Syefudin
1
dan Prima Octarina Pramesti
2
82 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Spesial Issue - Vol. 2, No.1 Januari 2021
Pendahuluan
Perkembangan zaman yang semakin canggih, serta dengan meningkatnya ilmu pengetahuan
dibidang teknologi informasi (Tekege, 2017), tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut memengaruhi
kehidupan masyarakat luas dalam pemanfaatan teknologi informasi (Kristiyono, 2015). Dalam
menyeimbangkan kondisi yang terus berubah (Adiyono, 2022), kepala sekolah tidak hanya harus
menjadi pendidik dan manajer, tetapi juga manajer dan supervisor yang dapat menerapkan manajemen
mutu. Hal ini menunjukkan bahwa suasana kerja dan proses pembelajaran bersifat konstruktif, kreatif
dan produktif. Manajemen sekolah tidak lain adalah pendayagunaan dan pemanfaatan sumber daya
yang ada, yang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.
Perpustakaan, sebagai penyedia pengetahuan dan informasi, memainkan peran penting dalam
institusi induk dan komunitas penggunanya (Nugraha, 2019). Untuk itu, perpustakaan juga perlu
memenuhi misi dan kebijakannya untuk memajukan masyarakat melalui pustakawan yang siap pakai
(Novriliam & Yunaldi, 2012), koleksi yang berkualitas, dan berbagai kegiatan layanan yang
mendukung iklim belajar yang menyenangkan (Mangnga, 2015). Dengan dimaksimalkan, diharapkan
akan mencetak orang-orang yang selalu terbiasa dengan kegiatan membaca (Mulyaningsih, Zahidin, &
Nurfiana, 2016), memahami pelajaran, memahami makna informasi dan pengetahuan (Khusniyah &
Hakim, 2019), serta menghasilkan karya yang berkualitas. Jadi pencapaian terakhir relatif mudah untuk
dicapai (Bashori, 2017).
Salah satu contoh perkembangan teknologi informasi adalah penggunaan aplikasi dalam
pengolahan data pada sebuah Perpustakaan (Firman, Wowor, & Najoan, 2016), sehingga sangat
membantu dalam pengolahan data transaksi yang ada didalamnya (Kaharu & Sakina, 2016).
Perpustakaan secara umum adalah sebuah ruangan untuk menyimpan koleksi buku teks dan buku
bacaan lainnya (Suhardi, 2011). Perpustakaan juga dikenal sebagai pusat informasi, sumber ilmu
pengetahuan (Hutasoit, 2014), penelitian dan rekreasi bagi masyarakat dalam menambah wawasan agar
dapat ikut berperan aktif dalam pembangunan bangsa (Sani & Suwanto, 2018).
Salah satu jenis perpustakaan yaitu Perpustakaan Perguruan Tinggi. Perpustakaan Perguruan
Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi (Yulia, 2014), badan bawahannya,
maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan
tinggi mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat) (Lian, 2019).
Banyaknya buku teks dan transaksi peminjaman atau pengembalian buku membuat administrasi
kesulitan dalam pembuatan laporan tiap bulan, selain itu juga administrasi dalam menghitung sisa buku
karena banyaknya anggota dan sedikitnya SDM yang ada diperpustakaan maka diperlukan Sistem
Informasi Perpustakaan secara Online.
Metode Penelitian
Untuk dapat mendapatkan data yang benar-benar akurat, relevan dan valid maka penulis
mengumpulkan sumber data dengan cara:
1. Wawancara
Pengumpulan data melalui wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang lebih rinci yang berhubungan
dengan penelitian.
2. Observasi
Pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap
permasalahan yang diambil.
3. Studi Literatur
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, buku-buku dan sumber lainnya
yang berkaitan dengan judul penelitian.
Jenis Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber dan tempat penelitian
diantaranya melalui wawancara, observasi pada pihak yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi.