2118
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi:pISSN: 2723 - 6609
e-ISSN :2745-5254
Vol. 2, No.12 Desember 2021
PENGGUNAAN MULTIMEDIA SEBAGAI SARANA PEMASARAN
KIDDIPOSH
Anggun A’yunn Angraeny1, Adrian Alexander Suripatty2
Program Studi Komputer Multimedia
Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia1,2
Abstrak
E-Commerce menjadi strategi pemasaran yang menjadi pilihan Kiddiposh dengan
berbagai media yang digunakan, seperti penggunana website, social media, dan
marketplace. Hal tersebut karena semakin banyaknya pengguna sarana digital
yang juga dapat memberikan dampak positif pada penjualan produk Kiddiposh.
Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis penggunaan multimedia sebagai
sarana pemasaran Kiddiposh. Metode penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan studikasus dan Kiddiposh sebagai objek dalam
penelitian. Penentuan lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa Kididposh
merupakan salah satu bidang usaha yang menggunakan multimedia dalam
kegiatan usahanya. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus dan
September 2021. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan
menggunakan analisis
interactive model yang diklasifikasikan dalam tiga langkah
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dalam penelitian
ini menunjukan bahwa Kiddiposh menggunakan media E-Commerce berupa website,
social media Instagram, dan marketplace shopee dalam menawarkan produknya.
Statistic kunjungan konsumen pada media E-Commerce Kiddiposh mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut diikuti dengan peningkatan penjualan
produk Kiddiposh setiap tahunnya.
Kata kunci: E-Commerce, social media, marketplace, dan website
Abstract
E-Commerce is a marketing strategy that is Kiddiposh's choice with various media
used, such as website users, social media, and marketplaces. This is because the
increasing number of digital users can also have a positive impact on selling
Kiddiposh products. The purpose of this research is to analyze the use of multimedia
as a marketing tool for Kiddiposh. This research method uses a qualitative method
with a case study approach and Kiddiposh as the object of the research.
Determination of the research location with the consideration that Kididposh is one
of the business fields that uses multimedia in its business activities. The time of the
research was carried out in August and September 2021. The data used were primary
and secondary data using interactive model analysis which was classified into three
steps, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The
results in this study indicate that Kiddiposh uses E-Commerce media in the form of
websites, Instagram social media, and shopee marketplaces in offering their
products. The statistics on consumer visits to Kiddiposh's E-Commerce media have
Penggunaan Multimedia Sebagai Sarana Pemasaran Kiddiposh
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021 2119
increased every year. This is followed by an increase in sales of Kiddiposh products
every year
Keywords: E-Commerce, social media, marketplace, and website
Pendahuluan
Indonesia saat ini mulai memasuki Era Digital 4.0 yang menyebabkan
perkembangan teknologi dari hari kehari semakin mengalami peningkatan (Sedana,
2019). Era digital 4.0 menjadi masa saat berbagai macam kegiatan atau hal yang
dilakukan oleh manusia dapat dengan mudah dilakukan dengan support yang diberikan
oleh teknologi. Teknologi dimanfaatkan oleh setiap individu untuk memperoleh
kebutuhan mereka, sehingga saat ini teknologi menjadi faktor utama yang dicari dan
ditemukan oleh individu untuk mempermudah segala kegiatan yang dilakukan
dimasyarakat (Alyusi, 2019). Teknologi tidak hanya dirasakan dalam kehidupan sehari-
hari setiap individu, namun juga dirasakan oleh sebuah organisasi.
Pemanfaatan teknologi dilakukan oleh organisasi dirasakan dengan menggunakan
teknologi sebagai media pemasaran dan promosi suatu produk (Suryani, 2014).
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian tumbuh
menjadi keinginan manusia. Keinginan manusia terhadap suatu produk akan menjadi
perhatian bagi para pelaku usaha, sehingga akan menggunakan daya upaya untuk
mendekatkan kepada calon konsumennya.
Dalam sebuah pemasaran suatu produk tidak terlepas dari adanya suatu
komunikasi antara pemasar dan konsumen. Saat ini komunikasi yang dijalankan oleh
pelaku usaha dan konsumen tidak hanya dalam bentuk komunikasi secara langsung,
namun juga dapat dilakukan menggunakan teknologi yaitu secara online (Siswanto,
2013). Pemanfaatan teknologi yang berkembang saat ini komunikasi tersebut akan dapat
dijangkau dimanapun dan kapanpun.
