980
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: pISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
Vol. 2, No. 6 Juni 2021
PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM
PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA UNIVERSITAS DUTA BANGSA
SURAKARTA
Margaretha Evi Yuliana, Novemy Triyandari Nugroho, Novita Puspitasari
Universitas Duta Bangsa Surakarta.
Abstract
During a pandemic like this, communication media plays an important role in
supporting the learning process for students. The media used for the student learning
process during this pandemic is E-Learning, E-learning is a form of learning model
that is facilitated and supported by the use of information and communication
technology. This research aims to determine the use of e-learning as an effective
learning media during a pandemic, how the e-learning system uses, how to
understand the content presented, and determine the inhibiting factors for
implementing learning using e-learning. This research used a quantitative method
by distributing questionnaires to students. The research showed that the use of e-
learning as a communication media in the learning process for students during the
pandemic, seen from its effectiveness, students said that it was effective with 52%,
for the use of e-learning system students said it was easy with a percentage of 59%,
while for understanding the material It turns out that there are still many students
who do not understand the material given with a percentage of 50% and for the
inhibiting factor getting a percentage of 57% say the most important inhibiting factor
is internet signal.
Keyword: E-learning; communication media; learning
Abstrak
Di masa pandemi seperti ini media komunikasi sangat berperan penting untuk
menunjang proses belajar bagi mahasiswa. Media yang digunakan untuk proses
pembelajaran mahasiswa di masa pandemi ini adalah E-Learning, E-learning
merupakan salah satu bentuk model pembelajaran yang difasilitasi dan didukung
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemanfaatan e-learning sebagai media pembelajaran yang efektif di
masa pandemi, bagaimana sistem penggunaan e-learning, bagaimana pemahaman
materi yang disampaikan, serta mengetahui faktor penghambat pelaksanaan
pembelajarana menggunakan e-learning. Penelitian menggunakan metode kuantitatif
dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemanfaatan e-learning sebagai media komunikasi dalam proses
pembelajaran mahasiswa di masa pandemi dilihat dari keefektifannya mahasiswa
menyatakan sudah efektif dengan presentase 52%, untuk sistem e-learning
mahasiswa mengatakan mudah untuk menggunakannya dengan presentase 59%,
sedangkan untuk pemahaman materi ternyata masih banyak mahasiswa yang kurang
Pemanfaatan E-Learning Sebagai Media Komunikasi Dalam Proses Pembelajaran
Mahasiswa Universitas Duta Bangsa Surakarta
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 6, Juni 2021 981
bisa memahami materi yang diberikan dengan presentase 50% dan untuk faktor
penghambat memperoleh presentase 57%. Faktor penghambat yang paling utama
adalah sinyal internet.
Kata kunci: E-learning; Media Komunikasi; Pembelajaran
Pendahuluan
Pandemi yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 mengakibatkan semua
aktivitas pembelajaran dilakukan secara daring guna memutus rantai penyebaran virus
Covid-19. Di masa pandemi ini media komunikasi sangat berperan penting untuk
menunjang proses belajar bagi mahasiswa. Menurut (Prasetya 2015) media juga dapat
dikatakan sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyampaikan informasi.
Pada masa pandemi ini solusi yang terkait dengan masalah keefektifan dalam
pembelajaran adalah digunakannya media pembelajaran bagi mahasiswa. Penggunaan
media yang membantu dalam proses pembelajaran harus sesuai serta dapat
mempermudah mahasiswa untuk memahami materi (Emda, 2011).
Penggunaan media sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan informasi
berupa materi pembelajaran diperlukan pada saat kondisi pademi. Adapaun media
yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran di masa pandemi ini adalah e-
learning. E-learning merupakan salah satu bentuk model pembelajaran yang
difasilitasi dan didukung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. E-
learning mempunyai ciri-ciri yaitu: menggunakan kemampuan teknologi elektronik,
menggunakan kelebihan komputer, menggunakan bahan pembelajaran yang memiliki
sifat mandiri, menggunakan jadwal dalam pembelajaran, kurikulum, hasil proses
belajar dan segala hal yang terkaitan dengan administrasi dalam pendidikan dapat
diakses melalui komputer (Rusman, 2013).
