������������������������������������������ Jurnal
Indonesia Sosial Teknologi: p�ISSN: 2723 - 6609
e-ISSN : 2745-5254
PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE,
LIKUIDITAS, DAN FIRM SIZE TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2017-2019
Jimmy, Jesslyn
Minerva, Kerlyn, Lisa dan Ferdinand Napitupulu
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstract
This studyiaims toitestiif FreeiCashiFlow, Leverage, Liquidity, and Firm Size affects the
dividend policy of property and real estate companies listed on the IDX. This
type of researchiisiquantitative research forithe dataithatiusediis numbers while the nature ofistudyithisiisia descriptive study. The populationiin this study amounted to
61 property and real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange.
The research sample that used is the financial
statements of the company's in Property and RealiEstate sectorithatilistedion the Stock Exchangeiwithinumber of 14 companies from 2017i- 2019. The data used in
this research is secondary data obtained from IDX official website namely www.idx.co.id. There are 4 independent variables in this study, namely X1 (Free Cash Flow), X2 (Leverage), X3 (Liquidityi), iX4 (Firm Size) and the dependent
variable, namely Y (Dividend Policy). The results of this study indicate that Free Cash Flow has a negative and
significant effect on dividend policy in property
and real estate companies. Leverage has a negative and
significant effect on dividend policy
in property and real estate companies. Liquidity has
a positive and insignificant effect on dividend policy in property and real estate companies. Firm
Size has a positive and insignificant effect on dividend policy in property
and real estate companies. Free Cash Flow, Leverage, Liquidity, and Firm Size
simultaneously influence dividend
policy in property and real estate companies.
Keyword: free
cash flow; leverage; liquidity; firm size; and dividend
policy.
Abstrak
Penelitian iniibertujuan untukimengujiiapakah
FreeiCashiFlow, Leverage, Likuiditas, dan Firm Size
berpengaruh terhadap Kebijakan Deviden pada perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di BEI. Jenis penelitian yang digunakaniadalahipenelitianikuantitatif
karenaidataiyangidigunakaniadalah angka �angkaisedangkan sifatipenelitianiiniiadalahipenelitian deskriptif.
Populasiidalam
penelitian ini berjumlah 61 perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian yangidigunakaniberupa laporanikeuangan perusahaan sektor Property dan RealiEstateiyangiterdaftaridi BEIidenganijumlah 14 perusahaan
dari tahun 2017i� 2019.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id. Terdapat 4 variabel independen
dalam penelitian ini yaitu X1 (Free
Cash Flow), X2 (Leverage),
X3 (Likuiditasi), iX4 (Firm Size) dan variabel dependennya
yaitu Y (Kebijakan Deviden). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Free Cash Flow berpengaruh secara negatif
dan signifikan terhadap kebijakan deviden pada perusahaan property dan real estate.
Leverage berpengaruh secara negatif
dan signifikan terhadap kebijakan deviden
pada perusahaan property dan real estate. Likuiditas berpengaruh
secara positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan deviden pada perusahaan property
dan real estate. Firm Size berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap
kebijakan deviden pada perusahaan property dan real estate. Free Cash Flow,
Leverage, Likuiditas, dan Firm Size
berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan deviden pada perusahaan property
dan real estate.
Kata
kunci: free cash flow; leverage; likuiditas; firm size; dan kebijakan deviden
Pendahuluan
Bursa efek (Stock exchange) adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan
pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa tersebut.
BEI (Bursa Efek Indonesia) merupakan salah satu bursa efek yang ada di
Indonesia. Sektor �sektor usaha yang terdapat di BEI yaitu: Agriculture, Consumer Goods, Property, Real Estate and Building
Construction, dan sebagainya. Sektor property
dan real estate memegang peranan penting dalam perekonomian dan pembangunan
di Indonesia. Tetapi, sektor property
dan real estate hanya menyumbang sebesar 2,77i% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2019,
berbeda dengan negara lainnya di kawasan asia sepertiidi Singapura yang menyumbang sebesar 23, 34%, Filipina sebesar
21, 09%, dan
Malaysia sebesar 20, 53%.
Ini tentunya menjadi perhatian para investor karena investor cenderung menyukai
investasi yang memberikan lebih banyak deviden.
Menurut (Rudianto,
2012) Dividen adalah bagian laba usaha
yang diperoleh perusahaan dan diberikan oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya
sebagai imbalan atas kesediaan mereka menanamkan hartanya dalam perusahaan. Sedangkan,
Kebijakan dividen adalah praktik yang dilakukan oleh manajemen dalam membuat
keputusan pembayaran dividen, yang mencakup besaran rupiah, pola distribusi kas
kepada pemegang saham (Gumanti,
2013). Kebijakan deviden dipengaruhi beberapa
faktor yaitu free cash flow, leverage, likuiditas dan ukuran
perusahaan.
Free cash flow merupakan dana isisa idari aktivitas operasional
perusahaan dan dapat digunakan untuk membayar deviden, menambah investasi dan
sebagainya. Permasalahan utama dalam menjaga ketersediaan free cash flow lebih cenderung terdapat pada arus kas operasional perusahaan.
