1134
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: pISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
Vol. 2, No. 7 Juli 2021
ANALISIS GROUND VIBRATION PADA KEGIATAN PELEDAKAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN PPV DI 206 PT. SEMEN PADANG
Daryati
1
, Novianti
2
, Faizar Farid
3
dan Aditya Denny Prabawa
4
Program Studi Teknik Pertambangan, Universitas Jambi
Email: darya[email protected]
1
2
3
,
4
Abstrak
PT. Semen Padang merupakan salah satu perusahaan tambang batu gamping yang
wilayah penambangannya terletak di Bukit Karang Putih, Kelurahan Indarung,
Kecamatan Lubuk Kilangan, Sumatera Barat. Sistem penambangan yang diterapkan
adalah quarry. Perusahaan ini melakukan pembongkaran batuan gamping di wilayah
eksisting 206 menggunakan metode peledakan. Hal ini dilakukan karena batuan
gamping memiliki kekerasan 3,5 skala mohs. Peledakan batuan menimbulkan
getaran tanah yang apabila melebihi batas aman menyebabkan kerusakan retakan
bangunan dan perkantoran. Tahapan yang digunakan pada penelitian ini yaitu
pengambilan data dilapangan berupa jumlah lubang ledak, jarak lokasi peledakan,
isian perdelay dan nilai PPV aktual. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan
memberi kontrol getaran dampak ground vibration akibat peledakan, membatasi
penggunaan jumlah bahan peledak dengan melakukan analisis dengan metode regresi
power. Analisis dilakukan dengan memperhatikan nilai PPV dan SD yang didapatkan
secara aktual. Analisis regresi power menghasilkan sebuah persamaan untuk
memprediksi nilai PPV yaitu PPV= 13,261 (SD
)−0,603
. Pengamatan dilakukan dengan
menggunakan hasil regresi power yang hasilnya antara prediksi dengan aktual tidak
jauh berbeda. Setelah itu, dilakukan rekomendasi untuk membatasi penggunaan
jumlah bahan peledak dari hasil regresi power.
Kata kunci: peledakan; getaran tanah; PPV
Abstract
Pt. Semen Padang is one of the limestone mining companies whose mining area is
located in Bukit Karang Putih, Indarung Village, Lubuk Kilangan District, West
Sumatra. The mining system applied is quarry. The company carried out the
demolition of limestone in the existing area of 206 using blasting methods. This is
done because limestone has a hardness of 3.5 mohs scale. Rock blasting causes soil
vibrations that when exceeded safe limits cause damage to building and office cracks.
The stages used in this study are data retrieval in the field in the form of the number
of blast holes, the distance of blasting locations, perdelay stuffing and actual PPV
values. This research was conducted to limit the use of explosive amounts by
conducting analysis by power regression method. . The analysis was conducted by
paying attention to the actual PPV and SD values obtained. Power regression
analysis produces an equation to predict ppv values i.e. PPV= 13,261 (SD)
-0.603
.
Observations are made using power regression results whose results between
Analisis Ground Vibration Pada Kegiatan Peledakan Menggunakan Pendekatan PPV di
206 PT. Semen Padang
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021 1135
predictions and actuals are not much different. After that, recommendations were
made to limit the use of explosive amounts from power regression results.
Keywords: blast; ground vibration; PPV
Pendahuluan
PT Semen Padang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
yang berlokasi di Bukit Karang Putih, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan,
Sumatera Barat Sumatera Selatan (Ridho & Gusman, 2019).
Wilayah PT Semen Padang relativ dekat jaraknya dengan permukiman yaitu
kurang dari 500 m, sedangkan jarak aman peledakan bagi manusia menurut KEPMEN
ESDM RI No. 1827 K/30/MEM/2018 adalah 500 (lima ratus) meter dari batas terluar
peledakan diukur pada jarak horizontal dan/atau berdasarkan kajian teknis (KEPMEN,
n.d. 2018).
Menurut (Gunawan, 2017) pada prinsipnya, batu gamping mengacu pada batuan
yang mengandung setidaknya 50% berat kalsium karbonat dalam bentuk mineral kalsit.
Sistem penambangan yang digunakan adalah tambang terbuka (quarry) dengan
metode penambangan side hill type. Dalam kegiatan penambangannya, PTSP
menerapkan metode pemboran dan peledakan untuk proses pemberaian lapisan batuan
(Hamimu, 2012).
