1627
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: pISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
Vol. 2, No. 9 September 2021
PENGARUH KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN
MASYARAKAT DARURAT (PPKM) PENGARUH TERHADAP KETAHANAN
KELUARGA PEDAGANG DI KEBUMEN
Reny Nuraeny
1
, Siti Nur Azizah
2
, Annisa Nur Salam
3
MA Salafiyah Wonoyoso Kebumen
1
, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan
Kalijaga State Islamic University, Yogyakarta, 55281 Indonesia
2
, Faculty of Islamic
Economics and Business, Sunan Gunung Djati State Islamic University, Bandung, 40614,
Indonesia
3
Email: renynuraeny.maskbm@gmail
1
,
Abstrak
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak dari berbagai sisi kehidupan. Pengaruh
paling besar yang dirasakan oleh para pedagang di Kebumen ialah adanya kebijakan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Tujuan dari penelitian ini
adalah menganalisis pengaruh kebijakan PPKM terhadap ketahanan keluarga
pedagang dari sisi fisik, ekonomi dan ketahanan sosial-psikologisnya. Penelitian ini
menggunakan 181 responden pedagang dari 20 area perdagangan di kebumen yang
terdiri dari pasar tradisional dan market place. Model penelitian ini merupakan
pengembangan dari teori ketahanan keluarga dimana variabel yang digunakan adalah
kebijakan PPKM terhadap ketahanan fisik, ekonomi dan sosial-psikologis keluarga
pedagang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan analisis deskriptif dan regresi dengan menggunakan metode
kuadrat kecil (ordinary least square/ OLS). Hasil penelitian menunjukkan kebijakan
PPKM berpengaruh negatif terhadap ketahanan fisik dan ketahanan ekonomi rumah
tangga pedagang. Kebijakan PPKM telah memicu terjadinya kerawanan pangan dan
ketahanan pangan keluarga, mengikis aktivitas produksi yang berdampak terhadap
penurunan omzet dan pendapatan. Namun tidak berpengaruh terhadap ketahanan
sosial-psikologi keluarga pedagang karena adanya nilai-nilai sosial yang internalisasi
kuat dalam masyarakat mendukung ketahanan sosial-psikologis pedagang di
Kebumen.
Kata kunci: Covid-19; Kebijakan PPKM; Ketahanan Fisik; Ketahanan Ekonomi;
Ketahanan Sosial-Psikologis; Pedagang; Kebumen.
Abstract
The Covid-19 pandemic has had an impact on various aspects of life. The biggest
influence felt by the traders in Kebumen is the policy of the Enforcement of
Community Activity Restrictions (PPKM). The purpose of this study was to analyze
the effect of the PPKM policy on the resilience of merchant families in terms of
physical, economic and socio-psychological resilience. This study uses 181 traders
respondents from 20 trading areas in Kebumen consisting of traditional markets and
market places. This research model is a development of the theory of family
resilience where the variable used is the PPKM policy on the physical, economic and
Reny Nuraeny, Siti Nur Azizah, Annisa Nur Salam
1628 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
socio-psychological resilience of merchant families. The method used in this study
uses a quantitative approach with descriptive analysis and regression using the
Ordinary Least Square (OLS) method. The results showed that the PPKM policy had
a negative effect on the physical and economic resilience of merchant households.
The PPKM policy has triggered food insecurity and family food security, eroding
production activities which have an impact on decreasing turnover and income.
However, it does not affect the socio-psychological resilience of merchant families
because of the strong internalized social values in society that support the socio-
psychological resilience of traders in Kebumen.
Keywords: Covid-19; PPKM Policy; Physical Resilience; Economic Resilience; Socio-
Psychological Resilience; Traders; Kebumen
Pendahuluan
Pandemi covid-19 masih melanda 34 provinsi di Indonesia dan 485
kabupaten/kota di Indonesia. Salah satunya provinsi Jawa Tengah kabupaten Kebumen.
Hingga 28 Juni 2021 terdata sebanyak 197 kasus baru sehingga secara akumulatif terdapat
10.212 kasus Covid-19. Sementara itu, kasus aktif bertambah 63 dari 1294 kasus. Kasus
sembuh bertambah menjadi 131 pasien sehingga total pasien sembuh sebanyak 8421
orang. Namun kasus meninggal bertambah 7 orang sehingga total pasien meninggal
sebanyak 434 orang, pasien dirawat sebanyak 312 dan isolasi mandiri sebanyak 1.045
(Kebumen Tanggap Covid-19). Untuk mengurangi kasus Covid-19 maka pemerintah
melakukan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat Darurat (PPKM
Darurat) Khusus di Pulau Jawa dan Bali mulai Sabtu 3 Juli sampai dengan 20 Juli 2021
(KEMENKES, 2021).