Ini terbukti dengan adanya perusahaan yang memiliki nilai arus kas operasional negatif
yang mengasumsikan perusahaan tersebut tidak mampu membiayai kegiatan operasionalnya
sendiri. Berdasarkan agency theory,
perusahaan yang memiliki free cash flow
tinggi akan membagikan deviden dalam jumlah yang tinggi pula (Puspitasari
& Darsono, 2014). Selain free cash flow, firm size juga berpengaruh terhadap kebijakan
deviden dalam perusahaan.
Firm size merupakan ukuran untuk mengetahui
seberapa besar perusahaan berdasarkan aseti�aset yang dimiliki perusahaan. Isu yang menjadi sorotan
oleh tim peneliti dalam firm size
adalah total aset perusahaan. Apabila aset lancar digunakan untuk membeli aset
tetap maka total asset perusahaan tidak berubah tetapi, akan berpengaruh
terhadap deviden yang diberikan menjadi lebih sedikit. Ini karena dana
perusahaan yang dapat segera digunakan berkurang akibat pembelian aset tetap
tersebut. Semakin besar firm size
suatu perusahaan akan membuat deviden yang dibayarkan semakin besar.
Menurut (Fahmi,
2015) Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang.
Hutang dalam jumlah besar merupakan suatu perkara dalam perusahaan. Ini akan
membuat perusahaan tersebut kesulitan membayar bunga hutang dari pihak lain dan
berimplikasi pada pengurangan dan lebih parahnya terjadi penundaan terhadap
deviden yang dibayarkan. Oleh sebab itu, hutang perusahaan harus sangat
diperhatikan dan digunakan dengan baik. Rasio leverage yang tinggi menyebabkan kemampuan membayar deviden kepada pemegang saham menurun.
Faktor lainnya yang mempengaruhi kebijakan
deviden yaitu likuiditas. Likuiditas
merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban financial jangka
pendeknya tepat pada waktunya (Agus,
2010). Sejauh yang diamati oleh peneliti, kesulitan
developer dalam melunasi hutang
kepada pihak lain dapat disebabkan oleh besarnya hutang lancar dari pada aset
lancar yang tersedia. Ini karena dana yang tersedia tidak mencukupi untuk
menutupi hutang perusahaan dan menurunkan jumlah deviden. Likuiditas perusahaan
yang tinggi akan membuat deviden yang dibayarkan semakin tinggi pula.
Berdasarkan pemaparan diatas, tim
peneliti mensinergikan dengan datai-idata yang diperoleh
peneliti dengan tabel fenomena yang ada. Diantaranya terjadi pada PT. Duta
Pertiwi Tbk, total aset lancar pada tahun 2018 sebesar Rp. 5.665.261.049
mengalami peningkatan dari tahun 2017 sebesar Rp. 4.449.119.467 sedangkan total
deviden yang dibayarkan menurun dari Rp. 63.324.307 pada tahun 2018 menjadi Rp.
97.195.201 pada tahun 2017. Sedangkan arus kas bersih dari aktivitas
operasional pada tahun 2019isebesar
Rp. 1.204.660.160 menurun dari tahun 2018 sebesar Rp. 1.360. 975. 866 tetapi jumlah deviden
yang dibayarkan malah mengalami peningkatan dari tahun 2018 sebesar Rp. 63.324.307
menjadi iRp. 107.847.390
pada tahun 2019. Ini bertolak belakang dengan teori yang mengemukakan apabila
aset lancar dan arus kas operasional naik, maka kebijakan deviden juga akan
naik.
Hal serupa juga terjadi pada PT. Perdana
Gapura Prima Tbk, dimana total asset yang dimiliki perusahaan pada tahun 2018
sebesar Rp. 1.536.453.590.418 mengalami peningkatan dari tahun 2017 sebesar Rp.
1.499.462.028.211 tetapi deviden yang dibayarkan malah mengalami penurunan pada
tahun 2018 sebesar Rp. 4.276.655.336 dari tahun 2017 sebesar Rp. 12.819.316.010.
Berdasarkan pemaparan ini, terdapat kontradiktif dengan teori bahwa apabila
total asset naik maka deviden juga akan juga mengalami kenaikan,
Pada PT. Roda Vivatex Tbk, total hutang
pada tahun 2018 sebesar Rp. 213.
066. 766.537
terjadi penurunan dari tahun 2017 sebesar Rp. 225.499.951.528 tetapi total deviden
yang seharusnya meningkat malah mengalami penurunan pada tahun 2018 sebesar Rp.
14.784.000.000 dari tahun 2017 sebesar Rp 24.192.000.000. Fakta ini juga
berlawanan dengan teori bahwa semakin tinggi hutang dalam perusahaan maka
deviden yang dibayarkan menjadi lebih sedikit.
Menurut (Murhadi,
2013) Free
cash flow merupakan kas yang tersedia di perusahaan yang dapat digunakan
untuk berbagai aktivitas. Free cash flow
perusahaan dalam jumlah besar akan membuat para pemegang saham menekan
manajemen perusahaan untuk membagikannya dalam bentuk deviden dari pada idiinvestasikan untuk
proyek yang tidak pentingi.
