259
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi:p–ISSN: 2723 - 6609
e-ISSN :2745-5254
Vol. 3, No.2 Februari 2022
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP MATA KULIAH KANJI SELAMA
MASA PEMBELAJARAN DARING
Fitri Alfarisy
1
, Dyah Sekar Wangi
2
, Syfa Dinar Dwi Latifah
3
dan Annisa Amanda
Chaerani
4
Bahasa Asing, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia
1,2,3 dan 4
1
2
,
3
4
Abstrak
Tuntutan Era Revolusi Industri 4.0 merupakan tantangan tersendiri dalam pelaksanaan
pembelajaran yang secara mendadak harus dilaksanakan dalam bentuk Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ). Terjadinya pandemi Covid-19 memaksa perkuliahan di hampir semua institusi
dilaksanakan dalam bentuk PJJ. Hal ini melatarbelakangi penulis melaksanakan pembelajaran
Kanji II dengan menggunakan beberapa media dan aplikasi pembelajaran. Penelitian ini untuk
menganalisa persepsi mahasiswa dalam mata kuliah kanji selama masa pembelajaran daring.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang
digunakan bersifat penelitian deskriptif. hasilpun menyatakan bahwa sebagian dari responden
memilih untuk pembelajaran luring, dikarenakan pembelajaran daring memiliki banyak
kendala diantaranua adalah jaringan internet, lingkungan sekitar yang tidak mendukung untuk
proses pembelajaran dan metode pembelajaran yang berubah-ubah. Serta kurang terjalinnya
interaksi antara mahasiswa dan pengajar. Disisi lain, pembelajaran daring memberikan
kemudahan bagi kita yaitu pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja,
pembelajaran tidak hanya berfokus diruang belajar saja. Kesimpulannya bahwa persepsi
mahasiswa terhadap mata kuliah kanji dalam pembelajaran daring di Jurusan Bahasa Asing
Terapan Universitas Diponegoro kurang efektif dilakukan, karena kurangnya interakasi antara
mahasiswa dan pengajar sehingga kuranyanya partisipasi terhadap proses pembelajaran,
kendala jaringan menjadi satu masalah karena menghambat proses pembelajaran darig. Dan
metode pembelajaran.
Kata kunci: Kanji; Daring; Luring; Mahasiswa
Abstract
The demands of the Industrial Revolution 4.0 era. is a challenge in itself in the implementation
of learning which must be carried out in the form of Distance Learning (PJJ). Due to the
Covid-19 pandemic, lectures in almost all institutions were carried out in the form of PJJ. This
is the background for the author to carry out Kanji II learning by using several media and
learning applications. This research is to analyze students' perceptions of kanji subjects
during the brave learning period. This research was conducted using a quantitative approach.
The type of research used is descriptive research. The results also stated that some of the
respondents chose offline learning, because learning has many obstacles, including the
internet network, the surrounding environment that does not support the learning process and
changing learning methods. And the lack of interaction between students and teachers. On the
other hand, bold learning provides convenience for us, namely learning can be done anywhere
and anytime, learning is not only focused in the study room. The conclusion is that students'
perceptions of kanji courses in bold learning at the Department of Applied Foreign
Languages, Diponegoro University are less effective, due to the lack of interaction between
Persepsi Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Kanji Selama Masa Pembelajaran Daring
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022 260
students and teachers so that there is a lack of participation in the learning process, network
constraints become a problem because it hinders the learning process. And learning methods.
Keyword : Kanji; Online; Offline; College student
Pendahuluan
Pandemi Covid-19 merupakan virus varian baru yang pertama kali ditemukan di Wuhan
(Mahfut, 2020), Tiongkok pada bulan Desember tahun 2019 lalu. Penyebaran virus ini sangat
cepat hingga menyebar ke seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia (Kusumadewi, Yustiana,
& Nasihah, 2020). Jika mencegah dan memperlambat penyebaran Covid-19 ini (Wartana &
Elmiyanti, 2021). Pemerintah Indonesia menghimbau agar seluruh masyarakat Indonesia
melakukan social distancing dalam berbagai kegiatan sosial, ekonomi dan pendidikan (Fatimah,
2020). Berdasarkan kegiatan pendidikan, pemerintah memberlakukan sistem pembelajaran daring
mulai dari pendidikan tingkat Sekolah Dasar hingga tingkat Perguruan Tinggi (Fatimah, 2020).