Pemasaran yang dilakukan melalui sebuah teknologi dirasa memiliki keuntungan
yang dapat dipertimbangkan. Faktor utama seorang pelaku usaha yang memilih untuk
menggunakan teknologi sebagai media pemasaran karena biaya yang dikeluarkan tidak
dalam jumlah besar dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu (Syahputro, 2020).
Konsumen akan dapat melihat produk yang dijual kapan dan dimana saja, sehingga akan
lebih berpeluang untuk dapat menjangkau target pasar dalam skala yang besar.
Kebutuhan konsumen yang tidak terbatas menjadi dasar bagi para pelaku usaha
untuk melalukan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan target konsumen yang
dituju, seperti peralihan dari perdagangan tradisional menjadi perdagangan online
(Electronic Commerce) (Cicik Harini, 2020). Seiring perkembangannya E-Commerce
dianggap sebagai kanal komunikasi antara pelaku usaha dan konsumen. Kegiatan E-
Commerce yang dilakukan oleh pelaku usaha berbeda-beda menyesuaikan dengan target
pasar, seperti market place, website, dan social media.
Pemasaran melalui marketplace memungkinkan setiap individu untuk menjadi
pelaku usaha hanya dengan bermodalkan produk yang akan dijual. Namun, informasi
terkait produk yang dijual hanya dapat disampaikan oleh pelaku usaha secara singkat,
AnggunA’yunn Angraeny, Adrian Alexander Suripatty
2120 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021
sehingga menjadi tantangan bagi pelaku usaha untuk mendapatkan kepercayaan dari
konsumen. Sebelum berkembangnnya marketplace, website menjadi salah satu media
pemasaran online yang juga sering digunakan oleh beberapa brand. Website menjadi
media yang menjelaskan sebuah brand secara spesifik dengan ciri khasnya masing-
masing, karena website bersifat pribadi untuk suatu brand yang tidak dapat digabungkan
dengan brand lainnya, sehingga konsumen akan lebih focus terhadap produk yang
ditawarkan. (Hastanti & Purnama, 2015) menyatakan bahwa mempromosikan produk
dengan menggunakan website akan memberikan keuntungan juga mempermudah dalam
meningkatkan perkembangan usaha dan dapat menghemat biaya. Konsumen lebih mudah
memilih produk tanpa harus datang langsung.
Seiring perkembangan teknologi dan perubahan perilaku penggunaan internet,
social media tidak hanya digunakan sebagai sarana berkomunikasi antara individu tetapi
juga digunakan sebagai media pemasaran produk. Media sosial digunakan sebagai alat
komunikasi pemasaran untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk,
meningkatkan image produk, dan berakhir pada peningkatan penjualan (Kotler & Keller,
2016). Media E-Commerce yang digunakan oleh pelaku usaha tersebut memudahkan
para pelaku usaha untuk memulai usahanya tanpa perlu menyewa tempat untuk membuka
menjual produknya.
Kiddiposh menjadi salah satu usaha yang melihat peluang besar dari pemanfaatan
teknologi dalam kegiatan pemasaran. Kiddiposh adalah brand yang menawarkan produk
perlengkapan bayi seperti perlengkapan makan, perlengkapan tidur, dan perlengkapan
pakaian. Target pasar yang ingin dicapai oleh Kiddiposh adalah seluruh konsumen yang
memiliki kebutuhan akan perlengkapan bayi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu,
sehingga sejak tahun 2019 hingga saat ini Kiddiposh memilih untuk memasarkan
produknya melalui E-Commerce. Media E-Commerce yang digunakan oleh Kiddiposh
adalah website, social media Instagram, dan marketplace shopee.