Metode
Penelitian
Jenisipenelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif karena data yang digunakan adalah angkai� angka sedangkan sifat penelitian
ini adalah penelitian deskriptif.
Penelitianiini dilakukan pada
perusahaan sector property dan real estate yang terdaftar di BEI pada periode
tahun 2017 -i2019 dan dapat diakses melalui website www.idx.co.id. Waktu penelitian dari bulan
Agustus 2020 sampai denganiNovember 2021.
Populasi
Populasiiadalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek iyang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 61 perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode
2017i-i2019. Sumber data penelitian ini berasal dari
situs www.idx.co.id.
Sampel
Sampeliadalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2018). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
beberapa kriteria tertentu. Berikut kriteria pengambilan sampel dalam
penelitian ini:
Tabeli iII.
i1 iTabel iPemilihan iSampel
No |
Kriteria |
Jumlah |
1 |
Perusahaan Sektor Property
dan Real Estate yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2017 �2019. |
61 |
2 |
Perusahaan yang tidak
mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap pada periode tahun 2017
�2019. |
(17) |
3 |
Perusahaan yang tidak
memperoleh laba secara berturut �turut pada periode tahun 2017 �2019. |
(17) |
4 |
Perusahaan yang tidak
membayar dividen secara berturut �turut pada periode tahun 2017 �2019. |
(13) |
Jumlah perusahaan yang terpilih sebagai sampel |
14 |
|
Total perusahaan yang menjadi sampel penelitian (14
x 3 tahun) |
42 |
TeknikiPengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara
studi dokumentasi yaitu dengan cara mencatat, mengumpulkan, menganalisa, dan
mempelajari data � data perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
dimana data yang digunakan yaitu perusahaan di sektor property dan real estate yang terdaftar dan
mempublikasikan laporan keuangannya di Bursa Efek Indonesia dari periode tahun
2017 �i2019.
Jenisidan Sumber Data Penelitian
Jenisidata yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yang diperoleh dari situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id.
dan berupa laporan keuangan perusahaan per tahun dari tahun 2017 �i2019.
Jenisidan Sumber Data Penelitian
Jenisidata yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yang diperoleh dari situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id.
dan berupa laporan keuangan perusahaan per tahun dari tahun 2017i� 2019.
Identifikasiidan Definisi Operasional Variabel
Penelitian
Variabelidalam penelitian ini terdapati4 variabel independen yaitu
X1 (Free Cash Flow), X2 (Leverage), X3 (Likuiditas), X4 (Firm Size) dan
variabel dependennya yaitu Y (Kebijakan Deviden).
Tabeli iII. i2 i
Definisi iOperasional idan iPengukuran iVariabeli
Variabel |
Konsep |
Indikator |
Skala |
Free Cash Flow (X1) |
Cash
flow yang tersedia untuk dibagikan kepada para investor setelah perusahaan
melakukan investasi pada fixed asset dan working capital yang diperlukan
untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Sumber
: (Susanto, 2010) |
FCF = AKO �Investasi Bruto
Pada Modal Operasi Sumber : (Susanto, 2010) |
Nominal |
Leverage (X2) |
Rasio
leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Sumber
: (Fahmi, 2015) |
����
DER = Sumber : (Hanafi & Halim,
2012). |
Rasio |
Likuiditas (X3) |
Rasio
likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
liabilitas jangka pendeknya. Sumber
: (Murhadi, 2013) |
Current Ratio = Sumber : (Hanafi, �2014). |
Rasio |
Firm Size (X4) |
Untuk
melihat ukuran perusahaan, investor melihat dari besar kecilnya perusahaan Sumber
: (Danang, 2013) |
Ln (Logaritma Natural) Total asset Sumber : (Ismutmainah et al.,
2017) |
Rasio |
Kebijakan Deviden (Y) |
Kebijakan
dividen sebagai suatu keputusan perusahaan apakah akan membagikan earnings
yang dihasilkan kepada para pemegang saham atau akan menahan earnings untuk
kegiatan reinvestasi dalam perusahaan. Sumber : (Arifah & Aisjah,
2016) |
DPR = Sumber : (Made, 2011) |
Rasio |
UjiiAsumsi Klasik
UjiiAsumsi Klasik adalah analisis yang
dilakukan untuk menilai apakah didalam model regresi linier berbasis Ordinary Least Square (OLS) terdapat masalah asumsi
klasik. Terdapat 4 uji yang sering digunakan yaitu Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas,
Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Autokorelasi.
ModeliPenelitian
Modeliregresi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis regresi linier berganda
merupakan regresi yang memiliki satu variabel dependen dan dua atau lebih
variabel independen (Sugiyono,
2016). Dan juga rumus yang digunakan
sebagai berikut :
Keterangani: ��
Yi ������������������ = iVariabel dependen (Kebijakan Deviden)
ai ������������������� = iKonstanta
b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi dari masing-masing veriabel independen
X1, X2, X3, X4 = Free Cash Flow (X1), Leverage (X2), Likuiditas (X3), Firm Size (X4)
e �������������������� =
Standard Error (0,05)
KoefisieniDeterminasi (R2)
Menuruti(Ghozali,
2013), koefisien determinasi (R2)
dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variable dependen. Koefisien determinasi mempunyai nilai nol dan satu.
