1376
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: pISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
Vol. 2, No. 8, Agustus 2021
ANALISIS MAINTENANCE PADA MESIN AMG CNC PLATE CUTTING
MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS
(FMEA)
Iwan Nugraha Gusniar
1
, Andrika Triawan
2
Universitas Singaperbangsa Karawang
1,2
1
2
Abstrak
Peningkatan bisnis saat ini berkembang dengan cepat sehingga organisasi diperlukan
untuk secara konsisten mengirimkan barang-barang dengan kualitas fenomenal dan
sesuai kapasitas mereka. Kualitas sangat signifikan menurut pelanggan. Barang-
barang yang memiliki kualitas hebat dengan biaya serius dapat menarik banyak
pembeli untuk terus membakar barang-barang ini. Bisnis Perakitan sekarang
menghadapi pergantian peristiwa yang sangat cepat. Metode FMEA akan mencirikan
semua yang dirugikan dan mengapa bahaya dapat terjadi (mode kekecewaan) dan
memutuskan dampak dari setiap bahaya terhadap kerangka kerja (dampak
kekecewaan). FMEA dapat digunakan untuk mengaudit rencana item, interaksi, atau
kerangka kerja dengan membedakan kekurangan yang ada dan setelah itu membunuh
mereka. engine AMG CNC Plate Cutting adalah mesin yang secara luas digunakan
dan digunakan untuk memotong logam sebagai pelat FMEA adalah teknik untuk
penyelidikan induktif untuk mengenali bahaya pada item atau interaksi adalah yang
paling potensial untuk mengidentifikasi bukaan, penyebab, dampak, dan
membutuhkan peningkatan tergantung adil dan persegi kerusakan pendapatan dan
bagaimana bahaya dapat terjadi. Metode FMEA akan mendefinisikan segala sesuatu
yang rusak dan mengapa kerusakan bisa terjadi (failure modes) serta mengetahui efek
dari setiap kerusakan pada sistem (failure effect). Metode FMEA dapat digunakan
untuk mereview desain produk, proses atau sistem dengan mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan yang ada dan kemudian menghilangkannya. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui nilai kerusakan mesin di antaranya : Torch Connect
Console, Gas Connect Console, Plasma Cant Running, Torch Oxy.
Kata kunci: maintenance; plate cutting; mesin CNC
Abstract
The development of the industry is currently growing rapidly so that companies are
required to always produce products with excellent quality and in accordance with
their functions. Quality is important in the eyes of consumers. Products that have
good quality at competitive prices can attract many consumers to continue to
consume these products. The Manufacturing Industry is currently experiencing very
rapid development, starting from systems, machines and other supporting equipment
that make the current manufacturing industry very effective and efficient.engine
AMGCNC Plate Cutting is a machine that is widely used and utilized for cutting
Analisis Maintenance pada Mesin Amg Cnc Plate Cutting Menggunakan Metode
Failure Mode And Effect Analysis (Fmea)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 8, Agustus 2021 1377
metals in the form of plate FMEA is a method of inductive analysis to identify damage
to the product or process is the most potential to detect opportunities, cause, effect,
and priority improvements based on the level of interest damage and how the damage
can occur. Themethod FMEA will define everything that is damaged and why the
damage can occur (failure modes) and determine the effect of each damage to the
system (failure effect). Themethod FMEA can be used to review product, process or
system designs by identifying existing weaknesses and then eliminating them.
Keyword: maintenance; plate cutting; mesin CNC
Pendahuluan
Perkembangan industri saat ini semakin pesat sehingga perusahaan dituntut untuk
selalu menghasilkan produk dengan kualitas yang sangat baik dan sesuai dengan
fungsinya. Kualitas merupakan hal penting dimata konsumen. Produk yang memiliki
kualitas baik dengan harga yang mampu bersaing dapat menarik banyak konsumen untuk
terus mengkonsumsi produk tersebut (Siregar 2018). Selain itu, dunia kerja pun menuntut
untuk mendapatkan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif dalam persaingan
dunia usaha, sehingga diperlukan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan profesional
untuk menghadapi perkembangan dan persaingan global (Wijaya et al. 2016).
PT. AKZ dipandang sebagai tempat kerja praktik yang relevan bagi mahasiswa
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).
