1548
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: pISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
Vol. 2, No. 9 September 2021
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INDIKATOR RAWAT INAP
MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL STUDIO DI RSIA LIMIJATI
Fajrina Aulya
1
, Irda Sari
2
Program Studi Informatika Rekam Medis, Politeknik Piksi Ganesha Bandung,
Indonesia
1,2
1
2
Abstrak
Tugas seorang perekam medis di rumah sakit selain mengolah data pasien, juga
melakukan pelaporan ketersediaan tempat tidur. Selama ini petugas rekam medis di
RSIA Limijati masih menggunakan Microsoft Excel untuk melaporkan indikator
rawat inap, maka terkadang petugas pelaporan kesulitan menghafal ramus. Tujuan
dari penelitian ini adalah membuat perancangan sistem informasi indikator rawat
inap sehingga memudahkan petugas dalam pelaporan harian maupun bulanan. Sistem
Informasi Indikator Rawat menghasilkan pelaporan BOR, LOS, TOI, BTO, NDR,
GDR, Form ketersediaan tempat tidur, Sensus Harian, laporan per-tanggal, per-kelas
perawatan, per-bulan, dan laporan keseluruhan. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif yang dirancang untuk mengolah data yang diperoleh dari penelitian
Dengan adanya rancangan sistem ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi.
Rancangan sistem ini masih banyak kekurangan dan kedepannya perlu dilakukan
beberapa perbaikan.
Kata kunci: Perancangan Sistem Informasi; Pelaporan; Indikator Rawat Inap; Rekam
Medis.
Abstract
The duties of medical recorder in a hospital except processing patient data’s also
reporting bed availability. So far medical recorder staff in RSIA Limijati still using
Microsoft Excel for reporting hospitalization indicator, sometimes make the staff
forgot the formula. The purpose of this research is made system information design
hospitalization indicator, to facilitate the staff in daily and monthly reporting. System
information hospitalization indicator produce report about BOR, LOS, TOI, BTO,
NDR, GRD, form bed availability, daily census, daily report, report per-class
treatment, monthly report, and all reporting. This research using a descriptive
method designed to process data obtained from the research. With the design of this
system, it is hoped that it will be useful for the institution. The design of this system
still has many shortcomings and in the future some improvements need to be made.
Keywords: System Information Design; Reporting; Hospitalization Indicator; Medical
Record.
Perancangan Sistem Informasi Indikator Rawat Inap Menggunakan Microsoft Visual
Studio di RSIA Limijati
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1549
Pendahuluan
Rumah sakit menjadi salah satu institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan, pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat. Dalam pemberian layanan kesehatan diharapkan rumah sakit dapat memberikan
pelayanan yang berkualitas. Secara umum dalam pemberian layanan ini, rumah sakit pun
memberikan pelayanan terbaik dalam rekam medisnya (Giyana, 2012).
Rumah Sakit Publik adalah rumah sakit yang dikelola oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan Badan Hukum yang bersifat nirlaba. Rumah Sakit Privat adalah
rumah sakit yang dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk
perseroan terbatas atau persero (Permenkes No. 147 tahun 2010).
Kementrian kesehatan menyatakan bahwa pada beberapa negara maju, Badan
Organisasi Akreditasi Rumah Sakit, menganggap bahwa rekam medis sangat penting
dalam mengukur mutu pelayanan medis yang diberikan oleh rumah sakit beserta staf
medisnya. Salah satu parameter keberhasilannya adalah menentukan mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik dan
lengkap. Indikatornya mutu rekam medis yang baik adalah kelengkapan isi, akurat, tepat
waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum.
Bentuk Rekam Medis dalam berupa manual yaitu tertulis lengkap dan jelas, dan
dalam bentuk elektronik sesuai ketentuan. Rekam medis terdiri dari catatan-catatan data
pasien yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Catatan-catatan tersebut sangat
penting untuk pelayanan bagi pasien karena dengan data yang lengkap dapat memberikan
informasi dalam menentukan keputusan baik pengobatan, penanganan, tindakan medis
dan lainnya. Dokter atau dokter gigi diwajibkan membuat rekam medis sesuai aturan yang
berlaku (Lestari, Tania, & Rahmi, 2011).
