2165
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi:pISSN: 2723 - 6609
e-ISSN :2745-5254
Vol. 2, No.12 Desember 2021
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING UMKM
DENGAN PROGRAM PELATIHAN INTERNET MARKETING DI KOTA
JAKARTA (STUDI PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM)
Dessica Dwiyuliana1, Renie Dwi Sulistyani2, Zulfikar Abdulah3, Augustin Rina
Herawati4
Politeknik STIA LAN Jakarta1,2,3,4
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi kebijakan
peningkatan daya saing UMKM dengan program pelatihan internet marketing di kota
jakarta (Studi pada dinas koperasi dan UMKM). Penelitian ini adalah kualitatif
karena peneliti mencoba menganalisis serta mengimplementasikan hubungan antar
variabel dan menginterpretasikan hasilnya. Objek yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kebijakan UKM Pemerintah Kota jakarta. Data survei digunakan untuk
data sekunder, wawancara, dan studi pustaka yang diperoleh dari situs resmi
Pemerintah Kota jakarta. Berdasarkan penelitian yang tekag dilakukan didapatkan
hasil bahwa Strategi Pelatihan digital marketing sangat baik dan sangat membantu
bagi para pelaku UMKM dan koperasi karena menambah wawasan atau pengetauan
tentang cara mengembangkan usahanya dalam meningkatkan daya saing serta
meningkatkan pendapatannya. Dengan adanya program pelatihan para pelaku
UMKM menjadi terbantu dan mempunyai tempat untuk belajar atau sharing tentang
usahanya.
Kata kunci: peningkatan daya saing; pelatihan; internet marketing; UMKM
Abstract
The purpose of this study was to determine the implementation of policies to increase
the competitiveness of MSMEs with internet marketing training programs in the city
of Jakarta (Studies on cooperatives and MSMEs). This research is qualitative
becausethe researcher tries to analyze and implement the relationship between
variables andinterpret the results. The object used in this research is the SME policy
of the Jakarta City Government. Survey data is used for secondary data, interviews,
and literaturestudies obtained from the official website of the Jakarta City
Government. Based onthe research that has been carried out, the results show that
the digital marketing training strategy is very good and very helpful for SMEs and
cooperatives because itadds insight or knowledge about how to develop their
business in increasing competitiveness and increasing their income. With the
training program, MSME actors will be helped and have a place to learn or share
about their business.
Keywords: increasing competitiveness; training; internet marketing; MSME
Dessica Dwiyuliana, Renie Dwi Sulistyani, Zulfikar Abdulah, Augustin Rina Herawati
2166 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021
Pendahuluan
Implementasi kebijakan adalah bagian dari rangkaian proses kebijakan publik.
Proses kebijakan adalah suatu rangkaian tahap yang saling bergantung yang diatur
menurut urutan waktu, penyusunan agenda, formulasi kebijakan adopsi kebijakan dan
penilaian kebijakan. Implementasi kebijakan merupakan faktor penting dalam sebuah
kebijakan. Di mana implementasinya sebuah kebijakan akan mengandung resiko
kegagalan bila tidak terimplementasikan dengan baik (Maesaroh, 2020).
UMKM merupakan usaha yang bersifat padat karya, tidak membutuhkan
persyaratan tertentu seperti tingkat pendidikan, keahlian (keterampilan) pekerja, dan
penggunaan modal usaha relatif sedikit serta teknologi yang digunakan cenderung
sederhana(Kusnadi et al., 2020). Usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan
atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria, usaha kecil adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang yang dimiliki, di kuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak\ perusahaan atau cabang perusahaan yang di miliki, di kuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan (Kholidah & Hakim, 2018).
Kebijakan UMKM di atur dalam regulasi tersendiri yaitu UU Nomor 20 tahun
2008 yang menjelaskan mengenai peraturan peraturan UMKM. Kriteria UMKM
dijelaskan dalam UU tersebut bahwa dunia usaha di bedakan menjadi Usaha mikro, kecil,
dan menengah. Segmentasi usaha mikro, kecil, dan menengah di golongkan secara khusus
karena mewakili segmen rakyat kecil dengan sebutan usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) (Lestari & Taufiq, 2016). Berdasarkan UU tersebut UMKM adalah
Usaha Produktif yang memenuhi kriteria usaha dengan Batasan tertentu kekayaan bersih
dan hasil penjualan tahunan. Keberadaan UMKM ini tidak boleh dipandang sebelah mata.
