1788
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: pISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
Vol. 2, No. 10 Oktober 2021
PENGARUH ELEMEN PEMASARAN MEDIA SOSIAL TERHADAP
KETERLIBATAN KONSUMEN PADA MEREK, KESADARAN MEREK DAN
CITRA MEREK
Hendayana Panca Nugraha
Jurusan Magiter Manajemen, Fakultas Binis dan Ekonomika, Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Abstrak
Pemasaran media sosial dianggap sebagai kontributor yang kuat dalam membangun
pengetahuan merek dan menguntungkan di benak konsumen dan telah diketahui
bahwasanya semakin banyak studi empiris telah meneliti teori dan implikasi praktis
dari penerapan pemasaran media sosial untuk membangun merek. Namun,
pengaruh berbagai elemen pemasaran media sosial pada keterlibatan konsumen
pada merek dan pengetahuan merek masih belum cukup jelas, oleh karena itu
kondisi membutuhkan penyelidikan teoretis dan empiris lebih lanjut. Dengan
melakukan tinjauan literatur yang relevan secara kritis untuk mengidentifikasi
kesenjangan penelitian, penelitian ini menyelidiki pengaruh elemen-elemen dari
aktivitas pemasaran media sosial, diantaranya entertainment, customisation,
interaction, electronic word of mouth serta trendiness pada keterlibatan konsumen
pada merek dan pengetahuan tentang merek. Penelitian ini dilakukan dengan
pendekatan yang bersifat kuantitatif dan diujikan kepada 300 pengguna media
sosial yang menggunakan sepeda Polygon di Indonesia. Adapun temuan penelitian
ini mengungkapkan bahwa elemen pemasaran media sosial berperan cukup besar
dalam membangun keterlibatan konsumen pada merek dan pengetahuan merek.
Studi ini menemukan bahwa entertainment, customitation, interaction, eWOM, dan
trendiness merupakan faktor pendorong dalam memperkuat keterlibatan konsmen
pada merek, yang kemudian mendorong kesadaran merek dan citra merek. Oleh
karena itu, semua elemen-elemen pemasaran media sosial tersebut harus dianggap
sebagai cara untuk meningkatkan proses kognitif, afeksi dan aktivasi konsumen
terhadap merek.
Kata Kunci: Elemen Pemasaran Media Sosial; Keterlibatan Konsumen pada Merek;
Kesadaran Merek; dan Citra Merek.
Abstract
Social media marketing is considered a strong contributor in building brand
knowledge and is profitable in the minds of consumers and it is recognized that a
growing number of empirical studies have examined the theory and practical
implications of applying social media marketing to brand building. However, the
influence of various elements of social media marketing on consumer engagement
on brands and brand knowledge is still not clear enough, therefore the condition
Pengaruh Elemen Pemasaran Media Sosial Terhadap Keterlibatan Konsumen Pada
Merek, Kesadaran Merek dan Citra Merek
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 10, Oktober 2021 1789
requires further theoretical and empirical investigation. By conducting a critical
review of relevant literature to identify research gaps, this study investigates the
influence of elements of social media marketing activities, including entertainment,
customization, interaction, electronic word of mouth and trendiness on consumer
engagement with brands and brand knowledge. This research was conducted with a
quantitative approach and tested on 300 social media users who use Polygon
bicycles in Indonesia. The findings of this study reveal that the elements of social
media marketing play a significant role in building consumer involvement in
brands and brand knowledge. This study found that entertainment, customization,
interaction, eWOM, and trendiness were the driving factors in strengthening
consumer involvement in the brand, which in turn boosted brand awareness and
brand image. Therefore, all these elements of social media marketing should be
considered as a way to improve the cognitive processes, affection and activation of
consumers towards the brand.
Keyword: Elements of Social Media Marketing; Consumer Engagement in Brands;
Brand Awareness; and Brand Image.
Pendahuluan
Dalam tiga dekade terakhir, arus penelitian yang kuat telah muncul menyoroti
sifat dan dinamika yang berkaitan dengan hubungan konsumen atau merek tertentu.
Dalam fenomena yang muncul ini, keterlibatan konsumen pada merek mencerminkan
tingkat minat konsumen dan relevansi pribadi dari suatu merek telah mendapatkan
perhatian yang signifikan. Namun, terlepas dari wawasan penting yang diperoleh dari
penelitian terkait keterlibatan tersebut, penekanan ilmiah baru-baru ini bergeser ke
konsep dan perspektif teoritis, yang menjelaskan atau memprediksi dinamika yang
mencirikan hubungan konsumen atau merek interaktif secara lebih eksplisit, termasuk
dalam pengaturan media sosial tertentu.
Terkait erat dengan keterlibatan konsumen pada merek, pemasaran media sosial
melibatkan penerapan dan pengembangan terkait strategi pemasaran dengan
pemanfaatan platform media sosial guna mengkomunikasikan informasi terkait merek
serta mengelola hubungan dengan pelanggan (Schultz & Peltier, 2013); (Solem &
Pedersen, 2016); (Thoring, 2011). Pada dasarnya, pemasaran media sosial memainkan
peran yang cukup besar dalam mempengaruhi persepsi konsumen terhadap merek
(Langaro, Rita, & de Fátima Salgueiro, 2018), dan konsumen semakin mencari
informasi tentang produk dan merek menggunakan saluran media sosial. Oleh karena
itu, ada pandangan bahwa pemasaran media sosial memperkuat pengetahuan merek
konsumen lebih dari komunikasi pemasaran tradisional (Bruhn, Schoenmueller, &
Schäfer, 2012) (Frank & Watchravesringkan, 2016).
Dalam konteks yang lebih luas, konsep keterlibatan konsumen yang secara lebih
eksplisit menjelaskan dinamika interaksi konsumen terkait merek (Brodie, Hollebeek,
Jurić, & Ilić, 2011), telah menjadi daya tarik dalam berbagai literatur, sehingga sesuai
Hendayana Panca Nugraha
1790 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 10, Oktober 2021
dengan perspektif teoritis yang lebih luas dari teori budaya konsumen, dan hubungan
pemasaran (Vivek, Beatty, & Morgan, 2012).
Keterlibatan konsumen pada merek adalah konsep terbaru dalam literatur
pemasaran yang memperluas domain hubungan pemasaran (Vivek et al., 2012), yang
saat ini ditekankan sebagai pendorong fundamental dari kedua proses pengambilan
keputusan konsumen serta ekuitas merek (Schultz & Block, 2011), yang umumnya
dianggap oleh pemasar sebagai prioritas dalam strategi branding (Linda Hollebeek,
2011). Keterlibatan konsumen pada merek merupakan sebuah dimensi kognitif,
emosional serta perilaku dari konstruksi multidimensi (Brodie et al., 2011); (Dessart,
Veloutsou, & Morgan-Thomas, 2016); (Dwivedi, 2015); (Linda Hollebeek, 2011);
(Vivek et al., 2012).
Minat penelitian muncul dari pengakuan akan pentingnya keterlibatan konsumen
pada merek untuk strategi pemasaran, yang mencakup penciptaan dan peningkatan
hubungan antara konsumen dan merek (Brodie, Ilic, Juric, & Hollebeek, 2013);
(Chiang, Wei, Parker, & Davey, 2017); (Hepola, Karjaluoto, & Hintikka, 2017).
Dilaporkan, selama lima tahun ke depan, lebih dari 80 persen pemasar akan berusaha
melibatkan konsumen dengan membangun hubungan dengan mereka, berdasarkan
ekspektasi bahwa konsumen yang terlibat cenderung mengunjungi 40 persen lebih
banyak per tahun, menambah 20 persen dalam hal profitabilitas (Pansari & Kumar,
2017).
Diakui sebagai area prioritas untuk riset pemasaran, keterlibatan konsumen pada
merek adalah konstruksi yang berpengaruh dalam membangun atau membentuk
kecintaan merek, kepuasan pelanggan dan loyalitas merek, meningkatkan efektivitas
periklanan dan kinerja bisnis secara keseluruhan (Kumar & Pansari, 2016). Dengan
demikian, pemasar berusaha untuk memperdalam pemahaman mereka tentang
bagaimana keterlibatan konsumen pada merek dibentuk, dipelihara, dan dipertahankan
(Schultz & Peltier, 2013).
