14
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi:pISSN: 2723 - 6609
e-ISSN :2745-5254
Vol. 3, No.1 Januari 2022
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN PERUSAHAAN PT.AGRO AKU BISA
Alvian Yusril Santoso1, Rahmat Agus Santoso2
Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Gresik1,2
Abstrak
Jagung merupakan salah satu komoditas jagung yang sangat vital di kemudian hari.
Jagung juga merupakan salah satu bahan pokok karena kekurangannya sebagai
bahan pangan alami yang memiliki manfaat diet tinggi dan merupakan sumber
utama gula dan protein. Penelitian ini dilakukan di PT. Agro Aku Bisa jember jawa
timur, untuk memenuhi persyaratan memenuhi persyaratan kebutuhan dari
konsumen serara efisien untuk mana yang akan datang, SCM dalam industri
pertanian jagung mendapatkan informasi persediaan bibit, hasil tani, dan
pendistribusian hasil pertanian jagung lebih optimal supaya SCM dalam industri
pertanian jagung dapat berjalan optimal, efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja manajemen rantai pasokan
perusahaan PT.Agro Aku Bisa, bagaimana cara mendistribusikan bahan baku ke
petani,bagaimana proses produksi dan hasil panen. Penelitian ini tergolong pada
jenis penelitian kualitiatif dengan menggunakan data primer yang meliputi
wawancara dan observasi langsung. Agroindustri Pelaku Supply chain Adalah
Agroindustri. Agroindustri yang dimaksud adalah agroindustri Perusahaan Jagung.
Agroindustri perusahaan Jagung yang menjadi pelaku supply chain ini berada di JL.
Kyai Mojo, Kaliwates, Jember, Jawa Timur. Pemasok Pemasok adalah pelaku
Supply chain setelah Agroindustri. Pemasok yang dimaksud berasal dari beberapa
perusahaan yang memproduksi pupuk, bibit tanaman, obaat-obatan untuk pertanian,
Pemasok atau vendor yang bekerja sama dengan PT. Agro Aku Bisa Yakni PT.
Petrosida Gresik. Rantai pasokan agroindustri PT. Agro Aku Bisa adalah
perusahaan Agroindustri PT. Agro aku bisa petani - Pemask produsen
Konsumen
Kata kunci: Supply Chain Management; Operasional Perusahaan; Inventori; logistik.
Abstract
Corn (Zea mays) is one of the most imperative corn products later on. Corn is
likewise one of the staples in light of its need as a characteristic food fixing that
has high dietary advantages and is the primary wellspring of sugar and protein.
This exploration was directed at PT. Agro Aku Bisa, Jember, East Java, to meet
the necessities of meeting the prerequisites of shoppers in a proficient way for the
future, SCM in the corn cultivating industry gets data on seed stock, agrarian
produce, and appropriation of corn rural items all the more ideally so SCM in the
corn cultivating industry can running ideally, viably and productively. The
motivation behind this review The reason for this review was to decide the
presentation of store network the executives organization PT.Agro Aku Bisa, how
Manajemen Rantai Pasokan Perusahaan Pt.Agro Aku Bisa
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 1, Januari 2022 15
to convey unrefined components to ranchers, how the creation cycle and yields.
This examination has a place with the kind of subjective exploration utilizing
essential information which incorporates meets and direct perception.
Agroindustry Production network entertainers are agroindustry. The agroindustry
being referred to is the corn organization agroindustry. The corn organization
agro-industry which is a production network entertainer is situated at JL. Kyai
Magic, Kaliwates, Jember, East Java. Providers are production network
entertainers after Agroindustry. The providers being referred to come from a few
organizations that produce composts, sow seeds, drugs for farming, providers or
merchants who cooperate with PT. Agro Aku Bisa Specifically PT. Petroside
Gresik. Agro-industry store network PT. Agro Aku Bisa is an Agroindustry
organization PT. Agro Aku Bisa rancher maker maker shopper
Keywords: Supply Chain Management; Company Operation; Invemtory; Logistic.
