Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: p–ISSN: 2723 - 6609

e-ISSN : 2745-5254

Vol. 2, No. 8, Agustus 2021

EFEKTIVITAS DISEMINASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA TANGERANG


Bescinarlia Gustianggur Marbun

MAPD IPDN-Cilandak

Email: [email protected]


Abstrak

Studi ini membahas mengenai efektivitas diseminasi pencegahan penyalahgunaan Narkoba yang diselenggarakan oleh BNN Kota Tangerang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya jumlah kasus di Kota Tangerang sebagai zona merah peredaran narkoba di Provinsi Banten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas diseminasi yang dilakukan dan mengetahui apa saja faktor-faktor yang memengaruhinya, serta menelaah inovasi yang dilakukan dalam meningkatkan efektivitas diseminasi tersebut, khususnya dikalangan pelajar remaja Kota Tangerang. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk mengalisis data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sebagai data pendukung dan konfirmasi atas jawaban informan, data juga dikumpulkan melalui kuesioner. Data diolah dan dianalisis melalui tahapan reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil studi menunjukkan bahwa dari perspektif organisasi, maka diseminasi pencegahan penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar remaja sudah efektif. Sebaliknya, menurut peserta diseminasi, penyelenggaraannya kurang efektif khususnya dalam konteks pembelajaran dan perubahan perilaku. Faktor yang paling memengaruhinya efektivitas diseminasi adalah faktor lingkungan dan hubungan antar organisasi. Faktor sumber daya, baik manusia maupun dana juga terbatas. Hasil studi juga menemukan bahwa terdapat inovasi dilakukan yaitu pemanfaatan media online berupa akun media sosial, yang diilhami oleh fenomena transformasi digital pada masa pandemic Covid-19. Dari aspek bentuk, media, pola interaksi dan keterjangkauan, serta konten sudah cukup baik, namun masih mungkin untuk dioptimalkan, karena traffic access dan engagement rate cukup rendah dan masih berpotensi untuk ditingkatkan keterjangkauannya, sehingga memberi dampak yang lebih luas, khususnya bagi kalangan muda.


Kata kunci: narkoba; diseminasi; pelajar remaja; media sosial.


Abstract

This study discusses about the effectiveness of the dissemination of drug abuse prevention by the Tangerang City National Narcotics Agency (Badan Narkotika Nasional/BNN Kota Tangerang). This research is motivated by the high number of cases in Tangerang City as a red zone for drug abuse in Banten Province. The purpose oh this study was to find out hoe the effectiveness of the dissemination was carried out and to find out what factors where influencing it, as well as to examine the innovations made in increasing the effectiveness of the dissemination, especially among adolescent students in Tangerang City. The method used is descriptive qualitative to analyze the data collected through observation, interviews and documentation. As supporting data and confirmation of informants’ answess, data were also collected through questionnaires. The data is processed and analyzed through the stages of data reduction, data display and conclusion drawing. The results of the study show that from organizational perspective, the dissemination of drug abuse prevention among adolescent students has been effective. On the other hand, acoording to the perspective of the disseminations participants, the implementation of dissemination was less effective, especially in the context of learning and behavior change. The factors that most influence the effectiveness of dissemination are environment factors and inter-organizational relationships. Resource factors, both human and financial, are also very limited. The result of the study also found that there were innovations carried out, namelu the use of online media in the form of social media accounts, which inspired by the phenomenon of digital transformation during the Covid-19 pandemic. From the aspect of form, media, interaction patterns and affordability, as well as content is quite good, but it is still possible to optimize it, because the traffic access and engagement rates are quite low and affordability still has the potential to be increased, so that it has the potential to be increased, so that it has a wider impact, especially for young people.


Keywords: drugs; dissemination; adolescent students; Covid-19; social media.


Pendahuluan

Narkotika merupakan zat yang memiliki banyak kegunaan dalam dunia kesehatan, proses pengobatan, termasuk pengembangan ilmu pengetahuan (Armono and SE 2014). Akan tetapi, jika disalahgunakan, maka akan berakibat fatal dan sangat merugikan. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) selaku focal point dalam bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), pada Tahun 2017, angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 3.376.115 (usia 10 – 59 tahun), dan telah meningkat menjadi 3,6 juta orang pada tahun berikutnya. Sedangkan angka prevalensi penyalahgunaan Narkoba setahun pakai pada Tahun 2018 pada kalangan pelajar di 13 ibukota provinsi terdapat sebanyak 2.297.492 orang atau sekitar 67,95% dari total angka nasional.

Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten, wilayah Banten sudah berada dalam kondisi darurat narkoba, karena tidak lagi hanya tempat beredar, tetapi menjadi tempat transit, bahkan di beberapa titik disinyalir sebagai wilayah produksi. Berikut rekapitulasi jumlah kasus Narkotika di wilayah hukum Provinsi Banten Tahun 2018 sebagaimana disajikan pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1

Rekapitulasi Jumlah Kasus Narkotika Di Wilayah Hukum

Provinsi Banten Tahun 2018

No

Kabupaten/ Kota

Jumlah

Kasus

Jumlah Tersangka

1

Polres Metro Tangerang

376 Kasus

450 Orang

2

Polres Metro Tangerang Selatan

170 Kasus

364 Orang

3

Polres Tangerang

127 Kasus

354 Orang

4

Polres Cilegon

84 Kasus

98 Orang

5

Polres Serang Kota

58 Kasus

82 Orang

6

Polres Serang Kabupaten

50 Kasus

65 Orang

7

Polres Pandeglang

34 Kasus

58 Orang

8

Polres Lebak

30 Kasus

158 Orang


Jumlah

929 Kasus

1629 Orang

Sumber: BNN Provinsi Banten 2020


Data versi BNN menyebutkan bahwa sebanyak 27,32% pengguna narkoba berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa (2017). Sementara menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pada Maret 2019 tercatat bahwa dari 87 juta populasi anak di Indonesia, diperkirakan sebanyak 5,9 juta anak telah menjadi pecandu (termasuk miras, rokok dan barang sejenis), pernah mencicipi atau ditularkan dari orang tuanya secara genetis. KPAI telah menangani 2.281 kasus dan 15,69% diantaranya merupakan kasus anak sebagai pecandu narkoba dan 8,1% merupakan kasus anak sebagai pengedar narkoba (Wekadigunawan, CSP 2019).

Beberapa informasi di atas mengindikasikan betapa rawannya Kota Tangerang dalam hal peredaran dan penyalahgunaan narkoba, apalagi dengan jumlah kasus terbanyak di Banten. Kepala BNN Kota Tangerang menyebutkan bahwa peredaran dan penyalahgunaan narkoba terus meningkat setiap tahunnya, dan pelajar yang masih berusia remaja merupakan kelompok yang paling rentan. Pelajar SMA paling rentan terhadap sabu, sedangkan pelajar SMP terhadap ganja (Wa Ode Sumarsih and Rosanty 2018).

Jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di Kota Tangerang memang menurun dari 114 kasus pada Tahun 2018 menjadi 102 kasus pada tahun berikutnya. Namun, jika dilihat berdasarkan wilayah penyebarannya, ternyata terdapat kasus baru yang ditemukan pada 8 (delapan) kelurahan yang tersebar di 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Batuceper, Jatiuwung dan Neglasari. Dari sini dapat dipahami bahwa jumlah kasus yang menurun tidak menjamin wilayah penyebarannya juga berkurang.

Secara umum, implementasi program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dilakukan melalui diseminasi informasi dan advokasi, pemberdayaan alternatif dan pemberantasan melalui pelaksanaan intelijen, penyidikan jaringan peredaran gelap narkotika dan sejumlah turunan program lainnya. Namun, dari sejumlah turunan program yang ada, salah satu yang menjadi concern BNN Kota Tangerang adalah upaya pencegahan khususnya di kalangan remaja (Novitasari 2018). Dengan melibatkan Pemerintah Daerah, sekolah dan masyarakat serta pihak lainnya, upaya ini diyakini lebih efektif menekan angka pertumbuhan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Sasaran intervensi upaya pencegahan yang dilakukan oleh BNN Kota Tangerang adalah mengurangi kesenjangan informasi, pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok sasaran terhadap informasi yang disampaikan. Namun, dengan keterbatasan yang ada, belum semua kelompok sasaran dapat dijangkau. Oleh karena itu, pekerjaan rumah BNN Kota Tangerang adalah meningkatkan efektivitas pemanfaatan sumber daya yang ada sekaligus mencari model intervensi alternatif, yang dapat menjangkau seluruh kelompok sasaran. Teknik penyampaian, bentuk dan konten, serta media yang digunakan penting untuk diperhatikan. Selain itu, event-event pelajar, iklan layanan masyarakat, serta dialog interaktif juga merupakan wadah yang perlu dioptimalkan dalam menarik perhatian kelompok sasaran (Gibson and Ivancevich 1996).

Upaya pencegahan masih difokuskan pada diseminasi, penindakan dan rehabilitasi (upaya normatif), belum sampai pada penggalian informasi yang mendalam dari penyebab terjerumusnya pelajar remaja ke dalam jurang narkoba (Yulianti 2019). Gap ini juga perlu ditangani secara komprehensif, karena akan sangat bermanfaat sebagai masukan dalam perumusan kebijakan, strategi, dan implementasi intervensi upaya pencegahan di masa yang akan datang.

Menurut (Al Imran 2014) dengan judul Efektivitas Kinerja Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Narkotika Dikalangan Remaja Kota Makassar. Hingga tahun 2014, berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan berkaitan dengan upaya program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), antara lain pagelaran seni; diseminasi informasi melalui media cetak, media elektronik, dan media luar ruang; pembentukan dan pelatihan kader anti narkoba; dalam upaya P4GN; pemetaan jaringan; pemetaan jaringan peredaran narkotika; penyelidikan, penangkapan dan penyidikan kasus narkotika; penyitaan aset sindikat kejahatan narkotika walaupun secara kualitas hal tersebut di atas sudah baik namun secara kuantitas belum efektif. Di mana Kota Makassar adalah kota dengan jumlah kasus narkotika tertinggi dibandingkan dengan daerahdaerah lainnya di Sulawesi Selatan dan Golongan remaja di Kota Makassar yang menyalahgunakan narkotika sudah meningkat statusnya, dari yang sebelumnya pemakai meningkat menjadi pemakai dan pengedar;