Uji iStatistik isecara iparsial (iUji istatistik iT)
UjiiStatistik T digunakan untuk menguji
seberapa jauh pengaruh variable independen yang digunakan dalam penelitian ini
secara individual dan menrangkan secara parsial (Ghozali,
2012). Kriteria pengambilan adalah sebagai
berikut:
a)
Jika
nilai profibilitas signifikansii>i0, 05 maka hipotesis ditolak,
artinya variable independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variable
independen.
b)
Jika
nilai profibilitas signifikansi < 0, 05 maka hipotesis diterima, artinya variable independen
berpengaruh signifikan terhadap variable dependen.
UjiiSignifikansi Simultan (Uji F-Test)
UjiiSignifikasi Simultan (Uji F-Test), pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variable independen atau variable bebas yang dimasukan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama terhadap variable dependen atau
variable terikat. (Ghozali,
2012). Kriteria pengambilan adalah sebagai
berikut :
a) Jika F > 4, maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%, yang menyatakan bahwa semua variable independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variable independen. i
b)
Jika
F hitung > nilai F table, maka Ho ditolak dan menerima Ha.
Hasil dan Pembahasan
GambaraniUmum Subyek Penelitian
Dalamibab ini, disajikan datai�data dan informasi
mengenai penelitian ini. Populasi
dalam penelitian ini dipilih menggunakan metode purposive sampling yaitu metode
pemilihan sampel dengan menggunakan beberapa kriteria sebagai pertimbangan
dalam pemilihan sampel. Terdapat sebanyak 67 perusahaan Property dan RealiEstate sebagai populasi penelitian
dan hanya sebanyak 14 perusahaan yang dapat dijadikan sampel dengan rentang
waktu dari 2017i�
2019. Maka total data sampel yang diuji adalah sebanyak 42 sampel.
Penelitianiini menguji pengaruh dari Free Cash Flow, Leverage, Likuiditas dan Firm
Size terhadap Kebijakan Deviden yang diberikan perusahaan. Terdapat
sebanyak 8 outliers dalam data penelitian sehingga harus dieliminasi dan total
akhir sampel yang digunakan sebesar 42 � 8 = 34 sampel. Outliers merupakan
data yang menyimpang jauh atau agak berbeda dari kumpulan data yang lain. Data
seperti ini diragukan kebenarannya, oleh karena itu perlu dieliminasi agar analisa dan
kesimpulan yang diambil tidak bias.
StatistikiDeskriptif
Perhitunganistatistik deskriptif menyajikan nilai minimum
(nilai terendah), nilai maksimum (nilai tertinggi), mean (rata � rata) dan
standar deviasi dari setiap variabel. Nilai minimum dan maksimum dalam
statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui rentang nilai dari setiap
variable. Hasil perhitungan sampel dapat dilihat melalui tabel descriptive
statistics di bawah.
I
Tabel iIIIi.1
iDescriptive
iStatistics |
||||||
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std.
Deviation |
|
Free Cash Flow |
34 |
-588673513825 |
2213688766000 |
497756874853.62 |
732892959347.337 |
|
Leverage |
34 |
.04 |
1.83 |
.7155 |
.48600 |
|
Firm Size |
34 |
28.04 |
31.63 |
30.0129 |
.98751 |
|
Likuiditas |
34 |
.88 |
12.77 |
2.9454 |
2.35177 |
|
Kebijakan Deviden |
34 |
.02 |
.63 |
.1850 |
.14727 |
|
Sumberi i:
Pengolahan iData imelalui iAplikasi
iSPSSi |
34 |
|
|
|
|
TabeliIII. 1 menjelaskan tentang rincian dari nilai minimum, nilai
maksimum, mean (rata � rata), dan standar deviasi dari variabel Free Cash
Flow, Leverage, Firm Size, Likuiditas, dan Kebijakan Deviden dimanai:
� Variabel Free Cash Flow memiliki 34 sampel, nilai minimum sebesari-Rp.588.673.513.825
yaitu PT. Intiland Development Tbk pada tahun 2017, nilai maksimumnya sebesar
Rpi.2.213.688.766.000
yaitu PT. Pakuwon Jati Tbk pada tahun 2018. Mean dari variable Free Cash Flow
sebesar Rpi.497.756.874.853,
62, dan standar deviasi variable Free Cash Flow sebesar Rp. 732.892.959.347,
337.
� Variabel Leverage dengan jumlah 34
sampel, mempunyai nilai mininum 0,04 untuk PT. Puradelta Lestari Tbk pada tahun
2018 dan nilai maksimum sebesar 1,
83 untuk PT. PP Property Tbk pada tahun 2018. Sedangkan mean dari variable
leverage sebesar 0, 7155
dan standar deviasinya sebesar 0, 48600.
