1640
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: pISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
Vol. 2, No. 9 September 2021
PERANCANGAN KARTU IDENTITAS BEROBAT ELEKTRONIK DENGAN
MENGGUNAKAN VISUAL STUDIO DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH
BANDUNG
Ridha Robiatul Adhawiyah
1
, Yuyun Yunengsih
2
, Falaah Abdussalaam
3
Politeknik Piksi Ganesha
1,2,3
1
2
,
3
Abstrak
Pada saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang dan maju dalam bidang
apa pun,termasuk dalam bidang kesehatan dan ruang lingkup ruma sakit. Tetapi,
masih banyaknya metode tradisional (manuals) yang masih digunakan oleh manusia.
Dalam ruang lingkup rumah sakit salah satu metode manual yang masih digunakan
yaitu kartu identitas berobat. Pembuatankartu identitas berobat yang masih secara
manual dengan menggunakan bahan baku berupa kertas. Hal tersebut dapat
mengurangi efisien dan efektivitas waktu, sehingga di perlukan adanya perancangan
pembuatan kartu identitas berobatsecara modern. Penelitian ini bertujuan untuk
merancang kartu identitas berobat menggunakan visual studio 2010 di Rumah Sakit
Muhammadiyah Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara
observasi melalui kegiatan wawancara serta dilengkapi dengan kajian pustaka.
Beberapa permasalahan yang terjadi selama penulis melakukan praktek kerja
lapangan, masih manualnya pembuatan kartu identitas berobat pasien, tidak ada alat
printer untuk mencetak kartu identitas berobat. Adapun saran penulis sebagai berikut,
kepala rekam medis sudah mengupayakan kepada pimpinan direktur agar proses
pembuatan kartu identitas berobat dapat dikerjakan secara komputerisasi, segera
diupayakan untuk diadakan alat cetak atau printer di bagian pelayanan pendaftaran
agar dapat mempercepat pekerjaan atau pelayanan pendaftaran secara optimal dan
efektif.
Kata kunci: Perancangan; Kartu identitas berobat; Visual Studio.
Abstract
At this time the development of technology is growing and advancing in any field,
including in the field of health and the scope of the hospital.However, there are still
many traditional methods (manuals) that are still used by humans. Within the scope
of the hospital, one of the manual methods that is still used is the identity card for
treatment. The manufacture ofidentity card for treatment. The manufacture of
identity card for treatment which is still manually using raw materials in the form of
paper. This can reduce efficiency and time effectiveness, so it is necessary to design
a modern identity card for treatment manufacture. This study aims to design a
medical idetity card using visual studio 2010 at Muhammadiyah Bandung Hospital.
The research method used is qualitative research method. Data collection techniques
Perancangan Kartu Identitas Berobat Elektronik dengan Menggunakan Visual Studio di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1641
used are by observation through interviews and completed with literature
review.Some of the problems that occur during the outhor doing field practice, still
the manuals in making patients' medical idetity card, there is no printer tool to print
out medical identity card. As for the author's advice the Head of the medical record
has been trying to leader of the director for the process of making medical identity
card for outpatients can be worked on the computerized, immediately attempted to
be held printing equipment or printers at the registration service that can speed up
the work or registration services optimally and effectively.
Keywords: Designer; Medical Identity Card; Visual Studio.
Pendahuluan
Rumah sakit merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan masyarakat yang
harus mengedepankan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat sebagai objek
utama. Maka dari itu, Rumah Sakit membutuhkan manajemen yang baik agar kegiatan
pelayanan dapat berjalan dengan lancar. Pelayanan yang baik tentunya harus didukung
sistem data pasien yang baik pula.
Era saat ini adalah era informasi, dan masyarakat perlu meningkatkan
pengetahuannya, termasuk di bidang kesehatan (Jaya, Wulandari, & Susiloningtyas,
2021). Sebagai penyedia informasi kesehatan, rumah sakit harus mampu memberikan
pelayanan informasi yang cepat dan akurat. Rumah sakit adalah tempat pasien mencari
dan menerima pelayanan medis, serta tempat pendidikan klinis mahasiswa kedokteran,
perawat dan berbagai tenaga kesehatan lainnya (Kurniati, 2019).