Umkm merupakan salah satu sektor strategis dalam perekonomian nasional. Tujuan
UMKM yaitu menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun
perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.
Perkembangan UMKM dari tahun ke tahun mulai berkembang pesat besarnya minat
masyarakat untuk berwirausaha atau mengembangkan usahanya kembali sebagai
mata pencaharian sangatlah besar(Purnamaningsih & Wirtya, 2018).
Dalam menghadapi mekanisme pasar yang makin terbuka dan kompetitif,
penguasaan pasar merupakan prasyarat untuk meningkatkan daya saing UKM. Agar
dapat menguasai pasar, maka UKM perlu mendapatkan informasi dengan mudah dan
cepat, baik informasi mengenai pasar produksi maupun pasar faktor produksi. Informasi
tentang pasar produksi sangat diperlukan untuk memperluas jaringan pemasaran produk
yang dihasilkan oleh UKM (Julisar & Miranda, 2013).
Lebih lanjut Julisar & Miranda (2013), mengatakan bahwa Pemanfaatan internet
memungkinkan Usaha Kecil dan Menengah melakukan pemasaran dengan tujuan pasar
Implementasi Kebijakan Peningkatan Daya Saing UMKM dengan Program Pelatihan
Internet Marketing di Kota Jakarta (Studi pada Dinas Koperasi dan UMKM)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021 2167
global, sehingga peluang menembus ekspor sangat mungkin. Julisar & Miranda (2013),
memberikan pendapat mengenai hal positif yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan
jaringan internet dalam mengembangkan usaha adalah (1) dapat mempertinggi promosi
produk dan layanan melalui kontak langsung, kaya informasi, dan interaktif dengan
pelanggan (2) menciptakan satu saluran distribusi bagi produk yang ada (3) biaya
pengiriman informasi ke pelanggan lebih hemat jika dibandingkan dengan paket atau jasa
pos (4) waktu yang dibutuhkan untuk menerima atau mengirim informasi sangat singkat,
hanya dalam hitungan menit atau bahkan detik (Dawanto, 2015).
selain itu, internet juga memiliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para
konsumen maupun organisasi, misalnya dalam kenyamanan, akses 24 jam sehari,
efisiensi, alternatif ruang maupun pilihan yang relatif “tak terbatas‟, personalisasi,
sumber informasi potensial, dan lain-lain. Pengaruh globalisasi yang tak terelakkan
mengakibtakan setiap organisasi bisnis termasuk juga UMKM harus berhadapan dengan
kompetisi yang semakin kompleks. dilakukan sebelum implementasi. UMKM memiliki
ciri yang khusus yaitu resiko kegagagalan bisnis yang besar, anggaran yang terbatas, dan
pengambilan keputusan cenderung terpusat pada pemilik (Supriyati & Iqbal, 2013).