Unsur-unsur yang biasanya digunakan dalam e-learning yaitu: infrastruktur e-
learning yang terdiri dari personal computer (PC), internet, jaringan komputer dan
perlengkapan multimedia yang di dalamnya termasuk peralatan teleconference apabila
pengguna memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference; sistem
dan aplikasi e-learning: penggunaan Learning Management System (LMS) sebagai
sistem perangkat lunak yang dapat menjadikan kegiatan pembelajaran secara
konvensional berubah dalam bentuk virtual. Penggunaan sistem perangkat lunak ini
dapat mengetahui perancangan dalam penyusunan materi, pengaturan kelas, penyedia
forum sebagai sarana diskusi, aturan penilaian, aturan dalam pelaksanaan ujian secara
daring, dan semuan layanan yang mempunyai keterkaitan dengan pengaturan kegiatan
pembelajaran; konten yang terdapat dalam e-learning yaitu konten bahan
pembelajaran yang diunggah di e-learning, bentuk dalam sistem ini berupa
multimedia base content (konten dalam bentuk multimedia interaktif) atau dapat juga
text base content (konten dalam bentuk teks serupa dengan buku pelajaran).
Margaretha Evi Yuliana, Novemy Triyandari Nugroho dan Novita Puspitasari
982 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 6, Juni 2021
Mahasiswa dapat melakukan atau mengakses penyimpanan konten atau bahan
pembelajaran di Learning Management System (LMS) tanpa batasan ruang ataupun
waktu. Menurut (Daniswara 2011) konten memiliki peranan yang sangat penting
dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan konten terhubung langsung dengan
siswa pada saat proses pembelajaran.
Untuk menjalankan e-learning dibutuhkan instruktur yang memandu
pembelajaran pada setiap materi serta administrator pengelola administrasi dalam
proses pembelajaran. (Annisa 2013) memaparkan bahwa keefektifan pembelajaran
merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil. Adapun pembelajaran bisa dikatakan
efektif apabila ketuntasan dari hasil pembelajaran tersebut menunjukkan capaian
tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Dalam pelaksanaannya pembelajaran melalui e-learning pasti ditemukan
hambatan. Pengkajian secara mendalam terhadap hambatan dalam proses
pembelajaran daring adalah aspek terpenting. Hal ini disebabkan terjadinya hambatan
dalam proses pembelajaran akan mempengaruhi minat mahasiswa dalam belajar
(Suryani, 2010). Faktor-faktor penting yang mempengaruhi suksesnya pembelajaran
secara daring adalah adanya sarana dan prasarana yang memadahi. Oleh sebab itu
hambatan yang terjadi pada proses pembelajaran secara daring harus segera diatasi,
hal ini dilakukan supaya cerminan dalam pembelajaran secara daring di masa
mendatang dapat diprediksikan (Pangondian, 2019).
Hambatan tersebut juga dapat terkait dengan konten materi yang sulit dipahami
mahasiswa. Dalam (Szpunar 2013) memaparkan bahwa mahasiswa menghayal lebih
sering pada saat perkuliahan daring dibandingkan saat kuliah tatap muka. Berdasarkan
hal tersebut, pelaksanaan proses pembelajaran secara daring dalam kurun waktu yang
singkat. Hal ini dikarenakan mahasiswa akan kesulitan dalam berkonsentrasi jika
kegiatan perkuliahan secara daring dalam kurun waktu melebihi satu jam (Khan,
2012). Tidak sedikit mahasiswa yang kesulitan dalam memahami materi perkuliahan
yang diberikan secara daring. Bahan ajar yang disampaikan dalam bentuk bacaan
tersebut yang tidak mudah dipahami secara menyeluruh oleh mahasiswa (Sadikin,
2019).
Berdasarkan paparan di atas tujuan dilakukannya penelitian ini untuk
mengetahui bagaimana pemanfaatan e-learning sebagai media komunikasi dalam
proses pembelajaran mahasiswa Universitas Duta Bangsa Surakarta.
Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif. Penelitian yang
dilakukan dalam bentuk survei yaitu penelitian yang sumber data dan informasi utamanya
diperoleh dari responden. Sumber data diambil dari mahasiswa Universitas Duta Bangsa
Surakarta, sebanyak 56 mahasiswa yang bersedia mengisi kuesioner melalui Google
form.
