Perancangan Kartu Identitas Berobat Elektronik dengan Menggunakan Visual Studio di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1641
used are by observation through interviews and completed with literature
review.Some of the problems that occur during the outhor doing field practice, still
the manuals in making patients' medical idetity card, there is no printer tool to print
out medical identity card. As for the author's advice the Head of the medical record
has been trying to leader of the director for the process of making medical identity
card for outpatients can be worked on the computerized, immediately attempted to
be held printing equipment or printers at the registration service that can speed up
the work or registration services optimally and effectively.
Keywords: Designer; Medical Identity Card; Visual Studio.
Pendahuluan
Rumah sakit merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan masyarakat yang
harus mengedepankan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat sebagai objek
utama. Maka dari itu, Rumah Sakit membutuhkan manajemen yang baik agar kegiatan
pelayanan dapat berjalan dengan lancar. Pelayanan yang baik tentunya harus didukung
sistem data pasien yang baik pula.
Era saat ini adalah era informasi, dan masyarakat perlu meningkatkan
pengetahuannya, termasuk di bidang kesehatan (Jaya, Wulandari, & Susiloningtyas,
2021). Sebagai penyedia informasi kesehatan, rumah sakit harus mampu memberikan
pelayanan informasi yang cepat dan akurat. Rumah sakit adalah tempat pasien mencari
dan menerima pelayanan medis, serta tempat pendidikan klinis mahasiswa kedokteran,
perawat dan berbagai tenaga kesehatan lainnya (Kurniati, 2019).
Di rumah sakit salah satu pelayanan medis dan penunjang. Salah satu contoh
pelayanan penunjang yaitu bagian rekam medis. Rekam medis merupakan pintu
pelayanan kesehatan, ruang lingkup rekam medis yaitu berkisar dari penerimaan pasien
pada saat pendaftaran hingga penyajian informasi kesehatan (Sudra et al., 2021).
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien baik pelayanan rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat. Setiap
pasien yang datang berobat ke rumah sakit akan mempunyai berkas rekam medis ( Depkes
RI, 2011).
Kegiatan rekam medis pertama kali dilakukan dibagian pendaftaran. Salah satu
penunjang kelancaran bagian pelayanan pendaftaran adalah tersedianya kartu identitas
berobat (KIB) khususnya untuk pasien lama. Namun jika pasien tidak membawa KIB
akan memperlambat pencarian nomor rekam medis dan memperlambat penyediaan
berkas. KIB mempermudah petugas dalam mengetahui data pasien dan nomor rekam
medis pasien tersebut.
Menurut (Sudra, 2013) menyatakan bahwa KIB merupakan tanda pengenal yang
harus dibawa setiap kali berobat sama baik rawat jalan maupun rawat inap dan
difungsikan untuk melihat nomor rekam medis pasien. Informasi yang terkandung dalam
KIB adalah nama pasien tanggal lahir serta nomor rekam medis pasien tersebut. KIB
merupakan kunci untuk mengetahui nomor rekam medis pasien.