Tujuan dari rekam medis adalah sebagai penunjang tercapainya tertib administrasi
dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Tanpa didukung sistem
pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, maka tertib administrasi di tempat
pelayanan kesehatan akan sulit berhasil seperti yang diharapkan (Perdana, Negara, &
Irwansyah, 2016).
Diperlukan sebuah metode yang lebih akurat dalam menggambarkan efisi-ensi
penggunaan tempat tidur di rumah sakit. Oleh karena itu dibutuhkan kriteria / indikator
untuk menentukan apakah tem-pat tidur yang tersedia telah berdaya guna atau berhasil
guna. Indikator yang digunakan untuk memantau efisiensi penggunaan tempat tidur ini
terdiri dari 4 parameter, antara lain : BOR (Bed Occupation Rate), BTO (Bed Turn Over),
LOS (Length Of Stay), dan TOI (Turn Over Interval).
Dalam mencatat riwayat dan mengarsipkan data melalui rekam medis kesehatan
menjadi hal penting dalam dunia medis. Dengan adanya data pada rekam medis dengan
mudah pasien akan mengetahui acuan pemerikasaan kesehatannya, selain itu pencatatan
ini digunakan sebagai bukti mengenai diagnosa pasien terkait penyakit yang dideritanya.
Sedangkan bagi dokter, paramedis, dan pihak rumah sakit rekam medis ini digunakan
agar bisa memperoleh data akurat karena segala informasi yang didapat dari pasien
tercatat dalam rekam medis (Susanto & Sukadi, 2011).
Fajrina Aulya
1
, Irda Sari
2
1550 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008,
syarat mutu untuk rekam medis adalah adanya kelengkapan data dari isi rekam medis,
hari dan tanggal (waktu) serta pemenuhan persyaratan spek hukum. Ada juga menurut
SPM (Standar Pelayanan Minimal) rumah sakit menerangkan bahwa ada empat indikator
sasaran mutu dimana salah satunya adalah ketepatan waktu penyediaan catatan rekam
medis (Winati & Supriyanto, 2013).
Di era reformasi ini, rumah sakit harus bisa meningkatkan kinerja dan daya saing
yang tinggi sebagai salah satu sarana yang banyak dijumpai orang sakit. Rumah sakit pun
dituntut harus bisa merumuskan kebijakan yang tepat apalagi untuk manajemennya.
Dalam hal ini sistem manajemen informasi rumah sakit adalah sebuah sistem komputer
yang dapat memproses dengan baik dan mengintegrasikan data kesehatan dalam bentuk
jaringan koordinasi yang baik adanya prosedur administrasi yang dapat mengolah data
dengan cepat dan pelaporan yang akurat. Adanya pembanguan sistem informasi berbasis
komputer di rumah sakit akan menghasilkan rumah sakit digital yang terlihat lebih efisien
dalam mengolah data (Handiwidjojo, 2015).
Saat ini pengembangan sistem informasi rekam medis banyak digunakan untuk
jadi sarana pendukung adanya data informasi sebagai keterlaksanaannya pelayanan
informasi bagia manajemen dan untuk pengembangan jaringan informasi dan data
kesehatan. Semakin canggihnya dunia teknologi dalam mengolah data rumah sakit,
manajemen informasi rumah sakit dapat berguna dalam proses untuk mengambil
diagnosa pasien atau pengambilan keputusan medis. Dengan adanya rekam medis
eketronik yang berbasis web serta berlangsung dengan online menggunakan komputer
atau secara elektronik status pelayanan kesehatan yang diperoleh dapat tersimpan dengan
amam dan menjadi arsip rumah sakit yang tersusun dengan rapuh dan penggunaan rekam
yang sah. Apalagi saat ini perangkat elektronik dapat kita temui dalam kehidupan sehari-
hari dengan mudah (Putra, 2015).
Manusia saat ini, tidak dapat telepas dari adanya teknologi yang berperan penting
dalam kehidupan. Perkembangan teknologi pun sudah menjadi bidang yang cukup maju
dan berkembang dengan baik. Tentu saja hal ini sangat membantu dan bisa
mempermudah penyelesaian pekerjaan. Hal ini selaras dengan adanya kebutuhan
administrasi digital di rumah sakit. Sudah banyak rumah sakit yang mengandalkan sistem
manual dalam menyimpan data pasien ataupun hal lainnya. Namun saat ini sudah banyak
rumah sakit yang mengandalkan kemajuan teknologi untuk membantu mempermudah
dalam memanajemen data yang ada di rumah sakit yang biasa disebut rekam medis.