Selama masa PPKM Pemerintah membatasi aktivitas penduduk. Pengetatan
mobilitas juga berlaku untuk perkantoran, entitas usaha non-sektor esensial, dan kritikal
diwajibkan memberlakukan work from home atau bekerja dari rumah untuk seratus
persen pegawai. Sedangkan sektor esensial dibatasi dengan kapasitas maksimal lima
puluh persen (KEMENKES, 2021). Serta ada tambahan bagi daerah dengan level
assesmen 3 dan 4 di Jawa dan Bali terkait target testing, tracing, dan treatment (3T).
Selain itu, adanya pengaturan perjalanan dalam penggunaan semua moda transportasi.
Pelaku perjalanan baik untuk dinas maupun distribusi barang diwajibkan membawa surat
vaksinasi minimal dosis pertama dan hasil tes swab PCR maupun tes antigen yang
menunjukkan hasil negatif COVID-19. Bahkan untuk penumpang pesawat, penumpang
wajib membawa hasil tes swab PCR 2 x 24 jam. Hal ini untuk mengurangi mobilitas
perjalanan antar kota antar provinsi (MENDAGRI, 2021).
Kebumen merupakan kabupaten dengan level assessmen 4. Berdasarkan SURAT
EDARAN NOMOR 443/1642, melakukan perpanjangan penerapan PPKM mulai tanggal
24 Agustus 2021 sampai dengan 30 Agustus 2021. Salah satunya kebijakan jam
operasional bagi sektor esensial perdagangan seperti supermarket, pasar tradisional, toko
kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan primer dibatasi hingga pukul
20.00 WIB dengan kapasitas pengunjung 50 %. Pasar rakyat yang menjual barang non
kebutuhan sehari-hari dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 50% dan jam
Apakah Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM)
Berpengaruh Terhadap Ketahanan Keluarga Pedagang di Kebumen
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1629
operasional sampai pukul 15.00 WIB. Pedagang kaki lima, toko kelontong, pedagang
asongan, toko yang tidak menjual kebutuhan sehari- hari dan lain-lain yang sejenis
diizinkan buka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat sampai dengan pukul 20.00
WIB. Serta pengaturan terhadap kegiatan makan dan minum di tempat umum. Kebijakan
PPKM tersebut diharapkan adanya penekanan terhadap kasus covid-19 kehidupan
ekonomi, sosial bisa berjalan normal seperti sediakala.
Realitas berbanding terbalik. Kebijakan penutupan pusat perbelanjaan di masa
penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sejak 3 Juli hingga
perpanjangan per level membuat para pedagang di Kebumen tidak bisa berjualan dan
merugi. Pandemi Covid-19 hingga saat ini menyebabkan banyak pedagang yang
mengalami kendala seperti sepinya pembeli akibat banyak penutupan jalan, penurunan
omzet, bahkan tidak ada masukan sama sekali akibat tidak ada pembeli yang datang. Para
pedagang akhirnya kesulitan untuk membiayai operasional sehari-hari dan tidak sedikit
yang terpaksa menutup usahanya. Artinya kondisi tersebut mengakibatkan terganggunya
sistem keluarga dan menggerus ketahanan keluarga.
Padahal, ketahanan keluarga perlu dijalankan oleh semua lini masyarakat yang
telah berkeluarga. Karena merupakan tolok ukur pelaksanaan peranan, fungsi, tugas dan
tanggung jawab sebuah keluarga dalam mewujudkan kesejahteraan anggotanya (Sunarti,
2006). Namun tidak dipungkiri di masa pandemi, banyak orang yang sudah berkeluarga
di Indonesia sulit untuk memenuhi ketahanan keluarga dalam menjamin kebutuhan
keluarga khususnya para pedagang (Tawakal et al, 2021). Research yang dilakukan oleh
(Pramita, Muhlisin, & Maleha 2021) menemukan efek pandemi covid dan kebijakan
PPKM menyebabkan pedagang mengalami penurunan omzet, penurunan pendapatan
bahkan menutup usahanya. (Djafar 2020) menemukan bahwa masa pandemi Covid-19
menyebabkan sepinya pembeli, meningkatnya penawaran perdagangan produk pertanian,
yang pada akhirnya menurunkan harga yang merugikan pedagang, terutama mereka yang
juga petani. Dampak diterapkanya kebijakan PPKM di masa pandemi menyebabkan
turunnya omzet penjualan, terkendalanya distribusi bahan baku, serta merubah mindset
masyarakat dari B2B behavior menjadi business to customer dengan meningkatkan
konversi dalam digital marketing (Pawłowski & Pastuszak, 2016; Rizal, Afrianti, &
Abdurahman, 2021). Sementara itu, Hanoatubun (2020) menemukan efek kebijakan
PPKM menyebabkan penutupan pasar. Hal ini mengakibatkan pedagang tidak
mempunyai penghasilan tetap dan sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sejalan
dengan temuan Sinaga & Purba (2020); Sinaga & Purba (2020); Azimah et al., (2020)
pandemi Covid-19 berakibat terhadap turunnya daya beli masyarakat, sehingga terjadi
kerugian dalam bidang ekonomi maupun sosial sehingga pedagang juga tidak bisa balik
modal.
Artinya, Pandemi Covid-19 merupakan welfare emergency, dimana darurat
kesehatan akibat Covid-19 juga telah mengakibatkan darurat ekonomi. Untuk itu,
penanganan Covid-19 dari sisi ekonomi dan kesehatan harus dijalankan secara harmonis
dan beriringan berbasiskan hak asasi manusia. Seperti temuan Susanto & Asmara (2020),
mendukung kebijakan PPKM yang perlu diambil dalam rangka membatasi pergerakan
Reny Nuraeny, Siti Nur Azizah, Annisa Nur Salam
1630 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
masyarakat guna mencegah penularan Covid-19, karena baik ekonomi maupun
kesehatan merupakan hak asasi manusia yang tidak dapat dibagi (indivisibility), saling
bergantung (interdependent), saling terkait (interrelated), dan tidak dicabut
(inalienable). Dengan berpegang pada prinsip "salus populi suprema lex esto"
keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi (Powell, 2006). Maka kebijakan
kesehatan dalam rangka penyelamatan, pencegahan, maupun penyembuhan dari Covid-
19 harus menjadi prioritas pertama (Arde-Acquah, 2015). Dengan demikian ketahanan
fisik masyarakat akan tetap terjaga dan ketahanan ekonomi akan pulih.
Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana ketahanan keluarga pedagang di
Kebumen dilihat dari sisi ketahanan fisik, ketahanan ekonomi, ketahan sosial-psikolgis
keluarga pedagang akibat pandemi Covid-19. Penelitian ini mencoba melengkapi
berbagai kajian tentang pengaruh covid-19 yang sebagian besar mengungkapkan terkait
efek terhadap ekonomi, serta melengkapi penelitian sebelumnya terkait ketahanan
keluarga yang sebagian besar hanya dianalisis dalam satu indiKator sekaligus menjadi
pembeda dengan penelitian sebelumnya. Lokasi penelitian di Kebumen dengan sampel
dari 20 pasar dan lokasi perbelanjaan dan Kebumen merupakan daerah dengan level
assesmen 4 dan menjadi zona merah Covid-19 (Jatengprof, 2021) atau memiliki risiko
tinggi penularan virus corona (Kompas, 2021).
Ketahanan keluarga dalam penelitian ini dianalisis dengan tiga indikator yaitu
dengan ketahanan fisik, ketahanan ekonomi dan ketahanan sosial-psikologis. Sesuai buku
Pembangunan Ketahanan Keluarga (BPS, 2016), ketahanan fisik merupakan kondisi
kesehatan bagi seluruh anggota keluarga dan terbebas dari berbagai penyakit dan
kelemahan. Kesehatan fisik anggota keluarga dipengaruhi oleh berbagai kondisi
pemenuhan kebutuhan pangan yang sehat dan bergizi dalam jumlah yang cukup serta
istirahat yang cukup dan nyaman. Ketahanan ekonomi keluarga digambarkan
kemampuan keluarga dalam memenuhi berbagai kebutuhan keluarga untuk
melangsungkan kehidupannya secara nyaman dan berkesinambungan. Kondisi keluarga
yang nyaman akan terpenuhi apabila memiliki dan menenempati rumah yang layak,
memiliki rumah sendiri, pendapatan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari, tersedianya
biaya pendidikan bagi anggota keluarga, memiliki tabungan dalam jumlah yang memadai
serta memiliki jaminan kesehatan berupa asuransi kesehatan dan sebagainya. Ketahanan
sosial-psikologis tercermin dari kemampuan sebuah keluarga dalam menanggulangi
berbagai masalah non-fisik seperti pengendalian emosi secara positif, konsep diri positif
(termasuk terhadap harapan dan kepuasan), kepedulian suami terhadap istri dan kepuasan
terhadap keharmonisan keluarga (Sunarti et al, 2021).
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan penelitian cross sectional. Pendekatan kuantitatif dipilih karena penelitian ini
bertujuan untuk menguji hipotesis melalui teknik uji statistik dari data penelitian berupa
angka-angka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif dan
analisis regresi linear. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
Apakah Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM)
Berpengaruh Terhadap Ketahanan Keluarga Pedagang di Kebumen
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1631
mendeskripsikan atau menggambarkan yang telah dikumpulkan sesuai dengan apa yang
ada tanpa bermaksud untuk memberikan kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi. Analisa ini dilakukan dengan cara menganalisa permasalahan tanpa
mempergunakan perhitungan angka-angka tetapi menggunakan sumber-sumber
informasi yang relevan seperti menggunakan buku, jurnal, dan literatur-literatur lainnya
yang dibutuhkan.
Model analisis regresi linear dengan menggunakan metode kuadrat kecil
(ordinary least square/ OLS) untuk melihat pengaruh beberapa variabel independen
terhadap variabel dependen (S Ghozali, 2011). Langkah-langkah yang digunakan dalam
mengukur model dalam penelitian ini meliputi melakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji
asumsi klasik, uji beda F, uji koefisien determinasi (R-Square), dan uji beda T. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Analisis regresi linear berganda
digunakan untuk mengetahui realitas ketahanan keluarga pedagang di masa pandemi
covid-19. Ketahanan keluarga pedagang sebagai variabel dependen yang diproksikan
mealui indikator ketahanan rumah tangga di Indonesia yaitu ketahanan fisik, ketahan
ekonomi, ketahan sosial psikologis. Variabel Independen dalam penelitian ini ialah
Pandemi Covid-19.
