241
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi:p–ISSN: 2723 - 6609
e-ISSN :2745-5254
Vol. 3, No.2 Februari 2022
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN E-COMMERCE DI BURSA EFEK INDONESIA
Meilanty
1
dan Lulu Setiawati
2
Universitas Matana, Tangerang, Indonesia
1
dan
2
Abstrak
Laporan keuangan pada perusahaan merupakan sebuah informasi yang penting dalam
mengukur tingkat kinerja keuangan perusahaan untuk melakukan investasi. Berdasarkan
penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif, karena adanya variabel -
variabel yang akan ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk menyajikan gambaran secara
terstruktur, faktual, mengenai fakta - fakta hubungannya antara variabel yang diteliti.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena terdapat
data yang disajikan berhubungan dengan angka atau scoring, yaitu dengan menggunakan cara
- cara tertentu dalam mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data dengan teknik
statistik, mengambil kesimpulan dengan generalisasi. Penelitian yang lakukan kali ini yang
dilihat dari hasil penelitian sebelumnya, maka penulis mendapatkan kesimpulan bahwa Rasio
Keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham, dimana pengaruh baik
maupun buruk dari laporan keuangan sangat memengaruhi saham. Hasil kesimpulan di atas,
maka penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya yang
ingin meneliti mengenai Rasio Keuangan dan Return Saham, serta penulis menyarankan bagi
penelitian selanjutnya untuk dapat menggunakan metode penelitian kuantitatif serta meneliti
objek penelitian lain dengan bidang yang berbeda sehingga memperluas penelitian ini agar
menjadi bahan penelitian yang akurat.
Kata kunci: Rasio Keuangan; Return Saham; E-Commerce
Abstract
The company's financial statements are important information in measuring the level of the
company's financial performance for investing. Based on this research, the researcher uses a
descriptive type of research, because of the variables that will be studied in relation to it and
the aim is to present a structured, factual picture of the facts about the relationship between
the variables studied. The approach used in this study is a quantitative approach because there
are data presented related to numbers or scoring, namely by using certain ways of collecting
data, processing and analyzing data with statistical techniques, drawing conclusions with
generalizations. The research that was conducted this time, which was seen from the results
of previous studies, the authors concluded that Financial Ratios have a significant influence
on Stock Return, where the good or bad influence of financial statements greatly affects stocks.
The results of the conclusions above, the authors hope that this research can be used as a
reference for further research that wants to examine Financial Ratios and Stock Returns, and
the authors suggest for further research to be able to use quantitative research methods and
examine other research objects with different fields so as to expand the research. This is to be
an accurate research material.
Keyword : Financial Ratios; Stock returns; E-Commerce
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan E-Commerce di
Bursa Efek Indonesia
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022 242
Pendahuluan
Laporan keuangan pada perusahaan merupakan sebuah informasi yang penting
dalam mengukur tingkat kinerja keuangan perusahaan (Maith, 2013) untuk melakukan
investasi. Keuangan yang biasanya disajikan dalam manajemen perusahaan yang lazim
digunakan dalam memprediksi saham meliputi neraca (Sunardi, 2010), laporan laba rugi,
laporan perubahan modal dan laporan arus kas (Lintong, Limpeleh, & Sungkowo, 2020).
Hal ini tidak relevan jika tidak menggunakan analisis rasio keuangan yang biasanya
menjadi alat ukur perusahaan (Wibowo, 2013) untuk mengetahui apakah kinerja
keuangan yang selama periode berjalan mengun tungkan bagi perusahaan dalam pasar
modal atau malah merugikan perusahaan (Nuraini, 2016).
Kinerja rasio keuangan dalam hal ini yang disebut faktor fundamental yang
merupakan studi untuk mempelajari hal - hal yang berhubungan tentang keuangan bisnis
dengan maksud untuk memahami sifat dasar (Nurfauziah, 2014) dan karakteristik
operasional perusahaan yang sudah menerbitkan saham (Syahadatina & Suwitho, 2015).