Pendahuluan
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu komoditas jagung yang sangat vital di
kemudian hari (Adiputra, 2020). Jagung juga merupakan salah satu bahan pokok karena
kekurangannya sebagai bahan pangan alami yang memiliki manfaat diet tinggi dan
merupakan sumber utama gula dan protein. Jagung merupakan tanaman yang kaya akan
manfaat mulai dari daun, produk organik, dan batangnya. Perluasan dalam pengelolaan
jagung diharapkan dapat membangun nilai jual dan mendukung pengembangan
agroindustri, dengan tujuan dapat menyerap kerja dengan tujuan akhir untuk
meringankan bantuan pemerintah pada komoditas jagung dan peternak khususnya
(Lailia, 2014). Jagung juga merupakan salah satu produk agraris utama setelah padi dan
kedelai. Jagung merupakan salah satu bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat
budidaya unggas dan berbagai usaha pangan lainnya yang ditangani. Jagung juga
merupakan varietas tak tertandingi yang memiliki sifat hasil tinggi, memiliki harapan
hidup yang pendek, dan aman dari penyakit. Jagung merupakan tanaman tahunan atau
tahunan yang Siklus hidupnya selesai dalam 80-150 hari. Jagung adalah tanaman
pangan utama di planet ini yang penting bagi keberadaan manusia dan makhluk hidup.
Selain gandum dan beras, jagung merupakan sumber utama pati di Amerika Tengah dan
Selatan, jagung juga merupakan sumber makanan pilihan di AS sebagai sumber gula.
Hal ini merupakan sumber pangan yang dapat menggantikan beras sebagai makanan
pokok di Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia, misalnya Madura dan Nusa
Tenggara, menggunakan jagung sebagai makanan pokok penduduknya. Prasyarat untuk
peningkatan agroindustri adalah bahwa komponen agroindustri yang tidak dimurnikan
berasal dari bahan utama di daerah maju. Wilayah Jawa Timur merupakan salah satu
daerah penghasil jagung terbesar di Indonesia, sehingga memiliki potensi untuk
pengembangan agroindustri berbasis jagung. Dalam industri agribisnis agraris, jaringan
toko papan (SCM) diperlukan. Jaringan persediaan Papan sebenarnya adalah persiapan,
rencana, dan pengendalian perkembangan data dan barang dagangan di sepanjang
jaringan produksi dengan tujuan memenuhi kebutuhan klien secara efektif untuk
pengelolaan sekarang dan masa depan (Rusdiana, 2014). Store network the board atau
Alvian Yusril Santoso, Rahmat Agus Santoso
16 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 1, Januari 2022
inventory network the executives pertama kali dikemukakan oleh Oliver dan Weber
(Yuliyani, 2019). Organisasi sebenarnya dari organisasi yang terkait dengan penyediaan
bahan alami, pembuatan produk, apa pun yang mengirimkannya ke klien akhir dikenal
sebagai jaringan inventaris adalah teknik, perangkat, atau cara untuk menanganinya.
Jaringan penyimpanan papan mulai dibuat selama tahun 1980-an dan berlanjut hingga
saat ini (Bell, 2013). Di jaringan toko papan, komunikasi antara penyedia, kerangka
kerja, pedagang, pengecer, dan pembeli akhir akan mempengaruhi latihan di jaringan
toko. Hubungan yang baik antara rantai pasokan dalam jaringan produksi akan
membawa bantuan besar bagi pembeli terakhir dan secara bersamaan akan ada manfaat
tambahan bagi organisasi (Amalia & Hairiyah, 2020). Hal ini dapat diketahui dengan
memenuhi kebutuhan setiap jaringan persediaan dengan koneksi masa lalu, mulai dari
penyedia bahan alami hingga pembeli konklusif. Jika dilihat dari barang dagangan yang
mengalir di sepanjang jaringan persediaan dari bahan mentah hingga barang jadi,
kuantitas barang dan kualitas barang merupakan hal yang harus dipenuhi. Hal ini untuk
menjamin kelancaran kreasi dan selanjutnya menjamin kemajuan kolaborasi di jaringan
toko. Penyedia bahan alam dapat memberikan jumlah dan sifat komponen yang tidak
dimurnikan sesuai dengan permintaan produsen. Demikian pula, pembuat harus
memiliki pilihan untuk memenuhi kuantitas barang untuk pembeli mereka dengan
kualitas standar. (Putra, Hasiholan, & Seputra, 2021). Menyatakan bahwa jaringan
persediaan adalah suatu organisasi yang bekerja sama untuk membuat dan
menyampaikan suatu barang sampai akhir. Untuk memenuhi keinginan pembeli. Salah
satu cara yang dapat dimanfaatkan adalah dengan melaksanakan jaringan produksi
pengurus, khususnya koordinasi dan pengendalian pergerakan setiap jenis jaringan
produksi seperti yang ditunjukkan oleh (Muta’ali, Marwast, & Christanto, 2018).
