381
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi:p–ISSN: 2723 - 6609
e-ISSN :2745-5254
Vol. 3, No., 3 Maret 2022
PENGUATAN OPTIMALISASI BUMDES DENGAN METODE OVOP (One
Village One Product) SEBAGAI PENGGERAK PENGEMBANGAN
PEREKONOMIAN DESA
Harfiahani Indah Rakhma Ningtyas
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yadika Bangil, Indonesia
Abstrak
Perkembangan desa di Indonesia mewajibkan desa untuk menjadi kreator dan inovator
pengembangan desa itu sendiri, salah satunya bidang pembangunan ekonomi yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dalam penelitian ini membahas tentang
optimalisasi usaha yang ada di BUMDes secara terintegrasi dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi yang dapat dilakukan secara efektif, efisien dan berkelanjutan. Objek
penelitian di Provinsi Sumatera Barat dengan menggunakan metode "OPEN SID: (Ovop
Concept Integrated). Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data
primer melalui observasi lapangan. Selain metode primer penelitian ini juga menggunakan
metode sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh tida secara tidak langsung melalui media
perantara. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa program OPEN SID merupakan salah satu
solusi yang tepat sebagai optimalisasi BUMDes. Revitalisasi BUMDes dalam penerapan
program OPEN SID diharapkankan mampu mengatasi berbagai masalah terutama kemiskinan
masyarakat desa. Bertujuan adanya OPEN SID masyarakat akan memiliki saran berbasis digital
sesuai dengan era ekonomi pada saat ini, sehingga dapat mengoptimalkan produk unggulannya.
Selain itu, Program OPEN SID depan menjadi badan usaha yang bersifat swakelola yang
mempu memberikan lapangan kerja baru.
Kata kunci: OVOP; OPEN SID; BUMDes; Desa
Abstract
Village development in Indonesia requires villages to become creators and innovators of village
development itself, one of which is in the field of economic development which aims to improve
the welfare of the surrounding community. This study discusses the optimization of existing
businesses in BUMDes in an integrated manner by utilizing technological developments that
can be carried out effectively, efficiently and sustainably. The object of research in West
Sumatra Province uses the "OPEN SID: (Ovop Concept Integrated) method. This study uses
research qualitative method with a descriptive approach. The type of data collected in this study
is by using primary data through field observations. In addition to the primary method, this
research also uses a secondary method, namely the source of the data obtained is not indirectly
through intermediary media. The results reveal that the OPEN program SID is one of the right
solutions for optimizing BUMDes. The revitalization of BUMDes in the implementation of the
OPEN SID program is expected to be able to overcome various problems, especially poverty in
rural communities. With the aim of having OPEN SID, the community will have digital-based
advice in accordance with the regulations. with the current economic era, so that it can
Penguatan Optimalisasi BUMDes dengan Metode OVOP (One Village One Product)
Sebagai Penggerak Pengembangan Perekonomian Desa
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 3, Maret 2022 382
optimize its superior products. In addition, the SID OPEN Program will become a self-managed
business entity that is able to provide new job opportunities..
Keywords: OVOP; OPEN SID; BUMDes; Village
Pendahuluan
Mewujudkan kemandirian perekonomian desa di Indonesia dengan cara salah
satunya melakukan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pembentukan
BUMDes bertujuan sebagai tulang punggung dalam pembangunan ekonomi desa.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa telah memberikan kehidupan desa
yang otonom, mandiri dalam mengelola kegiatan pemerintah maupun pengembangan.
Pemerintah juga membuat aturan yang memperkuat usaha mandiri desa yaitu Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Perkembangan desa di Indonesia sudah mewajibkan desa untuk menjadi kreator dan
inovator pengembangan desa itu sendiri, salah satunya bidang pembangunan ekonomi
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Meningkatkan
kesejahteraan desa dengan tertib patuh kepada aturan yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah pusat maupun dengan pemerintah daerah sekitar desa. Pemerintah desa
membutuhkan tata kelola yang akuntabel, transparansi dengan tujuan untuk
mewujudkan tingkat perekonomian desa yang lebih maju. Salah satu faktor
menghambat tercapainya peningkatan perekonomian salah satunya yaitu Sumber Daya
Manusia (SDM) dan Sumber daya Alam (SDA).
