2069
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: pISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
Vol. 2, No. 11 November 2021
ANALISIS PENENTUAN PEMBANGUNAN DERMAGA BERDASARKAN
ANALISIS CITRA SENTINEL 2A DI PERAIRAN DELTA WULAN KOTA
PESISIR DEMAK
Tedi Prayoga1 Lita Sari Barus2
Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan, Sekolah Kajian Stratejik dan Global,
Universitas Indonesia1,2
Abstrak
Delta Wulan merupakan daerah strategis di wilayah pesisir utara Pulau Jawa yang
banyak dimanfaatkan untuk aktivitas manusia seperti pertambakan, pemukiman
penduduk, tanaman mangrove, dan jalur transportasi kapal nelayan. Hal tersebut
berdampak pada besarnya kandungan material padatan tersuspensi yang terdapat
pada sungai. Pengamatan sebaran material padatan tersuspensi dibutuhkan untuk
mengetahui pola sedimentasi untuk mencegah pendangkalan dan banjir. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran material padatan tersuspensi di Delta
Wulan menggunakan metode pengindraan jauh. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah citra satelit Sentinel-2A, konsentrasi material padatan
tersuspensi hasil uji gravimetri, pasang surut dihitung dengan menggunakan metode
Admiralty dan arus pemodelan numerik menggunakan Mike 21 Flow Model FM.
Pengolahan data menggunakan Metode Regresi (Linear, Eksponensial dan
Logaritmik). Hasil analisis data menunjukkan bahwa konsentrasi material padatan
tersuspensi di sekitar Delta Wulan relatif tinggi, konsentrasi tertinggi terdapat di arah
barat muara sungai atau di daerah yang berupa delta. Model regresi terbaik, yaitu
model regresi exponential antara nilai band merah dengan nilai konsentrasi data
lapangan dengan nilai uji akurasi nilai RMSE sebesar 3,8895. Berdasarkan hasil yang
didapat, dapat disimpulkan jika penggunaan citra satelit dapat digunakan untuk
penentuan pembangunan dermaga di Delta Wulan, Kota Demak.
Kata kunci: material padatan tersuspensi; pengindraan jauh; sentinel-2A, mike 21, kota
pesisir demak
Abstract
Delta Wulan is a strategic area in the northern coastal region of Java Island which
is widely used for human activities such as aquaculture, residential areas, mangrove
plants, and fishing boat transportation routes. This has an impact on the amount of
total suspended solid material contained in the river. Observation of the distribution
of suspended solids is needed to determine the sedimentation pattern to prevent
silting and flooding. The purpose of this study was to determine the distribution of
total suspended solids in Delta Wulan using remote sensing methods. The data used
in this research are Sentinel-2A satellite imagery, the concentration of total
suspended solids from the gravimetric test results, the tides are calculated using the
Admiralty method and the flow of numerical modeling using the Mike 21 Flow Model
Tedi Prayoga, Lita Sari Barus
2070 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 11, November 2021
FM. Data processing using the Regression Method (Linear, Exponential and
Logarithmic). The results of data analysis show that the concentration of total
suspended solids around the Wulan Delta is relatively high, with the highest
concentration in the west of the river estuary or in areas in the form of deltas. The
best regression model is the exponential regression model between the red band
value and the field data concentration value with the RMSE accuracy test value of
3.8895. Based on the results obtained, it can be concluded that the use of satellite
imagery for the analysis of determining the construction of a pier in the Wulan Delta,
Demak City.
Keywords: Total Suspended Solid, Remote Sensing, Sentinel-2A, Mike 21, Demak
Waterfront City.
