Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: p–ISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
Vol. 2, No. 7 Juli 2021
ANALISIS
OVERALL
EQUIPMENT
EFFECTIVENESS
UNTUK
MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN PADA MESIN PRESS
Mochamad Irfan
Universitas Mercu Buana
Abstrak
Industri manufaktur khususnya industri otomotif di Indonesia sangat berkembang
begitu pesat. Kebijakan suatu perusahaan untuk memenangkan persaingan bisinis
sangat dibutuhkannya suatu keefektifan dan effisienan dalam pengelolaan perusahaan.
Kebijakan yang di ambil pada PT.XYZ salah satunya adalah meningkatkan kapasitas
produksi. Kebijakan ini dilakukan dengan adanya penambahan mesin maupun
meningkatan output pada mesin-mesin yang sudah ada. Metode yang digunakan untuk
mengukur kinerja mesin pada PT.XYZ salah satunya adalah Overall Equipment
Effetiveness (OEE) yang dasari dari Total Productive Maintenance (TPM). Dari hasil
perhitungan diperoleh presentase nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada
bulan Agustus 2019 yaitu sebesar 70%. Nilai yang diperoleh belum mencukupi standar
nilai yang sudah ditetapkan pada hasil nilai OEE yang nilainya sebesar 85%. Bila
dilihat pada Diagram Pareto untuk faktor Reduce Speed Loss memiliki total time loss
terbanyak dan frekuensi kumulatif terendah dari Six Big Losses yang sangat
mempengaruhi hasil nilai OEE yang sudah didapat. PT.XYZ harus memberikan
pelatihan kepada operator terhadap maintanence mesin tersebut sehingga performance
mesin press dapat meningkat, melalukan inpeksi terhadap die dan membuat
penjadwalan terkait dalam pemeriksaan die secara rutin, Membuat tim Inspektor
khusus agar dapat melakukan inspeksi secara rutin, dan melalukan penyetokan
terhadap suku cadang yang krusial
Kata kunci: overall equipment effetiveness (OEE); reduce speed loss; six big losses;
total productive maintenance (TPM)
Abstract
The manufacturing industry, especially the automotive industry in Indonesia, is
growing rapidly. A company's policy to win business competition requires great
effectiveness and efficiency in company management. One of the policies taken at PT
XYZ is to increase production capacity. This policy is implemented with the addition
of machines and increased output on existing machines. Method used to measure
machine performance in PT. XYZ is one of the Total Equipment Security (OEE) based
on Total Productive Maintenance (TPM). From the calculation results, the percentage
of Overall Value of Equipment Efficiency (OEE) in August 2019 is 70%. The value
obtained does not meet the standard value set at the result of the OEE value of 85%.
When viewed in the Pareto Diagram for the Reduce Speed Loss factor has the highest
amount of time loss and the lowest cumulative frequency of the Big Six Losses which
greatly affects the OEE value obtained. PT. XYZ must provide training to the operator
1173
Analisis Overall Equipment Effectiveness untuk Meningkatkan Keefektifan pada Mesin
Press
on machine maintenance so that the performance of the press machine can be
improved, perform die inspections and make related schedules in routine die
inspections, make a special team of Inspectors to be able to perform periodic
inspections, and make provisions on spare parts. Important
Keyword : overall equipment efficiency (OEE); reducing speed los;, six big losses; total
productivity maintenance (TPM)
Pendahuluan
Perkembangan perekonomian saat ini di perusahaan harus mampu bersaing
dengan perusahaan lainnya. Manajemen perusahaan oleh karena itu perlu mengadakan
penyesuaian, sehingga dapat mengikuti perkembangan dan melakukan perbaikan yang
berkesinambungan. Adanya suatu penyesuaian dilakukan demi menjaga kualitas serta
produktifitas perusahaan secara efektif dan efisien sehingga mampu bersaing dengan
perusahaan. Perusahaan harus meningkatkan keunggulan kompetitif, karena hal ini sangat
diperlukan dalam menghadapi persaingan usaha. Manajemen perusahaan dalam
mencapai hal tersebut bertanggungjawab untuk menjaga, mempertahankan serta
meningkatkan kualitas produknya agar lebih mampu bersaing di pasar. Perusahaan yang
menjadikan kualitas sebagai alat strategi akan mempunyai keunggulan bersaing terhadap
pesaingnya dalam menguasai pasar, karena tidak setiap perusahaan mampu menciptakan
produk dengan kualitas yang baik.
Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan perawatan menjaga kualitas dan
efektifitas mesin agar mesin tersebut tidak cepat rusak atau untuk memperbaiki sampai
pada kondisi yang dapat diterima. Pemeliharaan dapat dilakukan dengan menjaga fasilitas
  • fasilitas dan peralatan pabrik serta mengadakan perbaikan dan penyesuaian yang
  • diperlukan agar tercapai suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan dan tercapai.
    Pemeliharaan dilakukan agar proses produksi di suatu pabrik dapat berjalan lancar dan
    terjamin (Tampubolon, 2004).
    Mesin produksi dapat dikatakan baik apabila dapat berfungsi dengan efektif dan
    efisien dalam menghasilkan output dari prosesnya. Setiap mesin juga mempunyai faktor
    umur yang akan berdampak terhadap kegunaan mesin. Makin tua umur mesin, maka
    semakin sering mengalami kerusakan jika tidak dirawat dengan baik. Kerusakan ini dapat
    menyebabkan kegiatan proses produksi terhambat, untuk itu dibutuhkan pengukuran
    kinerja mesin guna menghindari kerusakan supaya mesin tersebut dapat berproduksi
    secara efektif dan efisien. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja mesin salah
    satunya adalah Overall Equipment Effetiveness (OEE). OEE merupakan suatu metode
    pengukuran efektifitas penggunaan suatu mesin atau peralatan yang merupakan dasar dari
    Total Productive Maintenance (TPM). (Assauri, 2008).
    Menjelaskan bahwa perawatan preventif dilakukan untuk menjaga keadaan
    peralatan sebelum peralatan itu menjadi rusak, pada dasarnya yang dilakukan untuk
    mencegah timbulnya kerusakan- kerusakan yang tak terduga dan menentukan keadaan
    yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan
    dalam proses produksi. Perawatan preventif ini sangat penting, karena kegunaannya
    1174
    Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 2, No. 7, Juli 2021
    Analisis Overall Equipment Effectiveness untuk Meningkatkan Keefektifan pada Mesin
    Press
    sangat efektif didalam fasilitas - fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan
    critical unit “(Sulaeman, 2015)
    Six big losses merupakan enam kerugian yang harus dihindari oleh setiap
    perusahaan untuk mengurangi tingkat efektifitas suatu mesin. Rendahnya produktivitas
    mesin/peralatan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan sering diakibatkan oleh
    penggunaan mesin/peralatan yang tidak efektif dan efisien. Kerugian dapat diselesaikan
    dengan menerapkan efektivitas peralatan secara keseluruhan, melakukan pengukuran
    OEE, melakukan TPM, dan juga mengidentifikasi kerugian produksi (Chikwendu &
    Chima, 2018). Six big losses menurut (Alvira et al., 2015) dapat dikategorikan menjadi 3
    kategori utama berdasarkan aspek kerugiannya yaitu downtime losses , speed losses , dan
    quality losses.
    Hal ini dilakukan untuk mendapatkan output produksi yang maksimal serta
    mampu memenuhi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Mesin produksi yang
    terpasang saat ini di PT. XYZ, Terdapat 3 mesin yaitu mesin Draw, Trim, Flange.