Oleh karena itu, ada seruan untuk memperkuat kerangka teoritis yang mendasari
keterlibatan konsumen pada merek dengan bukti empiris (Linda D. Hollebeek, Glynn, &
Brodie, 2014), terutama mengenai apa yang menyangkut anteseden dan konsekuensinya
(Pansari & Kumar, 2017). Dapat dikatakan bahwasanya terdapat kebutuhan untuk
penelitian empiris tentang keterlibatan konsumen pada merek guna meningkatkan
pemahaman tentang konstruksi, pendorong dan metode, seperti penggunaan komunikasi
pemasaran untuk memperoleh dan mempertahankan konsumen melalui peningkatan
hubungan antara konsumen dan merek (Cheung, Pires, & Rosenberger, 2020).
Dalam literatur terkait manajemen pemasaran, diketahui bahwasanya masalah
terkait keterlibatan konsumen telah mendapat banyak pertimbangan substansial dari
para ahli pemasaran, secara khusus terkait referensi penelitian yang melibatkan media
sosial. Adapun dalam konteks dunia bisnis, keterlibatan konsumen dilibatkan guna
mempertahankan perhatian konsumen yang dalam hal ini telah disorot oleh Marketing
Science Institute (MSI), sebuah organisasi global berbasis penelitian (MSI, 2016),
Pengaruh Elemen Pemasaran Media Sosial Terhadap Keterlibatan Konsumen Pada
Merek, Kesadaran Merek dan Citra Merek
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 10, Oktober 2021 1791
sebagai salah satu perhatian utama dalam penelitian antara periode tahun 2014 sampai
2016.
Masalah tersebut telah disoroti oleh para pakar dan peneliti sebagai pendorong
utama proses pengambilan keputusan konsumen karena keterlibatan konsumen dapat
menghasilkan kepuasan, loyalitas, kepercayaan, dan komitmen konsumen (Brodie et al.,
2013). Disamping itu, hubungan antara penjual dan pembeli dapat dengan mudah
diciptakan melalui keterlibatan konsumen. Sebagai ikatan kedua belah pihak,
pengalaman konsumen penciptaan nilai untuk keduanya. Hal ini menggambarkan
bahwasanya peningkatan aksesibilitas platform media sosial harus dilihat secara positif
ketika platform tersebut muncul untuk memfasilitasi keterlibatan konsumen tersebut.
Secara lebih jauh, platform media sosial dapat memberikan peluang bagi para
konsumen untuk dapat terhubung dengan pengecer dan pembeli lainnya. Dengan
pemanfaatan media sosial, penjual dapat membangun relasi dengan konsumen yang
sudah ada ataupun yang baru yang pada akhirnya, komunitas pengguna platform media
sosial dapat dibentuk dimana penjual dan pembeli berinteraksi dan berkomunikasi satu
dengan yang lain dalam hal masalah yang dihadapi dan solusi untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Studi saat ini menjawab panggilan untuk penelitian empiris lebih pada
keterlibatan konsumen (Linda D. Hollebeek et al., 2014).
Sejak kemunculannya, media sosial terutama situs jejaring sosial, telah
memperkenalkan cara interaksi dan keterlibatan baru yang radikal antara konsumen dan
merek. Konsumen semakin banyak menggunakan media sosial tidak hanya untuk
meneliti produk dan layanan, tetapi juga untuk terlibat dengan perusahaan tempat
mereka membeli, serta konsumen lain yang mungkin memiliki wawasan berharga
tentang perusahaan tersebut. Merek dapat menjangkau konsumen menggunakan
komunikasi mereka sendiri dan komunikasi konsumen. Dalam lingkungan baru ini,
mencapai keterlibatan konsumen sangat penting bagi merek untuk melawan
peningkatan kekebalan konsumen dari dan skeptisisme terhadap media komersial
tradisional.
Selain itu, bentuk keterlibatan baru di media sosial ini membuka banyak peluang
baru bagi merek untuk mengekstrak nilai dari konsumen yang ada dan calon konsumen.
Mereka sekarang dapat menerima umpan balik dan saran dengan lebih mudah dari
konsumen mereka melalui situs jejaring sosial ini, memungkinkan mereka untuk
menanggapi konsumen mereka, meningkatkan penawaran mereka, menangani masalah
dan memberikan layanan yang lebih baik. Meskipun bentuk keterlibatan baru ini
mencakup berbagai aktivitas, perilaku khusus seperti menyukai dan mengomentari
halaman media sosial merek telah menjadi sangat populer di kalangan konsumen
sehingga sekarang digunakan sebagai ukuran keterlibatan konsumen di media sosial
(Gummerus, Liljander, Weman, & Pihlström, 2012).