Berdasarkan uraian di atas, persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini
dapat ditulis sebagai berikut:
𝑌1 = ∝ + 𝛽𝑋 + 𝑒
Dimana 𝑌1 adalah ketahanan Fisik keluarga, is constant, 𝛽 is coefficient, 𝑋
adalah covid-19 and 𝑒 is error.
𝑌2 = ∝ + 𝛽𝑋 + 𝑒
Dimana 𝑌2 adalah ketahanan ekonomi keluarga pedagang, is constant, 𝛽 is
coefficient, 𝑋 adalah covid-19 and 𝑒 is error.
𝑌3 = ∝ + 𝛽𝑋 + 𝑒
Dimana 𝑌3 adalah ketahanan sosial-psikologis keluarga pedagang, is constant,
𝛽 is coefficient, 𝑋 adalah covid-19 and 𝑒 is error.
Conceptual framework
Penelitian ini mencoba mengetahui pengaruh Covid-19 terhadap ketahanan
keluarga para pedagang di kebumen. Hypotesis penelitian ini dapat diilustrasikan dalam
gambar 1. berikut:
Reny Nuraeny, Siti Nur Azizah, Annisa Nur Salam
1632 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
Sampling
Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer, karena peneliti
mengambil atau mengumpulkan data secara langsung. adapun populasi penelitian ini
adalah seluruh pedagang di kebumen. Teknik pengambilan sampel acak digunakan untuk
mendapatkan responden dari kalangan pedagang yang terdampak covid-19. Kuesioner
dibagikan secara online menggunakan formulir Google Form dan offline menggunakan
angket kepada populasi yang telah ditentukan sebelumnya. Dari pilot study penyebaran
pada 17 sampai 24 Juni 2021 diperoleh 150 responden. Setelah dilakukan uji validitas
dan reliabilitas dilakukan mengurangi sejumlah pertanyaan yang tidak valid dan reliabel.
Setelah dilakukan perbaikan kuesioner, kemudian pada tanggal 25 Juni-17 Juli 2021
dilakukan penyebaran kuesioner melalui sejumlah group Whatsapp (WA), terjun ke
pasar, pertokoan dan area perdagangan. Hasil penyebaran kuesioner selama 21 hari
diperoleh 200 responden dari 20 area perdagangan di kebumen yang terdiri dari pasar
tradisional dan market place. Peneliti mengeliminasi 19 responden setelah
mempertimbangkan kelengkapan informasi dari 200 responden. Akhirnya, diperoleh 181
responden telah memenuhi kelengkapan informasi.
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Tabel 1. Statistik Deskriptif
Explanation: N=jumlah observasi
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi data dari
variabel. Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui deskripsi statistik dari variabel-variabel
Variabel
N
Minimu
m
Maximum
Std. Deviation
PPKM
181
40
81
9.402
Ketahanan Fisik
181
4
16
3.286
Ketahanan Ekonomi
181
9
28
4.998
Ketahanan Sosial-
Psikologis
181
4
12
2.036
Covid-19
Ketahanan Fiik
Ketahanan
Ekonomi
Ketahanan Sosial-
Psikologis
Apakah Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM)
Berpengaruh Terhadap Ketahanan Keluarga Pedagang di Kebumen
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1633
yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk variabel PPKM jumlah data 181, nilai
minimum 40, nilai maksimum 81, nilai rata-rata 63.62, dan standar deviasi 9.402. Untuk
variabel ketahanan fisik jumlah data 181, nilai minimum 4, nilai maksimum 16, nilai rata-
rata 10.17, dan standar deviasi 3.286. Untuk variabel ketahanan ekonomi jumlah data 181,
nilai minimum 9, nilai maksimum 28, nilai rata-rata 17.23, dan standar deviasi 4.998.
Adaun variabel ketahanan sosial-psikologis jumlah data 181, nilai minimum 4, nilai
maksimum 12, nilai rata-rata 8.35, dan standar deviasi 2.036.
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Model 1
Explanation: Dependent Variable=Ketahanan Fisik, B=unstandardized
coefficients, β= standardized coefficients; Sig = significance; *significant on
p<0,05; **significant on p<0,01.
Berdasarkan Tabel 2, nilai signifikansi dari variabel PPKM < 0,05 yakni 0,000 <
0,05. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dari variabel PPKM terhadap variabel Ketahanan Fisik. Pengaruhnya
bersifat negatif karena nilai koefisien dari variabel PPKM adalah -0.223. Sehingga dapat
diartikan bahwa, jika variabel PPKM meningkat 1 satuan, maka variabel Ketahanan Fisik
akan menurun sebesar 0.223 satuan. Di samping itu, jika nilai variabel PPKM adalah 0
maka nilai dari variabel Ketahanan Fisik adalah 24.351 satuan, hal tersebut dilihat dari
nilai konstantanya. Oleh karenanya dapat dirumuskan model 1 dalam penelitian ini
sebagaimana berikut:
𝐾𝑒𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐹𝑖𝑠𝑖𝑘 = 24.351 − 0.223 𝑃𝑃𝐾𝑀
Adapun nilai Adjusted R
2
dalam model 1 adalah sebesar 0.404 yang berarti bahwa
variasi dari variabel PPKM dapat menjelaskan variasi dari variabel Ketahanan Fisik
sebesar 40.4%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variasi variabel lain di luar model 1.
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Model 2
Variabel
B
β
Sig.
Constant
24.351
0.000**
PPKM (X)
-0.223
-0.638
0.000**
Adjusted R
2
0.404
Variabel
B
β
Sig.
Constant
40.291
0.000**
PPKM (X)
-0.362
-0.682
0.000**
Adjusted R
2
0.462
Reny Nuraeny, Siti Nur Azizah, Annisa Nur Salam
1634 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
Explanation: Dependent Variable=Ketahanan Ekonomi, B=unstandardized
coefficients, β= standardized coefficients; Sig = significance; *significant on
p<0,05; **significant on p<0,01.
Berdasarkan Tabel 3, nilai signifikansi dari variabel PPKM < 0,05 yakni 0,000 <
0,05. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dari variabel PPKM terhadap variabel Ketahanan Ekonomi. Pengaruhnya
bersifat negatif karena nilai koefisien dari variabel PPKM adalah -0.362. Sehingga dapat
diartikan bahwa, jika variabel PPKM meningkat 1 satuan, maka variabel Ketahanan
Ekonomi akan menurun sebesar 0.362 satuan. Di samping itu, jika nilai variabel PPKM
adalah 0 maka nilai dari variabel Ketahanan Ekonomi adalah 40.291 satuan, hal tersebut
dilihat dari nilai konstantanya. Oleh karenanya dapat dirumuskan model 2 dalam
penelitian ini sebagaimana berikut:
𝐾𝑒𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖 = 40.291 − 0.362 𝑃𝑃𝐾𝑀
Adapun nilai Adjusted R
2
dalam model 2 adalah sebesar 0.462 yang berarti bahwa
variasi dari variabel PPKM dapat menjelaskan variasi dari variabel Ketahanan Ekonomi
sebesar 46.2%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variasi variabel lain di luar model 2.
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Model 3
Explanation: Dependent Variable=Ketahanan Sosiologis-Psikologis,
B=unstandardized coefficients, β= standardized coefficients; Sig = significance;
*significant on p<0,05; **significant on p<0,01.
Berdasarkan Tabel 4, nilai signifikansi dari variabel PPKM > 0,05 yakni 0.124 >
0,05. Sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Hal tersebut berarti bahwa variabel PPKM
tidak signifikan dalam mempengaruhi variabel Ketahanan Sosiologis-Psikologis. Selain
itu, nilai Adjusted R
2
dalam model 3 sangat kecil yakni 0.007 yang berarti bahwa hanya
0.7% saja variasi dari variabel PPKM mampu menjelaskan variasi dari variabel
Ketahanan Sosiologis-Psikologis.
Pembahasan
Kebijakan PPKM berpengaruh negatif signifikan terhadap ketahanan fisik
keluarga pedagang. Temuan ini sesuai dengan temuan Aisyah, (2020) dampak covid-19
dan kebijakan PPKM memang menekan penyebaran virus covid-19 namun meningkatkan
angka kemiskinan serta relatif tingginya harga pangan. Kondisi tersebut memicu
terjadinya kerawanan pangan dan ketahanan pangan keluarga, ketidaksanggupan
membeli bahan pangan bergizi seimbang yang berpengaruh bagi ketahanan imun tubuh
Variabel
B
β
Sig.
Constant
9.849
0.000**
PPKM (X)
-0.024
-0.109
0.124
Adjusted R
2
0.007
Apakah Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM)
Berpengaruh Terhadap Ketahanan Keluarga Pedagang di Kebumen
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1635
(Buana, 2020). Lebih dari itu, kebijakan PPKM darurat dengan berbagai level mengikis
aktivitas produksi bahkan terhenti (Tarigan, Sinaga, & Rachmawati, 2020). Sehingga
distribusi pangan menjadi lemah. Akibatnya, stok pangan tidak merata di semua daerah
(Afriza, Rachman, Abdullah, & Nirbita, 2021). Ada daerah yang mengalami defisit dan
ada pula yang mengalami produksi berlebih (Jusriadi, Mm, Kamaluddin, & Aljurida,
2020). Situasi tersebut mengakibatkan prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan
(prevalence of undernourishment) terus menurun, semakin tingginya kelebihan berat
badan (overweight) dan obesitas, serta defisiensi mikronutrien (micronutrient deficiency)
(Arif, Isdijoso, Fatah, & Tamyis, 2020). Semakin diperpanjangnya kebijakan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat semakin berdampak signifikan bagi pemenuhan
kebutuhan pangan dan gizi masyarakat Indonesia (A’dani, Sukayat, Setiawan, &
Judawinata, 2021). Pada akhirnya pola konsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia
masih kurang ideal, dengan karbohidrat masih mendominasi asupan kalori; konsumsi
protein, buah-buahan, dan sayuran masih belum mencukupi; serta peningkatan konsumsi
makanan olahan dan siap saji di perkotaan maupun perdesaan. Hal tersebut memberikan
beban malnutrisi, yaitu gizi kurang yang berdampingan dengan kelebihan gizi
(overnutrition) dan defisiensi mikronutrien, prevalensi stunting, berat badan kurang
(underweight), dan wasting.