Pembelajaran daring yakni, sistem pembelajaran yang berlangsung menggunakan berbagai
platform media online (Lestari, 2021) seperti Zoom, Microsoft Teams, Google Meet, Group
Whatsapp dan sebagainya. Pelaksanaan pembelajaran daring sangat memberikan dampak besar
terhadap hasil belajar mahasiswa (Ita, 2021). Kendala yang terjadi diantara pengajar dan
mahasiswa dalam masa pembelajaran daring adalah dimana pengajar tidak bisa melakukan
interaksi dengan mahasiwa secara langsung yang membuat pembelajaran tidak sepenuhnya
kondusif (Widyastuti, 2021), kemudian mahasiswa harus bisa menyesuaikan keadaan saat ini dan
dituntut untuk melakukan kegiatan belajar secara mandiri (Mariana, 2021), kemudian mahasiswa
pun harus bisa menguasai teknologi informasi yang dapat membantu pendidikan agar lebih
terencana terhadap proses pembelajaran daring (Suryatni, 2021).
Berdasarkan (Firman & Rahayu, 2020) mengatakan bahwa perkuliahan harus
diselenggarakan dengan skenario yang mampu mencegah berhubungan secara fisik antara
mahasiswa dengan dosen maupun mahasiswa dengan mahasiswa. Menurut (Milman, 2015)
Penggunaan teknologi digital dapat memungkinkan mahasiswa dan dosen melaksanakan proses
pembelajaran walaupun mereka di tempat yang berbeda.
Kanji merupakan huruf Jepang yang memiliki sekitar kurang lebih 1.006 huruf dan di setiap
hurufnya mengandung arti yang berbeda dan digambarkan sesuai dengan maknanya . Kanji
dibentuk dari goresan-goresan yang dihitung. Pada umumnya huruf Kanji memiliki lebih dari satu
cara baca, yaitu cara baca China (Onyomi) dan cara baca Jepang (Kunyomi). Mata kuliah kanji
merupakan mata kuliah yang wajib dikuasai oleh setiap mahasiswa bahasa Jepang untuk
menunjang kemampuan berbahasa.
Jika ingin mempelajari huruf Kanji, kita diharuskan untuk mempunyai kemampuan
menulis,membaca dan mengingat setiap hurufnya. Kanji terdiri dari tiga unsur yaitu bentuk (),
bunyi (読み), dan makna (意味). Tentu saja perlu juga dipahami pemakaiannya di dalam kalimat.
Kesulitan yang dirasakan dalam mempelajari kanji di antaranya bentuk kanji yang sulit, cara baca
kanji yang banyak, makna kanji yang berbeda meskipun bunyinya sama (Kanou, 2010). Begitu
pula dengan Tokuhiro (2010) yang menjelaskan bahwa pembelajar bahasa Jepang bukan orang
Jepang akan mengalami kesulitan besar dalam memahami kosakata Kanji yang jumlahnya
banyak. Maka dari itu, banyak mahasiswa yang beranggapan bahwa mata kuliah Kanji ini sulit
untuk diikuti dalam masa pembelajaran daring.
Meta-analisis terbaru tentang pembelajaran daring (Bernard, Borokhovski, Schmid,
Tamim, & Abrami, 2014) menemukan bahwa pembelajaran daring lebih efektif dibandingkan
dengan pertemuan tatap muka. Efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan (Müller, Stahl, Alder, & Müller, 2018)
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target ( kuantitas, kualitas dan
waktu) telah tercapai, atau semakin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi
efektivitasnya (Watkins, Carnell, & Lodge, 2007).
Fitri Alfarisy
1
, Dyah Sekar Wangi
2
, Syfa Dinar Dwi Latifah
3
dan Annisa Amanda
Chaerani
4
261 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang
digunakan bersifat penelitian deskriptif. Menurut (Sugiyono, 2013) metode penelitian kuantitatif
dapat di pahami sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positiviseme,
dipergunakan pada saat meneliti populasi ataupun sampel khusus, teknik pengambilan sampel ini
biasanya dilakukan secara acak, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif yang bertujuan guna menguji hipotesis yang sudah dipergunakan.
Metode deskriptif merupakan pencarian informasi menggunakan interpretasi yang
sempurna. Dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu kejadian peristiwa yang terjadi saat ini ataupun masalah aktual.
Sesuai pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa kuantitatif ialah suatu metode yang
dilakukan berdasarkan data terukur yang kongkrit dan dapat disajikan sesuai empiris sebenarnya.