Kiddiposh menggunakan website sebagai media pemasaran pribadi yang
menjelaskan secara detail terkait seluruh produk yang ditawarkan. Website tersebut
memudahkan konsumen untuk memperoleh informasi terkait produk Kiddiposh. Social
media Instagram adalah salah satu media social yang banyak digunakan individu atau
perusahaan dalam melakukan penjualan produk. Instagram adalah media sosial yang
menawarkan berbagai macam fitur dan fasilitas yang berbeda dengan media sosial
pendahulunya. Saat ini Instagram memiliki jumlah pengguna aktif dengan pertumbuhan
yang lebih pesat dari pada Facebook. Pada kuartal keempat 2013, tercatat Facebook hanya
memiliki pertumbuhan pengguna aktif sebesar 3 persen, sedangkan Instagram mencapai
23 persen (Pramudita, 2019). Media yang juga digunakan oleh Kiddiposh adalah
marketplace shopee. Marketplace sering kali menjadi pilihan para konsumen karena
kemudahan pembayaran dan banyaknya promo-promo seperti gratis ongkir.
Hal ini sejalan dengan penelitian (Puspitarini & Nuraeni, 2019) yang juga
menjelaskan pemanfaatan media sosial seperti Instagram dan Website sebagai media
promosi. Pemilihan instagram sebagai media promosi yang aktif didasari oleh alasan
bahwa instagram memiliki kepraktisan dan memberikan manfaat terhadap penjualan
Penggunaan Multimedia Sebagai Sarana Pemasaran Kiddiposh
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021 2121
yaitu hanya dengan mengunggah foto ataupun video produk ke akun instagram, kemudian
foto tersebut dilihat oleh konsumen dan konsumen tertarik untuk membeli. Kegiatan
direct marketing yang dilakukan dalam instagram adalah mencantumkan nomor telepon,
alamat email, website, petunjuk arah pada profil instagram dan juga section yang
memperlihatkan produk. Selain itu, (Augustinah, 2019) juga melakukan penelitian terkait
pemanfatan media sosial sebagai sarana promosi, namun berbeda dengan penelitian
penulis yaitu yang mana didalam penelitian tersebut membahas terkait media sosial apa
saja yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kegiatan promosi dan menarik
konsumen.
Penelitian tersebut menggambarkan bahwa Kiddiposh aktif mengikuti
perkembangan zaman dalam menentukan media promosi dalam penjualan yang
memberikan berbagai kemudahan bagi konsumen. Kemudahan yang ditawarkan oleh
Kiddiposh dalam membantu konsumen memperoleh kebutuhan produk perlengkapan
bayi tersebut diharapkan dapat meningkatkan tujuan utama dari kegiatan pemasaran.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan multimedia
sebagai media pemasaran Kiddiposh.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Metode kualitatif yang dilakukan berperan sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data desktriptif berupa kata kata tertulis atau secara lisan dari pihak-pihak
yang terlibat sebagai pemberi informasii
Menurut (Sukmadinata, 2011), penelitianideskriptifikualitatifiditujukan untuk
mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun
rekayasa manusia yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan
antar kegiatan. Penelitian ini secara spesifik diarahkan pada penggunaan metode studi
kasusya itu penelitian yang memusat secara intensif terhadap suatu objek. (Nursalam &
Arifin, 2016) menyatakan bahwa metode penelitian studi kasus adalah penelitian yang
mencakup pengkajian dengan bertujuan untuk memberikan gambaran secara mendetail
mengenai latar belakang, sifat maupun karakter yang menjadi objek dalam penelitian.
Lokasi dalam penelitian ini adalah Kiddiposh yang ditentukan secara sengaja
dengan pertimbangan bahwa Kiddiposh sebagai salah satu brand usaha yang mampu
memanfaatkan multimedia dalam pemasaran produknya. Sejak tahun 2019 hingga saat
ini Kiddiposh sudah mampu menjangkau target pasarnya hanya dengan menggunakan
beberapa media dalam dunia E-Commerce yaitu website dan social media. Waktu
pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan Agustus hingga September 2021. Teknik
pengambilanidataidilakukanidengan menganalisa perkembangan Kiddiposh dalam
menggunakan multimedia terhadap kondisi usaha Kiddiposh, Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer di peroleh dari hasil
wawancara dengan responden. Data sekunder diperoleh dari sumber literatur, instansi
dan lembaga terkait. Dalam pengumpulan data dilapangan penulis menggunakan tehnik
sebagai berikut:
AnggunA’yunn Angraeny, Adrian Alexander Suripatty
2122 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021
1. Metode obsevasi atau pengamatan (observation reserch) yaitu pengumpulan data
dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke obyek penelitian.