Diharapkan dengan kerja praktik di PT. AKZ, mahasiswa dapat melihat gambaran sebuah
data di lingkungan system kerja PT. AKZ. Selain itu, mahasiswa juga dapat membuat
analisis mengenai pengolahan data tersebut berdasarkan kondisi di lapangan sesuai
dengan bidang ilmu yang dipelajari. Kegiatan kerja praktik ini juga menjadi media untuk
mahasiswa mengenal, mengetahui, dan memahami kondisi di lapangan sebagai acuan
dalam mempersiapkan diri sebelum berkecimpung di dunia kerja (Sugiarto 2017).
Jika Mesin AMG CNC Plate Cutting terlanjur mengalami kerusakan maka hal
yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi kerusakan pada mesin tersebut. Metode
yang digunakan untuk menganalisa atau mengidentifikasi kerusakan adalah Failure Mode
and Effect Analysis (FMEA). Dalam hal ini maintenance berperan penting untuk menjaga
performa mesin yang digunakan agar tetap dalam kondisi optimal, agar tidak terjadi
penurunan kualitas pada hasil produksi. Dengan metode Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA) diharapkan dapat mengetahui titik kerusakan yang terjadi dan dapat
merencanakan maintenance selanjutnya sebelum terjadinya kerusakan pada mesin AMG
CNC Plate Cutting (Badariah, Sugiarto, and Anugerah 2016).
PT. AKZ berdiri pada tahun 2015 berlokasi di Bekasi timur. PT. AKZ adalah
perusahaan manufaktur yang berspesialisasi di bidang fabrikasi baja, molding plastic,
elektronik, dll. PT. AKZ merupakan industrial yang bergerak memproduksi komponen
untuk otomotif, elektronik, kesehatan, dll. Seiring dengan Sertifikasi ISO 9001 & 14001
PT. ABC juga telah mendapatkan status "Mitra Hijau atau Pengadaan" yang diberikan
oleh pelanggannya, dan Penghargaan Vendor Terbaik dari XXX dan ZZZ.
Amiruddin, Hendi Lilih Wijayanto
1378 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 8, Agustus 2021
PT. AKZ adalah bagian dari Senjaya Group Indonesia. PT. AKZ mampu
memanfaatkan kekuatan kelompoknya untuk membentuk kemitraan manufaktur strategis
jangka panjang dengan pelanggan terdepan. PT. AKZ saat ini menyediakan layanan
pembuatan kontrak untuk produsen peralata asli (OEM) di industri otomotif, konstruksi,
plastik dll.
Mesin AMG CNC Plate Cutting ini bekerja dengan cara meniupkan gas invert
dengan kecepatan tinggi dari nozzle. Kemudian pada saat yang berbarengan busur listrik
yang dibentuk melalui gas nozzle ke permukaan plat yang akan dipotong (Rahmawan
2018). Setelah itu sebagian gas tersebut akan berubah menjadi plasma yang memiliki
panas yang sangat tinggi yang berfungsi untuk mencairkan logam sehingga logam dapat
terpotong (Garuda Muda, 2018).
Nozzle adalah bagian dari torch plasma yang mempunyai tugas untuk memicu
arus listrik dan menyemprotkan gas. Nozzle gas ini berada dibagian ujung torch plasma
(Baroroh 2009). Mesin AMG CNC Plate Cutting ini memiliki kemampuan untuk
memotong dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi.
Kegagalan dikelompokkan berdasarkan dampak yang diberikan terhadap
kesuksesan suatu misi dari sebuah sistem. Secara umum, FMEA didefinisikan sebagai
sebuah teknik yang mengidentifikasi tiga hal yaitu :
1. Penyebab kegagalan yang potensial dari sistem, desain, produk, dan proses selama
siklus hidup.
2. Efek dari kegagal tersebut.
3. Tingkat kekritisan efek kegagalan terhadap fungsi sistem, desain, produk, dan
proses.