Rekam medis ini memiliki perasan dalam proses administrasi laboratorium dari pasien
sehingga adminintrasi nya harus bisa lebih teratur lagi. Harapannya dengan adanya
pengarsipan semua data dapat membantu pelayanan untuk pasien (Sudarmilah, Supardi,
& Muliawan, 2017).
Sistem adalah sekumpulan unsur yang berhubungan antara satu dengan yang
lainnya sedemikian rupa berproses mencapai tujuan tertentu, atau suatu tatanan dimana
terjadi suatu kesatuan dari berbagai unsur yang saling berkaitan secara teratur menuju
pencapaian unsur dalam batas lingkungan tertentu (Rustiyanto, 2010).
Perancangan Sistem Informasi Indikator Rawat Inap Menggunakan Microsoft Visual
Studio di RSIA Limijati
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1551
Secara garis besar sistem informasi rekam medis memungkinkan pengguna dapat
melakukan pengisisan, penyimpanan, memanggil ulang, mentransmisikan dan
memanipulasi/mengolah data pasien secara spesifik baik ,perindividu atau kelompok,
termasuk data klinis, administrasi dan demografi, sehingga dapat mengurangi
pembiayaan operasional rumah sakit (Rustiyanto, 2010).
Biasanya data rekam medis banyak digunakan secara tertulis, kebiasaan ini
membuat data mudah hilang, terbakar, rusak karna api dan jika hilang tidak ada arsip
penggantinya. Ditengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, segala bentuk
informasi dapat diperoleh dengan cepat dan akurat. Saat ini informasi menjadi kebutuhan
dasar seseorang untuk mendapatkan keperluan majemen dan pengambilan keputusan
dengan jelas. Rumah sakit yang menjadi tempat untuk memberikan sumber informasi
terkait riwayat pasiennya tentu harus didampingi dengan pengolahan data yang benar dan
akurat.
Adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih sehingga
perubahannya dari waktu ke waktu sangat signifikan. Hal ini terlihat jelas karena sebelum
adanya perkembangan teknologi semua hal dilakukan secara sederhana, manual dan
konvensional sehingga sangat diharapkan untuk saat ini segala bentuk administrasi bisa
terlaksana secara online atau tersusun secara rinci dan jelas melalui aplikasi yang dapat
merekap semua data termasuk dalam hal ini menyangkut dalam upaya pengelolaan rumah
sakit yang tercatat dalam rekam medis. Menurut penelitian (Kaban 2012), kemajuan
teknologi dan informasi memberikan banyak keuntungan seperti penyimpanan data,
pengiriman data, pengaksesan data, dan pengelolaan informasi yang semakin cepat.
Sehingga dengan adanya kemajuan teknologi ini menjadi sumber daya yang sangat
diperlukan dan penting untuk bisa dikelola dengan baik. Baik buruknya suatu perusahaan
atau instansi pun tergantungbagaimana mereka mengolah dan mengarsipkan
administrasinya.
Sejalan dengan perkembangan teknologi maka diperlukan pengolah data yang
lebih efektif dan efisien agar dapat mengurangi human error yang dapat terjadi akibat
sistem yang masih dijalankan dengan manual. Sehingga alat pengolah data memegang
peranan yang sangat penting untuk dapat menghasilkan data yang akurat (Priyadi &
Lestari, 2018).
Prosedur yang dilakukan saat pasien tiba di rumah sakit adalah dilakukannya
pengelolaan rekam medis. Pedoman atau petunjuk nya dimuali saat diterimanya pasien
ditempat penerimaan pasien setelah itu dilakukan pencatatan data medis pada pasien
selama pasien berada di rumah sakit sampai penangan medis pada pasien seperti
pengeluaran berkas dari permintaan dan peminjman untuk pasien yang mau berobat jalan,
pengambilan obat atau hal lainnya. Apabila proses rekam medis tidak berjalan dengan
cepat ditangani maka akam memberikan dampak yang buruk pada pelayanan di rumah
sakit tersebut. Selain itu kehilangan status riwayat pasien membuat pihak rumah sakit
akan kesulitan dalam melakukan tindak lanjut dalam mengobati pasien. Berdasarkan hasil
penelitian (Tanjung & Sukrianto 2017) sudah melakukan usaha untuk mendapatkan solusi
Fajrina Aulya
1
, Irda Sari
2
1552 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
yang terjadi di Rumah Sakit Jiwa Tampan dengan adanya aplikasi untuk mengolah data
rekam medis.