Tujuan Penelitian adalah (1) Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat efektivitas diseminasi pencegahan penyebaran narkoba yang telah dilakukan oleh BNN Kota Tangerang pada kelompok sasaran pelajar di Kota Tangerang; (2) Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi efektivitas diseminasi yang dilakukan oleh BNN Kota Tangerang dalam rangka pencegahan penyebaran narkoba pada kelompok sasaran pelajar di Kota Tangerang; (3) Untuk mengetahui apa saja inovasi yang telah dilakukan oleh BNN Kota Tangerang dalam meningkatkan efektivitas diseminasi pencegahan penyebaran narkoba pada kelompok sasaran pelajar di Kota Tangerang.

Penelitian serupa pernah dilakukan dalam karya tulis sebelumnya yang membedakan penelitian ini dari yang terdahulu adalah lokasi yang bertempat di Kota Tangerang Provinsi Banten dan penelitian tidak sebatas membahas terkait P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika) tetapi lebih dalam membahas dari sisi aspek diseminasi dan pendistribusian informasi yang tidak hanya melalui pemanfaatan media sosial tatap muka melainkan pemanfaatan media hibrida baru seperti media sosial dan lain- lain.


Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penentuan informan ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data primer berupa hasil wawancara dan hasil observasi, sementara data sekunder berupa data2 yang bersumber dari jurnal, tesis, buku, karya ilmiah lainnya dan dokumentasi yang relevan (Sugiyono, 20016).

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui wawancara (interview), observasi, dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala BNN Kota Tangerang, Kasubbag Perencanaan dan Kasi Pencegahan BNN Kota Tangerang, Kepala Sekolah, guru, pelajar dan perwakilan masyarakat penerima manfaat diseminasi.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan diinterpretasikan melalui reduksi data, yang kemudian dipilah dan disajikan untuk dianalisis kembali. Selanjutnya ditarik kesimpulan atas jawaban dari informan. Guna menjamin keabsahan (validity) data, maka dilakukan triangulasi sumber dengan melakukan pengecekan data dan membandingkan data yang diperoleh dengan data dari informan lain, pada topik pembahasan yang sama.


Hasil dan Pembahasan

  1. Efektivitas Diseminasi

Efektivitas Diseminasi dari Perspektif Organisasi

  1. Pencapaian Tujuan

Pencapaian tujuan dalam hal ini terkait dengan visi Badan Narkotika Nasional (BNN) yang diejawantahkan dalam bentuk program dan kegiatan yang dijalankan pada lingkup BNN Kota Tangerang. Terdapat 4 (empat) sasaran kegiatan yaitu (1) Penyebarluasan informasi P4GN dengan target meningkatnya persentase masyarakat yang terpapar informasi; (2) Penguatan kebijakan Institusi/Lembaga yang responsif dalam penanganan permasalahan Narkoba; (3) Penguatan kapasitas instansi dan lingkungan masyarakat dalam upaya penanganan Narkoba melalui pemberdayaan masyarakat anti narkoba; dan (4) Pembinaan kawasan atau wilayah rawan narkoba secara berkelanjutan melalui intervensi-intervensi aktif dan terarah.

Target sasaran dari meningkatnya persentase masyarakat yang terpapar informasi pada Tahun 2018 adalah 6%, dengan realisasi sebesar 12,30% atau setara dengan 205% jika dilihat dari tingkat capaian target. Pada tahun berikutnya (2019) target sebesar 7%, dengan realisasi sebesar 18,31% atau setara dengan 261.51% jika dilihat dari tingkat capaian target. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan penyebarluasan informasi P4GN telah sesuai target bahkan over target.

  1. Produksi

Produksi merupakan kemampuan organisasi untuk memproduksi jumlah dan mutu output yang sesuai dengan permintaan lingkungan (Purwanto 2017). Proses produksi pada BNN Kota Tangerang ditelaah melalui proses perencanaan kegiatan, jumlah kegiatan dan bagaimana pelaksanaan diseminasi dilakukan. Prosedur perencanaan kegiatan BNN Kota Tangerang sudah baik dan dikawal oleh personil yang memenuhi kompetensi. Jumlah pelaksanaan diseminasi setiap tahunnya, pada dasarnya disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran sesuai hasil asistensi dan penelaahan anggaran oleh BNN Pusat.

Persetase alokasi dana diseminasi dari APBN Murni BNN Kota Tangerang Tahun 2019 adalah sebesar 5% atau sekitar Rp.70.228.800,-. Dari alokasi tersebut, dana yang diperuntukkan untuk diseminasi di sekolah dengan objek sasaran pelajar remaja, hanya sebesar 25% atau senilai Rp.17.557.200,-. Dari sini, dapat dipahami bahwa APBN Murni masih sangat terbatas yakni hanya mampu meng-cover 21 kali kegiatan diseminasi. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, BNN Kota Tangerang bekerjasama dengan banyak pihak, baik pemerintah daerah, swasta, masyarakat, dan organisasi kepemudaan.

Pelaksanaan kegiatan diseminasi dikelola dengan berbagai cara, sesuai dengan sumber pendanaannya, apakah dari APBN murni, Hibah, kegiatan Non DIPA dan pemenuhan untuk mengisi acara. Penyesuaian konten terhadap bentuk diseminasi juga telah dilakukan, termasuk pemanfaatan media yang tidak sebatas konvensional, tetapi juga melalui berbagai media, termasuk medsos (Satvikadewi, Danadharta, and Aprianto 2019).

  1. Integrasi

Secara internal, integrasi dan interaksi antar seksi cukup baik. Meski terdapat keterbatasan jumlah personil, namun interaksi dan integrasi positif menjadi salah satu kekuatan BNN Kota Tangerang dalam pelaksanaan diseminasi pencegahan penyebaran narkoba di Kota Tangerang, khususnya ketika banjir orderan dari sekolah atau tugas yang sedang menumpuk. Secara eksternal, BNN Kota Tangerang juga berintegasi dengan berbagai stakeholder pencegahan penyalahgunaan narkoba pada kalangan pelajar remaja, seperti pihak Pemerintah Daerah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan Kota Tangerang dan Sekolah yang ada di Kota Tangerang.

Komunikasi dan hubungan kerja BNN Kota Tangerang dengan stakeholder terkait sudah berjalan efektif. Selain itu, BNN Kota Tangerang juga berintegrasi dengan Pramuka Kwartir Cabang Kota Tangerang berupa kegiatan pembinaan dan pendidikan Kepramukaan bagi generasi muda melalui Satuan Karya Pramuka (SAKA) Anti Narkoba, pihak swasta, pihak Pemda melalui Dinas Kesehatan dam Dinas Kebudayaan dan olahraga, serta organisasi kepemudaan seperti KNPI dan Karang Taruna.


Tabel 2

Daftar Sekolah Lokasi Diseminasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba oleh BNN Kota Tangerang Tahun 2019

No

Kegiatan/Media

Tempat

Tanggal

Sasaran

Sebaran

(orang)

A

Kegiatan DIPA Tahun 2019




1

Diseminasi insert Konten

Komplek SD Gugus 3 Kreo, Jl. HOS Cokroaminoto Kreo Kec. Larangan

3/23/2019

Pelajar SMP dan SMA

840

2

Diseminasi Insert Konten

Borobudur Hall, Jl. Merdeka Kec. Karawaci Kota Tangerang

3/26/2019

Pelajar SMP dan SMA

1,026

3

Diseminasi Insert Konten

SMA Negeri 10 Kota Tangerang

3/28/2019

Pelajar SMA

860

4

Diseminasi Insert Konten

SMPN 30 Kota Tangerang

4/2/2019

Pelajar SMP

507

5

Diseminasi Insert Konten

SMAN 1 Kota Tangerang.

4/25/2019

Pelajar SMA

300

6

Diseminasi Insert Konten

Al – Azhar Syfa Budi Talaga Bestari

5/1/2019

Pelajar SMA

300

7

Diseminasi Insert Konten

Yayasan Nurul Yaqin Kebon Cau Kel. Jatake Kec. Jatiuwung

5/11/2019

Pelajar SMA

50

8

Diseminasi Insert Konten

SDN Darussalam Kota Tangerang

6/13/2019

Pelajar SD

150

9

Diseminasi Insert Konten

SDN Bubulak 1 Kota Tangerang

6/13/2019

Pelajar SD

100

10

Diseminasi Insert Konten

SMA Negeri 1 Tangerang

7/15/2019

Pelajar SMA

200

11

Diseminasi Insert Konten

Madrasah Aliyah Tarbiyah Islamiyah

7/16/2019

Pelajar SMA

88

12

Diseminasi Insert Konten

SMA dan SMK PGRI 109 Tangerang

7/17/2019

Pelajar SMA

540

 

 

Jumlah yang terpapar informasi

 

 

4,961

B

Kegiatan Non-DIPA Tahun 2019




1

Sosialisasi

Buper Pramuka Rawa Cipondoh

2/2/2019

Pelajar SMP

56

2

Sosialisasi

Buper Pramuka Rawa Cipondoh

2/3/2019

Pelajar SMA

56

3

Sosialisasi

Kp. Santri Bersinar RT/RT 004/007 Keluran Tanah Tinggi

2/23/2019

Pelajar SMA

50

4

Sosialisasi

SMA Parahiangan

2/26/2019

Pelajar SMA

50

5

Sosialisasi

SMK Atisa Dipamkara Lippo Karawaci

6/19/2019

Pelajar SMA

67

6

Sosialisasi

SMK 2 PGRI Tangerang

7/5/2019

Pelajar SMA

88

7

Sosialisasi

SMA Pramita Tangerang

7/16/2019

Pelajar SMA

200

8

Sosialisasi

SMK Penerbangan Aero Dirgantara

7/17/2019

Pelajar SMA

150

9

Sosialisasi

SMK Bhakti Anindya Tangerang

7/17/2019

Pelajar SMA

300

10

Sosialisasi

SMA Negeri 15 Tangerang

7/18/2019

Pelajar SMA

1,200

11

Sosialisasi

SDN Total Persada Periuk

7/29/2019

Pelajar SD

950

12

Sosialisasi

SDN Kedaung Wetan Kota Tangerang

8/16/2019

Pelajar SD

60

13

Sosialisasi

Aula MA At - Taqwa Benda

8/16/2019

Pelajar SMA

183

14

Sosialisasi

SMK Bandara Kota Tangerang

9/21/2019

Pelajar SMA

100

15

Sosialisasi

SMA dan SMK Markus Tangerang.

