Jurnal Indonesia
Sosial Teknologi: p�ISSN:
2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI PEMESANAN MAKANAN BERBASIS WEB DI FOODCOURT RSKIA BANDUNG
Dinni Indriani1,
Asep Saeful2, Ardi Taryanto3.
Politeknik Piksi
Ganesha Bandung1,2,3
Email: [email protected]1,
[email protected]2,
[email protected]3.
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis, merancang dan membangun implementasi sistem
informasi pemesanan makanan dengan studi kasus di Foodcourt RSKIA Bandung. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dengan cara melakukan
kajian Pustaka, wawancara dan observasi. Metode pengembangan perangkat lunak
yang digunakan adalah prototype. Dari
penelitian yang telah dilakukan, terdapat faktor yang menghambat sistem
informasi pemesanan makanan karena masih menggunakan cara
manual menggunakan media kertas yang dirasakan kurang efektif dan efisien
sehingga sering terdapat kesalahan pencatatan transaksi, data hilang, dan
keterlambatan pelaporan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dibuat suatu
perancangan sistem informasi pemesanan makanan menggunakan
Unified Modelling Languange dan diimplementasikan dengan bahasa
pemrograman PHP dengan framework Code Igniter serta My SQL
sebagai database. Pengujian aplikasi menggunakan black box. Dengan adanya
aplikasi ini diharapkan sebagai sarana pengolahan transaksi pemesanan makanan
menjadi lebih efektif dan efesien.
Kata kunci: Sistem
Informasi; Pemesanan Makanan; UML; Web.
Abstract
This study aimed to
analyze, design and build the implementation of a food ordering information
system with a case study at the food court RSKIA Bandung Data
collection techniques used by conducting library studies, interviews and
observations. The software development method used is a prototype. From the research that has been done, there are factors that
hinder the food ordering information system because it still uses the manual
method using paper media which is felt to be less effective and efficient so
that there are often errors in recording transactions, missing data, and
reporting delays. Therefore, in this study, a food ordering information system
was designed using the Unified Modeling Language and implemented in the PHP
programming language with the Code Igniter framework and My SQL as a database.
Application testing using black box. With this application, it is hoped that
the processing of food order transactions will be more effective and efficient.
Keywords: Information System, Food order, UML, Web
Pendahuluan
Foodcourt adalah salah satu area yang biasanya
berada di dalam area sebuah gedung atau bangunan yang mana terdapat fasilitas Tenant
yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman dengan cara melayani diri sendiri untuk memesan makanan. Kesuksesan
suatu usaha Foodcourt sangat dipengaruhi oleh kualitas penyajian makanan
dan pelayanan yang diberikan oleh Foodcourt tersebut. Hal ini menjadi
penting karena inti dari bisnis ini adalah penawaran campuran (hybrid)
yaitu barang berupa makanan dan minuman serta jasa berupa layanan yang
diberikan (RRZ, Hudiaman,
Wicaksana, & Listiyani, 2013).
Terdapat beberapa permasalahan pemesanan yang terjadi di foodcourt RSKIA diantaranya mencatat pesanan dengan menggunakan alat tulis pensil dan kertas menyebabkan terjadinya double order (redudansi) dan ketidak akuratan pemesanan dari pelanggan akibat tertumpuknya nota order yang sering terjadi disaat situasi pelanggan ramai. Hal tersebut juga merepotkan pelayan dalam merekap data pesanan yang nantinya dipindahkan lagi dalam bentuk laporan pemesanan. hal ini tentu dapat memperlambat dan menganggu kinerja suatu usaha kuliner, karena kurang efisien serta pada akhirnya akan mengganggu proses penyajian. Dari segi pelanggan dapat menyebabkan pelanggan menunggu terlalu lama akibat penyajian yang terganggu.
Frekuensi pelanggan di foodcourt RSKIA cukup tinggi sehingga diperlukan suatu sistem yang meningkatkan efektifitas dan efesiensi pemesanan makanan.
Mengingat terjadi suatu wabah virus Corona yang mengharuskan orang untuk menjaga jarak satu sama lain serta menghindari keramaian maka pembuatan aplikasi berbasis web dapat membantu untuk mengatasi permasalahan sistem informasi pemesanan makanan yang berjalan saat ini dan memfasilitasi pemesanan makanan yang menjaga jarak karena berbasis web untuk meminimalisir kasus corona (Kurnia, Tanuwijaya, & Sagirani, n.d.).
