Jurnal Indonesia Sosial Teknologi: p–ISSN: 2723 - 6609

e-ISSN : 2745-5254

Vol. 2, No. 6 Juni 2021


KONSEP STRATEGI PEMASARAN MARKETPLACE SEBAGAI PENERAPAN MARKETING 4.0


Dwi Yuda Syaputra

Prodi Manajemen, Universitas Pembangunan Pancabudi Medan, Indonesia

Email: [email protected]


Abstract

The development of the digital world as in the marketing 4.0 era has found a way to make it easier for business actors to sell their products. One way is through online media or e-commerce. E-commerce acts as a complex sales medium consisting of online sales, purchases, payments and arrangements. One of them is contained in a system that has been made in such a way as in the marketplace. The purpose of this study was to determine the concept of a marketplace marketing strategy as an application of marketing 4.0. The research method uses qualitative research with data collection techniques using library research. This data collection technique is carried out by using books, literature of library materials either online or offline, then citing them as a theoretical basis in writing scientific articles. This study conducted a direct analysis of the Tokopedia.com marketplace through the website https://www.similarweb.com and through an analysis of the framework approach for the application of marketing 4.0 as a research indicator. Marketing strategies that are implemented in the Marketing 4.0 era are strategies that adapt to digital technology and current customer behavior. The existing networks on the internet are interconnected starting from the online shop marketplace itself, social media networks and the Google search engine, so as to optimize marketing starting from how to stimulate potential customers, make customers remember products and services, provide information and make customers become customers. loyal customers, business actors must have digital skills and knowledge as discussed in this study.


Keywords: marketing Strategy; e-commerce; marketplace; SEO; and digital marketing.


Abstrak

Perkembangan dunia digital seperti pada era marketing 4.0 ini telah menemukan cara untuk mempermudah pelaku usaha dalam menjual produknya. Salah satu caranya yaitu dengan media online atau e-commerce. E-commerce berperan sebagai media penjualan yang kompleks terdiri dari aktivitas penjualan, pembelian, pembayaran dan pengaturan secara online. Hal tersebut salah satunya terdapat dalam suatu sistem yang telah dibuat sedemikian rupa seperti pada marketplace. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep strategi pemasaran marketplace sebagai penerapan dari marketing 4.0. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara menggunakan buku, literatur atau bahan pustaka baik secara online atau offline, kemudian mengutipnya sebagai landasan teori dalam penulisan artikel ilmiah. Penelitian ini melakukan analisa langsung terhadap marketplace Tokopedia.com melalui website https://www.similarweb.com dan melalui analisa pendekatan kerangka kerja atas penerapan marketing 4.0 sebagai indikator penelitian. Strategi pemasaran yang penerapannya pada era Marketing 4.0 merupakan strategi yang menyesuaikan dengan teknologi digital dan perilaku pelanggan saat ini. Jaringan yang ada pada internet saling berhubungan mulai dari online shop marketplace itu sendiri, jaringan media sosial dan mesin pencari Google, sehingga untuk mengoptimalkan pemasaran mulai dari bagaimana menstimulus calon pelanggan, membuat pelanggan ingat akan produk dan layanan, menyediakan informasi-informasi dan membuat pelanggan menjadi pelanggan yang loyal, pelaku usaha harus memiliki kemampuan dan pengetahuan digital seperti yang sudah dibedah pada penelitian ini.


Kata kunci: strategi pemasaran; e-commerce; marketplace; SEO; dan digital marketing.


Pendahuluan

Perkembangan dunia digital telah menemukan cara untuk mempermudah pelaku usaha dalam menjual produknya. Salah satu caranya yaitu dengan media online atau e-commerce. E-commerce berperan sebagai media penjualan yang kompleks terdiri dari aktivitas penjualan, pembelian, pembayaran dan pengaturan secara online. Menurut (Wahyuni, Irman, & Gunawan, 2018) saat ini pertumbuhan e-commerce cukup signifikan karena gaya masyarakat yang mulai bergeser dari belanja offline menjadi cenderung berbelanja online. Hal tersebut salah satunya terdapat dalam suatu sistem yang telah dibuat sedemikian rupa seperti pada marketplace. Menurut (Fadli, Chairunisa Muchtar, & Qomariah, 2019) marketplace merupakan pasar digital yang menjajakan banyak produk dengan berbagai jenis dan merek dari berbagai vendor yang mana marketplace tersebut adalah pihak ke-3 yang mempertemukan antara pelanggan dan vendor.