Dilaporkan bahwasanya 74 persen konsumen online menggunakan platform
media sosial, dan lebih dari 50 persen platform media sosial memperoleh informasi
terkait merek dengan mengikuti halaman merek (Ismail, 2017). Laporan statistik terbaru
menilai tingkat penetrasi media sosial global pada 42 persen, dengan lebih dari 3 miliar
Hendayana Panca Nugraha
1792 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 10, Oktober 2021
pengguna aktif bulanan. Penggunaan ini membantu menjelaskan mengapa lebih dari 90
persen bisnis dilaporkan menyertakan komunikasi media sosial dalam strategi
pemasaran mereka, dengan menggunakan Facebook, Instagram, Twitter dan YouTube
untuk mengkomunikasikan informasi merek kepada konsumen (Stelzner, 2014). Bisnis
menggunakan platform media sosial untuk mengkomunikasikan informasi terkait
merek, seperti berbagi pembaruan dan menghasilkan umpan balik, serta untuk
mendapatkan informasi tentang preferensi konsumen dan untuk mengelola hubungan
dengan pelanggan, yang semuanya memfasilitasi pembangunan keterlibatan konsumen
dan merek yang kuat (Thoring, 2011).
Para pemasar memahami keunggulan pemasaran media sosial relatif terhadap
periklanan tradisional dalam berkomunikasi dengan pelanggan dan dalam aktivitas
membangun merek (Abzari, Ghassemi, & Vosta, 2014), (Knoll, 2016), (Weinberg, de
Ruyter, Dellarocas, Buck, & Keeling, 2013). Namun, sebagian besar penelitian
pemasaran media sosial sampai saat ini fokus pada daya tarik konten yang dibuat
pengguna, pada analisis konten, pada strategi kreatif (Ashley & Tuten, 2015) dan pada
perilaku konsumen sebagai bagian dari komunitas merek media sosial. Oleh karena itu,
pemasaran media sosial masih dianggap sebagai alat pemasaran yang relatif baru dan
pemahaman tentang bagaimana hal itu memengaruhi keterlibatan konsumen pada merek
masih terbatas (Ashley & Tuten, 2015).
Tantangan berkelanjutan yang dihadapi oleh pemasar dalam membuat dan
menerapkan strategi pemasaran media sosial yang menarik dan berharga bagi konsumen
memerlukan studi lebih lanjut tentang konten pemasaran media sosial dan pengalaman
konsumen (Schultz & Peltier, 2013). Sebuah ilustrasi menjadi seruan saat ini untuk
penelitian empiris yang memeriksa strategi dan konten yang mengarah pada keterlibatan
konsumen pada merek, bersama dengan hasil keterlibatan konsumen pada merek. Salah
satu hasil khusus yang membangkitkan minat ilmiah adalah pengetahuan merek, yang
dianggap mendorong kesuksesan bisnis dengan mempengaruhi loyalitas merek, niat
membeli, dan keunggulan kompetitif.
Adapun pengetahuan merek konsumen berkaitan dengan representasi kognitif
merek. Pengetahuan merek konsumen dapat didefinisikan dalam pengertian pribadi
tentang suatu merek yang disimpan dalam memori konsumen, yaitu semua informasi
terkait merek yang deskriptif dan evaluatif. Para peneliti telah mempelajari pengetahuan
merek konsumen selama beberapa dekade, dengan area yang berbeda menerima
penekanan lebih besar tergantung pada paradigma penelitian dominan dan dorongan
waktu.
Pemasaran media sosial dianggap sebagai kontributor yang kuat dalam
membangun pengetahuan merek dan menguntungkan di benak konsumen (Ashley &
Tuten, 2015), dan semakin banyak studi empiris telah meneliti teori dan implikasi
praktis dari penerapan pemasaran media sosial untuk membangun merek. Namun,
pengaruh berbagai elemen pemasaran media sosial pada keterlibatan konsumen pada
merek dan pengetahuan merek masih belum jelas, oleh karena itu membutuhkan
penyelidikan teoretis dan empiris lebih lanjut.