Pendahuluan
Kota Pesisir (Waterfront City) adalah kawasan perkotaan yang berada di tepi air
(laut, danau, atau sungai), yang memiliki karakteristik open access dan juga multi fungsi,
namun sangat rentan terhadap kerusakan serta perusakan. Muara Sungai Wulan yang ada
di Kota Pesisir Demak merupakan daerah strategis di wilayah pesisir utara Pulau Jawa
yang banyak dimanfaatkan untuk aktivitas manusia seperti pertambakan, pemukiman
penduduk, tanaman mangrove, dan jalur transportasi kapal nelayan. Sungai Wulan
memiliki tingkat sedimentasi yang tinggi dan mampu membentuk delta dimuara sungai,
delta sungai wulan telah mengalami sedimentasi dan abrasi yang signifikan dalam
perkembanganya dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2015 (Putri, Muskananfola, &
Hendrarto, 2017). Kondisi sedimentasi di suatu wilayah perairan dapat diketahui melalui
seberapa besar kisaran material padatan tersuspensi di wilayah tersebut (Jiyah,
Sudarsono, & Sukmono, 2017). Persebaran material padatan tersuspensi di muara sungai
dipengaruhi oleh faktor faktor oseanografi, pasang surut dapat membangkitkan arus
pasang surut yang dapat membawa material padatan tersuspensi yang akan mengendap di
suatu perairan (Qhomariyah, 2015).
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan di Delta Sungai Wulan menyebutkan
bahwa nilai konsentrasi material padatan tersuspensi tertinggi terdapat pada sekitar muara
sungai dan semakin berkurang kearah laut lepas dengan nilai konsentrasi berkisar antara
55 mg/l 129 mg/l (Manurung, Suryoputro, & Hariadi, 2017). Sedimentasi yang tinggi
di wilayah muara akan berakibat pendangkalan, sehingga hal tersebut akan mengganggu
aktivitas nelayan dan konsentrasi material padatan tersuspensi yang tinggi dapat
mereduksi penetrasi cahaya terhadap air sehingga berdampak pada berkurangnya
produksi utama dari fitoplankton yang dapat menggangu aktivitas tambak budidaya
(Qanita & Subiyanto, 2019). Penelitian mengenai “Analisis Material Padatan Tersuspensi
Berdasarkan Analisis Citra Satelit Sentinel 2A di Perairan Delta Wulan Kota Demak
Provinsi Jawa Tengah” belum dilakukan didaerah tersebut dengan menggunakan citra
satelit sentinel 2A dan arus pasang surut. Metode pengindraan jauh dengan citra satelit
Sentinel 2A memiliki kemampuan menembus kolom air dengan resolusi spasial 10 m dan
resolusi temporal 5 hari serta memiliki area sapuan sebesar 290 km² telah dikembangkan
untuk mengetahui nilai sebaran material padatan tersuspensi (Gatti & Bertolini, 2015).
Analisis Penentuan Pembangunan Dermaga Berdasarkan Analisis Citra Sentinel 2a di
Perairan Delta Wulan Kota Pesisir Demak
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 11, November 2021 2071
Pemetaan dan estimasi nilai material padatan tersuspensi menggunakan
pengindraan jauh memiliki keunggulan dalam hal penghematan biaya dan waktu serta
data yang mudah didapatkan telah dikembangkan menggunakan berbagai pendekatan
algoritma dan transformasi spektral, pemetaan dan estimasi dikategorikan kedalam empat
kelompok pendekatan antara lain regresi sederhana (korelasi antara band tunggal dengan
data insitu), teknik spectral mixing, teknik rasio band menggunakan dua atau lebih band,
dan regresi berganda menggunakan berbagai band dan pengukuran insitu (Hossain, Jia,
& Chao, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan sebaran material padatan
tersuspensi di Perairan Delta Wulan, diharapkan bisa menjadi acuan bagi pemerintah dan
pelaku kegiatan terkait sebagai langkah awal pencegahan pendangkalan dan banjir di
Kota Pesisir Demak.
Metode Penelitian
Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data utama dan data
pendukung. Data utama yaitu citra Satelit Sentinel-2A (Perekaman 15 November 2019),
Data arus dan data konsentrasi material padatan tersuspensi yang didapatkan dari hasil
survei lapangan di Perairan Delta Wulan Demak. Data pendukung meliputi data peta
batimetri nasional dan data pasang surut perairan Delta Wulan Demak hasil pengukuran
BIG November 2019), dan Peta Rupabumi Indonesia Kota Demak skala 1:25000.
Wilayah kajian penelitian berada di Perairan Delta Wulan, Kota Demak. Wilayah
penelitian batasan kajian berkoordinat 110°29’32” Bujur Timur sampai 110°34’58” Bujur
Timur dan 6°42’4” Lintang Selatan sampai 6°46’12” Lintang Selatan.
Gambar 1. Lokasi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif karena
telah memenuhi kaidah- kaidah ilmiah yaitu konkret, obyektif, rasional, sistematis.