2. Kuisioner atau angket (quesioner) yaitu daftar pertanyaan yang telah disusun
sedemikian rupa dengan pemberian bobot serta petunjuk pengisian.
3. Penelitian Kepustakaan (library reserch). Penelitian kepustakaan dalam arti
penelitian mengumpulkan data-data dengan mencari kelengkapan dasar teori.
Analisis data adalah kegiatan menyusun urutan data, mengorganisasikan
kedalam sebuah pola tertentu, melakukan kategorisasi sesuai kriterianya masing-masing,
dan hasil yang dapat disajikan. Menurut (Moleong, 2007) analisis data adalah upaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-
milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensin tesisnya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
dapat diceriterakan pada orang lain.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah interactive
model yang diklasifikasikan dalam tiga langkah yaitu.
1. Reduksi data
Reduksi data adalah kegiatan pemilihan, perusahan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transportasi data kasar dari catatan
tertulis di lapangan menjadi data yang mudah dipahami
2. Penyajian data
Data disajikan menyesuaikan dengan pesan apa yang akan disampaikan oleh
penulis, agar pembacanya dapat mengerti terkait permasalahan yang diangkat
oleh penulis.
3. Penarikan kesimpulan
Hasil dari penyajian data yang sesuaikan menghasilkan sebuah kesimpulan
yang dapat diambil sesuai dengan topik pembahasan penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Kiddiposh adalah salah satu brand yang memenuhi kebutuhan konsumen terkait
perlengkapan anak. Produk yang ditawarkan Kiddiposh mulai dari pakaian bermain
kasual hingga gaun acara khusus, perlengkapan bayi hingga taman bermain anak, dari
busana bayi baru lahir hingga kebutuhan anak-anak. Kiddiposh berkomitmen bahwa
layanan yang dimiliki Kiddiposh dapat menghubungkan orang tua dan merek fashion
anak-anak diseluruh wilayah negeri hanya dalam waktu yang singkat. Dalam
mewujudkan apa yang menjadi tujuan Kiddiposh, maka para pengelola Kiddiposh
memutuskan untuk menggunakan multimedia untuk masuk ke dunia E-Commerce.
Media E-Commerce yang dimanfaatkan oleh Kiddiposh adalah website dan social media
Instagram.
1. Website Kiddiposh
Kiddiposh memiliki website pribadi yang dikelola untuk menawarkan
produknya. Website tersebut bersifat umum atau dapat diakses dan dilihat oleh
Penggunaan Multimedia Sebagai Sarana Pemasaran Kiddiposh
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021 2123
siapapun hanya dengan mengunjungi laman www.kiddiposh.com. Website
adalah perpustakaan online mengenal informasi pelanggan selain menjadi
pasar di mana barang dan jasa dibeli. Web memiliki pengaruh luar biasa pada
pembelian off line, lebih dari 80% pembeli mobil baru meneliti mobil impian
mereka secara online dahulu (Susanto, 2013).
Website digunakan sebagai media pemasaran dengan beberapa
pertimbangan yang dilakukan. Website yang terdiri dari server web, server
aplikasi, dan server basis data sangat memiliki peluang dalam mendukung
peningkatan penjualan dan mencapai target pasar Kiddiposh.
Hal Tersebut menyebabkan pelaku usaha Kiddiposh memutuskan untuk
menjadi web sebagai strategi pemasaran. Sejalan dengan penelitian (Haryono,
2018), yang menyatakan bahwa penggunaan website berpengaruh positif
terhadap penjualan suatu produk. Promosi suatu produk akan lebih optimal
hasilnya apabila periklanan yang dilakukan pada media internet juga
diimbangi dengan tingginya pemasaran melalui website, maka pemprosesan
informasi oleh konsumen akan semakin baik.
Strategi pemasaran terdiri dari berbagai langkah yaitu mulai dari
pemilihan pasar, perencanaan produk, penetapan harga, sistem distribusi, dan
komunikasi pemasaran. Penggunaan website mendukung strategi pemasaran
dalam hal komunikasi pemasaran.
Website berperan sebagai media interaksi antara Kiddiposh dengan
konsumen, melalui website tersebut konsumen akan dapat memperoleh
beberapa informasi terkait produk yaitu fashion anak dengan beberapa
kategori umur, harga yang ditawarkan, perbedaan satu produk dengan produk
lainnya yang serupa. Selain itu, melalui website Kiddiposh juga terdapat
layanan untuk konsumen dalam berkomunikasi dengan Kiddiposh.