Kebijakan PPKM berpengaruh negatif signifikan terhadap ketahanan ekonomi
keluarga pedagang. Temuan ini sejalan dengan temuan Rizal et al., (2021) kebijakan
PPKM berdampak terhadap pendapatan pedagang, distribusi barang, menurunnya daya
beli masyarakat. Pedagang merasa tidak termotivasi untuk meningkatkan
produktivitasnya (Sutedjo & Murtini, 2021). Mengakibatkan pedagang tidak mampu
mempertahankan pembeli, kehilangan pendapatan, ketidakmampuan membeli bahan
baku dan terpaksa menutup usahanya (Pramita et al., 2021). Terlebih kebijakan PPKM
menuntut dalam pemenuhan kebutuhan gadget dan kuota internet dalam sebulan penuh
demi melangsungkan pembelajaran atau sekolah anak dari rumah (Ristyawati, 2020).
Kondisi tersebut pada akhirnya menggerus pertahanan ekonomi keluarga pedagang yang
disebabkan oleh persoalan ekonomi (Tawakal et al., 2021). Artinya fungsi ekonomi
memiliki peranan penting dalam sebuah keluarga, karena ketahanan keluarga akan diuji
ketika terjadi kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Selanjutnya temuan
Zulhijahyanti et al., (2021) dalam rangka menjaga ketanan ekonomi keluarga, pedagang
sebaiknya mengganti strategi pemasaran yang digunakan dari offline menjadi online
seperti penggunaan media sosial, serta tergabung dalam usaha online lainnya seperti
shopee, go-food, dan grab-food. Sejalan dengan temuan Amri (2020), dalam
mempertahankan ketahanan ekonomi, pedagang dapat melakukan digitalisasi pemasaran
dengan strategi refokus pelanggan dan industri rethinking, merancang strategi sosial dan
digital dan mengembangkan kapabilitas organisasi.
Kebijakan PPKM di lain pihak tidak berpengaruh terhadap ketahanan sosial-
psikologi keluarga pedagang di Kebumen. Temuan tersebut sejalan dengan temuan
Tawakal et al., (2021), tergerusnya ketahanan ekonomi tidak serta merta menggerus
ketahanan sosial-psikologis keluarga pedagang, tentunya mereka merasa kesulitan namun
Reny Nuraeny, Siti Nur Azizah, Annisa Nur Salam
1636 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
tetap berpsinsip pada kesabaran, ikhtiar, menjaga kesehatan, melakukan pendampingan
pembelajaran daring anak dengan sabar dan saling membantu dengan warga sekitar.
Semakin tinggi rasa memiliki satu sama lain maka akan meningkatkan ketahanan sosial
psikologi keluarga maupun sebuah komunitas (Sunarno & Sulistyowati, 2021). Sehingga
memunculkan nilai sosial seperti gotong royong, musyawarah, dan keselarasan dengan
alam. Secara alamiah membentuk perilaku sosial seperti kepatuhan, dan ketetanggan yang
prososial dan mampu mendukung untuk bertahan di masa pandemic covid-19. Pada
akhirnya akan berimplikasi pada ketahanan keluarga dan ketahanan masyarakat dalam
lingkup luas (Michalski et al, 2020).
Kesimpulan
Pandemi Covid-19 yang berjalan lebih dari 2 tahun di seluruh wilayah Indonesia
yang berdampak dari berbagai sisi kehidupan masyarakat mengharuskan pemerintah
mengambil kebijakan. Berdasarkan surat edaran No 11 tahun 2021 pemerintah
menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat dan Pembatasan
Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan Atau Cuti Libur Nasional Selama Masa Pandemi
tahun 2021. Kebijakan tersebut diambil dalam rangka penekanan angka penyebaran virus
corona-19. Walaupun di lain pihak kurang setuju dengan alasan darurat pengambilan
kebijakan PPKM. Alasanya akan menimbulkan dampak terhadap sosial dan ekonomi di
Indonesia. Tidak dipungkiri kebijakan PPKM tersebut memberikan pengaruh negatif
signifikan terhadap ketahanan fisik dan ekonomi keluarga pedagang di Kebumen, namun
tidak berpengaruh terhadap ketahanan sosial psikologis. Nilai-nilai sosial yang
internalisasi kuat dalam masyarakat mendukung ketahanan sosial-psikologis yang diduga
akan terpengaruh dengan menurunya ketahanan fisik dan ekonomi pedagang di
Kebumen.