Di rumah sakit salah satu pelayanan medis dan penunjang. Salah satu contoh
pelayanan penunjang yaitu bagian rekam medis. Rekam medis merupakan pintu
pelayanan kesehatan, ruang lingkup rekam medis yaitu berkisar dari penerimaan pasien
pada saat pendaftaran hingga penyajian informasi kesehatan (Sudra et al., 2021).
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien baik pelayanan rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat. Setiap
pasien yang datang berobat ke rumah sakit akan mempunyai berkas rekam medis ( Depkes
RI, 2011).
Kegiatan rekam medis pertama kali dilakukan dibagian pendaftaran. Salah satu
penunjang kelancaran bagian pelayanan pendaftaran adalah tersedianya kartu identitas
berobat (KIB) khususnya untuk pasien lama. Namun jika pasien tidak membawa KIB
akan memperlambat pencarian nomor rekam medis dan memperlambat penyediaan
berkas. KIB mempermudah petugas dalam mengetahui data pasien dan nomor rekam
medis pasien tersebut.
Menurut (Sudra, 2013) menyatakan bahwa KIB merupakan tanda pengenal yang
harus dibawa setiap kali berobat sama baik rawat jalan maupun rawat inap dan
difungsikan untuk melihat nomor rekam medis pasien. Informasi yang terkandung dalam
KIB adalah nama pasien tanggal lahir serta nomor rekam medis pasien tersebut. KIB
merupakan kunci untuk mengetahui nomor rekam medis pasien.
Ridha Robiatul Adhawiyah, Yuyun Yunengsih, Falaah Abdussalaam
1642 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
Rumah Sakit Muhammadiyah menggunakan KIB berbasis manual atau kertas
akan tetapi hal ini tidak efisien karena sering terjadi kerusakan terhadap KIB yang pasien
miliki seperti kertas yang sering kali kusut tulisan tidak terbaca jelas bahkan robek, hal
ini berdampak mempengaruhi kepada pelayanan yang sedikit melambat.
Rumah sakit dapat membuat kebijakan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi hal ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
Khususnya dalam pembuatan KIB secara elektronik atau berbasis komputerisasi, hal ini
dapat mempermudah dan mempercepat proses pelayanan. Alat yang digunakan dan yang
diperlukan adalah komputer dan printer.
Metode Penelitian
Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu suatu peneliian yang bertujuan
menggambarkan (deskripsi) tentang keadaan tertentu secara objektif.
Menurut (Sugiyono, 2010) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci.
Teknik Pengumpulan Data
a. Penelitian Lapangan (Observasi)
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung keadaan dan
kegiatan rumah sakit terutama pada bagian pendaftaran guna mendapatkan keterangan
yang akurat.
b. Wawancara (Interview)
Menurut (Rojabi, 2019) Wawancara merupakan pengumpulan data atau inofrmasi
yang dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang disampaikan langsung kepada
sumber informasi dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan petugas rekam
medis terutama dengan petugas bagian pedaftaran dan kepala rekam medis di Rumah
Sakit Muhammadiyah Bandung.
Model Perancangan
Menurut (Putra, 2020) System Development Life Cycle (SDLC) adalah siklus atau
tahapan yang digunakan dalam pembuatan pengembangan suatu sistem informasi agar
pengerjaan sistem berjalan secara terstruktur, efektif dan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. SDLC terdiri dari beberapa tahapan yaitu, mulai dari tahap perencanaan
(Planning), tahapanalisis (Analysis), tahap perancangan (Design),tahap implementasi
(Implementation), dan tahap pemeliharaan system (Maintenance).
Perancangan Kartu Identitas Berobat Elektronik dengan Menggunakan Visual Studio di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1643
Gambar 1 Metode SDCL
1. Perencanaan(Planning)
Tahapan awal dimana merecanakan rencana apa saja yang akan dilakukan dalam
perancangan ini.