Mengenai data pribadi pasien yang sangat diperlukan oleh dokter dan pegawai
rumah sakit lainnya, perlu adanya administrasi khusus yang tercatat dalam rekam medis.
Untuk dapat mengarsipkan dengan baik, membuat cadangan informasi, data yang direkap
secara sistematis dan teliti serta didokumenkan secara online akan lebih menambah
keefektifan rekam medis pasien. Penyimpanan berkas rekam medis secara konvensional
menggunakan map atau selembaran kertas dengan si data riwayat pasien memiliki banyak
kekurangan karena harus memiliki menyimpanan yang luas dan aman, jika data
diperlukan maka harus mencari arsip satu persatu dengan waktu yang lama untuk
mencarinya, dan resiko hilang lebih besar. Sedangkan jika diarsipkan secara online dalam
komputer atau kedalam sebuah aplikasi yang menunjang dengan baik, informasi rekam
medis akan lebih aman, tersusun rapih dan jika diperlukan kita akan lebih mudah untuk
menemukannya.
Dalam perencanaannya, rekam medis secara online masih menjadi perdebatan
yang masih diragukan baik dan buruknya. Meskipun sudah jelas mengenai kakurangan
dan kelebihannya namun inonasi pencapaian untuk mendapatkan aplikasi yang sesuai
masih sulit dibuatkan. Dalam rekam medis biasanya memuat identitas pasien secara
lengkap. Di Indonesia penggunaan rekam medis online belum berkembang pesat sesuai
dengan yang diinginkan, oleh karena itu perlu adanya pembaharuan dan pengembangan
khusus terkait aplikasi yang sesuai untuk digukanakan dalam perencanaan aplikasi rekam
medis (Handiwidjojo, 2017).
Akhirnya kunci yang paling menentukan apakah RME akan diadopsi atau tidak
terletak pada ada tidaknya kebutuhan, bukan teknologinya, baik menurut dokter maupun
manajemen rumah sakit. Selama dokter merasa mampu memberikan pelayanan yang
terbaik seperti saat ini, maka proses adopsi akan berjalan lambat, demikian pula jika pihak
manajemen tidak melihat sisi positif kebutuhan informasi di tingkat manajemen maka
RME hanya akan menjadi wacana. Semoga tulisan ini dapat menumbuhkan kesadaran
bagi pemerintah pembuat regulasi, pengambil kebijakan di rumah sakit maupun pasien
untuk segera menyadari arti penting dan manfaat RME, agar migrasi dari rekam medis
manual ke rekam medis elektronik (RME) tidak berjalan di tempat (Handiwidjojo, 2017).
Tantangan yang harus dihadapi dalam pembuatan aplikasi rekam medis secara
komputerisasi yaitu penjaminan data yang tetap harus tersimpan dengan baik secara
komputerisasi harus memiliki unsur kerahasiaan dan keamanan karena semua data pada
rumah sakit bersifat privasi. Selain itu ketersediaan dana untuk menyediakan fasilitas
secara komputerisasi. Hal ini karena aspek finansial dari tiap rumah sakit yang belum bisa
memenuhi standar. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat perancangan sistem
informasi indikator rawat inap sehingga memudahkan petugas dalam pelaporan harian
maupun bulanan. Sistem Informasi Indikator Rawat menghasilkan pelaporan BOR, LOS,
TOI, BTO, NDR, GDR, Form ketersediaan tempat tidur, Sensus Harian, laporan per-
tanggal, per-kelas perawatan, per-bulan, dan laporan keseluruhan. Jika melihat manfaat
yang bisa diambil dari adanya rekam medis secara komputerisasi ini yaitu secara
Perancangan Sistem Informasi Indikator Rawat Inap Menggunakan Microsoft Visual
Studio di RSIA Limijati
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1553
operasional kita sudah bisa mendapatkan keakurasian data, kecepatan penyelesaian,
keefesiensian dalam proses input data dan memudahkan kita dalam melakukan pelaporan.