Hasil dan Pembahasan
Hasil data yang telah dianalisis, terdapat hasil seperti berikut:
Bagaimana menurut anda tentang Mata Kuliah Kanji.
Gambar 1. Pembahasan 1 Tentang Bagaimana Menurut Anda Tentang Mata Kuliah
Kanji.
Pendapatan mahasiswa konsentrasi bahasa Jepang tentang mata kuliah Kanji. Dari
pertanyaan tersebut, 65,2% mahasiswa menyatakan cukup paham. Hal ini berarti dari sebagian
mahasiswa sudah cukup mudah untuk mengikuti pembelajaran di mata kuliah kanji.
1. Apakah dosen pengajar sudah jelas dalam menyampaikan materi.
Gambar 2. Pembahasan 2 Tentang Apakah Dosen Pengajar Sudah Jelas dalam
Menyampaikan Materi.
Berdasarkan pertanyaan ini, terdapat mahasiswa yang menyatakan bahwa dosen dalam
menyampain materi belum jelas dan cukup jelas. Dibuktikan dengan presentase 26,1% . Hal ini
Persepsi Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Kanji Selama Masa Pembelajaran Daring
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022 262
memberitahu kita bahwa interaksi antara dosen dan mahasiswa itu sangat penting dalam proses
pembelajaran. Hal ini sangat diperlukan agar mahasiswa paham apa yang disampaikan dosen saat
proses pembelajaran.
1. Bagaimana pendapat anda tentang pembelajaran daring
Gambar 3. Pembahasan 3 Tentang Bagaimana Pendapat Anda Tentang Pembelajaran Daring.
Pendapat mahasiswa konsentrasi Bahasa jepang tentang pembelajaran daring. Perkuliahan
daring sekarang ini lebih memberi kemudahan dalam belajar. Belajar daring ini mahasiswa bisa
lebih fleksibel karena bisa kuliah dimana saja dan tidak perlu pergi ke kampus yang jaraknya jauh.
Terbukti dengan 56.5% dari total mahasiswa menyatakan cukup dipahami.
2. Apakah menurut anda dalam pembelajaran Mata Kuliah Kanji secara daring itu efektif.
Gambar 4. Pembahasan 4 Tentang Apakah Menurut Anda dalam Pembelajaran Mata
Kuliah Kanji Secara Daring itu Efektif.
Apa pembelajaran dalam mata kuliah kanji secara dari itu efektif. Selama masa daring ini
semua mata kuliah dilakukan secara daring salah satunya mata kuliah kanji ini. Terlebih kanji ini
salah satu mata kuliah yang sulit. Untuk pertanyaan ini, sebagian besar mahasiswa merespon tidak
efektif dengan total 43,5% . Hal ini menunjukan bahwa dalam perkuliahan daring ini tidak efektif
dalam mata kuliah kanji.
3. Apakah sarana dan prasaran tekonologi di daerahmu memadai untuk melakukan
pembelajaran daring.
Gambar 5. Pembahasan 5 Tentang Diantara Pembelajaran Di Bawah Ini Mana Yang
Menurut Anda Paling Efektif.
Fitri Alfarisy
1
, Dyah Sekar Wangi
2
, Syfa Dinar Dwi Latifah
3
dan Annisa Amanda
Chaerani
4
263 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022
Berdasarkan hasil di atas, sebanyak 34,8% mahasiswa menyatakan bahwa sarana dan
prasarana teknologi cukup memadai. Dikarenakan pemerintah telah menyediakan fasilitas untuk
proses pembelajaran daring. Salah satunya adalah dengan memberikan fasilitas kuota belajar
secara gratis di setiap bulannya.
4. Pembelajaran luring atau pembelajaran daring yang menurut anda paling efektiv
Gambar 6. Pembahasan 6 Tentang Pembelajaran Luring atau Pembelajaran
Daring Yang Menurut Anda Paling Efektif.
Diantara pembelajaran daring dan pembelajaran luring mana yang lebih efektif.
Berdasarkan pertanyaan tersebut, 82,6% mahasiswa menyatakan pembelajaran lurig lebih efektif.
Hal ini memberitahu kita bahwa banyak mahasiswa yang lebih mengerti pembelajaran secara
luring dibanding pembelajaran daring.
5. Apakah belajar daring memengaruhi nilai pada mata kuliah kanji.
Gambar 7. Pembahasan 7 Tentang Apakah Belajar Daring Memengaruhi Nilai
Pada Mata Kuliah Kanji.