Pengaruh Elemen Pemasaran Media Sosial Terhadap Keterlibatan Konsumen Pada
Merek, Kesadaran Merek dan Citra Merek
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 10, Oktober 2021 1793
Dengan melakukan tinjauan literatur yang relevan secara kritis untuk
mengidentifikasi kesenjangan penelitian, penelitian ini menyelidiki pengaruh elemen-
elemen dari aktivitas pemasaran media sosial, diantaranya entertainment, customisation,
interaction, electronic word of mouth serta trendiness pada keterlibatan konsumen pada
merek dan pengetahuan tentang merek.
Oleh karena itu, pertanyaan utama dalam penelitian ini yang akan di jawab yaitu
sebagai berikut: bagaimanakah hubungan antara elemen pemasaran media sosial pada
keterlibatan konsumen pada merek, citra merek dan kesadaran konsumen tentang
merek. Adapun objek penelitian ini difokuskan pada pengguna media sosial yang
menggunakan sepeda Polygon di Indonesia dimana sebelumnya belum pernah
dilakukan.
Metode Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna media
sosial yang menggunakan sepeda Polygon di Indonesia. Teknik pengambilan sampel
Non Probability Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode
sampling aksidental (accidental sampling). Aksidental sampling (convenience sampling)
adalah prosedur sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah
dijumpai atau diakses. Adapun dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel
sebanyak 300 pengguna media sosial yang menggunakan sepeda Polygon di Indonesia.
Adapun pernyataan yang diajukan berupa kuesioner yang diajukan melalui computer
(Computer-delivery survey) dengan menggunakan internet (google form).
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert yang
mempunya gradasi dari sangat tidak setuju dengan skor 1, tidak setuju dengan skor 2,
agak tidak setuju dengan skor 3, agak setuju dengan skor 4, setuju dengan skor 5, dan
sangat setuju dengan skor 6. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif dengan metode analisis Structural Equation Model (SEM). Adapun
kerangka konsep penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Model Penelitian
Hendayana Panca Nugraha
1794 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 10, Oktober 2021
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan program AMOS 22, diketahui
bahwasanya hasil uji hipotesis yang merupakan uji hubungan kausalitas dari masing
masing variabel penelitian akan disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Pengaruh Antar Variabel
Pengaruh Antar Variabel
Standar Estimate
S.E.
P
Ket
Engagement
<---
Entertaiment
0.236
0.087
0.000
Diterima
Engagement
<---
Customitation
0.188
0.065
0.002
Diterima
Engagement
<---
Interaction
0.252
0.065
0.000
Diterima
Engagement
<---
EWOM
0.320
0.065
0.000
Diterima
Engagement
<---
Trendiness
0.170
0.052
0.000
Diterima
Brand Image
<---
Engagement
0.264
0.076
0.000
Diterima
Brand Awareness
<---
Engagement
0.206
0.066
0.004
Diterima
Sumber : Olah data tahun, 2021
Pemasaran media sosial dianggap sebagai kontributor kuat untuk membentuk
pengetahuan merek yang kuat serta dapat menguntungkan di benak para konsumen
(Ashley & Tuten, 2015), dan semakin banyak studi empiris telah meneliti teori dan
implikasi praktis dari penerapan pemasaran media sosial untuk membangun merek.
Namun, pengaruh berbagai elemen pemasaran media sosial pada keterlibatan konsumen
pada merek dan pengetahuan merek masih belum jelas, oleh karena itu membutuhkan
penyelidikan teoritis dan empiris lebih lanjut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang elemen
pemasaran media sosial, bahwasanya komunikasi merek dengan elemen entertainment
dianggap mengasyikkan dan menyenangkan (Ashley & Tuten, 2015) serta dapat
mendorong konsumen secara lebih besar untuk mengerahkan upaya kognitif mereka
dalam memahami lebih jauh tentang merek. Penelitian ini juga sejalan dengan
menyatakan bahwasanya entertainment memiliki pengaruh pada keterlibtan konsumen
pada produk. Adapun terkait kesamaan hasil penelitian diatas, terdapat penelitian lain
yang dilakukan yang mengemukakan bahwasanya terdapat hubungan yang tidak
signifikan antara entertainment dan keterlibatan konsumen pada produk.