Indonesia terkenal dengan negara agraris yang memiliki SDA yang melimpah
dan beragam. Lahan pertanian Indonesia sangatlah luas dan subur yang menyebabkan
mayoritas masyarakat indonesia bekerja disektor pertanian (Mulyaningsih,et al., 2018).
Penduduk Indonesia bekerja dibidang pertanian sebanyak 145,60 juta jiwa. Bisa
diartikan bahwa penduduk manusia sekitar 31,78% bekerja dibidang pertanian. Dengan
itu bidang pertanian memiliki peran penting dalam meningkatkan perkonomian
berkelanjutan (Badan Pusat Statistik, 2021). Provinsi Sumatera Barat adalah salah satu
daerah yang memiliki potensi pertanian yang besar yaitu luas panen sekitar 140.463,58
hektar. Berdasarkanluas panen tersebut dapat memproduksi sekitar 839.724 ton dan
produksi beras sekitar 481.750 ton pada tahun 2019. Provinsi Sumatera Barat berencana
menjadi lumbung pangan (Nurhanisah, 2021). Sejak tahun 2019-2021 perencanaan
provinsi Sumatera Barat menjadi lumbung pangan belum dapat terrealisasi, disebabkan
beberapa faktor salah satunya yaitu kualitas SDM di Provinsi Sumatera Barat yang
belum optimal. Pandemi covid-19 juga dijadikan salah satu faktor penghambat yang
menyebabkan regulasi perekonomian menjadi terhambat.
Permasalahan tersebut, memicu penulis untuk memberikan beberapa solusi guna
terrealisasinya lambung pangan di provinsi Sumatera Barat. Dengan salah satunya
mengoptimalkan usaha yang ada di BUMDes secara terintegrasi dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi yang dapat dilakukan secara efektif, efisien dan berkelanjutan.
Penulis berencana untuk membantu Provinsi Sumatera Barat untuk memberikan solusi
yaitu menggunakan metode "OPEN SID: (Ovop Concept Integrated)". Maksudnya yaitu
Harfiahani Indah Rakhma Ningtyas
383 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 3, Maret 2022
mengoptimalisasi BUMDes dengan metode OVOP (One Village One Product). Concept
sebagai strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat di provinsi Sumatera Barat.
Program ini adalah salah satu alternatif yang dapat menciptakan kemandirian pangan di
provinsi Sumatera Barat sekaligus dapat menjadi salah satu daerah eksportir produk
terbesar di internasioal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran
konsep "OPESN SID: (provinsi sumatera barat OVOP Concept Integrated)", serta
mendeskripsikan langkah strategis pengimplementasi inovasi program yang akan di
lakukan di provinsi Sumatera Barat.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Peraturan Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa menjelaskan
kewenangan Pemerintah Desa yang dapat mendirikan usaha desa yang disebut
BUMDes. Badan yang harus didirikan atas dasar kekeluargaan dan gotong royong antar
nasyarakat desa. Beroperasi dari aspek ekonomi dan bidang pelayanan publik bertujuan
untuk memberikan manfaat bagi masyarakat pedesaan. Prosen BUMDes di dirikan
melalui proses musyawarah masyakat desa untuk dijadikan bahan pembelajaran dalam
mengambil keputusan. Dikuatkan oleh UU Desa pasal 54 ayat (2a) dan pasal 88 ayat
(1). Sarana pembangunan ekonomi di pedesaan salah satunya dapat tercapai dengan
mendirikan BUMDes.
Sumber BUMDes dari anggaran pendapatan belanja desa sebagai modal awal, dan
penyertaan modal dari anggota masyarakat desa (Rosyidah, 2021). Kemudian berharap
dapat eksistensi produktif dengan melakukan bisnis sosial yang dapat memberikan
keuntungan dan memberikan manfaat kepada masyarakat.