Tujuan dari kegiatan pemberaian ini adalah untuk membebaskan batuan maupun
tanah tersebut, sehingga dapat mempermudah proses penambangan selanjutnya. Hal ini
dilakukan mengingat lapisan batuan disini mempunyai tingkat kekerasan yang cukup
tinggi sehingga tidak ekonomis lagi apabila menggunakan metode ripping-dozing.
Dikarenakan lokasi eksisting 206 yang berdekatan dengan wilayah perkantoran dan
mencegah kerusakan struktur di sekitarnya, maka pada saat melakukan kegiatan
peledakan di pit tersebut harus melakukan pengukuran tingkat getaran tanah di wilayah
perkantoran terdekat. Besarnya tingkat getaran yang ditimbulkan akan mempengaruhi
bangunan-bangunan yang ada di daerah tersebut.
Pada kegiatan peledakan, hanya sebagian dari total energi yang dihasilkan bahan
peledak untuk memecahkan batuan, sementara sisanya menjadi waste energy atau energi
sisa. Energi sisa dapat berupa getaran yang dapat mempengaruhi kestabilan lereng.
(Fahlevi, Sulistianto, & Husni, 2012).
Getaran tanah (ground vibration) adalah gerakan bumi (ground motion) yang
terjadi akibat perambatan gelombang seismik. Kegiatan peledakan akan selalu
menghasilkan getaran atau gelombang seismik (Toha, 2017).
Menurut (Arif, 2016) perkiraan nilai ground vibration yang dihasilkan dari
kegiatan peledakan dapat dilakukan dengan menghubungkan hasil pengukuran ground
vibration dengan parameter¬-parameter peledakan, yaitu jarak dari lokasi peledakan dan
jumlah bahan peledak yang meledak bersamaan.
Daryati, Novianti, Faizar Farid dan Aditya Denny Prabawa
1136 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021
Hubungan tersebut ditunjukkan oleh konsep PPV (Peak Particle velocity). PPV
merupakan suatu kriteria untuk menentukan kecepatan rambat gelombang yang berasal
dari suatu sumber penghasil gelombang ledakan.
PPV merupakan suatu kriteria untuk menentukan kecepatan rambat gelombang
yang berasal dari suatu sumber penghasil gelombang ledakan.
Tujuan peledakan umumnya adalah untuk memecahkan batuan. Kegiatan ini
membutuhkan sejumlah energi yang cukup sehingga melebihi atau melampaui kekuatan
batuan atau melampaui batas elastis batuan. Apabila hal tersebut terjadi maka batuan akan
pecah.
Proses pemecahan akan berjalan terus sampai energi yang dihasilkan oleh bahan
peledak makin lama makin berkurang dan menjadi lebih kecil dari kekuatan batuan,
sehingga proses pemecahan batuan berhenti. Energi yang tersisa akan menjalar melalui
batuan, karena masih di dalam elastisnya. Hal ini akan menghasilkan gelombang seismik
(Sundoyo, 2017).
Penelitian dilakukan untuk menentukan nilai kecepatan getaran tanah (ground
vibration) menggunakan teori Scale Distance dan George Bertha. Selain itu juga
mengungkap teori mana yang mempunyai penyimpangan nilai peak particle velocity
terkecil. Serta menganalisis dan memberi kontrol getaran.
Dampak ground vibration akibat peledakan yang masih menimbulkan kerusakan
seperti retakan bangunan perkantoran, mengingat hal ini sangat berbahaya untuk
kelanjutannya maka perlu dilakukan kontrol getaran yang diharapkan dapat mengurangi
nilai getaran tanah akibat peledakan.
Dalam keadaan tersebut dapat dirumuskan permasalahan mengenai: faktor apa
saja yang mempengaruhi getaran tanah (ground vibration) dan mengapa hal ini sangat
penting untuk diperhatikan, mengapa getaran tanah yang dihasilkan masih menyebabkan
kerusakan bangunan dan struktur batuan dalam wilayah aman (500 m) padahal prediksi
berdasarkan perhitungan teori sudah aman, cara apa yang dapat dilakukan untuk
mengurangi getaran tanah (ground vibration) akibat kegiatan peledakan.
Metode Penelitian
Tempat dan waktu
Gambar 1. Layout Penambangan Lokasi Penelitian
Analisis Ground Vibration Pada Kegiatan Peledakan Menggunakan Pendekatan PPV di
206 PT. Semen Padang
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021 1137
Kesampaian daerah lokasi penelitian dapat ditempuh dengan jalan darat
menggunakan bus dari Provinsi Jambi tepat nya dari Mendalo ke JL Karang Putih
Kelurahan Indarung, Indarung, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat
selama kurang lebih 12 jam perjalanan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23
November 2020 23 Desember 2020.
Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi :
A. Studi literatur
Mempelajari literatur-literatur yang ada baik berupa text book, jurnal penelitian,
dan laporan-laporan yang berhubungan dengan penelitian dan faktor-faktor yang
mendukungnya.
B. Pengambilan Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil langsung dari lapangan yang meliputi
data kondisi lokasi, tahapan peledakan, nilai dari getaran tanah tiap peledakan, dan
geometri peledakan
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari arsip dan data-data yang ada di perusahaan digunakan
sebagai kelengkapan dalam menyelesaikan penelitian. Seperti spesifikasi bahan peledak,
spesifikasi material, micromate, rumus-rumus, dan lain sebagainya.
C. Pengolahan
Pengolahan data merupakan perubahan dari data mentah yang diambil dari
lapangan, disusun, kemudian dihitung nilai-nilai yang diperlukan seperti nilai rata-rata
dengan metode statistik dan hasilnya akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya
sesuai dengan permasalahan yang ada.
D. Analisis pembahasan
Proses menelaah hasil pengolahan dari data-data hasil perhitungan yang telah ada.
Kemudian diproses dan dianalisa. Analisa data terdiri dari pengamatan vibration hasil
peledakan di lapangan dengan alat micromate, kemudian memperhitungkan model
rangkaian baru yang dapat mengurangi getaran tanah akibat peledakan. Pengukuran
dilakukan secara bertahap setelah melakukan pengurangan isian bahan peledak per delay,
design rangkaian peledakan menjadi exchelon cut.
E. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisa dan pembahasan, maka didapat kesimpulan dan
rekomendasi bagi perusahaan.
Menurut ( Jimeno 1995) ada beberapa faktor yang mempengaruhi getaran, yaitu :
Faktor yang dapat dikontrol yang mempengaruhi ground vibration, yaitu :
1) Jumlah muatan bahan peledak perwaktu tunda
2) Jarak dari lokasi peledakan
3) Waktu tunda (delay period)
Faktor yang tidak dapat dikontrol yang mempengaruhi ground vibration, yaitu :
a. Karateristik batuan
Daryati, Novianti, Faizar Farid dan Aditya Denny Prabawa
1138 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021
b. Struktur geologi
c. Pengaruh Air Tanah
Geometri Peledakan
(Jimeno 1995) berpendapat bahwa sebagian besar parameter desain geometri
memiliki pengaruh yang besar terhadap getaran yang dihasilkan oleh peledakan.
Analisis Regresi
Regresi Non Linear Geometri (Power)
Menurut (Fahrudin & Santi, 2017) Perkiraan nilai getaran tanah yang dihasilkan
oleh aktivitas blasting dapat dilakukan dengan menghubungkan hasil pengukuran getaran
tanah dengan parameter peledakan yang mempengaruhinya. Parameter tersebut ialah
jarak lokasi peledakan dengan pengambilan data dan jumlah bahan peledak yang
digunakan pada saat meledak bersamaan. Hubungan tersebut dapat dilihat pada konsep
PPV vs SD yang dinyatakan oleh US Bureau of Mines. Dijelaskan bahwa Scaled Distance
merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat ground vibration.
Didalam kajian statistik, untuk menganalisa persamaan PPV maka dapat
menggunakan metode regresi power pada program komputer. Persamaan regresi power
didalam kajian statistik secara umum adalah (Irianto, 2019)
Y = a (X)b
Dengan :
Y = varibel terikat
a = konstanta
X = variabel bebas
b = konstanta
Perhitungan statistik konstanta b :
b =


Dengan :
b = nilai konstanta yang dipengaruhi sifat
mekanik batuan
Y = nilai PPV
X = nilai scaled distance
n = jumlah data
Perhitungan konstanta k menggunakan metode
regresi power:
k = 10
m (b.n)
Dengan :
k = nilai konstanta yang dipengaruhi bahan peledak
b = nilai konstanta yang dipengaruhi sifat mekanik batuan
m = nilai rata-rata log PPV
n = nilai rata-rata scaled distance
Analisis Ground Vibration Pada Kegiatan Peledakan Menggunakan Pendekatan PPV di
206 PT. Semen Padang
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021 1139
Hasil dan Pembahasan
Lokasi penelitian terletak pada wilayah eksisting PT. Semen Padang (dapat dilihat
pada gambar 2). Hal ini dikarenakan lokasi eksisting tersebut berdekatan dengan
infrastruktur tambang dan pemukiman penduduk.
Gambar 2. Lokasi Penelitian di wilayah ekhisting
(Sumber: Dokumentasi Lapangan PT. Semen Padang, 2020)
Parameter peledakan
Parameter parameter yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Delay Time dan ppv
No
Tanggal
pola
ppv
17
25
42
67
1
24/11/2020
v cut
10
15
10
10
1,869
2
25/11/2020
echelon
9
0
36
25
0,934
3
26/11/2020
echelon
10
10
10
10
0,718
4
27/11/2020
echelon
10
15
15
15
0,637
5
28/11/2020
v cut
15
42
0
3
1,069
6
30/11/2020
echelon
5
10
10
10
0,897
7
01/12/2020
echelon
12
10
15
15
1,615
8
02/12/2020
echelon
10
18
0
0
0,677
9
03/12/2020
v cut
17
15
15
15
1,069
10
04/12/2020
v cut
11
0
50
4
1,398
11
05/12/2020
echelon
10
10
14
0
0,789
12
07/12/2020
echelon
10
10
12
0
0,744
13
08/12/2020
rbr
0
40
3
0
0,422
14
09/12/2020
echelon
15
18
10
0
0,697
15
12/12/2020
rbr
0
19
13
18
0,724
Dapat dilihat pada table 4.2 bahwa waktu tunda yang dipakai pada setiap
rangkaian berbeda dan juga akan menghasilkan getaran peledakan yang berbeda pula.
Dapat di analisis bahwa rangkaian peledakan dengan menggunakan v-cut hasil getaran
peledakan yang didapat selalu tinggi, namun apabila menggunakan row by row hasil
getaran peledakan yang dihasilkan kecil. Maka dari itu pada tanggal 8 dan 12 Desember
2020 penulis merekomendasikan rangkaian delay dengan pola row by row, dan
Daryati, Novianti, Faizar Farid dan Aditya Denny Prabawa
1140 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021
didapatkan hasil getaran yang lebih kecil dari kegiatan peledakan sebelumnya yang
menggunakan pola v-cut.
Tabel 2 Geometri Peledakan
No
Tanggal
n
isian
B
S
L
T
PC
d
pf
1
24/11/2020
45
45
4
4
9
4,5
4,5
4
0,31
2
25/11/2020
70
45
3
3
9
4,5
4,5
4
0,55
3
26/11/2020
40
45
3
3
9
4,5
4,5
4
0,55
4
27/11/2020
55
45
4
4
9
4,5
4,5
4
0,31
5
28/11/2020
60
45
4
4
9
4,5
4,5
4
0,31
6
30/11/2020
35
45
4
4
9
4,5
4,5
4
0,31
7
01/12/2020
52
45
4
4
9
4,5
4,5
4
0,31
8
02/12/2020
28
45
3
3
9
4,5
4,5
4
0,55
9
03/12/2020
62
45
4
4
9
4,5
4,5
4
0,31
10
04/12/2020
65
45
4
4
9
4,5
4,5
4
0,31
11
05/12/2020
34
40
4
4
9
4,5
4,5
4
0,28
12
07/12/2020
32
40
4
4
9
4,5
4,5
4
0,28
13
08/12/2020
43
40
4
4
9
4,5
4,5
4
0,28
14
09/12/2020
43
45
4
4
9
4,5
4,5
4
0,31
15
12/12/2020
50
40
3
3
9
4,5
4,5
4
0,49
Tabel 3 Perhitungan PPV menggunakan regresi power
No.
Tgl /Bulan/
Tahun
Jumlah
jarak (m)
isian/delay
√w
sd
ppv
aktual
x
y
x.y
x2
lubang
r
w
r/√w
mm/s
log sd
log ppv
1
24/11/2020
45
350,05
45,00
6,708
52,182
1,869
1,718
0,272
0,466
2,950
2
25/11/2020
70
519,07
45,00
6,708
77,378
0,934
1,889
-0,030
-0,056
3,567
3
26/11/2020
40
697,75
45,00
6,708
104,014
0,718
2,017
-0,144
-0,290
4,069
4
27/11/2020
55
702,71
45,00
6,708
104,754
0,637
2,020
-0,196
-0,396
4,081
5
28/11/2020
60
539,48
45,00
6,708
80,421
1,069
1,905
0,029
0,055
3,630
6
30/11/2020
35
443,66
45,00
6,708
66,137
0,897
1,820
-0,047
-0,086
3,314
7
01/12/2020
52
647,95
45,00
6,708
96,591
1,615
1,985
0,208
0,413
3,940
8
02/12/2020
28
424,61
45,00
6,708
63,297
0,677
1,801
-0,169
-0,305
3,245
9
03/12/2020
62
637,82
45,00
6,708
95,081
1,069
1,978
0,029
0,057
3,913
10
04/12/2020
65
848,92
45,00
6,708
126,550
1,398
2,102
0,146
0,306
4,419
11
05/12/2020
34
540,76
40,00
6,325
85,502
0,789
1,932
-0,103
-0,199
3,733
12
07/12/2020
32
695,98
40,00
6,325
110,044
0,744
2,042
-0,128
-0,262
4,168
13
08/12/2020
43
947,56
40,00
6,325
149,822
0,422
2,176
-0,375
-0,815
4,733
14
09/12/2020
43
723,06
45,00
6,708
107,787
0,697
2,033
-0,157
-0,319
4,131
15
12/12/2020
50
572,63
40,00
6,325
90,541
0,724
1,957
-0,140
-0,274
3,829
15
29,374
-0,806
-1,704
57,722
Analisis Ground Vibration Pada Kegiatan Peledakan Menggunakan Pendekatan PPV di
206 PT. Semen Padang
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021 1141
Analisis Data
Gambar 3. Grafik Hubungan PPV dan SD
(Sumber: Pengolahan Data 2020)
Dari hasil analisis yang telah dilakukan (Gambar 3), didapatkan persamaan
hubungan antara nilai dari peak particle velocity dan scaled distance yaitu PPV=13,261
(SD)
-0,603
dengan koefisien determinasi ( R
2
) sebesar 0,1699.
Tabel 4 Perhitungan PPV prediksi
No.
Tgl /Bulan/
Tahun
secaled
ppv
ppv
selisih
koreksi
distance
mm/s
prediksi
perhitungan
1
24/11/2020
49,505
1,869
1,261
-0,608
-32,5
2
25/11/2020
73,408
0,934
0,994
0,060
6,5
3
26/11/2020
98,677
0,718
0,832
0,114
15,9
4
27/11/2020
99,378
0,637
0,828
0,191
30,0
5
28/11/2020
76,294
1,069
0,971
-0,098
-9,1
6
30/11/2020
62,743
0,897
1,093
0,196
21,9
7
01/12/2020
91,634
1,615
0,870
-0,745
-46,1
8
02/12/2020
60,049
0,677
1,122
0,445
65,8
9
03/12/2020
90,201
1,069
0,878
-0,191
-17,9
10
04/12/2020
120,055
1,398
0,739
-0,659
-47,1
11
05/12/2020
76,475
0,789
0,970
0,181
23,0
12
07/12/2020
98,426
0,744
0,833
0,089
12,0
13
08/12/2020
134,005
0,422
0,692
0,270
63,9
14
09/12/2020
102,256
0,697
0,814
0,117
16,8
15
12/12/2020
80,982
0,724
0,937
0,213
29,4
total
1314,089
14,259
13,836
-0,423
132,337
max
134,005
1,869
1,261
0,445
65,786
min
49,505
0,422
0,692
-0,745
-47,131
average
87,606
0,951
0,922
-0,028
8,822
Standar nilai PPV PT Semen Padang 5 mm/s, maka nilai ppv dapat di cari :
= 13,261 dan = −0,603.
 = 13,261 (SD)
−0,603
y = 13.261x
-0.603
R² = 0.1699
0
0.5
1
1.5
2
0 50 100 150
PPV (mm/s)
SD
Grafik Perbandingan PPV & SD
Series1
Power (Series1)
Daryati, Novianti, Faizar Farid dan Aditya Denny Prabawa
1142 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021
5 mm/s = 13,261 (SD)
−0,603
13,261 (SD)
−0,603
= 5 mm/s
SD =



SD = (13,261)
1,65
SD = 72,7
Setelah mendapatkan nilai SD, selanjutnya menghitung nilai rekomendasi isian handak
maksimum berdasarkan jarak lokasi peledakan.
SD =
SD =

72,7 =

W = (


)
2
W = (4,12)
2
W = 17,01 Kg
SD =
SD =

72,7 =

W = (


)
2
W = (4,12)
2
W = 30,2 Kg
17,01 kg dalam jarak peledakan 300 meter dengan dengan delai 8 mm/s
Jarak dimulai dari 300 m, dan selanjutnya kelipatan 50 m hingga 900 m
Analisis getaran terhadap bangunan di sekitar tambang
Pengukuran getaran tanah dilakukan di bangunan disekitar tambang, pada gambar
4.14 ini merupakan rumah warga, dapat dilihat bahwa rumah tersebut merupakan
bangunan dengan pondasi, pasangan bata dan adukan semen diikat dengan slope beton
sehingga menurut SNI 7571:2010 bangunan tersebut dapat digolongkan pada bangunan
kelas 3 dengan standar peak vector sum sebesar 5 mm/s.
Gambar 3. Rumah Warga 1
Analisis Ground Vibration Pada Kegiatan Peledakan Menggunakan Pendekatan PPV di
206 PT. Semen Padang
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021 1143
Pada gambar 3 terlihat sebuah bangunan rumah yang terlihat mencolok dan kuat
jika di amati dari luar, namun masih ada terjadi keratakan kecil di dekat pintu. Hal tersebut
dikarenakan hampir setiap hari bangunan tersebut terkena dampak dari getaran hasil
peledakan.
Pengaruh Getaran tanah terhadap pemukiman warga
Getaran tanah yang terjadi di pemukiman warga menimbulkan kerusakan
kerusakan kecil seperti retakan rumah dan retakan lantai. Berdasarkan dari wawancara
yang dilakukan ke beberapa orang hasilnya Sebagian menyebutkan bahwa sebagian
warga mengeluh karena bak mandinya setiap kali dibetulkan maka akan bocor kembali
sehingga harus mengganti menggunakan bak plastik untuk penampungan airnya. Untuk
itu perlu dilakukannya control getaran agar getaran yang ditimbulkan dari peledakan tidak
terlalu besar dan dapat dikurangi sekecil mungkin.
Getaran tanah merupakan masalah yang harus diminimalisir tingkat getarannya
untuk mengurangi keruskaan kerusakan kecil seperti keretakan plester, keretakan dinding
dan keretakan lantai. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk melakukan control getaran
agar kerusakan yang dihasilkan dapat lebih diminimalisirkan lagi. Berikut merupakan
contoh foto keretakan kecil disebagian rumah warga yang berada di RT 04 RW 02
Kelurahan Batu Gadang.
Analisis dalam upaya untuk melakukan control getaran
Kontrol getaran merupakan suatu upaya untuk menaikkan nilai atau mengurangi
tingkat getaran. Control getaran yang dipilih adalah untuk mengurangi getaran karena
getaran tanah merupakan masalah yang harus diminimalisir.
Penentuan inisiasi point
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi getaran adalah menentukan
arah tarikan IP. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk mengarahkan getaran agar
menjauhi pemukiman sehingga hanya getaran sisa dari peledakan yang mengarah ke
pemukiman yang mana getaran tersebut merupakan getaran dengan tingkat getaran yang
rendah.
Isian perdelay
Bobot isian bahan peledak perwaktu tunda sangat menentukan besar kecilnya nilai
getaran. Bahan peledak yang digunakan yaitu Dabex dan booster sebagai primary.
Sebanyak 15 data yang diambil menggunakan alat Micromate dan di analisis dengan
penggunaan isian perdelay sebesar 45 kg dengan jumlah lubang 35 lubang menghasilkan
getaran terendah yaitu sebesar 0,4 mm/s.
Penggunaan delay time
Tinggi rendahnya penggunaan delay time juga dapat menentukan besar kecilnya
tingkat getaran tanah. Delay time yang sering digunakan sebagai surface delay yaitu 17
mm, 25 mm, 42 mm, dan 67 mm. semakin tinggi nilai delay time yang digunakan maka
getaran yang dihasilkan juga semakin berkurang dan begitu juga sebaliknya. Karena
waktu penjalaran pada surface delay yang lebih lama sehingga dapat mengurangi lubang
ledak yang meledak secara bersamaan, dan getaran pun dapat dikurangi. Jadi lebih efektif
Daryati, Novianti, Faizar Farid dan Aditya Denny Prabawa
1144 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021
dalam menggunakan delay time dengan nilai waktu tunda yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan delay time dengan waktu tunda yang lebih kecil.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
Analisa ground vibration menggunakan Teori Scale Distance merupakan teori yang
mendekati kondisi pengamatan dilapangan dari ketiga teori lainnya dengan nilai
penyimpangan rata-rata terkecil terhadap aktual yaitu 0,2 mm/s. Sehingga teori tersebut
bisa dijadikan perkiraan untuk menentukan keamanan untuk bangunan dari dampak
getaran peledakan pada perusahaan.
Kontrol getaran yang harus dilakukan dalam upaya meminimalisirkan tingkat getaran
tanah yaitu : Mengatur tarikan inisiasi point agar membelakangi bangunan, mengurangi
isian perdelay, dengan rekomendasi isian bahan peledak 40 kg, menggunakan spasi
burden 5 x 5 agar getaran yang di hasilkan bisa berkurang dan pf yang didapat akan
berkurang, menggunakan pola peledakan row by row dengan delay 25, 42 dan 67.
Analisis Ground Vibration Pada Kegiatan Peledakan Menggunakan Pendekatan PPV di
206 PT. Semen Padang
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021 1145
Bibliografi
Arif, Ir Irwandy. (2016). Geoteknik Tambang. Gramedia Pustaka Utama.
Fahlevi, Rendy, Sulistianto, Budi, & Husni, Bustanil. (2012). Perangkat Lunak Analisis
Getaran Tanah Akibat Peledakan. Jurnal JTM, 192(2), 6162.
Fahrudin, Fahrudin, & Santi, Narulita. (2017). Analisis Pengaruh Getaran Peledakan
Terhadap Kestabilan Lereng Pada Tambang Batubara Pit Roto Selatan Site Kideco,
Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. PROMINE,
5(1).
GUNAWAN, RANGGA PUTRA. (2017). ANALISA FASIES BATUGAMPING
FORMASI WONOSARI DAERAH BEJI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN
PATUK KABUPATEN GUNUNG KIDUL, PROVINSI DI YOGYAKARTA.
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik Geologi, 1(1).
Hamimu, L. (2012). Karakterisasi Sifat Fisika Batu Kapur di Desa Labaha Kecamatan
Watopute Kabupaten Muna. Jurnal Aplikasi Fisika, 8(2), 27.
Irianto, H. Agus. (2019). Statistik Konsep Dasar; Aplikasi, dan Pengembangannya.
KEPMEN. (n.d.). ESDM RI No. 1827 K/30/MEM/2018 Tentang Baku Tingkat Getaran.
L., Jimeno C. (1995). Drilling and blasting of Rocks : Balkema / Rotterdam / Brookfield
(KEPMEN ESD).
Ridho, Muhammad, & Gusman, Mulya. (2019). Kajian Teknis Pengaruh Fragmentasi
Hasil Peledakan di PT. Semen Padang. Bina Tambang, 4(1), 424434.
Sundoyo, Sundoyo. (2017). PENGARUH PEAK PARTICLE VELOCITY (PPV) DARI
HASIL KEGIATAN PELEDAKAN TERHADAP KEKUATAN LERENG
PENAMBANGAN (FK) PADA PENAMBANGAN BATUBARA. Jurnal Geologi
Pertambangan (JGP), 1(21), 5365.
Toha, Taufik. (2017). ANALISIS KORELASI SCALED DISTANCE TERHADAP
GETARAN TANAH PADA OPERASI PELEDAKAN BATU KAPUR PT.
SEMEN BATURAJA (PERSERO). Jurnal Teknik Patra Akademika, 8(02), 2638.