Kebijakan PPKM Darurat di Jawa-Bali ini tidak hanya didasarkan pertimbangan
kesehatan semata, namun juga mempertimbangkan ekonomi dan sosial. Bahkan sering
kali kebijakan-kebijakan terkait Covid-19 lebih sarat dengan kepentingan politik
dibanding kepentingan kesehatan. Kepentingan politik dapat dilihat dari sejumlah aturan
pelanggaran protokol kesehatan tidak berlaku secara konsisten di beberapa daerah, tidak
tegasnya kebijakan terhadap tenaga asing di masa PPKM darurat, kebijakan PKH dan
program perlindungan sosial yang tidak tepat sasaran, kebijakan terhadap ketersediaan
pangan.
Finally, penelitian ini terbatas hanya menggambarkan ketahanan fisik, ekonomi,
dan sosial-psikologi pedagang di Kebumen. Penelitian berikutnya diharapkan
memasukan ketahanan sosial budaya pedagang dengan cakupan yang lebih luas atau
jangkauan nasional. Serta memasukan unsur politik dalam pengambilan kebijakan Covid-
19.
Apakah Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM)
Berpengaruh Terhadap Ketahanan Keluarga Pedagang di Kebumen
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1637
Bibliografi
A’dani, Fatihah, Sukayat, Yayat, Setiawan, Iwan, & Judawinata, M. Gunardi. (2021).
Pandemi Covid-19: Keterpurukan Dan Kebangkitan Pertanian Strategi
Mempertahankan Ketersediaan Pangan Pokok Rumah Tangga Petani Padi Pada
Masa Pandemi Covid-19. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah
Berwawasan Agribisnis, 7(1), 309319.
Afriza, Edi Fitriana, Rachman, Andi Nur, Abdullah, Fuad, & Nirbita, Betanika Nila.
(2021). Piloting Penanggulangan Krisis Pangan Pada Masa Pandemi Covid-19
Melalui Optimalisasi Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Mugarsari dan
Setiawargi Kota Tasikmalaya. Jattec, 2(1), 3643.
https://doi.org/https://doi.org/10.20885/jattec.vol2.iss1.art6
Aisyah, Iseu Siti. (2020). Ketahanan Pangan Keluarga di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Kesehatan Komunitas Indonesia, 16(2), 179189.
Amri, Andi. (2020). Dampak Covid-19 terhadap UMKM di Indonesia. Jurnal Brand,
2(1), 123120.
Arde-Acquah, Phoebe E. (2015). Salus Populi Suprema Lex Esto: Balancing Civil
Liberties and Public Health Interventions in Modern Vaccination Policy.
Washington University Jurisprudence Review, 7(2), 337.
Arif, Sirojudin, Isdijoso, Widjajanti, Fatah, Akhmad Ramadhan, & Tamyis, Ana Rosidha.
(2020). Tinjauan Strategis Ketahanan Pangan dan Gizi di Indonesia: Informasi
Terkini 2019-2020. Indonesia.
Azimah, Rizki Nor, Khasanah, Ismi Nur, Pratama, Rizki, Azizah, Zulfanissa, Febriantoro,
Wahyu, & Pornomo, Shafa Rifda Syafira. (2020). Analisis dampak Covid-19
terhadap sosial ekonomi pedagang di pasar klaten dan wonogiri. EMPATI: Jurnal
Ilmu Kesejahteraan Sosial, 9(1), 5968. https://doi.org/10.15408/empati.v9i1.16485
BPS. (2016). Pembangunan Ketahanan Keluarga (2006th ed.; M. Si. Dwi Retno
Wilujeng Wahyu Utami, S.Si., Editor, M. Si. : Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami,
S.Si., M. A. Krismawati, M. A. Krismawati, M. A. Dra. Lieska Prasetya, M.Sc.
Karmaji, SE., M. Sc. Dra. Lieska Prasetya, M. Si. Puji Lestari, S.Si., M. A. Karmaji,
SE., M. Si. Diana Aryanti, S.P., S. S. M. Si. Puji Lestari, S. Si. Armi Susilowati, M.
Si. Diana Aryanti S.P, Drs. Sayuti Fitri, S. Si. Armi Susilowati, M. M. Skriptandono,
SE., Drs. Sayuti Fitri, S. Sos. Dwi Ratna Anugerah, M. M. Skriptandono, SE., SE.
Sr Di Lestari, & wi Ratna An, eds.). Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Buana, Dana Riksa. (2020). Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi
Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan- Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa. Salam
Jurnal Sosial Dan Budaya Syar’i, 7(3), 217226.
Djafar, Fariastuti. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Pedagang Produk Pertanian di
Perbatasan Kalimantan Barat - Sarawak. Prosiding Seminar Akademik Tahunan
Reny Nuraeny, Siti Nur Azizah, Annisa Nur Salam
1638 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan, 260265. Pontianak: Universitas Tanjung
Pura.