Metode kuantitatif memiliki karakteristik sistematis, terencana dan terstruktur dari awal
hingga akhir penelitian (Suryono & Rochaddi, 2017). Metode pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan stratified random sampling. Penentuan titik lokasi
Tedi Prayoga, Lita Sari Barus
2072 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 11, November 2021
pengambilan sampel dilakukan dengan cara membagi area sampling menjadi 3 kelas
berdasarkan pengolahan konsentrasi MPT citra Sentinel-2 perekaman 5 November 2019.
Jumlah sampel yang diambil yakni sebanyak 30 sampel. Sampel sedimen yang
tersuspensi diambil menggunakan botol nansen atau water sampler (Atmodjo, 2011).
Pengukuran arus laut dengan metode Eulerian pada satu titik secara insitu pada 0d.
Pengukuran arus terdiri 2 tahap. Dalam penentuan arah arus, drifter dilepas ke perairan
selama 1 menit. Arah drifter diukur dengan kompas tembak. Untuk mengukur kecepatan
arus, currentmeter dimasukkan ke dalam permukaan air ke arah arus lalu diukur dengan
perputaran rotor. Semua data dicatat dalam tabel pengamatan.
Konsentrasi MPT yang terkandung dalam sampel dapat diketahui dengan
menggunakan metode gravimetri. Massa sedimen tersuspensi pada sampel air laut dapat
diketahui dengan menimbang selisih berat kering kertas saring setelah dan sebelum
dilakukan filtrasi (Poerbandono & Djunarsjah, 2005). Data pengindraan jauh yang
direkam umumnya merupakan data mentah (raw data), sehingga perlu dilakukan
pengolahan secara digital. Penajaman citra dilakukan dengan mentransformasikan nilai
spektral menjadi konsentrasi MPT menggunakan formula yang diturunkan dari algoritma
terbaik. Algoritma yang digunakan menggunakan persamaan yang diperoleh melalui
analisis regresi antara nilai piksel pada kanal yang diuji dengan data MPT lapangan hasil
uji laboratorium. Kanal yang digunakan yaitu kanal biru, hijau, merah dan NIR yang
terdiri atas kanal tunggal dan kombinasi masing-masing kanal dengan operasi matematika
sederhana (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian). Persamaan algoritma
Metode Regresi diperoleh melalui pendekatan secara linear dan eksponensial.
Pengolahan data arus dilakukan dengan menggunakan software MIKE 21 dan
ArcGis 10.3. Penggunaan software ini bertujuan untuk memodelkan pola pergerakan arus
berupa kecepatan dan arah arus dalam penelitian. Data Pasang surut dianalisis dengan
metode admiralty untuk mendapatkan konstanta harmonik pasang surut. Konstanta yang
dihasilkan dapat digunakan untuk mengetahui tipe pasang surut dengan menggunakan
formula Formzahl. Penentuan tipe pasang surut dilakukan dengan melihat nilai Formzahl.
Uji Validasi Pemodelan Sebaran Material Padatan Tersuspensi dan Arus
Uji Validasi Hasil Pendugaan algoritma dan pemodelan arus dengan Sampel
Lapangan Validasi data citra merupakan proses statistik yang berguna untuk mengetahui
perbandingan antara data model dengan data lapangan. Perbandingan ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kemiripan antara data model dengan data yang diperoleh di
lapangan (Huang, Pan, Kuang, Zeng, & Chen, 2013). Nilai kebenaran data dapat
diketahui dengan menghitung seberapa besar error (kesalahan) pada data yang didapat.
Nilai kesalahan dapat dihitung dengan rumus Root Mean Square Error (RMSE).
Uji Validasi
Persamaan
Root Mean Square Error
(RMSE)
Root Mean Square Error
(RMSE)
󰇛󰇜

Analisis Penentuan Pembangunan Dermaga Berdasarkan Analisis Citra Sentinel 2a di
Perairan Delta Wulan Kota Pesisir Demak
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 11, November 2021 2073
Keterangan: = Nilai hasil pengukuran lapangan yang dianggap benar;= Nilai
hasil pengolahan
n = Jumlah data
Hasil dan Pembahasan
Hasil analisis gravimetri menunjukkan bahwa nilai tertinggi terdapat pada stasiun 16
dengan konsentrasi MPT sebesar 99,2 mg/l. Nilai terendah terdapat pada stasiun 30
dengan konsentrasi MPT sebesar 44,8 mg/l
(Tabel 2).
