalah 2,597 > dari 1,96,
dan original sample yang bernilai positif. Sehingga H2 dalam penelitian ini diterima.
Hal ini menjelaskan bahwa ketika mindfulness seorang karyawan yang tinggi ketika
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 818
mereka bekerja maka job crafting mereka juga akan tinggi dan meningkat. Mindfulness
muncul karena tantangan pekerjaan yang mereka hadapi membuat karyawan harus
fokus dan berkonsentrasi penuh dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Berdasarkan hasil kuesioner dari responden variabel job crafting sebagian
besar (70%) masuk dalam kategori sedang, sebanyak 14% masuk dalam kategori
tinggi, dan 16% masuk dalam kategori rendah. Hasil kuesioner responden variabel
mindfulness sebagian besar (66%) juga masuk dalam kategori sedang, 16% masuk
dalam kategori tinggi, dan 18% masuk dalam kategori rendah. Hasil kuesioner tersebut
memperlihatkan bahwa nilai job crafting dan nilai mindfulness dari karyawan sebagian
besar masuk kategori sedang.
Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan bapak F menyatakan bahwa
dalam bekerja setiap karyawan harus bisa mengendalikan diri dengan baik supaya
tidak telalu membawa emosi atau perasaan. Karyawan harus dapat bertanggung jawab
dan profesional dalam melakukan tugasnya. Beliau juga menjelaskan bahwa setiap
karyawan mempunyai posisi masing-masing di bidangnya. Dalam penyelesaian tugas
sudah ditetapkan jadwal pelaksanaan pekerjaan kapan dimulai dan kapan harus
diselesaikan, jadi karyawan dapat menyelesaikan tugasnya secara fokus dan tepat
waktu yang dapat meminimalisir kesalahan untuk hasil yang baik.
Dari hasil penelitian ini dapat di buktikan bahwa job crafting secara positif
memiliki pengaruh terhadap mindfulness. Yang berarti, semakin tinggi job crafting
maka semakin tinggi juga mindfulness. Hal ini juga sependapat dengan temuan (Brown
& Ryan, 2003), (Dane & Brummel, 2014) dan (Morrow & Conger, 2018) yang
mengungkapkan bahwa terdapat hubungan positif antara job crafting dan mindfulness.
Karena semakin tinggi fokus perhatian, maka semakin baik pula hasil yang diberikan
kepada perusahaan. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan (Srivastava &
Pathak, 2020) dalam penelitian mereka yang menyatakan bahwa job crafting dapat
dipengaruhi oleh mindfulness, karena mindfulness mendorong konsentrasi dan minat
pada pekerjaan yang dapat membantu karyawan untuk mengeksplorasi cara-cara baru
dan kreatif untuk meningkatkan pekerjaan mereka dan membuat pekerjaan lebih
bermakna yang akan meningkatkan organisasi.
Dengan demikian berdasarkan analisis yang telah dipaparkan di atas dapat
diketahui bahwa job crafting mampu memengaruhi mindfulness pada karyawan secara
positif dan signifikan. Karena semakin tinggi seorang karyawan melakukan job
crafting maka semakin tinggi pula mindfulness karyawan saat bekerja.
3. Pengaruh Mindfulness terhadap Work engagement
Hasil pengujian yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu mindfulness tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap work engagement. Dapat diketahui dari data t-
statistics diperoleh 0,596 < dari 1,96 sehingga H3 pada penelitian ini ditolak. Hasil ini
menjelaskan bahwa walaupun mindfulness relatif tinggi akan tetapi tidak akan selalu
meningkatkan work engagement mereka di perusahaan.
Berdasarkan hasil kuesioner dari responden variabel mindfulness, sebagian
besar karyawan (66%) masuk dalam kategori sedang, 16% masuk dalam kategori
tinggi, dan 18% masuk dalam kategori rendah. Hasil kuesioner responden variabel
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 819
work engagement, sebagian besar (72%) juga masuk dalam kategori sedang, 12%
masuk dalam kategori tinggi, dan 16% masuk dalam kategori rendah. Hasil kuesioner
tersebut memperlihatkan bahwa nilai mindfulness dan nilai work engagement dari
karyawan sebagian besar masuk kategori sedang.
Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa karyawan,
bahwasanya karyawan sudah fokus dalam bekerja. Namun perhatian dan fokus
tidaknya dalam bekerja tidak berpengaruh terhadap keterikatan kerja. Hal tersebut
adanya faktor lain yang lebih memengaruhi work engagement yaitu profesionalitas
dari masing-masing individu, di antaranya adalah kenyamanan dalam melakukan
pekerjaan.
Hal tersebut mendukung penelitian (Klomp, 2016) menemukan bahwa tidak
adanya hubungan signifikan antara mindfulness dan work engagement. Namun, hasil
penelitian ini bertentangan dengan (Wiroko & Evanytha, 2019) yang menyatakan hal
berbeda, ditemukan adanya pengaruh signifikan positif hubungan mindfulness dengan
work engagement diantara generasi Y yang bekerja di berbagai kota di Indonesia.
Ketika karyawan fokus dengan pekerjaannya maka mereka akan lebih mudah engaged.
4. Pengaruh Job crafting terhadap Work engagement melalui Mindfulness sebagai
Mediator
Hasil pengujian menemukan tidak ada peran mediator mindfulness antara
pengaruh job crafting terhadap work engagement pada karyawan. Diketahui pengaruh
secara tidak langsung mempunyai nilai koefisien -0,071 dan t-statistics 0,522 < dari
1,96. Sedangkan pengaruh yang secara langsung memiliki nilai koefisien 0,474 dan t-
statistics 2,756 > dari 1,96, sehingga H4 pada penelitian ini ditolak.
Ini menunjukkan job crafting berpengaruh langsung terhadap work
engagement, namun tidak berpengaruh tidak langsung terhadap work engagement
melalui mindfulness. Dapat diketahui dari tabel 3 pengaruh langsung lebih besar
daripada pengaruh secara tidak langsung.
Dari hasil penelitian menemukan mindfulness tidak memperkuat pengaruh job
crafting terhadap work engagement. Namun demikian hasil dari penelitian ini
bertentangan dengan temuan (Morrow & Conger, 2018) menyatakan mindfulness
mampu memediasi hubungan job crafting dan work engagement. Penelitian ini juga
menolak (Aldrin & Merdiaty, 2019) bahwa ada peran mediator mindfulness
berpengaruh signifikan positif antara job crafting terhadap work engagement. Bahwa
dapat diketahui pengaruh yang bersifat positif job crafting terhadap work engagement
tidak memerlukan variabel mindfulness sebagai mediator yang dapat memberi
pengaruh secara signifikan. Karena job crafting bisa memberi pengaruh terhadap work
engagement tanpa perlu dimediator oleh variabel mindfulness. Namun, berdasarkan
hasil wawancara, faktor lain yang lebih berpengaruh antara job crafting dan work
engagement adalah keterampilan kerja, budaya organisasi, sumber daya kerja dan
efektivitas kerja.
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 820
Kesimpulan
Job crafting memberi pengaruh signifikan positif terhadap work engagement. Job
crafting memberikan pengaruh secara sigifikan positif terhadap mindfulness. Mindfulness
tidak memberi pengaruh secara signifikan terhadap work engagement. Serta peran
mediator mindfulness tidak memberi pengaruh secara signifikan antara job crafting dan
work engagement. Implikasi manajerial pada penelitian ini adalah perusahaan dapat terus
berupaya meningkatkan job crafting pada karyawannya agar karyawan memiliki work
engagement dan mindfulness yang tinggi. Perusahaan perlu terus mempertahankan
adanya kepercayaan kepada karyawannya dalam melakukan hal di luar kemampuan
masing-masing individu dan ideide yang dimiliki karyawan, perusahaan juga perlu
mendorong agar karyawan dapat mengembangkan kemampuan dan mempelajari hal-hal
baru di tempat kerja dalam melaksanakan job crafting terhadap keseluruhan aspek
pekerjaannya agar karyawan merasa nyaman pada saat bekerja. Saran untuk peneliti
selanjutnya yaitu agar menambah penggunaan variabel lain yang juga memiliki pengaruh
terhadap work engagement, atau melakukan penelitian pada industri yang berbeda.
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 821
Bibliografi
Aldrin, Neil, & Merdiaty, Netty. (2019). Effect of job crafting on work engagement with
mindfulness as a mediator. Cogent Psychology, 6(1).
https://doi.org/10.1080/23311908.2019.1684421
Ananto, Reza. (2014). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Empiris Pada PT DHL Global Forwarding
Semarang Branch). Skripsi.