Marketplace adalah sebuah sistem informasi antar organisasi dimana pembeli dan penjual di pasar mengkomunikasikan informasi tentang harga, produk dan mampu menyelesaikan transaksi melalui saluran komunikasi elektronik (Robert & Bernadheta, 2017). Media penjualan online seperti marketplace berperan dalam menciptakan tempat atau lapak bagi penjual dalam memasarkan produknya. Namun tidak semua tempat atau lapak mendapatkan permintaan atau pesanan dari pelanggan. Hal ini tentunya menjadi permasalahan bagi penjual karena tidak dapat memenuhi target penjualannya. Pelaku dalam marketplace harus memperhatikan dan memperhatikan keefektifan dari konsep-konsep media online yang bisa digunakan sebagai tools dalam menghadapi pasar online agar dapat optimal dalam memasarkan dan menjual produknya di marketplace.

Menurut (Kasmir, 2014) suatu usaha yang ingin menjual barang atau jasa kepada pelanggan memerlukan langkah yang tepat, sehingga perlu dipahaminya strategi-strategi pemasaran online yang bisa diterapkan untuk mendapat perhatian dan pembelian dari pelanggan. Menurut (Tresyanto, Ayu, Ekonomi, Katolik, & Cendika, 2019) pemasaran sendiri merupakan aktivitas, rangkaian institusi, dan proses menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, serta saling menukarkan penawaran (offerings) yang bernilai bagi pelanggan, klein, mitra, dan masyarakat umum. Jadi fungsi pemasaran ditujukan untuk memberi pengertian kepada konsumen terkait produk dan jasa yang dipasarkan atau ditawarkan. Dalam pengertian ini, pemasaran merupakan kegiatan yang paling fundamental dalam memasarkan produk-produk dan jasa pada perusahaan (Basuki, 2019).

Marketing 4.0 merupakan pola pemasaran baru yang mengacu kepada perilaku pelanggan di era digital, menurut (Philip, Kartajaya, & Setiawan, 2019) Konektifitas yang ada pada era marketing 4.0 pengaruh dari kesesuaian sosial semakin tumbuh untuk semua pihak. Pelanggan semakin peduli dengan pendapat orang lain. Mereka juga berbagi pendapat mereka dan mengumpulkan sejumlah besar ulasan dan yang memfasilitasi pastinya Internet, terutama media sosial dengan tersedianya platform dan alatnya. Menurut (Industri, Irfani, Yeni, & Wahyuni, 2020) pada era marketing 4.0 telah terjadi perubahan dalam dunia industri yang ditandai dengan berubahnya iklim bisnis dan industri menjadi lebih kompetitif karena adanya perkembangan teknologi informasi. Pada penelitian (Darwin, 2020) yang berjudul “Pengaruh Strategi Communication Dalam Marketing 4.0 Terhadap Purchase Decision Melalui Brand Advocacy Pada E-Commerce Shopee” menjelaskan marketing 4.0 merubah semua penerapan konsep pemasaran. Pada penelitiannya menjelaskan bauran strategi pemasaran mengalami disruption dengan mengkombinasikan media iklan dan promosi pemasaran secara offline dan online tanpa mengabaikan keduanya. Artinya, strategi komunikasi pemasaran menggunakan kedua media online dan offline dalam mendukung segala aktivitas iklan dan promosi pemasaran. Namun pada penelitian ini, penulis ingin lebih mendalami bagaimana sebenarnya strategi pemasaran sebuah marketplace yang diterapkan pada marketing 4.0 dengan media internet sebagai unsur sarana strategi pemasaran. Penulis ingin lebih mengetahui bagaimana sebuah marketplace melakukan upaya-upaya pemasaran online sehingga bisa mendapatkan konsumen di media online.