Pemenuhan pelanggan dapat dilihat apakah ada koordinasi termasuk pengembangan
barang dagangan, uang tunai dan data yang terintegrasi antara penghibur dalam jaringan
persediaan untuk membuat barang-barang sederhana. Ditindak lanjuti sesuai jadwal dan
dengan kualitas yang hebat. Koordinasi dan kerjasama dalam jaringan inventarisasi
dapat dilakukan apabila terjadi hubungan yang berlarut-larut. Pemahaman yang
berlarut-larut di sini tidak menggarisbawahi panjangnya hubungan yang telah terjalin,
tetapi lebih menekankan keinginan untuk membangun hubungan jangka panjang antara
jaringan produksi penghibur. Jaringan persediaan di Agroindustri PT. Agro Aku Bisa
Jember khususnya pada perkembangan data. Dalam hal penyajian jaringan persediaan
yang besar, jelas jaringan persediaan tersebut kemungkinan besar Pemenuhan keinginan
pembeli dapat diakui dan akan memiliki intensitas tinggi yang dapat akhirnya
membantu contoh setiap penghibur jaringan persediaan. PT. Agro Aku Bisa adalah
sebuah organisasi yang bergerak di bidang perkebunan, khususnya jagung, yang terletak
di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Organisasi ini memiliki kerangka bisnis dengan
bekerjasama dengan peternak daerah di sekitar Jember dengan menawarkan bundel
sebagai bahan untuk perkebunan jagung termasuk benih, obat-obatan dan kompos. Oleh
karena itu, sangat penting untuk memimpin evaluasi jaringan toko yang dijalankan oleh
eksekutif untuk memutuskan tingkat pekerjaan saat ini dan sangat baik dapat dilihat
Manajemen Rantai Pasokan Perusahaan Pt.Agro Aku Bisa
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 1, Januari 2022 17
pengaturan restoratif yang mungkin untuk lebih mengembangkan eksekusi jaringan toko
di kemudian hari. Alasan ulasan ini adalah (1) untuk memecah pasokan PT.Agro Aku
bisa (2) untuk mengetahui Bagaimana Mendistribusikan bahan baku ke petani yang
bermitra di PT.Agro Aku Bisa.
Rantai pasok merupakn suatu pendekatanyang diyakini dapt untuk
menyelesaikan permasalahan komoditas pertanian. Perusahaan PT.Agro Aku Bisa
menerapkan supply chain dengan baik milai dari Suply bahan baku untuk
didistribusikan ke petani dan hasil panen akan diproduksi untuk bahan pakan ternak
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja manajemen rantai
pasokan perusahaan PT.Agro Aku Bisa, bagaimana cara mendistribusikan bahan baku
ke petani, bagaimana proses produksi dan hasil panen untuk diolah menjadi bahan
pakan ternak. Dan manfat penelitian ini adalah untuk menjadikan referensi bagaimana
menerapkan rantai pasokan atau supply chain dalam perusahaan agroindustri khususnya
keitraan pertanian jagung.