Oleh itu kinerja keuangan perusahaan sangat berpengaruh terhadap saham yang telah
diterbitkan perusahaan bagi investor (Salim, 2015). Kinerja keuangan tersebut dapat
diukur dengan menggunakan rasio keuangan yang telah ditetapkan perusahaan (Masyita
& Harahap, 2018), karena rasio keuangan yang merupakan suatu informasi dapat
menggambarkan hubungan antara berbagai macam akun (account) dari laporan keuangan
(Jatmika & Andarwati, 2018) dan juga dapat mencerminkan keadaan keuangan serta hasil
operasional perusahaan yang akan berpengaruh terhadap tingkat kenaikan return saham
(Devi & Artini, 2019).
Corrado dan Jodan menyatakan bahwa return saham merupakan profit yang
didapatkan dari saham yang dimiliki oleh investor atas investasinya yang berupa deviden
serta capital gain / loss. Rasio keuangan adalah ukuran yang digunakan dalam interpretasi
dan analisis laporan finansial suatu perusahaan. Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah
alat yang dinyatakan dalam arithmatical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskanh
hubungan antara dua macam data finansial.
Demikian juga pada jurnal penelitian yang berjudul “Pengaruh Rasio Pasar Dan
Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia” yang dilakukan oleh (I Gusti Ayu Arista Dewi, I Dewi Ngurah
Bagus Gunadi dan I Wayan Suarjana, 2020). Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif, populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan sebanyak 43
perusahaan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 37 perusahaan. Teknik analisis data
pada penelitian ini adalah regresi linear berganda, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, Price
to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, Return
on Assets (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, dan Return
On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan menyatakan bahwa
dengan adanya Rasio Keuangan yang baik memengaruhi Return Saham, seperti dalam
jurnal (I Gusti Ayu Arista Dewi, I Dewi Ngurah Bagus Gunadi dan I Wayan Suarjana,
2020) menunjukkan bahwa rasio keuangan memiliki pengaruh yang sangat positif
terhadap return saham.
Meilanty
1
dan Lulu Setiawati
2
243 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif. Metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena
pada subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan. (Moleong, 2005: 6).
Dengan menggunakan teori identitas Stuart Hall penelitian ini mendeskripsikan data-data
berupa kutipan novel untuk melihat adanya identitas budaya dalam setiap tokoh dalam
The Translator.
Hasil dan Pembahasan
Identitas Budaya pada karakter Sammar
Sammar harus bertahan hidup di Skotlandia sendiri setelah suaminya Tarig
meninggal. Jika dilihat memang pada dasarnya Sammar sangat tidak terlalu menyukai
hidup di Skotlandia. She was afraid of rain, afraid of the fog and the snow which came
to this country, afraid of the wind even (3). Dari sini terlihat bahwa Sammar tidak
menyukai udara di Skotlandia. Bahkan ia seperti merasa teralienasi disebabkan udara
tersebut; dressed African suffers in the alien British cold (65). Sebagai seorang imigran,
yang lahir di Inggris, Sammar selalu berharap bahwa ia dapat lahir dan tinggal di Sudan
Perhaps she would have been given a different name had she been born in Khartoum, a
more common one(5). Dari sini dapat terlihat bahwa dalam diri Sammar, ada sebuah
konsep “rumah” yang merepresentasikan siapa diri dia dan dari mana ia berasal, dan
“rumah” itu ialah Sudan.
Namun demikian, ada sebuah keadaan yang sepertinya memaksa Sammar untuk
terus dapat bertahan hidup di Skotlandia. Hal ini mungkin disebabkan karena keadaanya
sedang sangat terpuruk setelah kematian suaminya. Bahkan ia sendiri tidak dapat merawat
anaknya; She was unable to mother the child. The part of her that did the mothering had
disappeared (7)”. Dari sini seperti terlihat keadaan Sammar yang sedang tidak stabil.