1. Operasional Konsep OVOP
One Vilage One Product (OVOP) adalah program pemerintah yang bertujuan
agar dapat memberikan pengembangan produk dari desa, sehingga dapat bersaing di
pasar global (Murti, 2019). Terdapat proses di dalam OVOP yang terdiri dari seleksi
sentra OVOP, seleksi produk, penilaian, pengembangan produk, pembinaan dan
produsen, dan penghargaan (Abi, 2016). Seleksi sentra mempunyai beebrapa kriteria
yang digunakan menjadi patokan agar seleksi tersebut tepat sasaran. Desa harus
mempunyai akuntabilitas sumber daya yang memadai kepada hasil produk yang
dihasilkan, serta desa wajib mempunyai keserdiaan bahan baku yang digunakan
untuk produk. Dalam pengajuan sentra desa harus dilakukan oleh pemerintah kota.
pemerintah daerah yang mengusulkan untuk ditetapkan sebagai sentra.
Seleksi produk dilakukan agar mengetahui produk yang digunakan dapat
menjaring produk-produk industri kecil menengah di sentra yang akan
dikembangkan. Kelembagaan pengembangan produk yang dipilih bertujuan untuk
memberikan sinkronisasi program pengembangan produk-produk industri kecil
menengah. Setelah produk dipilih wajib adanya pembinaan sentra agar dapat
mengembangkan produk unggulan menjadi semakin unggul. Penghargaan OVOP
sangat penting agar dapat memberikan semangat untuk masyrakat desa.
Penghargaan OVOP merupakan bentuk pengakuan pemerintah terhadap produk
yang dikembangkan.
Penguatan Optimalisasi BUMDes dengan Metode OVOP (One Village One Product)
Sebagai Penggerak Pengembangan Perekonomian Desa
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 3, Maret 2022 384
2. OPEN SID” - Metode OVOP (One Village One Product)
Pengembangan komuditas unggulan dan industri berbasis sumber daya lokal
bisa melalui pendekatan OVOP. Pendekatan ini bertujuan untuk pengerakan
masyarakat yang mengembangkan potensi yang dimiliki daerah secara integratif
agar dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. meningkatkan
rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan daerahnya. Konsep OVOP adalah
suatu pendekatan pembandingan dari (Endogenous Development) yang dapat
memberikan manfaat besar untuk potensi wilayah sebagai modal besar dengan tetap
menjaga kelestarian lingkungan, sehingga dapat mengembangkan kearifan lokal
setempat dengan mendorong berkembangnya industri kecil dan menengah
(BAPPEDA, 2020). BUMDes di indonesia diramalkan akan menjadi sebuah konsep
kawasan yang unggul jika salah satu menggunakan metode OVOP. Penerapakn
konsep ini telah diterapkan oleh negara jepang dan thailan yang telah menggunakan
terlebih dahulu dan membuktikan bahwa memberikan keunggulan komparatif pada
konsep OVOP itu sendiri (Natsuda, 2012).
Penerapan etode OVOP yang dilakukan di negara jepang dan thailan, penulis
berharap dapat di terapkan di indonesia agar dapat memberikan solusi terhadap
masalah kemiskinan yang tak kunjung selesai. Masyarakat akan memiliki sarana
untuk memgoptimalkan produk lokalnya dan dapat menjadi badan usaha yang
bersifat swakelola. Bertujuan untuk dapat meciptakan lapangan kerja dan
mengurangi tingkat pengangguran di wilayah masyarakt setempat. Metode OVOP
dalam indonesia terfokuskan terhadap revitalisasi. Revitalisasi adalah suatu upaya
untuk menghidupkan kembali suatu yang dulunya pernah hidup dan terbedaya tetapi
mengalami kemunduran atau degradasi dalam kurun waktu tertentu (Firman
Ardiansyah, 2021). Dibawah adalah skema OVOP yang di terapkan oleh negara
idnonesia.