Metode Penelitian

Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara menggunakan buku, literatur atau bahan pustaka baik secara online atau offline, kemudian mengutipnya sebagai landasan teori dalam penulisan artikel ilmiah (Arifin, Muzakki, Kurniawan, & Malang, 2015). Penelitian ini melakukan analisa langsung terhadap marketplace Tokopedia.com melalui website https://www.similarweb.com dan melalui analisa pendekatan kerangka kerja atas penerapan marketing 4.0 sebagai indikator penelitian.

Tabel 1

Indikator Penelitian Melalui Pemetaan Kerangka Kerja dalam Marketing 4.0


AWARE

APPEAL

ASK

ACT

ADVOCATE

Tingkah Laku Pelanggan

Pelanggan secara pasif menerima daftar Panjang merek dari pengalaman masa lalu, kemungkinan pemasaran, dan/atau advokasi orang lain

Pelanggan memproses pesan yang mereka terima-menciptakan memori jangka pendek atau memperkuat ingatan jangka Panjang-dan menjadi tertarik hanya pada beberapa daftar singkat merek

Didorong oleh rasa ingin tahu mereka, pelanggan secara aktif mencari informasi lebih lanjut dari teman dan keluarga, media, dan/atau langsung dari merek

Diperkuat oleh lebih banyak informasi, Pelanggan memutuskan untuk membeli merek tertentu dan berinteraksi lebih dalam melalui proses pembelian, penggunaan, dan/atau layanan

Dari waktu ke waktu, pelanggan mengembangkan kesetiaan yang kuat terhadap merek, yang tercermin dalam retensi, pembelian Kembali, dan akhirnya mengadvokasi orang lain

Titik Sentuh Pelanggan

  • Mengetahui iklan suatu merek secara tidak sengaja

  • Mengingat pengalaman masa lalu

  • Menjadi tertarik dengan merek

  • Membuat serangkaian pertimbangan merek

  • Mencari ulasan produk secara online

  • Menghubungi penjual

  • Membandingkan harga


  • Membeli produk

  • Menggunakan produk

  • Mendapat pelayanan

  • Mereview produk

  • Testimoni

  • Rekomendasi produk ke orang lain

Sumber: (Philip et al., 2019)


Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan data (Similarweb.com, n.d.) Kuartal I (Q1) 2021, Tokopedia merupakan marketplace yang menempati peringkat pertama paling banyak di akses di internet. Selain itu juga Tokopedia berhasil mengukuhkan 32,04 Persen traffic marketplace di Indonesia pada Januari 2021. Sementara di bulan Maret 2021, persentase traffic share Tokopedia naik menjadi 33,07 Persen.

Gambar 1 Data Similarweb pada kuartal pertama (Q1) 2021

Sumber: (Https://mix.co.id/, n.d.)


Dengan nilai persentase traffic marketplace dan traffic shere tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Tokopedia adalah marketplace yang paling banyak mendapat kunjungan dari pelanggan dan calon pelanggan di Indonesia.

Pada indikator Aware, data yang diperoleh dari (Similarweb.com, n.d.) menunjukkan bahwa pelanggan secara pasif menerima informasi tentang tokopedia dari berbagai platform seperti dari display advertising yang dipimpin oleh youtube, detik.com, olx.co.id, yahoo.com, dan kompas.com sebagai top publisher yang mana publisher tersebut sudah memiliki pasarnya sendiri. Selain itu jaringan display advertising Tokopedia juga memegang peran diantaranya melalui jaringan Google Display Network, ExoClick, RTB House, Clickadu, Popin dan jaringan lainnya.

Hal ini menunjukkan bahwa pada indikator Aware Tokopedia sudah melakukan strateginya dengan menerapkan iklan dan promosi pada platform-platform unggulan di dunia internet untuk menstimulasi pelanggan dan calon pelanggan secara pasif. terbukti dari data yang dituangkan pada gambar berikut ini:

Gambar 2 Data Indikator Aware: Display Advertising

Sumber: (Similarweb.com, n.d.)