Website di desain dengan semenarik mungkin menyesuaikan dengan target
pasar yang akan dicapai oleh Kiddiposh yaitu keluarga. Tampilan website
Kiddiposh dilengkapi dengan fitur menu yang berisikan beberapa kategori
produk yang ditawarkan Kiddiposh mulai dari produk untuk bayi usai 0 bulan
hingga anak usia 13 tahun. Sebagai langkah promosi, Kiddiposh juga
menampilkan beberapa informasi promo yang ada di Kiddiposh. Hal tersebut
dilakukan sebagai langkah untuk dapat menarik minat konsumen dalam
melakukan pembelian. Pada halaman awal website Kiddiposh juga terdapat
beberapa informasi lainnya yang dapat ditemukan dengan mudah oleh
konsumen, seperti langkah melakukan pembayaran, konformasi pembayaran,
proses pembatalan pesanan, dan sebagainya.
Sejalan dengan penelitian (Wanda, 2017) yang menyatakan bahwa
kualitas informasi yang disampaikan dalam sebuah website dapat
mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan pembelian atas produk
yang ditawarkan. Selain itu dalam penelitiannya juga menjelaskan bahwa
manfaat bersih dari penggunaan website menjadi faktor yang mempengaruhi
AnggunA’yunn Angraeny, Adrian Alexander Suripatty
2124 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021
penjualan. Manfaat bersih yang dimaksud adalah peningkatan dukungan dan
pelayanan pelanggan, pengetahuan pelanggan, pengalaman pelanggan,
jangkauan global dan kesadaran merek.
Gambar 1. Tampilanawal website Kiddipost
Gambar 2. Informasi promo pada website Kiddiposh.
Kesadaran konsumen terhadap sebuah merek menjadi pokok perhatian
yang harus disiapkan oleh pelaku usaha. Konsumen akan menyadari dan
selalu ingat akan suatu merek juga mampu memberikan kesan yang baik
kepada konsumen, karena konsumen akan merasa lebih mengenal merek
tersebut. Ketika seorang konsumen menyadari suatu merek maka terdapat
kemungkinan akan terjadinya pembelian secara berulang. Tagline seharusnya
dimiliki oleh setiap merek usaha, karena sebagai pembeda dengan merek
lainnya yang menjual produk yang serupa. Kiddiposh dalam menjalankan
usahanya menggunakan tagline “One stop shop for your adorable ones”. Hal
ini sejalan penelitian (Radjaban, Dewi, & Rianto, 2021) yang menyatakan
bahwa Tagline menjadihal pokok yang harus dipikirkan oleh para pelaku
bisnis dalam memperkenalkan produknya kepada konsumen.
2. Intagram Kiddiposh
Kegiatan E-Commerce yang dilakukan oleh Kiddiposh tidak hanya
melalui website saja, tetapi juga melalui social media. Hal tersebut dilakukan
agar jangkauan konsumen yang dicapai oleh Kiddiposh menjadi lebih besar
lagi yaitu konsumen yang menggunakan social media dalam sebuah transaksi.
Semakin meningkatnya pengguna ponsel, maka memanfaatkan media
yang ada dalam dunia digital menjadi sebuah peluang yang dapat dilakukan
oleh para pelaku bisnis. Sebuah pesan pemasaran atau konten yang disajikan
oleh pelaku bisnis harus dapat menarik perhatian pada calon konsumen.
Penggunaan Multimedia Sebagai Sarana Pemasaran Kiddiposh
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021 2125
Instagram merupakan salah satu social media yang digunakan sebagai
tempat untuk berbagi gambar yang kini telah berkembang menjadi salah satu
alat pemasaran yang paling efektif dalam menjual produk.
Efektivitas ini taklepas dari gambar yang di bagikan melalui akun
Instagram tersebut. Kekuatan visual dianggap lebih mempunyai daya Tarik
untuk membawa konsumen melakukan konversi dibandingkan dengan cara
lainnya.
Pemasaran yang dilakukan oleh Kiddiposh di social media Instagram
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai produk-produk yang
ditawarkan Kiddiposh, berinteraksi dengan pelanggan agar hubungan
prapembelian dan pasca pembelian masih terjaga dengan baik, membangun
kepercayaan dengan konsumen atas produk Kiddiposh, serta beberapa
informasi lainnya yang berhubungan dengan bidang usaha Kiddiposh.