Gambar 1. Konsep Dasar OVOP.
a. Revitalisasi Desa
Revitalisasi adalah upaya untuk mendaur ulang dengan tujuan untuk
memvitalisasi kembali fungsi utama dengan kata lain mengembalikan kepada
vitalitas fungsi utamanya yang telah pudar (Budiaman, 2021).
b. Revitalisasi Manusia
Revitalisasi
desa
Revitalisasi
perdagangan
Revitalisasi
masyarakat
Harfiahani Indah Rakhma Ningtyas
385 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 3, Maret 2022
Revitalisasi Manusia adalah pemanfaatan dan peningkatan, keterampilan, dan
kecakapan diri individu untuk lebih produktif dalam menjalankan aktivitas
ekonomi.
c. Revitalisasi Perdagangan
Revitalisasi perdagangan adalah menciptakan sistem ekonomi dalamdesa yang
dapat memenuhi kebutuhan sendiri.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Penulis memilih metode tersebut bertujuan untuk memperoleh gambaran
kondisi permasalahan secara konkrit dan berharap dapat menerapkan solusi yang akan
diberikan. Penelitian kualitatif menekankan pada pemahaman mengenai masalah-
masalah yang terdapat dalam kehidupan sosial atas dasar kondisi realitas atau natural
setting yang holistis, komplek dan rinci (Komariah, 2013). Jenis data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer melalui observasi
lapangan agar mendapat gambaran yang jelas tentang BUMDes di Provinsi Sumatera
Barat terhadap realisasi program lapang pangan dengan menggunakan metode OPEN
SID: (Ovop Concept Integrated). Selain metode primer penelitian ini juga menggunakan
metode sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media
perantara. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
gabungan antara observasi lapangan dengan studi kepustakaan. Metode sekunder dalam
penelitian ini dilakukan melalui buku, jurnal,terbitan berskala dan Badan Pusat Statistik
(BPS). Data-data yang telah dikumpulkan oleh penulis. Penulis akan melakukan review
terhadap data sekunder yang didapat dan akan diolah sehingga menjadi informasi yang
menyeluruh terkait prospek dan konsep BUMDes di Provinsi sumatera barat terhadap
realisasi program lapang pangan dengan menggunakan metode OPEN SID: (Ovop
Concept Integrated. Berikut adalah kerangka berpikir dalam penelitian ini.
Penguatan Optimalisasi BUMDes dengan Metode OVOP (One Village One Product)
Sebagai Penggerak Pengembangan Perekonomian Desa
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 3, Maret 2022 386
Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir.
Hasil dan Pembahasan
Gambaran Program "OPEN-SID" sebagai optimalisasi BUMDes metode OVOP
Membuat konsep perencanaan integritas program sangatlah penting bagi setiap
BUMDes untuk meningkatkan kapasitas dalam bidang pertanian yang dilakukan oleh
Provinsi Sumatera Barat. Para usaha BUMDes tiap pedesaan yang tergabung dalam
persatuan baik tingkat pusat maupun daerah, diajak bercerita dengan berargumen
tentang agenda perencanaan integritas program yang dilakukan dengan menyesuaikan
dengan program yang telah berjalan. Hal tersebut dapat menjadi amunisi yang
dibutuhkan dalam integritas program.
Revitalisasi Desa
Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh penulis di Provinsi Sumatera Barat
memiliki komuditas prodok unggulan yang dikelompokkan sebagai berikut:
Menentukan Topik dan
Perumusan
Menentukan Desain
Penulisan
Literarure Revier
Konsep
Permusan Masalah
Kesimpulan dan Saran
Harfiahani Indah Rakhma Ningtyas
385 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 3, Maret 2022
Tabel 1. Desa yang Usulkan oleh SKPD Sebagai Target OVOP di Sumatera Barat, 2022
No
Kabupaten
Kecamatan
Desa
Komuditas
Unggulan
1
Agam
IV Koto
Balingka, Kota
Panjang, Sianok
Anam Suku
Jeruk, Cabe
Rawit, Kelapa
Sawit
2
Dharmasraya
Kota Baru
Ampang Kuranji,
Koto Padang
Pisang, Sawo
3
Menatawi
Seberut Barat
Daya
Katurei, Pasakiat
Taileleu
Jambu Biji,
Nangka, Ubi
Jalar, Alpukat
4
Lima Puluh
Kota
Mungka
Jopang Manganti,
Mungka, Simpang
Kapuak
Cabe Merah,
Kacang Panjang,
Jeruk, Rambutan
5
Pasamaan
Barat
Pasamaan
Aia Gadang, Aua
Kuniang, Lingkuang
Aua
Mangga, Jambu
Biji, Salak,
Kelapa Sawit
6
Salok
Bukit Sundi
Bukit Tandang
Ubi Jalar,
Alpukat
7
Tanah Datar
Batipuh
Andaleh, Sabu,
Tanjuang Barulak
Ubi Jalar, Kayu
Manis, Cengkeh
Tabel di atas menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera Barat memiliki potensi
keberhasilan yang besar untuk penerapan OVOP karena sumber daya alam yang
dimiliki beragam dan melimpah.