Azizah, Rahmani, & Ratnaningsih, Ika Zenita. (2018). Hubungan Antara Job Crafting
Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Generasi Y Di Kantor Pusat Pt. Bank
Bukopin, Tbk Jakarta. Empati, 7(2), 167173.
https://doi.org/10.14710/empati.2018.21679
Baer, Ruth A., Smith, Gregory T., Lykins, Emily, Button, Daniel, Krietemeyer, Jennifer,
Sauer, Shannon, Walsh, Erin, Duggan, Danielle, & Williams, J. Mark G. (2008).
Construct validity of the five facet mindfulness questionnaire in meditating and
nonmeditating samples. Assessment, 15(3), 329342.
https://doi.org/10.1177/1073191107313003
Berg, Justin M., Wrzesniewski, Amy, & Dutton, And Jane E. (2010). Perceiving and
responding to challenges in job crafting at different ranks: When proactivity
requires adaptivity. Journal of Marriage and Family, 60(1), 522.
https://doi.org/10.1002/job
Brown, Kirk Warren, & Ryan, Richard M. (2003). The Benefits of Being Present:
Mindfulness and Its Role in Psychological Well-Being. Journal of Personality
and Social Psychology, 84(4), 822848. https://doi.org/10.1037/0022-
3514.84.4.822
Carson, Shelley H., & Langer, Ellen J. (2006). Mindfulness and self-acceptance. Journal
of Rational - Emotive and Cognitive - Behavior Therapy, 24(1), 2943.
https://doi.org/10.1007/s10942-006-0022-5
Dane, Erik, & Brummel, Bradley J. (2014). Examining workplace mindfulness and its
relations to job performance and turnover intention. Human Relations, 67(1), 105
128. https://doi.org/10.1177/0018726713487753
Davis, Daphne M., & Hayes, Jeffrey A. (2011). What Are the Benefits of Mindfulness?
A Practice Review of Psychotherapy-Related Research. Psychotherapy, 48(2),
198208. https://doi.org/10.1037/a0022062
Demerouti, Evangelia. (2014). Design your own job through job crafting. European
Psychologist, 19(4), 237243. https://doi.org/10.1027/1016-9040/a000188
Eldor, Liat. (2016). Work Engagement: Toward a General Theoretical Enriching Model.
Human Resource Development Review, 15(3), 317339.
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 822
https://doi.org/10.1177/1534484316655666
Ghozali, I. (2016). Konsep, Teknik Dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0.
Universitas Diponegoro.
Kirkendall, CRISTINA D. (2013). Job Crafting: The Pursuit of Happiness at Work.
Wright state university.
Klomp, Laura. (2016). Mindfulness as a personal resource in the JD-R model.
Kotzé, Martina. (2017). The influence of psychological capital, self-leadership, and
mindfulness on work engagement. South African Journal of Psychology, 48(2),
279292. https://doi.org/10.1177/0081246317705812
Leroy, Hannes, Anseel, Frederik, Dimitrova, Nicoletta G., & Sels, Luc. (2013).
Mindfulness, authentic functioning, and work engagement: A growth modeling
approach. Journal of Vocational Behavior, 82(3), 238247.
https://doi.org/10.1016/j.jvb.2013.01.012
Malinowski, Peter, & Lim, Hui Jia. (2015). Mindfulness at Work: Positive Affect, Hope,
and Optimism Mediate the Relationship Between Dispositional Mindfulness,
Work Engagement, and Well-Being. Mindfulness, 6(6), 12501262.
https://doi.org/10.1007/s12671-015-0388-5
Monje Amor, Ariadna, Abeal Vázquez, José Pablo, & Faíña, José Andrés. (2019).
Transformational leadership and work engagement: Exploring the mediating role
of structural empowerment. European Management Journal, 38(1), 169178.
https://doi.org/10.1016/j.emj.2019.06.007
Morrow, Donna Lynne, & Conger, Sue. (2018). Job Crafting, Mindfulness,
Meaningfulness, and Work Engagement. 3rd International Symposium on
Meaningful Work, (March).