Hasil penelitian selanjutnya terkait hubungan variabel Customization dengan
keterlibatan konsumen, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa pemasaran media sosial yang dikustomisai dapat mempengaruhi
pembangunan pengalaman kognitif dan afektif dalam pikiran konsumen yang
mendorong aktivasi. Oleh karena itu dalam proses pengambilan keputusan, konsumen
akan lebih bersedia untuk mempertimbangkan merek tertentu sebagai pilihan utama
mereka (Harrigan et al., 2018). Hasil penelitian ini juga mendukung temuan lain yang
mengemukakan bahwa media sosial yang dikustomisasi mampu membangun
kepercayaan konsumen pada merek serta mampu meningkatkan atau memperkuat nilai
yang dirasakan dari halaman merek. Sedangkan penelitian yang dilakukan (Cheung et
Pengaruh Elemen Pemasaran Media Sosial Terhadap Keterlibatan Konsumen Pada
Merek, Kesadaran Merek dan Citra Merek
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 10, Oktober 2021 1795
al., 2020) mengemukakan bahwasanya terdapat hubungan yang tidak signifikan antara
kustomisasi dan keterlibatan konsumen pada produk.
Temuan terkait hubungan variabel Interaction dengan keterlibatan konsumen pada
penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan (Cheung et al., 2020) yang
mengemukakan adanya hubungan yang signifikan antara Interaction dan keterlibatan
konsumen pada produk. Diketahui bahwasanya interaksi antara konsumen dan merek
dapat meningkatkan merek dalam proses pengembangan produk baru, dimana
konsumen secara aktif melakukan aktivitas berbagi ide serta memberikan umpan balik
atau respon terkait produk baru. Aktifitas berbagi tersebut, dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan serta mampu memperkuat niat beli dan kepercayaan merek.
Selanjutnya, meningkatnya kepuasan pelanggan dapat diubah menjadi pengembangan
dan aktivasi terkait keterlibatan konsumen pada produk.
Kemudian hasil temuan terkait hubungan variabel EWOM dan Trendiness
ditmukan memiliki pengaruh pada keterlibtan konsumen. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan (Cheung et al., 2020) yang mengungkapkan
bahwa Interaction, electronic word of mouth, dan trendiness adalah elemen kunci yang
secara langsung mempengaruhi keterlibatan konsumen pada merek. Selanjutnya hasil
penelitian ini menumukan bahwasanya keterlibatan Konsumen memiliki pengaruh yang
positif terhadap Kesadaran Merek dan Citra merek. Hasil tersebut didukung dengan
hasil penelitian sebelumnya dimana (Cheung et al., 2020) dalam penelitiannya
mengungkapkan bahwa keterlibatan konsumen pada merek memiliki dampak yang kuat
dan positif terhadap Kesadaran Merek dan Citra Merek yang secara langsung
menegaskan pentingnya keterlibatan konsumen dalam membangun pengetahuan tentang
merek. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan temuan lain yang mengungkapkan
bahwa keterlibatan konsumen pada merek memiliki dampak yang kuat dan positif pada
kesadaran merek dan citra merek, menegaskan pentingnya keterlibatan konsumen pada
merek dalam membangun pengetahuan merek (Keller, 2013).
Secara umum, temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa elemen pemasaran media
sosial berperan cukup besar dalam membangun keterlibatan konsumen pada merek dan
pengetahuan merek. Studi ini menemukan bahwa entertaiment, customitation,
interaction, eWOM, dan Trendiness merupakan faktor pendorong dalam memperkuat
keterlibatan konsmen pada merek, yang kemudian mendorong kesadaran merek dan
citra merek, sebagian ditegaskan pula oleh temuan literatur sebelumnya (seperti Choi et
al., 2016; Kim dan Ko, 2010; Kim dan Lee, 2019). Oleh karena itu, semua elemen-
elemen pemasaran media sosial tersebut harus dianggap sebagai cara untuk
meningkatkan proses kognitif, afeksi dan aktivasi konsumen terhadap merek.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh elemen pemasaran media sosial
terhadap keterlibatan konsumen pada merek, kesadaran merek dan citra merek. Secara
umum, temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa elemen pemasaran media sosial
berperan cukup besar dalam membangun keterlibatan konsumen pada merek dan
Hendayana Panca Nugraha
1796 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 10, Oktober 2021
pengetahuan merek. Studi ini menemukan bahwa entertaiment, customitation,
interaction, eWOM, dan trendiness merupakan faktor pendorong dalam memperkuat
keterlibatan konsmen pada merek, yang kemudian mendorong kesadaran merek dan
citra merek. Oleh karena itu, semua elemen-elemen pemasaran media sosial tersebut
harus dianggap sebagai cara untuk meningkatkan proses kognitif, afeksi dan aktivasi
konsumen terhadap merek.