9/19/2019

Pelajar SMA

100

16

Sosialisasi

MAN 2 Kota Tangerang

9/29/2019

Pelajar SMA

50

17

Test Urine

SMK PGRI 2 Kota Tangerang

7/23/2019

Pelajar SMA

79

 

 

Jumlah yang terpapar informasi

 

 

3,739

 

 

JUMLAH TOTAL

 

 

8,700

Sumber: LAKIP BNN Kota Tangerang Tahun 2018 dan Tahun 2019


Tabel 3

Institusi/Lembaga yang berkolaborasi dengan BNN Kota Tangerang

No

Intitusi/ Lembaga

Kebijakan/Partisipasi

Keterangan

1.

Pramuka Kwarcab

Kota Tangerang

Pembinaan dan Pendidikan Anti Narkoba

Penguatan SAKA Anti Narkoba

2.

Bank Banten Kota Tangerang

Melaksanakan sosialisasi P4GN

MoU, Relawan, Keg. Mandiri

3.

PT. Jasa Marga

Melaksanakan sosialisasi P4GN

MoU, Relawan, Keg. Mandiri

4.

PT. Mayora

Melaksanakan sosialisasi P4GN

MoU, Relawan, Keg. Mandiri

5.

Karang Taruna Kreo

Relawan Anti Narkoba, Penyuluhan/Sosialisasi

IPSM dan K. Taruna / IKP=3.86

6.

DPD KNPI Kota Tangerang

Penyuluhan/Sosialisasi,

Nilai IKP = 3.86

7.

Dinas Kesehatan Tangerang

Relawan Anti Narkoba, Penyuluhan/Sosialisasi

Nilai IKP = 3.86

8.

Dinas Budpar Tangerang

Relawan Anti Narkoba, Penyuluhan/Sosialisasi

Paskibraka (Nilai IKP = 3.86)

Sumber: LAKIP BNN Kota Tangerang Tahun 2018 dan Tahun 2019

  1. Adaptasi

Kemampuan adaptasi adalah seberapa jauh organisasi dapat menanggapi perubahan internal dan eksternal atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Novianto 2019). BNN Kota Tangerang melakukan adaptasi sendiri (auto adapt) melalui optimalisasi personil yang ada untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan baik BNN Pusat maupun coaching mandiri. Substansi pelatihan cukup beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat kekinian seperti pelatihan pengelolaan media sosial, design, content creator, dan hal-hal kekinian lainnya.

Sejalan dengan hal tersebut, maka selain adaptasi dari aspek kapasitas aparatur, BNN Kota Tangerang juga berupaya melakukan adaptasi terhadap pemanfaatan media. Menyasar pada kelompok sasaran pelajar remaja, maka difokuskan pada pemanfaatan media online, yang dinilai cukup efisien dan menjangkau sasaran pada level individu. Disadari atau tidak, ternyata dampak pandemic covid-19 juga turut memaksa terjadinya adaptasi yang lebih cepat dalam memanfaatkan media online. Pergeseran ini pun cukup dapat diterima oleh kelompok sasaran pelajar remaja (millennials) yang aktif dalam dunia maya.

  1. Efektivitas Diseminasi dari Perspektif Peserta Penerima Diseminasi

  1. Reaksi (Reaction)

Review atas reaksi peserta diseminasi perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan kegiatan. Suatu kegiatan dinilai berkualitas apabila kegiatan tersebut disukai peserta, dinilai bermanfaat, memberi kepuasan atau memenuhi ekspektasi (harapan) peserta (Ali, Mohammad, 2014).

Penelitian ini, secara umum reaksi peserta ketika pelaksanaan diseminasi pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar remaja oleh BNN Kota Tangerang cukup antusias. Sebagai sebuah pengetahuan yang baru, hal ini sangat menarik dan mengundang partisipasi aktif.

  1. Pembelajaran (Learning)

Review atas proses pembelajaran yang dialami peserta diseminasi perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana pemahaman atas materi dan peningkatan pengetahuan peserta diseminasi. Terdapat beberapa cara yang jamak digunakan yakni berupa pre-test dan post-test, survei terbatas atau tanggapan langsung dari peserta secara random.

BNN Kota Tangerang, untuk mengetahui kedalaman atau pemahaman para peserta diseminasi atas substansi yang disampaikan sudah dilakukan oleh walaupun masih terbatas pada kegiatan ToT, workshop atau diseminasi tatap muka. Padahal, meski hanya bersifat sosialisasi atau diseminasi melalui berbagai media, tanggapan dari masyarakat atau penerima diseminasi juga sangat diperlukan, sehingga selain dapat menghimpun informasi terkait tingkat pemahaman masyarakat, ruang publik itu dapat juga dijadikan sebagai masukan terhadap bentuk dan metode diseminasi yang diharapkan, termasuk konten diseminasinya.