Mubarak, Fozia, & Noor, Ayesha. (2018). Effect of authentic leadership on employee
creativity in project-based organizations with the mediating roles of work
engagement and psychological empowerment. Cogent Business and Management,
5(1). https://doi.org/10.1080/23311975.2018.1429348
Peral, Sergio, & Geldenhuys, Madelyn. (2016). The effects of job crafting on subjective
well-being amongst south African high school teachers. SA Journal of Industrial
Psychology, 42(1), 113. https://doi.org/10.4102/sajip.v42i1.1378
Pitaloka, Ikhwana. (2016). Pengaruh Disiplin Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Kryawan Pada PT. Cipta Prima Kontrindo Palembang. Skripsi.
Raza, Basharat, Ali, Muhammad, Naseem, Khalida, Moeed, Abdul, Ahmed, Jamil, &
Hamid, Muhammad. (2018). Impact of trait mindfulness on job satisfaction and
turnover intentions: Mediating role of workfamily balance and moderating role
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 823
of workfamily conflict. Cogent Business and Management, 5(1), 120.
https://doi.org/10.1080/23311975.2018.1542943
Saks, Alan M. (2006). Antecedents and consequences of employee engagement. Journal
of Managerial Psychology, 21(7), 600619.
https://doi.org/10.1108/02683940610690169
Sakuraya, Asuka, Shimazu, Akihito, Imamura, Kotaro, Namba, Katsuyuki, & Kawakami,
Norito. (2016). Effects of a job crafting intervention program on work engagement
among Japanese employees: A pretest-posttest study. BMC Psychology, 4(1), 1
9. https://doi.org/10.1186/s40359-016-0157-9
Schaufeli, Wilmar B. (2012). Work engagement: what do we know and where do we go?
Romanian Journal of Applied Psychology, 14(1), 3.10.
https://doi.org/10.1177/0011000002301006
Soemarsono. (2018). SDM (Sumber Daya Manusia). Pilar Penting Atas Keberhasilan dan
Kegagalan Organisasi.
Srivastava, Shalini, & Pathak, Deepti. (2020). The Role of Moderators in Linking Job
Crafting to Organizational Citizenship Behaviour: A Study on the Indian
Hospitality Sector. Vision, 24(1), 101112.
https://doi.org/10.1177/0972262919869747
Stephani, Daniella, & Kurniawan, Jimmy Ellya. (2018). Hubungan Antara Job Crafting
dan Work Engagement Pada Karyawan. Psychopreneur Journal, 2(1), 3040.
https://doi.org/10.37715/psy.v2i1.865
Theeuwes, Cyrilla. (2016). The relation between job crafting dimensions seeking
challenges and resources , and organizational citizenship behavior . Thesis, Master
Resource, Human, (January).
Tims, Maria, & Bakker, Arnold B. (2010). Job crafting: Towards a new model of
individual job redesign. SA Journal of Industrial Psychology, 36(2), 19.
https://doi.org/10.4102/sajip.v36i2.841
Tims, Maria, Bakker, Arnold B., & Derks, Daantje. (2012). Development and validation
of the job crafting scale. Journal of Vocational Behavior, 80(1), 173186.
https://doi.org/10.1016/j.jvb.2011.05.009
Tims, Maria, Bakker, Arnold B., & Derks, Daantje. (2015). Job crafting and job
performance: A longitudinal study. European Journal of Work and
Organizational Psychology, 24(6), 914928.
https://doi.org/10.1080/1359432X.2014.969245
Van den Heuvel, Machteld, Demerouti, Evangelia, & Peeters, Maria C. W. (2015). The
job crafting intervention: Effects on job resources, self-efficacy, and affective
well-being. Journal of Occupational and Organizational Psychology, 88(3), 511
Pengaruh Job Crafting Terhadap Work Engagement Melalui Mindfulness Sebagai Mediator
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 824
532. https://doi.org/10.1111/joop.12128
Van Wingerden, Jessica, Derks, Daantje, & Bakker, Arnold B. (2017). The Impact of
Personal Resources and Job Crafting Interventions on Work Engagement and
Performance. Human Resource Management, 56(1), 5167.
https://doi.org/10.1002/hrm.21758
Wiroko, Endro Puspo, & Evanytha, Evanytha. (2019). Mindfulness and Work
Engagement Among Generation Y. Psycho Idea, 17(2), 154.
https://doi.org/10.30595/psychoidea.v17i2.4244
Wood, J. .. (2013). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian Edisi 6. Jakarta:
Salemba Humanika.