2. Analisis(Analysis)
Analisa kebutuhan yaitu melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi
dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak, fungsi performasi dan antarmuka (interface)
yang dibutuhkan.
3. Perancangan(Design)
Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem teradap
solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pemodelan sistem.
Pada penelitian ini penulis menggunakan diagram aliran data (Data Flow Diagram),
Entity Relationship Diagram (ERD).
4. implementasi(Implementation)
Pada tahap ini dilakukan uji coba dan mengimplementasikan rancangan.
5. pemeliharaansistem(Maintenance)
Tahap ini menangani perangkat lunak yang suda selesai supaya dapat berjalan
lancar dan terhindar dari gangguan-gangguan yang menyebabkan kerusakan.
Hasil dan Pembahasan
Analisis Sistem
Pembuatan kartu identitas berobat di rumah sakit ini masih secara manual.
Membandingkan prosedur manual, menunjukan banyaknya kartu identitas berobat yang
cepat rusak dan banyaknya petugas rekam medis yang kesulitan dala membaca kartu
identitas berobat.
Perancangan KIB yang berbasis komputerisasi di rumah sakit adalah sebuah
sistem komputerisasi yang memproses serta memudakan petugas dalam melayani pasien
untuk mencapai tujuan rumah sakit yaitu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit.
Ridha Robiatul Adhawiyah, Yuyun Yunengsih, Falaah Abdussalaam
1644 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
Spesifikasi Proses
Flowmap Sistem yang akan Berjalan
Flowmap adalah kombinasi Antara peta dengan flowchart, yang menunjukan
pergerakan alur benda dari satu area ke area lain (Mitha, 2016).
Proses pendaftaran pasien meliputi:
1. Pasien datang kebagian pendaftaran dan mengisi formulir pendaftaran.
2. Lalu petugas akan meng-input data pasien untuk kartu identitas berobat.
3. Setelah itu KIB elektronik akan di cetak melalui sistem yang sudah di buat.
Flowmap Sistem yang akan Berjalan
Petugas Pendaftaran
Kepala Rekam MedisPasien
Identitas Pasien
Pernah
Berobat
Input Data Pasien
Ya
Input Data Pasien
Untuk daftar
Tidak
Database
Pasien
KIB Baru dan
Form Rekam
Medis Pasien
No Antrian
KIBKIB
No Antrian
Form Rekam
Medis Pasien
Cetak Laporan
Arsip
Gambar 2 FlowmapSistem yang akanBerjalan
Perancangan Kartu Identitas Berobat Elektronik dengan Menggunakan Visual Studio di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1645
Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks menggambarkan seluruh
masukan input yang diterima sistem dan keluaran output yang dihasilkan oleh sistem
(Waskhas, 2016).
Petugas
Rekam Medis
Sistem Perancangan
KIB Elektronik
Pasien
Menginput Data Pasien
KIB Elektronik
Selesai
Menampilkan
Data Pasien
Menampilkan KIB
Elektronik
Gambar 3 Diagram Konteks
Data Flow Diagram Level 0
Data Flow Diagram atau DFD yaitu suatu teknik untuk membuat suatu kerangka
sistem yang berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah perancangan system
lainya. Menurut (Waskhas, 2016) DFD juga dapat diartikan sebagai diagram yang
menggambarkan proses dari dataflow diagram. Diagram nol memberikan pandangan
secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi
utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada bagian ini, aliran data
yang mengalir dan rancangan sistem kartu identitas berobat elektronik.