Penggunaan pertanyaan serta pernyataan dalam bentuk tertulis atau kuesioner
sebagai teknik pengumpulan data yang diberikan untuk responden dan diketahui
Pemanfaatan E-Learning Sebagai Media Komunikasi Dalam Proses Pembelajaran
Mahasiswa Universitas Duta Bangsa Surakarta
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 6, Juni 2021 983
responnya (Sugiyono, 2010). Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan baik
secara terbuka maupun tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan
kebebasan pada responden untuk menjawab dan tidak disediakan pilihan jawaban.
Sedangkan kuesioner tertutup adalah kuesioner yang tidak memberikan kebebasan pada
responden untuk menjawab melainkan jawaban dari kuesioner tersebut sudah disediakan
oleh peneliti. Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner terbuka yang memberikan
kebebasan kepada responden untuk menjawab.
Teknik analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif, dengan menggunakan
formula presentase. Data yang diperoleh dari responden setelah dilakukan klasifikasi
digambarkan dengan diagram lingkaran, dianalisis dan diambil kesimpulan.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan terhadap pemanfaatan e-learning
sebagai media komunikasi dalam proses pembelajaran mahasiswa Universitas Duta
Bangsa Surakarta di masa pandemi untuk mencapai suatu keefektifan, kepuasan, dan
kenyamanan selama proses pembelajaran.
Keefektifan pemanfaatan e-learning sebagai media komunikasi dalam proses
pembelajaran mahasiswa Universitas Duta Bangsa Surakarta di masa pandemi.
Pembelajaran yang efektif merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi secara optimal dalam proses pembelajarannya sebagai alat
bantu untuk penyampaiannya. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi yaitu dengan memanfaatkan e-learning.
Gambar 1 Keefektifan E-learning
Berdasarkan pada hasil penelitian dapat diketahui bahwa dalam pemanfaatan e-
learning sebagai media komunikasi dalam pembelajaran mahasiswa di masa pandemi ini
sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
sebanyak 56 mahasiswa menyatakan e-learning sudah efektif dengan presentase sebesar
52%. Kemudian 43% mengatakan bahwa pemanfaatan e-learning belum efektif dan 5%
mengatakan tidak efektif.
52%
43%
5%
Keefektifan
Sudah
Belum
Tidak
Margaretha Evi Yuliana, Novemy Triyandari Nugroho dan Novita Puspitasari
984 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 6, Juni 2021
Objek pembelajaran yang berupa konten menjadi pengukur kesuksesan e-learning
berdasarkan jenisnya, muatan, dan nilai konten. Sistem dalam e-learning harus
mengandung:
1. Konten yang mempunyai sifat teacher-centered yaitu konten yang memuat
instruksional, memiliki sifat prosedur, deklaratif dan mengandung definisi
yang jelas dan mudah dimengerti;
2. Konten yang mempunyai sifat learner-centered yaitu konten yang
menampilkan luaran (outcomes) instruksional yang berfokus pada
perkembangan kreatifitas dan kemandirian;
3. Adanya contoh pekerjaan (work example) dalam bahan konten tujuannya
untuk memudahkan pemahaman dan berlatih;
4. Konten dalam bentuk games yang bersifat edukatif dapat ditambahkan sebagai
alat bantu dan media latihan.
Gambar 2 Sistem Penggunaan E-Learning
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh sistem e-learning mudah diakses
mahasiswa di masa pandemi ini dengan presentase sebesar 59%. Dari 29% mahasiswa
mengatakan sistem penggunaan e-learning cukup mudah dan 12% mahasiswa lainnya
berpendapat bahwa sistem penggunaan e-learning sulit. Kendalanya sebagian besar pada
mahasiswa yang tempat tinggalnya susah sinyal jadi sulit untuk mengakses e-learning.
Pembelajaran secara daring tidak semata-mata mudah untuk dilakukan, pasti akan
mengalami berbagai hambatan. Pengkajian secara mendalam terhadap hambatan dalam
proses pembelajaran daring adalah aspek terpenting. Hal ini disebabkan terjadinya
hambatan dalam proses pembelajaran akan mempengaruhi minat mahasiswa dalam
belajar (Suryani, 2010).