Pengguna internet terbanyak berprofesi sebagai Pekerja Wiraswasta sebesar 82,2
juta atau 62%. Urutan pengguna internet berikutnya berprofesi sebagai Ibu Rumah
Tangga (IRT) sebesar 22 juta atau 16,6%, sedangkan pada gambar 1.4, terlihat bahwa
konten yang paling sering dijunjungi, pengguna internet paling sering mengunjungi web
onlineshop sebesar 82,2 juta atau 62%, dan konten social media yang paling banyak
dikujungi adalah Facebook sebesar 71,6 juta pengguna atau 54% dan urutan kedua adalah
Instagram sebesar 19,9 juta pengguna atau 15%. (Statistik Pengguna Internet Indonesia
2016, Badan Pusat Statistik, 2016)
(Nasution et al., 2017; Sukarsih et al., 2016) menyatakan bahwa peserta UMKM
setelah diberikan pelatihan dan pendampingan internet marketing, pengetahuan dan
kemampuan pengrajin UKM tentang pemanfaatan teknologi internet sebagai media
pemasaran online meningkat. Perkembangan UMKM yang ada saat ini harus diimbangi
dengan adanya daya saing dari setiap UMKM, sehingga UMKM dapat bertahan dan
berhasil menhadapi tantangan dan persaingan yang ada. Kemudian (Mujiyana et al.,
2012) mengatakan bahwa salah satu daya saing yang harus dimiliki oleh UMKM adalah
penguasaan teknologi informasi, kegiatan promosi atas suatu produk akan lebih optimal
hasilnya apabila program periklanan yang dilakukan pada media internet juga diimbangi
dengan tingginya pemasaran melalui e-mail, maka pemprosesan informasi oleh
konsumen akan semakin baik. Pemakaian Teknologi Informasi (IT) dalam memasarkan
produk UKM telah berhasil dikembangkan oleh sejumlah Negara seperti Cina, Jepang,
dan India. Bahkan Konfederasi Industri India atau Confedration of Indian Industry (CII)
merilis hasil survey yang memperlihatkan bahwa peranan Teknologi Informasi (IT) telah
mengubah peruntungan sigmen UKM di India. Menurut hasil survey tersebut penggunaan
IT di kalangan UKM telah menghasilkan peningkatan pendapatan yang signifikan, yakni
78 % dari responden mengindekasikan peningkatan pendapatan akibat penggunaan IT
(Jauhari, 2010).
Dessica Dwiyuliana, Renie Dwi Sulistyani, Zulfikar Abdulah, Augustin Rina Herawati
2168 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, untuk mendukung
Koperasi Modern, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Naik kelas dan
Wirausaha Produktif, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk sinergi lintas
Kementerian/Lembaga (K/L). Teten berharap, pelatihan digitalisasi yang
diselenggarakan sejak Agustus hingga November 2021 ini, dapat diimplementasikan
dengan baik oleh para peserta sehingga bisa menjadi wirausaha yang adaptif, inovatif,
dan berbasis teknologi (Sedyastuti, 2018). Program tersebut juga melatih kemampuan
para peserta untuk memanfaatkan teknologi mulai dari yang paling sederhana, yakni
membiasakan diri mengisi absensi digital hingga mengikuti kelas pembinaan secara
daring. Kemudian, pelatihan dilanjutkan dengan pemberian materi digital yang lebih
kompleks, misalnya bagaimana membuat desain produk sederhana secara mandiri dengan
menggunakan aplikasi desain, membuat materi promosi sendiri, hingga lebih menarik
dalam hal pemasaran.
Penelitian ini akan lebih mengelaborasi kebijakan peningkatan daya saing UMKM
dengan program pelatihan internet marketing. Beberapa studi terdahulu mengulas bahwa
pelaku UMKM beralih pada pemanfaatan teknologi digital termasuk media sosial untuk
pengembangan UMKM di Indonesia (Purwana et al., 2017) (Erick Karunia et al., 2021).
Sedangkan penelitian ini lebih pada upaya mempertegas kebijakan peningkatan daya
saing UMKM dengan program pelatihan internet marketing. Pengembangan ini juga
meliputi pemanfaatan, market place, media sosial, dan berbagai aplikasi pendukung
lainnya serta dengan melakukan pelatihan terhadap mitra UMKM dan koperasi untuk
dapat memanfaatkan media online dalam meningkatkan daya saing serta memasarkan dan
memperkenalkan produknya kepada konsumen atau masyarakat luas
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif karena peneliti mencoba menganalisis serta
mengimplementasikan hubungan antar variabel dan menginterpretasikan hasilnya.
Karena terdapat hubungan kausal antara variabel bebas (variabel terpengaruh) dan
variabel terikat (variabel terpengaruh), penelitian ini pada dasarnya bersifat kausal.