Tetapi, Sammar sepertinya bukan orang yang mudah menyerah ia berusaha untuk
bangkit. Itu sebabnya Sammar memutuskan untuk menikah lagi; 'I want to get married
again, I need a focus in my life (28). Dari sini terlihat bahwa Sammar sepertinya
membutuhkan seorang laki-laki untuk membuatnya tetap bertahan sebagai pengganti
suaminya yang telah pergi. Dan takdir sepertinya mempertemukan Sammar dengan Rae
seorang Ilmuwan di mana Sammar bekerja untuknya sebagai seorang penerjemah.
Namun, hubungan Sammar dan Rae tidak berjalan mulus hal ini disebabkan oleh
perbedaan agama diantara keduanya, di mana Sammar beragama Islam dan Rae beragama
Kristen.
Hubungan yang sulit untuk disatukan antara Sammar dan Rae bahkan
membuatnya merasa ‘terasing’; Sammar felt separate from him, exiled while he was in
his homeland, fasting while he was eating turkey and drinking wine” (34), 'Being exiled
isn't very nice (150). Dari sini terlihat bahwa interaksi antara Sammar dan Rae justru
membuat ia merasa terasing karena perbedaan kehidupan diantara keduanya. Dan dari
sini juga terlihat bahwa keterasingan sammar juga disebabkan karena ia merasa bahwa
Skotlandia bukan tanah airnya, di mana mayoritas penduduknya beragama Kristen
sedangkan ia beragama islam yang tentu saja memiliki kebiasaan yang berbeda. Perlu
ditekankan bahwa konsep exiledi sini merupakan keadaan terasing yang terdapat dalam
diri disebabkan karena merasa teralienasi karena berada dalam suatu budaya atau keadaan
yang berbeda dengan keadaan dirinya. hal ini sesuai yang dinyatakan oleh Sara:
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan E-Commerce di
Bursa Efek Indonesia
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022 244
John Simpson in The Oxford Book of Exile writes that exile “is the human
condition; and the great upheavals of history have merely added physical
expression to an inner fact” (Simpson “Introduction”). Indeed it is so if exile is
taken to be identical with self-alienation in the modern, post-Marxist, Brechtian
sense of the term. Physical mobility often heightens the spiritual or psychological
sense of alienation from the places one continually moves between. The world, in
existentialist terms, appears absurd and indifferent towards one’s needs. In such a
situation one cannot help but feel like an outsider.
Dan memang dari sini terlihat bahwa Sammar merasa hidup seperti orang asing di
Aberdeen, Skotlandia, apalagi setelah suaminya meninggal.
Dan juga, terlihat ada beberapa kebudayaan yang memang berbeda antara
Aberdeen dan Khartoum, Sudan, yang membuat Sammar mendapatkan Culture shocked.
Pertama ialah ketika Sammar melihat seorang laki-laki tua yang masih menerima mantan
menantunya di rumahnya. Sedangkan kalau di Khartoum mungkin mantan menantu
tersebut akan dihina jika berani datang ke rumahnya karena perceraian mungkin sangat
tidak disukai di Khartoum. Yang ke dua ialah ketika ia mendengar temannya yang tidak
ingin menikah.
Selanjutnya, hal-hal yang membuat Sammar merasa terasing di Aberdeen
sepertinya tertolong juga oleh Rae yang juga banyak meneliti tentang Islam dan juga
tertarik dengan Islam. Dan ketika Sammar berbicara dengan Rae ia merasa tidak seperti
berbicara dengan orang Skotlandia lainnya karena Rae “seemed to understand, not in a
modern, deliberately nonjudgemental way but as if he was about to say, 'This has
happened to me too’ (6)”. Dari sini perasaan keterasingan Sammar sepertinya dapat
sedikit dihilangkan karena ia menemukan lawan bicara yang dapat memahami
keadaannya. Dan tidak hanya itu, Rae pun sepertinya sangat menerima masukan dari
Sammar:
They lived in worlds divided by simple facts -religion, Country of origin, race -
data that fills forms. But he doesn't drink anymore, she reminded herself He had
told her that and it had been another thing which made him less threatening.
Another thing which made him not so different from her (34).
Dari sini sepertinya terlihat ada sebuah kondisi multikultural di Skotlandia. Dan
yang menarik di sini ialah bagaimana Rae yang berbeda agama dengan Sammar mau
menerima nasehat sammar untuk tidak minum minuman beralkohol.