Revitalisasi Manusia
Revitalisasi manusia adalah usaha membangun manusia (Human Capital).
Program OPEN-SID sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan
BUMDes, menciptakan kelompok secara terintegritasi berdasarkan kemampuan
masyarakat yang dimiliki, sehingga dapat menghasilkan optimalisasi pemberdayaan
ekonomi masyarakat desa melalui metode komoditas. Berikut adalah kelompok
klasifikasi revitalisasi manusia:
387
Penguatan Optimalisasi BUMDes dengan Metode OVOP (One Village One Product)
Sebagai Penggerak Pengembangan Perekonomian Desa
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 3, Maret 2022 388
Gambar 3. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunitas Terintegrasi.
Keterangan:
1. Komunitas kreatif dan inovasi
Masyarakat desa mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Dalam komunitas
ini masyarakat yang menentukan produk yang akan dikembangkan sesuai
dengan keunikan lokal yang dimiliki desa.
2. Komunitas produk
Masyarakat desa mengolah produk menjadi suatu produk yang siap dijual atau
dipasarkan. Dalam komunitas ini masyarakat diberikan pendampingan dan
arahan intensif agar produk yang dikembangkan sesuai dengan permintaan dan
kebutuhan masyarakat
3. Komunitas marketing
Masyarakat desa mempromosikan produk inovasi yang telah dihasilkan. Hasil
dari komunitas pemberdayaan yang terintegritasi yang siap dipromosikan
melalui program OPEN-SID bertujuan masyarakat dapat dengan mudah
beraktivitas keluar masuk produk yang telah dihasilkan
4. Komunitas keuangan
Masyarakat desa melakukan pencatatan keluar masuknya transaksi. Dalam
komunitas ini masyarakat menentukan harga yang akan diberikan dan proses
pencatatan aktivitas transaksi yang dilakukan oleh desa dengan menggunakan
keuangan digital
5. Komunitas digital
Masyarakat desa sudah mulai mengembangkan aktivitas yang dilakukan
dengan menggunakan digital. Dalam komunitas digital ini masyarakat
membuat dan mengembangkan dari segi, marketing, produk, hingga pencatatan
Harfiahani Indah Rakhma Ningtyas
389 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 3, Maret 2022
keuangan transisi manual menjadi era digital yang sudah banyak sekali manfaat
bagi masyarakat.
6. Komunitas penanganan daur ulang
Masyarakat desa wajib untuk melestarikan lingkungan di Provinsi Sumatera
Barat agar tidak terjadi pencemaran limbah hasil produksi yang dilakukan.
Melalui komunitas penangan daur ulang, limbah yang dihasilkan dapat diolah
kembali agar dapat memberikan manfaat dan nilai jual. Contohnya limbah
pertanian atau peternakan yang dapat diolah menjadi pupuk, briket, bokashi,
silase dan kompos cacing.
a. Revitalisasi Perdagangan
Perkembangan ekonomi yang sudah memasuki era society 5.0, pemasaran
digital menjadi pemecahan masalah untuk menerapkan segala informasi
penggunaan IOS atau android dengan melakukan koneksi internet (Karinov,2019).
OPEN SID sebuah program yang dikemas untuk aktivitas digital dibidang
ekonomi dengan memasarkan hasil komoditas yang telah diolah oleh berbagai
komunitas pada masing-masing BUMDes di Provinsi Sumatera Barat.