Stasiun
Lintang
Bujur
Kedalaman (m)
Konsentrasi (mg/l)
0,6D
1
6°45'0.60"S
110°34'49.68"E
-1.72
50,6
2
6°45'17.10"S
110°34'2.88"E
-1.60
52,2
3
6°45'32.41"S
110°33'33.79"E
-1,55
54,6
4
6°45'31.77"S
110°33'2.66"E
-1.58
56,00
5
6°44'58.27"S
110°32'23.53"E
-1.40
68,4
6
6°45'36.78"S
110°32'30.40"E
-1,76
87,4
7
6°45'25.85"S
110°32'12.42"E
-1,83
76,2
8
6°45'12.72"S
110°31'53.91"E
-2,43
60,8
9
6°44'50.31"S
110°32'4.01"E
-2,21
74,8
10
6°44'28.31"S
110°32'11.81"E
-2,12
76.2
11
6°44'40.79"S
110°32'32.17"E
-2,34
92,8
12
6°44'51.65"S
110°32'42.47"E
-2,53
94,4
13
6°45'3.13"S
110°33'21.81"E
-2,20
90,2
14
6°44'45.03"S
110°33'26.92"E
-2,76
95,2
15
6°44'26.73"S
110°33'18.59"E
-2,68
97,4
16
6°44'29.77"S
110°32'59.72"E
-2,78
98,6
17
6°44'19.49"S
110°32'38.34"E
-2,80
90,4
18
6°44'5.05"S
110°32'32.14"E
-2,87
62,2
19
6°43'40.48"S
110°33'6.79"E
-2,34
76,2
20
6°43'36.74"S
110°32'41.12"E
-3,21
58,4
21
6°43'35.04"S
110°32'8.93"E
-3,65
59,2
22
6°44'1.19"S
110°31'38.75"E
-3,86
57,6
23
6°44'36.97"S
110°31'34.03"E
-3,75
60,8
24
6°45'40.47"S
110°31'32.71"E
-4,15
58,4
25
6°45'20.96"S
110°31'20.22"E
-4,65
56,6
26
6°45'34.21"S
110°31'4.73"E
-4,87
52,2
27
6°45'8.18"S
110°30'56.48"E
-5,62
47,6
28
6°44'47.47"S
110°31'4.10"E
-5,68
48,6
29
6°44'28.00"S
110°31'19.33"E
-5,84
47,2
30
6°44'12.15"S
110°31'3.64"E
-6,52
45,6
Tedi Prayoga, Lita Sari Barus
2074 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 11, November 2021
Berikut hasil pengolahan data pengukuran pasang surut bulan Februari 2020 Kota Demak.
Tabel 5. Tabel Komponen Harmonik Pasut
Tipe pasang surut berdasarkan nilai F (Formzahl) adalah 0,77 sehingga termasuk
pasang campuran condong ke harian ganda. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh (Shabari et al. 2019) yang juga memperoleh tipe pasang
surut campuran condong ke harian ganda. Tipe pasang surut ini berarti bahwa satu hari
terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi terkadang terjadi satu kali pasang
dan satu kali surut dengan memiliki tinggi dan waktu yang berbeda. Selain itu, didapat
nilai elevasi muka air laut berupa HHWL dan MSL secara berurutan adalah 186,41 cm
dan 140,42 cm. Grafik pasang surut perairan Kota Demak ditunjukkan dalam Gambar 2.
Gambar 2. Grafik Pasang Surut stasiun BIG bulan November 2020
Data batimetri diperoleh dari situs BATNAS (Batimetri Nasional) Badan
Informasi Geografi (BIG) dengan datum MSL (Mean Sea Level). Data batimetri ini
Koefisien
A (cm)
go
S0
88,02
180
M2
13,44
39,69
S2
9,36
299,63
N2
7,66
1,66
K1
21,05
250,72
O1
5,57
95,01
M4
1,14
261,90
MS4
0,44
237,53
K2
2,53
299,63
P1
6,94
250,72
Analisis Penentuan Pembangunan Dermaga Berdasarkan Analisis Citra Sentinel 2a di
Perairan Delta Wulan Kota Pesisir Demak
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 11, November 2021 2075
merupakan data digital yang menggambarkan elevasi berupa geometri dan bentuk muka
bumi. Susunan data digital terdiri atas nilai koordinat x dan y yang mewakili distribusi
spasial dan sistem koordinat z yang mewakili kedalaman dengan resolusi spasial 6arc-
second. Data BATNAS yang diperoleh dalam format data tif. Untuk mendapatkan nilai
kontur kedalaman, diolah dengan software ArcGIS 10.4. Hasil pengolahan batimetri
Muara Sungai Wulan menampilkan kontur kedalaman perairan yang dapat dilihat pada
Gambar 3.