Metode Penelitian
Penelitan dilakukan pada setiap entitias rantai pasok komoditas jangung di
kabupaten Jember, Bondowoso dan situbondo. Penelitian ini tergolong pada jenis
penelitian kualitiatif dengan menggunakan data primer yang meliputi wawancara dan
observasi langsung. Tempat penelitian Adalah Jl. Kyai Mojo I, Kaliwates, Jember,Jawa
Timur. Penelitian ini di titikberatkan kepada Petani Wilayah Jember dan Sekitarnya
yang bermitra dengan PT. Agro Aku Bisa, Dan Bagaimana proses Rantai Pasokannya.
Periode waktu peneitian selama 4 (empat) Bulan, informan dalam penelitian ini adalah
Manajer Dan Direktur produksi yang dipilih sebagai informan kunci karena memiliki
informasi terkait strategi distribusi dan berbagai kebijakan Dari PT. Agro Aku Bisa
Perusahaan yang bergerak di bidang pertanian khususnya Jagung Di Jl. Kyai mojo I,
Kaliwates, Jember. Informan penelitian bekerja sama dengan petani dengan kotrak
invoice nantinya perusahaan akan mendistribusikan bahan pokok atau bahan baku ke
petani seperti obat,pupuk,benih dan lain-lain, saat panen perusahaan menyalurkan hasil
panen dari petani untuk diproduksikan ke perusahaan-perusahaan tertentu, informan
benar-benar paham dan mengerti aktivitas produksi dan pemasaran perusahaan yang
sangat diperlukan untuk mengetahui aktivita (Alizah & Rum, 2020) Rantai pasokan
supply chain perusahaan PT.Agro Aku bisa dari hulu ke hilir Strategi pengumpulan
informasi Metode pengumpulan informasi dengan menggunakan prosedur pertemuan,
persepsi, dan dokumentasi serta klarifikasi dari setiap strategi.
Hasil dan Pembahasan
Jaringan persediaan produk agraria agak unik dalam kaitannya dengan jaringan
toko barang non-hortikultura. Hal ini karena ide bertani mudah dirusak, sistem
pembentukan interaksi kumpul bergantung pada lingkungan dan musim, ada variasi
dalam ukuran dan keadaan koleksi sehingga elemen-elemen ini harus dipertimbangkan
dalam jaringan toko. Barang-barang agraria untuk mendapatkan kerangka jaringan toko
Alvian Yusril Santoso, Rahmat Agus Santoso
18 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 1, Januari 2022
yang menyeluruh, menarik, efktif dan ekonomis. Peningkatan iklim modern yang kuat
pada periode global saat ini telah menjadi pemicu bagi beberapa asosiasi perusahaan
untuk menyelidiki kapasitas terpendam mereka, serta mengenali elemen-elemen kunci
pencapaian untuk mendominasi dalam persaingan yang semakin agresif. Inovasi yang
juga berkembang pesat menjadi kekuatan untuk diterapkan di lingkungan yang serius.
Upaya yang dilakukan akhirnya akan dikoordinasikan untuk memberikan barang terbaik
kepada pembeli. Pengaturan item yang disajikan oleh organisasi kepada pembeli sejauh
pembuatan dan tugas eksekutif adalah komitmen tenaga kerja dan item produk.
Perusahaan tidak dapat bersaing dengan asumsi barang yang ditawarkan hanyalah
barang dagangan, jika tidak perusahaan tidak dapat bersaing jika barang yang
ditawarkan hanyalah administrasi atas keberhasilan perusahaan dalam memberikan
barang terbaik kepada pembeli atau perpaduan keduanya, khususnya tenaga kerja. dan
produk dalam barang-barang khusus mereka yang ideal sesuai dengan organisasi. .