Program OPEN SID memberikan berbagai fitur-fitur yang canggih seperti fitur
Info desa yang digunakan untuk mengantur identitas desa, wilayah administratif,
pemerintah desa, dan status desa (IDM), fitur kependudukan, fitur statistik
penduduk, fitur layanan surat, fitur sekretariat, fitur keuangan dan fitur analisis
keuangan dan produk.
1. Skema Operasional Program "OPEN SID"
Program OPEN SID ini berada dibawah kendali BUMDES yang diawasi oleh
pemerintah, sehingga berharap proses pengawasannya dapat lebih mudah dan
maksimal. Dibawah ini adalah skema program OPEN SID sebagai berikut:
Gambar 4. Skema Operasional “OPEN SID”.
Keterangan:
a. BUMDes membuat program OPEN SID setelah itu melakukan sosialisasi kepada
seluruh masyarakat yang berkepentingan
b. Pekebun dan masyarakat mengajukan diri untuk berkolaborasi dengan program
OPEN SID
c. Progam OPEN SID, pekebun dan masyarakat akan diberdayakan dengan revitalisasi
3 bidang ekonomi
Penguatan Optimalisasi BUMDes dengan Metode OVOP (One Village One Product)
Sebagai Penggerak Pengembangan Perekonomian Desa
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 3, Maret 2022 390
d. Hasil produksi yang dilakukan oleh masyarakat desa dipasarkan langsung kepada
masyarakat umum (konsumen) melalui Program OPEN SID
e. Konsumen dapat melihat dan membeli produk yang dibutuhkan melalui program
OPEN SID
f. Hasil penjualan akan dikelola secara berkelanjutan dengan tim masyrakat BUMDes,
sebagian pengahasilan (keuntungan) disalurkan kepada masyarakat yang
bekerjasama dengan program OPEN SID.
2. Potensi Keberhasilan Program “OPEN SID”.
Terdapat tiga potensi yang dapat menjadi faktor terealisasinya program OPEN
SID yaitu:
a. Dukungan dari pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) menjadikan sebagai badan hukum, Dimana menjadi peran penting
bagi masyarakat desa agar dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADesa).
Tujuan BUMDes yaitu menkonsolidas dan memasarkan produk yang dihasilkan
oleh masyaraat desa (UU Cipta Kerja, 2020). Adanya program OPEN SID
menjadi salah satu cara yang tepat dalam pengembangan ekonomi desa pada era
society 5.0 pada saat ini
b. Potensi dan realisasi dana BUMDes
Informasi yang diterima bahwa provinsi Sumatera Barat bahwa pada akhir
tahun 2021 mempunyai prioritas yaitu (1) program padat karya tunai, (2) jaring
pengaman sosial berupa bantuan langsung tunai, (3) pemberdayaan UKM dan
sektor usaha pertanian dan (4) program pengembangan potensi desa, produk
unggulan desa, kawasan pedesaan melalui peningkatan BUMDes (Kemenkeu
Kanwil DJPb Prov. Sumbar). Pengembangan BUMDes dengan menggunakan
program OPEN SID dapat merealisasikan dana desa agar dapat mengurangi
tingkat kemiskinan desa dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata
c. Memberikan Feedback bagi masyarakat
Program OPEN SID dapat meningkatkan kuantitas output dari produk
yang dihasilkan. Jika mengacu kepada konsep ekonomi apabila permintaan naik
maka harga relatif akan naik, sebaliknya apabila permintaan turun maka harga
relatif akan turun (Fathurrahman, 2021). Berdasarkan konsep tersebut dapat
menerapkan lebih cepat dengan menggunakan program OPEN SID.
3. Stakeholders Implementasi program “OPEN SID”.
Implementasi program OPEN SID ini menggunakan konsep multipihak yang
digunakan oleh stakeholders. Multipihak itu sendiri adalah memanfaatkan potensi
dan informasi yang dimiliki oleh berbagai pihak yang bersangkutan dan menciptakan
suatu platform digital yang berfungsi untuk mendukung kegiatan (Silviana, 2022).
