I Gede Wirayudhana
954 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 6, Juni 2021
buah jambu biji. Sebagai klasifikasi mutu digunakan metode KNN (K-Nearest
Neighbour). Sistem ini akan mengklasifikasikan jambu biji ke dalam 3 kelas mutu,
yakni kelas super, kelas A, dan kelas B,. KNN dirancang dengan masukan 4 fitur
ekstraksi nilai GLCM (energy, homogeneity, correlation dan contrast) dengan
menggunakan sudut 0 derajat. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa metode
klasifikasi ini mampu memberikan akurasi terbaik pada k=9 dalam metode KNN
dengan akurasi 45,8%.
Kata kunci: teknologi; kepemimpinan; milenial; sumber daya manusia; produktivitas
Pendahuluan
Saat ini buah jambu biji getas merah (Psidium guajava L.) adalah salah satu
komoditas holtikultura yang memiliki minat pasar luas mulai dari pasar tradisional hingga
pasar modern. Saat ini tingkat produksi jambu biji di Indonesia pada tahun 2013 mencapai
181.632 ton, pada tahun 2014 mencapai 187.408 ton dan mengalami kenaikan pada tahun
2018 mencapai 228.642 ton (PAMBUDI, 2018). Hal tersebut menunjukkan bahwa buah
jambu memiliki daya saing, kualitas mutu buah jambu biji merah dipengaruhi oleh
penanganan pasca panen yaitu tingkat ketuaan panen, tekstur, dan daya simpan. Tingkat
ketuaan jambu biji ditandai oleh perubahan warna kulit buah (Umah, n.d.). Panen buah
jambu biji merah ini terkadang bergantung jarak tempuh daerah pemasaran. Daerah
pemasaran yang dekat, buah dipanen saat kulit buah kuning kehijauan, dan mutu buah
jambu biji juga dapat dilihat dari segi tekstur yaitu gores, busuk, dan kulit yang terkelupas
(Wibowo et al., 2018). (Budianita et al., 2015) melaporkan bahwa buah jambu biji
memiliki daya simpan antara 2-7 hari.
Menurut Badan Standarisasi Nasional (Wibowo et al., 2018) jambu biji untuk
konsumsi segar digolongkan dalam tiga kelas mutu yaitu kelas super, kelas A, dan kelas
B, dalam pengelompokan kelas mutu jambu biji berdasarkan kelas buah Standar Nasional
Indonesia (SNI) bertujuan agar para petani jambu biji dapat meningkatkan daya saing
pasar dengan kualitas buah terbaik dan preferensi konsumen dalam membeli buah jambu
biji mendapatkan kualitas yang baik. (Roidah, 2015) Karena Jambu merah pada
umumnya memiliki banyak manfaat dan dapat dijadikan bahan baku bagi industri medis
dan bahan baku industri lainnya sehingga penulis akan mengangkat judul tentang
klasifikasi jambu biji getas`merah berdasarkan mutu agar diharapkan para konsumen
mengetahui mutu buah jambu yang akan dikonsumsinya, dan diharapkan para petani
dapat pula menjadikan acuan untuk mengklasifikasikan buah jambu yang dijualnya
berdasarkan mutu yang telah ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (Prahudaya &
Harjoko, 2017). (Munir, 2004) Penulis membuat penelitian tentang pengolahan citra
digital berdasarkan pada acuan standar mutu yang telah ditetapkan oleh Badan
Standarisasi Nasional (BSN) dengan tema pengenalan tekstur pada kulit jambu biji getas
merah dengan menggunakan metode ekstraksi ciri Gray Level Co-Occurance Matrix
(GLCM) dengan menggunakan fitur atau variabel Contrast, Correlation, Energy,
Homogeneity dan pengklasifikasian K-Nearest Neighbor (KNN) untuk mengenali jenis