Memerlukan item dari perspektif yang luas adalah ujian seperti halnya peluang untuk
kerangka pembuatan ikan, yang harus diselesaikan oleh organisasi. Mulai dari
mengenali pelanggan hingga mencari segala kebutuhan informasi dari penyedia untuk
membuat dan menyampaikan barang-barang tersebut sesuai kecenderungan pembeli
yang dimunculkan. Pada dasarnya pembeli berharap mendapatkan suatu barang yang
memiliki manfaat pada tingkat nilai yang memuaskan dan memadai. Untuk memiliki
pilihan untuk memahami latihan pelanggan ini, setiap organisasi berusaha secara ideal
untuk memanfaatkan setiap sumber daya dan kemampuannya untuk menawarkan
beberapa insentif kepada asumsi pembeli. Eksekusi dan pengerahan tenaga ini tentunya
memiliki konsekuensi biaya yang beragam untuk setiap organisasi, termasuk para
pesaingnya. Untuk dapat menawarkan produk yang sangat menarik dengan harga yang
serius, setiap perusahaan harus berusaha untuk mengurangi atau mengurangi semua
biaya tanpa mengurangi kualitas produk atau prinsip yang telah ditetapkan (Aldillah,
2018). Salah satu upaya untuk menekan biaya adalah dengan mengefisienkan
penyebaran materi dari penyedia. Perkembangan bahan dalam siklus apropriasi ke
penyebaran barang ke tangan pelanggan. Apropriasi yang ideal untuk situasi ini adalah
dicapai melalui penerapan supply chain management. Supply chain management
sesungguhnya bukan merupakan suatu kondep yang baru. Menurut Turban, Raider,
Porter (2004), terdapat 3 macang komponen rantain suplai, yaitu.
1. Rantai Suplai Hulu (Upstream Supply Chain) Bagian Upstream (hulu) supply chain
meliputi aktivitas dari suatu perusahaan dengan para penyalurnya dan kojneksi
mereka kepada pada penyalur mereka. Hubungan para penyalur dapat diperlukan
kepada beberapa strata, semua jalan dari maerial. Didalam supply chain, aktivitas
yang utama adalah pengadaan.
2. Manajemen rantai suplai internal (internal supply chain management) Bagian dari
jaringan toko internal menggabungkan setiap siklus memasukkan barang dagangan
ke pusat distribusi yang digunakan dalam mengubah kontribusi ke asosiasi dalam
jaringan produksi interior, perhatian utama adalah administrasi pembuatan, pabrik,
pembuatan, perakitan, dan kontrol stok .
Manajemen Rantai Pasokan Perusahaan Pt.Agro Aku Bisa
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 1, Januari 2022 19
3. Fragmen jaringan toko hilir Jaringan toko hilir menggabungkan pergerakan dari
setiap jenis yang mencakup pengangkutan barang ke klien akhir. Pada jaringan
produksi hilir, penelitian ditujukan pada dispersi, pergudangan, transportasi, dan
kemudian administrasi kesepakatan. Seperti yang ditunjukkan oleh jaringan
persediaan Papan merupakan kemajuan lebih lanjut dari penyebaran barang para
eksekutif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Idenya menekankan contoh
terkoordinasi termasuk proses aliran barang dari penyedia, produsen dan pengecer.
Sampai pembeli. Dari sini, latihan antara penyedia dan pembeli terakhir berada
dalam satu kesatuan tanpa hambatan dan hambatan yang besar, sehingga komponen
data antara komponen yang berbeda terjadi dengan cara yang mudah. Jaringan
inventaris para eksekutif adalah ide tentang desain pengiriman barang yang dapat
menggantikan desain alokasi barang yang ideal. Contoh baru ini menyangkut latihan
diseminasi, rencana pembuatan dan logistik.
a. Jaringan persediaan jagung Jaringan produksi dapat dilihat sebagai suatu
kerangka kerja yang memiliki komponen-komponen yang standar, umumnya
menyeluruh dan memiliki alasan tertentu. Jaringan toko barang/produk jagung
memiliki komponen penghibur yang langsung berhubungan dengan tingkat
jaringan toko, seperti peternak, agroindustri, pedagang dan pembeli tertentu.