Metode Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Rumah Sakit Limijati yang berada di Jalan
LLRE Martadinata St. No. 39 Citarum, Bandung Wetan Kota Bandung. Metodologi
penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif yang dirancang untuk mengolah
data yang diperoleh dari penelitian. Data diambil dari berbagai aspek dan kebutuhan,
maka dapat ditarik kesimpulan sistem informasi ini dirancang untuk memenuhi
kebutuhan pada rumah sakit. Sedangkan jenis pengolahan data menggunakan metode
penelitian kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berkaitan dengan kategori,
karakteristik atau variabel. Penelitian secara kualitatif menjadi salah satu metode
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran deskripsi
tentang suatu keadaan secara obyektif.
Sumber data yang diambil berdasarkan hasil pada rekapan database komputerisasi
yang diinput menggunakan aplikasi sistem informasi indikator rawat inap meliputi data
nama, ruangan, jam masuk dan keluar, lama perawatan, diagnosa dan keadaannya.
Sedangkan yang menjadi subjek adalah pasien yang terdapat dalam database online secara
keseluruhan dan terpantau melalui rekam medis ini. Pengumpulan data diperoleh juga
dari pihak rumah sakit berdasarkan data yang berkaitan dan mendukung. Proses
pengumpulan data dilakukan dengan mengkordinir seluruh data yang masuk kedalam
catatan rekam medis untuk menggali secara lengkap dan jelas terhadap variabel-variabel
penelitian guna memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan peneliti yang sesuai
dengan tujuan penelitian.
Hasil dan Pembahasan
1. Tampilan Tahapan Pembuatan Konsep Aplikasi Sistem Informasi Indikator
Rawat Inap Menggunakan Microsoft Visual Studio 2010 Di RSIA Limijati
Pembuatan aplikasi sistem informasi indikator rawat inap menggunakan microsoft
visual studio 2010 di RSIA Limijati diawali dengan adanya keterbatasan dalam mengolah
data rekam medis yang ada di RSIA Limijati yang masih melakukan perekapan data
secara manual. Hal ini di sebabkan karena rumah sakit belum mempunyai fasilitas yang
mampu mengolah data pelaporan dengan cepat dan akurat, sehingga perlu adanya inovasi
untuk menangani masalah ini. Analisis terhadap kebutuhan-kebutuhan rumah sakit
dilakukan agar pembaharuan yang dilakukan bisa tepat sasaran. Berdasarlam beberapa
analisis yang dilakukan mengenai permasalahan yang ada di RSIA Limijati dengan
adanya kemajuan teknologi dalam pembuatan aplikasi sistem informasi indikator rawat
inap menggunakan microsoft visual studio 2010.
Setelah menganalisis dan membuat rancangan aplikasi yang akan dibuat, peneliti
membuat flowmap. Pembuatan flowmap digunakan sebagai gambaran dan deskripsi dari
komponen aplikasi tersebut.
Fajrina Aulya
1
, Irda Sari
2
1554 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
Gambar 1. Flowmap Indikator Rawat Inap
Mekanisme pelaporan indikator rawat inap dimulai dari pasien datang ke rumah
sakit, lalu ke petugas pendaftaran. Data pasien di input oleh petugas pendaftaran ke dalam
form rawat inap. Setelah itu data pasien masuk ke dalam database. Petugas pendaftaran
melihat ketersediaan tempat tidur yang selalu di update setiap saat dalam form
ketersediaan tempat tidur. Petugas ruangan input data pasien ke form ketersediaan tempat
tidur agar jumlah tempat tidur yang tersedia selalu ter-update. Setelah itu seluruh data
pasien, data ruangan, dan data ketersediaan tempat tidur akan di input ke dalam form
sensus harian oleh petugas ruangan. Sensus harian di olah dan di laporkan oleh petugas
pelaporan.