Gambar 3. Kontur Batimetri Delta Wulan
Pengolahan data arus dilakukan dengan metode pemodelan matematik dengan
software MIKE 21 Flow Model FM, Hydrodinamic Module. Input data yang digunakan
menggunakan data digitasi garis pantai dan data batimetri. Data garis pantai didapatkan
dari peta Rupa Bumi Indonesia dan data batimetri dari hasil pengolahan data BATNAS.
Hasil yang diperoleh berupa vector plot arus di dalam peta. Vector plot menunjukkan
kecepatan dan arah arus, Vector plot menunjukkan kecepatan dan arah arus. Time interval
simulasi model dan running model yang diolah pada saat pasang harian, yaitu pada 15
November 2019 pukul 09.30 WIB. Kisaran vector arus model adalah 0,009-0,122 m/s
dengan arah arus dominan mengarah ke barat daya dan selatan. Uji akurasi berdasarkan
metode RMS ini didapatkan nilai verfikasi kecepatan arus sebesar 0.1180. Hasil verfikasi
ditampilkan kedalam bentuk garfik perbandingan antara data arus pemodelan dengan data
arus lapangan. Menurut (Minarrohman, 2017), jika hasil verifikasi arus menunjukan
RMS<1 dan mendekati 0 maka hasil pemodelan arus yang dijalankan adalah baik dan
valid. Sehingga data hasil pemodelan dapat dianalisa lebih lanjut. Peta sebaran pola arus
permukaan dapat dilihat pada Gambar 4.
Tedi Prayoga, Lita Sari Barus
2076 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 11, November 2021
Gambar 4. Pola Arus Perairan Delta Wulan Bulan November 2019
Transformasi spektral yang digunakan adalah transformasi ektrasi data MPT yang
didapatkan dari pengolahan data citra Sentinel 2A. Transformasi spektral dipilih
berdasarkan kesamaan karakteristik perairan dengan asumsi sedimentasi yang tinggi.
Transformasi spektral yang digunakan untukmengekstraksi data MPT dari citra Sentinel
2A ini memanfaatkan band multispectral atau band tampak dan inframerah dekat. Hal itu
karena band tampak dan infra merah dekat merupakan band yang peka terhadap
kekeruhan air akibat adamya sedimen terlarut yang ada dalam perairan. Berdasarkan
pengolahan data hasil algoritma MPT yang didapatkan dari persamaan (linier,
eksponensial dan logaritmik) dari nilai Digital Number dengan data konsentrasi material
padatan tersuspensi yang didapatkan di lapangan. Pada penelitian pemodelan algoritma
dilakukan dengan metode Single band yaitu dengan membandingkan nilai lapangan
dengan nilai dari satu band dan metode band rationing atau pembagian yang dilakukan
antara dua band. Algoritma yang digunakan yaitu algoritma dengan nilai R2 yang
tertinggi.
y = 895.34x - 72.506
R² = 0.7669
0
20
40
60
80
100
120
0 0.05 0.1 0.15 0.2
Lapangan (mg/l)
Estimasi Citra Satelit b2
b2
Linear (b2)
Analisis Penentuan Pembangunan Dermaga Berdasarkan Analisis Citra Sentinel 2a di
Perairan Delta Wulan Kota Pesisir Demak
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 11, November 2021 2077
Gambar 5. Grafik Regresi Band 2 dengan konsentrasi MPT lapangan.
Gambar 6. Grafik Regresi Band 3 dengan konsentrasi MPT lapangan.
Gambar 7. Grafik Regresi Band 4 dengan konsentrasi MPT lapangan.
Gambar 8. Grafik Regresi Band 8 dengan konsentrasi MPT lapangan.