Pada indikator Appeal, pelanggan memproses pesan yang mereka terima dapat melalui iklan-iklan yang tayang di platform seperti youtube. Iklan Tokopedia di youtube tersebut akan tampil di awal dan di sela-sela video yang sedang tayang dengan durasi kurang lebih 30 detik. Iklan berisikan informasi atau pesan tentang produk ataupun sistem penjualan dan pembelian yang ada di Tokopedia, sehingga membuat suatu daya tarik terhadap pelanggan yang dapat menciptakan memori jangka pendek maupun jangka panjang. Seperti pada iklan Tokopedia yang tampil di platform Youtube berikut ini:


















Gambar 3 Iklan Tokopedia di platform Youtube

Sumber: (Https://www.youtube.com/, n.d.)


Informasi dari iklan tersebut yaitu menjelaskan bahwa pembelian produk di Tokopedia dapat dilakukan di tempat atau di lokasi penerima barang. Selain itu dari iklan tersebut juga memberikan informasi pengiriman dengan kategori Reguler (2-4 hari) dan Kargo (1-4 hari) bisa menggunakan “bayar di tempat”. Informasi-informasi tersebutlah yang akan menjadi memori jangka pendek atau memperkuat ingatan jangka panjang pelanggan sehingga pelanggan akan memproses informasi yang mereka terima sebagai bahan pertimbangan untuk membayar d itempat.

Selain itu, pelanggan akan menerima informasi secara pasif lainnya bisa melalui jaringan iklan google seperti pada data yang disajikan di gambar 2. Cara kerja google dalam menampilkan iklan di browser pelanggan akan berdasarkan minat ataupun pencarian di Search Engine Google yang tersimpan di perangkat gadget pelanggan. Berdasarkan pernyataan di laman (Ads.google.com, n.d.) yang menyebutkan bahwa Google adalah tempat orang menelusuri aktivitas yang akan dilakukan, tempat yang akan dituju, dan apa yang harus dibeli. Iklan akan tampil di Google tepat pada saat orang menelusuri produk atau layanan seperti milik online shop yang berlangganan di Google Ads.

Pada indikator Ask muncul rasa ingin tahu pelanggan, mereka akan secara aktif mencari informasi lebih lanjut. Pelanggan biasanya melakukan pencarian informasi melalui media yang menarik dan penuh dengan review dari Vlogger, Artis, ataupun Selebgram. Inilah yang menjadi pembuktian bahwa marketing 4.0 telah Terbukti dari data (Similarweb.com, n.d.) menunjukkan traffic melalui media sosial Youtube yang paling tinggi persentasenya daripada media sosial lainnya.


Gambar 4 Media Sosial Traffic pada Marketplace Tokopedia

Sumber: (Similarweb.com, n.d.)


Pada media sosial Youtube, banyak video-video review produk yang menjadi konten para Vlogger. Biasanya mereka juga melakukan embedded tautan yang langsung menghantarkan pelanggan ke halaman marketplace produk tersebut jika di klik. Oleh sebab itulah traffic yang dihasilkan dari youtube sangat mendominasi traffic marketplace Tokopedia dari media sosial.

Gambar 5 Konten Youtube dengan Embedded Tautan Tokopedia

Sumber: (Estechmedia, n.d.)

Berdasarkan gambar 5, dapat kita lihat bahwasanya salah satu konten video dari channel Youtube (Estechmedia, n.d.) melakukan review terhadap produk lensa smartphone photography yang dijual di salah satu online shop pada marketplace Tokopedia. Tautannya yang tertera pada deskripsi konten tersebut adalah https://tokopedia.link/mUkQsTLtpeb.

Tidak menutup kemungkinan juga bahwa Channel Youtube tersebut melakukan kerja sama dengan Online shop ataupun berada pada manajemen yang sama agar penjualan pada online shop di Tokopedia tersebut mencapai target dan dapat menaikkan citra online shop tersebut. Online shop tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 6 Online Shop Tokopedia Embeded Tautan dari Youtube

Sumber: (MatrixCamera, n.d.)