Mempertimbangkan beberapa keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini,
penulis berharap bahwa penelitian ini dapat lebih ditingkatkan untuk memberikan hasil
yang lebih baik dan lebih akurat. Diketahui bahwasanya penelitian ini bersifat Cross-
Sectional-Study, dimana hasil penelitian ini tidak dapat menggambarkan dinamikan atau
perubahan aktivitas pemasaran media sosial serta penelitian ini dilakukan hanya fokus
pada produk sepeda Polygon.
Oleh karena itu, keterbatasan ini membatasi generalisasi hasil studi ke wilayah
geografis yang lebih luas. Mempertimbangkan beberapa keterbatasan yang terdapat
dalam penelitian ini, penulis berharap bahwa penelitian ini dapat lebih ditingkatkan
untuk memberikan hasil yang lebih baik dan lebih akurat. Keterbatasan ini membatasi
generalisasi hasil studi pada objek penelitian yang lebih luas. Maka, penulis
merekomendasikan untuk penelitian mendatang agar dapat melakukan penelitian yang
diperluas sepeti merek sepeda lain atau varian produk lain seperti mobil, motor dan lain
sebagainya.
Pengaruh Elemen Pemasaran Media Sosial Terhadap Keterlibatan Konsumen Pada
Merek, Kesadaran Merek dan Citra Merek
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 10, Oktober 2021 1797
Bibliografi
Abzari, Mehdi, Ghassemi, Reza Abachian, & Vosta, Leila Nasrolahi. (2014). Analysing
the effect of social media on brand attitude and purchase intention: The case of Iran
Khodro Company. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 143, 822826.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.07.483
Ashley, Christy, & Tuten, Tracy. (2015). Creative strategies in social media marketing:
An exploratory study of branded social content and consumer engagement.
Psychology & Marketing, 32(1), 1527. https://doi.org/10.1002/mar.20761
Brodie, Roderick J., Hollebeek, Linda D., Jurić, Biljana, & Ilić, Ana. (2011). Customer
engagement: Conceptual domain, fundamental propositions, and implications for
research. Journal of Service Research, 14(3), 252271.
https://doi.org/10.1177/1094670511411703
Brodie, Roderick J., Ilic, Ana, Juric, Biljana, & Hollebeek, Linda. (2013). Consumer
engagement in a virtual brand community: An exploratory analysis. Journal of
Business Research, 66(1), 105114. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2011.07.029
Bruhn, Manfred, Schoenmueller, Verena, & Schäfer, Daniela B. (2012). Are social
media replacing traditional media in terms of brand equity creation? Management
Research Review. https://doi.org/10.1108/01409171211255948
Cheung, Man Lai, Pires, Guilherme, & Rosenberger, Philip J. (2020). The influence of
perceived social media marketing elements on consumerbrand engagement and
brand knowledge. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics.
https://doi.org/10.1108/APJML-04-2019-0262
Chiang, Chang Tang, Wei, Chiou Fong, Parker, Kevin R., & Davey, Bill. (2017).
Exploring the drivers of customer engagement behaviours in social network brand
communities: towards a customer-learning model. Journal of Marketing
Management, 33(1718), 14431464.
https://doi.org/10.1080/0267257X.2017.1399922
Dessart, Laurence, Veloutsou, Cleopatra, & Morgan-Thomas, Anna. (2016). Capturing
consumer engagement: duality, dimensionality and measurement. Journal of
Marketing Management, 32(56), 399426.
https://doi.org/10.1080/0267257X.2015.1130738
Dwivedi, Abhishek. (2015). A higher-order model of consumer brand engagement and
its impact on loyalty intentions. Journal of Retailing and Consumer Services, 24,
100109. https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2015.02.007
Frank, Phillip, & Watchravesringkan, Kittichai Tu. (2016). Exploring antecedents and
consequences of young consumers’ perceived global brand equity. Journal of
Product & Brand Management. https://doi.org/10.1108/JPBM-01-2015-0786
Hendayana Panca Nugraha
1798 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 10, Oktober 2021
Gummerus, Johanna, Liljander, Veronica, Weman, Emil, & Pihlström, Minna. (2012).
