Idries Syach, Yumna Salma Azzahra, dan Sandra Rayhan Seftia
1968 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 11, November 2021
alarms and maintenance. When this system is damaged, the alarm indicator on the
display on the HMI layer will flash red flashing and there will be a warning alarm
sound to notify the user so that the plant can be repaired immediately. So that this
SCADA-based sorting process can work well.
Keyword: RGB; SCADA; Arduino Mega Pro 2560; HMI; TCS3200.
Pendahuluan
Seiring dengan perkembangannya teknologi industri, sudah banyak yang
mengaplikasikan sebuah sistem otomatisasi menggunakan mesin robot untuk
meminimalisir penggunaan tenaga kerja manusia. Hal ini dikarenakan terdapat banyak
keuntungan diantaranya hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat, akan
mendapatkan hasil yang akurat karena sudah tidak lagi menggunakan tenaga kerja
manusia yang memungkinkan terdapat human error, dan perusahaan tidak perlu
mengeluarkan terlalu banyak untuk membayar gaji pegawai yang bekerja pada industri
tersebut (Larasati, 2018).
Banyak proses pada industri yang dapat menggunakan sistem otomatisasi ini, salah
satunya adalah pada proses penyortir barang berdasarkan warna RGB menggunakan
mikrokontroler Arduino mega 2560 yang memiliki tujuan untuk memisahkan barang
berdasarkan warna merah, hijau, dan biru (Steveen, 2018). Proses ini menggunakan
konveyor untuk memindahkan barangnya serta motor servo sebagai lengan untuk
menyortir ke tempat yang sudah disediakan. Dengan demikian proses penyortiran pun
akan berlangsung secara efektif, efisien, dan akurat (Rasyid, 2018).
Agar proses yang dilakukan oleh robot tersebut berjalan dengan optimal, maka
diperlukan dengan adanya monitoring serta pengendalian yang dapat diakses lewat HMI
(Human Machine Interface) oleh manusia (Setianto, 2018). Dan dalam perancangan ini
menggunakan HMI SCADA. Sistem ini mencakup transfer data antara pusat SCADA
komputer host dan sejumlah Unit Terminal Jarak Jauh (RTU) dan/atau dapat Diprogram
Logic Controllers (PLCs), dan host pusat dan terminal operator (Rif’an, 2012). Sistem
SCADA mengumpulkan informasi (seperti di mana kebocoran pada pipa telah terjadi),
transfer informasi kembali ke situs pusat, lalu memberi tahu stasiun asal bahwa ada
kebocoran terjadi, melakukan analisis dan pengendalian yang diperlukan, seperti
menentukan apakah kebocoran itu kritis, dan menampilkan informasi secara logis dan
terorganisir. Sistem ini dapat relatif sederhana, seperti yang memantau kondisi
lingkungan kecil gedung perkantoran, atau yang sangat kompleks, seperti sistem yang
memantau semua aktivitas di pembangkit listrik tenaga nuklir atau aktivitas sistem air
kota (Adams, 2004).
Pada penelitian oleh (Fikri, Susana, & Nataliana, 2014), perancangan sistem
pengepakan dan penyortir barang menggunakan PLC sebagai pusat pengendali. Dan
dalam penelitian ini, menggunakan komponen pusat pengendali Arduino Mega Pro 2560
karena memiliki kemudahan dalam melakukan perancangan dan pemrograman.
Kemudian dalam pendeteksian objek yang akan disortir, pada penelitian (Pangestu,
Ramdhani, & Nugraha, 2016), menggunakan metode image processing yang dapat