  1. Aplikasi Perilaku (Behaviour Application)

Hal ini berkaitan dengan bagaimana pengaplikasian ilmu dan pemahaman yang diperoleh ketika kembali pada aktivitas sehari-harinya. Pada penelitian ini, diperoleh informasi bahwa pengukuran perubahan perilaku pelajar remaja yang menjadi peserta diseminasi masih belum dilakukan oleh BNN Kota Tangerang, karena memang butuh pengamatan yang mendalam. Sampai sejauh ini, selain sosialisasi dan dialog langsung dengan masyarakat ketika penanganan kasus di lapangan, BNN Kota Tangerang masih sebatas pada menjalin komunikasi dengan pihak sekolah melalui guru BK dan kesiswaan, khususnya untuk tracking aktivitas siswa dan pelaporan atas hal-hal yang mencurigakan.

  1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pelaksanaan Diseminasi

  1. Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan sangat memengaruhi pelaksanaan dari suatu kebijakan yang dimanifestasikan dalam program atau kegiatan. Dalam hal ini, analisis kondisi lingkungan dikalangan pelajar remaja di Kota Tangerang ditelaah berdasarkan aspek sosial dari pelajar remaja yang menjadi penerima manfaat.

Tahun 2019, dari 31 kawasan rawan dan rentan Narkoba di Provinsi Banten, 24 kawasan berada di wilayah administrasi Kota Tangerang, yang tersebar pada 10 Kecamatan rawan. Berdasarkan informasi ini, sebenarnya secara kewilayahan, potensi penyalahgunaan narkoba di Kota Tangerang cukup besar. Dari sini, dapat dipahami bahwa kondisi lingkungan Kota Tangerang baik lokasi lingkungan pelajar tinggal dan berinteraksi sosial, maupun perkembangan akses informasi internet yang tanpa batas, sangat memengaruhi pencapaian sasaran akhir diseminasi pencegahan penyalahgunaan narkoba di Kota Tangerang.

  1. Hubungan Antar Organisasi

Penyelanggaraan kegiatan diseminasi pencegahan penyalahgunaan narkoba yang diselenggarakan oleh BNN Kota Tangerang tidaklah bekerja sendiri- sendiri, tetapi didukung oleh berbagai pihak, baik BNN Pusat, Kepolisian, Pemerintah Kota, pihak swasta dan masyarakat. Khusus penyelenggaraan diseminasi pencegahan penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar remaja, lebih difokuskan pada pelaksanaan koordinasi dengan Dinas terkait, pihak sekolah dan organiasi kepemudaan.

Koordinasi BNN Kota Tangerang dengan Pemerintah Kota Tangerang dapat dikatakan harmonis. Hibah dari Pemerintah Kota Tangerang Tahun 2019 sebesar Rp. 791.283.000, merupakan perwujudan dari dukungan Pemerintah Kota terhadap upaya BNN Kota Tangerang dalam melaksanakan tugasnya sekaligus untuk menyelamatkan masyarakat Kota Tangerang dari jerat Narkoba.

BNN Kota Tangerang melalui Seksi Pencegahan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai sekolah, khususnya yang berada di daerah rawan dan menjadi sasaran objek lokasi diseminasi. Jika dilihat dari capaian target jumlah sekolah yang di-cover setiap tahunnya, maka dukungan Pemerintah Daerah sangat besar dalam membantu pencapaian target organisasi.

  1. Sumber Daya Organisasi

Sumber daya dalam pelaksanaan diseminasi pencegahan penyalahgunaan narkoba di Kota Tangerang dipengaruhi oleh 2 (dua) hal yaitu pendanaan dan sumber daya manusia selaku pelaksana kegiatan. Dari aspek pendanaan, persentase jumlah dana untuk penyelenggaraan diseminasi pencegahan adalah sebesar 5% dari DIPA APBN atau sekitar Rp.85.301.500 untuk Tahun 2018 dan sebesar Rp. 70.228.800 untuk Taun 2019, kemudian dari persentase dana Hibah yakni berkisar 40% atau sebesar Rp. 316.513.200.

Selain keterbatasan anggaran, jumlah personil ASN dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) pada BNN Kota Tangerang masih sangat jauh dari kebutuhan ideal. Dari jumlah eksisting sebanyak 28 orang, yang khusus menangani fungsi pencegahan dan pemberdayaan masyarakat hanya berjumlah 6 (enam) orang yang terdiri 1 (satu) orang Kepala Seksi, 2 (dua) orang dan 3 (tiga) orang TKK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas personil pendukung utama penyelenggaraan diseminasi pada BNN Kota Tangerang masih perlu ditingkatkan, khususnya terkait sertifikasi penyuluh. Hal ini menjadi penting dengan pertimbangan banyaknya sekolah di Kota Tangerang.