Hanoatubun, Silpa. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia.
EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 146153.
Jusriadi, A., Mm, S. T., Kamaluddin, Laode Amijaya, & Aljurida, A. M. Azhar. (2020).
Food Crisis Mitigation Management in The Covid Pandemic Era 19. Journal of
Governance and Local Politics (JGLP), 2(2), 216227.
https://doi.org/https://doi.org/10.47650/jglp.v2i2.96
Michalski, Camilla A., Diemert, Lori M., Helliwell, John F., Goel, Vivek, & Rosella,
Laura C. (2020). Relationship between sense of community belonging and self-rated
health across life stages. SSM - Population Health, 12(6), 100676.
https://doi.org/10.1016/j.ssmph.2020.100676
Pawłowski, Mieczysław, & Pastuszak, Zbigniew. (2016). B2B Customers Buying
Behavior. International Journal of Synergy and Research, 5(9), 1935.
https://doi.org/10.17951/ijsr.2016.5.19
Pramita, Cindi, Muhlisin, & Maleha, Nova Yanti. (2021). Dampak Covid-19 Terhadap
Pendapatan Pedagang-Pedagang Kecil di Kantin Universitas Indo Global Mandiri
Palembang. Jimesha, 1(1), 6974. https://doi.org/10.36908/Jimesha
Ristyawati, Aprista. (2020). Efektifitas Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
Dalam Masa Pandemi Corona Virus 2019 oleh Pemerintah Sesuai Amanat UUD
NRI Tahun 1945. Administrative Law & Governance Journal., 3(2), 240249.
https://doi.org/https://doi.org/10.14710/alj.v3i2.240-249
Rizal, Muhammad, Afrianti, Ria, & Abdurahman, Iman. (2021). Dampak Kebijakan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) bagi Pelaku Bisnis Coffe
shop pada Masa Pandemi Terdampak COVID-19 di Kabupaten Purwakarta. Jurnal
Inspirasi, 12(1), 96105.
https://doi.org/https://doi.org/10.35880/inspirasi.v11i1.198 Dampak
Sinaga, Robert, & Purba, Melfrianti Romauli. (2020). Pengaruh Pandemi Virus Corona
(Covid-19) Terhadap Pendapatan Pedagang Sayur Dan Buah Di Pasar Tradisional
“Pajak Pagi Pasar V” Padang Bulan. Regionomic, 2(02), 3748.
Sunarno, & Sulistyowati, Endang. (2021). Resiliensi komunitas di tengah pandemi
Covid-19. Mediapsi, 7(1), 3752.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21776/ub.mps.2021.007.01.5
Sunarti, Euis. (2006). Indikator Keluarga Sejahtera: Sejarah Pengembangan, Evaluasi,
dan Keberlanjutannya. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia.
Sunarti, Euis, Rizkillah, Risda, Hakim, Fitri Apriliana, Zakiya, Nova, & Damayanti,
Rahmi. (2021). Manajemen sumber daya keluarga, konflik kerja-keluarga, dan tugas
Apakah Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM)
Berpengaruh Terhadap Ketahanan Keluarga Pedagang di Kebumen
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1639
keluarga. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 14(1), 113. https://doi.org/DOI:
http://dx.doi.org/10.24156/jikk.202 1 .1 4 .1.1
Susanto, M., & Asmara, T. T. P. (2020). EKONOMI VERSUS HAK ASASI MANUSIA
DALAM PENANGANAN COVID-19: DIKOTOMI ATAU HARMONISASI (The
Economy versus Human Rights In …. Jurnal Ham, 11(2), 301307.
https://doi.org/DOI: http://dx.doi.org/10.30641/ham.2020.11.301-317
Sutedjo, Agus, & Murtini, Sri. (2021). Dampak pandemi covid-19 terhadap kondisi sosial
ekonomi pedagang keliling di kelurahan Kedurus. Jurnal Geografi Dan
Pengajaranya, XIX(1), 2534.
Tarigan, Herlina, Sinaga, Juni H., & Rachmawati, Rika R. (2020). Dampak Pandemi
Covid-19 Terhadap Kemiskinan di Indonesia. Pusat Sosial Ekonomi Dan Kebijakan
Pertanian, (3), 457479.
Tawakal, Andri Amin, Lakuanine, Ahmad Budi, Zikry, Farhan, Hudafi, Hamsah, & Basri,
Ahmad Hasan. (2021). Ketahanan Keluarga Pedagang Kaki Lima dalam Pemenuhan
Kebutuhan di Masa Pandemi; Studi Lapangan Pedagang Kaki Lima Di Sekitar
Kampus UIN Sunan Kalijaga. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 8(4),
10371050. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v8i4.20940
Zulhijahyanti, Hanna, Ayu, Kintan, Safira, Agnes, Saputri, Leonita Lisha, & Permana,
Erwin. (2021). Strategi mempertahankan usaha pedagang kaki lima (PKL) di masa
pandemi Covid-19. Inovasi Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen, 8(1), 2129.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.32493/Inovasi.v8i1.p21-29.11490