Stakeholder yang akan berkolaborasi antar lain:
a. Pemerintah
Harfiahani Indah Rakhma Ningtyas
389 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 3, Maret 2022
Pemerintah bertugas sebagai pihak yang mendukung segala aktivitas yang ada di
program OPEN SID, terpenting koordinasi dan memberikan fasilitas yang
bersangkutan dengan regulasi hukum. Pemerintah juga bertugas sebagai tim ahli
yang mengawasi dan mendampingi terkait revitalisasi program OPEN SID secara
berskala
b. BUMDes
BUMDes berperan penting dari segala aktivitas program OPEN SID. Ketika
BUMDes tidak berjalan dengan baik akan mempengaruhi dalam meningkatkan
aktivitas perekonomian yang dilakukan terhadap program OPEN SID
c. Masyarakat
Masyarakat adalah objek utama dalam mendukung peningkatan perekonomian
dengan melalui program OPEN SID. Masyarakat sebagai produsen maupun
konsumen menempati posisi terpenting dalam menentukan keberhasilan dan
keberlanjutan program OPEN SID.
d. Akademis
Akademis/pendidik adalah elemen yang dapat memberikan manfaat dalam
bentuk analisa dan penelitian agar mengetahui secara komprehensif faktor-faktor
yang mempengaruhi peningkatan atau penurunan perekonomian yang dihadapi
oleh masyarakat. Memberikan manfaat terhadap peningkatan kualitas output dari
adanya OPEN SID.
e. Digital
Digital, sebagai media utama dalam melakukan semua aktivitas pada program
OPEN SID yang mempunyai pengaruh besar terhadap kelancaran berinovasi.
Digital juga salah satu faktor yang dapat memberikan peningkatan ekonomi dalam
bidang branding dan marketing produk yang dihasilkan melalui program OPEN
SID baik dipasarkan masyarakat lokal, nasional hingga internasional.
4. Implementasi "OPEN SID"
Implementasi program OPEN SID tidak hanya dilakukan untuk mengatasi
masalah perekonomian masyarakat setempat, namun juga dapat memberikan
peningkatan lapangan kerja di provinsi Sumatera Barat. Terdapat beberapa proses
terhadap program OPEN SID.
Tabel 2. Implementasi "OPEN SID"
No.
Keterangan
1
Proses rancangan ini adalah penguatan program serta
mengidentifikasi secara menyeluruh mengenali OPEN
SID agar bisa melakukan perencanaan jangka panjang.
Desa membuat perencanaan dan penyediaan berbagai
aspek yang dibutuhkan terhadap implementasi
2
Proses ini terdiri dari kerjasama, komunikasi, dan
verifikasi antar pemangku kepentingan pada program
OPEN SID
391
Penguatan Optimalisasi BUMDes dengan Metode OVOP (One Village One Product)
Sebagai Penggerak Pengembangan Perekonomian Desa
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 3, Maret 2022 390
3
Proses ini terdiri dari sosialisasi program serta memulai
menjalankan operasional OPEN SID
4
Proses ini yaitu pengawasan yang saling berhubungan
dengan Masyarakat desa dan pemerintah agar dapat
dijadikan masukan untuk masyarakat desa sehingga
menghasilkan produk yang unggul.
Kesimpulan
OPEN SID merupakan program secara integritas yang diberikan oleh pemerintah
agar dapat mengoptimalkan BUMDes berbasis OVOP concept sebagai strategi
pemberdayaan ekonomi masyarakat di provinsi Sumatera Barat. Implementasi program
OPEN SID mengacu kepada keberhasilan negara Jepang dan Thailand yang telah
mendahului menggunakan metode OVOP. Strategi dalam implementasikan program
OPEN SID menggunakan konsep multi pihak sebagai stakeholders. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa program OPEN SID merupakan salah satu solusi yang tepat
sebagai optimalisasi BUMDes Revitalisasi BUMDes dalam penerapan program OPEN
SID diharapkan mampu mengatasi berbagai masalah terutama kemiskinan masyarakat
desa. Tujuan adanya OPEN SID masyarakat akan memiliki saran berbasis degital sesuai
dengan era ekonomi pada saat ini, sehingga dapat mengoptimalkan produk
unggulannya. Selain itu, Program OPEN SID dan menjadi badan usaha yang bersifat
swakelola yang mampu memberikan lapangan kerja baru.