Analisis Maintenance pada Mesin Amg Cnc Plate Cutting Menggunakan Metode
Failure Mode And Effect Analysis (Fmea)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 8, Agustus 2021 1379
Gambar 3.1 Mesin AMG CNC Plate Cutting
Metode Penelitian
FMEA merupakan metode analisis induktif, untuk mengidentifikasi kerusakan
produk dan atau proses yang paling potensial dengan mendeteksi peluang, penyebabnya,
efek, dan prioritas perbaikan berdasarkan tingkat kepentingan kerusakan dan bagaimana
kerusakan bisa terjadi. Metode FMEA akan mendefinisikan segala sesuatu yang rusak dan
mengapa kerusakan bisa terjadi (failure modes) serta mengetahui efek dari setiap
kerusakan pada sistem (failure effect). Metode FMEA dapat digunakan untuk mereview
desain produk, proses atau sistem dengan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang
ada dan kemudian menghilangkannya, penelitian ini dilakukan karna di perusahaan
sebelumnya belum pernah memakai metode FMEA untuk mencari nilai RPM untuk
memonitoring kerusakan mesin (Anthony 2018).
Expert System (Sistem Pakar)
Sistem pakar adalah salah satu cabang dari Artificial Intelligence (AI) yang
membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah
tingkat manusia yang pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian
dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus
yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya.
Penyebab kerusakan dianalisis dengan menggunakan diagram Pareto, FMEA dan
diagram fishbone. Diagram Pareto adalah grafik batang yang menunjukan masalah
berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian masalah (Rucitra and Fadiah 2019)
sedangkan FMEA adalah suatu cara di mana suatu bagian atau suatu proses yang mungkin
gagal memenuhi suatu spesifikasi, menciptakan cacat atau ketidaksesuaian dan
dampaknya pada pelanggan bila mode kegagalan itu tidak dicegah atau dikoreksi
(Prasetyawan 2014).
FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) dilakukan untuk melihat risiko-risiko
kegagalan yang mungkin terjadi dalam jalannya mesin AMG CNC Plate Cutting pada
proses produksi (Rusmiati 2011). Dalam hal ini ada tiga komponen yang akan membantu
dalam menentukan prioritas dari gangguan yaitu:
Gambar 3.2 Menentukan Nilai RPN
Hasil dan Pembahasan
Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data primer dan data sekunder,
yang diperoleh melalui observasi langsung ke perusahaan, brainstroming dan wawancara
Amiruddin, Hendi Lilih Wijayanto
1380 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 8, Agustus 2021
serta diskusi dengan pembimbing lapangan di PT AKZ. Data tersebut adalah sebagai
berikut.
Seperti yang sudah tertulis pada buku Standard Operasional Prosedur (SOP)
yaitu macam-macam jenis Trouble, penyebab trouble dan penanggulangannya pada
mesin AMG CNC Plate Cutting. Berikut.
Tabel 4.1 alat dan bahan yang akan digunakan untuk maintenance
No
Temuan
Masalah
Tindak Lanjut
1.
TCC (Torch
Conect
Console)
Error
Memastikan
kembali Gas
Oksigen (02),
Nitrogen (N2),
dan angina
sesuai dengan
minimal bar
yang diajukan,
minimal 6 bar.
2.
GCC (Gas
Connect
Console)
Error
Menyambung
selang (hose)
angin warna
hitam yang ada
pada TCC.
3.
Plasma Cant
Running
Memastikan
komponen pada
PCB TCC dan
GCC.
Reset/ Restart
ulang mesin dari
mcb cnc mesin
dan mccb pada
panel selama
satu menit.
4.
Head Torch
Plasma
Terbakar
1. Pengecekan
keseluruh
consumables.
Analisis Maintenance pada Mesin Amg Cnc Plate Cutting Menggunakan Metode
Failure Mode And Effect Analysis (Fmea)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 8, Agustus 2021 1381
2. Pengecekan
head torch
plasma.
3. Pergantian
head torch
plasma dan
consumables.
5.
Torch Oxy
Mengeluarkan
Gas Terus
1. Pengecekan
valve.
2. Pengecekan
komponen
pada PCB
Board.
3. Pengecekan
selang
(hose).
4. Penggantian
PCB Board.
