Pengaruh Parameter Proses Terhadap Kekuatan Tarik Produk 3d Printing Menggunakan
Filamen Polylactic Acid (PLA) Buatan R3d Maker
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021 2155
Menurut (Sulistiyanto, 2017) Adapun beberapa penelitian yang membahas tentang
optimalisasi dan pengaruh parameter proses 3D printing untuk menghasilkan produk
dengan kekuatan tarik yang optimal telah banyak dilakukan. (Nugroho & Budiantoro,
2019) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh parameter proses optimal
terhadap sifat mekanik dari produk hasil pencetakan 3D Printing yang menggunakan
filamen PLA. Parameter proses yang diujikan pada penelitian ini memiliki 3 level variasi,
dengan parameter proses yang digunakan sepertti: infill pattern, infill density, extrusion
width dan nozzle temperature. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa kekuatan tarik
dari produk 3D printing dipengaruhi oleh Infill density yang di ikuti oleh nozzle
temperature, infill pattern, dan extrusion width dengan kekuatan tarik optimum sebesar
30,52 Mpa dengan interval kepercayaan sebesar 95% yang terdapat pada produk dengan
nilai Infill density sebesar 75%, nozzle temperature sebesar 215 °C, Infill pattern honey
comb, dan extrusion width sebesar 0,3mm.
Penelitian yang dilakukan oleh (Suzen, 2020) yang bertujuan untuk mengetahui
apakah kekuatan dari tarik produk 3D printing yang menggunakan filamen PLA+ ESUN
dipengaruhi oleh parameter proses seperti infill pattern dan nozzle temperature. Pada
penelitian ini parameter yang digunakan seperti: 13 tipe infill pattern dengan variasi level
yang digunakan pada Infill pattern yaitu lines, cubic, cubic division, quarter cubic, grid,
octet, concentric, zig zag, tri hexagon, triangles, gyroid, cross dan cross 3D, nozzle
temperature dengan 3 variasi suhu sebesar 225 °C, 215 °C dan 205 °C, bed temperature
dengan suhu 60 °C, layer thickness dengan ketebalan sebesar 0,2 mm, travel speed
dengan kecepatan sebesar 100 mm/s, printing speed dengan kecepatan sebesar 50 mm/s
sehingga menghasilkan 39 spesimen uji. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa
kekuatan tarik material ESUN PLA+ dipengaruhi oleh infill pattern dan nozzle
temperature dengan nilai kekuatan tarik tertinggi yang menggunakan infill pattern dengn
tipe concentric dengan suhu yang digunakan pada nozzle sebesar 215°C dengan nilai
kekuata tarik sebesar 43,20 MPa dan nilai kekuatan tarik terendah sebesar 24,50 yang
menggunakan inffil patern dengan variasi cross dan suhu nozzle yang digunakan sebesar
205°C.
(Yao, Deng, Zhang, & Li, 2019) telah melakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh parameter kekuatan tarik sehingga mendapatkan hasil yang optimal pada
produk 3d printing yang menggunakan filamen PLA. Parameter yang digunakan pada
penelitian ini adalah sudut pencetakan dan Layer thickness dimana sudut yang digunakan
yaitu 0°, 15°, 30°, 45°, 75°, dan 90° dengan variasi 3 level pada layer thickness. Dari
penelitian ini peneliti menarik kesimpulan bahwa kekuatan tarik produk 3D printing
mengalami perubahan yang signifikan dimana nilai GAP terbesar berada diantar sudut 0°
– 90° dengan Layer thickness sebesar 0,1 mm. Nilai gap yang terdapat pada sudut 0° –
90° dengan Layer thickness sebesar 0,1 mm adalah 52,29%.
Berdasarkan penelitian sebelumnya dapat diketahui pada saat proses pengerjaan
produk 3D dengan menggunakan mesin 3D printer parameter proses seperti Infill density,
nozzle temperature, infill pattern, extrusion width dan orientasi pencetakan dapat
mempengaruhi kekuatan tarik produk 3D printing (Budiman, Anggono, & Tanoto, 2016).