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibuat perancangan sistem informasi pemesanan makanan dengan menggunakan pemodelan Unified Modeling Languange (UML) dan diimplementasikan dalam Bahasa pemograman PHP dengan framework codeigniter dan database My SQL.
Sistem informasi menurut (Listine, Nurhakim,
Dwiatmoko, & Excelsior, 2015) Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia,
fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud
menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi
tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan
menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat (Jogiyanto, 2005).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), arti kata pemesanan adalah proses, cara,
perbuatan memesan atau memesankan. Pemesanan berasal dari kata dasar pesan.
Pemesanan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga pemesanan
dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau
semua benda dan segala yang dibendakan.
Sistem informasi pemesanan makanan adalah sebuah program komputer
bertujuan membantu manajemen foodcourt dalam kegiatan transaksi pemesanan
makanan dan laporan-laporan yang diperlukan foodcourt (Putra, Rumanti, & Athari, 2021). Kegiatan itu adalah mengolah
data pelanggan, data makanan dan minuman, data transaksi pemesanan, dan laporan
harian dan bulanan pemesanan.
Metode Penelitian
Dalam proses pengumpulan data,
penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif,
dimana menurut (Sugiyono
& Kuantitatif, 20016), metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk penelitian pada kondisi objektif yang
alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik penelitian data
dilaksanakan secara gabungan, analisa data bersifat induktif, hasil penelitian
lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.� Dalam penelitian ini juga menggunakan metode
penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah gambaran semua data yang
kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang
berlangsung dan mencoba untuk memberikan pemecahan selanjutnya (Ladjamudin,
2013).
Pada tahap
perancangan, penulis menggunakan metode pengembangan prototype.� Pada model prototype meliputi proses-proses yaitu
pengumpulan kebutuhan, perancangan dan evaluasi prototype. Selain itu, sistem akan diuji
menggunakan metode black box. Metode black box ini bertujuan untuk memeriksa
program setelah selesai dirancang, guna untuk mengetahui aplikasi berfungsi
dengan baik, dan bekerja secara efisien. Dengan menentukan tujuan dan kebutuhan
yang diperlukan, kemudian membuat perancangan sistem pemesanan makanan yang
dibangun agar dapat berjalan dengan baik pada tahap implementasi dan melakukan
evaluasi prototype perancangan sistem
informasi yang dibuat.
Gambar 1. Ilustrasi Model Prototyping
Hasil dan Pembahasan
Perancangan
sistem ini dibuat sebagai tahapan untuk mempersiapkan proses implementasi dan
untuk memberikan gambaran umum tentang sistem yang dikembangkan kepada
penggunanya. Gambaran umum dari sistem yang diusulkan adalah untuk memberikan
gambaran secara umum atau keseluruhan sistem kepada pemakai mengenai sistem
informasi yang baru.
1. Perancangan Sistem
Informasi
A. Diagram Use Case
Use Case adalah
suatu urutan interaksi yang saling berkaitan antara sistem dan actor (Kurniawan, 2018). Use case dijalankan melalui cara menggambarkan tipe interaksi antara user suatu program
(sistem) dengan sistemnya sendiri. Diagram use case untuk aplikasi pemesanan
makanan untuk admin dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Use Case Diagram Aplikasi Pemesanan Makanan
Terdapat dua jenis actor yaitu admin
dan kasir. Admin mengelola jenis menu seperti makanan, minuman, snack dan
dessert yang kemudian akan muncul sebagai pilihan di
dalam proses kelola menu. Kemudian admin melakukan proses kelola order yang
dapat langsung melakukan proses laporan order. Selanjutnya aktor admin
melakukan proses kelola pengeluaran dan proses laporan pengeluaran. Kasir
melakukan proses kelola order yang dapat langsung melakukan proses cetak order
setelahnya.kemudian kasir juga dapat melakukan proses kelola pengeluaran.
B. Diagram Activity
Diagram aktivitas
menggambarkan aliran kerja atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis
atau menu yang ada pada perangkat lunak. Diagram aktifitas menggambarkan
aktifitas sistem bukan apa yang dilakukan oleh actor.
Diagram aktivitas untuk aplikasi pemesanan makanan untuk admin dapat dilihat
pada Gambar 3.