Kiddiposh dalam mengelola Instagram melakukan kegiatan utama yaitu
membuat konten. Konten yang dibuat oleh Kiddiposh bertujuan untuk mencari
engagement agar konten yang dibuat dapat menarik perhatian konsumen.
Konten yang dapat dibuat oleh Kiddiposh terdiri dari giveaway, video
reels, quiz interaktif, sesi tanya jawab, dan sebagainya. Seluruh konten yang
akan diupload pada Instagram Kiddiposh akan didesain secara menarik
terlebih dahulu, agar pesan yang akan disampaikan dapat dipahami oleh
konsumen.
Instagram menjadi salah satu social media yang dipilih oleh Kiddiposh
karena memiliki fitur yang menarik, yaitu
a. Followers (pengikut)
Fitur ini memfasilitasi para calon pembeli untuk dapat mengikuti
perkembangan dari social media milik Kiddiposh. Konsumen yang
menjadi followers Kiddiposh di Instagram akan memperoleh informasi
yang lebih cepat, karena Kiddiposh akan menjalin pertemanan dengan
konsumen tersebut di social media Instagram.
b. Upload foto
Foto suatu produk menjadi hal yang penting untuk dimiliki oleh pelaku
usaha, karena dengan adanya foto terkait produk akan memberikan
kepercayaan kepada konsumen. Foto yang sudah di upload pada social
media Kiddiposh akan menjadi display produk yang ditawarkan
Kiddiposh. Konsumen akan memiliki penilaiannya sendiri saat sudah
adanya pemesaran atas suatu produk.
c. Judul foto (caption)
Dalam hal ini penulisan caption dapat disebut Copy Writing. Pelaku
usaha akan memikirkan dengan matang terkait tulisan apa yang tepat
untuk dapat dijadikan sebagai background dalam penelitiannya.
d. Hastag
AnggunA’yunn Angraeny, Adrian Alexander Suripatty
2126 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021
Hastag adalah fitur yang dimiliki Instagram yang bermanfaat agar
suatu konten dapat menjangkau lebih luas targetnya, karena melalui
hastag seorang konsumen tanpa harus mengetahui nama Instagram
Kiddiposh tetapi cukup hanya dengan mencari hastag yang sama
dengan yang ada pada setiap postingan Kiddiposh.
e. Fitur like, comment, dan share
Fitur ini menjadi fitur yang paling diperhatikan oleh konsumen.
Semakin banyaknya like maka akan memberikan kepercayaan kepada
konsumen bahwa Kiddiposh merupakan usaha yang menjual produk
perlengkapan ibu dan anak dengan kualitas yang baik. Selain itu,
comment juga dapat menggambarkan hubungan Kiddiposh dengan
para konsumen, melalui fitur comment Kiddiposh juga dapat
memperoleh informasi lebih terkait apa yang menjadi trand dan
kesukaan konsumen.
Sudah memiliki kepercayaan dengan Kiddiposh akan memberikan
rekomendasi kepada lingkungan terdekatnya bahwa Kiddiposh
merupakan toko yang menjual produk perlengkapan bayi. Fitur yang
digunakan untuk membagikan postingan Kiddiposh kepada orang lain
adalah fitur share.
Semakin banyak postingan yang dishare konsumen, maka semakin
bertambah pula jangkauan pasar yang akan dicapai Kiddiposh.
3. Shopee Kiddiposh
Marketplace menjadi salah satu media yang juga dapat dimanfaatkan oleh
Kiddiposh karena tanpa harus mengeluarkan biaya tempat, Kiddiposh
akan mampu menjangkau konsumennya. Shopee memiliki beberapa
kategori produk dan Kiddiposh termasuk kedalam kategori produk Ibu dan
Anak.
Kiddiposh menampilkan beberapa produk dalam bentuk foto dan video
disertai dengan deskripsi singkat produk dan harga yang ditawarkan.
