Friska Handayani, Fikri Alami, Iswan
1566 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
bagaimana keakuratan pengujian menggunakan test PDA (Pile Driving Analyzer) dan
CAPWAP.
Penelitian ini akan menganalisis perhitungan daya dukung dan penurunan fondasi
pada pembangunan Gedung B RSU Muhammadiyah Metro. Menghitung daya dukung
dan penurunan fondasi bored pile menggunakan pengujian static dari hasil data Standart
Penetration Test (SPT), Cone Penetration Test (CPT) dengan metode teori dan data
laboratorium dengan metode elemen hingga. Kemudian menginterpretasikan hasil dari
uji PDA dan CAPWAP. Dengan Batasan masalah yaitu dilakukan pada pembangunan
Gedung B RSU Muhammadiyah Metro, perhitungan menganalisis daya dukung fondasi
bored pile tiang tunggal. Perhitungan daya dukung menggunakan metode Briaud, et al,
Meyerhoff, L. Decourt dari hasil SPT dan menggunakan metode Mayerhoff, Philipponant,
Andina dari hasil CPT. Pada perhitungan gaya aksial mengunakan aplikasi ETABS V.18
menggunakan beban hidup (Dead Load), beban mati (Live Load), beban gempa
(Earthquake Load). Pada perhitungan elemen hingga menggunakan beban statis.
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memilih alternatif metode untuk mencari
nilai daya dukung dan penurunan pada fondasi bored pile dengan berbagai variasi data
antara menggunakan cara pengujian static dan dibandingkan dengan pengujian dinamic.
Dapat memberikan pemahaman mengenai kapasitas daya dukung dan penurunan tiang
pancang baik secara teori maupun program metode elemen hingga dan test PDA serta
hasil CAPWAP.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh (Santoso & Hartono, 2020). Daya dukung
rerata hasil uji PDA sebesar 432,4ton atau lebih besar 0,4% bila dibandingkan daya
dukung rerata hasil pendekatan empiris (430,7 ton). Penlitian ini tidak melihat masing-
masing metode yang digunakan, hanya merata-ratakan dari metode teori dibandingkan
dengan hasil uji PDA dan CAPWAP (Yani, 2021). Sedangkan penelitian fondasi bore
pile juga dilakukan oleh (Hardianti, Kasmuri, & Rosyad, 2020). Berdasarkan data Sondir
nilai daya dukung ultimit diameter 60 cm pada titik S-2 adalah 416,3ton. SPT nilai daya
dukung tiang tunggal pada Bore Hole II diameter 60 cm sebesar 275,20 ton. Penurunan
Poulus dan Davis yang dihasilkan 13,79 mm sedangkan dengan penurunan elastis sebesar
11,50 mm. Analisis pada penelitian ini tidak menyimpulkan metode mana yang
mendekati perhitungannya satu dengan yang lainnya dan persentase selisih beberapa
metode yang digunakan. Penelitian lain dilakukan oleh (Indryana, 2014). Metode
Meyerhoff diameter 60 cm memiliki daya dukung ultimit sebesar 2600,9667 kN, PDA
Test kapasitas dukung ultimit sebesar 3792 kN. Hasil aman hanya dilihat dari hasil daya
dukung yang tidak melibihi daya dukung batas saja, belum dilakukan kontrol terhadap
pembagian beban pada masing-masing tiang dan dengan daya dukung yang diijinkan.
Kemudian penelitian oleh (Simanjuntak & Suita, 2017). Berdasakan hasil CAPWAP
untuk uji PDA daya dukung tertinggi 177ton dan daya dukung terendah 111ton lebih
besar dari rencana daya dukung tiang 60,9 ton. Perbandingan ini hanya dengan pengujian
dynamic dengan Qu. Penelitian lainnya dilakukan oleh (Rozeli, 2020). Hasil dari
penelitian ini didapatkan perbandingan hasil daya dukung tiang pancang dengan hasil
PDA adalah 84,4 ton, hasil HJS adalah 78,65 ton, dan hasil metode Schmertmann 102,33