Gambar 3. Activity Diagram Aplikasi Pemesanan Makanan Admin
Terdapat tujuh aktivitas
dari diagram aktivitas yang diusulkan yaitu dimulai dari aktivitas login,
aktivitas memberikan input jenis makanan, input menu makanan, input order
makanan yang dapat langsung melakukan aktivitas cetak laporan order, kemudian
aktivitas input pengeluaran belanja yang dapat langsung melakukan aktivitas
cetak laporan pengeluaran.
C. Diagram Kelas
Diagram kelas
menjelaskan struktur sistem dari segi pendefinisian class-class yang akan
dibuat untuk membangun sebuah sistem (Satzinger, Jackson, & Burd, 2015). Diagram kelas untuk aplikasi
pemesanan makanan untuk admin dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Diagram Kelas Aplikasi Pemesanan Makanan
Terdapat lima kelas yang terdiri dari kelas login, kelas jenis menu,
kelas menu, kelas order, dan kelas pengeluaran. Kelas login memiliki atribut
username dan password, kelas jenis menu memiliki atribut nama
jenis menu, kelas menu memiliki atribut jenis menu, kode menu, nama menu,
satuan, harga, diskon, total harga dan foto. Kelas order memiliki atribut kode
order, nama, no meja, nama kasir, tanggal, sub total,
diskon dan total harga dan kelas pengeluaran memiliki atribut nama belanja,
nama kasir, tanggal dan harga.
Gambar 5. Statechart Aplikasi Pemesanan Makanan
Terdapat tujuh state dari
statechart yang diusulkan yaitu dimulai dari state login, state memberikan
input jenis makanan, input menu makanan, input order makanan yang dapat
langsung melakukan state cetak laporan order, kemudian state input pengeluaran
belanja yang dapat langsung melakukan state cetak laporan pengeluaran.
2. Implementasi Sistem
Informasi
A. Tampilan Sistem Login
Form login dibuat untuk
memvalidasi user yang diberikan hak akses terhadap aplikasi pemesanan makanan
di foodcourt RSKIA sesuai ditunjukkan pada gambar 6 sebagai berikut:
Gambar 6. Form Login
Input dari Form
Login yaitu username dan password yang dibuat dalam objek textbox. Admin untuk
hak akses ke menu admin. Akun akan di validasi ketika
button Login di click. Button batal untuk membatalkan yang sudah
diinputkan dan button tutup untuk menutup aplikasi.
B. Halaman Jenis Menu
Form tambah jenis menu ditunjukan pada gambar 7 dan halaman tampilan
jenis menu pada gambar 8.
Gambar 7. Form Tambah Jenis Menu
Gambar 8. Tampilan Jenis Menu
C. Halaman Menu
Form tambah menu ditunjukan pada gambar 9 dan halaman tampilan menu
pada gambar 10.
Gambar 9. Form Peminta Berkas RM
Gambar 10. Tampilan Menu
D. Halaman Order
Form tambah order ditunjukan pada gambar 11 dan halaman tampilan order
pada gambar 12.
Gambar 11. Form Order
E. Halaman Pengeluaran
Form tambah pengeluaran ditunjukan pada gambar 13 dan halaman tampilan
order pada gambar 14.
Gambar 13. Form Tambah Pengeluaran
Gambar 14. Halaman Pengeluaran
F. Laporan
Laporan order dapat
dilakukan sorting berdasarkan tanggal dan di cetak dalam bentuk file *csv,
*xlxs, *pdf dan langsung cetak ke dalam printer yang ditunjukan pada gambar 15.
Gambar 15. Laporan Order
Tampilan cetak laporan order
setelah dilakukan sorting dapat dilihat pada gambar 16.
Gambar 16. Cetak Laporan Order
Laporan pengeluaran dapat
dilakukan sorting berdasarkan tanggal dan di cetak dalam bentuk file *csv,
*xlxs, *pdf dan langsung cetak ke dalam printer yang ditunjukan pada gambar 17
dan tampilan cetak laporan pengeluaran setelah dilakukan sorting dapat
dilihat pada gambar 18.