Tingkat keparahan bahaya yang ditunjukkan pada Severity (S) yaitu bagaimana
keseriusan bahaya ketika sistem bekerja. Frekuensi terjadi yang ditunjukkan pada
Occurance (O) yaitu beberapa banyak kejadian gangguan pada komponen sehingga
menyebabkan sistem terjadi kegagalan atau dapat disebut adanya peluang terjadinya
munculnya gangguan (Yaqin et al. 2020). Menganalisis tingkat kontrol kerusakan atau
Detection merupakan analisis mengenai tingkat kesulitan perbaikan yang terjadi
didasarkan pada yang dialami oleh pihak teknisi dalam memperbaiki modus kerusakan
komponen yang terjadi. Adapun tingkat skala yang digunakan adalah skala 1-5. Hasil dari
pendekatan metode FMEA ini memberikan informasi kemungkinan kegagalan pada tiap
komponen sistem seiring dengan nilai RPN yang identik diperoleh dari hasil tersebut.
Secara umum dapat diasumsikan bahwa semua parameter indeks risiko memiliki peran
yang sama dalam menentukan prioritas. Berikut adalah nilai parameter indeks resiko dan
matriks RPN pada mesin CNC.
Tabel 4.2 Nilai dari parameter indeks risiko dan matriks RPN
No
.
Penye
bab
troubl
e
Seve
rity
Occur
ance
Dete
ction
RP
N
1
TCC
(Torch
Conne
ct
5
2
5
50
Amiruddin, Hendi Lilih Wijayanto
1382 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 8, Agustus 2021
Conso
le)
Error
2
GCC
(Gas
Conne
ct
Conso
le)
Error
5
2
5
50
3
Plasm
a Cant
Runni
ng
5
2
4
40
4
Head
Torch
Plasm
a
Terba
kar
3
2
5
30
5
Torch
Oxy
Meng
eluark
an
Gas
Terus
4
2
5
40
Berikut perhitungan RPN berdasarkan hasil dari pengolahan data Severity,
Occurance, Detection maka dibuat diagram penanganan batas kritis kerusakan pada
komponen pada gambar 4.2 yaitu:
Gambar 4.2 Grafik prioritas penanganan batas kritis kerusakan komponen
RPN diatas tentu berpengaruh untuk mementukan opsi dalam rawat atau
memelihara yang optimal dilihat dari jenis pemiliharaan yang bergantung karna nilai
0
20
40
60
Torch
Connect
Console
Gas
Connect
Console
Head
Torch
Plasma
Plasma
Cant
Running
Torch
Oxy
RPN
Analisis Maintenance pada Mesin Amg Cnc Plate Cutting Menggunakan Metode
Failure Mode And Effect Analysis (Fmea)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 8, Agustus 2021 1383
RPN. Nilai RPN berdasarkan persamaan 1 rentang nilai yang terjadi adalah 1 sampai
1000. Tingkat resiko akan sangat tinggi bergantung dari Nilai RPN yang didapatkan agar
nilai RPN dapat mempengaruhi cara memilih straregi pemeliharaan. Berdasarkan Tabel
4.7, nilai RPN dari setiap mode kerusakan pada mesin AMG CNC Plate Cutting memiliki
rentang 30 sampai dengan 50. Terdapat penjeazlasan tentang opsi strategi dalam memilih
pemenliharaan yang tepat pada setiap komponen mesin adalah pemeliharaan kolektif
(RPN<100).
Berdasarkan Grafik pada Gambar 4.3 dapat diketahui jenis Kerusakan pada Mesin
AMG CNC Plate Cutting, jika dilihat dari nilai komulatifnya yang mendominasi
berdasarkan dengan prinsip yang menyatakan 90/10 adalah 90% kerusakan terjadi karna
10% komponen mengalami error atau tidak sesuai standar sehingga yang 90% adalah
dapat dijadikan acuan utama pada kerusakan mesin. Dapat diketahui 90% tersebut adalah
TCC 35% dan GCC 35% serta Plasma Cant Running.
Gambar 4.3 Grafik Kerusakan Mesin AMG CNC Plate Cutting
(15%) dan Torch Oxy (15%), Keempat komponen tersebut direkomendasikan
untuk diprioritaskan dalam perawatan secara korektif dan berkala jika mengalami
kegagalan mesin AMG CNC Plate cutting dan berdasarkan penelitian (Iswanto et al.