� Variabel Firm Size mempunyai 34
sampel dengan nilai minimum sebesar 28, 04 yaitu PT. Perdana Gapura Prima Tbk
pada tahun 2017. Nilai maksimumnya adalah 31, 63 yaitu PT. Bumi Serpong Damai
Tbk pada tahun 2019. Sedangkan mean dari variable firm size sebesar 30, 01294 dan standar
deviasinya sebesar 0, 98751.
� Variabel Likuiditas mempunyai jumlah
sampel sebesar 34 dan nilai minimumnya 0, 88 yaitu PT. Intiland Development Tbk pada tahun 2017. Nilai
maksimum sebesar 12,77 yaitu PT. Puradelta Lestari Tbk pada tahun 2018.
Sedangkan mean dari variable likuiditas sebesar 2,9454 dan standar deviasinya
sebesar 2,35177.
� Variabel Kebijakan Deviden dengan
jumlah sampel 34. Nilai minimum sebesar 0, i02 yaitu PT. Intiland Development Tbk pada tahun 2018 dan
nilai maksimum sebesari0, 63 yaitu PT. Puradelta
Lestari Tbk pada tahun 2018. Sedangkan mean dari variable kebijakan deviden
sebesar 0, 1850 dan
standar deviasinya sebesar 0,14727.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji Normalitas berguna untuk
menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari
populasi normal. Model regresi yang baik harus memenuhi persyaratan normalitas.
Uji normalitas dapat dilakukan melalui grafik histogram (kurva berbentuk
condong simetris), Pi-iP Plot (titiki� titik tersebar
mendekati igaris idiagonali), dan iUji iKolmogorov � iSmirnov (nilai
signifikansi uji > 0,05).
Gambar iIIIi. 1
Uji iNormalitas Histogram
Grafikidiatas memperlihatkan bahwa ikurva berbentuk icondong simetris i (iUi) idan pola idistribusi iyang itidak imengarah
ike ikiri maupun ike ikanan isehingga idapat dikatakan ibahwa idata iberdistribusi inormali.
Gambar iIII. i2i
Uji iNormalitas Pi-iiPlot
Dariigrafik diatas, dapat dilihat bahwa data
tersebar disekitar garis diagonal dan tidak menjauhi garis diagonal. Dapat
dikatakan bahwa data telah berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya, dapat
digunakan uji Kolmogorovi�
Smirnov. Apabila nilai signifikan > i0, 05
maka data telah berdistribusi normal.
Tabel III.2
Uji Normalitas Kolmogorov � Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
34 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
.12405298 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.135 |
Positive |
.135 |
|
Negative |
-.086 |
|
Test Statistic |
.135 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.118c |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors Significance Correction. |
Berdasarkanitabel III. 2, didapatkan nilai signifikan dari uji normalitas
Kolmogorov i� iSmirnov untuk Free Cash
Flow (X1), Leverage (X2), Firm Size (X3) dan Likuiditas (X4) sebesar 0,118isehingga disimpulkan
bahwa data telah berdistribusi normal karena nilai signifikan > 0, 05. Oleh karena itu,
data sudah dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.
Uji iMultikolinearitas
IMultikolinearitas adalah sebuah
situasi yangimenunjukkan
adanya korelasi atau hubungan kuat antara dua variable bebas atau lebih dalam
sebuah model regresi berganda. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
gejala multikolinearitas. Untuk mengetahui adanya gejala multikolinearitas
dapat diperiksa melalui nilai tolerance dan VIF dimana nilai tolerance > 0, 100 dan nilai VIFi< 10,00 maka dataitidak mengalami gejala
multikolinearitasi.
Tabel III. 3
Uji Multikolinearitasi
iCoefficientsa |
|||
Model |
Collinearity Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
Free Cash Flow |
.473 |
2.113 |
Leverage |
.396 |
2.524 |
|
Firm Size |
.357 |
2.799 |
|
Likuiditas |
.743 |
1.345 |
|
a. Dependent Variable: Kebijakan Deviden |
Berdasarkanitabel diatas dapat dilihat bahwai:
�
Free
Cash Flow nilai tolerancenya i0,473
> 0, 100 dan
nilai VIF 2,i113i< 10,00
�
Leverage
nilai tolerancenya 0, 396i> 0, 100 dan nilai VIF 2, 524i< 10,i00
�
Firm
Size nilai tolerancenya 0,
357i> 0, 100 dan nilai VIFi2, 799 < 10, 00
�
Likuiditas
nilai tolerancenya 0, 743
> 0, 100 dan
nilai VIF 1, 345
< 10, 00
Nilai tolerance untuk semua variabelimempunyai nilaii> 0, 100idan nilai VIF < 10, 00 sehingga dapat
disimpulkanibahwa
tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel independen.
Uji Heteroskedastisitas
UjiiHeteroskedastisitas (kebalikan dari
homoskedastisitas) adalahiuji
yang menilai apakah ada ketidaksamaan varian dari residual untuk semua
pengamatan pada modeliregresi
linear. Data berdistribusi normal apabila titik � titik menyebar secara merata
dan tidak membentuk pola � pola, dan juga dapat dilakukaniujiiglejseridengan ketentuan nilaiisignifikan semua
variable lebih besar dari 0,05.