Customer engagement in a Facebook brand community. Management Research
Review. https://doi.org/10.1108/01409171211256578
Hepola, Janne, Karjaluoto, Heikki, & Hintikka, Anni. (2017). The effect of sensory
brand experience and involvement on brand equity directly and indirectly through
consumer brand engagement. Journal of Product & Brand Management.
Hollebeek, Linda. (2011). Exploring customer brand engagement: definition and
themes. Journal of Strategic Marketing, 19(7), 555573.
https://doi.org/10.1080/0965254X.2011.599493
Hollebeek, Linda D., Glynn, Mark S., & Brodie, Roderick J. (2014). Consumer brand
engagement in social media: Conceptualization, scale development and validation.
Journal of Interactive Marketing, 28(2), 149165.
https://doi.org/10.1016/j.intmar.2013.12.002
Ismail, Ahmed Rageh. (2017). The influence of perceived social media marketing
activities on brand loyalty: The mediation effect of brand and value consciousness.
Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, 29(1), 129144.
http://dx.doi.org/10.1108/APJML-10-2015-0154
Knoll, Johannes. (2016). Advertising in social media: a review of empirical evidence.
International Journal of Advertising, 35(2), 266300.
https://doi.org/10.1080/02650487.2015.1021898
Kumar, Viswanathan, & Pansari, Anita. (2016). Competitive advantage through
engagement. Journal of Marketing Research, 53(4), 497514.
https://doi.org/10.1509/jmr.15.0044
Langaro, Daniela, Rita, Paulo, & de Fátima Salgueiro, Maria. (2018). Do social
networking sites contribute for building brands? Evaluating the impact of users’
participation on brand awareness and brand attitude. Journal of Marketing
Communications, 24(2), 146168 .https://doi.org/10.1080/13527266.2015.1036100
Pansari, Anita, & Kumar, Vera. (2017). Customer engagement: the construct,
antecedents, and consequences. Journal of the Academy of Marketing Science,
45(3), 294311.
Schultz, Don E., & Block, Martin P. (2011). Understanding customer brand engagement
behaviors in today’s interactive marketplace. Micro & Macro Marketing, 20(2),
227244.
Schultz, Don E., & Peltier, James Jimmy. (2013). Social media’s slippery slope:
challenges, opportunities and future research directions. Journal of Research in
Interactive Marketing.
Solem, Birgit Andrine Apenes, & Pedersen, Per Egil. (2016). The effects of regulatory
Pengaruh Elemen Pemasaran Media Sosial Terhadap Keterlibatan Konsumen Pada
Merek, Kesadaran Merek dan Citra Merek
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 10, Oktober 2021 1799
fit on customer brand engagement: an experimental study of service brand
activities in social media. Journal of Marketing Management, 32(56), 445468.
Stelzner, M. (2014). Social media marketing industry report how marketers are using
social media to grow their businesses.[Online] http://www. socialmediaexaminer.
com. SocialMediaMarketingIndustryReport2014. Pdf [Erişildi: 06 Mayıs 2019].
Thoring, Anne. (2011). Corporate tweeting: analysing the use of Twitter as a marketing
tool by UK trade publishers. Publishing Research Quarterly, 27(2), 141158.
Vivek, Shiri D., Beatty, Sharon E., & Morgan, Robert M. (2012). Customer
engagement: Exploring customer relationships beyond purchase. Journal of
Marketing Theory and Practice, 20(2), 122146.
Weinberg, Bruce D., de Ruyter, Ko, Dellarocas, Chrysanthos, Buck, Michael, &
Keeling, Debbie Isobel. (2013). Destination social business: Exploring an
organization’s journey with social media, collaborative community and expressive
individuality. Journal of Interactive Marketing, 27(4), 299310.