Konsumen Kiddiposh yang merasa nyaman dalam menggunakan
marketplace shopee karena kemudahan dalam proses pembelian, serta
fitur-fitur lainnya yang ada di shopee. Fitur yang dapat dirasakan
konsumen saat membeli produk Kiddiposh melalui shopee adalah voucher
gratis ongkir, pembayaran menggunakan shopee pay later, jaminan
pengembalian, dan jasa pengiriman yang secara langsung dapat konsumen
tentukan.
Kiddiposh memulai usahanya langsung melalui E-Commerce
dengan memanfaatkan media website dan social media.
Alasan Kiddiposh memulai usahanya dengan menggunakan
fasilitas E-Commerce didukung oleh pendapat Morissan yaitu
1. Dapat menjangkau audiencesi diseluruh dunia.
2. Dapat melakukan komunikasi interaktif dengan biaya yang efisien
Penggunaan Multimedia Sebagai Sarana Pemasaran Kiddiposh
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021 2127
3. Dapat menjangkau target konsumen tertentu.
4. Lebih mudah menyampaikan perubahan informasi seperti perubahan
harga atau informasi lainnya.
5. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena tersedia akses
selama 24 jam, tujuh hari seminggu.
6. Mendapatkan umpan balik segera dari konsumen
7. Merupakan saluran distribusi alternative Menyediakan biaya
penyebaran informasi merek yang efektif dan efisien.
Peningkatan penjualan menjadi hal utama yang diharapkan oleh pengelola
Kiddiposh setelah dilakukannya berbagai strategi pemasaran melalui E-
Commerce.
Berdasarkan data penjualan Kiddiposh, sejak tahun 2019 hingga saat ini
penjualan produk Kiddiposh mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Secara rinci kunjungan konsumen pada media E-Commerce Kiddiposh
dengan jumlah pembelian yang dilakukan pembeli dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data kunjungan media pemasaran dan penjualan Kiddiposh
Tahun
Traffic
sessions
per day
Traffic
sessions
per day
Purchase
Item
Purch
2019
644
19.650
220
478
2020
989
30.163
494
1.193
2021
1.365
41.724
625
1.296
Sumber : Data primer, 2021.
Kiddiposh mengalami peningkatan kunjungan konsumen pada media E-
Commerce yang dimiliki Kiddiposh yaitu website, Instagram dan Shopee.
Semakin banyaknya kunjungan konsumen, maka semakin besar
kemungkinan juga konsumen akan melakukan pembelian.
Berdasarkan Tabel 1 diketahui pembelian yang dilakukan konsumen
mengalami peningkatan yang signifikan yaitu pada tahun 2019 sebanyak 220
dengan 478 item yang dibeli, kemudian naik menjadi 494 atau 2 kali lipat
lebih banyak dari penjualan ditahun 2019, dan pada tahun 2021 kembali
mengalami peningkatan menjadi 625 pembelian atas 1.296 item.
Peningkatan penjualan yang dirasakan oleh Kiddiposh dapat
menggambarkan bahwa adanya respon yang baik atas produk yang dijual oleh
Kiddiposh.
Namun, meskipun demikian nilai penjualan untuk setiap tahunnya masih
harus dapat ditingkatkan.
Kiddiposh dapat melakukan kegiatan promosi lainnya atas produk yang
ditawarkan, agar jangkauan konsumen menjadi lebih besar lagi dan penjualan
mengalami peningkatan. Promosi yang dapat dilakukan oleh Kiddiposh
adalah beriklan secara berbayar pada beberapa media E-Commerce
AnggunA’yunn Angraeny, Adrian Alexander Suripatty
2128 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021
khususnya Instagram dan Shopee, serta dapat juga melakukan kerjasama
dengan tokoh influencer yang sesuai dengan karakteristik konsumen
Kiddiposh, seperti influencer yang menjadi ibu dan sedanghamil untuk
melakukan promosi secara pribadi (endorsement).
Gambar 3. Desain produk Kiddiposh
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah 1. Kiddiposh memanfaatkan website
sebagai salah satu sarana pemasarannya yang dapat diakses pada www.kiddiposh.com.
Website yang terdiri dari server web, server aplikasi, dan server basis data sangat memiliki
peluang dalam mendukung peningkatan penjualan dan mencapai target pasar Kiddiposh.