Selain interaksi dengan Rae yang di sisi lain dapat membuat Sammar tidak merasa
terasing ialah juga karena sammar banyak belajar hal-hal yang ia belum mengetahui dari
pekerjaannya sebagai penerjemah; She said, 'A lot of the hadiths that are quoted have
already been translated before, so I am working faster than I thought I would be. I am
learning a lot, things I didn't know before.' Here in Scotland she was learning more about
her own religion, the world was one cohesive place”(108). Dari sini terlihat identitas
agama Sammar yang kuat yang selalu merasa tertarik untuk terus belajar dan
memperdalam pengetahuan agamanya.
Memang, sepertinya karena perbedaan agama sepertinya hubungan antara Sammra
dan Rae tidak berjalan lancar. Bahkan akhirnya karena merasa Rae tidak akan memeluk
Islam, dan juga pertengkaran antara Sammar dan Rae, Sammar memutuskan untuk
meninggalkan Aberdeen dan pergi ke Khartoum. Ia juga memutuskan untuk berhenti dari
pekerjaannya.
Sammar memang sangat mencintai negaranya, Sudan. Hal ini terlihat ketika kakak
Sammar, Waleed, bertanya tentang khartoum; “So what do you think of this dark country
Meilanty
1
dan Lulu Setiawati
2
245 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022
of ours? Sammar menjawab: 'Beautiful.' 'I swear by Allah Almighty, I see it more beautiful
than anywhere else (148-149). Sammar memang merasa bahwa Sudan memang
“rumah”nya. Sehingga, seburuk apapun keadaan negaranya itu, ia tetap mencintainya.
Dan ia merasa bahwa Her future was here where she belonged. She belonged with her
son and strangers who smiled when she came into a room (157)”. Walaupun, Sammar
juga sempat merasa kaget akan perubahan yang terjadi di Khartoum:
“You want to go away and come back and find everything the same? She shrugged
in the dark. There was always a tone in his voice that seemed to her harsh. But
she knew he did6t mean it. She was the one who had become too sensitive. She
was the one who had been away for too long. (147)”
Sammar yang memang sudah lama tinggal di Aberdeen sepertinya memang merasa
kaget melihat perubahan yang terjadi di Khartoum. Tidak hanya itu, Sammar juga sempat
mendapatkan sebuah perasaan rindu akan Aberdeen: She could have all the colours that
she had missed in Aberdeen; yellow and brown, and everything else vivid (144)”.
Kerinduan Sammar akan Aberdeen juga terlihat ketika ia selalu menyinggung keadaan di
sana ketika berbicara dengan kakaknya. If We were in Scotland you would have had to
sit in the back and wear seat belts (145)”. Dari sini maka akan terlihat isu Hybrid”. Di
mana diri Samar yang merupakan percampuran dua tempat yang berbeda akan merasa
bimbang akan di mana ia seharusnya berada.
Dan juga, pada akhirnya Sammar yang berusaha melupakan Rae pun akhirnya
mengalami mimpi bahwa ia bertemu dengan Rae. Hal ini mungkin disebabkan perasaan
rindu Sammar terhadap Rae. Sampai akhirnya ia mendapati surat dari temannya Rae
bahwa yang juga dikenalnya bahwa Rae telah masuk Islam. Dan akhirnya Sammar pun
memberanikan diri untuk menulis surat kepada Rae; Please come and see me. Please.
Here is where I am . . .(191). Rae pun akhirnya datang ke Khardoum dan bertemu dengan
Sammar. Mereka pun memutuskan untuk menikah dan selanjutnya Sammar akan kembali
ke Aberdeen bersama Rae.
Namun, sebenarnya masih ada keinginan dari Sammar untuk tinggal di Khartoum;
If I was someone else, someone strong and independent 1 would tell you now, I don't
want to go back with you, I don't want ' to leave my family, I love my country too much.'
(198)”. Dari sini terlihat bahwa Sammar memang sangat mencintai negaranya Sudan dan
berat untuk meninggalkannya. Namun pada akhirnya Sammar pun merelakan semuanya
dan memutuskan untuk mengikuti Rae kemanapun ia pergi. Maka dari sini akan terlihat
bahwa Identitas kebangsaan Rae ialah identitas kebangsaan Sammar setelah mereka
menikah. Dan pada akhirnya memang Rae lah yang membantu Sammar untuk
mengetahui siapa dirinya sebenarnya.
Identitas pada Rae
Rae yang berkebangsaan Skotlandia dan beragama Kristen, sejak kecil sudah
mengenal akan agama Islam terutama dari pamannya David, yang merubah agamanya
menjadi Islam setelah mempelajari banyak tentang Islam. Bahkan ketika masa sekolah
Rae pernah meniru esai pamanya dengan merubah judulnya saja Islam is better than
Christianity.'(17). Dan sejak muda Rae memang sudah terlihat bahwa dirinya tertarik
dengan Islam; He did what the young did not do: he read newspapers, he was learning
Arabic. Wandering into mosques, living with Moroccans (60)” terbiasa dengan Islam
sepertinya membuat Rae sepertinya mempertanyakan kembali tentang Identitas
agamanya. Dalam novel ini diceritakan bahwa Rae jarang sekali terlihat pergi ke gereja,
bahkan orang-orang di kantornya mengira bahwa Rae merupakan Atheis (91).
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan E-Commerce di
Bursa Efek Indonesia
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022 246
Karena ingin tahu lebih banyak dan tertarik dengan Islam, hal ini sepertinya yang
membuat Rae menekuni bidang kajian Islam; 'I wanted to understand the Middle East.
No one writing in the fifties and sixties predicted that Islam would play such a significant
part in the politics of the area. (109). Dari sini memang sepertinya terlihat bahwa Rae
ingin mempelajari Islam untuk kepentingan politik. Hal ini mungkin yang menyebabkan
bahwa Yasmin, sekretaris Rae menyebutnya orientalis.
Namun, banyak mempelajari Islam sepertinya membuat Rae mengetahui kebenaran
dalam Islam, dan hal ini terlihat dari apa yang ia katakan kepada Sammar bahwa he
believes that the Qur'an is a sacred text . . .' (93)”. Rae juga selalu mengatakan kepada
Sammar bahwa; You make me feel safe, I feel safe when I talk to you (51, 64)”. Jika
dilihat dari arti kata islam yang dapat berarti keselamatan, maka akan terlihat bahwa kata
safedi sini mengacu pada Islam. Itu berarti ada kemungkinan bahwa yang dimaksud
Rae di sini ialah ia menemukan kedamaian dalam Islam.
Namun tidaklah mudah bagi Rae untuk menjadi seorang peneliti Kristen yang tau
banyak tentang Islam dan sepertinya lebih mendukung Islam dari pada agamanya sendiri.
hal ini bahkan menyebabkan Rae dimarahi oleh atasannya:
You are a disgrace to our universities, we pay taxes . . . You don't know what,! .
you're talking about, fighter-planes aren't enoughfor this war. We need to drop an
atomic bomb once and for all . . . And after a radio programme, Is This War A
Holy War?, You wog bastard, may I remind you that England is a Christian
country, and it would be a good thing for you and all the rest of the odious wog
bastards were to go back to the land of Allah . Since you bastards came to
England this country has become the asshole of the West . . .105
Dari kutipan di atas sepertinya terdapat sebuah kondisi multikultural di mana seperti
yang dikatakan oleh Budianta (2003) bahwa “Multikulturalisme sangat rentan terjebak
dalam politik identitas (Al-Farisi, 2020). Dalam memperjuangkan pengakuan atas
keragaman budaya, orang berbicara atas nama satu kelompok budaya tertentu
(Suryadinata, 2014), dengan identitas tertentu, antara lain yang mengacu pada etnisitas
(Adiwilaga, Ridha, & Mustofa, 2017), ras, agama, atau daerah.” Namun, walaupun
dimarahi oleh atasannya Rae hanya tersenyum.