Selain itu, indikator Ask ini menggambarkan pelanggan yang akan melakukan aksi lain. Pelanggan tidak akan hanya terpaku pada online shop yang telah di embedded link nya pada deskripsi konten Youtube, namun pelanggan akan membandingkan produk yang sama dengan beberapa aspek penting seperti harga, jumlah produk terjual, ulasan, foto, diskusi dan lainnya dari online shop- online shop yang terdapat pada Tokopedia.

Terbukti pelanggan mempertimbangkan produk yang akan dibeli dengan melihat foto-foto produk yang ada pada display produk online shop di Tokopedia. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar data dibawah ini

Gambar 7 Top Destination Site

Sumber: (Similarweb.com, n.d.)

Pelanggan akan berusaha mencari informasi yang dapat meyakinkan untuk memutuskan pembelian dengan membaca ulasan, berkomentar bahkan langsung mengajukan pertanyaan tentang produk kepada admin online shop.













Gambar 8 Kolom Ulasan dan Diskusi Online Shop di Tokopedia

Sumber: (MatrixCamera, n.d.)


Status online shop yang yang ada di Tokopedia juga memiliki peran dalam meyakinkan pelanggan untuk membeli. Status online shop seperti Power Merchant dan Official Store pada Tokopedia akan memiliki jaminan atas produk-produk yang dijualnya.

Gambar 9 Status Online Shop di Tokopedia

Sumber: (Https://www.tokopedia.com/, n.d.)


Banyaknya informasi dari penelusuran pelanggan akan menentukan keputusan pembelian. Hal ini akan muncul pada jalur pelanggan yang menjadi indikator penelitian ini yaitu Act. Pelanggan akan mulai membeli secara online dan merasakannya secara langsung produk yang dibelinya setelah sampai di lokasi. Pada tahap ini, pelanggan akan menerima pelayanan langsung secara online oleh admin online shop. Berikut ini adalah bentuk perasaan pelanggan setelah menerima pelayanan dan produk yang dibeli:

Gambar 10 Testimoni Pelanggan Online Shop Tokopedia

Sumber: (Https://www.tokopedia.com/, n.d.)


Selanjutnya, setelah Aware (terciptanya perhatian), Appeal (terciptanya ketertarikan atas produk, promo dll), Ask (tersedianya berbagai informasi tentang produk atau layanan), dan Act (pelanggan menerima layanan, membeli produk, dan merasakannya) pelanggan akan melakukan tahap pada indikator Advocate. Pada indikator ini, pelanggan pada tahap dimana terus menggunakan produk, membeli produk kembali, dan akan merekomendasikan produk pelayanan tersebut ke orang lain.

Gambar 11 Indikator Advocate: Repeat Order Pelanggan

Sumber: (Https://www.tokopedia.com/, n.d.)


Pada gambar 11 menunjukkan bahwa pelanggan yang puas akan melakukan pembelian ulang dengan komentarnya “Udah beli kedua kalinya dan memuaskan. pengiriman cepat sesuai expetasi”. Komentar tersebut juga dilengkapi dengan bintang 5 (lima) yang menunjukkan bahwa produk tersebut layak untuk direkomendasikan kepada calon-calon pelanggan yang sedang mencari informasi tentang produk di online shop Tokopedia.


Kesimpulan

Strategi pemasaran yang penerapannya pada era Marketing 4.0 merupakan strategi yang menyesuaikan dengan teknologi digital dan perilaku pelanggan saat ini. Jaringan yang ada pada internet saling berhubungan mulai dari online shop marketplace itu sendiri, jaringan media sosial dan mesin pencari Google, sehingga untuk mengoptimalkan pemasaran mulai dari bagaimana menstimulus calon pelanggan, membuat pelanggan ingat akan produk dan layanan, menyediakan informasi-informasi dan membuat pelanggan menjadi pelanggan yang loyal, pelaku usaha harus memiliki kemampuan dan pengetahuan digital seperti yang sudah dibedah pada penelitian ini. Penelitian ini merupakan konsep secara umum yang dapat dilakukan pelaku usaha pada online shop nya, sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan akan lebih kompleks pembahasannya bagaimana proses digital marketing dapat diterapkan pada era marketing 4.0 ini dengan disiplin ilmu yang beragam.