Selain itu, ada juga komponen penghibur yang tidak langsung terkait dengan
jaringan toko, khususnya otoritas publik, lembaga keuangan atau bank dan mitra
lainnya. Setiap entertainer di jaringan toko memiliki kelebihannya masing-
masing yang saat ini sedang diperjuangkan. Untuk bertahan hidup dan
meminimalis konflik tersebut perlunya system manajemen yang lain seperti
manajemen resiko, sehingga system rantai pasok bisa terkendali dalam usaha
dan untuk mencapai target dan ttujuan yang harus dicapai.
b. Identifikasi dan analisis kondisi supply chain atau rantai pasokan PT. Agro Aku
Bisa Identifikasi supply chain Agroindustri PT. Agro Aku Bisa Supply chain
agroindustri PT. Agro Aku Bisa terdiri Dari beberapa Pelaku Yaitu Agroindustri,
Pemasok , Petani , dan Konsumen (Lihawa, Uloli, & Rasyid, 2021).
Agroindustri Pelaku Supply chain Adalah Agroindustri. Agroindustri yang
dimaksud adalah agroindustri Perusahaan Jagung. Agroindustri perusahaan Jagung yang
menjadi pelaku supply chain ini berada di JL. Kyai Mojo, Kaliwates, Jember, Jawa
Timur. Pemasok Pemasok adalah pelaku Supply chain setelah Agroindustri. Pemasok
yang dimaksud berasal dari beberapa perusahaan yang memproduksi pupuk, bibit
tanaman, obaat-obatan untuk pertanian, Pemasok atau vendor yang bekerja sama dengan
PT. Agro Aku Bisa Yakni PT. Petrosida Gresik.
Petani Petani Jagung merupakan salah satu Supply chain Yang melakukan
kegiatan budidaya jagung yaitu mulai dari pembibitan sampai proses panen. Petani
jagung merupakan mitra dari Agroindustri. Petani jagung yang bermitra dengan PT.
Agro Aku Bisa Bersal dari Wilayah jemmber, Bondowoso, Banyuwangi dan sekitarnya
Alvian Yusril Santoso, Rahmat Agus Santoso
20 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 1, Januari 2022
Konsumen Pelaku Supply Chain Agroindustri Jagung Adalah Konsumen Akhir.
Konsumen akhir dari Supply chain ini adalah Perusahaan perusahaan Berbagai Wilayah.
Jaringan inventaris terkoordinasi. Semua organisasi membutuhkan sesuatu yang sangat
konservatif untuk melakukan latihan penciptaan demi keuntungan. Untuk mewujudkan
keinginan ini. Kelancaran perkembangan bahan yang dibutuhkan harus mencakup lebih
dari satu jaringan produksi (Hetharia, Maarif, & Arkeman, 2016). Variabel dasar dalam
jaringan toko produktif adalah pembelian, karena tugas pembelian adalah memilih
penyedia dan kemudian merakit koneksi penghubung. Tanpa penyedia yang hebat dan
tanpa pembelian yang memuaskan, jaringan inventaris tidak akan berperan dalam situasi
ekonomi saat ini. Jaringan produksi papan diperlukan oleh organisasi yang mengarah
pada penanganan dengan kerangka kerja yang cepat, dengan alasan bahwa ide tepat
waktu menonjolkan idealisme penampilan bahan dari penyedia hingga tangan tetap di
tangan. udara. Ini berarti bahwa disiplin dan tanggung jawab di seluruh rantai harus
benar-benar dijalankan, karena kerangka waktu yang tepat tidak menekankan organisasi
atau nol saham. Sehingga dengan asumsi terjadi penyimpangan pada satu sambungan
saja, maka akan mengganggu jaringan gudang bahan secara keseluruhan dan
menghambat kelancaran usaha dari pihak lain, mengingat tidak adanya stok. Untuk
kondisi dalam organisasi, kerangka waktu tepat waktu akan bermanfaat jika koneksi
yang terhubung berada dalam satu grup. Untuk organisasi yang berfokus pada
persediaan karena kualitas material atau sebagai harapan untuk mengelola iklim modern
yang tidak stabil, jaringan toko para eksekutif juga diperlukan. Tugas pengurus jaringan