Gambar IIIi. i3i
Dapatidiamatiibahwa titiki�
titikimenyebarisecara acak diatasidan dibawah angka nol sumbu
Y dan tidak terdapat pola � pola tertentu. Ini berarti dalam data penelitianitidak ada gejala
heteroskedastisitas. Untuk lebih jelasnya, dapat digunakan Uji Glejser dengan
ketentuan apabila nilaiisignifikan
untuk semua variabel lebih besar dari 0, 05 maka data telah terbebas dari gejala
heteroskedastisitas.
Tabeli
III.4
UjiiHeteroskedastisitas
Glejser
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
.311 |
.531 |
|
.586 |
.562 |
Free Cash Flow |
-8.683E-15 |
.000 |
-.095 |
-.403 |
.690 |
|
Leverage |
-.065 |
.035 |
-.471 |
-1.828 |
.078 |
|
Firm Size |
-.005 |
.018 |
-.075 |
-.278 |
.783 |
|
Likuiditas |
-.001 |
.005 |
-.046 |
-.243 |
.810 |
|
a. iDependent iVariablei: iABSi_iRes1i |
Dapati dilihat dalam table III. 4 bahwa nilai signifikan
untuk masing � masing variabelisebagai
berikut :
�
VariabeliFree Cash Flow mempunyai
nilai signifikan sebesar 0,
690. Nilai ini lebih besar dari 0,05imaka variabel Free Cash Flow tidak mempunyai gejala
heteroskedastisitasi.
�
Variabel
Leverage dengan nilai signifikan 0,078 dimana lebih besar dari 0,05 maka
variabel Leverage juga tidak terjadi gejala heteroskedastisitasi.
�
Variabel
Firm Size nilai signifikannya sebesari0,783 lebih besar dari 0,05. Variabel Firm Size juga tidak
terjadi gejala heteroskedastisitas.
�
Variabel
Likuiditas mempunyai nilai signifikan 0,i810 dan lebih besar dari 0,05. Variabel Likuiditas juga
tidak mempunyai gejala heteroskedastisitas.
I���������� Karena isemua
ivariabel mempunyai
inilai isignifikan ilebih ibesar dari i0i, i05i,
maka dapat disimpulkan tidak adanya gejala heteroskedastisitas dalam variabel dan dataidapatidigunakan untuk ujiiselanjutnya.
Uji Autokorelasi
IApabila asumsi autokorelasi terjadi pada
sebuahimodel
prediksi, maka nilaiidisturbanceitidak lagi berpasangan secara
bebas, melainkan berpasangan secaraiautokorelasi. Oleh karena itu, model regresi yang baik adalah
tidakiadanyaigejala autokorelasi. Pengujian
autokorelasi menggunakan uji Durbini-iWatson
dan Uji Runsi-test dengan
ketentuanithitung
i> ttabel
untuk uji Durbin � Watson dan nilai signifikan > 0,i05 untuk uji �Runsi-itest.
TabeliIII.5
Ujii Autokorelasi Durbin �
Watsoni
Model Summaryb |
||||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
|
1 |
.539a |
.290 |
.193 |
.13233 |
1.464 |
|
a. iPredictors: (iConstanti), Likuiditasi, iFree iCash Flowi, iLeveragei, iFirm iSize |
||||||
k = 4; n = 34; α =
5% |
Berdasarkani tabel diatas, diperoleh nilai Durbini-Watson sebesar 1, 464. NilaiidL sebesar 1,2078 dan dUisebesar 1,7277ididapat melalui tabel
distribusi Durbini-Watson.
Berdasarkan pengujian Durbini-iWatson, maka kriteria
yang terpenuhi yaituidL
< d < dU yaitui1,2078
< 1, 464 < 1, 7277 maka kesimpulannya
adalahitidak adanyaikepastian terjadi autokorelasi
atau tidak. Selanjutnya dilakukan pengujian run test untuk mengetahui apakah terjadiiautokorelasi atau tidak.
TabeliIII.6
iRuns iTest |
|
|
Unstandardized Residual |
Test Valuea |
-.02787 |
Cases < Test Value |
17 |
Cases >= Test Value |
17 |
Total Cases |
34 |
Number of Runs |
12 |
Z |
-1.916 |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.055 |
A |
Ujii Autokorelasi Runsi-iTest
Nilai signifikan dari ujiirun test yaitui0,55 > 0,5 sehingga
dapat disimpulkanibahwa
tidak adanya gejala autokorelasi dalam model regresii.
Hasil Analisis Data
Penelitian
Model Penelitiani
Model penelitian yang digunakan dalam pengujian hipotesis
adalah analisisiregresiilinierberganda. Dimana modeliregresi disajikan dalam
tabel sebagai berikut.