Penelitian Rae terhadap Islam tidak serta merta membuat Rae masuk Islam bahkan
ketika diminta oleh Sammar. Karena memang Rae masih ragu; “I have to he sure. I would
despise myself if I wasn't sure” (128). 'Nothing is obvious to me”128. Dari kutipan ini
memang terlihat bahwa Rae masih mencari identitas agamanya. Dan Rae seperti ingin
memeluk sebuah agama yang ia rasa melalui dirinya memang benar; “I wanted to be the
one of the few who was saying what was reasonable and right.' (126)”.
Namun, pada akhirnya Rae pun memutuskan untuk memeluk Islam dengan alasan
'I found out at the end, that it didn't have anything to do with how much I've read or how
many facts I've learned about Islam. Knowledge is necessary, that's true. But faith, it
comes direct. from Allah (198). Dari sini terlihat bahwa Rae masuk Islam karena
menurutnya ini merupakan petunjuk Allah SWT (Nasbi, 2015). Dan juga dari sini terlihat
bahwa ia memang menemukan kebenaran dalam Islam dari segi pengetahuan.
Dari sini terlihat bahwa dalam menemukan Identitas agamanya, secara tidak
langsung berkaitan dengan Sammar sebagai translatornya dan juga berkaitan dengan
pekerjaanya hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Hall (dalam Helen, 2004: 162)
bahwa Identity is in constant production and exists at the point of intersection between
the individual and other determining structures and institutions”. Dari kutipan ini terlihat
bahwa Identitas seseorang juga dipengaruhi oleh institusi di mana ia berada. Dan itu terus
Meilanty
1
dan Lulu Setiawati
2
247 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022
berproses. Dan dalam novel ini pun terdapat gambaran di mana dalam menemukan jalan
spiritual pada sebuah proses yang harus dilalui; The spiritual path. Everyone is on his
own in this.” (202).”
Representasi Islam dalam Novel
Dalam novel the Translator Islam direpresentasikan melalui berbagai macam
cara. Yang pertama ialah melalui tokoh utama perempuannya yaitu Sammar. Ketika
Sammar diajak oleh Rae untuk berkunjung ke rumah orang tuanya Sammar menolaknya
dengan alasan:
Someone will see us together, alone together …a woman’s reputation is fragile
as a match stick …a woman;s honour…You’re right. I would like to see castles
where believers lived long ago helpless and yet strong, a lighthouse tall as a
minaret, a house with flat roof like my aunt’s house. But it would be wrong. I’m
sorry, very sorry.
Berdasarkan kutipan di atas terlihat bahwa Sammar tidak ingin pergi berdua dengan
Rae untuk menjaga kehormatannya. Hal ini seperti yang dinyatakan Ahmed (2011) bahwa
Muslim women are careful about their reputation.” Dan memang Islam melarang laki-
laki dan perempuan berjalan berduaan karena akan mendatangkan fitnah dan juga takut
terjerumus dalam perzinahan. Dari sini akan terlihat bahwa Islam direpresentasikan
dalam novel ini sebagai agama yang menjaga kehormatan seorang perempuan.
Berikutnya ialah Islam direpresentasikan dalam novel ini langsung dari ayat Al-
Quran, seperti; 'Say: I take refuge in the Lord of daybreak. . .', 'Say: I take refuge in the
Lord of humans”(102). . .kutipan ini ialah merupakan kutipan yang berasal dari ayat Al
Quran surat Al-Falaq:1 dan surat An Nas:1. Selain dari Al Quran ada kutipan yang juga
berasal dari Hadis:
''Allah Almighty says: I am as My servant think am. I am with him when he makes
mention of Me. If he makes mention Me to himelf; I make mention of him to Myself
and if he makes mention of Me in an assembly, I make mention of him in a better
assembly. And he draws near to Me a hand's span, I draw near to him an am' s
length and f he draws near to Me an arm's length, I draw near to hi orboards.