Penelitian dilakukan di kota Jakarta (Sugiyono., 2017). Objek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kebijakan UKM Pemerintah Kota jakarta. Data survei digunakan
untuk data sekunder, wawancara, dan studi pustaka yang diperoleh dari situs resmi
Pemerintah Kota Jakarta. Teknik analisis data dilakukan dengan menginterpretasikan data
yang terkumpul (Sugiyono, 2016). Pendekatan yang dilakukan kepada mitra selama
Program Kemitraan Masyarakat ini dengan cara
1. Metode Kebutuhan Belajar (Learning Needs Based). Sumber informasi
tentang kebutuhan belajar peserta atau calon peserta. Pentingnya metode ini
akan didasarkan kepada atas asumsi bahwa peserta akan belajar secara ekfektif
bila semua komponen pembelajaran dapat membantu mereka untuk
memenuhi kebutuhannya.
2. Berorientasi pada tujuan kegiatan belajar (Learning Goals and Objective) .
Tujuan belajar disusun bersama sumber belajar bersama peserta, potensi yang
Implementasi Kebijakan Peningkatan Daya Saing UMKM dengan Program Pelatihan
Internet Marketing di Kota Jakarta (Studi pada Dinas Koperasi dan UMKM)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021 2169
dimiliki serta sumber-sumber yang tersedia di lingkungan kehidupan mereka
serta kemungkinan hambatan-hambatan yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Berpusat pada peserta (Participant Centre). Peserta diikutsertakan dan harus
berperan aktif dalam kegaitan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, mereka
tidak hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
kebutuhan belajar atau evaluasi belajar, akan tetapi beperan dalam
merumuskan alat-alat instrument yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, dan ikut mengembangkan bahan pembelajaran
Hasil dan Pembahasan
Perkembangan teknologi digital memungkinkan para pelaku UMKM dan koperasi
untuk memasarkan produknya secara online dan melakukan transaksi melalui sistem
perbankan secara online pula(Purwana, Rahmi, & Aditya, 2017). Diera Globalisasi
seperti sekarang kemajuan zaman sudah semakin berkembang segala sesuatu bisa
dilakukan menggunakan media internet tidak terkecuali dengan perdagangan atau bisnis
jga memanfaatkan media online untuk memasarkan dan memperkenalkan produknya
kepada konsumen atau masyarakat luas. Dengan adanya media komunikasi dan informasi
sarana dan prasarana yang memadai pelaku usaha mikro dapat mempromosikan produk-
produk yang telah dibuat kepada konsumen baik dalam kota dan luar kota. Hasil
penelitian tersebut dikuatkan dengan teori Philp Kotler, yang menyatakan bahwa
Pemasaran merupakan interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran.
Tetapi pemasaran bukanlah suatu cara yang sederhana yang tidak sekedar untuk
menghasilkan penjualan saja, pemasaran umumnya memiliki fungsi untuk menjadi
jembatan yang menghubungkan produsen dengan konsumen untuk melakukan pertukaran
yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak yang didukung dengan strategi-
strategi yang terdiri dari elemenelemen yang saling berhubungan, yaitu elemen kualitas
produk, harga, promosi dan distribusi(Kotler & Keller, 2016).
Dampak dari program-program yang telah berikan sangat baik dan sangat
membantu bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya maupun untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi ketika mengembangkan usahanya, salah satu
dari beberapa program yang dinas berikan yaitu program pelatihan pemasaran Online,
banyak para pelaku usaha merasakan dampak nya setelah mengikuti program yang dinas
berikan itu seperti produknya lebih banya dikenal masyarakat luas, pesanan semakin
bertambah dan paling penting pendapatan menjadi meningkat(Ariyanto et al., 2021).
Keuntungan yang diperoleh dari pemasaran online adalah biayanya murah akses atau
pengunaannya mudah serta bisa memasarkan produk selama 24 jam dan bisa
berkomunikasi langsung atara konsumen dan produsen tanpa bertemu atau bertatap muka.
Jadi pemasaran online lebih hemat biaya dan waktu karena tidak perlu keliling-keliling
untuk memasarkan produknya. Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh
atau akibat. Dalam setiap keputusan atau tindakan yang diambil oleh seseorang selalu ada
dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak juga bisa
Dessica Dwiyuliana, Renie Dwi Sulistyani, Zulfikar Abdulah, Augustin Rina Herawati
2170 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021
diartikan sebagai proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan internal(Nirwana
& Biduri, 2021).
Berubahnya Digital Maidset, dan mampu memahami dari kemanfatan Teknologi
Informasi (Digital marketing/ Distribusi), Hasil Pelatihan ini memahami bahwa
Kemajuan teknologi telah membawa banyak perubahan pada peradaban manusia. Hal ini
membawa trend baru dimana hampir semua orang selalu memanfaatkan teknologi seperti
berkomunikasi melalui media sosial, berbelanja lewat e-commerce atau mencari tahu
informasi lewat internet. Mitra mulai menyadari kekuatan yang muncul dibalik
perkembangan teknologi Informasi ini,serta mitra memahami jenis jenis digital
marketing dan tujuan masing masing seperti: SMS Marketing, E-mail Marketing,Search
Engine Marketing, Social Media Marketing, dan Content Marketing(Erick Karunia et al.,
2021) Hal penting dalam Pengembangan Digital Marketing Pada usaha Kecil di kota
jakarta melalui program ini adalah pentingnya pemahaman semua pelaku usaha mengenai
proses dan tahapan dalam Teknologi Informasi ECommerce dan Digital Marketing perlu
menyeseuaikan dengan jenis usaha, dan target pasar. Pembelajaran lain adalah pentingnya
perubahan pola pikir Maind Set dan perilaku khususnya Digital Maidset merupakan
sudah keharusan untuk jaman sekarang atau Masa Industri 4.0 ini, dan terlebih adanya
dampak Covid 19. setiap program penerapan Teknologi Informasi tidak akan berhasil.
Pembelajaran selanjutnya adalah pengelola program harus senantiasa memiliki
keluwesan atau fleksibel di dalam menjalankan program, mampu mendekati pemangku
kepentingan dengan pendekatan kultural dan empati khususnya pada pelaku usaha kecil.
Hasil program dalam bentuk hasil langsung atau keluaran (output), hasil tidak langsung
(outcome) dan dampak sudah terasa bagi para penerima manfaat. Keberlangsungan
program dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan Kontribusi Usaha Kecil kepada
Berbagi Pihak(Purwana et al., 2017).
Tim pelatihan membantu UMKM dan Koperasi untuk menedesain website atau
Toko Online yang bisa digunakan untuk meningkatkan daya saing penjualan, sehingg
hasil dan luaran yang dicapai setelah pelaksanaan pelatihan bagi mitra umkm dan
koperasi adalah Mempunyai website untuk promosi dan penjualan, Meningkatnya
keterampilan dalam melakukan penjulan melalui internet, Peningkatan Motivasi dalam
usaha mandiri(Jamiat & Supyansuri, 2020).
Selain pelatihan Internet Marketing Mitra juga diajarkan bagaiamana
memanajemen usaha dan diberikan pelatihan memasarkan produk melalui Internet
Marketing sehingga kesulitan-kesulitan mitra selama ini dapat teratasi oleh Internet
Marketing(Hendriadi, Sari, & Padilah, 2019).