Tabel III.7
Model Regresi
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-1.831 |
1.126 |
|
-1.626 |
.115 |
Free Cash Flow |
-1.367E-13 |
.000 |
-.680 |
-2.991 |
.006 |
|
Leverage |
-.170 |
.075 |
-.561 |
-2.257 |
.032 |
|
Firm Size |
.072 |
.039 |
.485 |
1.854 |
.074 |
|
Likuiditas |
.012 |
.011 |
.186 |
1.027 |
.313 |
|
a. Dependent Variable: Kebijakan Deviden |
Berdasarkani hasil persamaan regresi linier berganda
dalam table III. 7
tersebut, makaihubungan
masing � masing variabel independeniterhadap Kebijakan Devidenidapat dipresentasikan sebagai berikut :
Kebijakani
Deviden = -i1,831 +
(- 1,367iEi-i13) FCF + (-i0,170)
Leverage +i0,072iFirm Size + 0,012
Likuiditas.
� iNilai konstanta (a) adalah sebesar -i1, 831, artinya apabila
variable Free Cash iFlow,
iLeverage, Firm
Size, dan Likuiditas dianggap konstan, maka dividenikebijakan deviden turun sebesar -i1, 831.
� Nilai Koefisien regresiiFCF (X1) adalah
sebesar -i1, 367Ei-i13,iartinya bahwa setiapikenaikan variable FCF sebesar 1ipoin, makaiakan terjadi penurunan dividenipayout ratio sebesar 0, 00000000000001367i dengan asumsi variable lainidianggap konstan.
� �Nilai Koefisien regresi leverage (X2) adalah sebesar
-i0, 170, artinya bahwa setiapikenaikan variabel
leverage sebesar 1ipoin,
maka akan terjadi penurunanidividen
payoutiratio
sebesar 0,i17
dengan iasumsi
variabel lain dianggapikonstan.
� �Nilai iKoefisien
regresi Firm Size (X3i) adalah sebesar 0, 072, artinya bahwa setiapikenaikan variabel firm size sebesar 1ipoin, maka terjadi
kenaikan dividenipayout
ratioisebesar 0,072idengan asumsi variabel
lain dianggap konstan.
� Nilai Koefisien regresi Likuiditas i(X4) adalahisebesar 0,012\artinya bahwaisetiapikenaikan variabel
likuiditas sebesar 1poin, makaiterjadi
kenaikanidividen
payout ratioisebesar
0,01 2idengan asumsi variabel
lain dianggapikonstan.
Koefisien iDeterminasi
IKoefisien determinasi mengukur seberapa besar variabel dependen diipengaruhi ioleh variabel independen. Nilai dari koefisien determinasi yaitu 0idan 1. Semakinimendekati angka 1, maka pengaruh variabel independen terhadap variabelidependen semakin besar.
Tabel IIIi.8
Koefisien iDetermina
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.539a |
.290 |
.193 |
.13233 |
a.
Predictors: (Constant), Likuiditas, Free Cash Flow, Leverage, Firm Size |
Untukipengujian koefisien determinasi lebih dari
dua variabel, imaka
digunakan nilai Adjusted R Square yaitu sebesar 0, 193. Ini berarti variabel FCF, Leverage, Firm
size dan Likuiditas dapat mempengaruhi variabel Kebijakan Deviden sebesar 19, 3%idan sisanya sebesar 80, 7i% dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Uji StatistikiSecara Parsial (Ti-iTest)
Ujii T-iTest digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel independenimempengaruhi variabel
dependen secara individual. Dikatakaniberpengaruh secara signifikan apabila nilai signifikan
< 0, 05 danithitung >
ttabel. Dapat dilihat melaluiitabel hasil pengolahan data dibawah ini:
Tabel III.9
Uji T � Test
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-1.831 |
1.126 |
|
-1.626 |
.115 |
Free Cash Flow |
-1.367E-13 |
.000 |
-.680 |
-2.991 |
.006 |
|
Leverage |
-.170 |
.075 |
-.561 |
-2.257 |
.032 |
|
Firm Size |
.072 |
.039 |
.485 |
1.854 |
.074 |
|
Likuiditas |
.012 |
.011 |
.186 |
1.027 |
.313 |
|
a. Dependent Variable: Kebijakan Deviden |
Berdasarkani tabel III.9 diatas dapat disimpulkan bahwa:
�
Variabel Free
Cash Flow (X1) mempunyai nilai thitung i-i2, 991 dengan tingkatisignifikan 0, 007. Nilai thitung yang
diperoleh lebihikecil
dari nilai-ttabel yaitu -i2.045 dan nilai signifikansi lebihikecil dari 0,05 dengan demikian
hipotesis yang menunjukkan bahwa Free Cash Flow berpengaruh
secara parsial terhadap Kebijakan Deviden dapat diterima.
�
Variabel Leverage (X2) mempunyai nilai
thitung -2,257 dengan tingkat signifikan
0,032. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari
nilai -ttabel yaitu -2.045 dan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 oleh karena itu hasil hipotesis yang mengatakan bahwa Leverage berpengaruh
secara parsial terhadap Kebijakan Deviden dapat diterima.