fathom's length. And if he comes to Me walking, I go to him at speed."(42)
Kutipan diatas ialah merupakan Hadis Qudsi yang berada dalam novel. Hadis Qudsi
tersebut berada dalam cerita ketika Rae menanyakan perbedaan antara Hadis Qudsi
dengan Al Quran kepada Sammar dan Sammar pun menjelaskannya:
A definition given by the scholar al-Jujani, ‘A Sacred Hadith is, as to its
meaning, from Allh the Almighty; as to the wording, it is from Messenger of
Allah, peace be upon him. It is that which Allah the Almighty has communicated
to His Prophet through revelation or in dream and he, peace be upon him, has
communicated it in his own words. Thus the Qur’as is superior to it because,
besides being revealed, it is Allah’s wording.” In a definition given by a later
scholar al-Qari, “…unlike the Holy Qur’an, Sacred Hadith are not acceptable
for recitation in one’s prayers, they are not forbidden to be touched or read by
one who is in state of ritual impurity… and they are not characterized by the
attribute of inimitability.”(41-42)
Jika dilihat dari kutipan Al-Quran dan Hadis diatas, maka akan terlihat bahwa Al-
Quran di dalam novel ini direpresentasikan sebagai ajaran agama yang selalu berserah
diri kepada tuhannya. Orang Islam akan selalu sabar dan tabah dalam menerima segala
ujian karena; there is no will or strength except from Allah (195).
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan E-Commerce di
Bursa Efek Indonesia
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022 248
Selain itu , Islam juga direpresentasikan sebagai agama yang demokrasi dalam
Novel ini: "The best jihad is when a person speaks the truth before a tyrant ruler." 108.
Kutipan ini berasal dari hadis sahih At-Thariq ibn Shihab.
Selanjutnya Islam juga direpresentasikan sebagai agama yang adil, khususnya
dalam bidang ekonomi:
these theories explain why capitalism developed ultimately in Europe and not in
other earlier civilisations which were more sophisticated. Civilisations like
Muslim Spain or the Ottoman empire. One theory is that for capitalism to grow
there must be an accumulation of wealth through inheritance that comes from
dynasties and families surviving over a long time. But the sharia's. laws on
inheritance and charity fragmented wealth so much that the necessary
accumulation never took place. There was a blocking effect, like an internal
there most at or switch that stopped this excess. I think of it as a balance,
something that kept things reasonable, steady. (110)
Berdasarkan kutipan di atas terlihat bahwa sistem ekonomi Islam lebih baik dari
sistem ekonomi kapitalis. Di mana dalam sistem ekonomi Islam akan terjadi
keseimbangan dan pemerataan kesejahteraan. Dan memang hal ini sudah banyak
dibuktikan oleh ilmuan-ilmuan.
Islam pun direpresentasikan sebagai agama yang adil dalam hubungan antara laki-
laki dan perempuan; 'In the Qur'an it says that pure women are for pure men” (198).
Kutipan ini hadir ketika Rae sedang berbicara dengan Sammar di akhir cerita.
Jika dilihat dari dalam teks, maka representasi Islam ini sangat berhubungan dengan
Identitas agama yang dimiliki oleh Sammar dan Rae. Di mana pada akhirnya Rae masuk
Islam karena melihat kebenaran-kebenaran dalam Islam. Dan juga dari sini terlihat
bagaimana Sammar merupakan perempuan yang memiliki Identitas agama yang kuat, dan
hal ini yang membuat Sammar bertahan dan kuat ketika ditinggal oleh suaminya, Tarig.
Selain itu, munculnya representasi Islam dalam novel ini sepertinya dilakukan oleh
pengarang agar Islam dapat diterima di negara barat khususnya. Hal ini diperlihatkan dari
novel ini yang memunculkan kebaikan-kebaikan dalam Islam. Dan tentu saja hal ini
dilakukan agar tidak ada lagi diskriminasi terhadap Islam.
Kesimpulan
Berdasarkan analisa di atas dapat disimpulkan bahwa novel The Translator
memiliki sebuah isu identitas budaya, yang memang Identitas itu akan terus berubah dan
mengalami sebuah proses. Hal ini terlihat dari dua karakter dalam novel ini yaitu Sammar
dan Rae. Sammar berusaha mencari identitasnya kembali setelah suaminya meninggal
yang pada akhirnya ia memutuskan bahwa identitas kebangsaan Sammar akan mengikuti
identitas kebangsaan Rae ketika mereka menikah. Dan dalam kasus Rae telihat sebuah
proses di mana ia berusaha untuk menemukan identitas agamanya yang sesungguhnya.