Dengan adanya website hasil dari Program Kemitraan Masyarakat dapat
meningkatkan daya saing UMKM pada bidang Handycraft disamping itu juga dapat
dengan cepat melakukan promosi keberbagai pelosok dunia, dan pangsa pasar luar negeri
juga dapat di capai dengan adanya website toko online Handycraft. Toko online ini
disesain sedemikian rupa untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian,
dan disesain juga lebih sederhana agar Mitra mudah untuk menginput produk ke dalam
Implementasi Kebijakan Peningkatan Daya Saing UMKM dengan Program Pelatihan
Internet Marketing di Kota Jakarta (Studi pada Dinas Koperasi dan UMKM)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021 2171
Wesbsite. Dengan adanya Website hasil dari Program Kemitraan Masyarakat dapat
meningkatkan daya saing UMKM. disamping itu juga dapat dengan cepat melakukan
promosi keberbagai pelosok dunia, dan pangsa pasar luar negeri juga dapat di capai
dengan adanya website Toko online Handycraft. Selain pelatihan Internet Marketing
Mitra juga diajarkan bagaiamana memanajemen usaha dan diberikan pelatihan
memasarkan produk melalui Internet Marketing sehingga kesulitan-kesulitan mitra
selama ini dapat teratasi oleh Internet Marketing (Sasongko et al., 2020).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa Strategi Pelatihan digital marketing dalam meningkatkan
meningkatkan daya saing yang diberikan kepada para pelaku UMKM dan koperasi dapat
disimpulkan bahwa Strategi Pelatihan digital marketing sangat baik dan sangat membantu
bagi para pelaku UMKM dan koperasi karena menambah wawasan atau pengetauan
tentang cara mengembangkan usahanya dalam meningkatkan daya saing serta
meningkatkan pendapatannya. Banyak para pelaku UMKM dan koperasi yang ingin
mengembangkan usahanya tapi tidak tau caranya atau terkendala ketika akan
mengembangkan usahanya. Dengan adanya program pelatihan para pelaku UMKM
menjadi terbantu dan mempunyai tempat untuk belajar atau sharing tentang usahanya.
Karena banyak para pelaku UMKM yang belum mengetahui tentang cara
mengembangkan usahanya yang baik dan benar serta cara untuk memasarkan produknya
melalui pemasaran online.
Dessica Dwiyuliana, Renie Dwi Sulistyani, Zulfikar Abdulah, Augustin Rina Herawati
2172 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021
Bibliografi
Ariyanto, Aris, Wongso, Fery, Wijoyo, Hadion, Indrawan, Irjus, Musnaini, Akbar, Mada
Faisal, Anggraini, Nia, Suherman, Suryanti, & Devi, Wiara Sanchia Grafita Ryana.
(2021). Strategi Pemasaran Umkm Di Masa Pandemi. In Strategi Pemasaran Umkm
Di Masa Pandemi.
Badan Pusat Statistik, BPS Kota Medan. (2016). Statistik Daerah Kecamatan Medan
Denai.
Dawanto, dan Ghalib Agfa Polnaya. (2015). Pengembangan ekonomi lokal untuk
meningkatkan daya saing pada ukm ekonomi kreatif batik bakaran di Pati, Jawa
Tengah. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE).
Erick Karunia, Ahmad Juliana, Syahran, Ahmatang, Nurul Hidayat, Budi Hasyim, Muh.
Irfandy Azis, & Shalahuddin. (2021). Digital Marketing Training for UMKM of
Tarakan City. International Journal Of Community Service.
https://doi.org/10.51601/ijcs.v1i2.3
Hendriadi, Ade Andri, Sari, Betha nurina, & Padilah, Tesa Nur. (2019). Pelatihan Digital
Marketing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Karawang.
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat. https://doi.org/10.25047/j-
dinamika.v4i2.1133
Jamiat, Nuslih, & Supyansuri, Cahyadi. (2020). Pemanfaatan Digital Marketing Pada
Umkm Sukapura Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Atrabis.
https://doi.org/10.38204/atrabis.v6i1.406
Jauhari, Jaidan. (2010). Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
dengan Memanfaatkan E-Commerce. Jurnal Sistem Informasi (JSI), 2017-
Janua(43), 4673. https://doi.org/10.4135/9781412964623.n403
Julisar, & Miranda, Eka. (2013). Pemakaian E-Commerce Untuk Usaha Kecil dan
Menengah guna Meningkatkan Daya Saing. 4(2), 638
645.https://doi.org/10.21512/comtech.v4i2.2486
Kholidah, Nur, & Hakim, Miftahur Rahman. (2018). Peluang dan Tantangan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Dari Berbagai Aspek
Ekonomi. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis.
Kotler, Philip, & Keller, Kevin Lane. (2016). A framework for marketing management.
Pearson Boston, MA.