Sebanyak 26,1% mahasiswa menjawab bahwa belajar daring mempengaruhi nilai pada
mata kuliah kanji. Hal ini disebabkan karena kurangnya interaksi dan model pembelajaran yang
kurang efektiv pada saat pembelajaran daring.
6. Bagaimana menurut anda dengan sistem pembelajaran secara daring.
Gambar 8. Pembahasan 8 Tentang Bagaimana Menurut Anda dengan Sistem
Pembelajaran Secara Daring.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Kanji Selama Masa Pembelajaran Daring
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022 264
Mahasiswa menyatakan bahwa sistem pembelajaran secara daring kurang efektiv untuk
dilakukan, sebanyak 8,7% . Karena kurangnya interaksi antara mahasiswa dan pengajar sehingga
menyebabkan mahasiswa kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan juga metode
pembelajaran yang diberikan berubah-ubah.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap
mata kuliah kanji dalam pembelajaran daring di Jurusan Bahasa Asing Terapan Universitas
Diponegoro kurang efektif dilakukan. Karena kurangnya interakasi antara mahasiswa dan
pengajar sehingga kuranyanya partisipasi terhadap proses pembelajaran, kendala jaringan
menjadi satu masalah karena menghambat proses pembelajaran daring. Metode pembelajaran
yang digunakan selama belajar daring ini kurang optimal. hal ini menyatakan bahwa mahasiswa
lebih memilih pembelajaran luring dibandingkan dengan pembelajaran daring.
Fitri Alfarisy
1
, Dyah Sekar Wangi
2
, Syfa Dinar Dwi Latifah
3
dan Annisa Amanda
Chaerani
4
265 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 2, Februari 2022
Bibliografi
Bernard, Robert M., Borokhovski, Eugene, Schmid, Richard F., Tamim, Rana M., & Abrami,
Philip C. (2014). A meta-analysis of blended learning and technology use in higher
education: From the general to the applied. Journal of Computing in Higher Education,
26(1), 87122.
Fatimah, Siti. (2020). Pembelajaran Di Era New Normal. Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat.
Firman, Firman, & Rahayu, Sari. (2020). Pembelajaran online di tengah pandemi covid-19.
Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 8189.
Ita, Ita. (2021). Hasil Belajar dan Respon Mahasiswa Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Daring
Pada Mata Kuliah Biologi Umum. UrbanGreen Conference Proceeding Library, 143147.
Kusumadewi, Rida Fironika, Yustiana, Sari, & Nasihah, Khoirotun. (2020). Menumbuhkan
kemandirian siswa selama pembelajaran daring sebagai dampak covid-19 di sd. Jurnal Riset
Pendidikan Dasar (JRPD), 1(1), 713.
Lestari, Shindy. (2021). Pembelajaran daring pada mata pelajaran matematika sekolah dasar.
JMIE (Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education), 5(1), 141.
Mahfut, Mahfut. (2020). Aplikasi filogenetik di dunia biologi kesehatan: melacak pandemi
patogen. Teknosains: Media Informasi Sains Dan Teknologi, 14(2), 226230.
Mariana, Dewi. (2021). Analisis Kemandirian Belajar Siswa SD Pada Masa Pandemi Covid-19.
Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 8(2).
Milman, Natalie B. (2015). Distance education.
Müller, Claude, Stahl, Michael, Alder, Mark, & Müller, Maximilian. (2018). Learning
effectiveness and students’ perceptions in a flexible learning course. European Journal of
Open, Distance and E-Learning, 21(2), 4452.
Sugiyono, Dr. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Suryatni, Luh. (2021). Teknologi Pendidikan Sebagai Pelaksanaan Sistem Informasi Dalam
Perkuliahan Online Di Masa Pandemi Covid-19. JSI (Jurnal Sistem Informasi) Universitas
Suryadarma, 8(1), 3146.
Wartana, I. Kadek, & Elmiyanti, Ni Ketut. (2021). Pembagian Masker Kepada Masyarakat
Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19. Jurnal Pengabdian Masyarakat Lentora,
1(1), 1722.
Watkins, Chris, Carnell, Eileen, & Lodge, Caroline. (2007). Effective learning in classrooms.
Paul Chapman Educational Publishing.
Widyastuti, Ana. (2021). Optimalisasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Daring Luring, Bdr. Elex
Media Komputindo.