59%
29%
12%
Sistem E-learning
Mudah
Cukup
Sulit
Pemanfaatan E-Learning Sebagai Media Komunikasi Dalam Proses Pembelajaran
Mahasiswa Universitas Duta Bangsa Surakarta
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 6, Juni 2021 985
Gambar 3 Hambatan Daring
Berdasarkan grafik di atas menggambarkan hambatan-hambatan yang ditemui
ketika daring, yaitu hambatan sinyal dan kuota. Hambatan yang paling sering dialami
oleh mahasiswa yaitu sinyal sebanyak 57%. Hambatan kuota sebanyak 25% dan 18%
lainnya sudah tidak mengalami hambatan apapun.
Pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan oleh dosen selama proses
pembelajaran berlangsung merupakan tujuan dari dosen atas berhasilnya suatu
pembelajaran tersebut baik itu pembelajaran melalui e-learning maupun konvensional.
Pembejaran dengan e-learning yang diterapkan karena adanya pandemi Covid-19 ini,
ternyata belum berhasil karena masih banyak siswa yang kesulitan dalam memahmi
materi maupun beradaptasi dengan metode pembelajarannya.
Gambar 4 Pemahaman Materi
Dari grafik di atas ditemukan 50% mahasiswa masih kurang bisa memahami
materi, 32% mahasiswa mudah memahami materi dan 18% mahasiswa masih kesulitan
untuk memahami materi.
Kesimpulan
Dari hasil analisis penelitian yang dilakukan mengenai pemanfaatan e-learning
sebagai media komunikasi dalam proses pembelajaran mahasiswa di masa pandemi dapat
disimpulkan bahwa penggunaan e-learning sebagai media komunikasi dalam proses
pembelajaran mahasiswa ini sudah efektif, akan tetapi dalam pemahaman materi
mahasiswa masih kesulitan dikarenakan dosen hanya memberikan materi saja tanpa
32%
50%
18%
Pemahaman Materi
Mudah
Kurang
Sulit
Margaretha Evi Yuliana, Novemy Triyandari Nugroho dan Novita Puspitasari
986 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 6, Juni 2021
menjelaskan secara rinci. Untuk sistemnya mudah diakses oleh mahasiswa namun masih
banyak hambatan yang dikeluhkan karena kesulitan sinyal maupun kuota internet.
Kelebihan penggunaan e-learning sebagai media komunikasi dalam proses
pembelajaran mahasiswa adalah sistem yang mudah untuk diakses di manapun tempatnya
dan waktu bejar menjadi lebih fleksibel. Sedangkan kekurangan dari e-learning adalah
sering terjadi error pada sistemnya, harus terkoneksi dengan internet, keterbatasan ukuran
file untuk pengiriman tugas, dan tidak ada fasilitas video conference.
Pemanfaatan E-Learning Sebagai Media Komunikasi Dalam Proses Pembelajaran
Mahasiswa Universitas Duta Bangsa Surakarta
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 6, Juni 2021 987
Bibliography
Annisa, Eka Nur. 2013. “Efektivitas Open Ended Approach Untuk Meningkatkan
Kreativitas Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika (PTK Di SMK
Muhammadiyah 1 SukoharjoTahunAjaran 2012/2013).” Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Daniswara, Okki Mahendra. 2011. Aspek Penting Pembangunan E-Learning System.
Bandung: DCISTEM Universitas Padjadjaran.
Emda, A. 2011. “Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran Biologi Di Sekolah.” Jurnal
Ilmiah Didaktika 1 (12): 14962.
Khan, Salman. 2012. “The One World Schoolhouse In Hachette Book Group.”
https://doi.org/https://doi.org/10.1111/edth. 12072.
Pangondian, R.A dkk. 2019. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan
Pembelajaran Daring Dalam Revolusi Industri 4.0.” Seminar Nasional Teknologi
Komputer & Sains (SAINTEKS) 1 (1).
Prasetya, Sukma Perdana. 2015. Media Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Ombak.
Rusman, dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sadikin, A dan Hakim N. 2019. “Pengembangan Media E-Learning Interaktif Dalam
Menyongsong Revolusi Industri 4.0 Pada Materi Ekosistem Untuk Siswa SMA.”
Biodik 2 (15): 13138.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryani, Y.E. 2010. “Kesulitan Belajar.” Magistra No.73 Th.X.
Szpunar, K dkk. 2013. “Mind Wandering and Education: From The Classroom to Online
Learning.” Frontiers in Psychology.
https://doi.org/https://doi.org/10.3389/fpsyg.2013.00495.