  1. Inovasi BNN Kota Tangerang dalam Meningkatkan Efektivitas Diseminasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kota Tangerang

Konteks diseminasi pencegahan penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar remaja Kota Tangerang, maka inovasi dipahami sebagai hal, tindakan atau sesuatu yang baru dalam pelaksanaan diseminasi. Hal ini penting untuk mengetahui apa upaya BNN Kota Tangerang dalam meningkatkan intensitas dan kualitas diseminasi-nya, khususnya dimasa Pandemic Covid-19, termasuk dampak dari terjadinya transformasi digital yang radikal dalam kehidupan sehari-hari.

Seiring dengan perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya internet, maka penyebarluasan informasi dalam rangka pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui media online menjadi alternatif solusi akibat semakin menipisnya sumber daya yang dialihkan untuk penanggulangan Covid-19 di Indonesia. Hasil penelitian berupa wawancara yang juga didukung dengan 33 pertanyaan berupa kuesioner terhadap 68 orang responden sebagai konfirmasi atas hasil penelitian, menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal baru dalam penyelenggaraan diseminasi pencegahan penyalahgunaan narkoba oleh BNN Kota Tangerang, seperti Konten IG @infobnn_kota_tangerang yang lebih beragam dan menarik, Talkshow Afternoon Tea pada melalui fitur gratisan IG Live (IG TV) yang ada pada Instagram apps, serta E-megazine-series.

  1. Inovasi Bentuk Diseminasi

Berdasarkan atas berbagai informasi yang diperoleh, menunjukkan bahwa dari aspek bentuk kegiatan diseminasi yang sudah pernah diikuti, masih didominasi oleh kegiatan konvensional berupa seminar, workshop, sosialisasi dan penyuluhan di tempat terbuka (64,2%). Namun, yang cukup menarik adalah terdapat 33,8% memilih bentuk diseminasi yang pernah diikuti yakni melalui publikasi dan postingan media sosial. Hal ini mengindikasikan bahwa bentuk diseminasi media sosial juga cukup menjanjikan di tengah transformasi digital yang radikal dimasa pandemic Covid-19.

Talk Show Afternoon Tea melalui IG Live, infografis dan postingan2 menarik lainnya, pada prinsipnya sudah on the track. Namun, diseminasi dalam bentuk seminar dan workshop juga perlu dimaksimalkan, tentunya dengan memaksimalkan wadah digital dalam bentuk seminar online (webinar) dan workshop online, karena alasan efisiensi anggaran serta cakupan yang jauh lebih luas dalam bentuk jejak digital yang kapan saja dapat dibuka kembali.

  1. Inovasi Pemanfaatan Media Dan Pola Interaksi

Sejalan dengan pentingnya inovasi dari aspek bentuk, maka aspek pemanfaatan media serta pola interaksi juga meupakan hal yang penting. Akhir-akhir ini, pemanfaatan media sosial kerap dihubungkan tingkat keterikatan (engagement rate). Umpan balik (feedback) atau tanggapan atas konten merupakan tolok ukur tingkat keterikatan antara pemberi informasi dengan penerima informasi. Semakin tinggi engagement rate-nya, berarti pola interaksi 2 (dua) arahnya semakin baik dan dapat dimaknai bahwa pesan telah ter-delivered.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap akun media sosial BNN Kota Tangerang masih rendah (58,8%). Terkait pernah-tidaknya akun media sosial tersebut dikunjungi, yang menjawab sering baru mencapai 3%, yang menjawab pernah hanya sekitar 50% dan yang tidak pernah sebanyak 45,6%. Selanjutnya, berkaitan dengan media sosial yang paling sering dikunjungi, 3 (tiga) jawaban tertinggi adalah Instagram (IG) sebanyak 54,4%, website sebanyak 20,6 % dan Facebook (FB) sebanyak 11,8%.

Merujuk pada inovasi penggunaan media, pemilihan media social Instragram (IG) dan pemanfaatan fitur didalamnya, merupakan salah satu upaya yang perlu diapresiasi. Namun, pemanfaatannya masih belum maksimal, khususnya dari aspek traffic access dan engagement rate.

  1. Inovasi Konten Diseminasi

Selama masa pandemic Covid-19, media sosial lebih banyak digunakan oleh BNN Kota Tangerang Dalam penyelenggaraaan diseminasi. Yang paling aktif adalah akun Instagram (IG) @infobnn_kota_tangerang. IG Live untuk talk show dan E-magazine (E-Magz) berupa postingan.

Konten yang diposting sudah bagus dan kekinian. Namun, tema dan timing postingan masih belum konsisten, dan tidak viral karena belum tersosialisasi dengan baik. Untuk itu, konten perlu dikemas sedemikian rupa dengan melibatkan pihak yang berkompeten mem-viral-kan, termasuk melalui lomba-lomba, ekshibisi atau event virtual untuk menarik minat pelajar remaja. Harapannya, dengan biaya yang tidak terlalu besar dan tenaga yang efisien, namun dapat menjangkau kelompok sasaran yang lebih luas, sehingga benar-benar berdampak pada menurunnya tingkat penyebaran penyalahgunaan Narkoba, khususnya dikalangan pelajar remaja di Kota Tangerang.


Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu: (1) Tingkat efektivitas diseminasi dari persepktif organisasi, menunjukkan bahwa aspek pencapaian tujuan organisasi, aspek produk diseminasi, aspek integrasi dan aspek adaptasi telah berjalan efektif, apabila didasarkan pada pencapaian target kinerja BNN Kota Tangerang. Akan tetapi, dari aspek produk diseminasi, pemanfaatan media yang sudah beragam termasuk media sosial masih sangat potensial untuk lebih ditingkatkan lagi. Sementara dari perspektif penerima manfaat diseminasi, menunjukkan bahwa dari 3 (tiga) aspek yang dianalisis, hanya aspek reaksi (reaction) yang berjalan efektif. Aspek pembelajaran (learning) dinilai kurang efektif karena pengukuran tingkat pemahaman penerima manfaat atas materi diseminasi belum dilakukan secara intens oleh BNN Kota Tangerang. Aspek perilaku (Behaviour Application) juga belum efektif karena mekanisme pengukuran impact-nya belum pernah diukur secara ilmiah; (2) Hasil analisis atas faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas diseminasi pencegahan penyebaran narkoba dikalangan pelajar remaja Kota Tangerang menunjukkan bahwa kondisi lingkungan Kota Tangerang pada dasarnya sudah rawan karena termasuk zona merah. Isu terkait lokasi lingkungan pelajar untuk tinggal, berinteraksi sosial, dan perkembangan akses TIK yang nyaris tanpa batas sangat memengaruhi tingkat capaian target diseminasi yang dilakukan. Faktor berikutnya adalah hubungan antar organisasi dalam bentuk hubungan kerja dengan stakeholder terkait sangat menentukan tingkat keberhasilan diseminasi, khusunya Pemerintah Kota Tangerang, Pihak Sekolah, Perusahaan dan Organisasi Kepemudaan, termasuk organisasi pengembangan karakter yang terafiliasi dengan ekstrakurikuler sekolah, seperti Pramuka dan Paskibraka. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah masalah sumber daya baik manusia dan dana. Personil BNN Kota Tangerang masih sangat terbatas, sama halnya dengan dana yang dikelolanya. Hal ini juga berdampak pada cakupan dan ragam diseminasi yang dilakukan; (3) Inovasi yang telah dilakukan oleh BNN Kota Tangerang dalam rangka meningkatkan efektivitas diseminasi mencakup inovasi bentuk diseminasi yang berbasis digitalisasi. Inovasi pemanfaatan media, pola interaksi dan keterjangkauan juga sudah cukup baik. Selanjutnya, Inovasi isi atau konten diseminasi yakni berupa Talk Show melalui IG Live @infobnn_kota_tangerang dan E-Megz juga sudah cukup baik. Akan tetapi, terkait traffic access dan engagement rate masih sangat potensial untuk dapat ditingkatkan di masa yang akan datang melalui manajemen konten, termasuk viralisasi konten melalui eksebisi atau event virtual yang dapat menarik minat para pelajar remaja untuk berpartisipasi.



Bibliografi


Armono, Yudhi Widyo, and S H SE. 2014. “Kegunaan Narkotika Dalam Dunia Medis.” In PROSEDING SEMINAR UNSA,.


Didik, Peserta, and Think Pair Share Untuk Meningkatkan Kemandirian. “Ali, Mohammad Dan Mohammad Asrori. 2014. Psikologi Remaja Perkembangan.”


Gibson, James L, and John M Ivancevich. 1996. “Organisasi Dan Manajemen.” Perilaku Struktur, Proses, Edisi keempat, Erlangga, Jakarta.


Al Imran, Muhammad. 2014. “Efektivitas Kinerja Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Narkotika Di Kalangan Remaja Kota Makassar.” UniversitasHasanuddin Makassar.


Novianto, Efri. 2019. Manajemen Strategis. Deepublish.


Novitasari, Erika. 2018. “Implementasi Program Pencegahan Dan Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tulungagung Sebagai Bentuk Edukasi Formal Dalam Mengurangi Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Pelajar.” Jurnal Rontal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan 4(2).


Purwanto, Wanda Agung. 2017. “Analisis Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bandung.”


Satvikadewi, Anak Agung Istri Prihandari, Irmasanthi Danadharta, and Bambang Aprianto. 2019. “Keberlanjutan Jurnalistik Sehat Di Era Konvergensi Daring Suarasurabaya. Net Dengan Pendekatan Engagement Pyramid.” Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi 5(02): 177–94.


Sugiyono, M P P, and P Kuantitatif. 20016. “Kualitatif, Dan R&D, Bandung: Alfabeta.” Cet. VII.


Wa Ode Sumarsih, Penulis, and Anita Rosanty. 2018. “IDENTIFIKASI NARKOBA JENIS METAMPHETAMIN (SABU-SABU) PADA PELAJAR LAKI-LAKI KELAS I DI SMK NEGERI 2 KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA.”


Wekadigunawan, CSP, Ph. D. 2019. Drugs Aren’t Cool, They Make You Act Like a Fool (Keren Tanpa Narkoba). Jakarta: PT. Grasindo.


Yulianti, Nur Wachidah. 2019. “Serapan Anggaran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Sebelum Dan Sesudah Revisi Anggaran.” Akuntabilitas 12(1): 37–52.




1