    Latar belakang pemilihan mesin produksi tersebut sebagai objek pengamatan
    dalam tugas akhir ini adalah karena pada line produksi ini seringkali terjadi kerugian
    (losses) produksi, baik yang disebabkan oleh mesin dan peralatan produksi maupun
    operator dalam menjalankan proses produksi. Hal ini menyebabkan pencapaian output
    produksi khususnya pada mesin press, belum memenuhi target yang ditetapkan oleh
    perusahaan.
    Downtime Mesin Press berdasarkan data diatas paling tinggi terjadi pada tanggal
    28 agustus yaitu 6.621 detik. Paling rendah terjadi pada tanggal 02 agustus yaitu 2.204
    detik. Hal ini oleh karnanya perlu dilakukan identifikasi untuk mengetahui tingkat
    performa mesin press pada PT. XYZ.
    Tujuan dari penelitian ini berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan
    yang penulis rumuskan ialah: 1) Mengetahui nilai OEE (Overall Equipment Efectivness)
    proses produksi pada line produksi stamping di PT. XYZ selama 1 Agustus 2019 – 31
    Agustus 2019. 2) Mengetahui Faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai
    Overall Equipment Effectiveness dan Six Big Losses ? 3) Memberikan usulan perbaikan
    (improvement) untuk membantu kelancaran proses produksi mesin press di PT.XYZ
    Metode Penelitian
    Penelitian yangakan dilakukan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu
    penelitian kuantitatif dan kualitatif. Mesin pemeliharaan alat perlu diukur secara
    kuantitatif dengan pengukuran nilai OEE untuk mengetahui tingkat efisiensinya dan
    mencari six big losses nya serta rangking losses dalam pareto chart. Faktor lain seperti
    kehandalan teknisi, konsistensi penggunaan checklist dan SOP, penerapan 5S, serta
    beberapa pilar TPM yang perlu dinilai secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan
    analisis fishbone diagram sebagai acuan dalam pengambilan keputusan.
    Penelitian dilakukan untuk mendapatkan data yang diinginkan pada PT. XYZ
    yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Proses penelitian terhadap
    preventive maintenance pulser ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu selama periode
    satu tahun (Rahmad et al., 2012).
    Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 2, No. 7, Juli 2021
    1175
    Analisis Overall Equipment Effectiveness untuk Meningkatkan Keefektifan pada Mesin
    Press
    Jenis data yang diperoleh akan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu data
    primer dan data sekunder :
    1. Data Primer
    Data primer merupakan data yang diperoleh melalui pengamatan lapangan
    langsung untuk melihat parameter-parameter dari proses pemeliharaan Mesin
    Press secara keseluruhan seperti downtime, cycle time, jumlah produksi, jumlah
    defect, jam kerja mesin, dan plannd downtime. Pengambilan data menggunakan
    wawancara juga digunakan, karena untuk melakukan pengambilan data terhadap
    beberapa karyawan yang terkait dengan proses maintenance, data dan informasi
    diolah kedalam (Almeanazel, 2010).
    perhitungan nilai OEE dan kemudian akan diteliti beberapa Losses yang
    dihasilkan. Losses terbesar perlu dicari cause-effect unsur 5 M-nya (Man,
    Material, Method, Machine, Measurement) dan Enviroment untuk mencari solusi
    perbaikan.
    2. Data Skunder
    Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari beberapa sumber studi
    literatur. Data sekunder digunakan sebagai refrensi dalam penelitian, yaitu :
    a. Jurnal diakui secara nasional seperti JURNAL PASTI, maupun jurnal
    internasional yang diakui dan memiliki nomor ISSN.
    b. Hasil penelitian sebelumnya, seperti jurnal ilmiah yang menggunakan
    metode Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses dan Total
    productive Maintenance (TPM)
    Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Overall
    Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses dan Total productive
    Maintenance (TPM) dengan tahap sebagai berikut :
    a. Perhitungan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE).
    b. Perhitungan nilai Six Big Losses.
    c. Analisis hasil yang didapatkan dari perhitungan Availability, performance,
    Quality rate, dan Overall Equipment Effectiveness (OEE).
    d. Analisis terjadinya faktor Six Big Losses.
    e. Penarikan kesimpulan dan saran yang akan diajukan sebagai rekomendasi
    solusI untuk meningkatkan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE)
    pada mesin press.
    Hasil dan Pembahasan
    Analisis Pencapaian Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE)
    Analisis Overall Equipment Effectiveness dilakukan untuk mengukur tingkat
    efektifitas masin press. Pencapaian OEE mesin press berdasarkan hasil dari perhitungan
    dan pengolahan data didapatkan bahwa rata-rata pencapaian OEE dari mesin press
    (Asgara & Hartono, 2014).
    Table perbandingan ketiga factor dan pencapain OEE dari mesin press dengan standar
    OEE Internasional :
    1176
    Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 2, No. 7, Juli 2021
    Analisis Overall Equipment Effectiveness untuk Meningkatkan Keefektifan pada Mesin
    Press
    dihasilkan banyak dan tingginya waktu produksi, sedangkan nilai OEE terendah pada
    tangal 19 agustus dengan nilai 64% disebabkan karena rendahnya nilai performa mesin.
    Untuk rata – rata nilai OEE mesin press periode 1 – 31 agustus 2019 sebesar 70%.
    Menurut Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM) standar kelas dunia nilai
    OEE sebesar 85%, sedangkan nilai OEE perusahaan 70% maka nilai tersebut belum
    mencapai nilai standar kelas dunia. Diperlukannya perbaikan mesin lebih lanjut agar nilai
    OEE suatu perusahaan mencapai nilai standar kelas dunia (Pandey et al., 2019).
    5. Analisis Hasil Perhitungan Six Big Losses
    Analisa hasil perhitungan Six Big Losses ini ialah untuk menganalisa masalah
    utama faktor – faktor Six Big Losses yang mempengaruhi hasil perhitungan Overal
    Equipment Effectiveness yang telah di dapat. Six Big Losses terdiri dari Equipment
    Failure loss, Setup & Adjustment loss, Idle & Minor Stoppage Loss, Reduce Speed Loss,
    Deffect Loss, Reduce Yield Loss. Analisa ini dilakukan berdasarkan presentase kumulatif
    dari perhitungan total time loss pada masing – masing faktor Six Big Losses.
    Tabel 2 Total Timeloss Six Big Losses
    Total Time Persentase Persentase
    No
    Six Big Losses
    OEE
    Losses
    ( % )
    Kumulatif
    1
    Equipment Failure Losses
    77804
    28.9%
    29%
    Availability
    2
    Setup & Adjustment Losses
    74047
    27.5%
    56%
    3
    Idling and Minor Stoppages
    0
    0.0%
    56%
    Performance
    4
    Reduce Speed Losses
    112902
    42.0%
    98%
    5
    Yield/Scrap Losses
    1656
    0.6%
    99%
    Quality
    6
    Defect Losses
    2463
    0.9%
    100%
    TOTAL
    268871
    100%
    (Sumber: Data diolah, 2020)
    Analisa Reduce Speed Loss ialah kerugian yang diakibatkan menurunnya standar
    kecepatan pada peralatan dan mesin. Pada Diagram Pareto terlihat untuk Reduce Speed
    Loss hasil perhitungannya ialah Total Time Loss sebesar 112.902 detik dan persentase
    berkisar 42%. Dari masing – masing faktor Six Big Losses hasil perhitungan time lose
    dan persentase tertinggi terdapat pada Reduce Speed Loss.
    Kesimpulan
    Setelah pengolahan data dan menganasilsa mesin Press di PT.XYZ dengan
    menggunakan metode Overall Equipment Effectivenss ( OEE ), pada bulan Agustus
    2019, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Diperoleh nilai hasil presentase
    rasio Availability berkisar diantara 87% - 89%, sedangkan untuk nilai presentase nilai
    rasio Performance berkisar diantara 74% - 97% dan untuk nilai presentase rasio Quality
    berkisar diantara 96% - 98%. Lalu diperoleh presentase dari nilai Overall Equipment
    Effectiveness berkisar diantara 64% - 84%. Dengan rata-rata nilai OEE pada bulan
    Agustus 2019 yaitu sebesar 70%. 2) Faktor yang paling berpengaruh pada rendahnya
    efektivitas mesin Press dengan menggunakan analisa metode Overall Equipment
    1180
    Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 2, No. 7, Juli 2021
    Analisis Overall Equipment Effectiveness untuk Meningkatkan Keefektifan pada Mesin
    Press
    Effectiveness yaitu faktor Reduce Speed Loss yaitu menurunya kecepatan mesin produksi
    yang diakibatkan oleh kelalaian operator saat bekerja, die tidak senter, dan menunggu
    perbaikan mesin yang rusak. 3) Usulan perbaikan memberikan pelatihan secara detail
    terhadap operator pada saat sebelum terjun kelapangan, membuat penjadwalan terkait
    pemeriksaan operator secara berkala, melalukan inpeksi terhadap bahan baku agar
    menguragi kedeffectan terhadap ptoduk, pergantian part sesuai dengan prosedur pihak
    manufactur, Melalukan inpeksi terhadap die dan membuat penjadwalan terkait dalam
    pemeriksaan die secara rutin, Membuat tim Inspektor khusus agar dapat melakukan
    inspeksi secara rutin, dan melalukan penyetokan terhadap suku cadang yang krusial.
    Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 2, No. 7, Juli 2021
    1181
    Analisis Overall Equipment Effectiveness untuk Meningkatkan Keefektifan pada Mesin
    Press
    Bibliografi
    Almeanazel, O. T. R. (2010). Total productive maintenance review and overall equipment
    effectiveness measurement. Jordan Journal of Mechanical and Industrial
    Engineering , 4 (4).
    Alvira, D., Helianty, Y., & Prassetiyo, H. (2015). Usulan Peningkatan Overall Equipment
    Losses. Jurnal Itenas Bandung , 03 (03), 240–251.
    Asgara, B. Y., & Hartono, G. (2014). Analisis Efektifitas Mesin Overhead Crane Dengan
    Inasea , 15 (1), 62–70.
    Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi edisi revisi. Jakarta: Lembaga
    Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia .
    Chikwendu, O. C., & Chima, A. S. (2018). Overall Equipment Effectiveness and the Six
    Journal of Scientific and Engineering Research , 2018 , 5 ( 4 ): 156-164 Overall
    Equipment Effectiveness and the Six Big Losses in Total. Journal of Scientific and
    Engineering Research , 5 (4), 156–164.
    Dewi, S. K. (2012). Minimasi defect produk dengan konsep six sigma. Jurnal Teknik
    Industri , 13 (1), 43–50.
    Limantoro, D. (2013). Total Productive Maintenance di PT. X. Jurnal Titra , 1 (1), 13–20.
    Pandey, A., Malviya, S., & Jain, S. (2019). Implemented the Overall Equipment
    Effectiveness (OEE) by the techniques of Total Productive Maintenance (TPM) in
    MSE’s-A case study .
    Rahmad, R., Pratikto, P., & Wahyudi, S. (2012). Penerapan Overall Equipment
    Effectiveness (Oee) Dalam Implementasi Total Productive Maintenance
    (TPM)(Studi Kasus di Pabrik Gula PT.“Y”.). Rekayasa Mesin , 3 (3), 431–437.
    Kapasitas 1000 Kw Di Pltd Koto Lolo (Vol. 5, Issue 2).
    Tampubolon, M. P. (2004). Manajemen Operasional. In Ghalia Indonesia, Jakarta (Issue
    2005).
    Wakjira, M. W., & Singh, A. P. (2012). Total productive maintenance: A case study in
    manufacturing industry. Global Journal of Research in Engineering , 12 (1-G).
    1182
    Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 2, No. 7, Juli 2021