2013), yaitu Adapun alasan pemberian nilai peluang kegagalan (Occurrence, O)
1. Lubang injeksi tersumbat karena tidak adanya perawatan secara berkala
terhadap mesin diberikan nilai 6, dikarenakan penyebab ini terjadi sekali dalam kurang
lebih 60-70 pengamatan.
2. Standar kualitas bahan baku yang tidak jelas diberikan nilai 8, dikarenakan
penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 5-10 pengamatan.
3. Perusahaan tidak menetapkan tata cara pengerjaan yang baku/Standard
Operational Procedures (SOP) diberikan nilai 5, dikarenakan penyebab ini dapat
ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 200-300 pengamatan.
4. Standar kualitas bahan baku yang tidak jelas diberikan nilai 7, dikarenakan
penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 15- 20 pengamatan.
Kesimpulan
Setelah melaksanakan kerja praktek di PT AKZ penulis banyak mendapatkan
pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan wawasan dalam bidang maintenance pada
mesin AMG CNC Plate Cutting. Dari hasil maintenance ini bagus tetapi masih banyak
0%
10%
20%
30%
40%
Torch
Connect
Console
Gas
Connect
Console
Plasma
Cant
Running
Torch
Oxy
Grafik Kerusakan Mesin
Amiruddin, Hendi Lilih Wijayanto
1384 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 8, Agustus 2021
masalah yang terjadi pada mesin AMG CNC Plate Cutting. Menganalisa tejadinya pada
mesin AMG CNC Plate Cutting
Analisis Maintenance pada Mesin Amg Cnc Plate Cutting Menggunakan Metode
Failure Mode And Effect Analysis (Fmea)
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 8, Agustus 2021 1385
Bibliografi
Anthony, Muhamad Bob. 2018. Analisis Penyebab Kerusakan Hot Rooler Table Dengan
Menggunakan Metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). Jurnal
INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya 4(1): 18.
Badariah, Nurlailah, Dedy Sugiarto, and Chani Anugerah. 2016. “Penerapan Metode
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Dan Expert System (Sistem Pakar).”
Prosiding Semnastek.
Baroroh, Intan. 2009. “Teknologi Mekanik Dasar Teknik Perkapalan.”
Iswanto, Adi, M Rambe, A Jabbar, and Elisabeth Ginting. 2013. “Aplikasi Metode
Taguchi Analysis Dan Failure Mode and Effect Analysis (Fmea) Untuk Perbaikan
Kualitas Produk Di PT. XYZ.” Jurnal Teknik Industri USU 2(2): 219330.
Prasetyawan, Ryan Ganang. 2014. “Pengendalian Dan Peningkatan Kualitas Ban Dengan
Metode PFMEA Pada Proses Building Mesin Exxium PT GAJAH TUNGGAL
TBK.” Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri 8(1): 182896.
Rahmawan, M Fatahillah. 2018. “Pengaruh Variasi Groove Pada Pengelasan Bak Truck
Menggunakan Filler ER70S-6 Dan Baja SA-36 Dengan Metode Pengelasan MAG.
Rucitra, Andan Linggar, and S Fadiah. 2019. “PENERAPAN STATISTICAL QUALITY
CONTROL (SQC) PADA PENGENDALIAN MUTU MINYAK TELON (STUDI
KASUS DI PT. X).” AGROINTEK 13(1): 7281.
Rusmiati, Emi. 2011. “Penerapan Fuzzy FMEA Dalam Mengidentifikasi Kegagalan Pada
Proses Produksi Di PT. Daesol Indonesia.”
Siregar, Nurafrina. 2018. “Pengaruh Pencitraan, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Loyalitas Pelanggan Pada Rumah Makan Kampoeng Deli Medan.” Jumant 8(2): 87
96.
Sugiarto, Eko. 2017. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi Dan Tesis: Suaka
Media. Diandra Kreatif.
Wijaya, Etistika Yuni, Dwi Agus Sudjimat, Amat Nyoto, and U N Malang. 2016.
Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Di Era Global.In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, ,
26378.
Yaqin, Rizqi Ilmal et al. 2020. “Pendekatan FMEA Dalam Analisa Risiko Perawatan
Sistem Bahan Bakar Mesin Induk: Studi Kasus Di KM. Sidomulyo.” Jurnal
Rekayasa Sistem Industri 9(3): 189200.