392
Harfiahani Indah Rakhma Ningtyas
393 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 3, Maret 2022
Bibliografi
Nurhanisah, Y. (2021). Retrieved from Indonesiabaik.id:
https://indonesiabaik.id/motion_grafis/10-kabupaten-penghasil-beras-
tertinggi-di-indonesia
Komariah, D. S. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm.23. Bandung:
Alfabeta.
Hanke, J. a. (Pren-tice-Hall International Ltd.). Business Forecasting. Sixth Edition.
London:, 1998.
Badan Pusat Statistik (BPS). (2020). Persentase penduduk bekerja menurut
lapangan pekerjaan”. Diakses melalui https://www.bps.go.id Pada Tanggal
20 Febuari 2022.
Mulyaningsih, A., Hubeis, A.V.S., Sadono, D., & Susanto, D. (2018). “Partisipasi
petani pada usaha tani padi, jagung, dan kedelai perspektif gender. Jurnal
Penyuluhan,14(1), 145-158.
Pamekasan, B. K. (2020). Profil One Village One Product.
BAPPEDA. (2020). Profil One Village One Product. BAPPEDA Kabupaten
Pamekasan.
Natsuda, K. W. (2012). One village one product -rural development strategy in
Asia: the case of OTOP in Thailand. RCAPS Working Paper, 33(3), 369-385.
Firman Ardiansyah, N. Y. (2021). Optimalisasi BUMDES Berbasis OVOP (One
Village One Product) ConceptDi Kabupaten Pamekasan. MKA Implementasi
Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 1, No. 2, 153-164.
Budiaman, H. &. (2021). Revitalisasi Badan Usaha Milik Desa Dalam Menggali
Potensi Lokal Desa. Jurnal Ilmiah Galuh Justisi, 9(1), 116-122.
Karinov. (2019). Revolusi industri 5.0 ala Jepang: Human - centered society.
Diakses melalui https://karinov.co.id/revolusi-industri-5-jepang pada
tanggal 11 September 202
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2021. Perkembangan Penyaluran
Dana Desa di Sumatera Barat; edisi Mei 2021. Diunduh di
https://djpb.kemenkeu.go.id tanggal 10 Maret pukul 20:30
Fathurrahman, R. A. (2021). Konsep Ekonomi Pada Masa Ibnu Khaldun dan Al-
Ghazali.
Silviana, V. P. (2022). Kajian Kerjasama Multipihak dalam Penyuluhan
Hortikultura (Bawang Merah) di Sepanjang Aktivitas Rantai
Nilai di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok: Study of
Multi-Stakeholders Cooperation in Horticultural Extension (Shallot)
along the Value Chain Activities in Lembah Gumanti District Solok
Regency. Journal of Agriculture and Social Development, 1(1), 22-29.
Murti, E., & Harianto, H. (2019, September). Pendekatan One Village One Produk
(OVOP) Dalam Pemberdayaan Ekonomi Desa. In Seminar Nasional
Sistem Informasi (SENASIF) (Vol. 3, No. 1, pp. 1779-1790).
Abi Syarwan DKK, Pengembangan Batik Pacitan Melalui Perencanaan Wilayah
Berbasis OVOP, diakses dalam https://www.academia.edu tanggal 13
Maret 2022
Penguatan Optimalisasi BUMDes dengan Metode OVOP (One Village One Product)
Sebagai Penggerak Pengembangan Perekonomian Desa
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 3, Maret 2022 394
Ardiansyah, F., Firdaus, N. Y., & Muhtadi, R. (2021). Optimalisasi BUMDES
Berbasis OVOP (One Village One Product) Concept Di Kabupaten
Pamekasan. Implementasi Manajemen & Kewirausahaan, 1(2), 153-164.