2. Instagram menjadi salah satu sarana pemasaran yang digunakan Kiddiposh yang
memberikan pengaruh paling besar karena konten yang dihasilkan mampu menarik
perhatian konsumen. Konten tersebut yang terdiri dari giveaway, video reels, quiz
interaktif, sesi tanya jawab, dan sebagainya. 3. Shopee Kiddiposh termasuk kedalam
kategori produk Ibu dan Anak dengan menampilkan beberapa produk dalam bentuk foto
dan video disertai dengan deskripsi singkat produk dan harga yang ditawarkan, sehingga
memberikan kemudahan dalam proses pembelian, serta tawaran voucher gratis ongkir,
pembayaran menggunakan shopee pay later, jaminan pengembalian, dan jasa pengiriman
yang secara langsung dapat konsumen tentukan. 4. Statistic kunjungan konsumen pada
media E-Commerce Kiddiposh mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut
diikuti dengan peningkatan penjualan produk Kiddiposh yang signifikan pada tahun 2019
hingga 2021.
Penggunaan Multimedia Sebagai Sarana Pemasaran Kiddiposh
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021 2129
Bibliografi
Alyusi, Shiefti Dyah. (2019). Media sosial: Interaksi, identitas dan modal sosial. Prenada
Media.
Augustinah, F. (2019). Pemanfaatan Media Sosial sebagai Sarana Promosi Makanan
Ringan Kripik Singkong di Kabupaten Sampang.
Cicik Harini, M. M. (2020). Strategi Pemasaran Kewirausahaan UMKM. Media Sains
Indonesia.
Haryono, Sugeng. (2018). Pengaruh penggunaan website terhadap penjualan produk
pengusaha UMKM pada asosiasi industri kreatif Depok. Sosio E-Kons, 10(1), 39
46.
Hastanti, Rulia Puji, & Purnama, Bambang Eka. (2015). Sistem penjualan berbasis web
(e-commerce) pada tata distro kabupaten pacitan. Bianglala Informatika, 3(2).
Kotler, Philip, & Keller, Kevin Lane. (2016). A framework for marketing management.
Pearson Boston, MA.
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi.
Nursalam, Nursalam, & Arifin, Jamaluddin. (2016). Konstruksi Sosial Media
Komunikasi Instagram Terhadap Pola Pikir Perilaku Mahasiswa Pendidikan
Sosiologi. Equilibrium: Jurnal Pendidikan, 4(2).
Pramudita. (2019). Pengaruh Insight Media Sosial Instagram Terhadap Penjualan Produk
Online. Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen, 10(1), 114.
Puspitarini, Dinda Sekar, & Nuraeni, Reni. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai
Media Promosi. Jurnal Common, 3(1), 7180.
Radjaban, Radjaban, Dewi, Septi Riana, & Rianto, Rianto. (2021). IMPLEMENTASI
WEBSITE UNTUK MENINGKATKAN OMSET PENJUALAN BATIK
BERKAH LESTARI. KACANEGARA Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 4(1),
4150.
Sedana, I. Made. (2019). Guru Dalam Peningkatan Profesionalisme, Agen Perubahan
Dan Revolusi Industri 4.0. Jurnal Penjaminan Mutu, 5(2), 179189.
Siswanto, Tito. (2013). Optimalisasi sosial media sebagai media pemasaran usaha kecil
menengah. Liquidity, 2(1), 8086.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2011). Metode Penelitian dan Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suryani, Ita. (2014). Pemanfaatan media sosial sebagai media pemasaran produk dan
AnggunA’yunn Angraeny, Adrian Alexander Suripatty
2130 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 12, Desember 2021
potensi Indonesia dalam upaya mendukung ASEAN community 2015.(Studi Social
media marketing pada twitter kemenparekraf ri dan facebook disparbud provinsi
jawa barat). Jurnal Komunikasi, 8(2), 123138.
Susanto, Aris. (2013). Penggunaan Web Sebagai Salah Satu Pendukung Strategi
Pemasaran Produk Oleh Perusahaan Kusuma Agro Industri Batu. Jurnal
Administrasi Bisnis, 5(2).
Syahputro, Eko Nur. (2020). Melejitkan Pemasaran UMKM melalui Media Sosial.
Caremedia Communication.
Wanda, Sulistianto Sutrisno. (2017). Efektivitas Pemanfaatan Website dalam Rangka
Promosi Produk dan Peningkatan Penjualan Studi Kasus PT. Amonindo Utama.