Gambar 17.� Laporan
Pengeluaran
Gambar 18.� Cetak
Laporan Pengeluaran
D. Spesifikasi Hardware dan Software
1. Perangkat Keras (Hardware)
Untuk mendukung kinerja sistem
informasi pemesanan makanan berbasis web dibutuhkan spesifikasi perangkat keras
(Hardware) agar sistem berjalan
dengan baik (Pasaribu
& Taryanto, 2018). Berikut adalah spesifikasi yang
disarankan:
Tabel 1 Spesifikasi Hardware
Hardware |
Contoh Hardware |
Processor |
Inter � Pentium (R) CPU Core i3 |
RAM |
2 GB atau lebih tinggi |
Hardisk |
320 GB atau lebih tinggi |
Keyboard |
Kompatible dengan Ms. Windows |
Mouse |
Kompatible dengan Ms. Windows |
2. Perangkat Lunak (Software)
Dalam perancangan, sistem informasi
pemesanan makanan berbasis web membutuhkan perangkat lunak (software) sebagai pendukung untuk
kebutuhan program. Adapun spesifikasi perangkat lunak (software) untuk membangun sistem yang dirancang sebagai berikut:
Tabel 2 Spesifikasi Software
Hardware |
Contoh Hardware |
Sistem Operasi |
Ms Windows 7 atau lebih tinggi |
Pemograman |
PHP |
Pengolahan Database |
My SQL |
Web Server |
XAMPP |
Kesimpulan
Penelitian ini menghasilkan sebuah perancangan implementasi
sistem pemesanan makanan berbasis web menggunakan bahasa pemograman PHP,
framework codeigniter, dan database My SQL. Aplikasi ini terdiri dari
halaman login, halaman jenis menu, halaman menu, halaman order dan halaman
pengeluaran. Secara umum pengguna dari sistem aplikasi pemesanan makanan
menggunakan web ini adalah admin dan kasir. Website ini dapat mempercepat pelayanan
terhadap konsumen khususnya pada saat melakukan transaksi penjualan karena
website ini dilengkapi dengan pemilihan makanan berupa gambar dan memuat harga
dari setiap makanan serta ditunjang dengan tampilan yang user friendly.
Sistem yang dihasilkan
dari penelitian ini masih berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Misalnya
untuk penambahan fitur pembagian keuntungan manajemen food court dengan
pengelola stand, fitur pembayaran dengan sistem deposit, dan lain-lain yang
belum dibahas pada penelitian ini atau bahkan ke pengembangan sistem menjadi
berbasis android.
Bibliografi
Jogiyanto, H. M. (2005). Analisis dan Desain Sistem
Informasi: Pendekatan Terstruktur. Andi, Yogyakarta.
Kurnia, Citra Indah, Tanuwijaya, Haryanto, &
Sagirani, Tri. (n.d.). Sistem Informasi Food Court Pada Pusat Perbelanjaan
Smart Surabaya. Universitas Dinamika.
Kurniawan, Tri A. (2018). Pemodelan use case (UML):
evaluasi terhadap beberapa kesalahan dalam praktik. J. Teknol. Inf. Dan Ilmu
Komput, 5(1), 77.
Ladjamudin, Al Bahra Bin. (2013). Analisis dan
Desain Sistem Informasi, Graha ilmu. Yogyakarta.
Listine, Ditta, Nurhakim, Nurhakim, Dwiatmoko,
Marselinus Untung, & Excelsior, T. P. (2015). Studi teknis penentuan
geometri peledakan dan powder factor (pf) pada pembongkaran bijih besi di pt
putera bara mitra, desa mentawakan mulya kec. Mantewe, kab. Tanah bumbu,
kalimantan selatan. Jurnal Geosapta, 1(01).
Pasaribu, Johni S., & Taryanto, Ardi. (2018). Implementasi
Strategi E-Marketing Berbasis Web (Studi Kasus: Perusahaan Katering Dan
Dekorasi). Jurnal E-Komtek (Elektro-Komputer-Teknik), 2(1),
10�22.
Putra, Hervin Tri, Rumanti, Agustina, & Athari,
Nurdhintya. (2021). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen
Pendukung Klinik Pratama Sahabat Ibu Dan Anak Jalan Siti Munigar Kota Bandung
Dengan Menggunakan Metode Waterfall. EProceedings of Engineering, 8(2).
RRZ, Bambang Arief, Hudiaman, M., Wicaksana, Akbar
Pangestu, & Listiyani, Ninies. (2013). Kajian Bentuk Kursi pada Food Court
di Kota Bandung. Reka Jiva, 1(01).
Satzinger, John W., Jackson, Robert B., & Burd,
Stephen D. (2015). Systems analysis and design in a changing world.
Cengage learning.
Sugiyono, M. P. P., & Kuantitatif, P. (20016).
Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta. Cet. VII.