�
Variabel FirmiSize (X3) mempunyai nilatithitung 1,854dengantingkatisignifikani0,074. Nilai thitung yang
diperoleh lebih kecil dari nilaiittabel Iyaitu 2.045 dan nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka hasilihipotesis yang menunjukkan bahwa Firm
Size berpengaruh secara parsial terhadap Kebijakan Deviden ditolak.
�
VariabeliLikuiditas (X4) imempunyai nilaithitungi1,027 dengan tingkatiisignifikan
0,313. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai
ttabel 2.045 dan nilaiisignifikansi lebih besar dari i0,05 dengan demikian hipotesisibahwa Likuiditas berpengaruh
secara parsial terhadap KebijakaniDeviden
ditolak.
Uji Signifikansi Simultan
(Uji F-Test)
UjiiF-iTest merupakan salah satu uji yang digunakan untuk
mengukuriseberapahijauh variabel i� variabel independen
secara bersamaan (simultan) mempengaruhi variabel dependen. Dapat dikatakan mempengaruhi
secara simultan apabila nilai F hitung > F tabel dan nilai signifikansinya
< 0,05 dan dapat dilihat melalui tabel hasil pengolahan data melalui
aplikasi SPSS berikut:
Tabel III.10
Uji F � Test
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
.208 |
4 |
.052 |
2.968 |
.036b |
Residual |
.508 |
29 |
.018 |
|
|
|
Total |
.716 |
33 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Kebijakan Deviden |
||||||
b. Predictors: (Constant), Likuiditas, Free Cash Flow, Leverage,
Firm Size |
Berdasarkanitabel hasil uji F-Test diatas, dapat
dicermati bahwa nilaiiF
hitungisebesar 2,968
dan didapat nilai F tabelnya sebesar 2,70. Nilai signifikan F-Testiyaitu 0,036. Karena
nilai F hitung > F tabel dan nilai signifikannyai< 0, 05, makaidapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, maka hipotesis kelimaiyangimenyatakaniFree Cash Flow, Leverage, Firm Size dan Likuiditasiberpengaruh secara simultan terhadap Kebijakan Deviden
diterima.
Kesimpulan
�� Penelitianiiini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Free Cash Flow, Leverage, Likuiditas dan Firm Size terhadap
Kebijakan Deviden. Hasil penelitian menunjukkanibahwa secara parsial (sendiri):
�
Free
Cash flow secaraiparsial
berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kebijakan deviden pada
Perusahaan Property dan Real Estate.
�
Leverage
secara parsial berpengaruh secara negatif danisignifikan terhadap kebijakan deviden pada
Perusahaan Property dan Real Estate.
�
Firm
Size secara parsial berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap
kebijakan deviden pada Perusahaan Property dan Real Estate.
�
Likuiditas
secara parsial berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap
kebijakan deviden pada Perusahaan Property dan Real Estate.
Sedangkani secara simultan (bersamaan) Free Cash Flow, Leverage,
Firm Size dan Likuiditas mempunyai pengaruh terhadap Kebijakan Deviden pada
perusahaan sektor Property dan iReal
Estate sebesar 19, 3i% dan sisanya sebesar
80,7i% dipengaruhi
oleh variabel lainnya. Oleh karenanya, H1, H2, dan H5 diterima dan sisanya H3
dan H4 ditolak.
Bibliography
Agus, S. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan
Aplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Arifah, H., & Aisjah, S. (2016). Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas Dan Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Dividen (Studi
Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal
Ilmiah Mahasiswa FEB, 3(2).
Danang, S. (2013). Metode Penelitian Akuntansi. Bandung:
PT Refika Aditama.
Fahmi, I. (2015). Pengantar Manajemen Keuangan
Teori dan Soal Jawab.
Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program IBM SPSS 20, Edisi Keenam. Semarang: Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat
dengan Program IBM SPSS 21. Edisi 7, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Quarterly Journal of Economics, 128, 1547�1584.
Gumanti, T. A. (2013). Kebijakan Dividen Teori,
Empiris dan Implikasi.
Hanafi, M. M. (n.d.). Dan Abdul Halim. 2014. Analisis
Laporan Keuangan.
Hanafi, M. M., & Halim, A. (2012). Analisis
Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Ismutmainah, I., Paramita, P. D., & Suprijanto, A.
(2017). Financial Leverage, Profitability, Size Companies, Managerial Ownership
Ownership Of Institutional And Dividend Payout Ratio Of Its Real Estate And
Property Listed In Bei. Journal Of Accounting, 3(3).
Made, S. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan: Teori
Dan Praktik. Jakarta: Erlangga.
Murhadi, W. R. (2013). Analisis Laporan Keuangan:
Proyeksi dan Valuasi Saham. Salemba Empat.
Puspitasari, N. A., & Darsono, D. (2014). Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen. Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Rudianto, D. (2012). Analisis Perbandingan Kinerja
Keuangan PT. Telkom, Tbk dengan PT. Indosat, Tbk Periode 2005-2010. Prosiding
SNAPP: Sosial, Ekonomi, Dan Humaniora, 3(1), 159�168.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D (PT Alfabet).
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Alfabeta.