Gambar 2. Diagram Konteks
Perancangan Sistem Informasi Indikator Rawat Inap Menggunakan Microsoft Visual
Studio di RSIA Limijati
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1555
Gambar 3. DFD Level 0
Gambar 4. DFD Level 1
2. Tampilan Aplikasi Sistem Informasi Indikator Rawat Inap Menggunakan
Microsoft Visual Studio 2010 Di RSIA Limijati
Berdasarkan hasil penelitian maka perlu adanya suatu inovasi baru dalam proses
pengolahan rekam medis. Rekam medis menjadi salah satu hal penting untuk mengetahui
riwayat data pasien yang dibutuhkan oleh tenaga medis. Dengan adanya proses
pengolahan rekam medis berbasis komputerisasi akan lebih mempermudah pendataan
karena semua informasi terekap secara manual. Proses perekapan dan pengisian data yang
dilakukan melalui Aplikasi Sistem Informasi Indikator Rawat Inap Rumah Sakit Limijati
didesain dengan detail informasi yang akan diinput dengan mudah dan proses yang cepat.
Ada beberapa langkah registrasi dan menu yang ada pada Aplikasi Sistem Informasi
Indikator Rawat Inap yaitu :
Fajrina Aulya
1
, Irda Sari
2
1556 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
1. Form Registrasi
Gambar 5. Form Registrasi
Bagian form registrasi menjadi bagian paling utama untuk bisa masuk ke aplikasi
tersebut. Pembuatan akun pada aplikasi menjadi syarat untuk bisa mengoprasikan
aplikasi. Ada beberapa hal yang perlu diisi pada form registrasi ini sebagai tanda bahwa
ada akun yang akan mengelola data pada aplikasi ini. Cara membuat akunnya cukup
dengan mengisi nama lengkap, username dan password. Pembuatan akun pada form
registrasi selanjutnya akan digunakan untuk bisa masuk pada aplikasi dan menekan
tombol login.
2. Form Login
Gambar 6. Form Login
Form login dan register tentu saja berbeda. Jika form register untuk membuat
akun, maka pada menu login ini tinggal memasukkan username dan password yang telah
dibuat pada form registrasi sebelumnya. Setelah masuk ke form login ini, operator bisa
langsung mengoperasikan menu utama/ dashboard dan form-form lain pada system
informasi tersebut.
Perancangan Sistem Informasi Indikator Rawat Inap Menggunakan Microsoft Visual
Studio di RSIA Limijati
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1557
3. Dashboard/Menu Utama
Gambar 7. Form Dashboard/Menu Utama
Setelah masuk di laman login pada aplikasi, akan muncul tampilan Dashboard
atau laman menu utama. Pada bagian ini terdapat beberapa menu yang dapat kita kunjungi
atau kita pilih sebagai pengolah pelaporan rekam medis berbasis komputer ini . Dibagian
kiri terdapat beberapa menu seperti sensus rawat inap, rawat inap, tempat tidur dan cetak
pelaporan. Selain itu ditampilan depan terdapat beberapa menu lainnya untuk melihat data
seperti Bed Occupancy Ratio, Average Length of Stay, Turn Over Interval, Bed Turn
Over, Net Death Rate dan Gross Death Rate. Dimenu dashboard pun kita sudah bisa
melihat data seperti hasil keseluruhan dari tiap menu.
4. Form Rawat Inap
Gambar 8. Form Rawat Inap
Pada form rawat inap ini bisa digunakan untuk mencari data pasien yang sedang
rawat inap. Dengan aplikasi ini bisa dengan mudah untuk menyimpan, mengubah atau
menghapus data. Setiap pasien yang ada di ruang rawat inap akan diinput data nya
menggunakan aplikasi ini. Data yang diinput meliputi nama pasien, nomor/nama ruangan,
jenis/kelas, tanggal masuk, tanggal keluar, lama dirawat, diagnosa, dan keadaan keluar.
Setelah semua data diinput kita bisa melihat data secara keseluruhan pada tabel yang
disajikan dibawah pengisian data. Pengisian data seperti ini akan mempermudah kita
untuk mencari informasi pasien terutama yang sedang rawat inap.