Berdasarkan uji korelasi grafik regresi dapat diketahui bahwa algoritma yang
dibangun dengan reflektan kanal merah memiliki nilai yang lebih baik dari pada algoritma
yang dibangun dengan menggunakan reflektan kanal hijau, biru dan NIR. Sehingga
y = 913.35x - 56.321
R² = 0.7969
0
20
40
60
80
100
120
0 0.05 0.1 0.15 0.2
Lapangan (mg/l)
Estimasi Citra Satelit b3
b3
Linear (b3)
y = 580.82x + 8.8573
R² = 0.8932
0
20
40
60
80
100
120
0 0.05 0.1 0.15
Lapangan (mg/l)
Estimasi Citra Satelit b4
B4
Linear (B4)
y = 899.53x + 21.678
R² = 0.696
0
20
40
60
80
100
120
0 0.05 0.1
Lapangan (mg/l)
Estimasi Citra Satelit b8
b8
Linear (b8)
Tedi Prayoga, Lita Sari Barus
2078 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 11, November 2021
algoritma baru dibangun berdasarkan nilai yang diperoleh dari reflektan remote sensing
citra kanal merah. Menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) tertinggi dimiliki
oleh band merah sebesar 0,9075 sehingga dipilih 16 stasiun yang digunakan untuk
generate algoritma baru dan 10 stasiun untuk uji akurasi. Dari persamaan eksponensial
antara nilai band merah dengan nilai konsentrasi data lapangan menghasilkan koefisien
persamaan algoritma mpt baru. Algoritma Material Padatan Tersuspensi baru :
 󰇛
󰇜   
Berdasarkan pengolahan data citra satelit dan data mpt lapangan sebanyak 26
stasiun terpilih, hasil yang diperoleh menunjukkan jika konsentrasi material padatan
tersuspensi pada setiap stasiun yang dipilih untuk generate algoritma baru mendapatkan
nilai konsentrasi tertinggi pada rentang 88,44 mg/l pada daerah muara sungai yang
ditandai dengan coklat tua pada peta hingga nilai konsentrasi terendah 35,92 mg/l pada
daerah laut lepas yang ditandai warna biru pada peta.
Gambar 9. Peta Sebaran MPT Algoritma Baru
Berdasarkan hasil pendugaan citra satelit menunjukkan jika konsentrasi material
padatan tersuspensi di Kota Pesisir Demak, algoritma mendapatkan nilai konsentrasi
tertinggi pada rentang 88,44 mg/l pada daerah muara sungai yang ditandai dengan warna
coklat tua pada peta hingga nilai konsentrasi terendah 35,92 mg/l pada daerah laut lepas
yang ditandai warna biru pada. Terkumpulnya MPT pada muara sungai dikarenakan
muara sungai merupakan stasiun terdekat dari daratan dimana daratan merupakan sumber
terbesar penyuplai MPT. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Setiady & Permana, 2016)
yang menyebutkan jika perpindahan sedimen pantai dapat diakibatkan oleh arus sungai,
gelombang, arus pasang surut, angin. Arus laut akan menyebabkan terjadinya resuspensi
sedimen sehingga menyebabkan nilai konsentrasi material padatan tersuspensi akan
cenderung lebih tinggi di dekat daratan. Arah dan kecepatan arus akan sangat
mempengaruhi pada persebaran dan nilai konsentrasi material padatan tersuspensi.
Analisis Penentuan Pembangunan Dermaga Berdasarkan Analisis Citra Sentinel 2a di
Perairan Delta Wulan Kota Pesisir Demak
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 11, November 2021 2079
Gambar 10. Penentuan Lokasi Dermaga Baru
Berdasarkan analisis spasial penentuan lokasi strategis dermaga baru dengan
mempertimbangkan studi literasi dan penelitian yang telah dilakukan Lokasi Dermaga
yang tepat dapat dilihat pada gambar dengan mempertimbangkan aspek sosial dan aspek
teknis dalam pembangunan.