Ridha Robiatul Adhawiyah, Yuyun Yunengsih, Falaah Abdussalaam
1646 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
Petugas Rekam Medis
3.0
Kelola Data Dokter
2.0
Kelola Data
Pasien
1.0
Log In
4.0
Kelola Data
Ruangan
5.0
Kelola Laporan
Data login
Info login tidak valid
Tb_User
Username dan
Password
Info data login
Info
Login
valid
Info
Login
valid
Data pasien
Info data pasien
Tb_Pasien
Data pasien
Info data pasien
Data dokter
Info
Data
dokter
Info
login
valid
Info
login
valid
Info
login
valid
Data Ruangan
Info data ruangan
- Laporan data pasien
- Laporan data dokter
- Laporan data ruangan
Data dokter
Info data dokter
Tb_Ruangan
Data ruangan
Info data ruangan
Data pasien
Data dokter
Data ruangan
Pasien
- Laporan data pasien
- Laporan data dokter
- Laporan data keuangan
Tb_Dokter
KIB Elektronik
Kepala Reka
Medis
Gambar 4 DFD Level 0
Entity Relationship Diagram (ERD)
Merupakan representasi grafis dari logika database dengan menyertakan deskripsi
detail mengenai seluru enitas, hubungan, dan batasan. Menurut (Tristin, 2021) merupakan
sebuah model untuk menyusun database agar dapat menggambarkan data yang
mempunyai relasi dengan database yang akan didesain.
Perancangan Kartu Identitas Berobat Elektronik dengan Menggunakan Visual Studio di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1647
Pasien
Nama
No Rekam
Alamat
Jenis Kelamin
Tempat Tanggal
Lair
Di Layani
No Rekam Medis
Data Pasien
Petugas
NIP
Nama
Menginput
Memberikan
KIB Elektronik
Menerima
KIB
Elektronik
Gambar 5 ERD
Tampilan Rancangan Layar
1. Layar Menu Login
Gambar 6 Menu Login
2. Layar Kelola Data Pasien
Ridha Robiatul Adhawiyah, Yuyun Yunengsih, Falaah Abdussalaam
1648 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021
Gambar 7 Kelola Data Pasien
3. Layar Cetak Kartu Berobat Pasien
Gambar 8 Kertu Berobat Pasien
Kesimpulan
Setelah melakukan observasi dan praktek kerja lapangan (PKL) di Rumah Sakit
Muhammadiyah Bandung, maka penulis dapat menarik kesimpulan yaitu:
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung merupakan rumah sakit yang
menggunakan KIB secara manual sehingga perlu adanya sistem yang dapat mepermudah
penggunaan KIB agar lebih efektif dan efisien. Dengan adanya KIB elektronik ini, maka
proses pencarian berkas rekam medis pasien agar lebih mudah dan mempercepat dalam
melakukan pelayanan, menghema waktu dan tenaga dari petugas rekam medis serta
menghemat kertas untuk bahan baku.
Bibliografi
Perancangan Kartu Identitas Berobat Elektronik dengan Menggunakan Visual Studio di
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 9, September 2021 1649
Jaya, Susanti Tria, Wulandari, Ratna Feti, & Susiloningtyas, Luluk. (2021). Pendidikan
Kesehatan PHBS Kader Kesehatan Era New Normal di Desa Darungan. Journal of
Community Engagement in Health, 4(1), 162166.
Kurniati, Dewi. (2019). Penerapan Management K3RS.
Mitha. (2016). Sistem informasi manajemen.
https://sisteminformasimanajemen15089.wordpress.com
Putra. (2020). Pengertian SDCL. https://salamadian.com/sdlc-system-development-life-
cycle/
RI, Depkes. (2011). ProfilKesehatan Indonesia.
Rojabi, Ahmad Ridho. (2019). Blended Learning via Schoology as a Learning
Management System in Reading Class: Benefits and Challenges. Jurnal Linguistik
Terapan, 9(2), 3642.
Sudra, Rano Indradi. (2013). Rekam Medis. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Sudra, Rano Indradi, Dewi, Ratih Kumala, Widiyanto, Wahyu Wijaya, Sihotang, Jay
Idoan, Jamaludin, Jamaludin, Argaheni, Niken Bayu, Koibur, Mayko Edison, &
Purnawinadi, I. Gede. (2021). Manajemen Informasi Kesehatan. Yayasan Kita
Menulis.
Sugiyono, Dr. (2010). Metode penelitian kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tristin. (2021). Entiy relationship diagram. https://www.dewaweb.com/blog/entity-
relationship-diagram/
Waskhas. (2016). Pengertian DFD dan contoh diagramnya.
www.waskhas.com./2016/05/pengertian-dfd-dan-contoh-diagram-nya-html