Fajrina Aulya
1
, Irda Sari
2
1558 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
5. Form Ketersediaan Tempat Tidur
Gambar 9. Form Ketersediaan Tempat Tidur
Dalam situasi dan kondisi tertentu, informasi mengenai ketersediaan tempat tidur
sangat diperlukan dengan cepat. Apalagi jika pasien dirumah sakit dengan membludak
dan wabah penyakit semakin marak menyerang masyarakat, biasanya sebelum menerima
pasien rawat inap akan dicek terlebih dahulu ketersediaan tempat tidurnya. Tempat tidur
untuk pasien di Rumah Sakit Limijati dibagi ke dalam beberapa kategori yaitu SVIP, VIP,
Isolasi, Perinatologi, NICU, PICU, ICU, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III. Kita bisa melihat
berapa banyak kasur yang telah digunakan di semua ruangan tersebut, selain itu pada
menu form ketersediaan tempat tidur disajikan total keseluruhan tempat tidur, tempat
tidur yang masih tersedia dan tempat tidur yang sudah digunakan.
6. Form Sensus Harian
Gambar 10. Form Sensus Harian
Form sensus harian digunakan untuk mengeck keberadaan pasien disetiap
harinya. Sensus harian dilakukan untuk memonitoring pasien sesuai data yang diinput
pada di awal pengisian form rawat inap. Dalam rekapm medis, sensus inilah yang menjadi
sumber perkembangan pasien saat rawat inap. Pengolahan data disensus ini harus
dilakukan dengan teliti dan pwnuh hati-hati karena kita salah dalam menginput data maka
data rekam medis pasien akan salah total. Dengan adanya aplikasi seperti ini kita bisa
lebih mudah mengupdate data pasien dan menyimpan riwayat sakitnya selama berada
dirumah sakit.
Perancangan Sistem Informasi Indikator Rawat Inap Menggunakan Microsoft Visual
Studio di RSIA Limijati
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1559
7. Form Laporan Perkelas Perawatan
Gambar 11. Form Laporan Perkelas Perawatan
Dalam sistem administrasi, proses pelaporan harus dilakukan dengan data yang
valid sesuai situasi dan kondisi pasien. Semua data yang diinput bisa dengan mudah kita
dapatkan dan siap cetak. Pada form ini disediakan untuk cetak laporan sesuai dengan
perkelas perawatan. Proses pencarian data sesuai kategori pada kelas perawatan
dibutuhkan saat ingin mengecek data pasien sesuai dengan kelas perawatannya agar lebih
terdeteksi nama pasien disetiap ruangannya.
8. Form Laporan Per-tanggal
Gambar 12. Form Laporan Per-Tanggal
Form ini menyediakan informasi untk melihat data sesuai tanggal saja. Kita bisa
melihat siapa saja pasien yang masuk dan keluar di rumah sakit. Cara untuk mendapatkan
informasi tersebut cukup dengan memasukkan tanggal yang akan kita cari datanya
kemudian secara otomatis akan muncul tabel data yang menyediakan informasi pasien
sesuai data yang diinput. Pencarian sesuai kategori data ini akan lebih mempermudah
dalam pencarian data pasien.
Fajrina Aulya
1
, Irda Sari
2
1560 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
9. Form Laporan per-bulan
Gambar 13. Form Laporan Per-bulan
Selain bisa mencari informasi pertanggal, pencarian data pasien perbulan pun bisa
didapatkan pada aplikasi ini. Pencarian data per-tiap bulan ini sangat diperlukan untuk
mengecek pasien disetiap bulannya. Selain kita bisa melihat data secara langsung, kita
juga mencetak file nya sebagai kebutuhan fisik administrasi dengan menekan tombol
cetak. Informasi yang disampaikan pada aplikasi ini bersifad valid sesuai dengan dataan
pasien selama di rumah sakit.
10. Form Laporan Keseluruhan
Gambar 14. Form Laporan Keseluruhan
Form laporan kesuluruhan mencakup semu informasi pada pasien. Informasi yang
bisa didapatkan dari pelaporan perkelas perawatan meliputi nomor registrasi, nama,
ruangan, jenis kelas, tanggal masuk, tanggal keluar, lama penginapan, diagnosa dan
keadaan pasien. Biasanya laporan secara keseluruhan digunakan untuk melihat
perkembangan rumah sakit dan arsip bagi dataan pasien yang berobat ke rumah sakit.
Secara keseluruhan pembuatan aplikasi ini memiliki banyak keuntungan dalam
hal pelaporan secara komputerisasi atau sistem informasi yang baru, diantaranya :
a. Dalam mengolah data, petugas tidak banyak menggunakan rumus karena semua
selah diatur oleh sistem.
b. Dapat menghemat waktu saat perekapan data dan pengisian data.
c. Segala sesuatu bentuk informasi dapat diperoleh dengan cepat.
