Riskullah Dirga Trisaplin1, Zaldy Sirwansyah Suzen2, Subkhan3
2108 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021
printing angle orientation. This results in 45 experimental combinations. The
results of the highest tensile test of 44.2 were found in experiment number 10 infill
pattern 3D Honeycomb, Nozzle Temperature 210ᵒC, vertical printing angle of 0.
While the lowest tensile strength value is found in experiment number 43
withparameters infill Archimedean Chord Pattern, Nozzle Temperature 220ᵒC,
vertical molding angle of 0, with a tensile strength value of 15.7 MPa. So it can be
concluded that these process parameters affect the results of printing 3Dproducts
printing.
Keywords: (3D Printer; Rapid Prototyping; FDM; Nozzle Temperature; Infill Pattern)
Pendahuluan
Hadirnya, Revolusi industri 4.0 (Candra, 2021) membuat dunia industri bersaing
sangat ketat, munculnya printer 3D sebagai terobosoan mulai digemari di dunia industri
manufaktur indonesia, proses pembuatan prototipe yang umumnya memakan waktu
lama bisa dikerjakan dengan singkat (Riza, Budiyantoro, & Nugroho, 2020), Saat ini
sedikit sekali informasi mengenai hasil 3D printing di Indonesia, seperti kekasaran,
akurasi, kekuatan tarik, dan lain sebagainya. Agar hasil prototype di buat sesuai dengan
harapan maka informasi seperti itu sangat penting untuk di ketahui.
3D Printer adalah teknik Additive Manufacturing (AM) untuk membuat
berbagai macam struktur dan geometri kompleks dari data model tiga dimensi (3D)
(Saputra, Herianto, & Pamasaria, 2019). Proses pencetakan terdiri dari lapisan-lapisan
bahan yang berhasil dibentuk di atas satu sama lain (Mohamed, Masood, & Bhowmik,
2015) Sehingga, memungkinkan untuk membuat bentuk apa pun yang sangat sulit
dibuat dengan tangan, dan juga telah digunakan di berbagai industri, termasuk
kesehatan, sains, pembuatan prototipe, konstruksi, dan biomekanik. (Prasnowo,
Findiastuti, & Utami, 2020) Teknologi 3D Printer yang terkenal salah satunya adalah
Fused Deposition Modelling (FDM), FDM telah banyak digunakan dalam teknologi
manufaktur aditif yang menyediakan prototipe fungsional dalam berbagai termoplastik
karena kemampuannya untuk menghasilkan bagian geometris kompleks dengan rapi
dan aman lingkungan. (Mohamed et al., 2015). Material Filamen menjadi bahan utama
dalam pembuatan produk 3D Printing yang berfungsi sebagai bahan inti dalam proses
pencetakan. Mengacu pada (Grabowik, Kalinowski, Ćwikła, Paprocka, & Kogut, 2017)
ada beberapa jenis filamen yang biasa digunakan pada printer 3D, seperti polyethylene
terephthalate glycol (PETG), nylon, polylactic acid (PLA), polycarbonate (PC), dan
acrylonitrile butadiene styrene (ABS), dan lain-lain.
Pada Penelitian yang dilakukan oleh (Yao, Deng, Zhang, & Li, 2019) penulis
tersebut meneliti mengenai pengaruh parameter kekuatan tarik sehingga mendapatkan
hasil yang optimal pada hasil pencetakan produk 3D Printing dengan menggunakan
material filamen PLA. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah sudut
pencetakan dan layer thickness dimana sudut yang digunakan yaitu 0°, 15°, 30°, 45°,
75°, dan 0° dengan variasi 3 level pada layer thickness. Dari penelitian ini peneliti
menarik kesimpulan bahwa kekuatan tarik produk 3D Printing mengalami perubahan