Kesimpulan
Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan kanal merah pada Citra Sentinel-
2A memiliki hasil yang baik untuk memetakan sebaran material padatan tersuspensi
Sebaran Material Padatan tersuspensi di perairan Delta Wulan memiliki konsentrasi 35,92
mg/l hingga 78,47 mg/l, konsentrasi yang tinggi terdapat pada bagian utara dan timur
muara sungai yang berupa teluk. Hasil uji korelasi algoritma terbaik B4 dengan nilai
korelasi (R2) 0,9075 dan nilai Uji Akurasi RMSE 3,8895. Arus Pasang Surut sangat
berpengaruh terhadap sebaran material padatan tersuspensi. Pada saaat kondisi pasang
menuju surut arus bergerak dominan dengan daya kecepatan antara 0.0096m/dt -
0.122m/dt. Hal ini berpengaruh pada perubahan Kota pesisir yang dinamis dan dapat
dijadikan untuk mitigasi bencana. Pertimbangan penentuan lokasi dermaga setelah
analisis teknis dapat dilihat posisi dermaga sangat baik dan meninjau aspek sosial sangat
cocok denkat dengan permukiman.
Tedi Prayoga, Lita Sari Barus
2080 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 11, November 2021
Bibliografi
Atmodjo, Warsito. (2011). Studi penyebaran sedimen tersuspensi di muara Sungai
Porong Kabupaten Pasuruan. Buletin Oseanografi Marina, 1(1).
Gatti, A., & Bertolini, A. (2015). Sentinel-2 Products Specification Document. Rapport
technique. European Space Agency. Consulté sur https://sentinel. esa.
int/documents ….
Hossain, AKMA, Jia, Y., & Chao, X. (2010). Development of remote sensing based index
for estimating/mapping suspended sediment concentration in river and lake
environments. Proceedings of 8th International Symposium on ECOHYDRAULICS
(ISE 2010), 578585.
Huang, Jing, Pan, Cun hong, Kuang, Cui ping, Zeng, Jian, & Chen, Gang. (2013).
Experimental hydrodynamic study of the Qiantang River tidal bore. Journal of
Hydrodynamics, 25(3), 481490.
Jiyah, Jiyah, Sudarsono, Bambang, & Sukmono, Abdi. (2017). Studi Distribusi Total
Suspended Solid (TSS) Di Perairan Pantai Kabupaten Demak Menggunakan Citra
Landsat. Jurnal Geodesi Undip, 6(1), 4147.
Manurung, Jefri Gunawan, Suryoputro, Agus Anugroho Dwi, & Hariadi, Hariadi. (2017).
Analisis Pengaruh Pasang Surut Terhadap Sebaran Muatan Padatan Tersuspensi Di
Sekitar Perairan Muara Sungai Wulan, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Journal of
Oceanography, 6(1), 6878.
Minarrohman, Ghilman. (2017). Simulasi arus dan distribusi sedimen secara 3 dimensi
di pantai selatan jawa. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Poerbandono, Djunarsjah E., & Djunarsjah, E. (2005). Survei hidrografi. Refika Aditama.
Bandung.
Putri, Sebrina Suseno, Muskananfola, Max Rudolf, & Hendrarto, Boedi. (2017). Kajian
Perubahan Spasial Delta Wulan Demak Dalam Pengelolaan Keberlanjutan
Wilayah Pesisir.
Qanita, Humaira, & Subiyanto, Sawitri. (2019). Analisis Distribusi Total Suspended
Solid Dan Kandungan Klorofil-A Perairan Banjir Kanal Barat Semarang
Menggunakan Citra Landsat 8 Dan Sentinel-2A. Jurnal Geodesi Undip, 8(1), 435
445.
QHOMARIYAH, LAILATUL. (2015). Analisa Hubungan Antara Pasang Surut Air Laut
Dengan Sedimentasi Yang Terbentuk (Studi Kasus: Dermaga Pelabuhan Petikemas
Surabaya). Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Setiady, Deny, & Permana, Asep. (2016). Proses Sedimentasi Sungai Kalijaga, Dan
Sungai Sukalila Perairan Cirebon. Jurnal Geologi Kelautan, 5(1).
Analisis Penentuan Pembangunan Dermaga Berdasarkan Analisis Citra Sentinel 2a di
Perairan Delta Wulan Kota Pesisir Demak
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 11, November 2021 2081
Suryono, Chrisna Adhi, & Rochaddi, Baskoro. (2017). Kualitas perairan di daerah fishing
ground nelayan kerang di pesisir timur Kota Semarang. Jurnal Kelautan Tropis,
20(1), 4247.