Perancangan Sistem Informasi Indikator Rawat Inap Menggunakan Microsoft Visual
Studio di RSIA Limijati
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1561
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai pembuatan sistem informasi
indikator rawat inap menggunakan microsoft visual studio 2010 di rsia limijati
memberikan banyak manfaat bagi seluruh tenaga medis maupun pasien. Proses
penginputan data sudah bisa dilalukan secara komputerisasi menggunakan aplikasi ini.
Hasilnya, data rekam medis pasien tersimpan dalam aplikasi yang jika kita membutuhkan
data tersebut kita akan mudah mebdapatkannya karena banyak fitur-fitur menu yang
disediakan dalam aplikasi. Dengan adanya inovasi pembuatan aplikasi pengolah data
rekam medis, kita bisa lebih hemat dalam pengguaan kertas, mempercepat pelayanan
rumah sakit dan memberikan informasi pelayanan yang valid.
Fajrina Aulya
1
, Irda Sari
2
1562 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
Bibliografi
Giyana, Frenti. (2012). Analisis Sistem Pengelolaan Rekam Medis Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), 4861.
Handiwidjojo, Wimmie. (2015). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Jurnal
Sistem Informasi, 2(1), 17.
Handiwidjojo, Wimmie. (2017). Rekam medis elektronik. Jurnal Informasi Kesehatan,
2(1), 3842.
Kaban, Ita Ernala. (2012). Tata Kelola Teknologi Informasi - (IT Governance). Jurnal
Ilmu Komunikasi Dan Informasi, 2(1), 15.
https://doi.org/10.21512/commit.v3i1.505
Lestari, Endang, Tania, Ken Ditha, & Rahmi, Lailatur. (2011). Sistem Informasi Rekam
Medik Pada Rumah Sakit Bersalin Graha Rap Tanjung Balai Karimun. Palembang:
Universitas Sriwijaya.
Perdana, Aji Bagus, Negara, Arif Bijaksana Putra, & Irwansyah, M. Azhar. (2016).
Rancang Bangun Sistem Informasi Rekam Medis Berbasis Website (Studi Kasus:
Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie). JUSTIN (Jurnal
Sistem Dan Teknologi Informasi), 4(2), 289294.
Priyadi, Didin Agus, & Lestari, Endah Wiji. (2018). Perancangan Sistem Informasi
Pelayanan Surat Menyurat Pada Kantor Desa Tanjungsari Kutowinangun Kebumen
Berbasis Desktop. Jurnal Teknik Komputer, 4(2), 8491.
https://doi.org/10.31294/jtk.v4i2.3444
Putra, Chandra Anugrah. (2015). Pemanfaatan Teknologi Gadjet Sebagai Media
Pembelajaran. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, 3(2), 14.
https://doi.org/10.33084/bitnet.v2i2.752
Rustiyanto, Ery. (2010). Sistem informasi manajemen rumah sakit yang terintegrasi.
Yogyakarta: Gosyen Publishing, 6(7), 31.
Sudarmilah, Endah, Supardi, Agus, & Muliawan, Edo Ananda. (2017). Aplikasi
Administrasi Laboratorium Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu.
Jurnal Emotor, 12(01), 815.
Susanto, Gunawan, & Sukadi. (2011). Sistem Informasi Rekam Medis Pada Rumah Sakit
Umum Daerah ( RSUD ) Pacitan Berbasis Web Base. Jurnal Speed - Sentra
Penelitian Engineering Dan Edukasi, 3(4), 1824.
http://dx.doi.org/10.3112/speed.v3j4.922
Tanjung, Irwandi, & Sukrianto, Darmanta. (2017). Perancangan Sistem Informasi Rekam
Medis Terpadu Dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Tampan
Prov. Riau. Jurnal Intra-Tech, 1(1), 4354.
Perancangan Sistem Informasi Indikator Rawat Inap Menggunakan Microsoft Visual
Studio di RSIA Limijati
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1563
Winati, & Supriyanto, Stefanu. (2013). Analisis Kelengkapan Pengisian dan Pengemblin
Rekam Medis Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia,
1(4), 345351.