Bibliografi


Ads.google.com. (n.d.). Google Ads. Retrieved May 24, 2021, from https://ads.google.com/


Arifin, Bustanol, Muzakki, Abdurohman, Kurniawan, Moh Wahyu, & Malang, Universitas Muhammadiyah. (2015). Konsep Digital Marketing Berbasis Seo (Search Engine Optimization) Dalam Strategi Pemasaran. 4, 1–7.


Basuki, Kustiadi. (2019). Analisis Strategi Pemasaran Digital Untuk Meningkatkan Penjualan Produk Batik Pada PT. Danar Hadi Surakarta. Jurnal Online Internasional & Nasional Vol. 7 No.1, Januari – Juni 2019 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, 53(9), 1689–1699. http://dx.doi.org/10.29040/jie.v3i01.443


Darwin, Muhammad. (2020). Pengaruh Strategi Communication Dalam Marketing 4.0 Terhadap Purchase Decision Melalui Brand Advocacy pada E-Commerce Shopee. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, EKonomi Dan Akuntansi, 4(2), 375–396. https://doi.org/10.1016/j.cnsns.2019.03.015.


Estechmedia. (n.d.). Lensa Keren & Murah Buat Smartphone Photography | Apexel APL-HB5. Retrieved May 24, 2021, from https://www.youtube.com/watch?v=1HHc5PKf9qU


Fadli, Chairunisa Muchtar, Yasmin, & Qomariah, Inneke. (2019). Business Start Up Bagi Generasi Milenial. Medan: Yayasan Al-Hayat.


Https://mix.co.id/. (n.d.). Data Marketplace Indonesia Similarweb pada kuartal pertama (Q1) 2021. Retrieved May 24, 2021, from https://mix.co.id/marcomm/news-trend/ini-10-marketplace-yang-traffic-share-nya-paling-tinggi-sepanjang-q1-20021-versi-similarweb/


Https://www.tokopedia.com/. (n.d.). Tokopedia. Retrieved May 24, 2021, from https://www.tokopedia.com/


Https://www.youtube.com/. (n.d.). Youtube. Retrieved May 24, 2021, from https://www.youtube.com/


Industri, E. R. A., Irfani, Hadi, Yeni, Fitri, & Wahyuni, Rika. (2020). Pemanfaatan Digital Sebagai Marketing Strategi Pemasaran Pada Ukm Dalam Menghadapi. 3(3), 651–659.  https://doi.org/10.31764/jces.v3i3.2799


Kasmir. (2014). Kewirausahaan (Revisi). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.


MatrixCamera. (n.d.). APEXEL APL-HB5 HD 4K 5 in 1 Lensa Kit for Smartphone. Retrieved May 24, 2021, from https://www.tokopedia.com/matrixcamera123/


Philip, Kotler, Kartajaya, Hermawan, & Setiawan, Iwan. (2019). Marketing 4.0 (Andi Tarigan, Ed.). Jakarta: PT Gramedia.


Robert, Marco, & Bernadheta, Tyas Puspa Ningrum. (2017). Analisis Sistem Informasi E-Marketplace Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Kerajinan Bambu Dusun Brajan. 18, 48–53.


Similarweb.com. (n.d.). Similarweb.com. Retrieved May 24, 2021, from https://www.similarweb.com/website/tokopedia.com/


Tresyanto, Citra Anggraini, Ayu, Stephanie Astrid, Ekonomi, Fakultas, Katolik, Universitas, & Cendika, Darma. (2019). Penerapan Strategi Marketing 4.0 Pada Wisata Museum Sepuluh November (Tugu Pahlawan) Surabaya. 4, 341–356.


Wahyuni, Nuraida, Irman, Ade Saeful Mutaqin, & Gunawan, Akbar. (2018). Pengenalan Dan Pemanfaatan Marketplace E-Commerce. Jurnal Pengabdian Dinamika, 5(1).











Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 6 Juni 2021 1