produksi untuk organisasi semacam ini adalah mengurangi biaya persediaan, dengan
alasan persediaan dalam tinjauan ini tidak ideal, akan mempengaruhi biaya penimbunan,
biaya pemesanan, dan biaya backorder (apabila terjadi stock out)
Kesimpulan
Rantai pasokan agroindustri PT. Agro Aku Bisa adalah perusahaan Agroindustri
PT. Agro aku bisa petani - Pemask produsen Konsumen. Dan dapat juga
dikemukakan beberapa hal semakin kuat faktor Otoritas menyebabkan perasaan
ketergantungan pekerjaan pada organisasi. Kekuatan organisasi mempengaruhi
tanggung jawab peternak. Hal ini karena organisasi dianggap memiliki hak istimewa
yang ada melalui posisi untuk mempengaruhi peternak, dan peternak berkewajiban
untuk mengakui dampak ini dan menyelesaikan kewajiban mereka sesuai kesepakatan
(kontrak). Tingkat kepercayaan yang rendah dan koneksi bermanfaat yang kurang
positif tidak akan meyakinkan untuk mengawasi asosiasi yang lebih mudah beradaptasi
daripada pengaturan formal yang mengikat secara hukum. Dalam tanggung jawab
asosiasi melacak pekerjaan penting dalam kolaborasi antara organisasi dan peternak,
dengan cara ini membina hubungan yang menyenangkan yang stabil Semakin layak
pelaksanaan asosiasi, semakin stabil organisasi antara organisasi dan peternak. Hal ini
karena asosiasi dapat memberikan insentif tambahan bagi peternak. Dengan tujuan agar
organisasi berjalan dengan baik dan sempurna.
Manajemen Rantai Pasokan Perusahaan Pt.Agro Aku Bisa
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 1, Januari 2022 21
Bibliografi
Adiputra, Rachmat. (2020). evaluasi penanganan pasca panen yang baik pada jagung
(Zea mays L). Jurnal Agro Wiralodra, 3(1).
https://doi.org/10.31943/agrowiralodra.v3i1.38
Aldillah, Rizma. (2018). Dinamika perubahan harga padi jagung kedelai serta
implikasinya terhadap pendapatan usaha tani.
Alizah, Mozalita Nur, & Rum, Mokh. (2020). Kinerja Pemasaran Dan Strategi
Pengembangan Jagung Hibrida Unggul Madura Mh-3 Di Kabupaten Bangkalan.
AGRISCIENCE, 1(2), 448463. https://doi.org/10.21107/agriscience.v1i2.8177
Amalia, Raden Rizki, & Hairiyah, Nina. (2020). Pemetaan Rantai Pasok Dan Analisis
Nilai Tambah Komoditas Jagung Di Kabupaten Tanah Laut. Jurnal Agroindustri,
10(2), 147155.
Bell, Gordon. (2013). Total recall. Gramedia Pustaka Utama.
Hetharia, Dorina, Maarif, M. Syamsul, & Arkeman, Yandra. (2016). Prediksi Produksi
Jagung Dalam Model Penyediaan Tepung Jagung Pada Rantai Pasok Jagung.
Jurnal Teknik Industri, 6(3).
Lailia, Firda Nurul. (2014). Pengembangan kawasan agroindustri berbasis komoditas
unggulan sektor pertanian kabupaten Probolinggo. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Lihawa, Adriyansya, Uloli, Hendra, & Rasyid, Abdul. (2021). Analisis Rantai Nilai
(Value Chain) Pada Komoditas Jagung. Jambura Industrial Review (JIREV), 1(2),
94103. https://doi.org/10.37905/jirev.1.2.94-103
Muta’ali, Lutfi, Marwast, Djaka, & Christanto, Joko. (2018). Pengelolaan wilayah
perbatasan NKRI. UGM PRESS.
Putra, Rahmantana Wibawa, Hasiholan, Leonardo Budi, & Seputra, Adji. (2021).
Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Bengkel Sinar Barito Arteri Semarang. Journal of Management,
7(1).
Rusdiana, A. (2014). Manajemen Operasi. Pustaka Setia.
Yuliyani, Yuliyani. (2019). analisis pemilihan supplier bahan baku kertas dengan
metode analytical hierarchy process menuju e-supply chain management pt
papertech indonesia di UNIT II. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang.