1217
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: pISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
Vol. 2, No. 7 Juli 2021
STRATEGI BAGIAN PENGELOLA PERBATASAN DALAM
PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA KABUPATEN KARIMUN
Roli Sambuardi
Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Universitas Karimun
Abstrak
Penelitian ini berawal dari masih banyaknya masalah pariwisata yang ada di
Kabupaten Karimun yang belum dikembangkan. Hal ini dikarenakan adanya
potensi pariwisata yang sangat startegi di Kabupaten Karimun karena masih
alaminya wilayah Kabupaten Karimun namun tidak dikelola dengan baik, sarana
dan prasarana di tempat wisata belum merata. Oleh karena itu tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi Bagian Pengelola
Perbatasan dalam Pengembangan Potensi Pariwisata di Kabupaten Karimun.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis primer
dan sekunder yang diperoleh dari Observasi, Wawancara, dan Pengalaman
langsung. Adapun focus dari penelitian adalah (Strengths) Kekuatan (Weaknesses)
Kelemahan (Opportunities) Peluang (Threats) Ancaman yang dimiliki Kabupaten
Karimun seperti, Kekuatan: masih alaminya wilayah Kabupaten Karimun dan
memiliki Potensi Pariwisata yang banyak sehingga menjadi daya tarik pengunjung
mancannegara untuk berkunjung ke Kabupaten Karimun; Kelemahan: Sarana dan
Prasarana yang sangat masih kurang dalam menarik daya tarik pengujung untuk
serta anggaran yang ada sangat terbatas dalam pengembang potesi pariwisata;
Peluang: Situasi keamanan dan kenyamanan yang kondusif serta Kabupaten
Karimun menjadi branda terdepan Republik Indonesia menjadi daya tarik
pengunjung dari Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura; Ancaman: Pusat
wisata diluar Kabupaten Karimun lebih berkembang pesat dan lebih banyak
menwarkan destinasi wisata yang beragam.
Kata Kunci: strategi; pengembangan; pariwisata
Abstract
This research starts from the many tourism problems that exist in Karimun Regency
that have not been developed. This is because there is a very strategic tourism
potential in Karimun Regency because it is still natural in the Karimun Regency
area but is not managed properly, facilities and infrastructure in tourist attractions
are not evenly distributed. Therefore, the purpose of this study is to describe and
analyze the strategy of the Border Management Section in the Development of
Tourism Potential in Karimun Regency. This study uses a qualitative descriptive
approach with primary and secondary types obtained from observation, interviews,
and direct experience. The focus of the research is (Strengths) Weaknesses
(Opportunities) Opportunities (Threats) Threats owned by Karimun Regency such
as, Strengths: the natural area of Karimun Regency and has a lot of Tourism
Roli Sambuardi
1218 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021
Potential so that it becomes an attraction for foreign visitors to visit the Regency
Karimun; Weaknesses: Facilities and infrastructure are still lacking in attracting
visitors and the existing budget is very limited in developing tourism potential;
Opportunities: A conducive security and comfort situation and Karimun Regency
being the leading brand of the Republic of Indonesia attracting visitors from
neighboring countries such as Malaysia and Singapore; Threats: Tourist centers
outside Karimun Regency are growing rapidly and offer more and more diverse
tourist destinations.
Keywords: strategy; development; tourism
Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2020
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi
Kepulauan Riau pada bagian ketiga Strategi Penataan Ruang Kawasan Perbatsan
Negara Pasal 8 Ayat 5 Point d yang berbunyi: “Mengembangkan Kawasan Pariwisata
Bahari;”
Sektor pariwisata merupakan sektor yang paling memiliki prospek investasi
yang bagus di Kabupaten Karimun, hal ini didasari letak geografis Kabupaten Karimun
yang menguntungkan karena berbatasan dengan negara tetangga Republik Indonesia
serta masih alaminya wilayah-wilayah Kabupaten Karimun sebagai Kabupaten
Kepulauan tediri atas 251 Pulau-pulau kecil memiliki banyak pilihan destinasi wisata
untuk menyerap wisatawan macanegara dan indahnya pesona alam Karimun disertai
dengan semakin sempitnya wilayah negara tetangga, peluang investasi pada sektor
pariwisata kabupaten Karimun merupakan investasi dibidang pengembangan potensi
yang telah ada (Itamar, 2014). Melalui pendataaan potensi pariwisata yang berada
dikawasan perbatasan yang dimana sangat mermerlukan pengembangan yang lebih
baik guna menaikkan perekonomian daerah Kabupaten Karimun (Hidayat, 2016).
Pariwisata di Karimun saat ini hanya memanfaatkan alam saja, seperti pantai dan
air terjun, dan hanya sebatas untuk melihat air pantai pasang dan surut serta berenang
ketika air sedang pasang (Rahim, 2012). Padahal sebenarnya masih banyak yang bisa
dikembangkan dengan memanfaatkan kekayaan alam sekitarnya (Al-Hafiz &
Firmansyah, 2019). Karena Kabupaten Karimun juga merupakan salah satu gerbang
pintu masuk untuk wisatawan dari negara luar, contohnya Malaysia dan Singapura.
Mempunyai perusahaan-perusahaan pertambangan atau bukan untuk bisa membantu
dalam mengembangkan potensi pariwisata (Rangkuti, 2017).
Pemerintah melalui instansi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) Republik Indonesia mencoba membangun kesadaran mengenai betapa
pentitngnya peran masyarakat dalam perkembangan pariwisata Indonesia, salah satu
contohnya adalah program Jendela Nusantara yaitu untuk mempromosikan keindahan
alam Indonesia pada tahun 2017.
Supaya progam ini berjalan dengan baik, maka Kemenparekraf menitikberatkan
kerjasama antara masyarakat dengan Dinas Pariwisata atau Dinas yang terkait lainnya
Strategi Bagian Pengelola Perbatasan dalam Pengembangan Potensi Pariwisata
Kabupaten Karimun
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021 1219
atau dengan komunitas lokal di masing-masing Provinsi di Indonesia. Dengan tujuan
untuk mencari potensi masyarakat atau komunitas lokal yang memiliki potensi dalam
berkarya atau berkreatifitas melalui kegiatan kompetisi Jendela Nusantara. Bukan hanya
pada Kemenpar, namun sisi kreatifitas masyarakat juga menjadi dukungan kepada
UNWTO.
Tujuan utama UNWTO adalah untuk meningkatkan serta membangun sebuah
pariwisata sebagai contributor guna pembangunan ekonomi, kemudian saling pengertian
internasional, perdamaian, kemakmuran universal, HAM dan kebebasan dasar untuk
semua tanpa memandang adanya perbedaan bahasa, agama, jenis kelamin, ras dan
budaya. UNWTO membantu para anggotanya dalam industry pariwisata dunia, yang
berperan sebagai faktor penting dalam perkembangan ekonomi dan menciptakan
lapangan pekerjaan, serta mendukung perdamaian, dan saling pengertian antar Negara.
Diranah pemerintahan selain Dinas Pariwisata, Bagian Pengelola Perbatasan
(BPP) juga berkonstribusi terhadap pengembangan potensi pariwisata yang ada di
Kabupaten Karimun khususnya wilayah perbatasan yang tercantum pada Peraturan
Presiden yang sudah dipaparkan tadi (Karlina, 2019). Bagian Pengelola Perbatasan
Kabupaten Karimun dibentuk pada tahun 2011. Pembentukan Bagian Pengelola
Perbatasan (BBP, 2018) ini didasarkan pada Peraturan Daerah No 7 tahun 2011, juga
mengacu pada Peraturan Kementerian Dalam Negeri Nomor 2 tahun 2011 tentang
Pedoman Pembentukan Bagian Pengelola Perbatsan Daerah (BPPD).
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memberi usulan mengenai
perkembangan potensi akan diterima oleh Bagian Pengelola Perbatasan (BPP),
kemudian akan diusahakan untuk menjalankan dan memberi apa yang diminta oleh
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Setelah diberi kepada Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) kaerna tercapainya usulan yang diminta, maka akan ditinjau lagi apakah
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut bisa mengembangkan potensi-potensi
yang ada seperti permintaan dari Dinas Pariwisata maupun Desa-desa karena Bagian
Pengelola Perbatasan juga turut berkonstribusi. Permintaan-permintaan tersebut
sekiranya mampu menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karimun dan
bermanfaat untuk pembangunan infrastruktur daerah wilayah perbatasan.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan penulis adalah dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif (Bungin, 2014). Yaitu melalui pengamatan,
wawancara, dan penelaan dokumen yang didapatkan. Metode atau pendekatan ini
digunakan karena beberapa asbab. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih
mudah penulis pahami dalam menelaah masalah. Kedua, metode ini menyajikan secara
langsung hakikat hubungannya peneliti dengan responden atau informan dan tanpa ada
hasil yang berkemungkinan. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat
menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama-sama terhadap pola-
pola nilai yang dihadapi (Moleong, 2021).
Roli Sambuardi
1220 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara dan data yang diperoleh dalam penelitian, maka
dapat dilakukan analisis berdasarkan potensi riil yang ada di Kabupaten Karimun yang
merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah perbatasan dengan negara
Malaysia dan Singapura (Masyhari et al., 2013). Meskipun dalam hal pengambilan
kebijakan lokal dan kesiapan manajemen pengelolaan masih terbatas, namun di dalam
penelitian ini penulis mencoba melihat sisi lain potensi dasar yang dimiliki Pemerintah
Daerah, Masyarakat maupun Swasta yang seharusnya masih dapat dikembangkan
sejalan dengan peraturan dan kebijakan yang diberlakukan khususnya untuk wilayah
perbatasan. Hal ini dapat dilihat dari aspek pengembangan sumberdaya manusia, potensi
alam, strategi yang dilakukan serta kerjasama yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah,
Masyarakat maupun Swasta (Nieamah, Utami, Fiddienika, & Purwoko, 2018).
A. Pengembangan Sumberdaya Manusia.
Pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu fakor dalam
membangun pembangunan, tak terkecuali dalam meningkatkan potensi
pariwisata, bagaimana sumber saya manusia benar-benar dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya (Junaidi, 2020).
Sumber daya manusia menjadi faktor yang menentukan eksitensinya
sebuah pariwisata. Mc Intosh memaparkan atas berbagai peluang karir dalam
industri pariwisata yang memanfaatkan sumber daya manusia, seperti
tranposrtasi dan akomodasi, pusat berbelanja (shopping), pelayanan makan dan
minum, travel dan lainnya. Di Kabupaten Karimun sendiri, pariwisata masih
belum terlalu di kemas dengan baik, banyak sumber daya manusia yang bijak
namun tidak turut serta dalam mengembangkan potensi pariwisata, jadi masih
mengharap dan menunggu apa saja yang diatur dan dibuat oleh pemerintah.
B. Memanfaatkan Sumberdaya Alam yang Baik
Selain sumber daya manusia, sumber daya alam juga menjadi salah satu
factor dalam membangun pariwisata, memanfaatkan keindahannya serta mampu
menjaga dan melestarikannya adalah hal yang tepat jika ingin menaikkan
ekonomi pariwisata, karena pariwisata tidak saja memanfaatkan hasil tangan
manusia, melaikan hasil tangan Tuhan. Elemen dari sumber daya, misalnya air,
pepohonan, udara, pegunungan, pantai, dan sebagainya yang bersangkutan
dengan ciptaan Tuhan. Semua elemen tersebut berpengaruh penting dan berguna
untuk pariwisata. Karena sumber daya sangat memerlukan intervensi dari
manusia untuk mengubah elemen tersebut menjadi bermanfaat.
Pariwisata di Kabupaten Karimun belum memanfaatkan kekayaan alam
untuk dijadikan sebagai potensi pariwisata, masih banyak tempat-tempat yang
menarik namun karena sumber daya manusianya yang kurang peduli maka
pemikiran untuk mengembangkan pariwisata belum tersebar. Kabupaten
Karimun mempunyai pantai yang sebenarnya bagus, tapi tidak terawat dengan
baik dan dibiarkan begitu saja. Karimun mempunyai hutan bakau yang begitu
Strategi Bagian Pengelola Perbatasan dalam Pengembangan Potensi Pariwisata
Kabupaten Karimun
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021 1221
luas, bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata edukasi atau wisata bahari, ada
danau dan embung yang bisa dijadikan wisata. Memanfaatkannya sebagai
tempat wisata olahraga air, atau tempat rekreasi menunggu senja.
Karimun juga mempunyai pulau-pulau kecil yang tak berpenghuni,
sebenarnya jika berkeinginan ingin mengelola wisata bisa saja, tergantung
pamerintah dan masyarakat saja mau atau tidak dalam mengelolanya, bukan
hanya itu, Karimun juga mempunyai hutan dan bukit-bukit yang lumayan asri
yang bisa dijadikan tempat wisata, wisata olah raga outbound misalnya, atau
menjadikan pusat perkemahan bagi pelajar atau mahasiswa pecinta alam.
C. Kerjasama Antar Pemerintahan, Masyarakat, dan Perusahaan Swasta
Kerja sama merupakan hal yang sudah kita ketahui merupakan kegiatan
yang membuat kita bisa menyelesaikan masalah dengan cepat dan mudah, begitu
juga dengan pengembangan potensi wisata yang ada di Kabupaten Karimun
(Nurfadilah, 2017). Untuk saat ini kerja sama hanya pada wilayah wisata yang di
kelola oleh pemerintah, tidak terlihat pada wisata yang di kelola oleh
masyarakat. Contohnya seperti Pantai Pelawan yang mana sudah memiliki
kerjasama melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) oleh BUMN
Bank BRI dengan didirikannya pendopo-pendopo atau pondok-pondok untuk
berteduh serta pelabelan nama pantainya. Kemudian juga di Pantai Pulau
Tulang, ada tanggung jawab social atau yang kita kenal dengan istilah CSR oleh
Bank Riau Kepri dengan membangun ayunan agar menarik pengunjung yang
dating.
D. Strategi menarik perhatian pengunjung
Promosi wisata yang baik adalah yang berhasil membuat perhatian
pengunjung untuk datang langsung ke lokasi wisata, salah satu strategi yang
paling efektif yaitu dengan mengadakan event secar internasional, untuk
menarik wisata mancanegara, contoh wisata bahari yang bisa dibuat adalah
dengan mengadakannya dragonboat, sampan layar, dangkong, dan acara budaya
lainnya, menyajikan atau menjual hasil dari kebudayaan daerah, membuat
wahana permainan air atau tidak, dan lain-lain.
Dengan cara promosi segala kegiatan dan keindahan yang ada di
Kecamatan Perbatasan seperti membuat website, dan media social lainnya
(Instagram, facebook, twitter) yang saat ini tengah mendunia sebagai alat paling
kuat untuk melakukan promosi
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa
pengeolaan pariwisata di Kabupaten Karimun di lima Kecamatan yang berada diwilayah
perbatasan dengan Negara Malaysia dan Singapura masih belum maksimal. Hal ini
ditandai oleh masih lemahnya sumberdaya manusia terutama rendahnya kesadaran
masyarakat akan nilai lebih dari potensi wisata yang ada, kurangnya dukungan dan
pembinaan yang intens dari instansi terkait serta kehadiran pihak swasta dalam
Roli Sambuardi
1222 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021
membangun kerjasama dalam peningkatan dan pengembangan wisata dan program
pendukung lainnya.
Strategi Bagian Pengelola Perbatasan dalam Pengembangan Potensi Pariwisata
Kabupaten Karimun
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 7, Juli 2021 1223
Bibliografi
AL-HAFIZ, M. WAHYU, & Firmansyah, Dosen P. W. K. (2019). Analisis Penentuan
Prioritas Pengembangan Kawasan Objek Daya Tarik Wisata di Kecamatan Buru
Kabupaten Karimun. Universitas Pasundan.
BBP. (2018). Pemetaan Potensi Sosial Ekonomi Lokpri Perbatasan Kabupaten
Karimun.
Bungin, Burhan. (2014). Penelitian Kualitatif (Cetakan II). Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Hidayat, Achmad Sardi. (2016). Upaya Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan
Sektor Pariwisata Guna Menunjang Pendapatan Asli Daerah (Studi Tentang
Pengembangan Wisata Pantai Lombang di Kabupaten Sumenep). University of
Muhammadiyah Malang.
Itamar, Hugo. (2014). Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja.
Hasanuddin University.
Junaidi, A. (2020). Strategi Pengembangan Obyek Wisata Bukit Tinggi Daramista
Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Pad)(Study Kasus di Desa
Daramista Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep).
Karlina, Ayu. (2019). Strategi Pengembangan Potensi Wisata Alam Di Kabupaten Aceh
Jaya. UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Masyhari, Ahmad Wildan, Nursadi, Harsanto, Hayati, Tri, Danesjvara, Andhika,
Sunarti, Eka Sri, & Priambodo, Bono Budi. (2013). Pengelolaan batas wilayah
negara dan kawasan perbatasan Indonesia: Tinjauan atas kewenangan
pemerintah pusat= Indonesia’s border and boundaries management; Study on the
authorities of the central government.
Moleong, Lexy J. (2021). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Nieamah, Kartika Fajar, Utami, Noviana, Fiddienika, Arief, & Purwoko, Yitno. (2018).
Strategi Pengembangan Desa Ekowisata Pampang untuk Meningkatkan Jumlah
Kunjungan Wisatawan. Khasanah Ilmu-Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 9(2).
Nurfadilah, Khairunisa Afsari. (2017). Strategi Pengembangan Pariwisata Pantai
Pangandaran (Studi Kasus di Kabupaten Pangandaran).
Rahim, Firmansyah. (2012). Pedoman Kelompok Sadar Wisata. Jakarta: Kementerian
Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif.
Rangkuti, Freddy. (2017). Customer care excellence: meningkatkan kinerja perusahaan
melalui pelayanan prima plus analisis kasus jasa raharja. Gramedia Pustaka
Utama.