Kusnadi, Iwan Henri, Natika, Luki, & Alsonia, Dyera Octa. (2020). Implementasi
Kebijakan Pembinaan UMKM di Kabupaten Subang. The World of Business
Administration Journal. https://doi.org/10.37950/wbaj.v2i2.937
Lestari, P., & Taufiq, A. (2016). Evaluasi Implementasi Kebijakan Pemberdayaan USAha
Implementasi Kebijakan Peningkatan Daya Saing UMKM dengan Program Pelatihan
Internet Marketing di Kota Jakarta (Studi pada Dinas Koperasi dan UMKM)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021 2173
Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Kabupaten Kudus. Journal of Politic and
Government ….
Maesaroh, Syti Sarah. (2020). Upaya Peningkatan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) Kota Tasikmalaya melalui Pemanfaatan System Informasi
Geografis (SIG). JURNAL ILMU MANAJEMEN DAN BISNIS.
https://doi.org/10.17509/jimb.v11i1.21148
Mujiyana, Mujiyana, Sularto, Lana, & Mukhyi, M. A. (2012). Pengaruh Penerapan
Periklanan Di Internet Dan Pemasaran Melalui E-Mail Produk UMKM Di Wilayah
Depok. J@ti Undip, 7(3).https://doi.org/10.24114/jpkm.v23i2.7028
Nasution, Muhammad Irfan, Prayogi, Muhammad Andi, & Nasution, Satria Mirsya
Affandy. (2017). Pembinaan Pengelolaan Manajemen Usaha Dan E-Marketing Pada
Pelaku Usaha Industri Mikro Pengrajin Sepatu Di Kecamatan Medan Denai. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 23(2), 292.
https://doi.org/10.24114/jpkm.v23i2.7028
Nirwana, Nihlatul Qudus Sukma, & Biduri, Sarwendah. (2021). Implementasi Digital
Marketing Pada UMKM Di Era Revolusi Industri 4.0 (Study Pada UMKM Di
Kabupaten Sidoarjo). BALANCE: Economic, Business, Management and
Accounting Journal. https://doi.org/10.30651/blc.v18i1.5720
Purnamaningsih, Putu Eka, & Wirtya, I. Ketut. (2018). Implementasi Kebijakan Dinas
Koperasi, UKM Dan Perindustrian Perdagangan Kota Denpasar (Studi Kasus
Peningkatan Daya Saing UKM Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN).
Jurnal Kependudukan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Purwana, Dedi, Rahmi, R., & Aditya, Shandy. (2017). Pemanfaatan Digital Marketing
Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Di Kelurahan Malaka Sari,
Duren Sawit. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM).
https://doi.org/10.21009/jpmm.001.1.01
Sasongko, Dimas, Putri, Intan Rahma, Alfiani, Vivi Nur, Qiranti, Saskia Dyah, Sari, Riski
Sinta, & Allafa, Pramania Eka. (2020). Digital Marketing Sebagai Strategi
Pemasaran UMKM Makaroni Bajak Laut Kabupaten Temanggung. Jurnal Ilmiah
Pangabdhi. https://doi.org/10.21107/pangabdhi.v6i2.7809
Sedyastuti, Kristina. (2018). Analisis Pemberdayaan UMKM Dan Peningkatan Daya
Saing Dalam Kancah Pasar Global. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen
Indonesia. https://doi.org/10.31842/jurnal-inobis.v2i1.65
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:
Alfabeta.https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1235
Sugiyono. (2016). Sugiyono, Metode Penelitian.
Sugiyono.https://doi.org/10.21009/JPUD.102.04
Dessica Dwiyuliana, Renie Dwi Sulistyani, Zulfikar Abdulah, Augustin Rina Herawati
2174 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021
Sukarsih, Icih, Kurniati, Eti, Gunawan, Gani, & Wulan, Respita. (2016). Perluasan
Jangkauan Pasar Pelaku UKM Sepatu Cibaduyut Melalui Pelatihan dan
Pendampingan Internet Marketing. Ethos (Jurnal Penelitian Dan Pengabdian
Masyarakat), 4.
Supriyati, Endang, & Iqbal, M. (2013). (2013). Faktor Adopsi Internet Marketing Untuk
Usaha Mikro dan Usaha Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus dengan
SEM (Structural Equation Model) dan Framework Cobit 4.1. Simetris: Jurnal Teknik
Mesin, Elektro dan Ilm. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer,
3.