Dan akhirnya ia masuk Islam karena melihat kebenaran-kebenaran dalam Islam (berdasar
petunjuk dari Allah Subhanahu wa ta’ala).
Memang isu identitas di atas sangat berkaitan dengan representasi Islam yang
berada dalam novel. Islam sangat berpengaruh terhadap kedua tokoh dalam novel yaitu
Sammar dan Rae. Dan juga dari Representasi Islam tersebut sepertinya ada sebuah upaya
agar Islam dapat diterima khususnya di dunia barat, sehingga tidak ada lagi diskriminasi
yang terjadi.
Meilanty
1
dan Lulu Setiawati
2
249 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022
Bibliografi
Adiwilaga, Rendy, Ridha, M., & Mustofa, M. (2017). Pemilu dan Keniscayaan Politik
Identitas Etnis di Indonesia: Sebuah Tinjauan Teoritis. Jurnal Bawaslu, 3(2), 269–
284.
Al-Farisi, Leli Salman. (2020). POLITIK IDENTITAS: Ancaman Terhadap Persatuan
dan Kesatuan Bangsa dalam Negara Pancasila. ASPIRASI, 10(2), 77–90.
Devi, NNSJP, & Artini, Luh Gede Sri. (2019). Pengaruh ROE, DER, PER dan Nilai Tukar
Terhadap Return Saham. E-Jurnal Manajemen, 8(7), 4183–4212.
Jatmika, Dodik, & Andarwati, Mardiyana. (2018). Pengaruh kinerja keuangan yang
diukur dengan rasio rentabilitas terhadap dividend payout ratio. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, 4(01), 41–50.
Lintong, Jerry Sonny, Limpeleh, Esrie A. N., & Sungkowo, Barno. (2020). Laporan
Keuangan Berdasarkan SAK ETAP pada BUMDes “Kineauan” Desa Wawona
Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan, 16(1), 95–101.
Maith, Hendry Andres. (2013). Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja
Keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3).
Masyita, Emi, & Harahap, Kahar Karya Sarjana. (2018). Analisis Kinerja Keuangan
Menggunakan Rasio Likuiditas Dan Profitabilitas. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan
Kontemporer (JAKK), 1(1), 33–46.
Nasbi, Ibrahim. (2015). Filsafat al-Nafs dan Filsafat al-Akhlak. Shaut al Arabiyyah, 4(1),
16–24.
Nuraini, Monika. (2016). Laporan Arus Kas untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan
Pada PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. dan Entitas Anak. FIN-ACC (Finance
Accounting), 1(7).
Nurfauziah, M. M. (2014). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Food And Beverage).
Salim, Agus. (2015). Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham (Studi
Kasuspada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverage). WIGA-Jurnal
Penelitian Ilmu Ekonomi, 5(1), 1–7.
Sunardi, Harjono. (2010). Pengaruh penilaian kinerja dengan ROI dan EVA terhadap
return saham pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 di bursa efek
Indonesia. Jurnal Akuntansi, 2(1), 70–92.
Suryadinata, Leo. (2014). Kebijakan Negara Indonesia terhadap Etnik Tionghoa: Dari
Asimilasi ke Multikulturalisme? Antropologi Indonesia.
Syahadatina, Fifin, & Suwitho, Suwitho. (2015). Pengaruh Size dan Struktur Modal
terhadap Nilai Perusahaan yang Dimediasi oleh Leverage. Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen (JIRM), 4(8).
Wibowo, Satrijo Budi. (2013). Analisis Rasio Keuangan sebagai Alat Ukur Kinerja
Perusahaan pada PT. Astalia Millenia Educatindo Cabang Madiun. Assets: Jurnal
Akuntansi Dan Pendidikan, 2(1), 25–40.